SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Télécharger pour lire hors ligne
Tugas Kuliah MM 4383 Management of Innovation
           Inovasi di Lingkungan Kerja




Inovasi Manajemen Pengetahuan
  pada Perusahaan Konsultan
     Teknologi Informasi




           Karya Tulis oleh: Noverino Rifai

            (noverino.rifai@gmail.com)


            Coached by: Avanti Fontana



    Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe
                    Oktober 2011
Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi


Daftar Isi

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... 2

1      LATAR BELAKANG PENULISAN ................................................................................................................. 3

2      RANCANGAN PRODUK INOVASI .............................................................................................................. 5

3      TELAAN INISIATIF TERHADAP ILMU INOVASI ........................................................................................... 8

    3.1     MENDEFINISIKAN INOVASI DAN MANAJEMEN INOVASI ...................................................................................... 8
    3.2     STIMULATOR INOVASI ................................................................................................................................. 8
    3.3     RANTAI NILAI INOVASI .............................................................................................................................. 10
       3.3.1 Penggalian Ide ................................................................................................................................ 10
       3.3.2 Pengembangan Ide ......................................................................................................................... 11
       3.3.3 Penyebaran Ide ............................................................................................................................... 11

4      REFERENSI ............................................................................................................................................. 12




                                                                                                                                           Halaman 2 dari 12
Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi


1 Latar Belakang Penulisan
Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa solusi di
bidang teknologi informasi. Seperti halnya perusahaan konsultan lainnya, seperti konsultan bisnis,
dan keuangan, komponen sumber daya yang paling berperan adalah sumber daya manusia.
Perusahaan jenis ini juga dikategorikan sebagai perusahaan knowledge intensive, yaitu perusahaan
yang sangat bergantung pada jumlah dan kualitas sumber daya pengetahuan yang dimiliki oleh
perusahan dan yang berada di dalam kepala karyawan perusahaan.

Aktivitas konsultansi, atau menyediakan solusi kepada suatu customer pada perusahaan ini dianggap
sebagai satu proyek yang memiliki identitas dan bisa dirujuk entitasnya. Proyek pada perusahaan ini
didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bertujuan memberikan solusi terhadap kebutuhan dan
masalah teknologi informasi pada perusahaan client berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari client
dan biasanya memiliki batasan biaya dan waktu.

Perusahaan yang menjadi objek inovasi ini memiliki sejumlah portofolio produk dan solusi yang
ditawarkan. Portofolio produk dan solusi dibuat berdasarkan pengalaman proyek perusahaan dan
keberadaan sumber daya manusia--yaitu konsultan-- yang memiliki keahlian di bidang tersebut.
Meskipun perusahaan pernah menangani proyek mengenai produk tertentu di masa lalu, namun
tidak didukung dengan keberadaan konsultan, maka produk tersebut belum tentu dijadikan
portofolio perusahaan, karena jika ada kebutuhan dari client untuk memberikan solusi di bidang
produk tersebut, perusahaan belum tentu mampu memenuhi permintaan tersebut, dan itu bisa
menjadi image yang buruk bagi perusahaan di mata client.

Penulis sudah bekerja di perusahaan ini selama lebih dari 6 tahun, dan sudah terlibat pada banyak
proyek. Salah satu yang kadang menjadi ganjalan ketika terlibat di dalam proyek yaitu:

    1. Proyek harus membuat suatu produk yang sebelumnya sudah pernah dibuat oleh orang lain
       dalam proyek lain di masa lalu. Karena orang tersebut sudah pindah, maka terpaksa tim
       proyek harus membuat ulang produk tersebut. Padahal, jika perusahaan memiliki
       penyimpanan hasil pekerjaan untuk semua proyek yang sudah dan sedang dikerjakan, effort
       seperti ini tidak perlu terjadi.

    2. Suatu proyek dijalankan oleh sejumlah orang. Di tengah perjalanan, salah satu komputer PC
       atau laptop tim proyek mengalami musibah kecolongan atau crash sehingga data hasil
       pekerjaan dan yang sedang dikerjakan hilang. Ditambah lagi, data belum sempat di backup
       ke tempat lain. Hilangnya data tersebut akan mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek
       dan dapat menurunkan motivasi anggota tim karena terhambat oleh kejadian tersebut.

    3. Biasanya dalam satu waktu, ada lebih dari satu proyek yang berjalan. Terkadang, ada dua
       atau lebih proyek yang sedang berjalan bersama membutuhkan konsultan yang sama karena
       keahliannya tidak dimiliki oleh konsultan lain dan keahliannya tersebut sangat dibutuhkan
       (bahkan kritikal) di kedua proyek tersebut. Minimal ada dua opsi yang biasa diambil oleh
       perusahaan, yang pertama adalah konsultan tersebut terlibat di kedua proyek, jadi dilakukan
       penjadwalan untuk berdada secara bergantian antara kedua proyek. Opsi kedua adalah
       mengambil konsultan lain yang paling memiliki keahlian yang mendekati yang dibutuhkan
       dan menugaskannya di salah satu proyek. Untuk pilihan pertama, biasanya hasil kerja



                                                                                     Halaman 3 dari 12
Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi

        konsultan menjadi tidak maksimal karena fokusnya berada di dua buat proyek yang memiliki
        constraint waktu dan kualitas. Jika perusahaan mengambil pilihan kedua, proyek yang
        melibatkan konsultan yang tidak benar menguasai keahlian yang dibutuhkan akan beresiko
        mengalami kegagalan.

    4. Tenaga penjual biasanya dapat berasal dari latar belakang pengetahuan produk dan solusi
       yang berbeda dengan portofolio perusahaan. Hal tersebut menyebabkan kinerja penjualan
       tidak terlalu baik karena perusahaan tidak bisa terlalu mengharapkan seseorang yang tidak
       menguasai suatu produk bisa menjual produk yang bersangkutan.

    5. Seperti halnya konsultan, seorang sales juga memiliki sejumlah funnel atau jalur ke
       perusahaan tertentu. Seringkali jika seorang sales keluar dari perusahaan, maka jalur
       penjualannya juga ikut hilang. Ini menyebabkan hilangnya kesempatan bagi perusahaan
       untuk bisa menjual produk dan solusi kepada client tersebut.

Hal-hal di atas merupakan beberapa dari permasalahan yang penulis kedepankan dalam karya tulis
ini. Jika diambil benang merah dari permasalahan-permasalahan tersebut, salah satu faktor yang
paling dominan yang menyebabkannya adalah karena perusahaan saat ini tidak memiliki mekanisme
untuk menghasilkan, menyimpan, menyebarkan pengetahuan. Jika diasumsikan bahwa perusahaan
memiliki sistem manajemen pengetahuan, permasalahan tadi bisa dijawab sebagai berikut:

    1. Semua hasil pekerjaan suatu proyek disimpan oleh perusahaan, sehingga jika suatu saat ada
       proyek lain yang disyaratkan untuk menghasilkan produk seperti yang sudah pernah dibuat,
       maka tim proyek bisa mengambil produk tersebut dan cukup melakukan modifikasi sesuai
       dengan kebutuhan spesifik proyek baru tersebut.

    2. Sistem manajemen pengetahuan dapat mensyaratkan semua anggota tim proyek untuk
       menyalin atau membackup hasil pekerjaannya pada repository terpusat. Efek kejadian
       hilangnya laptop atau rusaknya laptop dapat diminimalisasi pada pekerjaan-pekerjaan yang
       belum dibackup sejak terakhir kali dilakukan proses backup.

    3. Salah satu fungsi manajemen pengetahuan adalah melakukan eksternalisasi, yaitu
       mengubah pengetahuan tacit menjadi eksplisit. Pengetahuan yang sudah dieksplisitkan
       dapat dipelajari oleh konsultan lain sehingga terjadilah proses transfer pengetahuan secara
       langsung. Sistem manajemen pengetahuan juga memungkinkan diskusi secara langsung
       antara konsultan ahli dengan konsultan lain yang membutuhkan ilmu spesifik tersebut.
       Karena semua informasi dan pengetahuan tersimpan dan tertata dengan baik, maka jika ada
       proyek yang membutuhkan spesifikasi konsultan tertentu, keberadaan konsultan tersebut
       bisa digantikan oleh konsultan lain yang mendekati kemampuannya, ditambah dengan
       dukungan pengetahuan eksplisit yang bisa dipelajari.

    4. Tenaga penjual bisa belajar dari sumber daya pengetahuan yang tersimpan di dalam sistem.
       Jika perusahaan melakukan penataan pengetahuan sedemikian sehingga karyawan bisa
       belajar sesuai dengan level pemahamannya, maka sistem ini akan bermanfaat sekali dalam
       menambah wawasan tenaga penjual sehingga dia bisa menjelaskan kepada client secara
       lebih detil dan bisa meyakinkan client tanpa banyak ketergantungan dengan tim teknis.




                                                                                   Halaman 4 dari 12
Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi

    5. Daftar kontak client dan funnel jika tersimpan dengan lengkap dapat ditindaklanjuti oleh
       sales-sales lainnya di kemudian hari, meskipun sales yang membuat funnel tersebut sudah
       tidak berada di perusahaan.


2 Rancangan Produk Inovasi
Sistem manajemen pengetahuan yang akan diusulkan untuk dikembangkan di perusahaan konsultan
IT merupakan suatu sistem yang secara minimum dapat memenuhi kebutuhan penyimpanan
pengetahuan ke tingkat perusahaan. Jenis pengetahuan yang ingin disimpan terdiri dari:

    1. Pengetahuan terstruktur, seperti dokumen-dokumen kontrak, tender, dokumen keuangan,
       dan hasil pekerjaan yang diserahkan kepada client sebagai syarat selesainya suatu proyek.

    2. Pengetahuan tidak terstruktur, yaitu berupa pengetahuan tacit yang berada dari dalam
       pikiran seorang karyawan. Pengetahuan tacit apat berupa teknik membuat suatu produk,
       algoritma penyelesaian suatu masalah, best-practice dalam suatu bidang solusi,
       pengetahuan umum mengenai suatu produk dan solusi, pengetahuan mengenai situasi
       persaingan pada suatu portofolio produk perusahaan, nilai kesempatan perusahaan dalam
       memenangkan tender proyek, cara untuk mendekati seorang pelanggan, dan banyak lagi jika
       ingin dibuat lebih detil. Contoh lain dari pengetahuan ini adalah sesi pelatihan dan
       knowledge sharing yang dilakukan secara tatap muka, di luar materi pelatihan yang
       terdokumentasi.

Sistem dan infrastruktur yang diperlukan dalam menyimpan kedua jenis pengetahuan tersebut
berbeda-beda. Hal itu karena pengetahuan terstruktur pada dasarnya sudah berupa sesuatu yang
bisa disimpan, disebarkan, dan bisa dipelajari oleh orang lain. Namun, pengetahuan tidak terstruktur
tidak berada pada suatu dokumen, namun berada pada diri setiap individu karyawan yang
memilikinya. Sayangnya belum ada alat yang bisa secara otomatis memindahkan pengetahuan
seseorang ke dalam bentuk tertulis. Karena itu, untuk bisa menyimpan pengetahuan tacit,
diperlukan tahapan lain untuk mengubahnya menjadi pengetahuan tertulis.

