1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI
MATERI ADVOKASI
PEMANFAATAN 6 STRATEGI
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
16 November 2022
1
2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Komunitas
Belajar
● Dalam
satuan
pendidikan*
● Di tingkat
daerah
● Komunitas
daring
Helpdesk
Saat ini helpdesk terpusat
Pertanyaan dan konfirmasi
pemahaman dari komunitas belajar
dan/atau UPT
Mitra Pembangunan
Seri Webinar
Dari Pusat dan Daerah Mendukung proses belajar
komunitas di tingkat daerah
dan/atau tingkat satuan
pendidikan (bergantung pada area
kerja Mitra)
Narasumber Praktik Baik
Rekomendasi dari Pusat
Platform Merdeka Mengajar
(PMM)
Pembelajaran asinkronus dapat
dilakukan secara mandiri oleh
individu atau komunitas belajar
*Pendidik dan pimpinan satuan pendidikan belajar
bersama sebagai komunitas, misalnya mengakses
PMM, menyaksikan webinar dan paparan
narasumber bersama
Narsum yang sudah dikurasi telah
disediakan dalam PMM
Diselenggarakan oleh Pusat dan
UPT
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Cakupan Materi
3
1 Profil Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka
2 Platform Merdeka Mengajar
3 Seri Webinar Kurikulum Merdeka
4 Komunitas Belajar
5 Narasumber Berbagi Praktik Baik
6 Mitra Pembangunan
7 Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk)
4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PROFIL SATUAN PENDIDIKAN PELAKSANA
KURIKULUM MERDEKA
Brainstorming Perubahan y
ang terjadi di satuan Pendidikan(Conditional end-state) IKM
Catatan:
Gambaran yang ingin dicapai dari Implementasi Kurikulum Merdeka
5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Cakupan Materi
5
1 Profil Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka
2 Platform Merdeka Mengajar
3 Seri Webinar Kurikulum Merdeka
4 Komunitas Belajar
5 Narasumber Berbagi Praktik Baik
6 Mitra Pembangunan
7 Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk)
6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Cakupan Materi
6
1 Profil Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka
2 Platform Merdeka Mengajar
3 Seri Webinar Kurikulum Merdeka
4 Komunitas Belajar
5 Narasumber Berbagi Praktik Baik
6 Mitra Pembangunan
7 Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk)
7. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Identifikasi Masalah
(Problem Statement)
Terdapat 2 masalah utama yaitu belum
dimanfaatkannya Platform Merdeka Mengajar
adalah kendala infrastruktur (jaringan internet)
dan belum terbiasa belajar secara mandiri
● Meningkatkan aktivasi akun dan pemanfaatan Platform
Merdeka Mengajar
● Meningkatkan kesadaran guru dan kepsek pentingnya
pelatihan mandiri dalam mendukung kelancaran
implementasi kurikulum merdeka
● Mengidentifikasi kendala dan mengusulkan alternatif
solusi dalam mengatasi kendala
Tujuan Advokasi
Strategi Advokasi
(Alternatif SOlusi)
● Mensosialisasikan konsep dan manfaat PMM
● Mengenalkan fitur-fitur PMM dan fungsinya
● Mendorong kepsek dan guru memanfaatkan PMM
melalui komunitas belajar
● Memberikan coaching dan pendampingan penggunaan
fitur PMM
Kemungkinan Penyebab
● belum terbiasa belajar mandiri melalu daring
● waktu pemanfaatan PMM hanya mengisi waktu luang,
menunggu instruksi, dan digunakan sewaktu-waktu
● belum termotivasi mengembangkan konten praktik baik
8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar berkelanjutan dapat didorong
melalui Tim Koordinator dan Komunitas Belajar di sekolah
Membentuk
komunitas belajar di
dalam sekolah
Merencanakan
kegiatan rutin
komunitas belajar
Melaksanakan kegiatan rutin belajar bersama hal-hal
terkait dengan pembelajaran berpusat pada anak dan
dapat menjadikan PMM sebagai salah satu sumber
belajar/ topik pembahasan
Membentuk tim (1-2 guru) sebagai
koordinator PMM sebagai champion untuk
membantu dalam hal-hal teknis dan
mendorong pemanfaatan PMM
Contoh : Mendorong Download, Login,
Sosialisasi awal
Mendorong untuk guru belajar/
menyelesaikan minimal 1 topik dalam
pelatihan mandiri yaitu Kurikulum
Merdeka sampai aksi nyata dan topik
lain sesuai dengan kebutuhan masing-
masing satpen/guru
Mengagendakan secara rutin belajar bersama di
dalam komunitas belajar dan menjadikan PMM
menjadi salah satu sumber belajar/pembahasan.
Contoh:
- Membahas topik tertentu dalam pelatihan
mandiri (sesuai kebutuh satpen/ guru)
- Membahas perangkat ajar tertentu, bukti
karya ataupun asesmen
Komunitas Belajar
Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar
Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar melalui komunitas belajar di dalam sekolah untuk dapat
mendorong pembelajaran bermakna bagi masing-masing guru di dalam satuan pendidikan
9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Mengapa perlu belajar secara mandiri melalui
Platform Merdeka Mengajar dalam implementasi Kurikulum Merdeka?
