SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Penyakit & kelainan
yang dipengaruhi dan mempengaruhi
kehamilan
(Komplikasi tidak langsung)
Kuliah Obstetri-Ginekologi.
Dosen : dr.Tri Sugeng Hariadi
Revisi
Komplikasi Kehamilan (tidak langsung)
1. Penyakit yg mempengaruhi & dipengaruhi
kehamilan, persalinan danmasa nifas.
No. Items Keterangan
1. Peny. & kelainan alat kandungan Ginekologi
2. Penyakit hematologik Anaemia, kelainan he moragik
3. Peny. Jantung katup - Peny. Jantung katup
Obstruksi.
- Peny Jantung kiri Regurgitasi
4. Penyakit Saluran pernafasan Infeksi Sal Nafas atas/ Bawah.
Asma bronchiale.
5. Peny. Trakt Digestivus, hepar,
pancreas
6. Kehamilan dengan Peny. Ginjal
6. Kehamilan dengan ggn Endokrine. Tiroid, DM
7. Aspek Psikologis dalam kehamilan,
persalinan dan masa nifas.
Komplikasi Kehamilan (tidak langsung)
1. Penyakit yg mempengaruhi & dipengaruhi
kehamilan
No. Items Keterangan
8. Penyakit jaringan ikat. -Lupus eritematosus sistemik
-Syndr Antibodi Anti fosfolipid
- Arthris Reumatoid.
9. Kelainan Dermatologik. Hyperpigmentasi, pruritus, dll
10. Penyakit Neoplasma. Mioma Uteri, Neoplasma ovarium
11. Penyakit Infeksi. Virus, bakterial
12. Infeksi Menular seksual pada
kehamilan
Gonorea, klamidiasis,
trikhomonas, HIV/ AIDS.
13. Infeksi TORCH
14. Ketergantungan obat dan
NAZA
1. Peny. Jantung( Visium kordis)
dalam kehamilan.
 Pendahuluan :
 Pada kehamilan pekerjaan jantung meningkat disebabkan :
a. Adanya kehamilan.
b. Terjadi hidremia (hemodilusi)
c. Terdorongnya diaphragma oleh uterus yg membesar.
Pada keadan normal, penambahan beban jantung ini tidak
menimbulkan keluhan berat, pada Peny.Jantung akan
menyebabkan keluhan sesak nafas, jantung berdebar dll.
 Etiologi :
- Peny. Jantung rheumatik.
- Peny. Jantung kongenital.
- Hipertensi.
Dugaan peny. jantung
 Bila pada anamnesa ditemukan keluhan :
- Sesak nafas.
- Jantung berdebar.
- Dada dirasakan berat & kadang2 nyeri.
- Nadi cepat kaki bengkak.
 Diagnosa : anamnesa, pemeriksaan fisik,
periksa ketok, auskutasi jantung dan pem.
Rontgen dan EKG.
Diagnosa
 Burwel & Met Calfe mengajukan 4
kriteria :
1. Bising diastolik dan presistolik atau bising jantung
terus menerus.
2. Pembesaran jantung yang jelas
3. Bising jantung yg nyaring.
4. Aritmia yg berat.
Bising diastolik atau presistolik yg disertai pembesaran
jantung, cukup khas bagi stenosis mitralis akibat
rheuma.
Klassifikasi
( New York Heart Association)
 Gejala Insufficiensi jantung :  kelelahan, jantung
berdebar (palpitasi kordis), sesak nafas & angina
pektoris
Klas I : Pembatasan kegiatan fisik tdk ada, pada kegiatan
biasa  gejala (-).
Klas II : Pembatasan kegiatan fisik sedikit, gejala insuff (-)
waktu istirahat, pd kegiatan fisik biasa (+).
Klas III. : Pembatasan kegiatan fisik >>, keluhan (-)wkt
istirahat, kegiatan ringan  keluhan (+).
Klas IV : Istirahat pun menimbulkan keluhan
Pengaruh Peny. Jantung terhadap
Kehamilan
Adalah :
1. Menambah beban jantung terutama pada
kehamilan uterus dan sekitarnya ini
sekonyong2 beban jantung, oleh darah yg
berasal dari 32-34 mg, shg klasifikasi naik
setingkat lebih tinggi.
2. Pada persalinan, setelah janin/ uri lahir, terjadi
penambahan menyebab kan gagal jantung.
PengaruhPeny. Jantung thd
Kehamilan
 Adalah
1.persalinan prematur.
2. ggn pertumbuhan janin.
3. Kelahiran bayi BBLR.
4. Kelainan bawaan pada janin.
 Prognosa : Tk.I dan II  baik.
Tk III dan IV  risiko besar.
Perawatan antenatal
1. Kurangi tambahan beban jantung.
2. Cukup Istirahat  malam 10 jam, siang 2 jam.
3. Hindari keadaan yg menambah beban cor ex,
Anaemia, infeksi saluran nafas.
4. Cegah pre eklamopsia.
5. Pemberian sedativa, diuretika, digitali sasi sesuai
diagnosa.
6. Rawat inap lebih cepat di RSU lengkap.
7. Pada awal kehamilan perlu dipertimbangkan
Abortus provokatus medisinalis.
Perawatan persalinan
1. Pengawasan ketat thd vital sign.
2. Bahaya kegagalan jantung  nadi : >110 / menit,
nafas >24 X /menit, ronchi pada paru, wajah sianosis.
3. Kala.I  sedativa , ex pethidin.
Kala.II  persingkat Kala.II.
Kala.III  hindari pemakaian utero tonika 
meningkatkan TD.
Masa nifas  sering terjadi Decomp.cordis.
2. Peny. Endokrine dalam
kehamilan  Diabetes mellitus.
Dugaan DM dipertimbangkan bila :
- Riw. makrosomia ( janin > 4 000 gr).
- Riw KJDK kehamilan minggu terakhir.
- Adanya glukosuria.
 Diagnosa  bila kadar glukosa drh
tinggi.
Pengaruh timbal balik
DM dan kehamilan
 1. Pengaruh kehamilan thd DM : keha
milan meninggikan kadar glukosa drh,
memperbesar kemungkinan terjadi koma,
pengobatan lebih sukar.
 2. Pengaruh DM thd kehamilan  mem
perberbesar kemungkinan terjadi :
persalinan prematur, hidramnion, kelainan
bawaan , KJDK setelah keh 36mg, janin
makrosomia, angka kematian perinatal
tinggi.
Perawatan
 1. Bekerja sama dgn Peny.Dalam.
 2. Sebaiknya rawat inap, utk penentuan
pengobatan, PAN harus diperketat.
 3. Pertimbangkan terminasi kehamilan
pada kehamilan 34 mg.
 4. Perawatan bayi sebagi bayi prematur,
meskipun bb lebih dari cukup, bahay
hipoglikemia mengancam bayi.
Peny. Endokrine dalam
kehamilan  hiperthiroid
 Dugaan :
 - Suhu tubuh hangat dan berkeringat.
 - Eksoptalmus, palpebra sulit digerakkan,
edema orbita, ggn akomodasi bola mata.
 - Nodul tiroid tidak selalu terlihat.
 - TD meningkat, hipertensi sistolik, tachikardia,