Sisitem dan infrastruktur untuk mengelola pengetahuan terstruktur:

    1. Sistem manajemen dokumen. Sistem ini digunakan untuk menyimpan semua dokumen
       tertulis yang dimiliki perusahaan. Jika hanya ada dokumen cetak, maka dokumen tersebut
       harus di-scan dan disimpan ke dalam sistem ini. Sistem ini memungkinkan seseorang untuk
       melakukan review terhadap suatu dokumen, memberikan komentar, memberikan rating
       untuk memberi gambaran kepada orang lain mengenai nilai manfaat yang sudah
       dikontribusikan oleh dokumen tersebut. Sistem ini harus bisa diakses dari internet, sehingga
       jika seorang sales atau konsultan membutuhkan materi atau referensi pada suatu kontrak,
       dia bisa segera membukanya tanpa perlu ke kantor terlebih dahulu atau menunggu kiriman
       via email. Sistem ini sebaiknya memiliki mekanisme klasifikasi untuk mengelompokkan
       dokumen ke dalam area tertentu, fungsi tertentu, ekspertise atau keahlian tertentu, dan
       proyek tertentu. Suatu dokumen bisa dikelompokkan ke dalam lebih dari satu kategori.
       Pengkategorian dokumen memerlukan perencanaan yang matang agar tidak terjadi
       duplikasi dan sulitnya dalam mencari suatu dokumen secara hirarki.



                                                                                     Halaman 5 dari 12
Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi

    2. Sistem versioning seperti Subversion. Sistem ini sangat populer di dunia pengembangan
       perangkat lunak. Sistem ini biasanya digunakan pada proyek-proyek yang dikerjakan oleh
       banyak orang dan dipecah menjadi modul-modul pekerjaan. Setiap hasil pekerjaan anggota
       tim dikumpulkan ke dalam satu tempat. Sistem ini juga mempertahankan histori perubahan
       suatu file. Jika seseorang secara tidak sengaja ataupun sengaja mengubah isi suatu program
       yang menyebabkan aplikasi menjadi bermasalah, ketua tim bisa memutuskan untuk
       mengembalikan status program ke versi lama yang stabil. Jika seseorang menghapus suatu
       file, pada dasarnya file tersebut masih tersimpan di dalam sistem ini pada versi sebelumnya,
       meskipun pada versi yang terbaru file tersebut sudah tidak nampak di dalam daftar. Sistem
       ini harus bisa diakses dari internet karena tim proyek biasanya tersebar di berbagai tempat,
       terutama di site, yaitu di tempat client. Kecepatan akses ke sistem ini juga menjadi perhatian
       penting, karena anggota tim proyek secara rutin mengakses sistem ini, baik untuk
       mengambil kode sumber yang sudah ada, melakukan update terhadap suatu file kode
       sumber, dan menambahkan satu atau lebih file kode sumber. Jika suatu proyek sudah
       selesai dikerjakan, seluruh hasil akhir kode sumber perlu dikompilasi, dibuat arsip, dan
       dimasukkan ke dalam folder khusus yang berisi hasil akhir proyek. File arsip ini akan
       direferensikan oleh item link di dalam sistem manajemen dokumen, sehingga keterkaitan
       antara dokumen yang ada di dalam sistem manajemen dokumen dengan file kode sumber
       yang berada di sistem versioning bisa dijaga.

    3. Repositori aplikasi. Ini merupakan tempat menyimpan resource dan file-file aplikasi yang
       dimiliki perusahaan. Seringkali perusahaan mendapatkan aplikasi trial dari vendor yang bisa
       digunakan untuk latihan oleh karyawan perusahaan untuk mengeksplorasi lebih dalam
       mengenai suatu aplikasi, namun aplikasi tersebut hilang karena CD rusak, hardisk rusak,
       pegawai keluar, atau hilang begitu saja tanpa ada yang menyadari. Repositori aplikasi ini
       perlu dibuat seperti sistem versioning, sehingga jika ada penghapusan terhadap suatu file
       aplikasi, file tersebut bisa dikembalikan kembali untuk digunakan.

Sistem dan infrastruktur untuk mengelola pengetahuan tidak terstruktur:

    1. email. Email sangat berperan sebagai bukti bukti legal dalam menjalankan aktivitas di
       perusahaan. Perusahaan konsultan sebaiknya menjadikan email sebagai alat komunikasi
       utama dalam melakukan korespondensi internal maupun korespondensi dengan pihak luar
       perusahaan seperti pelanggan, pemasok, dan rekanan. Thread email harus tetap tersimpan
       sebagai arsip perusahaan, dan seringkali suatu bukti legal bisa diperoleh dari email ketika
       pegawai yang memiliki akun email tersebut sudah keluar dari perusahaan. Email yang terkait
       dengan suatu aktivitas proyek atau funnel penjualan adalah salah satu sumber pengetahuan
       berharga bagi anggota tim pada periode selanjutnya, yang mungkin belum pernah bertemu
       dengan mantan karyawan, atau saat ini mendapat amanat menggantikan posisi mantan
       karyawan tersebut. Bahkan, kalaupun karyawan yang bersangkutan belum keluar dari
       perusahaan, histori email akan sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak karena pihak yang
       membutuhkan informasi tidak perlu terlalu sering berinteraksi langsung karyawan yang
       digantikannya hanya untuk menggali informasi yang sebenarnya sudah ada di dalam email.

    2. Forum diskusi internal. Seperti halnya forum-forum diskusi publik yang bisa diakses secara
       bebas di internet, forum diskusi perusahaan merupakan sistem yang sangat bermanfaat



                                                                                      Halaman 6 dari 12
Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi

        dalam pertukaran pengetahuan, dari tacit menjadi eksplisit lalu menjadi tacit kembali.
        Forum diskusi ini dijadikan ajang untuk mencari ilmu dan mensharing ilmu dengan karyawan
        lainnya. Isi dari forum harus selalu bisa diakses di masa depan, dan ada mekanisme
        pencarian dengan metode pencarian sederhana maupun dengan metode pencarian yang
        canggih seperti google.

    3. Chatting. Seperti halnya forum, chatting merupakan sarana yang sederhana untuk
       pertukaran pengetahuan. Saat ini, banyak perusahaan yang menyediakan fitur chatting.
       Namun, sayangnya, perusahaan tidak memiliki dokumentasi mengenai apa yang dibicarakan,
       terutama yang terkait dengan pekerjaan dan pengetahuan perusahaan. Dengan adanya
       sistem ini, perusahaan bisa mengarahkan karyawan untuk mendiskusikan hal-hal yang
       terkait dengan pekerjaan dengan menggunakan sistem chatting ini, namun untuk hal-hal
       yang bersifat pribadi bisa menggunakan aplikasi chatting yang disediakan oleh pihak ketiga
       seperti google, yahoo, msn.

    4. Wiki perusahaan. Wiki merupakan ensiklopedia ilmu pengetahuan. Media ini bisa digunakan
       untuk berisi penjelasan mengenai dasar suatu keilmuan, pengaplikasian suatu teori, best-
       practice, tips dan trik, cerita mengenai kesuksesan perusahaan, sejarah suatu kebijakan,
       penjelasan mengenai suatu proyek, dan lain sebagainya. Sistem wiki ini memiliki fitur seperti
       halnya wikipedia.org yang berisi banyak pengetahuan.

    5. E-learning. Sistem e-learning merupakan sistem ujung yang diharapkan dimiliki oleh
       perusahaan yang memiliki basis data pengetahuan yang banyak. E-learning dapat berisi
       materi pembelajaran suatu keahlian, rekaman sharing-session yang dilakukan di masa lalu
       agar dapat ditonton oleh karyawan lain, materi persiapan untuk mengambil sertifikasi, dan
       lain-lain. Materi pembelajaran dapat bersifat rekaman maupun live, yang biasanya saat ini
       dibuat dalam bentuk webcast yang bisa diakses melalui internet. Sistem e-learning ini
       sebaiknya memiliki mekanisme penilaian perkembangan seorang karyawan, gap antara
       spesifikasi pekerjaan dengan kemampuannya, dan usulan rencana pelatihan dan
       pembelajaran yang harus diikuti oleh karyawan yang bersangkutan.

Di samping sarana dan infrastruktur, beberapa hal lain yang harus dipikirkan agar pengembangan
sistem manajemen pengetahuan akan bermanfaat secara maksimal yaitu:

    1. Struktur imbal jasa atau insentif bagi karyawan yang banyak berkontribusi ke dalam sistem
       ini. Tujuannya adalah memberi motivasi kepada karyawan agar mau meluangkan waktunya
       untuk berkontribusi pada sistem ini dan berbagi ilmu dengan karyawan lain.

    2. Membangun budaya untuk berbagi pengetahuan sehingga kebiasaan ini menyatu dengan
       aktivitas reguler karyawan.

    3. Membentuk tim yang bertanggung jawab mengelola pengetahuan yang masuk, melakukan
       klasifikasi, mengumpulkan pengetahuan yang tersebar di dalam PC atau laptop karyawan,
       dan memastikan adanya dokumen dan pengetahuan yang semestinya ada.




                                                                                     Halaman 7 dari 12
Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi


3 Telaan Inisiatif terhadap Ilmu Inovasi

3.1 Mendefinisikan Inovasi dan Manajemen Inovasi
Inovasi didefinisikan sebagai keberhasilan ekonomi dan sosialberkat adanya pengenalan cara baru
atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output (teknologi)
yang menghasilkan perubahan besar atau drastis dalam perbandingan antara nilai guna yang
dipersepsikan oleh konsumen atas manfaat suatu produk (barang dan/atau jasa) dan harga yang
ditetapkan oleh produsen. Inovasi yang berhasil adalah yang dapat menciptakan nilai lebih besar
untuk konsumen.

Berdasarkan definisi-definisi inovasi yang ada di buku AF halaman 19, inisiatif pengembangan MP
masuk ke dalam kategori "mengadopsi sesuatu yang baru yang sudah dicoba secara sukses di tempat
lain". Hal ini dikarenakan sistem MP bukanlah hal baru, sudah banyak perusahaan maupun
organisasi yang menerapkan sistem ini. Karena itu, yang dilakukan perusahaan saat ini adalah
mengadopsi sistem MP.

Definisi inovasi yang dapat dihubungkan dengan inovasi ini adalah "melakukan perubahan", yaitu
membuat perubahan-perubahan yang memungkinkan perbaikan berkelanjutan. Sistem MP
melakukan perubahan sebagai berikut:

    1. Secara organisasi ada unit atau tim baru di dalam struktur organisasi, yaitu tim MP.

    2. Tim ini secara internal menerapkan struktur tim organik, yang berbeda dengan struktur yang
       berlaku saat ini. Penerapan struktur organik bisa dikatakan prototipe atau ujicoba, jika
       memang cocok, akan diterapkan di semua area di dalam perusahaan.

    3. Budaya perusahaan perlu diubah untuk mengintegrasikan budaya berbagi pengetahuan
       antara karyawan perusahaan.

Berdasarkan skenario penciptaan nilai, pengembangan sistem manajemen pengetahuan ini masuk
ke dalam skenario ke-4, yaitu CPV dan Price keduanya mengalami peningkatan. Namun peningkatan
CPV jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan Price, sehingga hasil akhirnya (CPV/P > 1).

CPV menjadi lebih meningkat karena dengan adanya sistem MP, perusahaan memiliki aset
pengetahuan di tingkat corporate, yang sebelumnya tidak ada karena pengetahuan ada di tingkat
individu. Dengan adanya aset intangible tersebut, pemilik perusahaan bisa memasukkan komponen
nilai aset tersebut ke dalam penilaian aset perusahaan secara keseluruhan.