● PMM menjadi salah satu sumber belajar yang menyediakan informasi dan referensi
terkini dan akurat (dalam berbagai format dokumen, video, dll) yang dibutuhkan
dalam implementasi kurikulum merdeka.
● PMM menyediakan ribuan perangkat ajar (RPP, bahan ajar, buku, dll) sesuai
jenjang dan mata pelajaran yang dibutuhkan dan dapat membantu dalam asesmen
awal pembelajaran untuk dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi
● PMM menyediakan pelatihan secara daring yang bisa diakses secara mandiri
kapanpun dan dimanapun
● PMM memberikan wadah untuk seluruh pendidik saling berbagi praktik baik
10. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
MATERI SOSIALISASI
PLATFORM MERDEKA MENGAJAR
11. Apa itu Platform Merdeka Mengajar?
Mengajar
Belajar
Berkarya
Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman
penggerak untuk guru dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila serta
mendukung guru untuk mengajar, belajar dan berkarya lebih baik lagi.
12. Platform Merdeka Mengajar dapat digunakan
melalui aplikasi di gawai Android atau melalui laman situs
Akses melalui laman situs
https://guru.kemdikbud.go.id/
Unduh Aplikasi Merdeka Mengajar
untuk gawai Android versi 5 (lollipop) ke
atas di Google Play Store
Untuk dapat masuk ke beberapa produk Platform Merdeka Mengajar gunakan akun
Belajar.id atau madrasah.kemenag.go.id
13. Bisa diakses tanpa
perlu login
Memerlukan login
Akses Login dan Non-Login
Beberapa menu di dalam Platform Merdeka Mengajar dapat diakses tanpa
memerlukan login dengan akun belajar.id atau kemenag.go.id
14. Versi terbaru 1.18.0 (Rilis 14 September 2022)
Video Inspirasi :
Terdapat kumpulan video inspiratif
yang telah dikurasi
Pelatihan Mandiri :
Berisi topik-topik pelatihan terkait
Kurikulum Merdeka
Bukti Karya:
Menu untuk membangun portofolio karya
agar dapat saling berbagi inspirasi
dengan sesama rekan pendidik
Komunitas Belajar :
Wadah untuk belajar dari sesama
rekan pendidik di seluruh Indonesia
Perangkat Ajar:
Tersedia ribuan referensi modul
ajar, bahan ajar, buku, dan modul
projek berdasarkan mapel & fase
Asesmen Murid:
Alat bantu untuk dapat melakukan
analisis awal pembelajaran
literasi & numerasi
Tentang Kurikulum Merdeka:
Berisi informasi lengkap mengenai
prinsip dan dokumen-dokumen penting
terkait Implementasi Kurikulum Merdeka
seperti Panduan Pembelajaran &
Asesmen, Capaian Pembelajaran (CP) &
Contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Menu Pada Platform Merdeka Mengajar
16. Bagi seluruh guru dan kepala sekolah pada satuan pendidikan yang sudah
mendaftarkan sekolahnya untuk implementasi Kurikulum Merdeka maka setelah itu
langkah pertama yg harus dilakukan adalah mempelajari Kurikulum Merdeka
dengan mulai mengunduh dan login ke dalam Platform Merdeka Mengajar
17. 2
Tentang
Kurikulum Merdeka
Informasi prinsip & filosofi
serta dokumen-dokumen
penting seperti panduan, CP
dan contoh ATP
3
Pelatihan Mandiri
Untuk mempelajari Kurikulum Merdeka
ada 7 topik yang dapat dipilih oleh
Guru dan Tenaga Pendidik, yaitu:
1. Merdeka Belajar
2. Kurikulum Merdeka
3. Perencanaan Pembelajaran
4. Asesmen
5. Penyesuaian pembelajaran
dengan karakteristik peserta
didik
6. Profil Pelajar Pancasila
7. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Topik ini bisa dipelajari secara
bertahap setiap saat kapanpun
dimanapun (tidak ada batas waktu
pengerjaan). Pilih terlebih dahulu
topik/modul yang sesuai dengan
kebutuhan.
3 Menu Utama Untuk Mulai Mempelajari Kurikulum Merdeka
1
Info Terkini
Membaca kebijakan terkait
Kurikulum Merdeka :
Kepmendikbudristek No. 56
Tahun 2022
18. Contoh Kebutuhan Guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan
Solusi Di Dalam Platform Merdeka Mengajar
Kebutuhan Guru Solusi di Platform Merdeka Mengajar Menu/
1
Apa itu Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
dan Capaian Pembelajaran? Apa ada
contoh ATP dan CP?
● Ada pada Tombol Kurikulum Merdeka pada bagian bawah beranda
(homepage)
Tombol Kurikulum
(Beranda) bagian
penerapan
kurikulum
2
Bagaimana membuat perencanaan
pembelajaran dan KOSP?
Pelajari minimal 2 topik Pelatihan Mandiri :
● Topik Kurikulum
● Topik Perencanaan Pembelajaran (sesuai jenjang)
Segera hadir : topik KOSP
Pelatihan Mandiri
3
Dimana saya mencari perangkat ajar
untuk referensi ataupun dapat digunakan
langsung?
