Resensi stud islam

Islamic Studies mengimplikasikan studi tentang disiplin dan tradisi intelektual keagamaan klasik yang menjadi inti dari Islamic Studies, karena ada di jantung kebudayaan yang dipelajari dalam peradaban Islam dan agama Islam, dan karena banyak Muslim terpelajar masih memandangnya sebagai persoalan penting.

Resensi Buku
 Identitas Buku
Judul : Islamic Studies Pendekatan dan Metode
Penulis : Zakiyuddin Baidhawy
Penerbit : Insan Madani
Tahun terbit : Cetakan pertama, Juli 2011
Tebal halaman : 294 halaman
 Identitas Penulis
Zakiyuddin Baidhawy lahir di Indramayu, Jawa Barat. Kini tinggal di
Solo. Menyelesaikan studi S-1 pada Fakultas Agama Islam (Perbandingan Agama)
Universitas Muhammadiyah Surakarta (1994). Pernah nyantri di Pondok Hajjah
Nuriyah Shabran (1990-1994). Studi S-2 pada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta (1999), dan S-3 pada Universitas yang sama (2007). Staf Edukatif
pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, Peneliti pada Pusat
Studi Budaya dan Perubahan Sosial UMS, Associate pada Maarif Institute for
Culture and Humanity.
Aktivitas dan pengalaman internasional beberapa diantaranya adalah
partisipan Academic Short Course at Leiden . University, 1-15 December 2009;
Copenhagen Conference, 21-22 Oktober 2008; International Seminar on Religious
Education and Values, Ankara-Turki 25 Juli -1 Agustus 2008; Australian
Indonesian Young Muslim Leader Exchange 21 Mei-14 Juni 2007; The 19th
World Congress of the International Association for the History of Religions, Tokyo,
23-30 Maret 2005; partisipan pada The Ohio University Dialogue Project and
Exchange Program, Chicago, Illi nois; Athens, Ohio; Washington D.C; Lancaster,
Pennsylvania; Manhattan, New York, diselenggarakan oleh Center for International
Studies, Ohio University, Athens, bekerjasama dengan US State Department, 22
September-13 Oktober 2004; partisipan dan presenter pada the Global Meeting of
Expert on Teaching For Tolerance, Respect, and Recognition, diselenggarakan
oleh The Oslo Coalition on Freedom of Religion or Belief bekerjasama dengan
UNESCO, Oslo, 2-5 September 2004; dan partisipan dan presenter pada
International Interfaith Peace Forum and Asian Muslim Action Network
(AMAN) Assembly, Bangkok, 9-14 Desember 2003. Aktif menulis di berbagai
media dan jurnal ilmiah. Karya-karya yang sudah diterbitkan antara lain: Etika
dalam Islam (1996); Wacana Teologi Feminis (1997); Menapak Jalan Revolusi
(2000); Pendekatan Kajian Islam dalam Studi Agama (2001); Dialog Global dan
Masa Depan Agama (2001); dan Agama dan Pluralitas Budaya Lokal (2002);
dan Ambivalensi Agama, Konflik dan kekerasan (2002), Reinvensi Islam
Multikultural (2005), Menyulam Ragam Merajut Harmoni: Kisah-kisah tentang
Toleransi untuk siswa dan Pendidik (2005), Pendidikan Agama Berwawasan
Multikultural (2005), dan Kredo Kebebasan Beragama (2006); Islam Melawan
Kapitalisme (2007); Etika Bisnis Syariah I (2007); Etika Bisnis Syariah II
(2008); Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Berwawasan HAM: Buku Panduan
untuk Guru (2008); Al-Islam Berwawasan HAM: 309. Buku Ajar Pendidikan Islam
untuk SMA, MA, SMK (2008); Kemuhammadiyahan Berwawasan HAM (2008);
Rekonstruksi Keadilan (2008); Teologi Neo Al-Ma`un (2009); Benih-benih Islam
Radikal di Masjid (dkk, 2010).
 Pendahuluan
Islamic Studies mengimplikasikan studi tentang disiplin dan tradisi
intelektual keagamaan klasik yang menjadi inti dari Islamic Studies, karena ada di
jantung kebudayaan yang dipelajari dalam peradaban Islam dan agama Islam, dan
karena banyak Muslim terpelajar masih memandangnya sebagai persoalan penting.
Pengertiannya sebagai studi tentang teks-teks Arab pra-modern utamanya karena itu
mesti diprtahankan. Ketrampilan utama yang dibutuhkan adalah bahasa Arab.
Kedua, Islamic Studies adalah suatu bidang yang sempit. Upaya-upaya untuk
memperluas bidang kajiannya dapat mengakibatkan berkurangnya kualitas kajian.
Namun demikian, bidang ini terus menghadapi tekanan komersial untuk memperluas
ruang lingkupnya, dengan memasukkan studi tentang pengobatan dan keuangan Islam
misalnya. Namun, imperatif utamanya adalah mempertahankan kualitas hasilnya.
Ketiga, pendidikan berbasis keimanan bagi Muslim mengenai Islam, dan
studi lintas disiplin tentang Islam yang berdasarkan kepada ilmu-ilmu humaniora dan
ilmu-ilmu sosial, keduanya memberikan tuuan yang bermanfaat. Namun, Islamic
Studies bagaimanapun berbeda dari keduanya dan jangan dipertipis garis batasnya.
Perlu kita ketahui bahwa, Islamic Studies bukanlah sebuah disiplin, namun ia
lebih merupakan kesalinghubungan antara beberapa disiplin. Para peneliti meminjam
serangkaian disiplin termasuk ilmu-ilmu sosial. Kurang tegasnya batasan-batasan ini
justru menyediakan peluang untuk memperkaya studi interdisipliner yang beragam.
 Isi
Setelah saya membaca buku ini dengan cermat, saya benar-benar terkagum
oleh penulisnya, yakni dosen saya sendiri dan beliau juga sudah menjadi Professor.