Dengan adanya sistem MP, setiap karyawan akan mendapatkan lebih banyak ilmu yang terkait
dengan kompetensi perusahaan. Hal itu akan meningkatkan kepuasan karyawan dan bisa
menurunkan tingkat turnover karyawan. Hal ini menguntungkan perusahaan karena resiko
kehilangan pengetahuan semakin kecil.

3.2 Stimulator Inovasi
Objek pembahasan mengenai stimulator inovasi adalah tim manajemen pengetahuan, yaitu tim yang
bertanggung jawab dalam melakukan eksplorasi, pengumpulan ide, pengembangan sistem, dan
pelaksanaan sistem manajemen pengetahuan.



                                                                                      Halaman 8 dari 12
Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi

Untuk membangun iklim inovasi di dalam tim MP, maka tim ini perlu memiliki karakteristik sebagai
berikut:

    1. Struktur organisasi internal tim MP menerapkan struktur organik. Struktur ini sangat cocok
       untuk unit yang menekankan pada tingkat inovasi yang tinggi karena bertanggung jawab
       pada pengembangan sistem yang belum ada di perusahaan, dan bersifat strategis bagi
       perusahaan. Karakteristik struktur organik yaitu:

             a. Kerja tim lintas fungsi. Artinya, anggota tim MP tidak boleh terpaku pada area
                pekerjaan pokoknya saja, namun harus memiliki peran pendukung terhadap anggota
                lainnya yang diberikan tanggung jawab lain. Hal ini akan membangun suasana
                keakraban, rilex, dan tolong menolong. Dengan demikian, setiap orang akan sedikit
                banyak memikirkan kesuksesan pekerjaan temannya di samping kesuksesan
                pekerjaan dirinya. Dengan demikian, setiap karyawan akan memiliki wawasan yang
                luas mengenai setiap aspek aktivitas di dalam tim MP, dan pada saatnya dapat
                menghadirkan ide-ide inovatif untuk kepentingan tim secara khusus dan perusahaan
                secara lebih luasnya.

             b. Arus informasi bebas mengalir. Semua anggota tim memiliki kesempatan yang sama
                dalam mendapatkan informasi dari anggota tim lainnya. Keadaan ini dapat dianggap
                sebagai prototipe budaya berbagi pengetahuan yang menjadi tujuan dari
                pengembangan sistem MP. Dengan merasakan lingkungan yang saling bertukar
                informasi, anggota tim diharapkan dapat mensosialisasikan manfaat dari MP yang
                dianalogikan dengan keadaan internal tim MP. Semakin banyak informasi yang
                dimiliki oleh anggota tim, semakin besar kemungkinan anggota tim MP
                menghasilkan ide-ide inovasi dalam kaitannya dengan pengembangan sistem MP di
                perusahaan.

             c. Rentang kendali luas. Tim MP tidak perlu memiliki banyak pemimpin, satu pemimpin
                utama saja cukup. Setiap anggota akan bekerja berdasarkan matriks tugas. Suatu
                tugas akan memiliki satu PIC (Person In Charge) yang bertanggung jawab
                menyelesaikan tugas sesuai dengan spesifikasi. Saat menjadi PIC, anggota tim
                memiliki wewenang yang lebih besar dibandingkan dengan rekannya yang bukan
                PIC. Namun, ketika ia terlibat pada task-force lain bukan sebagai PIC, dia harus
                mengikuti instruksi anggota tim lain yang bertindak sebagai PIC.

             d. Tingkat formalisasi rendah. Anggota tim dituntut untuk fokus pada pencapaian
                target tim. Segala masukan, saran, dan kritik bisa dikemukakan langsung tentunya
                dengan etika yang baik. Seorang PIC harus siap untuk di kritik, dan seorang anggota
                harus berani mengkritik PIC jika ada hal yang dianggap tidak sesuai dan bisa
                mengakibatkan suatu tujuan tidak tercapai.

             e. Desentralisasi dalam pengambilan keputusan. Anggota tim yang bertindak sebagai
                PIC memiliki wewenang mengambil suatu keputusan, tidak harus diputuskan oleh
                ketua tim MP, kecuali untuk kondisi-kondisi tertentu yang kritikal, atau yang
                membutuhkan otorisasi manajemen puncak atau pemilik perusahaan.



                                                                                     Halaman 9 dari 12
Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi

    2. Ketua tim MP harus mengkondisikan situasi di dalam tim MP agar dapat menjaga dan
       memelihara inovasi. Faktor-faktor budaya yang harus diterapkan antara lain adanya
       kesiapan menerima situasi dan kondisi yang ambigu, memiliki keterbukaan terhadap hal-hal
       yang belum kita ketahui, dan berfokus pada perspektif sistem terbuka.

    3. Setiap anggota tim MP harus dibekali dengan coaching skills. Hal ini penting karena setiap
       anggota nantinya dapat bertindak sebagai PIC suatu tugas, yang mungkin dia akan
       memimping dua , tiga, atau lebih orang.

    4. Penerapan sistem imbal jasa yang transparan, adil, dan terukur. Hal ini penting untuk
       menjaga motivasi anggota tim agar memperhatikan target pencapaian.

3.3 Rantai Nilai Inovasi
Rantai nilai inovasi merupakan rangkaian proses sekuensial dan berkaitan secara proporsional yang
menunjang proses penciptaan nilai. Rantai nilai inovasi dapat dibagi ke dalam tiga aktivitas, yaitu
penggalian ide, pengembangan ide, dan penyebaran ide.

3.3.1 Penggalian Ide
Manajemen pengetahuan merupakan sistem yang akan digunakan oleh semua karyawan, lintas unit
dan divisi, bahkan jika dikembangkan lebih lanjut, sistem ini bisa digunakan oleh pihak luar seperti
rekanan, pemasok, dan pelanggan.

Beragamnya konsumen dari sistem ini mengindikasikan bahwa dalam tahap analisis dan
perancangan, tim manajemen pengetahuan harus menggali ide dari banyak pihak. Yang cukup
mencolok misalkan kebutuhan pengetahuan tim sales berbeda dengan kebutuhan pengetahuan
konsultan. Jika yang pertama lebih menekankan pada pengelolaan funnel dan kontak client,
konsultan lebih membutuhkan direktori pengetahuan teknis dan praktis dan akses terhadap solusi
yang pernah diberikan oleh perusahaan.

Sumber penggalian ide antara lain:

    1. Karyawan internal organisasi. Mereka adalah konsumen utama sistem ini. Tim MP perlu
       mencari permasalah yang dihadapi oleh karyawan yang disebabkan karena tidak adanya
       sistem MP dan menerima segala jenis masukan baik fitur, prosedur, produk yang terkait
       dengan sistem MP ini. Tim MP perlu berdiskusi banyak dengan konsultan internal yang
       mendalami sistem manajemen pengetahuan yang sudah pernah mengimplementasikan
       sistem ini di perusahaan client.

    2. Kompetitor, yaitu perusahaan lain yang sudah memiliki sistem MP. Misalnya adalah
       Accenture, perusahaan multinasional kelas dunia ini sudah lama menerapkan MP, mulai dari
       penggunaan IBM Lotus Notes, hingga saat ini dimigrasikan ke sistem terpusat menggunakan
       portal pengetahuan berbasis web. Arsitektur, produk, dan fitur yang bisa didapat dari
       internet atau dari wawancara dengan karyawan Accenture dapat menjadi referensi dan
       rujukan best-practice.

    3. Pelanggan. Perusahaan memiliki pelanggan-pelanggan besar yang memiliki dukungan dana
       besar. Sebagian dari perusahaan tersebut mungkin sudah mengimplementasikan sistem MP.
       Perusahaan bisa menggali seperti apa MP diterapkan.


                                                                                     Halaman 10 dari 12
Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi

    4. Organisasi lain. Tim MP bisa melakukan eksplorasi di internet untuk mendapatkan best-
       practice dalam penerapan MP. Tim juga bisa mencontoh arsitektur yang sudah diterapkan
       oleh perusahaan-perusahaan lain, terutama yang sejenis yang bergerak di bidang konsultan
       teknologi informasi.

Pada tahap penggalian ide ini, tim MP harus mencatat semua masukan dan hasil eksplorasi yang di
peroleh.

3.3.2 Pengembangan Ide
Proses pengembangan ide terdiri dari dua tahap, yaitu:

    1. Seleksi ide. Pada tahapan ini juga dilakukan kegiatan pendanaan, yaitu menentukan
       anggaran perusahaan untuk mengimplementasikan dan menjalankan sistem MP. Ide-ide
       yang dikumpulkan dari tahap penggalian ide diseleksi pada tahap ini. Tim MP harus
       menentukan kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah suatu ide bisa
       diterima atau tidak, atau apakah suatu ide belum bisa diterima saat ini, namun ada
       kemungkinan diterima di tahap pengembangan berikutnya jika suatu kondisi terpenuhi.
       Pihak yang terlibat dalam tahap seleksi ide yaitu:

             a. Tim MP sebagai penanggungjawab dan pelaksana.

             b. Manajer operasional sebagai promotor.

             c. Manajemen puncak sebagai pihak yang berkepentingan secara strategis.

             d. Pemilik perusahaan sebagai pihak yang sangat berkepentingan terhadap
                pengembangan perusahaan dan pengembalian investasi dari inisiatif MP ini.

    2. Pengembangan produk. Sistem manajemen pengetahuan merupakan sistem yang terdiri dari
       infrastruktur TI, aplikasi MP, prosedur perusahaan yang terintegrasi pengetahuan, dan tim
       governance dalam eksekusi pelaksanaannya nanti. Kegiatan pengembangan akan merujuk
       pada visi dan misi perusahaan, dan berdasarkan ide-ide yang sudah diseleksi. Proses
       pengembangan produk harus mempertimbangkan standar minimum kualitas, batas
       maksimum waktu, dan batas maksimum biaya. Dalam mengembangkan suatu sistem yang
       strategis seperti MP, tim MP harus mempertimbangkan untuk melakukan uji prototipe
       secara berkala kepada calon pengguna. Kegiatan pengujian yang dilakukan sedini mungkin
       akan menghindari dari pekerjaan ulang jika suatu permasalahan baru ditemukan di tahap
       akhir pengerjaan.

3.3.3 Penyebaran Ide
Target konsumen sistem MP pada tahap awal pengembangan adalah karyawan internal perusahaan,
terdiri dari:

    1. Pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan akan melihat sistem MP sebagai aset intangible
       perusahaan dan dapat dikonversi ke dalam nilai perusahaan secara ekonomi. Tim MP harus
       mensosialisasikan kepada pemilik perusahaan mengenai nilai strategis sistem ini, dan
       bagaimana agar pemilik perusahaan mau memberikan kontribusi pengetahuan ke dalam
       sistem ini sebagai contoh agar sistem ini digunakan secara aktif oleh manajemen dan



                                                                                  Halaman 11 dari 12
Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi

        karyawan. Kegiatan sosialisasi kepada pemilik dapat dilakukan pada sesi pertemuan rutin
        mingguan antara pemilik dan manajemen puncak. Tim MP dapat menekankan pada
        pencapaian, permasalahan yang dihadapi, dan alternatif solusi yang bisa dilakukan.