Dalam Fitur Perangkat Ajar bisa mendapatkan Modul Ajar/RPP+, Modul
Projek, Buku Guru, Buku Murid, Bahan Ajar Perangkat Ajar
4
Bagaimana saya bisa menerapkan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila?
Pelajari Topik Pelatihan Mandiri : Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (Sesuai Jenjang) Pelatihan Mandiri
Contoh Kebutuhan Guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan
Solusi Di Dalam Platform Merdeka Mengajar
19. Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk
mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka
Mengajar
Perangkat Ajar
Saat ini tersedia lebih dari 2000 referensi
perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka
Asesmen Murid
Membantu guru melakukan analisis
diagnostik literasi dan numerasi dengan
cepat sehingga dapat menerapkan
pembelajaran yang sesuai dengan tahap
capaian dan perkembangan peserta didik.
20. Materi dalam Perangkat Ajar dapat disimpan dan diakses
kembali secara offline
1. Cari materi perangkat ajar yang
dibutuhkan. Lalu klik tombol simpan
2. Klik tombol akses secara offline
21. Belajar
Pelatihan Mandiri
Guru dapat memperoleh materi pelatihan
berkualitas dengan mengaksesnya secara
mandiri
Video Inspirasi
Guru bisa mendapatkan beragam video
inspiratif untuk mengembangkan diri dengan
akses tidak terbatas.
Platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk
terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapan pun dan di mana pun
Komunitas
Guru dapat mengikuti berbagai komunitas
belajar untuk mencari teman diskusi, belajar
dan berbagi praktik baik dengan sesama
rekan guru di seluruh Indonesia.
24. MENU TERBARU : Komunitas
Komunitas
Wadah untuk belajar dan terkoneksi dengan
sesama rekan guru di seluruh Indonesia
ataupun di daerah masing-masing.
Terdapat juga fitur Narasumber yang dapat
menghubungkan dengan narasumber dari
sekolah penggerak untuk berbagi praktik baik
25. Komunitas
Wadah untuk berbagi praktik baik, sarana
belajar, juga diskusi bersama guru lain di
seluruh Indonesia.
Terdapat berbagai komunitas belajar
berdasarkan provinsi dan jenjang.
Melihat jadwal webinar yang akan
diselenggarakan oleh semua komunitas yang
terdaftar di Platform Merdeka Mengajar.
Halaman narasumber dapat menghubungkan
dengan narasumber untuk berbagi praktik
baik Implementasi Kurikulum Merdeka.
26. Bukti Karya
Guru dapat membangun portofolio hasil
karyanya agar dapat saling berbagi inspirasi
dan berkolaborasi.
● Mempublikasikan karya ke platform Merdeka Mengajar
dengan mengimpor video yang sebelumnya telah
diunggah ke YouTube
● Membagikan karya melalui format terbaru, yakni PDF
dan gambar
● Memperoleh umpan balik sebagai bahan diskusi untuk
berkembang bersama dan berkarya lebih baik lagi
Platform Merdeka Mengajar mendorong guru untuk terus berkarya dan
menyediakan wadah berbagi praktik baik
Berkarya
27. Bukti Karya
Melalui produk Bukti Karya bisa melakukan:
Mempublikasikan karya ke platform Merdeka
Mengajar dengan mengimpor video yang
sebelumnya telah diunggah ke YouTube
Membagikan karya melalui format terbaru,
yakni PDF dan gambar
Memperoleh umpan balik sebagai bahan
diskusi untuk berkembang bersama dan
berkarya lebih baik lagi
Melihat tanggapan dan saran yang diberikan
oleh masing-masing rekan guru dan kepala
sekolah
Melihat hasil rekapitulasi ringkasan kuesioner
yang telah diisi dengan persentase berupa
grafik pie chart
28. Panduan lengkap dan tautan penting lainnya silahkan klik
https://linktr.ee/pmerdekamengajar
30. TERIMA KASIH
“Teknologi tidak akan pernah menggantikan guru-guru yang baik,
tapi teknologi bisa membantu guru-guru kita untuk mencapai
tujuan-tujuan dengan lebih baik” - Iwan Syahril
dikutip dari
https://www.kompas.com/edu/read/2021/01/31/174143271/kemendikbud
-teknologi-tak-akan-menggantikan-guru-guru-yang-baik?page=all
31. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Cakupan Materi
31
1 Profil Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka
2 Platform Merdeka Mengajar
3 Seri Webinar Kurikulum Merdeka
4 Komunitas Belajar
5 Narasumber Berbagi Praktik Baik
6 Mitra Pembangunan
7 Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk)
32. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Simpulan Rekomendasi
3. Sebagian besar kepala sekolah (88,09%) dan guru (72,05%) telah mengikuti
seri webinar Kurikulum Merdeka.
a. Seri webinar yang paling banyak diikuti kepala sekolah berkaitan dengan
seri-seri awal tentang Struktur Kurikulum Merdeka, KOSP, dan Filosofi
Kurikulum Merdeka. Sedangkan guru lebih banyak mengikuti seri webinar
mengenai praktik pelaksanaan Kurikulum Merdeka dan projek penguatan
profil Pelajar Pancasila.
b. Baik kepala sekolah maupun guru yang tidak mengikuti seri webinar
Kurikulum Merdeka beralasan karena belum mengetahui adanya seri
webinar dan kendala infrastruktur (kendala perangkat dan jaringan
internet).