Betapa mulianya, hasil studi beliau ditulis dibuku ini dan sudah banyak yang
membaca, dari berbagai aplikasi seperti wordpress maupun blog dengan nilai yang
tinggi dari para pembaca beliau.
Dalam buku ini, tertulis lengkap kajian-kajian dalam Islam. Beliau
mengemukakan dua pendekatan mendasar mengenal definisi Islamic Studies,
yaitu definisi sempit dan definisi yang lebih luas (Suleiman & Shihadeh, 2007:
6-7). Pendekatan pertama melihat Islamic Studies sebagai suatu disiplin dengan
metodologi, materi dan teks-teks kuncinya sendiri; bidang studi ini dapat
didefinisi kan sebagai studi tentang tradisi teks-teks keagamaan klasik dan ilmu-
ilmu keagamaan klasik; memperluas ruang lingkupnya berarti akan mengurangi
kualitas kajiannya.
Pendekatan kedua, mendifinisikan Islamic Studies berdasarkan pada
pernyataan bahwa Islam perlu dikaji dalam konteks evolusi Islam modern yang penuh
teka-teki. Beberapa perdebatan seputar metodologi dalam buku ini salah satunya saja
yaitu kritik atas Metodologi Barat. Dan pada perdebatan ini dibentuk metodologi
skeptis kembali dan menghasilkan kesimpulan bahwa seluruh dunia ini tunduk pada
penafsiran, dan karenanya, penemuan apapun oleh akal yang membawa pada kejadian
fenomena dipandang sebagai sebentuk penafsiran. Jadi, kunci untuk masuk kedalam
makna peristiwa-peristiwa islam ada dalam pemahaman tentang kepasrahan individu
kepada Tuhan atau Islam yang dijalani oleh para pengikutnya selama perjalanan hidup
mereka. Pendekatan lain yang muncul adalah pendekatan Apologetik. Namun
metodologi semacam ini membutuhkan bahan-bahan seperti faktor manusia, upaya
mempopulerkan tujuan Islam dalam menciptakan banyak masyarakat dan kebudayaan
sehingga Islam berhasil sebagai fenomena kebudayaan sekaligus fenomena
keagamaan.
Adapun problem pendekatan Emik dan pendekatan Etik pun juga muncul.
Pendekatan Emik yang menyajikan pola-pola pemikiran dan asosiasi simbolik yang
diungkap dari perspektif kaum beriman, dan pendekatan ilmiah Etik yang melibatkan
analisis historis mengenai hubungan antara ide dan msyarakat sembari membatasi dari
pelibatan klaim kebenaran Emik tentang realitas meta-empirik. Memang sulit jika
berkaitan dengan dua model kajian seperti ini, namun seluruh dunia Muslim
menyaksikan pengaruh yang kompleks dari kemajuan ilmiah Barat atas
perkembangan perdebatan di kalangan internal sarjana Muslim.
Sebenarnya pada zaman modern ini pendekatan elektik lebih nampak,
karena kita bisa melihat bagaimana pengaruh penemuan-penemuan orientalis modern
terhadap karya Ibnu Khaldun atas ilmuwan sosial Muslim di Afrika Utara, dan
pengaruh karya Geertz atas perdebatan yang terjadi di kalangan Muslim Indonesia.
Jadi, karya-karya semacam inilah yang mendapatkan tempat di kalangan Muslim.
Buku ini juga membahas Ruang Lingkup Objek Kajian Studi Islam seperti:
pengalaman kegamaan dan ekspresinya; dimensi-dimensi Agama; dan cara beragama.
Sejarahnya pun tidak lupa ditulis dalam lembaran-lembaran buku beliau. Ada
beberapa kriteria mengenai pangalaman keagamaan. Pertama, pengalaman
keagamaan merupakan suatu respon terhadap apa yang dialami sebagai Realitas
Ultim. Realitas Ultim artinya sesuatu yang “mengesankan dan menentang kita”.
Kedua, pengalaman keagamaan itu harus dipahami sebagai suatu respon
menyeluruh terhadap Realitas Ultim yaitu pribadi yang utuh yang melibatkan jiwa,
emosi dan kehendak sekaligus. Ketiga, pengalaman keagamaan menghendaki
intensitas, yaitu suatu pengalaman yang sangat kuat, komprehensif, dan mendalam.
Keempat, pengalaman keagamaan sejati selalu berujung pada tindakan. Ia melibatkan
imperatif, sumber motivasi dan tindakan yang kuat. Jadi, apapun yang kita lakukan
sehari-hari, seperti praktik-praktik dan tindakan-tindakan kita adalah bukti nyata
bahwa kita seorang yang beragama sejati. Ibadah adalah tindakan tertinggi dari
manusia dalam kehidupan ini. Ia merupakan respons atas Realitas Ultim. Ia juga
merupakan pemujaan dan rasa syukur kemahaagungan dan kemahasucian Tuhan. Jadi,
Studi Islam mempunyai suatu wilayah kajian yang menyangkut seluruh tindakan
ibadah dan penghambatan dalam Islam, yang terungkap dalam rukun Islam yang lima
–syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji-, dan tindakan-tindakan lain yang
menyertainya dalam kerangka pengabdian dan penghambaan kepada Allah.
Menurut buku ini, sejarah Studi Islam mulai muncul pada abad ke-9 di Irak,
ketika ilmu-ilmu agama Islam mulai memperoleh bentuknya dan berkembang di
dalam sekolah-sekolah hingga terbentuknya tradisi literer di kawasan Arab masa
pertengahan. Bahkan, pada abad-ke7 sebelum kemunculan Islam, orang-orang Arab
sudah dikenal oleh bangsa Israel dan Yunani Kuno serta para pendiri gereja. Dan pada
abad ke-11, nama Muhammad dikenal negatif dikalangan Eropa. Dan masa awal
perang salib adalah pada abad ke-12 masa Peter Agung. Selain awal perang salib
sekaligus reformasi besar kehidupan biara, yang kemudian menjdi lembaga utama
pendidikan Kristen. Terjemahan paling berpengaruh adalah “Apologi al-Kindi”.
Karya ini beredar dan populer karena berargumen menentang Islam. Serangan-