    2. Manajemen puncak. Sosialisasi kepada manajemen puncak dapat dilakukan bersama-sama
       dengan sosialisasi kepada pemilik perusahaan pada saat pertemuan rutin mingguan. Di
       samping itu, tim MP bisa melakukan koordinasi ad-hoc di kantor pusat atau lewat media
       komunikasi lain dalam menjalankan misi pengumpulan pengetahuan. Tim MP juga perlu
       mengupdate atau membuat mekanisme push update informasi kepada manajemen
       mengenai kondisi aset pengetahuan saat ini dibandingkan dengan target yang dicanangkan
       sebelum pelaksanaan sistem MP ini.

    3. Karyawan dan konsultan. Sosialisasi penggunaan MP kepada karyawan dan konsultan adalah
       salah satu tantangan terbesar dalam fase ini. Hal itu dikarenakan rasio jumlah karyawan dan
       konsultan adalah yang paling banyak, dan keberadaannya tersebar di banyak tempat,
       tergantung pada lokasi client. Teknik sosialisasi yang bisa diterapkan untuk mereka adalah:

             a. Roadshow keliling secara bergantian ke setiap tim proyek, menjelaskan fitur-fitur
                MP, cara menggunakan MP, skema insentif, manfaat yang bisa dirasakan oleh
                karyawan dan client.

             b. Membuat kompetisi kecil contohnya untuk memilik kontributor terbaik atau
                kontributor terfavorit.

             c. Mengirimkan email regular kesemua karyawan mengenai perkembangan aset
                pengetahuan perusahaan. Email ini juga berisi item pengetahuan apa yang
                seharusnya sudah dimasukkan ke dalam sistem namun belum juga dimasukkan oleh
                karyawan yang memilikinya.

             Tim MP perlu melakukan review secara berkala mengenai efektifitas kegiatan sosialisasi.
             Jika belum efektif, tim MP perlu merumuskan cara lain, dan bisa juga dengan lebih
             mengintensifkan kegiatan sosialisasi.


4 Referensi
Avanti Fontana. Innovate we can!: manajemen inovasi dan penciptaan nilai individu, organisasi,
masyarakat. 2011. Cipta Inovasi Sejahtera.




                                                                                     Halaman 12 dari 12

Contenu connexe

Similaire à MM ITBK-MI-Inovasi Manajemen Pengetahuan Pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi-noverino rifai

Sistem Informasi
Sistem InformasiSistem Informasi
Sistem Informasisemua17an
 
Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT" di ...
Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT" di ...Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT" di ...
Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT" di ...Kanaidi ken
 
Tata Consulting Services
Tata Consulting ServicesTata Consulting Services
Tata Consulting Servicesikaanisa1
 
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana Muhammad Iranda
 
Haris full-paper-kms-on-cloud-computing
Haris full-paper-kms-on-cloud-computingHaris full-paper-kms-on-cloud-computing
Haris full-paper-kms-on-cloud-computingRyan Hidayat
 
7,wira usaha, Mohamad Mustagfirin, Hapzi ali, proposal ,mercu buana, 2018
7,wira usaha, Mohamad Mustagfirin, Hapzi ali, proposal ,mercu buana, 20187,wira usaha, Mohamad Mustagfirin, Hapzi ali, proposal ,mercu buana, 2018
7,wira usaha, Mohamad Mustagfirin, Hapzi ali, proposal ,mercu buana, 2018FirinMohammad
 
(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"
(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"
(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
RENCANA Pelaksanaan & Link2 Materi TRAINING "Effective INVENTORY, WAREHOUSIN...
RENCANA Pelaksanaan & Link2 Materi TRAINING  "Effective INVENTORY, WAREHOUSIN...RENCANA Pelaksanaan & Link2 Materi TRAINING  "Effective INVENTORY, WAREHOUSIN...
RENCANA Pelaksanaan & Link2 Materi TRAINING "Effective INVENTORY, WAREHOUSIN...Kanaidi ken
 
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14Asep Jalaludin
 
Penunjang keputusan dan kecerdasan buatan
Penunjang keputusan dan kecerdasan buatanPenunjang keputusan dan kecerdasan buatan
Penunjang keputusan dan kecerdasan buatanRachmat Martua Hasibuan
 
Sim 10 novi irnawati, hapzi ali, kualitas produk dan jasa sistem informasi, u...
Sim 10 novi irnawati, hapzi ali, kualitas produk dan jasa sistem informasi, u...Sim 10 novi irnawati, hapzi ali, kualitas produk dan jasa sistem informasi, u...
Sim 10 novi irnawati, hapzi ali, kualitas produk dan jasa sistem informasi, u...Novi Irnawati
 
Presentasi Knowledge Management.pptx
Presentasi Knowledge Management.pptxPresentasi Knowledge Management.pptx
Presentasi Knowledge Management.pptxIndraWiguna19
 
Tentang ilmu administrasi
Tentang ilmu administrasiTentang ilmu administrasi
Tentang ilmu administrasitif2a
 
Konsep dan teknik pelaksanaan pengurusan tangkas oleh Pn Azida
Konsep dan teknik pelaksanaan pengurusan tangkas oleh Pn AzidaKonsep dan teknik pelaksanaan pengurusan tangkas oleh Pn Azida
Konsep dan teknik pelaksanaan pengurusan tangkas oleh Pn AzidaPersatuan Uitm
 
Computing Resouces and Communication
Computing Resouces and CommunicationComputing Resouces and Communication
Computing Resouces and Communicationikayulianti17
 
Modul praktek bedah kasus Lingkungan Pemasaran
Modul praktek bedah kasus Lingkungan PemasaranModul praktek bedah kasus Lingkungan Pemasaran
Modul praktek bedah kasus Lingkungan PemasaranKanaidi ken
 
Silabus Training _"Effective PROCUREMENT CONTRACT WRITING and NEGOTIATING Ski...
Silabus Training _"Effective PROCUREMENT CONTRACT WRITING and NEGOTIATING Ski...Silabus Training _"Effective PROCUREMENT CONTRACT WRITING and NEGOTIATING Ski...
Silabus Training _"Effective PROCUREMENT CONTRACT WRITING and NEGOTIATING Ski...Kanaidi ken
 
5. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Uni...
5. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Uni...5. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Uni...
5. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Uni...Sandy Setiawan
 
SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Univers...
SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Univers...SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Univers...
SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Univers...Sandy Setiawan
 

Similaire à MM ITBK-MI-Inovasi Manajemen Pengetahuan Pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi-noverino rifai (20)

Sistem Informasi
Sistem InformasiSistem Informasi
Sistem Informasi
 
Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT" di ...
Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT" di ...Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT" di ...
Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT" di ...
 
Tata Consulting Services
Tata Consulting ServicesTata Consulting Services
Tata Consulting Services
 
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
 
Haris full-paper-kms-on-cloud-computing
Haris full-paper-kms-on-cloud-computingHaris full-paper-kms-on-cloud-computing
Haris full-paper-kms-on-cloud-computing
 
Proposal penawaran
Proposal penawaranProposal penawaran
Proposal penawaran
 
7,wira usaha, Mohamad Mustagfirin, Hapzi ali, proposal ,mercu buana, 2018
7,wira usaha, Mohamad Mustagfirin, Hapzi ali, proposal ,mercu buana, 20187,wira usaha, Mohamad Mustagfirin, Hapzi ali, proposal ,mercu buana, 2018
7,wira usaha, Mohamad Mustagfirin, Hapzi ali, proposal ,mercu buana, 2018
 
(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"
(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"
(2022) Silabus Training "Effective PROJECT MANAGEMENT & PROJECT RISK MANAGEMENT"
 
RENCANA Pelaksanaan & Link2 Materi TRAINING "Effective INVENTORY, WAREHOUSIN...
RENCANA Pelaksanaan & Link2 Materi TRAINING  "Effective INVENTORY, WAREHOUSIN...RENCANA Pelaksanaan & Link2 Materi TRAINING  "Effective INVENTORY, WAREHOUSIN...
RENCANA Pelaksanaan & Link2 Materi TRAINING "Effective INVENTORY, WAREHOUSIN...
 
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14
Manajemen pengetahuan asep_jalaludin_12&13&14
 
Penunjang keputusan dan kecerdasan buatan
Penunjang keputusan dan kecerdasan buatanPenunjang keputusan dan kecerdasan buatan
Penunjang keputusan dan kecerdasan buatan
 
Sim 10 novi irnawati, hapzi ali, kualitas produk dan jasa sistem informasi, u...
Sim 10 novi irnawati, hapzi ali, kualitas produk dan jasa sistem informasi, u...Sim 10 novi irnawati, hapzi ali, kualitas produk dan jasa sistem informasi, u...
Sim 10 novi irnawati, hapzi ali, kualitas produk dan jasa sistem informasi, u...
 
Presentasi Knowledge Management.pptx
Presentasi Knowledge Management.pptxPresentasi Knowledge Management.pptx
Presentasi Knowledge Management.pptx
 
Tentang ilmu administrasi
Tentang ilmu administrasiTentang ilmu administrasi
Tentang ilmu administrasi
 
Konsep dan teknik pelaksanaan pengurusan tangkas oleh Pn Azida
Konsep dan teknik pelaksanaan pengurusan tangkas oleh Pn AzidaKonsep dan teknik pelaksanaan pengurusan tangkas oleh Pn Azida
Konsep dan teknik pelaksanaan pengurusan tangkas oleh Pn Azida
 
Computing Resouces and Communication
Computing Resouces and CommunicationComputing Resouces and Communication
Computing Resouces and Communication
 
Modul praktek bedah kasus Lingkungan Pemasaran
Modul praktek bedah kasus Lingkungan PemasaranModul praktek bedah kasus Lingkungan Pemasaran
Modul praktek bedah kasus Lingkungan Pemasaran
 
Silabus Training _"Effective PROCUREMENT CONTRACT WRITING and NEGOTIATING Ski...
Silabus Training _"Effective PROCUREMENT CONTRACT WRITING and NEGOTIATING Ski...Silabus Training _"Effective PROCUREMENT CONTRACT WRITING and NEGOTIATING Ski...
Silabus Training _"Effective PROCUREMENT CONTRACT WRITING and NEGOTIATING Ski...
 
5. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Uni...
5. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Uni...5. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Uni...
5. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Uni...
 
SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Univers...
SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Univers...SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Univers...
SI-PI,Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Univers...
 