bising murmur.
 - Edema pretibial, limadenophati,
splenomegali, pembengkakan jari tangan
(clubbing finger atau thyroid acropachy).
 - Peningkatan kadar thyroid bebas T4
Masalah
 1. Hipertiroid dalam kehamilan
umumnya disebabkan peny.Grave
(struma difusa tok sika).
 2. Insidens krisis (thyroid storm) tanpa
terapi 20 %.
 3. Risiko abortus , janin mati 3 kali
dibanding hamil normal.
Penanganan
 1. Harus rawat inap, utk mengontrol kadar hormon
tiroid yg meningkat.
 2. Bed rest total.
 3. Diet yg proporsional.
 4. Terapi : Propiltiourasil (PTU), 3 X 100- 150 mgr/
hari, s/d kadar T3, T4 mencapai batas nomal,
selanjutnya dosis pemeliha raan  3 X 50-100
mgr/hr.
 Pemberian preparat iodine  lugol.
 Mengurangi menifestasi simpatetik  propano lol : 3
x 10-20mgr.
 Bayi yg dilahirkan sering mengalami kejang akibat
hipokalsemia.
3.Peny.traktus respiratorius
dalam kehamilan  Asthma bronchial
 Gejala klinik : Batuk berdahak, ronchi,
whezzing.
 Therapi :
- Inhalasi kortikosteroid, bronkho dilator,
dan aminophyllin..
- Suntikan kortison : Betamethason 10 mg
IM. - Pem. Foto thorak dan
laboratorium. - -- Gunakan alat
monitor fungsi vital. - Bila
perlu perawatan intensif.
3.Peny.traktus respiratorius
dalam kehamilan  Tuberculose.
 Dugaan : riwayat batuk yg lama, batuk ber
darah, badan makin kurus dan lemah.
 Diagnosa : Foto thorak, pemeriksaan dahak
( BTA + ), ini berarti sangat menular
 Pengaruh kehamilan thd TBC  memper
berat penyakit.
 Pengaruh TBC thd kehamilan  dpt meng
ganggu perkembangan janin dlm
kandungan, mis abortus , prematur
,dismatur, KJDK , dll
Penanganan
 Perawatan ibu :
 - Pemberian obat tuberkulosa 
streptomisin, INH, PAS.
 - Cukup istirahat, TKTP, hindari anaemia,
 - Persalinan  persingkat kala.II.
 Perawatan bayi :
 - TB aktif  pisahkan dari ibunya.
 - Bila tdk menular  boleh merawat bayi,
vaksinasi BCG.
4. Peny Traktus digestivus
dalam kehamilan  hepatitis
 Dugaan :
 - Paling jelas kekuningan pd tela pak tangan dan
sklera mata, urine warna teh pekat.
 - mual, muntah, kadang2 badan gatal.
 - pada kehamilan yg paling sering Hepa titis
infeksiosa. Penyebab virus, penularan melalui
makanan, minuman, suntikan dan transfusi drh yg
mengandung virus.
 Kekuningan Idiopatik  selalu berulang pada
kehamilan, hilang stlh persalinan.
 Diagnosa  Pemeriksaan laboratorium Air seni, darah
dan faal hati,
Pengaruh Hepatitis
terhadap kehamilan
 1. Penyebab terjadi Abortus, persalinan
preterm.
 2. Dapat menimbulkan perdarahan post
partum.
 Perawatan  Bed rest, diet pantang zat lemak,
tinggi karbohidrat. Obat2 an : Vit. B Complek.
Jangan minum obat hepatotok sik.
 Perdarahan post dicegah dgn pemberian vit.K
4. Peny Traktus digestivus
dalam kehamilan  Appendisitis.
 Dugaan :
 - Adanya rasa nyeri yg tiba periumbilikal, yg
menjalar kedaerah appendik.
 - Rasa mual, muntah yg berlebihan, yg
sebelumnya tidak pernah dirasakan.
 - Harus memikirkan differensial diagnosa
(DD), spt hiperemesis, kista terpelintir, batu
ureter, salpingitis akut.
Penanganan Appendisitis
 1. Bila persangkaan kuat  apendisitis akut 
laparatomi, tanpa memandang usia kehamilan.
Tindakan konservatif adalah salah, bila terjadi
perforasi dapat menimbulkan kematian ibu.
 2. Prognosa lebih jelek dibandingkan diluar
kehamilan.
 3. Bila terjadi abses atau perforasi 
dipertimbangkan utk  Appendektomi + seksio
histerektomi, utk memperbaiki prognosis.
5. Anaemia
dalam kehamilan.
 Dugaan  perlu disangka Anaemia bila :
 1. lemas badan, merasa lekas lelah, jantung
berdebar, muka, kelopak mata dan lidah pucat.
 2. Anaemia fisiologik  penurunan Hb sebagai
akibat adanya hemodilusi akibat kehamilan.
 3. Hb = < 10 gr%  dianggap Anaemia
.patologik.
Penyebab Anaemia
 1. Kurang gizi.
 2. Ankilostomiasis ( cacing tambang)
 pe meriksaan faeces.
 3. Malaria  pem. darah
 4. Peny. Menahun mis, TB,
peny.Paru.
 5. Kurang asam folat.
Pengaruh Anaemia
terhadap kehamilan.
 Anaemia berat dpt menimbulkan : Persalinan
prematur, janin dismatur, dan kematian janin
dalam kandungan (KJDK).
 Pada persalinan : inersia uteri primer/
sekunder.
 Menurun daya tahan tubuh, mudah infeksi,
atonia uteri menimbulkan perdarahan post
partum (PPP).
Penanganan
 Pencegahan : pemberian prep. Fe.( Sulfas
ferosus) ( persalinan masih lama), bila sdh
dekat , pemberian prep Imferon IM.
 Obat tambahan : as. Folat,Vit B Comp, & vit C.
 Diet TKTP, sayur hijau.
 Transfusi darah.
 Utk mencegah Anaemia, dapat diberikan Tab
FE 3 X 200 mg/hr + As. Folat 1 mg/hari.
6. Peny. Ginjal dalam
kehamilan  Sistitis
 Dugaan :
- Sakit wkt bak, sering BAK, nyeri
diatas simfisis, kadang2 disertai demam.
Penyebab : pengosongan kandung kencing
kurang sempurna, atau syarat aseptik
kateterisasi tdk diperhatikan.
Diagnosa : pemeriksaan urine  tdpt leuko
sit dan eritrosit.
Penanganan
 1. Banyak minum.
 2. Hindari sisa urine dalam kandung
kencing.
 3. Pemberian antibiotik, sulfadiazin,
furadantin dll.
7. Penyakit menular :
 A. Thypus abdominalis.
 B. TORCH  Toksoplasma, Rubella, Cyto
megalovirus, dan Herpes.
 C. Malaria.
 D. Peny. Menular seksual  Trikomonia
sis, kandidiasis vaginalis, gonorea, HIV.
7. Penyakit menular
 a. Thypus abdominalis
 Dugaan :
 1. Demam tinggi yg menetap.
 2. Pusing, mual, muntah, nyeri
perut, diare hebat dan dehidrasi.
 3. Rx Widal (+) kuat.
7. Penyakit menular
