Dokumen tersebut memberikan informasi tentang gerakan-gerakan dasar shalat mulai dari niat, takbiratul ihram, membaca doa-doa, membaca Al-Quran, ruku', sujud, duduk antara dua sujud, hingga tasyahud. Diberikan penjelasan singkat tentang cara melaksanakan masing-masing gerakan dengan benar sesuai sunnah Nabi.
3. Rakaat Pertama
Niat didalam hati secara ikhlas
karena Allah semata. Niat adalah
perbuatan hati, bukan perbuatan
lisan sehingga tidak perlu diucapkan.
Berdiri sempurna menghadap ke
qiblat bagi yang mampu berdiri
“Shalatlah dengan berdiri. Jika engkau tidak
mampu maka (shalatlah) dengan duduk, dan
jika tetap tidak mampu maka dengan berbaring”
(HR. Al-Bukhari)
5. Menghadap ke arah kiblat
Meletakkan sutrah
(pembatas) di depan
ketika menjadi imam
atau solat bersendirian
6. Bertakbir
Takbiratul Ihram dengan
mengucap
ُهللاُهرَبْكأ
(Alla-hu Akbar)
“Apabila (beliau SAW) berdiri
untuk Shalat, beliau
mengangkat kedua
tangannya hingga keduanya
sejajar bahunya” (HR.
Jama’ah)
“Apabila bertakbir,
beliau mengankat
keduatangannya
hingga sejajar dengan
kedua telinganya”
(HR. Muslim)
Tidak menggenggamkan jari jemari,
dan tidak merenggangkannya akan
tetapi lurus ke atas.
7. Meletakan Tangan
• Meletakkan tangan kanan di atas
tangan kiri (atau menggenggam
pergelangan tangan kiri).
• Meletakkan kedua tangan di atas dada.
(Gambar no.5)
11. Membaca Surah Al Qur’an
Setelah itu membaca surah atau kelompok ayat lain
yang mudah dalam Al-Qur’an tanpa mengeraskan
basmallah (HR. Muslim dan Ahmad)
Dan paling penting, dalam membaca bacaan shalat
hendaknya memahami dan menghayati seluruh
maknanya agar bisa membantu kekhusyukan dalam
shalat.
12. Ruku’
Takbir dan mengangkat tangan.
Meratakan kepala dan punggung,
Kepala tidak ditegakkan dan tidak
ditundukkan,
(Gambar no.9)
. Bacaan Ruku’
ِمْيِظَعال َيِّبَر َانَحْبُس
(Subha-na rabbiyal ‘azhi-m)
3x
13. Ruku’
• Meletakkan jari-jari pada
lutut
• Merenggangkan jari-jari
tangan.
• Merenggangkan kedua siku
Perhatikan :
CARA RUKU’ YANG SALAH
Gambar no.1 :
Kepala terlalu menunduk dan tangan
tidak pada lutut.
Gambar no.2 :
Kepala terlalu mendongak ke atas.
Gambar no.1 Gambar no.2
14. I’tidal
. Bacaan I’tidal
ِمَح ْنَمِل ُهللا َعِمَسَُُد
ْمَحال َكَلَو اَنَّبَرُد
(Sami’alla-hu liman hamidah
rabbana- walakal hamdu)
• Thuma’ninah dalam posisi I’tidal.
16. Sujud
• Hendaklah sujud dengan 7 anggota badan, yaitu
; kening beserta hidung, kedua telapak tangan,
kedua lutut, dan kedua hujung jari-jemari kaki.
. Bacaan Sujud
َلْعاأل َيِّبَر َكَناَحْبُسى
(Subha-naka rabbiyal a’la)
3x
17. Duduk antara dua sujud
• Kemudian bangkit dari sujud sambil
mengucapkan takbir.
• Duduk dengan bertumpu pada di atas
telapak kaki kiri dan menegakkan
telapak kaki kanan.