serangan dan cacian mereka ditujukan pada kenabia Muhammad, Al-Qur’an, dan
jihad. Pada abad ke-16 kajian bahasa Arab diperkenalkan di College de France.
Abad ke-19 ditandai dengan semakin pudarnya isolasi Timur Tengah dan
bagian dunia Islam lainnya. Hampir seluruh masa pertengahan abad ke-19 dan awal
abad ke-20 menyaksikan upaya-upaya untuk membangun sains tentang studi agama.1
Apalagi jika anda membaca dengan saksama, pasti anda akan memahami
tentang Model-model Pendekatan seperti: Pendekatan I’jaz Klasik; Pendekatan Sastra
Modern; Tajdid; Tahlili; pendekatan yang sangat utama adalah Semantik dan
Tematik. Dan Al-Qur’an adalah sumber utama dan yang pertama. Ajaran Islam sudah
sejak awal kelahirannya memperoleh perhatian luas dikalangan para sarjana Muslim.
Jika pada masa modern, pendekatan kesusastraan terhadap Al-Qur’an juga
berkembang bahkan lebih kompleks dari yang sudah ada. Model pendekatan sastra
lain diperkenalkan oleh Amin al-khuldi ketika ia memulai karirnya, angin perubahan
mulai tampak dalam kehidupan Mesir. Ia menerapkan metode tajdid untuk studi
bahasa (nahwu) dan retorika (balaghah), tafsir Al-Qur’an, dan sastra (adab).
Pendekatan semantik dalam ilmu bahasa dimanfaatkan oleh para pengkaji Islam untuk
mempelajari teks-teks keislaman, terutama Al-Qur’an. Penjelasan tentang perubahan-
perubahan semantik membawa kita pada pemahaman tentang sejarah bahasa Arab
yang lebih bernuansa. Tidak ada persoalan bahwa semua bahasa tentu saja berubah
dari waktu ke waktu dan bahkan terus menerus sejalan dengan perubahan konotasi
yang terjadi pada teks. Namun demikian, bahasa Arab modern yang tertulis sangat
sulit dibedakan dari tulisan-tulisan bahasa Arab pertengahan. Hal ini bisa dilihat
melalui studi perbandingan semantik. Berdasarkan kajian tiga sarjana di muka,
mereka menyatakan bahwa ada banyak kata kunci dan istilah kunci yang pada
hakikatnya masih tidak berubah meskipun terjadi perubahan lingkungan historis dan
tanpa memandang konteks kebudayaan yang bervariasi.
Zakiyyudin Baidhawy, Studi Islam: Pendekatan dan Metode (Yogyakarta: Insan Madani, 2011), 43 1
Berbeda dengan pendekatan Tematik, yang secara umum dibagi menjadi
dua, yaitu: tematik berdasar Al-Qur’an dan tematik yang berdasar subjek. Namun
kalau merujuk pada catatan lain, kelahiran tafsir tematik jauh lebih awal dari apa yang
dicatat Quraish Shihab, baik tematik berdasarkan surah maupun berdasarkan subjek.
2Langkah-langkah untuk menerapkan metode tafsir tematik, ada tujuh langkah sebagai
berikut: menetapkan masalah yang akan dibahas, menghimpun ayat-ayat yang
berkaitan dengan masalah tersebut, menyusun runtutan ayat sesuai masa turunnya
disertai pengetahuan tentang asbabun nuzulnya, memahami kolerasi ayat-ayat dalam
surahnya masing-masing, menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna,
melengkapi pembahasan dengan hadits-hadits yang relevan dengan pokok
pembahasan, mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan dengan jalan
menghimpun ayat-ayatnya yang mempunyai pengertian yang sama.
Sebagai contoh tematik, pada masa-masa awal Islam, transaksi seperti
tijarah, mudarabah, muzara’ah, dan musaqat merupakan gambaran tentang
perdagangan pada masa itu. Namun kini serangkaian transaksi ekonomi telah semakin
luas dan menjadi lebih rumit. Oleh karena itu, sangat penting bagi para ahli fikih masa
kini untuk selalu menghubungkan kehidupan nyata dengan syariah. Maka metode
tematik dapat membantu untuk memperluas fikih secara horizontal. Perlu dicatat
bahwa metode ini digunakan dalam fikih secara vertikal. Kata tematik disini
digunakan dalam arti bermula dari suatu tema yang diangkat dari realitas kehidupan
dan kembali kepada Al-Qur’an. Kita juga dapat menyebutnya dengan metode
“sintetik” karena ia berusaha menyatukan pengalaman manusia dengan Al-Qur’an.3
2
3 Zakiyyudin Baidhawy, Studi Islam: Pendekatan dan Metode (Yogyakarta: Insan Madani, 2011), 90
Di buku ini juga terdapat penjelasan tentang kajian teks-teks Hadits. Dan
penulis memaparkan bahwa hadis merupakan sumber utama Islam kedua setelah Al-
Qur’an bukanlah suatu yang mengejutkan hingga saat ini terus terjadi. Hadits
memiliki peran utama dalam Islam. Inilah yang sejak awal mendorong Muhammad
SAW, dan para sahabatnya untuk mulai memelihara hadits secara akurat demi
keterjagaannya. Bagi sarjana Barat, ungkapan hadits “Allah menyinari orang yang
mendengarkan hadits dariku, menjaganya dengan hati-hati, menyampaikannya kepada
yang lain”, adalah bukti bahwa hadits ini merupakan salah satu hadits yang tidak
pernah diuapkan oleh Muhammad SAW. Bagi mereka, hadits ini dibuat setelah
kehidupan Nabi dengan tujuan untuk mendukung upaya-upaya pengumpulan Hadits. 4
Adapun munculnya ilmu kalam adalah akibat dari banyak kontroversi yang
telah memecah belah komunitas Muslim pada masa-masa awal. Meskipun kemuculan
Islam ditandai dengan polemik dengan kaum Musyrik dan pengikut wahyu-wahyu
terdahulu, kontroversi tentang persoalan keagamaan fundamental tidak disukai oleh