 a. Thypus abdominalis
 Therapy :
 1. Rehidrasi akibat demam, muntah dan diare.
 2. Pemberian antipiretik.
 3. Pemberian antibiotik  Khloramphe nikol,
Thyamphenikol per oral s/d 3-5 hari bebas
demam.
 4. Bedrest total , makan saring.
8. Penyakit menular TORCH
(Toksoplasmosis, Rubella, Citomegalovirus,
Herpes simplek)
Toksoplasmosis :
 Keluhan utama :
- Hidro/microsefalus
- Retinitis.
- Kalsifikasi intra
kranial.
 Keluhan lain :
- Hepatosplenomegali.
- Ikterik .
- Limph adenophatia.
Rubella :
 Keluhan utama :
- Katarak.
- t u l i.
- Kelainan jantung.
 Keluhan lain :
- Hep/splenomegali.
- Trombositopeni.
- Retardasi
psikomotor.
Peny. Menular
TORCH
(Toksoplasmosis, Rubella, Citomegalovirus, Herpes simpleks)
 Citomegalovirus :
 Keluhan utama :
- mikrosefali.
- retardasi mental.
 Keluhan lain :
-kalsifikasi
intrakranial
- purpura.
 Herpes simpleks :
 Keluhan utama :
- mikrosefalus.
 Keluhan lain :
- khoreoretinits.
- hepatitis
Toksoplasmosis
 Penatalaksanaan :
 - Pencegahan infeksi  cegah kontak
dengan makanan terinfeksi, makan daging
masak dan periksa BUMIL berresiko.
 Terapi :
 - Spiramisin : 4 X 2-3 gr selama 3 minggu
( diulang s/d partus) cegah effek tera
togenik).
 - Pirimethamin 50 mg/hr dgn Sulfadiazine 3
gr/hr selama 3 minggu, kemudian diikuti
dgn pemberian spiramisin seperti diatas
Toksoplasmosis
 Etiologi  Toxoplasma gondii ( burung,
kucing, tikus, babi, sapi, anjing).
 Cara penularan : Melalui ookista pada da
ging mentah, transfusi darah atau terce
mar eksreta kucingyg terinfeksi.
 Gejala klinik : Asimptomatik (80 – 90%) .
 Simptomatik  demam, letih, sakit
tenggorokan, rush, nyeri otot, limphadena
phatia pada leher dan kepala.
 Diagnosa : nilai kadar IgG tokso
pada`darah.
Peny. Menular
Malaria
 Dugaan : perlu dipertimbangkan bila
ditemui keluhan :
 - panas tinggi.
 - menggigil dan keluar keringat.
 - sakit kepala.
 - kadang2 muntah.
 - menceret.
 Diagnosa : Adanya splenomegali, plasmodium
malaria (+) pada sediaan darah tepi.
Peny. Menular
Malaria
 Pengaruh malaria thd kehamilan :
demam tinggi, anaemia  shg dapat
menimbulkan abortus, prematur dan
KJDK>
 Penanganan : sama dgn diluar
kehamilan. Tab Klorokuin :
 hari.I  4 tab @ 150 mg.
 hari.II  2 tab @ 150 mg.
 Kemudian selama 2 hari : 2X 1 tb @ 150
mg
Peny. Menular seksual
Trikomoniasis.
 Definisi : merupakan peny. Infeksi protozoa
yg disebabkan oleh : Trikhomonas
vaginalis.
 Gejala klinis :
 - masa inkubasi : 3 s/d 28 hr.
 - Asimptomatik( sering)
 - Uretritis, prostatitis, epididimitis.
 Diagnosa : biakan  T.vaginalis.
 Terapi : Metronidazol 2 X 500 gr p.o (7 hr).
Peny. Menular seksual
 Kandidosis vaginalis
 Merupakan PMS  Candida Albicans.
 Gejala klinis :
 - panas atau irritasi pada vulva & vagina yg tidak
berbau.
 - pada pemeriksaan tdpt vulvitis dgn eritema &
edema vulva, fissura perineal, pseudomembran, & lesi
papulo pustular .
 - Gejala khas`adalah  rasa gatal, iritasi, keputihan
tidak berbau atau berbau asam.
 - keputihan putih keju, spt kepala susu krim, ddg
sering dijumpai gumpalan keju.
 Terapi : Mikonazol/ klotrimazol 200 mg /hr,
intravaginal selama 3 hr, nystatin 100.000
iu/Vag.supp (14 nr).
Peny. Menular seksual
 Gonorea
 Definisi : merupakan PMS  Neiseria
gonore.
 Gejala klinis :
 - masa inkubasi pendek , 2-5 hr.
 - menimbulkan rasa nyeri pd pinggul bawah,
kadang memberikan gejala, gejala poliuria,
disuria.
 Terapi : Antibiotika  Ampisilin, sefalos porin,
kqanamycin dll.
Peny. Menular seksual
Human Imunno deff virus (HIV) AIDS
 Definisi : adalah sindroma dgn gejala
infeksi oportunistik atau kanker tertentu
akibat menurunnya sistim kekebalan tubuh
oleh infeksi HIV.
 Gejala klinik :
- Std awal  asimptomatik.
- Std lanjut  gejala sangat berat.
Peny. Menular seksual
Human Imunno deff virus (HIV) AIDS
 Gejala klinis :
 Kelompok.I : Infeksi akut.
 Kel.II : Infeksi asimptomatis.
 Kel.III : Limfadenopati Generalisata persistent (LGP).
 Kel.IV : Peny.lain : ( panas, diare, kehilangan BB)
 - kelainan neurologis  ensefalitis, dementia.
 - infeksi sekunder  sarkoma kaposi, dll
 Diagnosa : Pemeriksaan serologik dgn metode ELISA
dan Western Blot.
 Terapi : Sulit dan mahal . Preparat yg populer
sekarang Zidovudin
Anemia defisiensi Ferum (Fe)
 Anemia o.k cadangan besi
berkurang
 Mikrositik hipokromik
 MCV,MCH,MCHC menurun
 Saturasi transferin menurun
 Kadar feritin serum menurun
 Hemosiderin ssm tulang menurun
Etiologi anemia defisiensi Fe
 Kehilangan besi:
uterus : haid banyak
Sal. Cerna:varises oesophagus, ulkus
peptikum, carsinoma lambung/colon,
hemorrhoid, Cacingan, Ulcerative
colitis,Hiatus hernia
 Kebutuhan meningkat:
kehamilan, menyusui, pertumbuhan
 Intake kurang:
diit buruk, malabsorbsi: gasterektomi,
coeliac disease
Pem. Lab. Anemia def. Fe
 DT: mikrositik hipokromik, anisositosis
poikilositosis, sel pensil, target sel.
 MCV ,MCH ,MCHC
 Ssm tlg: eritroid hiperplasi, cadangan besi
 Serum feritin ( N : 10-500 ug/L)
 Retikulosit menurun, normal/naik
 Serum Fe menurun, TIBC meningkat
 Saturasi transferin menurun
 Free Eritrosit Protophorpirin
Nilai normal :
 Serum Fe 60-180 mg/dl
 TIBC 200-410 mg/dl
 Serum feritin : 10-500 µg/L, <10
µg/L cadangan besi tubuh menurun.
 Saturasi transferin = Fe/TIBC x100%
=20-45 %
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
neng elis
 