Plus de Noverino Rifai

Tableau Sharing Session oleh Noverino Rifai
Tableau Sharing Session oleh Noverino RifaiTableau Sharing Session oleh Noverino Rifai
Tableau Sharing Session oleh Noverino RifaiNoverino Rifai
 
About Halalgoogling.com: An Overview by Noverino Rifai (http://noverino.com)
About Halalgoogling.com: An Overview by Noverino Rifai (http://noverino.com)About Halalgoogling.com: An Overview by Noverino Rifai (http://noverino.com)
About Halalgoogling.com: An Overview by Noverino Rifai (http://noverino.com)Noverino Rifai
 
MM ITBK-Analisis Penerapan Pemasaran Stratejik Pada Forum Jual Beli di Kaskus...
MM ITBK-Analisis Penerapan Pemasaran Stratejik Pada Forum Jual Beli di Kaskus...MM ITBK-Analisis Penerapan Pemasaran Stratejik Pada Forum Jual Beli di Kaskus...
MM ITBK-Analisis Penerapan Pemasaran Stratejik Pada Forum Jual Beli di Kaskus...Noverino Rifai
 
MM ITBK-Kecap Bango (Unilever)-Menjadi Kecap Nomor Satu-Marketing Strategic b...
MM ITBK-Kecap Bango (Unilever)-Menjadi Kecap Nomor Satu-Marketing Strategic b...MM ITBK-Kecap Bango (Unilever)-Menjadi Kecap Nomor Satu-Marketing Strategic b...
MM ITBK-Kecap Bango (Unilever)-Menjadi Kecap Nomor Satu-Marketing Strategic b...Noverino Rifai
 
MM ITBK - MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Nove...
MM ITBK - MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Nove...MM ITBK - MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Nove...
MM ITBK - MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Nove...Noverino Rifai
 
MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Noverino Rifai
MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Noverino RifaiMM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Noverino Rifai
MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Noverino RifaiNoverino Rifai
 
MM ITBK - WalMart Overview - Global Marketing by Noverino Rifai
MM ITBK - WalMart Overview - Global Marketing by Noverino RifaiMM ITBK - WalMart Overview - Global Marketing by Noverino Rifai
MM ITBK - WalMart Overview - Global Marketing by Noverino RifaiNoverino Rifai
 
MM ITBK - Carrefour Overview - Global Marketing by Noverino Rifai
MM ITBK - Carrefour Overview - Global Marketing by Noverino RifaiMM ITBK - Carrefour Overview - Global Marketing by Noverino Rifai
MM ITBK - Carrefour Overview - Global Marketing by Noverino RifaiNoverino Rifai
 
Itbk mm 2011- Innovation Management - principles of innovation management-Nov...
Itbk mm 2011- Innovation Management - principles of innovation management-Nov...Itbk mm 2011- Innovation Management - principles of innovation management-Nov...
Itbk mm 2011- Innovation Management - principles of innovation management-Nov...Noverino Rifai
 
MM ITBK 2011-Manajemen Operasional-Membedah Operasional Bisnis Online-Rasya S...
MM ITBK 2011-Manajemen Operasional-Membedah Operasional Bisnis Online-Rasya S...MM ITBK 2011-Manajemen Operasional-Membedah Operasional Bisnis Online-Rasya S...
MM ITBK 2011-Manajemen Operasional-Membedah Operasional Bisnis Online-Rasya S...Noverino Rifai
 
Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-noverino rifai-institut teknologi dan...
Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-noverino rifai-institut teknologi dan...Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-noverino rifai-institut teknologi dan...
Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-noverino rifai-institut teknologi dan...Noverino Rifai
 
Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-Noverino Rifai-Institut Teknologi dan...
Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-Noverino Rifai-Institut Teknologi dan...Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-Noverino Rifai-Institut Teknologi dan...
Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-Noverino Rifai-Institut Teknologi dan...Noverino Rifai
 
Itb 2004-perancangan e-business-business intelligence-noverino-kharizt
Itb 2004-perancangan e-business-business intelligence-noverino-khariztItb 2004-perancangan e-business-business intelligence-noverino-kharizt
Itb 2004-perancangan e-business-business intelligence-noverino-khariztNoverino Rifai
 
Idea Generation-Innovation Process-Manajemen Inovasi-ITBK-MM-2011
Idea Generation-Innovation Process-Manajemen Inovasi-ITBK-MM-2011Idea Generation-Innovation Process-Manajemen Inovasi-ITBK-MM-2011
Idea Generation-Innovation Process-Manajemen Inovasi-ITBK-MM-2011Noverino Rifai
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMPenerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMNoverino Rifai
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM Noverino Rifai
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMPenerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMNoverino Rifai
 
Itbk mm-2011-sdm-penerapan it-di_sdm-v0.4_internet_published
Itbk mm-2011-sdm-penerapan it-di_sdm-v0.4_internet_publishedItbk mm-2011-sdm-penerapan it-di_sdm-v0.4_internet_published
Itbk mm-2011-sdm-penerapan it-di_sdm-v0.4_internet_publishedNoverino Rifai
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMPenerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMNoverino Rifai
 

Plus de Noverino Rifai (19)

Tableau Sharing Session oleh Noverino Rifai
Tableau Sharing Session oleh Noverino RifaiTableau Sharing Session oleh Noverino Rifai
Tableau Sharing Session oleh Noverino Rifai
 
About Halalgoogling.com: An Overview by Noverino Rifai (http://noverino.com)
About Halalgoogling.com: An Overview by Noverino Rifai (http://noverino.com)About Halalgoogling.com: An Overview by Noverino Rifai (http://noverino.com)
About Halalgoogling.com: An Overview by Noverino Rifai (http://noverino.com)
 
MM ITBK-Analisis Penerapan Pemasaran Stratejik Pada Forum Jual Beli di Kaskus...
MM ITBK-Analisis Penerapan Pemasaran Stratejik Pada Forum Jual Beli di Kaskus...MM ITBK-Analisis Penerapan Pemasaran Stratejik Pada Forum Jual Beli di Kaskus...
MM ITBK-Analisis Penerapan Pemasaran Stratejik Pada Forum Jual Beli di Kaskus...
 
MM ITBK-Kecap Bango (Unilever)-Menjadi Kecap Nomor Satu-Marketing Strategic b...
MM ITBK-Kecap Bango (Unilever)-Menjadi Kecap Nomor Satu-Marketing Strategic b...MM ITBK-Kecap Bango (Unilever)-Menjadi Kecap Nomor Satu-Marketing Strategic b...
MM ITBK-Kecap Bango (Unilever)-Menjadi Kecap Nomor Satu-Marketing Strategic b...
 
MM ITBK - MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Nove...
MM ITBK - MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Nove...MM ITBK - MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Nove...
MM ITBK - MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Nove...
 
MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Noverino Rifai
MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Noverino RifaiMM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Noverino Rifai
MM ITBK - Membedah Manajemen Operasi Bisnis H.J.Heinz (ABC) by Noverino Rifai
 
MM ITBK - WalMart Overview - Global Marketing by Noverino Rifai
MM ITBK - WalMart Overview - Global Marketing by Noverino RifaiMM ITBK - WalMart Overview - Global Marketing by Noverino Rifai
MM ITBK - WalMart Overview - Global Marketing by Noverino Rifai
 
MM ITBK - Carrefour Overview - Global Marketing by Noverino Rifai
MM ITBK - Carrefour Overview - Global Marketing by Noverino RifaiMM ITBK - Carrefour Overview - Global Marketing by Noverino Rifai
MM ITBK - Carrefour Overview - Global Marketing by Noverino Rifai
 
Itbk mm 2011- Innovation Management - principles of innovation management-Nov...
Itbk mm 2011- Innovation Management - principles of innovation management-Nov...Itbk mm 2011- Innovation Management - principles of innovation management-Nov...
Itbk mm 2011- Innovation Management - principles of innovation management-Nov...
 
MM ITBK 2011-Manajemen Operasional-Membedah Operasional Bisnis Online-Rasya S...
MM ITBK 2011-Manajemen Operasional-Membedah Operasional Bisnis Online-Rasya S...MM ITBK 2011-Manajemen Operasional-Membedah Operasional Bisnis Online-Rasya S...
MM ITBK 2011-Manajemen Operasional-Membedah Operasional Bisnis Online-Rasya S...
 
Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-noverino rifai-institut teknologi dan...
Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-noverino rifai-institut teknologi dan...Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-noverino rifai-institut teknologi dan...
Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-noverino rifai-institut teknologi dan...
 
Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-Noverino Rifai-Institut Teknologi dan...
Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-Noverino Rifai-Institut Teknologi dan...Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-Noverino Rifai-Institut Teknologi dan...
Mm itbk jawaban soal-manajemen-keuangan-Noverino Rifai-Institut Teknologi dan...
 
Itb 2004-perancangan e-business-business intelligence-noverino-kharizt
Itb 2004-perancangan e-business-business intelligence-noverino-khariztItb 2004-perancangan e-business-business intelligence-noverino-kharizt
Itb 2004-perancangan e-business-business intelligence-noverino-kharizt
 
Idea Generation-Innovation Process-Manajemen Inovasi-ITBK-MM-2011
Idea Generation-Innovation Process-Manajemen Inovasi-ITBK-MM-2011Idea Generation-Innovation Process-Manajemen Inovasi-ITBK-MM-2011
Idea Generation-Innovation Process-Manajemen Inovasi-ITBK-MM-2011
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMPenerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMPenerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
 
Itbk mm-2011-sdm-penerapan it-di_sdm-v0.4_internet_published
Itbk mm-2011-sdm-penerapan it-di_sdm-v0.4_internet_publishedItbk mm-2011-sdm-penerapan it-di_sdm-v0.4_internet_published
Itbk mm-2011-sdm-penerapan it-di_sdm-v0.4_internet_published
 
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDMPenerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
Penerapan Teknologi Informasi di Manajemen SDM
 

Dernier

Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023woronotes
 
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PESANTREN RAMADHAN 1445 H.pdf
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PESANTREN RAMADHAN 1445 H.pdfPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PESANTREN RAMADHAN 1445 H.pdf
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PESANTREN RAMADHAN 1445 H.pdflucyanarahmi88
 
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7vickrygaluh59
 
PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI 20032024
PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI 20032024PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI 20032024
PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI 20032024woronotes
 
AMSI-Modul-Pelatihan-Daring -digital-marketing
AMSI-Modul-Pelatihan-Daring -digital-marketingAMSI-Modul-Pelatihan-Daring -digital-marketing
AMSI-Modul-Pelatihan-Daring -digital-marketingLhalNhiez1
 
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023BintangDemarta1
 
PPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptx
PPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptxPPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptx
PPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptxAbdulGalib4
 
PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI.pptx
PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI.pptxPAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI.pptx
PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI.pptxBintangDemarta1
 
Info-perancangan-dan-pengembangan-produk
Info-perancangan-dan-pengembangan-produkInfo-perancangan-dan-pengembangan-produk
Info-perancangan-dan-pengembangan-produkKresnaSuputra1
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptx
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptxANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptx
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptxrahmatraju03
 

Dernier (10)

Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
 
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PESANTREN RAMADHAN 1445 H.pdf
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PESANTREN RAMADHAN 1445 H.pdfPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PESANTREN RAMADHAN 1445 H.pdf
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PESANTREN RAMADHAN 1445 H.pdf
 
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
ppt manajer pengelola bangunan gedung jenjang 7
 
PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI 20032024
PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI 20032024PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI 20032024
PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI 20032024
 
AMSI-Modul-Pelatihan-Daring -digital-marketing
AMSI-Modul-Pelatihan-Daring -digital-marketingAMSI-Modul-Pelatihan-Daring -digital-marketing
AMSI-Modul-Pelatihan-Daring -digital-marketing
 
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
Paparan Penyelenggaraan Program PT ASABRI (Persero) Tahun 2023
 
PPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptx
PPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptxPPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptx
PPT AKL 2-Pelaporan Segmen & Interim.pptx
 
PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI.pptx
PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI.pptxPAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI.pptx
PAPARAN MATERI PROGRAM ASABRI AI.pptx
 
Info-perancangan-dan-pengembangan-produk
Info-perancangan-dan-pengembangan-produkInfo-perancangan-dan-pengembangan-produk
Info-perancangan-dan-pengembangan-produk
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptx
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptxANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptx
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Swasta dan BUMN.pptx
 

MM ITBK-MI-Inovasi Manajemen Pengetahuan Pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi-noverino rifai

