Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Hadist Mudthorib dan Hadist Maqlub
2. Contoh Hadist Mudthorib dan Maqlub
Tujuan :
1. Untuk mengetahui Pengertian Hadist Mudthorib dan Hadist Maqlub
3. Untuk mengetahui Contoh Hadist Mudthorib dan Maqlub
Hadist Mudthorib
Hadits mudhthorib adalah hadits yang diriwayatkan dengan bentuk yang bervariasi yang
sama-sama kuat. Secara jelas, hadits mudhthorib adalah hadits yang diriwayatkan dengan
riwayat yang saling bertentangan yang tidak mungkin dikompromikan antara riwayat-riwayat
yang ada. Bahkan pertentangan yang ada adalah antara riwayat yang sama-sama kuat dan tak
mungkin dikuatkan riwayat yang ada satu dan lainnya dengan jalan tarjih (penguatan).
Dari penjelasan di atas, suatu hadits tidak disebut hadits mudhtharib, kecuali memenuhi dua
syarat berikut ini:
(1) Riwayat-riwayat yang ada berbeda-beda, yang tak mungkin dilakukan kompromi terhadap
riwayat-riwayat tersebut.
(2) Semua riwayat yang ada sama kekuatannya, hingga tak mungkin dilakukan tarjih terhadap
salah satu riwayat yang ada.
Dilihat dari sisi terjadinya idhthirab, mudhtharib terbagi menjadi dua, yaitu mudhtharib sanad
dan mudhtharib matan. Terjadinya idhthirab pada sanad paling banyak terjadi.
(1) Mudhtharib Sanad
Misalnya hadits Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu, ia berkata pada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, saya melihat Anda telah beruban.” Kemudian
Rasulullah berkata:
ني ت ب ي ش هود
ها وأخوات
Artinya: “Surat Hud dan saudari-saudarinya telah membuat saya beruban.” (HR. At
Tirmidzi)
Ad-Daraquthni berkata tentang hadits ini:
“Hadits ini mudhtharib, karena ia hanya diriwayatkan melalui jalur Abi Ishaq. Terjadi
perselisihan terhadap riwayatnya hingga mencapai 10 sisi perbedaan. Ada yang
meriwayatkannya secara mursal. Ada juga yang meriwayatkannya secara maushul (tersambung).
Ada yang menjadikannya dari musnad Abu Bakr. Ada yang menjadikannya dari musnad Sa’ad.
Ada yang menjadikannya dari musnad ‘Aisyah, dan lain-lain. Para periwayat hadits-hadits
tersebut tsiqah, tidak mungkin mentarjih salah satunya. Mengkompromikannya pun tidak
memungkinkan.”
(2) Mudhtharib Matan
Misalnya hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, dari Syarik, dari Abi Hamzah, dari
Asy-Sya’bi, dari Fathimah binti Qais radhiyallahu ‘anha, ia berkata: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang zakat, kemudian beliau bersabda:
إن ي ف مال ال قا ح ل سوى
اة زك ال
Artinya: “Sesungguhnya dalam harta itu terdapat hak selain zakat.”
Sebab Dhaifnya Mudhtharib karena terjadinya idhthirab menunjukkan tidak dhabith-nya rawi-
rawi yang meriwayatkan hadits tersebut.