SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Politik Desentralisasi dan Pemerintahan Daerah: Josef Riwukaho-Cornelis Lay Topik Bahasan: DEFINING LOCAL POLITICS (Pointers 1)
RELEVANSI ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
PERSPEKTIF  ILMU POLITIK Kulturalist Marxist  (termasuk  kiri baru) Pluralist Neo-klasik ( kanan baru) 1 2 3 4
PERSPEKTIF PLURALIST ,[object Object],[object Object],ASUMSI DASAR: ,[object Object],[object Object]
ARGUMEN POKOK: (Penjelasan Negara):......... PERSPEKTIF PLURALIST Negara* UNIT ANALISIS Sbg hasil input sosial Lingkungan KEBIJAKAN PUBLIK Menyebar SUMBER KEKUASAN Tidak tetap dan kongkrit SIFAT KEKUASAAN Tidak sama PORSI KEKUASAAN
NEGARA SEBAGAI ARENA: - Instrumen/ institusi pasif (Dunleavy dan O’leary) - Bersifat netral (Latham) - Survival-seeking  (Niskanen) - Salah satu  interest groups  (Dahl) Penjelasan Negara: PERSPEKTIF PLURALIST ,[object Object],[object Object],HAKEKAT NEGARA:
PERSPEKTIF PLURALIST NILAI-NILAI  PEMBENARAN (dalam Perspektif Pluralist) PENDIDIKAN DAN  TANGGUNG-JAWAB  POLITIK DEMOKRASI EFISIENSI & EFEKTIVITAS  PENYELENG. PEM-AN  DAN PUBLIC SERVICE 1 2 3
Pemerintah lokal akan melindungi hak wn dari penyalah-gunaan kekuasaan, menghindari despotisme, memberi kebebasan lebih besar pada individu, dan kesempatan pada individu untuk menikmati sumber-daya politik (Mills).  Semakin dekat dengan rakyat semakin mungkin rakyat ikut menentukan kebijakan:  fungsi dari jarak fisik, sosio-kultural, dan psikologis . terkait Kebebasan Politik dan Partisipasi Politik: membuat pemegang kekuasaan lebih akuntabel dan transparan  Semakin dekat dengan rakyat, semakin mungkin dikontrol:  fungsi dari jarak fisik, sosio-kultural, psikologis . 1 PERSPEKTIF PLURALIST Partisipasi  Politik Kontrol Politik Kebebasan  Politik Nilai-nilai  Pembenaran : DEMOKRASI Akuntabilitas & Transparansi
PERSPEKTIF PLURALIST Nilai-nilai Pembenaran : PENDIDIKAN DAN  TANGGUNG-JAWAB POLITIK dalam Perspektif  Pluralist Politik lokal adalah tempat dimana infrastruktur demokrasi dibentuk  ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Politik lokal memberi kesempatan belajar berpolitik:  ,[object Object],[object Object],[object Object],Politik lokal ibarat  sekolah  dimana kebiasaan demokratis dipelajari dan dipraktekan  2
PERSPEKTIF PLURALIST fungsi ruang  dan jarak fisik,  sosio-kultural . fungsi  management .  fungsi ruang  dan waktu . Nilai-nilai Pembenaran: EFISIENSI & EFEKTIVITAS  PENYELENG. PEM-AN  DAN PUBLIC SERVICE dalam Perspektif  Pluralist Pemda lebih tahu kebutuhan lokal  Semakin dekat dengan rakyat semakin responsif  Semakin kecil cakupan area pelayanan dan pengelolaan pemerintahan makin efisien & efektif penyelenggaraannya  3
PERSPEKTIF MARXIST ASUMSI DASAR: Transformasi negara kapitalis: Pemerintah lokal ditempatkan sebagai faktor sekunder (Seyd) karena dinilai sebatas perluasan negara nasional PUSAT PERJUANGANNYA ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],POSISI NEGARA Menolak asumsi kekuasaan menyebar:  kekuasaan memusat pada kelas berkuasa   KEKUASAN ,[object Object],[object Object],METODE determinisme kelas  SIFAT ANALISIS
Pada tingkat pemikiran & praksis dalam tradisi Marxian Politik lokal    tidak mendapat ruang Entitas  Tidak  Terpisah POLITIK  LOKAL ,[object Object],[object Object],[object Object],Entitas  Terpisah ,[object Object],[object Object],[object Object],PERSPEKTIF MARXIST
PERSPEKTIF NEO KLASIK (Kanan Baru) ASUMSI DASAR: ,[object Object],[object Object],[object Object],percaya pasar sebagai kekuatan pembawa kemakmuran lewat fungsinya sebagai alokator sumber daya yang paling efisien Anti Negara Politik lokal lebih diapresiasi sebagai entitas ekonomi “ decentralization from government to market, quasi-market, and non-governmental organizations ” sebagai salah satu dari dua kategori proses desentralisasi (Bennet).   ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
(Ini dpt dilakukan melalui) (tidak mudah melikuidasi Negara) Sulit dimulai dari Negara Nasional ANTI NEGARA ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],PEMERINTAH DAERAH  menjadi target utama PERSPEKTIF NEO KLASIK (Kanan Baru) ,[object Object],[object Object],[object Object]
ASUMSI DASAR: PERSPEKTIF KULTURALIST Kekuasaan Tersebar    Menolak penyeragaman & sentralisasi KEKUASAN ,[object Object],[object Object],[object Object],POLITIK LOKAL ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],POLA MASYARAKAT
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],PERSPEKTIF KULTURALIST PENYEBARAN  KEKUASAAN  dicerminkan lewat adanya  otoritas politik lokal  satu-satunya kemungkinan  prinsip pengelolaan  Kekuasaan, karena   ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],Realisasi dapat  diwujudkan lewat