  • 1. Tugas Kuliah MM 4383 Management of Innovation Inovasi di Lingkungan Kerja Inovasi Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi Karya Tulis oleh: Noverino Rifai (noverino.rifai@gmail.com) Coached by: Avanti Fontana Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe Oktober 2011
  • 2. Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi Daftar Isi DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... 2 1 LATAR BELAKANG PENULISAN ................................................................................................................. 3 2 RANCANGAN PRODUK INOVASI .............................................................................................................. 5 3 TELAAN INISIATIF TERHADAP ILMU INOVASI ........................................................................................... 8 3.1 MENDEFINISIKAN INOVASI DAN MANAJEMEN INOVASI ...................................................................................... 8 3.2 STIMULATOR INOVASI ................................................................................................................................. 8 3.3 RANTAI NILAI INOVASI .............................................................................................................................. 10 3.3.1 Penggalian Ide ................................................................................................................................ 10 3.3.2 Pengembangan Ide ......................................................................................................................... 11 3.3.3 Penyebaran Ide ............................................................................................................................... 11 4 REFERENSI ............................................................................................................................................. 12 Halaman 2 dari 12
  • 3. Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi 1 Latar Belakang Penulisan Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa solusi di bidang teknologi informasi. Seperti halnya perusahaan konsultan lainnya, seperti konsultan bisnis, dan keuangan, komponen sumber daya yang paling berperan adalah sumber daya manusia. Perusahaan jenis ini juga dikategorikan sebagai perusahaan knowledge intensive, yaitu perusahaan yang sangat bergantung pada jumlah dan kualitas sumber daya pengetahuan yang dimiliki oleh perusahan dan yang berada di dalam kepala karyawan perusahaan. Aktivitas konsultansi, atau menyediakan solusi kepada suatu customer pada perusahaan ini dianggap sebagai satu proyek yang memiliki identitas dan bisa dirujuk entitasnya. Proyek pada perusahaan ini didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bertujuan memberikan solusi terhadap kebutuhan dan masalah teknologi informasi pada perusahaan client berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari client dan biasanya memiliki batasan biaya dan waktu. Perusahaan yang menjadi objek inovasi ini memiliki sejumlah portofolio produk dan solusi yang ditawarkan. Portofolio produk dan solusi dibuat berdasarkan pengalaman proyek perusahaan dan keberadaan sumber daya manusia--yaitu konsultan-- yang memiliki keahlian di bidang tersebut. Meskipun perusahaan pernah menangani proyek mengenai produk tertentu di masa lalu, namun tidak didukung dengan keberadaan konsultan, maka produk tersebut belum tentu dijadikan portofolio perusahaan, karena jika ada kebutuhan dari client untuk memberikan solusi di bidang produk tersebut, perusahaan belum tentu mampu memenuhi permintaan tersebut, dan itu bisa menjadi image yang buruk bagi perusahaan di mata client. Penulis sudah bekerja di perusahaan ini selama lebih dari 6 tahun, dan sudah terlibat pada banyak proyek. Salah satu yang kadang menjadi ganjalan ketika terlibat di dalam proyek yaitu: 1. Proyek harus membuat suatu produk yang sebelumnya sudah pernah dibuat oleh orang lain dalam proyek lain di masa lalu. Karena orang tersebut sudah pindah, maka terpaksa tim proyek harus membuat ulang produk tersebut. Padahal, jika perusahaan memiliki penyimpanan hasil pekerjaan untuk semua proyek yang sudah dan sedang dikerjakan, effort seperti ini tidak perlu terjadi. 2. Suatu proyek dijalankan oleh sejumlah orang. Di tengah perjalanan, salah satu komputer PC atau laptop tim proyek mengalami musibah kecolongan atau crash sehingga data hasil pekerjaan dan yang sedang dikerjakan hilang. Ditambah lagi, data belum sempat di backup ke tempat lain. Hilangnya data tersebut akan mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek dan dapat menurunkan motivasi anggota tim karena terhambat oleh kejadian tersebut. 3. Biasanya dalam satu waktu, ada lebih dari satu proyek yang berjalan. Terkadang, ada dua atau lebih proyek yang sedang berjalan bersama membutuhkan konsultan yang sama karena keahliannya tidak dimiliki oleh konsultan lain dan keahliannya tersebut sangat dibutuhkan (bahkan kritikal) di kedua proyek tersebut. Minimal ada dua opsi yang biasa diambil oleh perusahaan, yang pertama adalah konsultan tersebut terlibat di kedua proyek, jadi dilakukan penjadwalan untuk berdada secara bergantian antara kedua proyek. Opsi kedua adalah mengambil konsultan lain yang paling memiliki keahlian yang mendekati yang dibutuhkan dan menugaskannya di salah satu proyek. Untuk pilihan pertama, biasanya hasil kerja Halaman 3 dari 12
  • 4. Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi konsultan menjadi tidak maksimal karena fokusnya berada di dua buat proyek yang memiliki constraint waktu dan kualitas. Jika perusahaan mengambil pilihan kedua, proyek yang melibatkan konsultan yang tidak benar menguasai keahlian yang dibutuhkan akan beresiko mengalami kegagalan. 4. Tenaga penjual biasanya dapat berasal dari latar belakang pengetahuan produk dan solusi yang berbeda dengan portofolio perusahaan. Hal tersebut menyebabkan kinerja penjualan tidak terlalu baik karena perusahaan tidak bisa terlalu mengharapkan seseorang yang tidak menguasai suatu produk bisa menjual produk yang bersangkutan. 5. Seperti halnya konsultan, seorang sales juga memiliki sejumlah funnel atau jalur ke perusahaan tertentu. Seringkali jika seorang sales keluar dari perusahaan, maka jalur penjualannya juga ikut hilang. Ini menyebabkan hilangnya kesempatan bagi perusahaan untuk bisa menjual produk dan solusi kepada client tersebut. Hal-hal di atas merupakan beberapa dari permasalahan yang penulis kedepankan dalam karya tulis ini. Jika diambil benang merah dari permasalahan-permasalahan tersebut, salah satu faktor yang paling dominan yang menyebabkannya adalah karena perusahaan saat ini tidak memiliki mekanisme untuk menghasilkan, menyimpan, menyebarkan pengetahuan. Jika diasumsikan bahwa perusahaan memiliki sistem manajemen pengetahuan, permasalahan tadi bisa dijawab sebagai berikut: 1. Semua hasil pekerjaan suatu proyek disimpan oleh perusahaan, sehingga jika suatu saat ada proyek lain yang disyaratkan untuk menghasilkan produk seperti yang sudah pernah dibuat, maka tim proyek bisa mengambil produk tersebut dan cukup melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek baru tersebut. 2. Sistem manajemen pengetahuan dapat mensyaratkan semua anggota tim proyek untuk menyalin atau membackup hasil pekerjaannya pada repository terpusat. Efek kejadian hilangnya laptop atau rusaknya laptop dapat diminimalisasi pada pekerjaan-pekerjaan yang belum dibackup sejak terakhir kali dilakukan proses backup. 3. Salah satu fungsi manajemen pengetahuan adalah melakukan eksternalisasi, yaitu mengubah pengetahuan tacit menjadi eksplisit. Pengetahuan yang sudah dieksplisitkan dapat dipelajari oleh konsultan lain sehingga terjadilah proses transfer pengetahuan secara langsung. Sistem manajemen pengetahuan juga memungkinkan diskusi secara langsung antara konsultan ahli dengan konsultan lain yang membutuhkan ilmu spesifik tersebut. Karena semua informasi dan pengetahuan tersimpan dan tertata dengan baik, maka jika ada proyek yang membutuhkan spesifikasi konsultan tertentu, keberadaan konsultan tersebut bisa digantikan oleh konsultan lain yang mendekati kemampuannya, ditambah dengan dukungan pengetahuan eksplisit yang bisa dipelajari. 4. Tenaga penjual bisa belajar dari sumber daya pengetahuan yang tersimpan di dalam sistem. Jika perusahaan melakukan penataan pengetahuan sedemikian sehingga karyawan bisa belajar sesuai dengan level pemahamannya, maka sistem ini akan bermanfaat sekali dalam menambah wawasan tenaga penjual sehingga dia bisa menjelaskan kepada client secara lebih detil dan bisa meyakinkan client tanpa banyak ketergantungan dengan tim teknis. Halaman 4 dari 12
  • 5. Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi 5. Daftar kontak client dan funnel jika tersimpan dengan lengkap dapat ditindaklanjuti oleh sales-sales lainnya di kemudian hari, meskipun sales yang membuat funnel tersebut sudah tidak berada di perusahaan. 2 Rancangan Produk Inovasi Sistem manajemen pengetahuan yang akan diusulkan untuk dikembangkan di perusahaan konsultan IT merupakan suatu sistem yang secara minimum dapat memenuhi kebutuhan penyimpanan pengetahuan ke tingkat perusahaan. Jenis pengetahuan yang ingin disimpan terdiri dari: 1. Pengetahuan terstruktur, seperti dokumen-dokumen kontrak, tender, dokumen keuangan, dan hasil pekerjaan yang diserahkan kepada client sebagai syarat selesainya suatu proyek. 2. Pengetahuan tidak terstruktur, yaitu berupa pengetahuan tacit yang berada dari dalam pikiran seorang karyawan. Pengetahuan tacit apat berupa teknik membuat suatu produk, algoritma penyelesaian suatu masalah, best-practice dalam suatu bidang solusi, pengetahuan umum mengenai suatu produk dan solusi, pengetahuan mengenai situasi persaingan pada suatu portofolio produk perusahaan, nilai kesempatan perusahaan dalam memenangkan tender proyek, cara untuk mendekati seorang pelanggan, dan banyak lagi jika ingin dibuat lebih detil. Contoh lain dari pengetahuan ini adalah sesi pelatihan dan knowledge sharing yang dilakukan secara tatap muka, di luar materi pelatihan yang terdokumentasi. Sistem dan infrastruktur yang diperlukan dalam menyimpan kedua jenis pengetahuan tersebut berbeda-beda. Hal itu karena pengetahuan terstruktur pada dasarnya sudah berupa sesuatu yang bisa disimpan, disebarkan, dan bisa dipelajari oleh orang lain. Namun, pengetahuan tidak terstruktur tidak berada pada suatu dokumen, namun berada pada diri setiap individu karyawan yang memilikinya. Sayangnya belum ada alat yang bisa secara otomatis memindahkan pengetahuan seseorang ke dalam bentuk tertulis. Karena itu, untuk bisa menyimpan pengetahuan tacit, diperlukan tahapan lain untuk mengubahnya menjadi pengetahuan tertulis. Sisitem dan infrastruktur untuk mengelola pengetahuan terstruktur: 1. Sistem manajemen dokumen. Sistem ini digunakan untuk menyimpan semua dokumen tertulis yang dimiliki perusahaan. Jika hanya ada dokumen cetak, maka dokumen tersebut harus di-scan dan disimpan ke dalam sistem ini. Sistem ini memungkinkan seseorang untuk melakukan review terhadap suatu dokumen, memberikan komentar, memberikan rating untuk memberi gambaran kepada orang lain mengenai nilai manfaat yang sudah dikontribusikan oleh dokumen tersebut. Sistem ini harus bisa diakses dari internet, sehingga jika seorang sales atau konsultan membutuhkan materi atau referensi pada suatu kontrak, dia bisa segera membukanya tanpa perlu ke kantor terlebih dahulu atau menunggu kiriman via email. Sistem ini sebaiknya memiliki mekanisme klasifikasi untuk mengelompokkan dokumen ke dalam area tertentu, fungsi tertentu, ekspertise atau keahlian tertentu, dan proyek tertentu. Suatu dokumen bisa dikelompokkan ke dalam lebih dari satu kategori. Pengkategorian dokumen memerlukan perencanaan yang matang agar tidak terjadi duplikasi dan sulitnya dalam mencari suatu dokumen secara hirarki. Halaman 5 dari 12