● Partisipasi kepala sekolah dan guru dalam seri
webinar menunjukkan bahwa materi yang ada
sudah sesuai dengan kebutuhan mereka.
● Perlu meningkatkan sosialisasi kepada kepala
sekolah dan guru yang belum mengetahui seri
webinar. Alternatif lain yang dapat dilakukan
adalah menyediakan rekaman offline untuk
mereka yang memiliki keterbatasan perangkat
dan akses internet.
Simpulan dan Rekomendasi (3/6)
32
33. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Analisis dan Identifikasi Persoalan
No Problem Statement Kemungkinan Penyebab Alternatif Solusi
1. Partisipasi yang rendah pada sasaran (Pengawas, Kepala
Sekolah, Dinas) dalam mengikuti kegiatan Webinar terkait
Implementasi Kurikulum Merdeka
● Peserta tidak mendapatkan informasi
webinar dengan baik
● Webinar tidak wajib diikuti
● Sekolah memprioritaskan kegiatan
lain/tugas lain yang bersamaan webinar
● Pengelola PMM perlu membuat pop-up
informasi webinar yang termuat di dalam PMM
● Perlu adanya intervensi secara
berkesinambungan dari dinas kepada satuan
pendidikan
● Membuat matriks program webinar terkait isu
teknis IKM yang disampaikan pada rentang
waktu tertentu
2. Keterbatasan jaringan internet & infrastruktur ● Letak geografis
● Perangkat belum memadai
● Bekerjasama dengan Diskominfo untuk
memfasilitasi jaringan
● Membagikan video dan materi webinar melalui
flashdisk
● Mengadakan ToT melalui komunitas dengan
moda kombinasi
3. Kecenderungan tidak adanya tindak lanjut pasca kegiatan
webinar (tindak lanjut cenderung dilakukan oleh individu jika
pihak ybs membutuhkan)
● Bahasan webinar belum mencakup
kebutuhan teknis peserta, masih secara
umum.
● Minimnya fungsi pendampingan dan
kontrol terhadap komunitas/peserta terkait
tindak lanjut pasca pelaksanaan webinar
(dalam lingkup Pusat maupun Daerah)
● Webinar perlu ditindak lanjuti oleh komunitas
(intra sekolah maupun antar sekolah) dengan
membuat rekomendasi strategi tindak lanjut
pasca kegiatan webinar (misal menyusun
jadwal diskusi terstruktur mingguan)
● Melakukan pembinaan pemanfaatan multi
platform (PMM, Website, sosial media, WA
blast)
4
.
Belum adanya direktori webinar yang terintegrasi dari seluruh
satker (Pusat & UPT)
Pelaksanaan webinar belum terdokumentasi
dengan baik
● Integrasi laman Kurikulum Merdeka sebagai
rumah 6 strategi IKM, termasuk didalamnya
direktori seri webinar
34. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Simpulan dan Rekomendasi (3/6)
34
Seri Webinar
● Direktori seri webinar https://webinar-ikm.siptk.app/daftar-seri
● Playlist youtube Ditjen GTK
https://www.youtube.com/playlist?list=PLwky2N_ChiWaryfkRo84zXMU-iM5T_tzk
● Sebaran peserta https://datastudio.google.com/reporting/e544e0b4-6e55-4e71-8dac-
cdf410cf4424/page/p_rsc1gnrdvc
36. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Cakupan Materi
36
1 Profil Satuan Pendidikan Pelaksana IKM
2 Platform Merdeka Mengajar
3 Seri Webinar Kurikulum Merdeka
4 Komunitas Belajar
5 Narasumber Berbagi Praktik Baik
6 Mitra Pembangunan
7 Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk)
38. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
No
Problem
Statement
Kemungkinan
Penyebab
Alternatif & Solusi
Komunitas Belajar Dalam Sekolah
1 Komunitas belajar
belum memiliki
kegiatan rutin
mingguan
Sekolah belum paham
cara mengelola dan
mengoptimalkan
komunitas belajar di
Internal Sekolah
● Sekolah membuat agenda pertemuan guru (kombel) sekolah minimum 1
minggu sekali
● Sharing inspirasi melalui kegiatan observasi kelas yang dijadwalkan 1 bulan
sekali.
● Skenario belajar Bersama di sekolah:
- Jam belajar Bersama diambil setelah jam pelajaran siswa. Durasi tidak
harus Panjang, tetapi faktor efektivitas kegiatan yang perlu
dipertimbangkan.
- Untuk tahap awal, durasi diskusi/belajar cukup 1 sd 2 jam saja. Setelah
para guru nyaman dengan kondisi belajar bersama, maka durasi akan
mengikuti sesuai kebutuhan. Harapannya ketika guru dan kepala sekolah
sudah mulai tumbuh budaya belajar, maka persoalan durasi akan terus
berkembang—ibarat 1 jam tak kan pernah cukup.
- Situasi belajar dibuat senyaman mungkin,dalam suasana yang tidak
formal. Untuk tahap awal, aktivitas belajar bisa dimulai dengan menonton
video dalam PMM dengan topik sesuai dengan kebutuhan yang akan
dibahas.
