BAB I
PENDAHULUAN
A. Letak Geografis Desa
Desa Sodong adalah salah satu desa dari 15 desa di
Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang dan merupakan salah satu
desa tertinggal yang letaknya berada di kawasan hutan dengan
ketinggian mencapai 625 m dari permukaan laut serta bersuhu udara 22-
29 derajat celcius dengan fotografi berupa pegunungan dengan luas wilayah
749.43ha. Jumlah pedukuhan ada 5 yaitu, dukuh krajan,silegok,kandang
sari,mengger dan jurang kulon. Sedangkan jumlah Rukun Warga ada 2 dan
Rukun Tetangga ada 10.
Peta Desa Sodong
1
B. Kondisi Geografi dan Monografi Desa
Jauh sebelum Indonesia Merdeka, sekitar pada Tahun 1895 M, di
kenal sebagai Desa Sodong yang artinya sebuah rumah kecil atau tempat
bernaung yang sangat sederhana, dalam bahasa jawa artinya sedang/sodong
dan masyarakatnya sama dan tidak ada yang terlalu kaya karena pada saat itu
masih terdapat beberapa rumah warga yang di pimpin oleh Bekel. Pemilihan
Kepala Desa hanya di tunjuk atau diangkat oleh warga. Di Desa Sodong
terdapat beberapa tempat yang bersejarah diantaranya adalah Batu Lumpang
sebagai kuburan/makam Umat Hindu, tempat peristirahatan Den Bagus
Karang, Paguyangan sebagai tempat memandikan kerbau, Sikubang sebagai
tempat bertapa orang-orang yang berilmu dan ada juga curug duwur yang
sekarang dikenal sebagai curug Sigandul dan DK kandangsari yang dulunya
terkenal sebagai tempat yang tidak boleh didiami oleh lebih dari 7 rumah
karena sebelum menjadi Dukuh namanya adalah kandari / Kerbau.
C. Kondisi Sosial Ekonomi
Dengan dasar kenyataan Desa Sodong sebagai desa tertinggal,
tentunya mengharapkan beberapa modal program pembangunan yang
menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang mengharap ke
pengelolaan yang partisipasif. Masyarakat sodong sangat menghargai dan
menjunjung yang mengarah ke pengolaan yang partisipasif. Masyarakat
sodong sangat menghargai dan menjunjung tinggi program-program
pembangunan pemerintah, terbukti sampai sekarang bantuan dari IDT tahun
1994 sampai sekarang bisa berkembang dengan sangat baik yaitu berupa
kegiatan simpan pinjam dan setiap tahun bisa membagi SHU Per ( Raya Idul
Fitri ). Dan telah diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa bekerja
sebagai petani dan pengrajin, ini dibuktikan dengan luasnya kebun lahan
pertanian dan banyaknya kerajinan tangan yang dianyam.
D. Kondisi Sosial Budaya
2
Desa sodong masih mempunyai adats sepanjang tahun seperti
sedekah bumi, bersih desa,bulan nulan yang diperingati antara lain.
1. Bulan Sapar diperingati setiap hari Rabu Kliwon Bulan Safar membuat
Selametan dan kegiatanya Membersihkan Paguyangan , disitu ada yang
namanya Batu Pelen , Mitosnya : Barang siapa yang ingin mempunyai
hewan banyak . Perawan tua juga bisa cepat mencapatkan jodohnya,
dengan Cara membersihkan batu itu lalu diambil airnya dan dibawa
Pulang, Tempatnya di Dukuh Sodong, di Desa Sodong sehubungan
dengan adanya bulan Safar warga Desa Sodong Setiap Setahun Sekali
Mengadakan Pertunjukan/Hiburan Wayang Kulin yang diadakan sehari
Semalam Penuh yang mempunyai Tema Among Tani
2. Bulan Legeno, pada bulan Legeno warga Desa Sodong mengadakan
selametan di Saluran Sibancet dengan Menyembelih Hewan Kambing
Hitam dan Warga Desa Sodong juga mengadakan Hiburan Ronggeng, di
dalam hiburan ronggeng tersebt di haruskan ada yang menari tetapi
penarinya adalah seorang Pria dari keturunan Ki Sarodin.