kaum Muslim awal, khususnya selama masa hidup Nabi. Namun, perselisihan,
utamanya dalam masalah politik, pecah segera setelah wafatnya Nabi, dan diikuti
dengan tragedi yang membawa pada pembunuhan khalifah Usman pada tahu 656,
masa di mana perpechan dalam sistem politik terjadi setelah kewafatan Nabi. Mazhab-
mazhab terdahulu merupakan kelompok-kelompok yang yang tidak memiliki bentuk,
sangat cair baik dalam keanggotaan maupun ajaran. Dengan perkecualian Syi’ah,
yang kemudian mengembangkan sejumlah sekte didalamnya, kecenderungan-
kecenderungan ini muncul dalam kecenderungan lainnya. Sebagian sarjana Muslim
telah berusaha mendefinisikan garis besar subjek bahasan ilmu kalam, dan mereka
Zakiyyudin Baidhawy, Studi Islam: Pendekatan dan Metode (Yogyakarta: Insan Madani, 2011), 101 4
mengungkapkan banyak pendapat. Disebut ilmu kalam adalah karena ia memberikan
kekuatan ekstra pada perdebatan dan argumen pada orang yang terlibat di dalamnya.
Tidak hanya ada model kajian ilmu Tasawuf, namun Kajian Usul Fiqh,
Filsafat pun ada. Dan bab yang paling menarik bagi saya adalah Model Kajian
Pendidikan, karena penulis memaparkan bahwa pendidikan agama sebagai Aparatus
Ideologis. Yakni pemerintah menggunakan segala cara, termasuk memanfaatkan
Pendidikan Agama sebagai Aparatus ideologis negara untuk mengindoktrinasi
kebebasan beragama sebagaimana yang dikehendakinya. Agama yang secara
kebetulan –Kong Hucu- tidak diakui sebagai agama yang sah.
 Kelebihan
Kelebihan buku ini bagi saya adalah penulis mengungkapkan beberapa
kritikan. Misalnya saja, saat Penulis mengkririk Pendidikan Agama di sekolah-
sekolah mengajarkan sistem agamanya sendiri sebagai benar dan satu-satunya jalan
keselamatan sembari merendahkan agama orang lain. Padahal seharusnya pendidik
menentukan materi pelajaran agama mana yang dapat diterima dan mana yang harus
ditolak. Dan buku ini sangan lengkap dalam mengkaji berbagai hal begitu pula
metodologi-metodologinya.
 Kekurangan
Dan menurut saya, kekurangannya hanyalah terlalu tinggi dalam
penggunaan diksi atau kata dalam menyusun kalimat. Karena pembaca belum tentu
mengerti kata yang ditulis karena terlalu tinggi dalam pemilihan diksinya sehingga
sulit dipahami. Apalagi jika pembaca kebetulan tidak sekolah terlalu tinggi namun ia
belajar menggunakan buku ini. Ataupun pembaca yang sulit untuk memahami suatu
kata-kata. Jadi, butuh waktu lama untuk mencermati buku ini dan berkali-kali
membacanya supaya lebih mengerti apa isinya.
 Kesimpulan
Studi Islam mengalami perkembangan cukup mengesankan. Hal ini
mulai tampak sejak abad 19. Pada saat itu, kita dapat menyaksikan bahwa disiplin
Studi Islam bangkit atas motivasi para penguasa kolonial untuk memahami sumber-
sumber rujukan dan prakrik-praktik keagamaan dari negri-negri jajahan mereka.
Studi Islam berkaitan dengan data-data yang jauh lebih konkret dan berinteraksi
dengan metode-metode yang kompleks dan lebih mencakup.
Perkembangan tersebut bukan hanya terjadi di negri-negri muslim
sendiri, bahkan juga di negara-negara Barat. Masyarakat Barat disana mengalami tiga
fenomena atas perhatian mereka pada perluasan riset tentang Islam, yaitu; semakin
meningkatnya visibilitas generasi-generasi baru Muslim di Barat; arus migrasi yang
terus mengalir yang tampak erus mengalami percepatan; dan terorisme yang
dipandang sebagai ancaman, baik bagi Barat maupun dunia Islam sendiri. Disiplin
Studi Islam semakin memperoleh tempat luas di kalangan pengkaji Muslim maupun
non-Muslim, dengan spektrum wilayah dan spesialisasi kajian yang makin beragam
dan kaya.
Buku ini merupakan satu upaya untuk menyajikan perkembangan
Studi Islam yang dimkasud dengan kompleksitas pendekatan dan metodenya. Dengan
bahasa yang lugas serta pembahsan komprehensif , buku ini sangat layak menjadi
bahan kajian bagi para mahasiswa maupun dengan pengkaji Studi Islam di negri ini
sebagai negri dengan penduduk Muslim terbesar di dunia agar mereka bukan hanya
menjadi penonton dan penikmat hasil kajian keislaman, melainkan mereka juga
berperan sebagai pelaku dari perkembangan tersebut.
Namun, dalam buku ini bukan berarti bahwa metode tematik
bermaksud menundukan Al-Qur’an dihadapan pengalaman manusia. Metode ini
menyatukan keduanya dalam konteks pencarian yang bertujuan untuk menderifasi
dari kesatuan konteks ini pemahaman Al-Qur’an yang mampu menentukan
pandangan Islam berkenaan dengan pengalaman manusia tertentu atau berkaitan
dengan ide tertentu yang dibawa penafsir ke dalam konteks pencariannya. Metode ini
menyeleksi sekelompok ayat terkait tema tertentu, kemudian menyintesis ayat-ayat
dan maknanya ke dalam suatu pandangan yang utuh. Meski metode tematik tampak
lebih baik daripada metode tafsir tahlili atau analitik, namun bukan berarti kita tidak
membutuhkan tafsir tahlili. Metode tematik juga tidak dimaksudkan untuk mengganti
kedudukan tafsir tahlili, namun keduanya bisa saling mengisi. Keduanya penting
dalam tradisi tafsir Al-Qur’an dan tidak saling meniadakan satu dengan yang lain.