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Rofi'ah Muwafaqoh
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahir
Kindal
 
1.1 deteksi anc dini -
1.1 deteksi anc dini -1.1 deteksi anc dini -
1.1 deteksi anc dini -
urangmambu
 
Penyakit yang menyertai kehamilan2
Penyakit yang menyertai kehamilan2Penyakit yang menyertai kehamilan2
Penyakit yang menyertai kehamilan2
wiwik yuniarti
 
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
Priskila Yoltuwu
 

What's hot (20)

Komplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilanKomplikasi kehamilan
Komplikasi kehamilan
 
Anc hasmirawati tona
Anc hasmirawati tonaAnc hasmirawati tona
Anc hasmirawati tona
 
Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1
 
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm  dalam kehamilan dan persalinanAsma dan dm  dalam kehamilan dan persalinan
Asma dan dm dalam kehamilan dan persalinan
 
Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
 
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
 
Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahir
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan MudaPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
 
146195298 case-ikterus-jess-08-27-2
146195298 case-ikterus-jess-08-27-2146195298 case-ikterus-jess-08-27-2
146195298 case-ikterus-jess-08-27-2
 
72 138-1-sm
72 138-1-sm72 138-1-sm
72 138-1-sm
 
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
 Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatal
 
1.1 deteksi anc dini -
1.1 deteksi anc dini -1.1 deteksi anc dini -
1.1 deteksi anc dini -
 
Penyakit yang menyertai kehamilan2
Penyakit yang menyertai kehamilan2Penyakit yang menyertai kehamilan2
Penyakit yang menyertai kehamilan2
 
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
85259171 presentasi-hepatitis-dalam-kehamilan-new
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
 

Viewers also liked (13)

Askep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbcAskep ggn pernafasan_tbc
Askep ggn pernafasan_tbc
 
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
2. infeksi dalam kehamilan AKBID PARAMATA RAHA
 
Torch pada kehamilan
Torch pada kehamilanTorch pada kehamilan
Torch pada kehamilan
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
 
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih
 
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjutTanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
Tanda bahaya kehamilan muda dan lanjut
 
Ketuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointKetuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power point
 
Gawat janin
Gawat janinGawat janin
Gawat janin
 
Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasi
 
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
Anemia pada kehamilan (Anemia gravidarum)
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Anemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilanAnemia dalam kehamilan
Anemia dalam kehamilan
 
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilKebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
 

Similar to Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan

Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptxObstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
ankga1
 
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptxKD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
HilmanFauzan4
 
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanPengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Rofi'ah Muwafaqoh
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
Rahayu Pratiwi
 
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan (20)

Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptxObstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
Obstetri_PENYAKIT_SISTEMIK.pptx
 
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit  ibu selama hamilKb 5 asuhan dengan penyakit  ibu selama hamil
Kb 5 asuhan dengan penyakit ibu selama hamil
 
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptxKD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
 
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptxKD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
KD KEHAMILAN LANJUTAN KEL 2.pptx
 
Makalah bahaya kehamilan
Makalah bahaya kehamilanMakalah bahaya kehamilan
Makalah bahaya kehamilan
 