  • 6. Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi 2. Sistem versioning seperti Subversion. Sistem ini sangat populer di dunia pengembangan perangkat lunak. Sistem ini biasanya digunakan pada proyek-proyek yang dikerjakan oleh banyak orang dan dipecah menjadi modul-modul pekerjaan. Setiap hasil pekerjaan anggota tim dikumpulkan ke dalam satu tempat. Sistem ini juga mempertahankan histori perubahan suatu file. Jika seseorang secara tidak sengaja ataupun sengaja mengubah isi suatu program yang menyebabkan aplikasi menjadi bermasalah, ketua tim bisa memutuskan untuk mengembalikan status program ke versi lama yang stabil. Jika seseorang menghapus suatu file, pada dasarnya file tersebut masih tersimpan di dalam sistem ini pada versi sebelumnya, meskipun pada versi yang terbaru file tersebut sudah tidak nampak di dalam daftar. Sistem ini harus bisa diakses dari internet karena tim proyek biasanya tersebar di berbagai tempat, terutama di site, yaitu di tempat client. Kecepatan akses ke sistem ini juga menjadi perhatian penting, karena anggota tim proyek secara rutin mengakses sistem ini, baik untuk mengambil kode sumber yang sudah ada, melakukan update terhadap suatu file kode sumber, dan menambahkan satu atau lebih file kode sumber. Jika suatu proyek sudah selesai dikerjakan, seluruh hasil akhir kode sumber perlu dikompilasi, dibuat arsip, dan dimasukkan ke dalam folder khusus yang berisi hasil akhir proyek. File arsip ini akan direferensikan oleh item link di dalam sistem manajemen dokumen, sehingga keterkaitan antara dokumen yang ada di dalam sistem manajemen dokumen dengan file kode sumber yang berada di sistem versioning bisa dijaga. 3. Repositori aplikasi. Ini merupakan tempat menyimpan resource dan file-file aplikasi yang dimiliki perusahaan. Seringkali perusahaan mendapatkan aplikasi trial dari vendor yang bisa digunakan untuk latihan oleh karyawan perusahaan untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai suatu aplikasi, namun aplikasi tersebut hilang karena CD rusak, hardisk rusak, pegawai keluar, atau hilang begitu saja tanpa ada yang menyadari. Repositori aplikasi ini perlu dibuat seperti sistem versioning, sehingga jika ada penghapusan terhadap suatu file aplikasi, file tersebut bisa dikembalikan kembali untuk digunakan. Sistem dan infrastruktur untuk mengelola pengetahuan tidak terstruktur: 1. email. Email sangat berperan sebagai bukti bukti legal dalam menjalankan aktivitas di perusahaan. Perusahaan konsultan sebaiknya menjadikan email sebagai alat komunikasi utama dalam melakukan korespondensi internal maupun korespondensi dengan pihak luar perusahaan seperti pelanggan, pemasok, dan rekanan. Thread email harus tetap tersimpan sebagai arsip perusahaan, dan seringkali suatu bukti legal bisa diperoleh dari email ketika pegawai yang memiliki akun email tersebut sudah keluar dari perusahaan. Email yang terkait dengan suatu aktivitas proyek atau funnel penjualan adalah salah satu sumber pengetahuan berharga bagi anggota tim pada periode selanjutnya, yang mungkin belum pernah bertemu dengan mantan karyawan, atau saat ini mendapat amanat menggantikan posisi mantan karyawan tersebut. Bahkan, kalaupun karyawan yang bersangkutan belum keluar dari perusahaan, histori email akan sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak karena pihak yang membutuhkan informasi tidak perlu terlalu sering berinteraksi langsung karyawan yang digantikannya hanya untuk menggali informasi yang sebenarnya sudah ada di dalam email. 2. Forum diskusi internal. Seperti halnya forum-forum diskusi publik yang bisa diakses secara bebas di internet, forum diskusi perusahaan merupakan sistem yang sangat bermanfaat Halaman 6 dari 12
  • 7. Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi dalam pertukaran pengetahuan, dari tacit menjadi eksplisit lalu menjadi tacit kembali. Forum diskusi ini dijadikan ajang untuk mencari ilmu dan mensharing ilmu dengan karyawan lainnya. Isi dari forum harus selalu bisa diakses di masa depan, dan ada mekanisme pencarian dengan metode pencarian sederhana maupun dengan metode pencarian yang canggih seperti google. 3. Chatting. Seperti halnya forum, chatting merupakan sarana yang sederhana untuk pertukaran pengetahuan. Saat ini, banyak perusahaan yang menyediakan fitur chatting. Namun, sayangnya, perusahaan tidak memiliki dokumentasi mengenai apa yang dibicarakan, terutama yang terkait dengan pekerjaan dan pengetahuan perusahaan. Dengan adanya sistem ini, perusahaan bisa mengarahkan karyawan untuk mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan dengan menggunakan sistem chatting ini, namun untuk hal-hal yang bersifat pribadi bisa menggunakan aplikasi chatting yang disediakan oleh pihak ketiga seperti google, yahoo, msn. 4. Wiki perusahaan. Wiki merupakan ensiklopedia ilmu pengetahuan. Media ini bisa digunakan untuk berisi penjelasan mengenai dasar suatu keilmuan, pengaplikasian suatu teori, best- practice, tips dan trik, cerita mengenai kesuksesan perusahaan, sejarah suatu kebijakan, penjelasan mengenai suatu proyek, dan lain sebagainya. Sistem wiki ini memiliki fitur seperti halnya wikipedia.org yang berisi banyak pengetahuan. 5. E-learning. Sistem e-learning merupakan sistem ujung yang diharapkan dimiliki oleh perusahaan yang memiliki basis data pengetahuan yang banyak. E-learning dapat berisi materi pembelajaran suatu keahlian, rekaman sharing-session yang dilakukan di masa lalu agar dapat ditonton oleh karyawan lain, materi persiapan untuk mengambil sertifikasi, dan lain-lain. Materi pembelajaran dapat bersifat rekaman maupun live, yang biasanya saat ini dibuat dalam bentuk webcast yang bisa diakses melalui internet. Sistem e-learning ini sebaiknya memiliki mekanisme penilaian perkembangan seorang karyawan, gap antara spesifikasi pekerjaan dengan kemampuannya, dan usulan rencana pelatihan dan pembelajaran yang harus diikuti oleh karyawan yang bersangkutan. Di samping sarana dan infrastruktur, beberapa hal lain yang harus dipikirkan agar pengembangan sistem manajemen pengetahuan akan bermanfaat secara maksimal yaitu: 1. Struktur imbal jasa atau insentif bagi karyawan yang banyak berkontribusi ke dalam sistem ini. Tujuannya adalah memberi motivasi kepada karyawan agar mau meluangkan waktunya untuk berkontribusi pada sistem ini dan berbagi ilmu dengan karyawan lain. 2. Membangun budaya untuk berbagi pengetahuan sehingga kebiasaan ini menyatu dengan aktivitas reguler karyawan. 3. Membentuk tim yang bertanggung jawab mengelola pengetahuan yang masuk, melakukan klasifikasi, mengumpulkan pengetahuan yang tersebar di dalam PC atau laptop karyawan, dan memastikan adanya dokumen dan pengetahuan yang semestinya ada. Halaman 7 dari 12
  • 8. Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi 3 Telaan Inisiatif terhadap Ilmu Inovasi 3.1 Mendefinisikan Inovasi dan Manajemen Inovasi Inovasi didefinisikan sebagai keberhasilan ekonomi dan sosialberkat adanya pengenalan cara baru atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output (teknologi) yang menghasilkan perubahan besar atau drastis dalam perbandingan antara nilai guna yang dipersepsikan oleh konsumen atas manfaat suatu produk (barang dan/atau jasa) dan harga yang ditetapkan oleh produsen. Inovasi yang berhasil adalah yang dapat menciptakan nilai lebih besar untuk konsumen. Berdasarkan definisi-definisi inovasi yang ada di buku AF halaman 19, inisiatif pengembangan MP masuk ke dalam kategori "mengadopsi sesuatu yang baru yang sudah dicoba secara sukses di tempat lain". Hal ini dikarenakan sistem MP bukanlah hal baru, sudah banyak perusahaan maupun organisasi yang menerapkan sistem ini. Karena itu, yang dilakukan perusahaan saat ini adalah mengadopsi sistem MP. Definisi inovasi yang dapat dihubungkan dengan inovasi ini adalah "melakukan perubahan", yaitu membuat perubahan-perubahan yang memungkinkan perbaikan berkelanjutan. Sistem MP melakukan perubahan sebagai berikut: 1. Secara organisasi ada unit atau tim baru di dalam struktur organisasi, yaitu tim MP. 2. Tim ini secara internal menerapkan struktur tim organik, yang berbeda dengan struktur yang berlaku saat ini. Penerapan struktur organik bisa dikatakan prototipe atau ujicoba, jika memang cocok, akan diterapkan di semua area di dalam perusahaan. 3. Budaya perusahaan perlu diubah untuk mengintegrasikan budaya berbagi pengetahuan antara karyawan perusahaan. Berdasarkan skenario penciptaan nilai, pengembangan sistem manajemen pengetahuan ini masuk ke dalam skenario ke-4, yaitu CPV dan Price keduanya mengalami peningkatan. Namun peningkatan CPV jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan Price, sehingga hasil akhirnya (CPV/P > 1). CPV menjadi lebih meningkat karena dengan adanya sistem MP, perusahaan memiliki aset pengetahuan di tingkat corporate, yang sebelumnya tidak ada karena pengetahuan ada di tingkat individu. Dengan adanya aset intangible tersebut, pemilik perusahaan bisa memasukkan komponen nilai aset tersebut ke dalam penilaian aset perusahaan secara keseluruhan. Dengan adanya sistem MP, setiap karyawan akan mendapatkan lebih banyak ilmu yang terkait dengan kompetensi perusahaan. Hal itu akan meningkatkan kepuasan karyawan dan bisa menurunkan tingkat turnover karyawan. Hal ini menguntungkan perusahaan karena resiko kehilangan pengetahuan semakin kecil. 3.2 Stimulator Inovasi Objek pembahasan mengenai stimulator inovasi adalah tim manajemen pengetahuan, yaitu tim yang bertanggung jawab dalam melakukan eksplorasi, pengumpulan ide, pengembangan sistem, dan pelaksanaan sistem manajemen pengetahuan. Halaman 8 dari 12