2 Topik yang dibahas
sebagian besar
tidak berhubungan
dengan
pembelajaran
Sekolah belum mampu
memanfaatkan
komunitas belajar di
Internal Sekolah
● Mengidentifikasi bersama topik belajar yang akan dibahas;
● Topik belajar membahas tentang proses pembelajaran dan penilaian; P5; dll
39. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
3 Sumber belajar yang
digunakan dalam
komunitas terutama
buku teks dan referensi
cetak dibandingkan
PMM, panduan
kurikulum dari
Kemendikbud maupun
sumber online;
- Sebagian guru masih belum
memahami manfaat dari
PMM
- Sebagian guru masih
bingung dalam
pengoperasian PMM
- Dinas Pendidikan/Sekolah melakukan sosialisasi dan
pengenalan tentang PMM secara rutin kepada guru
- Dinas pendidikan/Sekolah memberikan pelatihan
pemanfaatan PMM kepada para guru
Komunitas Belajar Lintas Sekolah
1 Komunitas belajar
belum memiliki
kegiatan rutin bulanan
Sekolah belum paham cara
mengelola dan mengoptimalkan
komunitas belajar antar Sekolah
● Merancang jadwal pertemuan lintas sekolah-
frekuensi bisa dibuat 1-3 bulan sekali.
2 Umumnya komunitas
belajar antar sekolah
hanya memiliki
pertemuan rutin sebulan
sekali atau melakukan
pertemuan jika terdapat
kebutuhan anggota.
Ekspektasi terhadap Kombel tidak
terlalu tinggi terhadap peningkatan
kompetensi guru
● Komunitas belajar lintas sekolah dapat sebagai
tempat untuk mengeskalasi masalah-masalah
pembelajaran yang tidak bisa diselesaikan oleh guru-
guru di internal sekolah.
● Kolaborasi komunitas belajar lintas sekolah dapat
dimulai dalam bentuk observasi kelas dalam bentuk
Lesson study. Lesson study arahannya bukan
untukpenelitian semata, namun lebih mendorong
pengembangan komunitas belajar yang lebih luas.
40. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
3 Sebagian besar guru tergabung
dalam komunitas belajar di
dalam maupun antar sekolah.
Hanya guru yang terlibat di
salah satu komunitas belajar
saja, dan sebagian kecil lainnya
sama sekali tidak tergabung
dalam komunitas belajar intra
maupun antar sekolah.
Kunci keberhasilan komunitas belajar adalah pada supervisi kepala
sekolah. Kepala sekolah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
➔ Memfasilitasi dengan regulasi terkait pelaksanaan komunitas
belajar di sekolah. Regulasi diperlukan agar tidak hanya sekadar
imbauan.
➔ Selalu memotivasi guru yang belum terlibat aktif dalam kombel.
➔ Sebagai leader dalam pelaksanaan aktivitas kombel.
Langkah-langkah membangun komunitas belajar lintas sekolah:
➔ Aktivitas dalam komunitas bisa berupa membuat rancangan
pembelajaran Bersama; praktik pembelajaran oleh salah satu
guru, sementara yang lain melakukan observasi; dilanjutkan
dengan refleksi hasil observasi untuk perbaikan perencanaan
pembelajaran.
➔ Dalam melakukan obeservasi, yang menjadi focus adalah
bagaimana siswa belajar, bukan untuk mengkritisi cara guru
mengajar.
41. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Analisis dan Identifikasi Persoalan
No Problem Statement Kemungkinan Penyebab Alternatif & Solusi
1 Sebagian guru belum
memahami pentingnya
komunitas belajar di
sekolah
- Belum adanya sosialisasi
tentang komunitas belajar
- Guru masih terjebak dengan
ritme lama dalam menjalankan
aktivitasnya sebagai pendidik
(yang penting mengajar,
kemudian pulang)
- Disdik/Sekolah
melakukan sosialisasi
tentang komunitas
belajar secara berkala
- Memberikan
pemahaman kepada
guru untuk melakukan
penyesuaian dengan
perubahan yang ada
- Memberikan tuntunan
untuk lebih
memahami program
prioritas
Kemdikbudristek
dalam hal ini yang
terkait dengan IKM
42. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
1. Komunitas belajar belum memiliki kegiatan
rutin mingguan
2. Topik yang dibahas sebagian besar tidak
berhubungan dengan pembelajaran
3. Sumber belajar yang digunakan dalam komunitas
terutama buku teks dan referensi cetak dibandingkan PMM,
panduan kurikulum dari Kemendikbud maupun sumber
online;
Umumnya, komunitas belajar guru di sekolah tidak memiliki
jadwal rutin, atau melakukan pertemuan sesuai kebutuhan
guru di sekolah (43,92%). Hanya 37,03% komunitas belajar
yang memiliki jadwal pertemuan rutin bulanan, dan 13,91%
melakukan pertemuan rutin mingguan.
43. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
No Problem Statement Kemungkinan Penyebab Alternatif & Solusi
2 Sebagian besar guru yang
sudah bergabung dalam
kombel masih belum
mengelola kombel tersebut
dengan serius, sehingga
hal-hal penting yang
seharusnya ada, menjadi
belum ada, seperti agenda
pertemuan rutin, topik-topik
yang dibahas dalam
pertemuan rutin tersebut,
dsb
- Kombel masih disikapi sama
seperti komunitas-komunitas
yang selama ini ada di sekolah,
sehingga pengelolaannya juga
disamakan dengan komunitas
yang ada selama ini
- Mendorong
Sekolah/Guru untuk
lebih serius dalam
mengelola komunitas
belajar dengan
langkah awal
menyusun agenda
rutin di dalam
komunitas belajar
tersebut untuk
membahas hal-hal
yang terkait dengan
pembelajaran
Analisis dan Identifikasi Persoalan
44. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Peran Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar Dalam
Komunitas Belajar Dalam Sekolah
Membentuk
komunitas belajar di
dalam sekolah
Merencanakan
kegiatan rutin
komunitas belajar
Melaksanakan kegiatan rutin belajar bersama hal-hal
terkait dengan pembelajaran berpusat pada anak dan
dapat menjadikan PMM sebagai salah satu sumber
belajar/ topik pembahasan
Membentuk tim (1-2 guru) sebagai
koordinator PMM sebagai champion untuk
membantu dalam hal-hal teknis dan
mendorong pemanfaatan PMM
Contoh : Mendorong Download, Login,
Sosialisasi awal
Mendorong untuk guru belajar/
menyelesaikan minimal 1 topik dalam
pelatihan mandiri yaitu Kurikulum
Merdeka sampai aksi nyata dan topik
lain sesuai dengan kebutuhan masing-
masing satpen/guru
Mengagendakan secara rutin belajar bersama di
dalam komunitas belajar dan menjadikan PMM
menjadi salah satu sumber belajar/pembahasan.
Contoh:
- Membahas topik tertentu dalam pelatihan
mandiri (sesuai kebutuh satpen/ guru)
- Membahas perangkat ajar tertentu, bukti
karya ataupun asesmen
Komunitas Belajar
Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar
Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar melalui komunitas belajar di dalam sekolah untuk dapat
mendorong pembelajaran bermakna bagi masing-masing guru di dalam satuan pendidikan
45. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Definisi dan Ciri Komunitas Belajar antar Sekolah
● Terdiri dari beberapa sekolah
● Ragam komunitas belajar antar sekolah meliputi komunitas belajar seperti KKG/MGMP
di tingkat gugus ataupun kabupaten/kota, komunitas pendidik penggerak, komunitas
sekolah penggerak, atau komunitas belajar antar sekolah lainnya;
● dilakukan secara rutin biasanya 1 (satu) bulan sekali dengan agenda belajar yang
telah ditetapkan
● pendidik di dalam komunitas belajar ini dapat menjadi fasilitator kegiatan ataupun
penggerak komunitas belajar
46. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Definisi dan Ciri Komunitas Belajar Dalam Sekolah
● Terdiri dari para pendidik yang ada pada satu sekolah;
● Komunitas belajar dalam sekolah dimungkinkan untuk dibuatkan menjadi klaster/kelompok-
kelompok berdasarkan mata pelajaran (untuk jenjang SMP/SMA/SMK), kelas rendah dan kelas
tinggi (untuk jenjang SD), ataupun pengelompokkan lainnya. Pengelompokkan ini biasanya
disebut MGMP mata pelajaran ataupun KKG mini di sekolah;
● Membahas secara mendalam perangkat ajar, fasilitasi dan asesmen pembelajaran peserta didik.
Mereka juga dapat saling mengamati pembelajaran di kelas dan melakukan refleksi bersama;
● Pertemuan pendidik di komunitas belajar dalam sekolah dilakukan secara rutin, umumnya setiap
minggu minimal 1 (satu) jam terjadwal dan terstruktur.
47. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Definisi dan Ciri Komunitas di Platform Merdeka Mengajar
● Komunitas yang terbentuk secara virtual yang ada di fitur PMM;
● Saat terdaftar pada platform, maka komunitas tersebut menjadi komunitas
daring, yang dapat mewadahi komunitas belajar untuk melakukan aktivitas
belajar bersama tanpa ada batasan jarak dan area;
● PMM juga mewadahi para penggerak komunitas untuk mengadakan webinar
yang dapat diikuti oleh pengguna PMM lainnya.
48. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Contoh Topik Pembahasan Agenda Rutin Mingguan
● Menyiapkan dan mereview RPP/Modul Ajar yang telah disusun;
● Mendiskusikan rubrik penilaian bersama sehingga memiliki persepsi yang sama
dalam menginterpretasikan rubrik;
● Berbagi masalah pembelajaran yang dihadapi peserta didik, dan mendiskusikan
alternatif pemecahan masalah bersama-sama;
● Bertukar menilai hasil belajar peserta didik Saling mengobservasi pembelajaran
di kelas masing-masing dan melakukan refleksi hasil observasi bersama-sama
(misalnya seperti pada Lesson Study);
● Berbagi praktik baik yang telah dilakukan;
● Melakukan riset bersama terhadap masalah pembelajaran yang dihadapi;
● Selebrasi keberhasilan komunitas belajar.
49. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Cakupan Materi
50
1 Profil Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka
2 Platform Merdeka Mengajar
3 Seri Webinar Kurikulum Merdeka
4 Komunitas Belajar
5 Narasumber Berbagi Praktik Baik
6 Mitra Pembangunan
7 Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk)
52. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Advokasi Terkait Narasumber Berbagi Praktik Baik
● Hubungi atau undang Narasumber ke komunitas belajar untuk mendengar
cerita dan praktik baik Implementasi Kurikulum Merdeka.
● Narasumber IKM yang sudah direkomendasikan oleh pusat dapat dihubungi
melalui PMM sebagai salah satu sumber inspirasi
● Hanya kepala sekolah/penggerak komunitas yang dapat menghubungi/mengundang
narasumber praktik baik IKM.
● Cara mendapatkan akses Narasumber dari PMM:
- buka aplikasi PMM
- login PMM
- klik “komunitas”
- pilih menu “narasumber”
- klik “filter” apabila mau memilih narasumber berdasarkan lokasi, jenjang,
mapel, maupun peran.
54. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Cara menghubungi Narasumber Berbagi Praktik Baik
● login aplikasi PMM
● klik “Komunitas”
● pilih menu “narasumber”
● klik “filter” apabila mau memilih narasumber
berdasarkan lokasi, jenjang, mapel, dan peran.
55. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Advokasi Terkait Narasumber Berbagi Praktik Baik
● Selain narasumber IKM yang ada di PMM, satuan pendidikan dapat juga
memanfaatkan narasumber IKM dari Mitra Pembangunan atau narasumber
lain, seperti guru dari Sekolah Penggerak
● Cara mendapatkan akses narasumber di luar dari data yang di PMM dapat
berkoordinasi dengan dinas pendidikan kab./kota
56. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Analisis dan Identifikasi Persoalan
No Problem Statement Kemungkinan Penyebab Alternatif & Solusi
1. Hampir setengah dari kepala sekolah dan guru,
belum pernah mengetahui jika
Kemendikbudristek menyediakan daftar
narasumber berbagi praktik baik.
● Kepsek dan Guru
belum mengetahui
● Kepsek dan Guru
belum mendapatkan
sosialisasikan secara
maksimal
Perlu dilakukan sosialisasi
data narasumber berbagi
praktik baik, dengan cara
diinsertkan pada kegiatan
lainnya yg sudah ada atau
melalui media sosial yang
tersedia di Pusat dan
Daerah (misal: IG,
Youtube,
2. Sekolah (Kepala sekolah dan guru) belum
pernah memanfaatkan narasumber berbagi
praktik baik.
Kepala sekolah dan Guru
belum mengetahui
kompetensi narasumber
Data narasumber praktik
baik ditambahkan dengan
spesifikasi kompetensi
3. Kemendikbudristek sudah menyediakan data
narasumber, namun narasumber sulit di hubungi.
Akses terbatas hanya pada
kepsek dan penggerak
komunitas
Koordinasi dengan kepsek
dan penggerak komunitas
untuk data dan kontak
narasumber
58. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Cakupan Materi
59
1 Profil Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka
2 Platform Merdeka Mengajar
3 Seri Webinar Kurikulum Merdeka
4 Komunitas Belajar
5 Narasumber Berbagi Praktik Baik
6 Mitra Pembangunan
7 Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk)
59. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
MITRA PEMBANGUNAN
Sebagian besar sekolah (71,92%) belum mendapatkan pendampingan dari mitra pembangunan. Sekolah yang telah mendapatkan
pendampingan menilai positif pendampingan dari mitra pembangunan karena mitra pembangunan mendorong inovasi pembelajaran di sekolah
dan perubahan paradigma guru dalam mengajar.
Rekomendasi:
● Manfaat adanya mitra pembangunan dianggap positif, sehingga peran ini dapat diluaskan kepada lebih banyak sekolah serta
● Perlu evaluasi dan refleksi secara berkala terhadap efektivitas pendampingan mitra pembangunan dan dukungannya terhadap
implementasi Kurikulum Merdeka
Strategi yang dilakukan:
● Memberikan bimbingan kepada mitra pembangunan terhadap konten IKM sebagai bekal untuk menjalankan peran dan
komitmennya dalam memberikan pendampingan, misalnya melalui webinar, workshop
● Memfasilitasi pertemuan secara daring bagi mitra pembangunan dengan sekolah, sebagai cara membuka jalur komunikasi
dan membagi informasi
● Menginformasikan kepada UPT, Dinas Pendidikan, Sekolah, agar dapat membuka ruang bagi Mitra pembangunan tentang
manfaat menjalin kemitraan, melalui kanal media sosial resmi pada Direktorat, UPT, Dinas Pendidikan Kab/Kota; surat
pengantar resmi dari Ditjen Paud Dikdas Dikmen dan berbagai pertemuan rakor, workshop, pendampingan baik tingkat
pusat dan daerah
● Memperkuat peran UPT BPMP dalam advokasi untuk menggali potensi mitra pembangunan di daerah
● Melakukan evaluasi terhadap mitra yang akan dan sudah menjalin kerjasama terhadap sekolah, agar berkomitmen terhadap