More Related Content

What's hot

Presentasi birokrasi (edisi lengkap 2011)
Presentasi birokrasi (edisi lengkap 2011)Presentasi birokrasi (edisi lengkap 2011)
Presentasi birokrasi (edisi lengkap 2011)
Local Government
 
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanAsas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Bayu Rizky Aditya
 
Pertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publikPertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publik
76meonk
 
Analisis sistem politik
Analisis sistem politikAnalisis sistem politik
Analisis sistem politik
bedhess
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politik
dinnianggra
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
nona aliya
 

What's hot (20)

Presentasi birokrasi (edisi lengkap 2011)
Presentasi birokrasi (edisi lengkap 2011)Presentasi birokrasi (edisi lengkap 2011)
Presentasi birokrasi (edisi lengkap 2011)
 
Pip pertemuan ke 5
Pip pertemuan ke 5Pip pertemuan ke 5
Pip pertemuan ke 5
 
2 Model Formulasi Kebijakan
2 Model Formulasi Kebijakan2 Model Formulasi Kebijakan
2 Model Formulasi Kebijakan
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
 
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahanAsas–asas penyelenggaraan pemerintahan
Asas–asas penyelenggaraan pemerintahan
 
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriKebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
 
Teori manajemen publik
Teori manajemen publikTeori manajemen publik
Teori manajemen publik
 
Peran militer dalam sistem politik
Peran militer dalam sistem politikPeran militer dalam sistem politik
Peran militer dalam sistem politik
 
Pertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publikPertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publik
 
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
 
Teori pilihan publik
Teori pilihan publikTeori pilihan publik
Teori pilihan publik
 
Analisis sistem politik
Analisis sistem politikAnalisis sistem politik
Analisis sistem politik
 
Kajian Manajemen Publik
Kajian Manajemen PublikKajian Manajemen Publik
Kajian Manajemen Publik
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politik
 
Teori oligarki
Teori oligarki Teori oligarki
Teori oligarki
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Kebijakan Publik
Kebijakan PublikKebijakan Publik
Kebijakan Publik
 
Media dan Demokrasi
Media dan DemokrasiMedia dan Demokrasi
Media dan Demokrasi
 
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
 

Similar to Pertemuan Ke 2 Defining Local Politics

Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik Indonesia
Muhamad Yogi
 
2 konsep publicsphere
2 konsep publicsphere2 konsep publicsphere
2 konsep publicsphere
Sam Suar
 
Pertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poel
Pertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poelPertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poel
Pertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poel
stkip-pgri pontianak
 
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Levana dhea Lumi
 
Seniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
SeniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSeniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Seniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Rezki Wulandari
 

Similar to Pertemuan Ke 2 Defining Local Politics (20)

Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik Indonesia
 
Politik ppt
Politik pptPolitik ppt
Politik ppt
 
Politik
PolitikPolitik
Politik
 
Prologue
ProloguePrologue
Prologue
 
2 konsep publicsphere
2 konsep publicsphere2 konsep publicsphere
2 konsep publicsphere
 
Pertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poel
Pertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poelPertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poel
Pertm 1&2. pengantar ilmu politik 1 poel
 
Rangkuman ilmu politik jodie
Rangkuman ilmu politik jodieRangkuman ilmu politik jodie
Rangkuman ilmu politik jodie
 
Rangkuman Ilmu Politik
Rangkuman Ilmu PolitikRangkuman Ilmu Politik
Rangkuman Ilmu Politik
 
PPT KUALITATIF.pptx
PPT KUALITATIF.pptxPPT KUALITATIF.pptx
PPT KUALITATIF.pptx
 
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
 
Pengembangan Masyarakat
Pengembangan MasyarakatPengembangan Masyarakat
Pengembangan Masyarakat
 
Budaya politik-utk-print
Budaya politik-utk-printBudaya politik-utk-print
Budaya politik-utk-print
 
Perbaikan politik
Perbaikan politikPerbaikan politik
Perbaikan politik
 
valen resum mas
valen resum masvalen resum mas
valen resum mas
 
Politik rangkuman materi
Politik rangkuman materiPolitik rangkuman materi
Politik rangkuman materi
 
Masalah otonomi daerah
Masalah otonomi daerahMasalah otonomi daerah
Masalah otonomi daerah
 
140820 identitas, otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana
140820 identitas,  otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana140820 identitas,  otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana
140820 identitas, otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana
 
Seniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
SeniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSeniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Seniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 

Pertemuan Ke 2 Defining Local Politics

  • 1. Politik Desentralisasi dan Pemerintahan Daerah: Josef Riwukaho-Cornelis Lay Topik Bahasan: DEFINING LOCAL POLITICS (Pointers 1)
  • 2.
  • 3. PERSPEKTIF ILMU POLITIK Kulturalist Marxist (termasuk kiri baru) Pluralist Neo-klasik ( kanan baru) 1 2 3 4
  • 4.
  • 5. ARGUMEN POKOK: (Penjelasan Negara):......... PERSPEKTIF PLURALIST Negara* UNIT ANALISIS Sbg hasil input sosial Lingkungan KEBIJAKAN PUBLIK Menyebar SUMBER KEKUASAN Tidak tetap dan kongkrit SIFAT KEKUASAAN Tidak sama PORSI KEKUASAAN
  • 6.
  • 7. PERSPEKTIF PLURALIST NILAI-NILAI PEMBENARAN (dalam Perspektif Pluralist) PENDIDIKAN DAN TANGGUNG-JAWAB POLITIK DEMOKRASI EFISIENSI & EFEKTIVITAS PENYELENG. PEM-AN DAN PUBLIC SERVICE 1 2 3
  • 8. Pemerintah lokal akan melindungi hak wn dari penyalah-gunaan kekuasaan, menghindari despotisme, memberi kebebasan lebih besar pada individu, dan kesempatan pada individu untuk menikmati sumber-daya politik (Mills). Semakin dekat dengan rakyat semakin mungkin rakyat ikut menentukan kebijakan: fungsi dari jarak fisik, sosio-kultural, dan psikologis . terkait Kebebasan Politik dan Partisipasi Politik: membuat pemegang kekuasaan lebih akuntabel dan transparan Semakin dekat dengan rakyat, semakin mungkin dikontrol: fungsi dari jarak fisik, sosio-kultural, psikologis . 1 PERSPEKTIF PLURALIST Partisipasi Politik Kontrol Politik Kebebasan Politik Nilai-nilai Pembenaran : DEMOKRASI Akuntabilitas & Transparansi
  • 9.
  • 10. PERSPEKTIF PLURALIST fungsi ruang dan jarak fisik, sosio-kultural . fungsi management . fungsi ruang dan waktu . Nilai-nilai Pembenaran: EFISIENSI & EFEKTIVITAS PENYELENG. PEM-AN DAN PUBLIC SERVICE dalam Perspektif Pluralist Pemda lebih tahu kebutuhan lokal Semakin dekat dengan rakyat semakin responsif Semakin kecil cakupan area pelayanan dan pengelolaan pemerintahan makin efisien & efektif penyelenggaraannya 3
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.