Kb 3 deteksi kegawat daruratan neonatal
Kb 3 deteksi kegawat daruratan neonatalKb 3 deteksi kegawat daruratan neonatal
Kb 3 deteksi kegawat daruratan neonatal
 
Asuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat DaruratanAsuhan Kegawat Daruratan
Asuhan Kegawat Daruratan
 
Digital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrDigital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblr
 
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanPengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
 
Kehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan mudaKehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan muda
 
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSAANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
 
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
 
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docxANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
 
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
 
Komplikasi kehamilan st
Komplikasi kehamilan stKomplikasi kehamilan st
Komplikasi kehamilan st
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Deteksi
DeteksiDeteksi
Deteksi
 
Kegawatdaruratan Neonatus.pptx
Kegawatdaruratan Neonatus.pptxKegawatdaruratan Neonatus.pptx
Kegawatdaruratan Neonatus.pptx
 

More from Nova Ci Necis

Isu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkunganIsu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkungan
Nova Ci Necis
 
meningkatkan kinerja bidan
meningkatkan kinerja bidanmeningkatkan kinerja bidan
meningkatkan kinerja bidan
Nova Ci Necis
 
Standar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidananStandar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidanan
Nova Ci Necis
 
Kista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesKista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodes
Nova Ci Necis
 
Kerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirKerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahir
Nova Ci Necis
 
Syok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananSyok dalam kebidanan
Syok dalam kebidanan
Nova Ci Necis
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Nova Ci Necis
 
Penyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaPenyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasenta
Nova Ci Necis
 
Distosia karena kelainan his
Distosia karena kelainan his Distosia karena kelainan his
Distosia karena kelainan his
Nova Ci Necis
 
Pesrsistent oksipito posterior
Pesrsistent oksipito posteriorPesrsistent oksipito posterior
Pesrsistent oksipito posterior
Nova Ci Necis
 
Makalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoidMakalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoid
Nova Ci Necis
 

More from Nova Ci Necis (20)

kanker payudara
kanker payudarakanker payudara
kanker payudara
 
Isu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkunganIsu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkungan
 
Kespro infertilitas
Kespro infertilitasKespro infertilitas
Kespro infertilitas
 
meningkatkan kinerja bidan
meningkatkan kinerja bidanmeningkatkan kinerja bidan
meningkatkan kinerja bidan
 
Standar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidananStandar pelayanan kebidanan
Standar pelayanan kebidanan
 
Kista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodesKista sarkoma philodes
Kista sarkoma philodes
 
Tromboflebitis
TromboflebitisTromboflebitis
Tromboflebitis
 
Kerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahirKerusakan jalan lahir
Kerusakan jalan lahir
 
Distosia (terbaru)
Distosia (terbaru)Distosia (terbaru)
Distosia (terbaru)
 
Syok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananSyok dalam kebidanan
Syok dalam kebidanan
 
Ket
Ket Ket
Ket
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
 
Penyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasentaPenyakit serta kelainan plasenta
Penyakit serta kelainan plasenta
 
Distosia karena kelainan his
Distosia karena kelainan his Distosia karena kelainan his
Distosia karena kelainan his
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
Pelayanan kb
Pelayanan kbPelayanan kb
Pelayanan kb
 
Pesrsistent oksipito posterior
Pesrsistent oksipito posteriorPesrsistent oksipito posterior
Pesrsistent oksipito posterior
 
Tromboflebitis
TromboflebitisTromboflebitis
Tromboflebitis
 
makalah tonsilitis
makalah  tonsilitis makalah  tonsilitis
makalah tonsilitis
 
Makalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoidMakalah demam tyfoid
Makalah demam tyfoid
 