3. Bulan Jumadil Awal. Pada bulan jumadil lawal warga desa sodong
mengadakan bersih makam bersama sama di makan, yang diadakan pada
hari Rabu wage Bulan tersebut dan dilanjutkan Doa bersama sama , di
samping itu warga juga mengadakan Penyembelihan Kambing Kendit di
depan makam duga Selametan bersama Sama
4. Bulan Suro pada bulan Suro warga Desa Sodong mengadakan Selametan
yang tempatnya di balai Desa, dan masyarakat membawa makanan untuk
diselameti
5. Bulan Rajab pada bulan Rajab masyarakat Desa Sodong juga Membuat
Selametan untuk di bawa ke Balai Desa Sodong
6. Bulan Ruwah pada bulan Ruwah masyarakat Desa Sodong juga Membuat
Selametan untuk di bawa ke Balai Desa Sodong
3
E. Kondisi Sosial Keagamaan
Dalam hal keagamaan, Desa Sodong mayoritas beragama Islam
dan memiliki 3 aliran antara lain Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan
Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
Dalam pelaksanaan ibadah sholat, melakukan adzan disaat dhuhur
dan ashar tidak dilakukan dengan pengeras suara karena sebagian penduduk
bekerja di ladang selama seharian penuh maka tidak mungkin mereka
mendengar adzan tersebut dan pulang. Sedangkan untuk iqomah diseluruh
waktu sholat juga tidak menggunakan pengeras suara karena penduduk
berasumsi bahwa dengan mendengar adzan pun telah menandakan untuk
sholat berjama’ah.
F. Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Sosial Desa
Desa Sodong sampai sekarang telah dipimpin oleh 12 Kepala Desa. Berikut
ini adalah susunan Kepala Desa hingga tahun 2014
1. MBAH SETO
2. MBAH DALIM
3. BAPAK MADRIM
4. BAPAK BUANG
5. BAPAK MISTAM
6. BAPAK SIWAT
7. BAPAK SIWUH
8. BAPAK DAYAT
9. BAPAK WARYADI
10. BAPAK M.TARMOLAH
11. IBU SRI SUMARNI
12. PAK UNTUNG
4
BAB II
PELAKSANAAN KKN TEMATIK POSDAYA
A. Potensi Pemberdayaan Masyarakat
a) Potensi Umum
1. Batas Wilayah
Sebelah utara : Desa Kedungmalang Kec.Wonotunggal
Sebelah selatan : Desa Silurah Kec. Wonotunggal
Sebelah timur : Desa Wonodadi Kec. Bandar
Sebelah barat : Desa Sengare Kec. Talun
2. Luas Wilayah Menurut Penggunaan
Luas pemukiman : 40.899,00 Ha/m2
Luas persawahan : 87.150,00 Ha/m2
Luas perkebunan : 7.788,00 Ha/m2
Luas kuburan : 99.289,00 Ha/m2
Luas taman : 99.289,00 Ha/m2
Perkantoran : 1.480,00
3. Luas prasarana umum lainnya
Total luas
a. Tanah Sawah
Sawah irigasi teknis : 0,00 Ha/m2
Sawah irigasi 1/2 teknis : 27.150,00 Ha/m2
Sawah tadah hujan : 600.000,00 Ha/m2
Sawah pasang surut : 870.150,00 Ha/m2
5
b. Tanah Kering
Tegal/ladang : 990.289,00
Pemukiman : 400.899,00
b) Potensi Khusus
IDENTIFIKASI DESA DAN POTENSI DESA
b.1 Jumlah penduduk desa Sodong
Jumlah KK Laki – laki Perempuan Jumlah L + P
498 855 842 1697
b.2 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat desa sodong
Belum
Sekolah
Tidak
tamat
SD
Tamat
SD/MI
Tamat
SLTP
Tamat
SLTA
D-2 D-3 S-1
167 262 988 167 52 8 3 6
b.3 Mata pencaharian
Tani Buruh
Tani
PNS Pengerajin Pedagang Montir Tukang
Kayu
Tukang
Batu
Guru
Swasta
400 425 7 256 29 2 23 22 9
6
b.4 Ketenagakerjaan
Jumlah Penduduk usia kerja ( 15-55 tahun)
Ibu rumah tangga Masih sekolah Tenaga kerja Total
365 54 546 935
b.5 Lembaga Kemasyarakatan
b.6 Lembaga Ekonomi
7
Nama Lembaga Jml
Klp Angg
PKK
Organisasi Pemuda
Karang taruna
Organs Profesi ( tani)
10
2
2
1