Recommandé

Resensi jurnal sri rahayu par
Resensi jurnal sri rahayuResensi jurnal sri rahayu
Resensi jurnal sri rahayurosesani1
3.8K vues3 diapositives
Resensi jurnal pendidikan agama islam par
Resensi jurnal pendidikan agama islamResensi jurnal pendidikan agama islam
Resensi jurnal pendidikan agama islamriskitheeaa1234567890
992 vues4 diapositives
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1 par
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1
Resensi artikel jurnal. nama sinta mazarina 1-1rosesani1
7K vues4 diapositives
resensi artikel_metode_penelitian septia anjani par
resensi artikel_metode_penelitian septia anjaniresensi artikel_metode_penelitian septia anjani
resensi artikel_metode_penelitian septia anjanirosesani1
140 vues3 diapositives
resensi jurnal artikel_metode_penelitian sela susmita par
 resensi jurnal artikel_metode_penelitian sela susmita resensi jurnal artikel_metode_penelitian sela susmita
resensi jurnal artikel_metode_penelitian sela susmitarosesani1
198 vues3 diapositives
Resensi artikel jurnal pendidikan agama islam safitri ulandari 1 par
Resensi artikel jurnal pendidikan agama islam safitri ulandari 1Resensi artikel jurnal pendidikan agama islam safitri ulandari 1
Resensi artikel jurnal pendidikan agama islam safitri ulandari 1rosesani1
357 vues5 diapositives

Contenu connexe

Tendances

resensi jurnal Feby par
resensi jurnal Febyresensi jurnal Feby
resensi jurnal Febyregas12
32 vues4 diapositives
Regi resensi jurnal par
Regi resensi jurnalRegi resensi jurnal
Regi resensi jurnalregas12
36 vues4 diapositives
Metodologi penelitan jurnal anlisis septian eka saputra par
Metodologi penelitan jurnal anlisis septian eka saputraMetodologi penelitan jurnal anlisis septian eka saputra
Metodologi penelitan jurnal anlisis septian eka saputrarosesani1
103 vues3 diapositives
Resensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islam par
Resensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islamResensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islam
Resensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islamSafitri
34 vues4 diapositives
Rekonstruksi Pendidikan par
Rekonstruksi PendidikanRekonstruksi Pendidikan
Rekonstruksi Pendidikanguest3d6e39
847 vues17 diapositives
Mila resensi jurnal par
Mila resensi jurnalMila resensi jurnal
Mila resensi jurnalregas12
41 vues4 diapositives

Tendances(20)

resensi jurnal Feby par regas12
resensi jurnal Febyresensi jurnal Feby
resensi jurnal Feby
regas1232 vues
Regi resensi jurnal par regas12
Regi resensi jurnalRegi resensi jurnal
Regi resensi jurnal
regas1236 vues
Metodologi penelitan jurnal anlisis septian eka saputra par rosesani1
Metodologi penelitan jurnal anlisis septian eka saputraMetodologi penelitan jurnal anlisis septian eka saputra
Metodologi penelitan jurnal anlisis septian eka saputra
rosesani1103 vues
Resensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islam par Safitri
Resensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islamResensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islam
Resensi Artikel Jurnal Pendidikan Agama islam
Safitri34 vues
Rekonstruksi Pendidikan par guest3d6e39
Rekonstruksi PendidikanRekonstruksi Pendidikan
Rekonstruksi Pendidikan
guest3d6e39847 vues
Mila resensi jurnal par regas12
Mila resensi jurnalMila resensi jurnal
Mila resensi jurnal
regas1241 vues
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia par Averoez Averoez
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesiaRekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Rekonstruksi pendidikan islam_di_indonesia
Averoez Averoez679 vues
Metopen ray par regas12
Metopen rayMetopen ray
Metopen ray
regas1222 vues
Ruang lingkup pendidikan islam par teguh ahmad
Ruang lingkup pendidikan islamRuang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islam
teguh ahmad7.3K vues
Peranan Guru Pendidikan Islam dalam Membawa Transformasi Terhadap Mobility So... par MuhammadZulaziziMohd
Peranan Guru Pendidikan Islam dalam Membawa Transformasi Terhadap Mobility So...Peranan Guru Pendidikan Islam dalam Membawa Transformasi Terhadap Mobility So...
Peranan Guru Pendidikan Islam dalam Membawa Transformasi Terhadap Mobility So...
Kkn ber budai unissula par cicit123
Kkn ber budai unissulaKkn ber budai unissula
Kkn ber budai unissula
cicit1235.2K vues
Pelaksanaan Tarbiah Islamiah Pada Zaman Rasulullah s.a.w di Mekah dan Madinah... par MuhammadZulaziziMohd
Pelaksanaan Tarbiah Islamiah Pada Zaman Rasulullah s.a.w di Mekah dan Madinah...Pelaksanaan Tarbiah Islamiah Pada Zaman Rasulullah s.a.w di Mekah dan Madinah...
Pelaksanaan Tarbiah Islamiah Pada Zaman Rasulullah s.a.w di Mekah dan Madinah...
KURIKULUM PENDIDIKAN par safyah
KURIKULUM PENDIDIKANKURIKULUM PENDIDIKAN
KURIKULUM PENDIDIKAN
safyah11.3K vues