Komplikasi yg mempengaruhi dan dipengaruhi kehamilan

  • 1. Penyakit & kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan (Komplikasi tidak langsung) Kuliah Obstetri-Ginekologi. Dosen : dr.Tri Sugeng Hariadi Revisi
  • 2. Komplikasi Kehamilan (tidak langsung) 1. Penyakit yg mempengaruhi & dipengaruhi kehamilan, persalinan danmasa nifas. No. Items Keterangan 1. Peny. & kelainan alat kandungan Ginekologi 2. Penyakit hematologik Anaemia, kelainan he moragik 3. Peny. Jantung katup - Peny. Jantung katup Obstruksi. - Peny Jantung kiri Regurgitasi 4. Penyakit Saluran pernafasan Infeksi Sal Nafas atas/ Bawah. Asma bronchiale. 5. Peny. Trakt Digestivus, hepar, pancreas 6. Kehamilan dengan Peny. Ginjal 6. Kehamilan dengan ggn Endokrine. Tiroid, DM 7. Aspek Psikologis dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas.
  • 3. Komplikasi Kehamilan (tidak langsung) 1. Penyakit yg mempengaruhi & dipengaruhi kehamilan No. Items Keterangan 8. Penyakit jaringan ikat. -Lupus eritematosus sistemik -Syndr Antibodi Anti fosfolipid - Arthris Reumatoid. 9. Kelainan Dermatologik. Hyperpigmentasi, pruritus, dll 10. Penyakit Neoplasma. Mioma Uteri, Neoplasma ovarium 11. Penyakit Infeksi. Virus, bakterial 12. Infeksi Menular seksual pada kehamilan Gonorea, klamidiasis, trikhomonas, HIV/ AIDS. 13. Infeksi TORCH 14. Ketergantungan obat dan NAZA
  • 4. 1. Peny. Jantung( Visium kordis) dalam kehamilan.  Pendahuluan :  Pada kehamilan pekerjaan jantung meningkat disebabkan : a. Adanya kehamilan. b. Terjadi hidremia (hemodilusi) c. Terdorongnya diaphragma oleh uterus yg membesar. Pada keadan normal, penambahan beban jantung ini tidak menimbulkan keluhan berat, pada Peny.Jantung akan menyebabkan keluhan sesak nafas, jantung berdebar dll.  Etiologi : - Peny. Jantung rheumatik. - Peny. Jantung kongenital. - Hipertensi.
  • 5. Dugaan peny. jantung  Bila pada anamnesa ditemukan keluhan : - Sesak nafas. - Jantung berdebar. - Dada dirasakan berat & kadang2 nyeri. - Nadi cepat kaki bengkak.  Diagnosa : anamnesa, pemeriksaan fisik, periksa ketok, auskutasi jantung dan pem. Rontgen dan EKG.
  • 6. Diagnosa  Burwel & Met Calfe mengajukan 4 kriteria : 1. Bising diastolik dan presistolik atau bising jantung terus menerus. 2. Pembesaran jantung yang jelas 3. Bising jantung yg nyaring. 4. Aritmia yg berat. Bising diastolik atau presistolik yg disertai pembesaran jantung, cukup khas bagi stenosis mitralis akibat rheuma.
  • 7. Klassifikasi ( New York Heart Association)  Gejala Insufficiensi jantung :  kelelahan, jantung berdebar (palpitasi kordis), sesak nafas & angina pektoris Klas I : Pembatasan kegiatan fisik tdk ada, pada kegiatan biasa  gejala (-). Klas II : Pembatasan kegiatan fisik sedikit, gejala insuff (-) waktu istirahat, pd kegiatan fisik biasa (+). Klas III. : Pembatasan kegiatan fisik >>, keluhan (-)wkt istirahat, kegiatan ringan  keluhan (+). Klas IV : Istirahat pun menimbulkan keluhan
  • 8. Pengaruh Peny. Jantung terhadap Kehamilan Adalah : 1. Menambah beban jantung terutama pada kehamilan uterus dan sekitarnya ini sekonyong2 beban jantung, oleh darah yg berasal dari 32-34 mg, shg klasifikasi naik setingkat lebih tinggi. 2. Pada persalinan, setelah janin/ uri lahir, terjadi penambahan menyebab kan gagal jantung.
  • 9. PengaruhPeny. Jantung thd Kehamilan  Adalah 1.persalinan prematur. 2. ggn pertumbuhan janin. 3. Kelahiran bayi BBLR. 4. Kelainan bawaan pada janin.  Prognosa : Tk.I dan II  baik. Tk III dan IV  risiko besar.
  • 10. Perawatan antenatal 1. Kurangi tambahan beban jantung. 2. Cukup Istirahat  malam 10 jam, siang 2 jam. 3. Hindari keadaan yg menambah beban cor ex, Anaemia, infeksi saluran nafas. 4. Cegah pre eklamopsia. 5. Pemberian sedativa, diuretika, digitali sasi sesuai diagnosa. 6. Rawat inap lebih cepat di RSU lengkap. 7. Pada awal kehamilan perlu dipertimbangkan Abortus provokatus medisinalis.
  • 11. Perawatan persalinan 1. Pengawasan ketat thd vital sign. 2. Bahaya kegagalan jantung  nadi : >110 / menit, nafas >24 X /menit, ronchi pada paru, wajah sianosis. 3. Kala.I  sedativa , ex pethidin. Kala.II  persingkat Kala.II. Kala.III  hindari pemakaian utero tonika  meningkatkan TD. Masa nifas  sering terjadi Decomp.cordis.
  • 12. 2. Peny. Endokrine dalam kehamilan  Diabetes mellitus. Dugaan DM dipertimbangkan bila : - Riw. makrosomia ( janin > 4 000 gr). - Riw KJDK kehamilan minggu terakhir. - Adanya glukosuria.  Diagnosa  bila kadar glukosa drh tinggi.
  • 13. Pengaruh timbal balik DM dan kehamilan  1. Pengaruh kehamilan thd DM : keha milan meninggikan kadar glukosa drh, memperbesar kemungkinan terjadi koma, pengobatan lebih sukar.  2. Pengaruh DM thd kehamilan  mem perberbesar kemungkinan terjadi : persalinan prematur, hidramnion, kelainan bawaan , KJDK setelah keh 36mg, janin makrosomia, angka kematian perinatal tinggi.
  • 14. Perawatan  1. Bekerja sama dgn Peny.Dalam.  2. Sebaiknya rawat inap, utk penentuan pengobatan, PAN harus diperketat.  3. Pertimbangkan terminasi kehamilan pada kehamilan 34 mg.  4. Perawatan bayi sebagi bayi prematur, meskipun bb lebih dari cukup, bahay hipoglikemia mengancam bayi.
  • 15. Peny. Endokrine dalam kehamilan  hiperthiroid  Dugaan :  - Suhu tubuh hangat dan berkeringat.  - Eksoptalmus, palpebra sulit digerakkan, edema orbita, ggn akomodasi bola mata.  - Nodul tiroid tidak selalu terlihat.  - TD meningkat, hipertensi sistolik, tachikardia, bising murmur.  - Edema pretibial, limadenophati, splenomegali, pembengkakan jari tangan (clubbing finger atau thyroid acropachy).  - Peningkatan kadar thyroid bebas T4