kerjasama yang dilakukan, tidak memanfaatkan untuk mengambil keuntungan dari sekolah,
● Mengomunikasikan dan melakukan refleksi hasil kerja kepada mitra pembangunan
● Memfasilitasi sekolah untuk berbagi cerita praktik baik ke sekolah lain dalam pelaksanaan IKM
60. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Analisis dan Identifikasi Persoalan Mitra Pembangunan
No Problem Statement Kemungkinan Penyebab Alternatif & Solusi
1 Sebagian besar sekolah belum
mendapatkan pendampingan dari
mitra pembangunan
Sumber daya mitra
pembangunan (dana, SDM,
pengetahuan, jangkauan)
terbatas
Memberikan bimbingan dan informasi kepada SDM mitra
pembangunan melalui peningkatan kapasitas SDM mitra
pembangunan terkait IKM melalui webinar, workshop,
kanal media sosial Ditjen Paud Dikdas Dikmen
Mitra pembangunan belum
tergerak untuk menjalin kerja
sama
memberikan motivasi dengan menginformasikan manfaat
menjalin kemitraan melalui berbagai kanal media sosial
Ditjen Paud Dikdas Dikmen, webinar, workshop,
Sekolah belum mengetahui
adanya kesempatan untuk
menjalin kerja sama dengan
mitra pembangunan
Menginformasikan kepada Sekolah melalui UPT, Dinas
Pendidikan, media sosial terkait bagaimana menjalin
kerjasama dengan mitra pembangunan
Memperkuat peran UPT BBPMP/BPMP dalam advokasi
untuk menggali potensi mitra pembangunan di daerah
Sekolah belum mengetahui
adanya program dan manfaat
pendampingan dari Mitra
pembangunan
Menginformasikan kepada Sekolah melalui UPT, Dinas
Pendidikan, dan media sosial Ditjen Paud Dikdas Dikmen
terkait program dan manfaat yang diberikan oleh mitra
pembangunan kepada sekolah
61. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Analisis dan Identifikasi Persoalan Mitra Pembangunan
No Problem Statement Kemungkinan Penyebab Alternatif & Solusi
Sekolah belum mengetahui bagaimana
implementasi IKM dengan baik
Sekolah khawatir peran mereka
diambil alih mitra pembangunan
Mitra Pembangunan memfasilitasi sekolah untuk
berbagi cerita praktik baik ke sekolah lain dalam
pelaksanaan IKM
Mengomunikasikan dan memastikan peran dan kerja
sama yang akan dilakukan oleh mitra kepada sekolah
2. Mitra pembangunan terindikasi
memiliki agenda tertentu
Mitra pembangunan tidak
menjalankan komitmennya
dalam menjalankan perannya,
sehingga dukungan mitra
pembangunan belum efektif
Mitra pembangunan memanfaatkan
kerja sama untuk mendapatkan
keuntungan pribadi/lembaga
Keterbatasan kapasitas sunber daya
mitra pembangunan
Melakukan evaluasi terhadap mitra yang akan dan
sudah menjalin kerja sama terhadap sekolah, agar
berkomitmen terhadap kerja sama yang dilakukan,
tidak memanfaatkan dan mengambil keuntungan dari
sekolah,
Melakukan refleksi hasil kerja sama mitra
pembangunan kepada sekolah, UPT dan Dinas
Pendidikan.
62. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Cakupan Materi
63
1 Profil Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka
2 Platform Merdeka Mengajar
3 Seri Webinar Kurikulum Merdeka
4 Komunitas Belajar
5 Narasumber Berbagi Praktik Baik
6 Mitra Pembangunan
7 Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk)
63. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
INFORMASI PUSAT LAYANAN BANTUAN (HELPDESK)
https://docs.google.com/presentation/d/1TBaQRXlHDE43brCjJ3s
8lFN-fRpiF4Ud/edi
t?usp=sharing&ouid=101580517796174281064&rtpof=true&sd=tr
ue
64. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Pemantik diskusi lanjutan
Bila solusi ini dijalankan, Apakah akan memberikan dampak kepada profil
Satuan Pendidikan Pelaksana IKM atau tidak?
65. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
REFERENSI
● Hasil Survey PSKP tentang Pemanfaatan 6 Strategi IKM
1.Tautan hasil survei nasional:
https://docs.google.com/presentation/d/1h7IvXmAAD1UUgtdcZhjmO4i6Qscx3ppJm5
94-Q8nccE/edit?usp=share_link
2.Tautan infografis Indeks Pemanfaatan Strategi IKM:
https://drive.google.com/file/d/1TyS0kT92k2vGqHY3bR9X_QF5JyjwEw0X/view?usp=s
haring
3.Tautan analisis per provinsi: c
66. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
REFERENSI (Lanjutan-1)
● Kumpulan Panduan Kurikulum Merdeka:
https://drive.google.com/open?id=1-
Q09XvrKkAslBFVhWsUc6JTrKEtRmqeG&authuser=penilaianditpsmp%40gmail.co
m&usp=drive_fs
● Hasil Refleksi IKM tanggal 1 November 2022:
https://docs.google.com/presentation/d/1PEqok38Yb9yipegeeTYrdqTRFl2f-
qCntlNTXPpPmVY/edit?usp=sharing
67. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
REFERENSI (Lanjutan-2)
● Mitra Pembangunan IKM:
s.id/mitra-pembangunan
● Video Promosi Kebijakan Merdeka Belajar dengan Pemanfaatan
Teknologi
https://www.youtube.com/watch?v=9ScBCeUUEHc