200
80
60
40
Nama Lembaga Jml
Klp Angg
Jamaah Tahlil
LKMD
Kelp Gotongroyong
11
1
10
410
10
310
Nama Lembaga Jml
Klp Angg
Kerajinan Bambu
Warung Kelontong
Angkutan
Peternakan
1
6
7
4
105
13
14
76
Nama Lembaga Jml
Klp Angg
Perkebunan
Simpan Pinjam
Kelompok IDT
LMDH
-
13
6
1
-
125
300
85
b.7 Lembaga Pendidikan
Pendidikan Umum Pendidikan Agama
TK : 2 unit PAUD : 2 SD :2 unit TPQ : 2 Unit Diniyah : 2
b.8 Kepemilikan Tanah
b.9 Perumahan Penduduk
Kondisi rumah penduduk desa sodong bedasarkan dinding dan lantai yang
digunakan
8
Luas tanah (ha) Orang
Tidak memiliki tanah
Kurang dari 0,1
0,1-0,2
0,21-0,3
0,31-04
0,41-0,5
13
131
47
37
35
36
Luas tanah ( ha) orang
0,51—0,6
0,61-0.7
0,71-0,8
0,81-0,9
0,91-1
Lebih dari 1
33
32
35
25
10
7
Dinding Keluarga
Tembok
Kayu
Bambu
175
250
6
Dinding Keluarga
Keramik
Semen/ubin
Tanah
180
175
276
B. Strategi Pembentukan Posdaya
Setelah mahasiswa diserahkan oleh Rektor kepada Bupati setempat
dan setelah sampai di desa lokasi KKN masing-masing, maka pada minggu
pertama setiap mahasiswa harus segera melakukan hal-hal sebagai berikut:-
1. Mengadakan pendekatan social dan orientasi wilayah melalui kunjungan
perkenalan kepada keluarga tuan rumah, kepala desa beserta pamongnya,
para tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat unuk membangun
hubugan social secara baik dengan pihak masyarakat.
2. Mengadakan observasi mendalam guna memperoleh masukan yang lebih
lengkap dan factual dari berbagai pihak sebagai bahan penyempurnaan
rancangan program kerja KKN yang telah disiapkan.
3. Untuk membangun komunikasi dan kerjasama yang sinergisterutama
dengan tokoh-tokoh masyarakat, maka peserta KKN perlu mengadakan
ta’aruf dan munyawarah secara formal dalam forum Pengurus PKK,
Pengurus Karang Taruna, Para Tokoh agama, Pengurus Remaja Masjid,
Pengurus Organisasi social keagamaan setempat, dan para tokoh
masyarakat lainnya yang dipandang perlu. Dalam konteks ini peserta KKN
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:-
9
a. Memiliki teknik berkomunikasi secara wajar dengan memperhatikan
kondisi dan tradisi masyarakat di desa setempat.
b. Memiliki gambaran tentang apa yang harus dilakukan dalam
menghadapi situasi dan kondisi tetentu.
c. Memposisikan diri sebagai bagian tak tepisahkan dari masyarakat
(insider) dan bukan sebagai orang lain (outsider), sehingga mahasiswa
dapat menyatu dan mengintegrasikan dirinya dengan masyarakat dan
selalu beritikad baik untuk membantu pelaksanaan pembangunan yang
sedang dan akan digarap oleh desa setempat.
d. Ciptakan kondisi agar agar tokoh-tokoh merasakan bahwa semua
program kegiatan KKN adalah milik masyarakat sendiri, sedangkan
peserta KKN hanyalah sebagai motivator, innovator dan dinamisator.
Oleh karena itu hindarkan sejauh mungkin sikap-sikap arogan,apabila
sikap-sikap yang terkesan menggurui.
4. Membuat papan nama posko KKN dan menunjuk arah menuju posko
tersebut yang berfungsi:
a. Untuk mengenalkan kepala masyarakat bahwa di desa tesebut ada
kegiatan KKN.
b. Untuk memudahkan petugas, baik dari Pemda maupun IAIN
Walisongo dalam menghubungi Tim KKN.
c. Untuk memudahkan komunikasi apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
5. Penyusunan Program Kerja dan Pelaksanaannya.
1) Penelitian.