Similaire à Resensi stud islam

Pendekatan sejarah dalam studi islam par
Pendekatan sejarah dalam studi islamPendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamThony Hermansyah
2.6K vues11 diapositives
Pendekatan Sejarah Dalam Studi Islam par
Pendekatan Sejarah Dalam Studi IslamPendekatan Sejarah Dalam Studi Islam
Pendekatan Sejarah Dalam Studi IslamIrvanuddin Al-Jawawi
1.1K vues11 diapositives
Pengertian metodologi studi islam par
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamEdwarn Abazel
32.9K vues13 diapositives
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx par
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxFKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxEkoSulastri
64 vues5 diapositives
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx par
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docxPEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docxadammaulana49
67 vues12 diapositives
tantangan islam menurut filsafat islam par
tantangan islam menurut filsafat islamtantangan islam menurut filsafat islam
tantangan islam menurut filsafat islamInggrid Cliquers
451 vues11 diapositives

Similaire à Resensi stud islam(20)

Pengertian metodologi studi islam par Edwarn Abazel
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
Edwarn Abazel32.9K vues
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx par EkoSulastri
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docxFKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
FKI tugas mandiri EKO SRI SULASTRI 2205056044.docx
EkoSulastri64 vues
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx par adammaulana49
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docxPEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM MODERN.docx
adammaulana4967 vues
FALSAFAH KESATUAN ISLAM .pdf par AldaPira
FALSAFAH KESATUAN ISLAM .pdfFALSAFAH KESATUAN ISLAM .pdf
FALSAFAH KESATUAN ISLAM .pdf
AldaPira14 vues
PENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docx par Avontur
PENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docxPENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docx
PENELITIAN STUDI ISLAM DI SMK AL-MUNAWWIR.docx
Avontur4 vues
islam sebagai objek kajian dan penelitian par RoisMansur
islam sebagai objek kajian dan penelitianislam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitian
RoisMansur11.5K vues
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.docx par Zukét Printing
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.docxAneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.docx
Aneka Pendekatan dalam Studi Islam 1.docx
Zukét Printing10 vues
Makalah model penelitian keagamaan par silvim04
Makalah model penelitian keagamaanMakalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaan
silvim0419.5K vues
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI) par Early Ridho Kismawadi
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT... par IAIN SEKH NURJATI CIREBON
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...
POTRET PEMIKIRAN A. MUKTI ALI PADA STUDI ISLAM; PENDEKATAN SAINTIFIC CUM DOCT...

Dernier

Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx par
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptxTugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptxselvianafitri2k17
12 vues9 diapositives
Kel.10-PBA.pdf par
Kel.10-PBA.pdfKel.10-PBA.pdf
Kel.10-PBA.pdfIBNUFAIZMUBAROK
8 vues16 diapositives
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx par
ppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptxppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptx
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptxraraksm12
80 vues19 diapositives
INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN par
INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAANINOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN
INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAANTopanSeptiady
7 vues13 diapositives
(Fase A ) - Kewirausahaan - Sayurku Bentuk Tanggung Jawab ku.pdf par
(Fase A ) - Kewirausahaan - Sayurku Bentuk Tanggung Jawab ku.pdf(Fase A ) - Kewirausahaan - Sayurku Bentuk Tanggung Jawab ku.pdf
(Fase A ) - Kewirausahaan - Sayurku Bentuk Tanggung Jawab ku.pdfdelimajie08
10 vues53 diapositives

Dernier(20)

ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx par raraksm12
ppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptxppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptx
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx
raraksm1280 vues
(Fase A ) - Kewirausahaan - Sayurku Bentuk Tanggung Jawab ku.pdf par delimajie08
(Fase A ) - Kewirausahaan - Sayurku Bentuk Tanggung Jawab ku.pdf(Fase A ) - Kewirausahaan - Sayurku Bentuk Tanggung Jawab ku.pdf
(Fase A ) - Kewirausahaan - Sayurku Bentuk Tanggung Jawab ku.pdf
delimajie0810 vues
ppt penkom jovan.pptx par joovi2311
ppt penkom jovan.pptxppt penkom jovan.pptx
ppt penkom jovan.pptx
joovi23115 vues
Fundamental of Leadership & Peran Leadership _Training "Effective Leadership... par Kanaidi ken
Fundamental of  Leadership & Peran Leadership _Training "Effective Leadership...Fundamental of  Leadership & Peran Leadership _Training "Effective Leadership...
Fundamental of Leadership & Peran Leadership _Training "Effective Leadership...
Kanaidi ken8 vues
RENCANA + Link2 MATERI Inhouse Training "Teknik Perhitungan TKDN & BMP pada ... par Kanaidi ken
RENCANA + Link2 MATERI Inhouse Training "Teknik Perhitungan TKDN & BMP  pada ...RENCANA + Link2 MATERI Inhouse Training "Teknik Perhitungan TKDN & BMP  pada ...
RENCANA + Link2 MATERI Inhouse Training "Teknik Perhitungan TKDN & BMP pada ...
Kanaidi ken20 vues
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptx par lyricsong1117
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptxMEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN HIDROKARBON.pptx
lyricsong111716 vues
Leadership Communication Skills _Training "Effective Leadership and Superviso... par Kanaidi ken
Leadership Communication Skills _Training "Effective Leadership and Superviso...Leadership Communication Skills _Training "Effective Leadership and Superviso...
Leadership Communication Skills _Training "Effective Leadership and Superviso...
Kanaidi ken8 vues
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx par rdsnfgzhgj
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptxLatihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx
rdsnfgzhgj11 vues
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen... par pmgdscunsri
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...
pmgdscunsri9 vues
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdf par retmaneli33
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdf
retmaneli336 vues