Bacaan Duduk antara dua sujud
ُبْاج َو ْيِنْمَحْار َو ْيِلْرِفْغا َّمُهّلالُُْار َو ْيِنِدْهاَو ْيِنْرْيِنْق
(Alla-hummagh firli- war hamni- waj
burni- wahdini- war zuqni-)
18. Duduk antara dua sujud
Hendaklah meletak tangan di atas paha
dengan hujung-hujung jari tangan pada
lutut atau meletakkan tangan kanan di atas
lutut kanan, serta tangan kiri di atas lutut
kiri, seolah-olah menggenggamnya
• Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
19. Duduk at-tahiyatul awal
Duduk at-tahiyatul awal sebagaimana
cara duduk diantara sujud
Mengacungkan telunjuk ke kiblat.
Mengarahkan pandangan ke telunjuk
Posisi jari kanan hendaklah
menggenggam jari kelingking dan
jari manis,
menautkan jari tengah dengan ibu
jari, serta menggerak-gerakkan jari
telunjuk ketika bertasyahhud hingga
salam.
20. Bacaan Duduk at-tahiyatul awal atau
at-tahiyatul akhir
.
َع ُمَالَّسال َو ُاتَبِّيَّطال َو ُاتَوَلَّصال َو ِهلل ُاتَّي ِحَّتالَب َو ِهللا ُةَمْحَر َو ُّيِبَّنال اَهُّيأ َكْيَلُهُتَاكَر.
َنْي ِحِلاَّصال ِهللا ِداَبِع ىَلَع َو اَنْيَلَع ُمَالَّسال.ْأن ُدَهْشأَّمَحُم َّأن ُدَهْشأ َو هللا َّالِإ َهَلِإ َّالًاد
ُهُل ْوُسَر َو ُُُدْبَع.ِلآ ىَلَع َو ٍدَّمَحُم ىَلَع ِّلَص َّمُهّلالْيِهاَرْبِا ىَلَع َْتيَّلَص اَمَك ٍدَّمَحُمَو َم
َمْيِهاَرْبِا ِلآ ىَلَع.َك ٍدَّمَحُم ِلآ َو ٍدَّمَحُم ىَلَع ْك ِارَب َوِلآ َو َمْيِهاَرْبِا ىَلَع َتْكَارَب اَم
َمْيِهاَرْبِا.ٌدْي ِجَّم ٌدْيِمَح َكَّنِإ.
(Attahiyya-tu Lilla-hi wash shalawa-tu wath thayyiba-tu was
sala-mu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatulla-hi wa Baraka-
tuh. Assala-mu ‘alaina- wa ‘ala ‘iba-dilla-hish sha-lihi-n.
Asyhadu alla- ila-ha illalla-h wa asyahadu anna muhammadan
‘abduhu wa rasu-luh. Alla-humma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala
a-li Muhammad kama- shallaita ‘ala ibra-hi-ma wa ‘ala a-li ibra-
hi-m. wa ba-rik ‘ala Muhammad wa a-li muhamad kama- ba-
rakta ‘ala ibra-hi-m wa a-li ibra-hi-m. innaka hami-dum maji-d
)
22. Salam
Mengucapkan salam dengan
berpaling ke arah kanan
seraya mengucapkan:
.
ُهُتَاكَرَب َو ِهللا ُةَمْحَر َو ْمُكْيَلَع ُمَالَّسال . ِهللا ُةَمْحَر َو ْمُكْيَلَع ُمَالَّسالُهُتَاكَرَب َو
(Assala-mu ‘alaikum wa rahmatulla-hi wa Baraka-tuh.
23. Shalat Untuk Wanita
Tatacara shalat kaum wanita sama seperti kaum
lelaki, tidak ada perbedaan sama sekali.
Ini karena merujuk kepada hadis nabi yaitu :
“Shalatlah kamu sebagaimana
kamu melihat aku shalat”
(Hadis Riwayat Al-Bukhari)