2) Penyusunan program kerja.
3) Pelaksanaan program kerja.
10
4) Evaluasi
C. Program Kegiatan
1) Bidang Keagamaan
a. Safari sholat Jama’ah
Dilakukan oleh seluruh tim KKN di seluruh masjid dan mushola,
tujuannya adalah mempererat silaturahmi antar warga baik dalam
ibadah yang dilakukan Nahdlatul ulama, Muhammadiyah ataupun
Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
b. Pengajaran TPQ
Pengajaran dilakukan oleh seluruh tim KKN di 2 tempat antara lain
TPQ As-Salam dan TPQ Nurudh Dholam. Tujuan pengajaran di TPQ
adalah pendidikan secara islami guna membangun minat anak-anak
dalam menuntut ilmu di bidang keagamaan sehingga mereka menjadi
generasi muda yang berakhlakul karimah dan istiqomah.
2) Bidang Pendidikan
a. Pengajaran Sekolah Dasar
Pengajaran dilakukan oleh seluruh tim KKN di 2 tempat antara lain
SD Sodong 01 dan SD Sodong 02. Tujuannya adalah membantu dalam
kurangnya tenaga pendidik selain itu juga mendidik murid untuk
berprestasi baik dalam peningkatan motivasi belajar maupun
pengajaran materi.
c. Bimbingan Belajar
11
Bimbingan belajar dilakukan oleh tim KKN di Dk Silegok,
tujuannya adalah pembinaan dalam hal pengayaan materi pendidikan
yang telah diajarkan di sekolah.
3) Bidang Wirausaha
Pembuatan Blog Desa Sodong dilakukan oleh koordianator bidang
kewirausahaan tim KKN kali ini sebagai usaha mempromosikan Sodong
sebagai Desa Wisata serta memperkenalkan adat budaya dan makanan
khasnya untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi di Sodong.
4) Bidang Lingkungan
a. Pembersihan Lokasi wisata Curug Sigandul
Dilakukan oleh seluruh tim KKN, tujuannya adalah menjaga
kebersihan dan memperindah lokasi tersebut menjadi objek wisata
yang menyenangkan.
b. Penamaan Masjid Baitul Muttaqin dan curug Sigandul di Desa sodong
Kegiatan ini menggunakan Plang dan dilakukan oleh tim KKN,
tujuannya adalah memperindah bangunan masjid dan mempermudah
akses wisata Curug
5) Bidang Kesehatan
a. Posyandu Lansia
Kegiatan ini dilakukan oleh tim KKN bersama dengan staf
kesehatan posyandu. Tujuannya adalah pengecekan kesehatan lansia
dan pemberian vitamin
b. Posyandu Anak
12
Kegiatan ini dilakukan oleh tim KKN bersama dengan staf
kesehatan posyandu. Tujuannya adalah pengecekan pertumbuhan dan
kesehatan anak.
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM DAN PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI
A. Pelaksanaan Program
1) Bidang Keagamaan
a. Safari sholat Jama’ah
Dilakukan setiap maghrib oleh seluruh tim KKN di 7 mushola dan
2 masjid di Desa Sodong
b. Pengajaran TPQ
13
Hari TPQ As-Salam TPQ Nurudh
Dholam
SENIN / KAMIS S. Shidiq
K. Aliyati
A. Ichsan
N. Hakim
M.S. Sofyan
Miss Rahanee S.
RABU / JUM’AT M. Umar L
Faqihuddin
Nila F.
Nila Fauziah
Laela Nur M.
A. Ichsan
SABTU Rahanee S.
Laela N.M
N. Hakim
M.S.Sofyan
S. Shidiq
K. Aliyati
M. Faqihuddin
M. Umar Lathif
2) Bidang Pendidikan
a. Pengajaran Sekolah Dasar
SD SODONG 01 SD SODONG 02
Senin Rabu Selasa Kamis
M. Umar L.
Miss Rahanee S.
Nurul Hakim
M. Saleh Sofyan
M. Faqihuddin
A. Ichsan
Syahris Shidiq
Laela Nur M.
