Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)
PP KOMPRE.pptx
1. EKSTRAKSI, FRAKSINASI DAN UJI
SITOTOKSIK DAUN “AKA LAMBUANG “
(Merremia peltata (L.) Merr.)
Yohannes Alen*1 Puspita Sari2 dan Yulianis2
1. Laboratorium Kimia Bahan Alam, Fakultas Farmasi
Universitas Andalas, Padang
2. Prodi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu,
Jambi
3. Pendahuluan
ö Tumbuhan Merremia peltata (L.) Merr.
[Convolvulaceae]
Synonim:
- Convolvulus peltatus (L.)
- Ipomoea peltata (L.)
- Merremia nymphaefolia (Dietr.) Hall. F.
- Operculina peltata (L.)
ö Penggunaan tradisional :
Anti kanker
Obat diare
Sakit perut
batuk
Sakit mata
Luka
Radang
Tukak Lambung
4. TUJUAN DAN MANFAAT
PENELITIAN
TUJUAN
Ѳ Untuk mengetahui
aktifitas sitotoksik dari
ekstrak dan fraksi daun
tumbuhan Merremia
Peltata L. Merr.
Ѳ Untuk mengetahui
kelompok senyawa kimia
dari masing-masing fraksi
MANFAAT
untuk
menjadikan
ekstrak dan atau
fraksi terstandar
5. Pelaksanaan Penelitian
Waktu dan Pelaksanaan Penelitian
Metodologi Penelitian
Alat dan Bahan
Prosedur Penelitian
Pengambilan Sampel
Identifikasi Tumbuhan
Pemeriksaan Pendahuluan Kandungan Kimia Utama
Ekstraksi dan Fraksinasi
Analisa Kromatografi Lapis Tipis
Uji aktifitas sitotoksik
Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juni sampai September
2012, di laboratorium penelitian dan laboratorium kimia bahan alam
fakultas farmasi, Universitas andalas padang.
6. Prosedur Penelitian
>Pengambilan Sampel
- Juni 2012
- Di By pass kilometer 22, Padang
(Sumatra Barat).
>Identifikasi sampel
- Herbarium Universitas Andalas (AND).
- no spec. Far/03/2006.
7. Pemeriksaan Pendahuluan Kandungan Kimia Utama
Pemeriksaan Alkaloid metoda Culvenor-
Fitzgerald
- 4 gr sampel segar digerus dan tambahkan 10 mL kloroform.
- Ditambahkan 10 mL larutan kloroform amoniak 0,05 N.
- Digerus, disaring ke dalam tabung reaksi.
- Ditambahkan 0,5 mL asam sulfat 2 N.
- Dikocok selama 1 menit
- Didiamkan sampai terbentuk dua lapisan.
- Diambil lapisan atas (lapisan asam).
- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi lain.
- Ditambahkan beberapa tetes pereaksi Mayer.
- Reaksi positif ditandai dengan adanya kabut putih hingga
gumpalan atau endapan putih yang tidak dapat dituang
8. Pemeriksaan flavonoid, steroid, terpenoid,
saponin, dan senyawa fenol berdasarkan
metoda Simes dkk.
- 4 gram sampel segar dirajang halus,
- didihkan dengan 25 ml etanol selama 15 menit,
- disaring selagi panas dan filtrat dikeringkan diatas
penangas air sampai kental.
- Ekstrak kental ditambahkan air suling dan kloroform
masing-masing 5 ml (1:1),
- lalu dikocok dan biarkan sampai terbentuk dua lapisan
►Pemeriksaan Flavonoid
- 4 gram sampel segar dirajang halus,
- dimasukkan dalam tabung reaksi,
- didihkan dengan 25 ml etanol, dan saring selagi panas.
- Filtrat diuapkan sampai setengahnya,
- tambahkan beberapa tetes asam klorida pekat(0,1 ml) dan
serbuk magnesium.
- Terbentuknya warna oranye hingga merah menunjukkan
adanya flavonoid
9. Uji Fenolik dan Saponin
- Tambahkan beberapa tetes FeCl3 pada 0,5 ml larutan air.
- Reaksi positif bila terbentuk warna biru kehitaman.
- Untuk Uji saponin dilakukan dengan cara mengambil 3 ml
lapisan air
- Dikocok kuat dalam tabung reaksi lain,
- Terbentuk busa yang menetap selama 15 menit dan busa
tidak hilang
-Dengan penambahan 2 tetes HCl berarti positif adanya
saponin.
Uji Terpenoid dan Steroid
- Lapisan kloroform disaring melalui arang aktif dalam pipet tetes.
- Larutannya diteteskan pada plat tetes dan biarkan mengering.
- Tambahkan asam asetat anhidrat dan asam sulfat pekat.
- Terbentuknya warna merah berarti positif terpenoid,sedangkan warna
biru - hijau atau ungu berarti positif steroid
10. Ekstraksi dan Fraksinasi
Destilasi in vacuo
Fraksi kental Etil asetat
7,5 g (1,05 %)
Fraksi Etil asetat
Destilasi In vacuo
Fraksinasi dengan EtOAc
Fraksi Larut MeOH
Destilasi In vacuo
ekstrak kental metanol
710 gram (22.18%)
Fraksi sisa
Fraksi n- Heksan
Larutkan dg Aquades
Fraksinasi dengan n-heksan
Maserasi dengan MeOH
Destilasi In vacuo
Sampel segar (3,2 kg)
Fraksi kentaln- Heksan
7,5 g (1,05 %)
Fraksi kental larut MeOH
40 g (5,63%)
Fraksi sisa
Destilasi in
vacuo
Fraksi kental sisa
655g ( 92,25%)
Masing-masing fraksi dilakukan uji aktifitas
sitotoksik
11. Hasil dan Pembahasan
Kandungan kimia Pereaksi Hasil
Alkaloid
Flavonoid
Terpenoid
/Steroid
Saponin
Fenolik
Meyer
HCl/Mg
Asetat
anhidrat:H2
SO4 Pekat
Air/Busa
FeCl3
-
-
+/+
+
+
12. Analisa
Kromatografi Lapis Tipis
(Eluen n-heksan : etil asetat 7:3)
Masing-masing fraksi terpisah
cukup sempurna
vanillin asam -------merah keunguan
(Triterpen)
FeCl3 ---------- biru kehitaman
(Fenolik)
19. Uji Aktivitas Sitotoksik
Uji aktivitas sitotoksik
Masukkan Sampel + 100 μl DMSO + air laut +larva udang 10 ekor, ad kan dg air laut
{dikalibrasi} 5 ml
3 kali pengulangan
24 jam, dihitung jumlah Larva yang mati
Buat larutan
induk
Tentukan konsentrasi yang akan
digunakan untuk uji aktifitas
Berbagai
konsentrasi