  • 16. Masalah  1. Hipertiroid dalam kehamilan umumnya disebabkan peny.Grave (struma difusa tok sika).  2. Insidens krisis (thyroid storm) tanpa terapi 20 %.  3. Risiko abortus , janin mati 3 kali dibanding hamil normal.
  • 17. Penanganan  1. Harus rawat inap, utk mengontrol kadar hormon tiroid yg meningkat.  2. Bed rest total.  3. Diet yg proporsional.  4. Terapi : Propiltiourasil (PTU), 3 X 100- 150 mgr/ hari, s/d kadar T3, T4 mencapai batas nomal, selanjutnya dosis pemeliha raan  3 X 50-100 mgr/hr.  Pemberian preparat iodine  lugol.  Mengurangi menifestasi simpatetik  propano lol : 3 x 10-20mgr.  Bayi yg dilahirkan sering mengalami kejang akibat hipokalsemia.
  • 18. 3.Peny.traktus respiratorius dalam kehamilan  Asthma bronchial  Gejala klinik : Batuk berdahak, ronchi, whezzing.  Therapi : - Inhalasi kortikosteroid, bronkho dilator, dan aminophyllin.. - Suntikan kortison : Betamethason 10 mg IM. - Pem. Foto thorak dan laboratorium. - -- Gunakan alat monitor fungsi vital. - Bila perlu perawatan intensif.
  • 19. 3.Peny.traktus respiratorius dalam kehamilan  Tuberculose.  Dugaan : riwayat batuk yg lama, batuk ber darah, badan makin kurus dan lemah.  Diagnosa : Foto thorak, pemeriksaan dahak ( BTA + ), ini berarti sangat menular  Pengaruh kehamilan thd TBC  memper berat penyakit.  Pengaruh TBC thd kehamilan  dpt meng ganggu perkembangan janin dlm kandungan, mis abortus , prematur ,dismatur, KJDK , dll
  • 20. Penanganan  Perawatan ibu :  - Pemberian obat tuberkulosa  streptomisin, INH, PAS.  - Cukup istirahat, TKTP, hindari anaemia,  - Persalinan  persingkat kala.II.  Perawatan bayi :  - TB aktif  pisahkan dari ibunya.  - Bila tdk menular  boleh merawat bayi, vaksinasi BCG.
  • 21. 4. Peny Traktus digestivus dalam kehamilan  hepatitis  Dugaan :  - Paling jelas kekuningan pd tela pak tangan dan sklera mata, urine warna teh pekat.  - mual, muntah, kadang2 badan gatal.  - pada kehamilan yg paling sering Hepa titis infeksiosa. Penyebab virus, penularan melalui makanan, minuman, suntikan dan transfusi drh yg mengandung virus.  Kekuningan Idiopatik  selalu berulang pada kehamilan, hilang stlh persalinan.  Diagnosa  Pemeriksaan laboratorium Air seni, darah dan faal hati,
  • 22. Pengaruh Hepatitis terhadap kehamilan  1. Penyebab terjadi Abortus, persalinan preterm.  2. Dapat menimbulkan perdarahan post partum.  Perawatan  Bed rest, diet pantang zat lemak, tinggi karbohidrat. Obat2 an : Vit. B Complek. Jangan minum obat hepatotok sik.  Perdarahan post dicegah dgn pemberian vit.K
  • 23. 4. Peny Traktus digestivus dalam kehamilan  Appendisitis.  Dugaan :  - Adanya rasa nyeri yg tiba periumbilikal, yg menjalar kedaerah appendik.  - Rasa mual, muntah yg berlebihan, yg sebelumnya tidak pernah dirasakan.  - Harus memikirkan differensial diagnosa (DD), spt hiperemesis, kista terpelintir, batu ureter, salpingitis akut.
  • 24. Penanganan Appendisitis  1. Bila persangkaan kuat  apendisitis akut  laparatomi, tanpa memandang usia kehamilan. Tindakan konservatif adalah salah, bila terjadi perforasi dapat menimbulkan kematian ibu.  2. Prognosa lebih jelek dibandingkan diluar kehamilan.  3. Bila terjadi abses atau perforasi  dipertimbangkan utk  Appendektomi + seksio histerektomi, utk memperbaiki prognosis.
  • 25. 5. Anaemia dalam kehamilan.  Dugaan  perlu disangka Anaemia bila :  1. lemas badan, merasa lekas lelah, jantung berdebar, muka, kelopak mata dan lidah pucat.  2. Anaemia fisiologik  penurunan Hb sebagai akibat adanya hemodilusi akibat kehamilan.  3. Hb = < 10 gr%  dianggap Anaemia .patologik.
  • 26. Penyebab Anaemia  1. Kurang gizi.  2. Ankilostomiasis ( cacing tambang)  pe meriksaan faeces.  3. Malaria  pem. darah  4. Peny. Menahun mis, TB, peny.Paru.  5. Kurang asam folat.
  • 27. Pengaruh Anaemia terhadap kehamilan.  Anaemia berat dpt menimbulkan : Persalinan prematur, janin dismatur, dan kematian janin dalam kandungan (KJDK).  Pada persalinan : inersia uteri primer/ sekunder.  Menurun daya tahan tubuh, mudah infeksi, atonia uteri menimbulkan perdarahan post partum (PPP).
  • 28. Penanganan  Pencegahan : pemberian prep. Fe.( Sulfas ferosus) ( persalinan masih lama), bila sdh dekat , pemberian prep Imferon IM.  Obat tambahan : as. Folat,Vit B Comp, & vit C.  Diet TKTP, sayur hijau.  Transfusi darah.  Utk mencegah Anaemia, dapat diberikan Tab FE 3 X 200 mg/hr + As. Folat 1 mg/hari.
  • 29. 6. Peny. Ginjal dalam kehamilan  Sistitis  Dugaan : - Sakit wkt bak, sering BAK, nyeri diatas simfisis, kadang2 disertai demam. Penyebab : pengosongan kandung kencing kurang sempurna, atau syarat aseptik kateterisasi tdk diperhatikan. Diagnosa : pemeriksaan urine  tdpt leuko sit dan eritrosit.
  • 30. Penanganan  1. Banyak minum.  2. Hindari sisa urine dalam kandung kencing.  3. Pemberian antibiotik, sulfadiazin, furadantin dll.
  • 31. 7. Penyakit menular :  A. Thypus abdominalis.  B. TORCH  Toksoplasma, Rubella, Cyto megalovirus, dan Herpes.  C. Malaria.  D. Peny. Menular seksual  Trikomonia sis, kandidiasis vaginalis, gonorea, HIV.
  • 32. 7. Penyakit menular  a. Thypus abdominalis  Dugaan :  1. Demam tinggi yg menetap.  2. Pusing, mual, muntah, nyeri perut, diare hebat dan dehidrasi.  3. Rx Widal (+) kuat.