Nila Fauziah
Khamdatul A.
b. Bimbingan Belajar
14
JUM’AT 1 JUM’AT 2 JUM’AT 3 JUM’AT 4
M. Umar L.
M. Rahanee S.
Nurul Hakim
M. S. Sofyan
M. Faqihuddin
A. Ichsan
Syahris Shidiq
Laela Nur M.
Nila Fauziah
Khamdatul A.
3) Bidang Wirausaha
Tanggal Pembuatan Blog Rincian Proses Pembuatan
7 Oktober 2014
15 Oktober 2014
Membuat email Desa dan profil desa
Membuat blog dan mendaftarkan ke
Blog Desa
4) Bidang Lingkungan
a. Pembersihan Lokasi wisata Curug Sigandul
Tanggal Pembersihan Curug Rincian Proses Pembersihan
18 Oktober 2014
19 Oktober 2014
Pembersihan di dalam wilayah Curug
Pembersihan di luar wilayah Curug
b. Penamaan Masjid Baitul Muttaqin dan Curug Sigandul
Tanggal Pembuatan Papanisasi Rincian Proses Penamaan Jalan
29 Oktober 2014
30 Oktober 2014
Menyiapkan bahan-bahan papan
Pengecatan Papan
15
31 Oktober 2014 Pendirian atau penempatan papan
5) Bidang Kesehatan
Jenis Kegiatan Tanggal Kegiatan Hasil
Posyandu Lansia 3 Oktober 2014 Olahraga Lansia, Medical
Check up
Posyandu Anak 11 Oktober 2014 Pengukuran tinggi dan
berat badan, imunisasi
B. Problematika dan Problem Solving
1. Kurangnya SDM Desa Sodong
Terjadinya kekurangan SDM di desa dikarenakan pemuda dan
pemudi sebagian besar tidak melanjutkan sekolah WAJAR 9 Tahun atau
perguruan tinggi sehingga mutu SDM tersebut belum dapat meningkatkan
pembangunan di segala bidang aspek. Sehingga motivasi dan pembinaan
pendidikan kepada pemuda dan pemudi dalam kegiatan sekolah maupun
Bimbingan Belajar sangatlah perlu dilakukan.
2. Kurang terkelolanya Potensi wisata, makanan khas dan kerajinan tangan
Desa Sodog
Kekurangan-kekurangan tersebut terjadi karena belum baiknya
sistem pengaturan yang ada. Dalam hal wisata, Desa sodong dapat
mempromosikan seluruh hal yang berkaitan dengan Sodong dengan
menggunakan Blog desa maka dengan adanya blog tersebut Sodong akan
memperlihatkan destinasi wisata dengan informasi dan inovasi terbarunya.
16
Dalam hal makanan khas dan kerajinan tangan, Desa Sodong dapat
menghimpun perkumpulan atau perserikatan untuk memajukan ekonomi
Desa contohnya membuat pelatihan kerajinan tangan dan makanan khas
untuk dijadikan oleh-oleh wisatawan yang datang berkunjung ke rumah-
rumah warga.
C. Faktor Penghambat dan Pendukung
1. Faktor Penghambat
a. Akses Jalan
Akses jalan yang berada di Sodong sangat rusak sehingga kegiatan
tim KKN sedikit terkendala
b. Perbedaan Pendapat Antar Tokoh di Sodong
Setiap Tokoh memiliki sudut pandang berbeda dalam masalah
yang dihadapi Desa Sodong sehingga membuat ketidakselarasan
pendapat dalam pemecahan solusi namun dalam keadaan ini yang
dilakukan oleh Tim KKN ialah menjadi peran sentral dalam masalah
ini.
c. Perbedaan pendapat Antar Tim
Setiap anggota pasti memiliki perbedaan pendapat atau ide dalam
pelaksanaan program yang dilakukan namun semuanya dapat
dilakukan dengan musyawarah.
d. Dana
Keterbatasan dana membuat pelaksanaan program kegiatan
menjadi lambat untuk dilakukan namun semuanya dapat diatasi dengan
iuran dana seluruh anggota tim.