Resensi stud islam

  • 1. Resensi Buku  Identitas Buku Judul : Islamic Studies Pendekatan dan Metode Penulis : Zakiyuddin Baidhawy Penerbit : Insan Madani Tahun terbit : Cetakan pertama, Juli 2011 Tebal halaman : 294 halaman  Identitas Penulis Zakiyuddin Baidhawy lahir di Indramayu, Jawa Barat. Kini tinggal di Solo. Menyelesaikan studi S-1 pada Fakultas Agama Islam (Perbandingan Agama) Universitas Muhammadiyah Surakarta (1994). Pernah nyantri di Pondok Hajjah Nuriyah Shabran (1990-1994). Studi S-2 pada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1999), dan S-3 pada Universitas yang sama (2007). Staf Edukatif pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, Peneliti pada Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial UMS, Associate pada Maarif Institute for Culture and Humanity. Aktivitas dan pengalaman internasional beberapa diantaranya adalah partisipan Academic Short Course at Leiden . University, 1-15 December 2009; Copenhagen Conference, 21-22 Oktober 2008; International Seminar on Religious Education and Values, Ankara-Turki 25 Juli -1 Agustus 2008; Australian Indonesian Young Muslim Leader Exchange 21 Mei-14 Juni 2007; The 19th World Congress of the International Association for the History of Religions, Tokyo,
  • 2. 23-30 Maret 2005; partisipan pada The Ohio University Dialogue Project and Exchange Program, Chicago, Illi nois; Athens, Ohio; Washington D.C; Lancaster, Pennsylvania; Manhattan, New York, diselenggarakan oleh Center for International Studies, Ohio University, Athens, bekerjasama dengan US State Department, 22 September-13 Oktober 2004; partisipan dan presenter pada the Global Meeting of Expert on Teaching For Tolerance, Respect, and Recognition, diselenggarakan oleh The Oslo Coalition on Freedom of Religion or Belief bekerjasama dengan UNESCO, Oslo, 2-5 September 2004; dan partisipan dan presenter pada International Interfaith Peace Forum and Asian Muslim Action Network (AMAN) Assembly, Bangkok, 9-14 Desember 2003. Aktif menulis di berbagai media dan jurnal ilmiah. Karya-karya yang sudah diterbitkan antara lain: Etika dalam Islam (1996); Wacana Teologi Feminis (1997); Menapak Jalan Revolusi (2000); Pendekatan Kajian Islam dalam Studi Agama (2001); Dialog Global dan Masa Depan Agama (2001); dan Agama dan Pluralitas Budaya Lokal (2002); dan Ambivalensi Agama, Konflik dan kekerasan (2002), Reinvensi Islam Multikultural (2005), Menyulam Ragam Merajut Harmoni: Kisah-kisah tentang Toleransi untuk siswa dan Pendidik (2005), Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural (2005), dan Kredo Kebebasan Beragama (2006); Islam Melawan Kapitalisme (2007); Etika Bisnis Syariah I (2007); Etika Bisnis Syariah II (2008); Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Berwawasan HAM: Buku Panduan untuk Guru (2008); Al-Islam Berwawasan HAM: 309. Buku Ajar Pendidikan Islam untuk SMA, MA, SMK (2008); Kemuhammadiyahan Berwawasan HAM (2008); Rekonstruksi Keadilan (2008); Teologi Neo Al-Ma`un (2009); Benih-benih Islam Radikal di Masjid (dkk, 2010).
  • 3.  Pendahuluan Islamic Studies mengimplikasikan studi tentang disiplin dan tradisi intelektual keagamaan klasik yang menjadi inti dari Islamic Studies, karena ada di jantung kebudayaan yang dipelajari dalam peradaban Islam dan agama Islam, dan karena banyak Muslim terpelajar masih memandangnya sebagai persoalan penting. Pengertiannya sebagai studi tentang teks-teks Arab pra-modern utamanya karena itu mesti diprtahankan. Ketrampilan utama yang dibutuhkan adalah bahasa Arab. Kedua, Islamic Studies adalah suatu bidang yang sempit. Upaya-upaya untuk memperluas bidang kajiannya dapat mengakibatkan berkurangnya kualitas kajian. Namun demikian, bidang ini terus menghadapi tekanan komersial untuk memperluas ruang lingkupnya, dengan memasukkan studi tentang pengobatan dan keuangan Islam misalnya. Namun, imperatif utamanya adalah mempertahankan kualitas hasilnya. Ketiga, pendidikan berbasis keimanan bagi Muslim mengenai Islam, dan studi lintas disiplin tentang Islam yang berdasarkan kepada ilmu-ilmu humaniora dan ilmu-ilmu sosial, keduanya memberikan tuuan yang bermanfaat. Namun, Islamic Studies bagaimanapun berbeda dari keduanya dan jangan dipertipis garis batasnya. Perlu kita ketahui bahwa, Islamic Studies bukanlah sebuah disiplin, namun ia lebih merupakan kesalinghubungan antara beberapa disiplin. Para peneliti meminjam serangkaian disiplin termasuk ilmu-ilmu sosial. Kurang tegasnya batasan-batasan ini justru menyediakan peluang untuk memperkaya studi interdisipliner yang beragam.  Isi Setelah saya membaca buku ini dengan cermat, saya benar-benar terkagum oleh penulisnya, yakni dosen saya sendiri dan beliau juga sudah menjadi Professor. Betapa mulianya, hasil studi beliau ditulis dibuku ini dan sudah banyak yang