  • 9. Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi Untuk membangun iklim inovasi di dalam tim MP, maka tim ini perlu memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Struktur organisasi internal tim MP menerapkan struktur organik. Struktur ini sangat cocok untuk unit yang menekankan pada tingkat inovasi yang tinggi karena bertanggung jawab pada pengembangan sistem yang belum ada di perusahaan, dan bersifat strategis bagi perusahaan. Karakteristik struktur organik yaitu: a. Kerja tim lintas fungsi. Artinya, anggota tim MP tidak boleh terpaku pada area pekerjaan pokoknya saja, namun harus memiliki peran pendukung terhadap anggota lainnya yang diberikan tanggung jawab lain. Hal ini akan membangun suasana keakraban, rilex, dan tolong menolong. Dengan demikian, setiap orang akan sedikit banyak memikirkan kesuksesan pekerjaan temannya di samping kesuksesan pekerjaan dirinya. Dengan demikian, setiap karyawan akan memiliki wawasan yang luas mengenai setiap aspek aktivitas di dalam tim MP, dan pada saatnya dapat menghadirkan ide-ide inovatif untuk kepentingan tim secara khusus dan perusahaan secara lebih luasnya. b. Arus informasi bebas mengalir. Semua anggota tim memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan informasi dari anggota tim lainnya. Keadaan ini dapat dianggap sebagai prototipe budaya berbagi pengetahuan yang menjadi tujuan dari pengembangan sistem MP. Dengan merasakan lingkungan yang saling bertukar informasi, anggota tim diharapkan dapat mensosialisasikan manfaat dari MP yang dianalogikan dengan keadaan internal tim MP. Semakin banyak informasi yang dimiliki oleh anggota tim, semakin besar kemungkinan anggota tim MP menghasilkan ide-ide inovasi dalam kaitannya dengan pengembangan sistem MP di perusahaan. c. Rentang kendali luas. Tim MP tidak perlu memiliki banyak pemimpin, satu pemimpin utama saja cukup. Setiap anggota akan bekerja berdasarkan matriks tugas. Suatu tugas akan memiliki satu PIC (Person In Charge) yang bertanggung jawab menyelesaikan tugas sesuai dengan spesifikasi. Saat menjadi PIC, anggota tim memiliki wewenang yang lebih besar dibandingkan dengan rekannya yang bukan PIC. Namun, ketika ia terlibat pada task-force lain bukan sebagai PIC, dia harus mengikuti instruksi anggota tim lain yang bertindak sebagai PIC. d. Tingkat formalisasi rendah. Anggota tim dituntut untuk fokus pada pencapaian target tim. Segala masukan, saran, dan kritik bisa dikemukakan langsung tentunya dengan etika yang baik. Seorang PIC harus siap untuk di kritik, dan seorang anggota harus berani mengkritik PIC jika ada hal yang dianggap tidak sesuai dan bisa mengakibatkan suatu tujuan tidak tercapai. e. Desentralisasi dalam pengambilan keputusan. Anggota tim yang bertindak sebagai PIC memiliki wewenang mengambil suatu keputusan, tidak harus diputuskan oleh ketua tim MP, kecuali untuk kondisi-kondisi tertentu yang kritikal, atau yang membutuhkan otorisasi manajemen puncak atau pemilik perusahaan. Halaman 9 dari 12
  • 10. Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi 2. Ketua tim MP harus mengkondisikan situasi di dalam tim MP agar dapat menjaga dan memelihara inovasi. Faktor-faktor budaya yang harus diterapkan antara lain adanya kesiapan menerima situasi dan kondisi yang ambigu, memiliki keterbukaan terhadap hal-hal yang belum kita ketahui, dan berfokus pada perspektif sistem terbuka. 3. Setiap anggota tim MP harus dibekali dengan coaching skills. Hal ini penting karena setiap anggota nantinya dapat bertindak sebagai PIC suatu tugas, yang mungkin dia akan memimping dua , tiga, atau lebih orang. 4. Penerapan sistem imbal jasa yang transparan, adil, dan terukur. Hal ini penting untuk menjaga motivasi anggota tim agar memperhatikan target pencapaian. 3.3 Rantai Nilai Inovasi Rantai nilai inovasi merupakan rangkaian proses sekuensial dan berkaitan secara proporsional yang menunjang proses penciptaan nilai. Rantai nilai inovasi dapat dibagi ke dalam tiga aktivitas, yaitu penggalian ide, pengembangan ide, dan penyebaran ide. 3.3.1 Penggalian Ide Manajemen pengetahuan merupakan sistem yang akan digunakan oleh semua karyawan, lintas unit dan divisi, bahkan jika dikembangkan lebih lanjut, sistem ini bisa digunakan oleh pihak luar seperti rekanan, pemasok, dan pelanggan. Beragamnya konsumen dari sistem ini mengindikasikan bahwa dalam tahap analisis dan perancangan, tim manajemen pengetahuan harus menggali ide dari banyak pihak. Yang cukup mencolok misalkan kebutuhan pengetahuan tim sales berbeda dengan kebutuhan pengetahuan konsultan. Jika yang pertama lebih menekankan pada pengelolaan funnel dan kontak client, konsultan lebih membutuhkan direktori pengetahuan teknis dan praktis dan akses terhadap solusi yang pernah diberikan oleh perusahaan. Sumber penggalian ide antara lain: 1. Karyawan internal organisasi. Mereka adalah konsumen utama sistem ini. Tim MP perlu mencari permasalah yang dihadapi oleh karyawan yang disebabkan karena tidak adanya sistem MP dan menerima segala jenis masukan baik fitur, prosedur, produk yang terkait dengan sistem MP ini. Tim MP perlu berdiskusi banyak dengan konsultan internal yang mendalami sistem manajemen pengetahuan yang sudah pernah mengimplementasikan sistem ini di perusahaan client. 2. Kompetitor, yaitu perusahaan lain yang sudah memiliki sistem MP. Misalnya adalah Accenture, perusahaan multinasional kelas dunia ini sudah lama menerapkan MP, mulai dari penggunaan IBM Lotus Notes, hingga saat ini dimigrasikan ke sistem terpusat menggunakan portal pengetahuan berbasis web. Arsitektur, produk, dan fitur yang bisa didapat dari internet atau dari wawancara dengan karyawan Accenture dapat menjadi referensi dan rujukan best-practice. 3. Pelanggan. Perusahaan memiliki pelanggan-pelanggan besar yang memiliki dukungan dana besar. Sebagian dari perusahaan tersebut mungkin sudah mengimplementasikan sistem MP. Perusahaan bisa menggali seperti apa MP diterapkan. Halaman 10 dari 12
  • 11. Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi 4. Organisasi lain. Tim MP bisa melakukan eksplorasi di internet untuk mendapatkan best- practice dalam penerapan MP. Tim juga bisa mencontoh arsitektur yang sudah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan lain, terutama yang sejenis yang bergerak di bidang konsultan teknologi informasi. Pada tahap penggalian ide ini, tim MP harus mencatat semua masukan dan hasil eksplorasi yang di peroleh. 3.3.2 Pengembangan Ide Proses pengembangan ide terdiri dari dua tahap, yaitu: 1. Seleksi ide. Pada tahapan ini juga dilakukan kegiatan pendanaan, yaitu menentukan anggaran perusahaan untuk mengimplementasikan dan menjalankan sistem MP. Ide-ide yang dikumpulkan dari tahap penggalian ide diseleksi pada tahap ini. Tim MP harus menentukan kriteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah suatu ide bisa diterima atau tidak, atau apakah suatu ide belum bisa diterima saat ini, namun ada kemungkinan diterima di tahap pengembangan berikutnya jika suatu kondisi terpenuhi. Pihak yang terlibat dalam tahap seleksi ide yaitu: a. Tim MP sebagai penanggungjawab dan pelaksana. b. Manajer operasional sebagai promotor. c. Manajemen puncak sebagai pihak yang berkepentingan secara strategis. d. Pemilik perusahaan sebagai pihak yang sangat berkepentingan terhadap pengembangan perusahaan dan pengembalian investasi dari inisiatif MP ini. 2. Pengembangan produk. Sistem manajemen pengetahuan merupakan sistem yang terdiri dari infrastruktur TI, aplikasi MP, prosedur perusahaan yang terintegrasi pengetahuan, dan tim governance dalam eksekusi pelaksanaannya nanti. Kegiatan pengembangan akan merujuk pada visi dan misi perusahaan, dan berdasarkan ide-ide yang sudah diseleksi. Proses pengembangan produk harus mempertimbangkan standar minimum kualitas, batas maksimum waktu, dan batas maksimum biaya. Dalam mengembangkan suatu sistem yang strategis seperti MP, tim MP harus mempertimbangkan untuk melakukan uji prototipe secara berkala kepada calon pengguna. Kegiatan pengujian yang dilakukan sedini mungkin akan menghindari dari pekerjaan ulang jika suatu permasalahan baru ditemukan di tahap akhir pengerjaan. 3.3.3 Penyebaran Ide Target konsumen sistem MP pada tahap awal pengembangan adalah karyawan internal perusahaan, terdiri dari: 1. Pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan akan melihat sistem MP sebagai aset intangible perusahaan dan dapat dikonversi ke dalam nilai perusahaan secara ekonomi. Tim MP harus mensosialisasikan kepada pemilik perusahaan mengenai nilai strategis sistem ini, dan bagaimana agar pemilik perusahaan mau memberikan kontribusi pengetahuan ke dalam sistem ini sebagai contoh agar sistem ini digunakan secara aktif oleh manajemen dan Halaman 11 dari 12
  • 12. Manajemen Pengetahuan pada Perusahaan Konsultan Teknologi Informasi karyawan. Kegiatan sosialisasi kepada pemilik dapat dilakukan pada sesi pertemuan rutin mingguan antara pemilik dan manajemen puncak. Tim MP dapat menekankan pada pencapaian, permasalahan yang dihadapi, dan alternatif solusi yang bisa dilakukan. 2. Manajemen puncak. Sosialisasi kepada manajemen puncak dapat dilakukan bersama-sama dengan sosialisasi kepada pemilik perusahaan pada saat pertemuan rutin mingguan. Di samping itu, tim MP bisa melakukan koordinasi ad-hoc di kantor pusat atau lewat media komunikasi lain dalam menjalankan misi pengumpulan pengetahuan. Tim MP juga perlu mengupdate atau membuat mekanisme push update informasi kepada manajemen mengenai kondisi aset pengetahuan saat ini dibandingkan dengan target yang dicanangkan sebelum pelaksanaan sistem MP ini. 3. Karyawan dan konsultan. Sosialisasi penggunaan MP kepada karyawan dan konsultan adalah salah satu tantangan terbesar dalam fase ini. Hal itu dikarenakan rasio jumlah karyawan dan konsultan adalah yang paling banyak, dan keberadaannya tersebar di banyak tempat, tergantung pada lokasi client. Teknik sosialisasi yang bisa diterapkan untuk mereka adalah: a. Roadshow keliling secara bergantian ke setiap tim proyek, menjelaskan fitur-fitur MP, cara menggunakan MP, skema insentif, manfaat yang bisa dirasakan oleh karyawan dan client. b. Membuat kompetisi kecil contohnya untuk memilik kontributor terbaik atau kontributor terfavorit. c. Mengirimkan email regular kesemua karyawan mengenai perkembangan aset pengetahuan perusahaan. Email ini juga berisi item pengetahuan apa yang seharusnya sudah dimasukkan ke dalam sistem namun belum juga dimasukkan oleh karyawan yang memilikinya. Tim MP perlu melakukan review secara berkala mengenai efektifitas kegiatan sosialisasi. Jika belum efektif, tim MP perlu merumuskan cara lain, dan bisa juga dengan lebih mengintensifkan kegiatan sosialisasi. 4 Referensi Avanti Fontana. Innovate we can!: manajemen inovasi dan penciptaan nilai individu, organisasi, masyarakat. 2011. Cipta Inovasi Sejahtera. Halaman 12 dari 12