2. Faktor Pendukung
17
a. Dukungan Kepala Desa
Dalam program kegiatan yang dilakukan tim KKN, tanpa
dukungan dan bantuan kepala desa tidak akan mungkin berjalan lancar
sehingga keterlibatan beliau dalam suksesnya program tersebut adalah
menjadi faktor pendukung yang utama
b. Dukungan Warga Desa Sodong
Dalam setiap pelaksanaan program kegiatan, tim kkn
membutuhkan keterlibatan warga Desa Sodong untuk bersama-sama
melakukan kegiatan secara berkesinambungan. Adanya kegiatan KKN
diharapkan masyarakat menjadi pelopor tumbuh dan majunya Desa
Sodong selanjutnya sehingga dengan alasan tersebut maka dukungan
warga Desa Sodong menjadi faktor pendukung yang kedua.
c. Koordinasi antar Anggota Tim KKN
Seluruh anggota tim KKN bertanggung jawab dengan program
kegiatan, kekompakan dan kerja sama dalam pelaksanaan hal tersebut
sangat berpengaruh pada sukses atau tidaknya program kegiatan yang
berlangsung.
d. Koordinasi antara Tim KKN dengan Warga Desa Sodong
Sinergi antara sudut pandang warga dengan tim KKN akan
membuahkan hasil yang maksimal sehingga partisipasi warga dalam
program kegiatan sangat memberi sumbangsih yang besar bagi
suksesnya program kegiatan yang ada sehingga tidak akan ada
kesalahpahaman dalam mendayagunakan program tersebut.
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah kerja nyata (KKN) lahir dari saham mahasiswa pada pembangunan.
Ia muncul dari kesadaran bahwa mahasiswa sebagai calon sarjana dapat
bekerja untuk pembangunan dengan keluar dari ruang kuliah dan perpustakaan
untuk bekerja di lapangan. UIN Walisongo sebagai perguruan tinggi yang
memiliki concern dalam bidang ilmu agama islam dan kemasyarakatan tidak
dapat melepaskan diri dari tanggung jawab terhadap pembangunan. Oleh
karena itu, UIN Walisongo dituntut dapat menempatkan agama sebagai
penggerak dan pendorong kegiatan masyarakat yang sedang membangun serta
menjadikan agama sebagai sebagai landasan moral dan etika pembangunan.
Dalam konteks pemikiran yang demikian itulah, maka Kuliah Kerja Nyata
(KKN) sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dilaksanakan
Perguruan Tinggi diharapkan akan dapat menjawab tantangan pembangunan
dalam kaitannya dengan kebutuhan kini dan mendatang.
19
Pelaksanaan kegiatan KKN di lapangan yang berlangsung di Sodong,
Wonotunggal, Batang berlangsung selama 45 hari. Selama KKN berlangsung,
mahasiswa memiliki tugas dan kewajiban untuk melakukan penelitian,
penyusunan program beserta pelaksanaannya berdasarkan masalah-masalah
yang terjadi pada Desa tersebut untuk dapat mencapai target dan kebutuhan
masyarakat. Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat ini telah terbagi
menjadi lima aspek antara lain agama, lingkungan, kesehatan, kewirausahaan,
dan pendidikan. Setiap program kegiatan yang didayagunakan mahasiswa
menyangkut pada lima aspek tersebut sehingga pembangunan pada desa akan
teraktualisasi dengan baik. Semua itu tidak akan berhasil tanpa kerja sama
antara Pemerintah Desa Sodong, masyarakat dengan seluruh Mahasiswa KKN
maka dengan partisipasi bersama itulah maka program kegiatan KKN akan
memberikan sumbangsih besar atas suksesnya pelaksanaan pembangunan di
Desa tersebut.
B. Saran
1. Demi kesuksesan bersama dalam menjalankan tugas KKN, maka
hendaklah setiap anggota tim KKN UIN Walisongo menjaga kekompakan
dan saling menekan ego masing-masing,
2. Dalam pelaksanaan program kegiatan KKN hendaklah tim KKN UIN
Walisongo selalu berkoordinasi pada tokoh masyarakat dan pemerintah
Desa agar tidak terjadi kesalahpahaman atau kegagalan dalam program
kegiatan yang dilaksanakan,
C. Kata penutup
Demikian laporan kelompok yang kami buat. Kami memohon maaf
apabila terdapat kekeliruan ataupun kesalahan dari penulisan, sehingga kritik
dan saran kami butuhkan demi kemajuan laporan kami. Terima kasih.
20