  • 33. 7. Penyakit menular  a. Thypus abdominalis  Therapy :  1. Rehidrasi akibat demam, muntah dan diare.  2. Pemberian antipiretik.  3. Pemberian antibiotik  Khloramphe nikol, Thyamphenikol per oral s/d 3-5 hari bebas demam.  4. Bedrest total , makan saring.
  • 34. 8. Penyakit menular TORCH (Toksoplasmosis, Rubella, Citomegalovirus, Herpes simplek) Toksoplasmosis :  Keluhan utama : - Hidro/microsefalus - Retinitis. - Kalsifikasi intra kranial.  Keluhan lain : - Hepatosplenomegali. - Ikterik . - Limph adenophatia. Rubella :  Keluhan utama : - Katarak. - t u l i. - Kelainan jantung.  Keluhan lain : - Hep/splenomegali. - Trombositopeni. - Retardasi psikomotor.
  • 35. Peny. Menular TORCH (Toksoplasmosis, Rubella, Citomegalovirus, Herpes simpleks)  Citomegalovirus :  Keluhan utama : - mikrosefali. - retardasi mental.  Keluhan lain : -kalsifikasi intrakranial - purpura.  Herpes simpleks :  Keluhan utama : - mikrosefalus.  Keluhan lain : - khoreoretinits. - hepatitis
  • 36. Toksoplasmosis  Penatalaksanaan :  - Pencegahan infeksi  cegah kontak dengan makanan terinfeksi, makan daging masak dan periksa BUMIL berresiko.  Terapi :  - Spiramisin : 4 X 2-3 gr selama 3 minggu ( diulang s/d partus) cegah effek tera togenik).  - Pirimethamin 50 mg/hr dgn Sulfadiazine 3 gr/hr selama 3 minggu, kemudian diikuti dgn pemberian spiramisin seperti diatas
  • 37. Toksoplasmosis  Etiologi  Toxoplasma gondii ( burung, kucing, tikus, babi, sapi, anjing).  Cara penularan : Melalui ookista pada da ging mentah, transfusi darah atau terce mar eksreta kucingyg terinfeksi.  Gejala klinik : Asimptomatik (80 – 90%) .  Simptomatik  demam, letih, sakit tenggorokan, rush, nyeri otot, limphadena phatia pada leher dan kepala.  Diagnosa : nilai kadar IgG tokso pada`darah.
  • 38. Peny. Menular Malaria  Dugaan : perlu dipertimbangkan bila ditemui keluhan :  - panas tinggi.  - menggigil dan keluar keringat.  - sakit kepala.  - kadang2 muntah.  - menceret.  Diagnosa : Adanya splenomegali, plasmodium malaria (+) pada sediaan darah tepi.
  • 39. Peny. Menular Malaria  Pengaruh malaria thd kehamilan : demam tinggi, anaemia  shg dapat menimbulkan abortus, prematur dan KJDK>  Penanganan : sama dgn diluar kehamilan. Tab Klorokuin :  hari.I  4 tab @ 150 mg.  hari.II  2 tab @ 150 mg.  Kemudian selama 2 hari : 2X 1 tb @ 150 mg
  • 40. Peny. Menular seksual Trikomoniasis.  Definisi : merupakan peny. Infeksi protozoa yg disebabkan oleh : Trikhomonas vaginalis.  Gejala klinis :  - masa inkubasi : 3 s/d 28 hr.  - Asimptomatik( sering)  - Uretritis, prostatitis, epididimitis.  Diagnosa : biakan  T.vaginalis.  Terapi : Metronidazol 2 X 500 gr p.o (7 hr).
  • 41. Peny. Menular seksual  Kandidosis vaginalis  Merupakan PMS  Candida Albicans.  Gejala klinis :  - panas atau irritasi pada vulva & vagina yg tidak berbau.  - pada pemeriksaan tdpt vulvitis dgn eritema & edema vulva, fissura perineal, pseudomembran, & lesi papulo pustular .  - Gejala khas`adalah  rasa gatal, iritasi, keputihan tidak berbau atau berbau asam.  - keputihan putih keju, spt kepala susu krim, ddg sering dijumpai gumpalan keju.  Terapi : Mikonazol/ klotrimazol 200 mg /hr, intravaginal selama 3 hr, nystatin 100.000 iu/Vag.supp (14 nr).
  • 42. Peny. Menular seksual  Gonorea  Definisi : merupakan PMS  Neiseria gonore.  Gejala klinis :  - masa inkubasi pendek , 2-5 hr.  - menimbulkan rasa nyeri pd pinggul bawah, kadang memberikan gejala, gejala poliuria, disuria.  Terapi : Antibiotika  Ampisilin, sefalos porin, kqanamycin dll.
  • 43. Peny. Menular seksual Human Imunno deff virus (HIV) AIDS  Definisi : adalah sindroma dgn gejala infeksi oportunistik atau kanker tertentu akibat menurunnya sistim kekebalan tubuh oleh infeksi HIV.  Gejala klinik : - Std awal  asimptomatik. - Std lanjut  gejala sangat berat.
  • 44. Peny. Menular seksual Human Imunno deff virus (HIV) AIDS  Gejala klinis :  Kelompok.I : Infeksi akut.  Kel.II : Infeksi asimptomatis.  Kel.III : Limfadenopati Generalisata persistent (LGP).  Kel.IV : Peny.lain : ( panas, diare, kehilangan BB)  - kelainan neurologis  ensefalitis, dementia.  - infeksi sekunder  sarkoma kaposi, dll  Diagnosa : Pemeriksaan serologik dgn metode ELISA dan Western Blot.  Terapi : Sulit dan mahal . Preparat yg populer sekarang Zidovudin
  • 45. Anemia defisiensi Ferum (Fe)  Anemia o.k cadangan besi berkurang  Mikrositik hipokromik  MCV,MCH,MCHC menurun  Saturasi transferin menurun  Kadar feritin serum menurun  Hemosiderin ssm tulang menurun
  • 46. Etiologi anemia defisiensi Fe  Kehilangan besi: uterus : haid banyak Sal. Cerna:varises oesophagus, ulkus peptikum, carsinoma lambung/colon, hemorrhoid, Cacingan, Ulcerative colitis,Hiatus hernia  Kebutuhan meningkat: kehamilan, menyusui, pertumbuhan  Intake kurang: diit buruk, malabsorbsi: gasterektomi, coeliac disease
  • 47. Pem. Lab. Anemia def. Fe  DT: mikrositik hipokromik, anisositosis poikilositosis, sel pensil, target sel.  MCV ,MCH ,MCHC  Ssm tlg: eritroid hiperplasi, cadangan besi  Serum feritin ( N : 10-500 ug/L)  Retikulosit menurun, normal/naik  Serum Fe menurun, TIBC meningkat  Saturasi transferin menurun  Free Eritrosit Protophorpirin
  • 48. Nilai normal :  Serum Fe 60-180 mg/dl  TIBC 200-410 mg/dl  Serum feritin : 10-500 µg/L, <10 µg/L cadangan besi tubuh menurun.  Saturasi transferin = Fe/TIBC x100% =20-45 %