Dokumen ini membahas tentang hakikat pembelajaran kelas rangkap (PKR) yang merupakan model pembelajaran dengan mencampur beberapa siswa dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas yang diajar oleh satu guru. Dokumen ini juga membahas tujuan, fungsi, dan manfaat PKR serta prinsip-prinsip yang mendasarinya. Selain itu, dibahas pula gambaran PKR yang ideal dan perbandingannya dengan praktik PKR
3. KEGIATAN BELAJAR 1
HAKEKAT PKR
A. Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
Pembelajaran Kelas Rangkap merupakan model pembelajaran dengan
mencampur beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas
dalam satu kelas dan pembelajaran diberikan oleh satu guru saja untuk
beberapa waktu. Pembelajaran kelas rangkap sangat menekankan dua hal
utama, yaitu kelas digabung secara terintegrasi dan pembelajaran terpusat
pada siswa sehingga guru tidak perlu berlari-lari antara dua ruang kelas untuk
mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda dengan program yang berbeda.
4. B. Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) diperlukan
Ada beberapa alasan penting yang menyebabkan perlunya pembelajaran kelas
rangkap dilaksanakan, yaitu:
1. alasan geografis
2. alasan demografis
3. kekurangan guru
4. terbatasnya ruang kelas
5. adanya guru yang tidak hadir
6. alasan lainnya
5. C. Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Kelas Rangkap
(PKR) Tujuan, fungsi, dan manfaat PKR dapat dikaji dari
beberapa aspek berikut:
1. Quantity dan Equity
2. Ekonomis
3. Pedagogis
4. keamanan
D. Prinsip-prinsip yang mendasari PKR
1. Kesempakan kegiatan pembelajaran
2. Kadar tinggi waktu keaktifan akaemik
3. Kontak psikologis guru dan murit yang berkelanjutan
4. Dalam PKR, Terjadi pemampaatan sumber secara efisien
6. Kegiatan Belajar 2
Gambaran PKR yang ideal dan Praktik yang terjadi di lapangan
A. Gambaran PKR yang Ideal
Ada dua hal yang bisa dijadikan sebagai patokan atau rujukan apakah PKR yang dilaksanakan
sudah merupakan PKR yang ideal. Dua hal tersebut adalah unsur-unsur dalam PKR dan
peranan guru dalam pelaksanaan PKR.
B. Bagaimanakah praktik mengajar kelas rangkap saat ini ?
Praktik PKR di lapangan masih banyak yang menyimpang dari gambaran PKR yang ideal.
Pembelajaran lebih banyak berlangsung secara bergilir sehingga banyak waktu yang terbuang.
Pemanfaatan sumber belum maksimal, supervisi guru terhadap belajar murid masih kurang.
Sebagai akibat dari semuanya ini kadar WKA (Waktu Keaktifan Akademik) menjadi rendah,
pembelajaran membosankan, dan tentu saja hasil belajar tidak sesuai dengan harapan