  • 4. membaca, dari berbagai aplikasi seperti wordpress maupun blog dengan nilai yang tinggi dari para pembaca beliau. Dalam buku ini, tertulis lengkap kajian-kajian dalam Islam. Beliau mengemukakan dua pendekatan mendasar mengenal definisi Islamic Studies, yaitu definisi sempit dan definisi yang lebih luas (Suleiman & Shihadeh, 2007: 6-7). Pendekatan pertama melihat Islamic Studies sebagai suatu disiplin dengan metodologi, materi dan teks-teks kuncinya sendiri; bidang studi ini dapat didefinisi kan sebagai studi tentang tradisi teks-teks keagamaan klasik dan ilmu- ilmu keagamaan klasik; memperluas ruang lingkupnya berarti akan mengurangi kualitas kajiannya. Pendekatan kedua, mendifinisikan Islamic Studies berdasarkan pada pernyataan bahwa Islam perlu dikaji dalam konteks evolusi Islam modern yang penuh teka-teki. Beberapa perdebatan seputar metodologi dalam buku ini salah satunya saja yaitu kritik atas Metodologi Barat. Dan pada perdebatan ini dibentuk metodologi skeptis kembali dan menghasilkan kesimpulan bahwa seluruh dunia ini tunduk pada penafsiran, dan karenanya, penemuan apapun oleh akal yang membawa pada kejadian fenomena dipandang sebagai sebentuk penafsiran. Jadi, kunci untuk masuk kedalam makna peristiwa-peristiwa islam ada dalam pemahaman tentang kepasrahan individu kepada Tuhan atau Islam yang dijalani oleh para pengikutnya selama perjalanan hidup mereka. Pendekatan lain yang muncul adalah pendekatan Apologetik. Namun metodologi semacam ini membutuhkan bahan-bahan seperti faktor manusia, upaya mempopulerkan tujuan Islam dalam menciptakan banyak masyarakat dan kebudayaan sehingga Islam berhasil sebagai fenomena kebudayaan sekaligus fenomena keagamaan.
  • 5. Adapun problem pendekatan Emik dan pendekatan Etik pun juga muncul. Pendekatan Emik yang menyajikan pola-pola pemikiran dan asosiasi simbolik yang diungkap dari perspektif kaum beriman, dan pendekatan ilmiah Etik yang melibatkan analisis historis mengenai hubungan antara ide dan msyarakat sembari membatasi dari pelibatan klaim kebenaran Emik tentang realitas meta-empirik. Memang sulit jika berkaitan dengan dua model kajian seperti ini, namun seluruh dunia Muslim menyaksikan pengaruh yang kompleks dari kemajuan ilmiah Barat atas perkembangan perdebatan di kalangan internal sarjana Muslim. Sebenarnya pada zaman modern ini pendekatan elektik lebih nampak, karena kita bisa melihat bagaimana pengaruh penemuan-penemuan orientalis modern terhadap karya Ibnu Khaldun atas ilmuwan sosial Muslim di Afrika Utara, dan pengaruh karya Geertz atas perdebatan yang terjadi di kalangan Muslim Indonesia. Jadi, karya-karya semacam inilah yang mendapatkan tempat di kalangan Muslim. Buku ini juga membahas Ruang Lingkup Objek Kajian Studi Islam seperti: pengalaman kegamaan dan ekspresinya; dimensi-dimensi Agama; dan cara beragama. Sejarahnya pun tidak lupa ditulis dalam lembaran-lembaran buku beliau. Ada beberapa kriteria mengenai pangalaman keagamaan. Pertama, pengalaman keagamaan merupakan suatu respon terhadap apa yang dialami sebagai Realitas Ultim. Realitas Ultim artinya sesuatu yang “mengesankan dan menentang kita”. Kedua, pengalaman keagamaan itu harus dipahami sebagai suatu respon menyeluruh terhadap Realitas Ultim yaitu pribadi yang utuh yang melibatkan jiwa, emosi dan kehendak sekaligus. Ketiga, pengalaman keagamaan menghendaki intensitas, yaitu suatu pengalaman yang sangat kuat, komprehensif, dan mendalam. Keempat, pengalaman keagamaan sejati selalu berujung pada tindakan. Ia melibatkan
  • 6. imperatif, sumber motivasi dan tindakan yang kuat. Jadi, apapun yang kita lakukan sehari-hari, seperti praktik-praktik dan tindakan-tindakan kita adalah bukti nyata bahwa kita seorang yang beragama sejati. Ibadah adalah tindakan tertinggi dari manusia dalam kehidupan ini. Ia merupakan respons atas Realitas Ultim. Ia juga merupakan pemujaan dan rasa syukur kemahaagungan dan kemahasucian Tuhan. Jadi, Studi Islam mempunyai suatu wilayah kajian yang menyangkut seluruh tindakan ibadah dan penghambatan dalam Islam, yang terungkap dalam rukun Islam yang lima –syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji-, dan tindakan-tindakan lain yang menyertainya dalam kerangka pengabdian dan penghambaan kepada Allah. Menurut buku ini, sejarah Studi Islam mulai muncul pada abad ke-9 di Irak, ketika ilmu-ilmu agama Islam mulai memperoleh bentuknya dan berkembang di dalam sekolah-sekolah hingga terbentuknya tradisi literer di kawasan Arab masa pertengahan. Bahkan, pada abad-ke7 sebelum kemunculan Islam, orang-orang Arab sudah dikenal oleh bangsa Israel dan Yunani Kuno serta para pendiri gereja. Dan pada abad ke-11, nama Muhammad dikenal negatif dikalangan Eropa. Dan masa awal perang salib adalah pada abad ke-12 masa Peter Agung. Selain awal perang salib sekaligus reformasi besar kehidupan biara, yang kemudian menjdi lembaga utama pendidikan Kristen. Terjemahan paling berpengaruh adalah “Apologi al-Kindi”. Karya ini beredar dan populer karena berargumen menentang Islam. Serangan- serangan dan cacian mereka ditujukan pada kenabia Muhammad, Al-Qur’an, dan jihad. Pada abad ke-16 kajian bahasa Arab diperkenalkan di College de France.
  • 7. Abad ke-19 ditandai dengan semakin pudarnya isolasi Timur Tengah dan bagian dunia Islam lainnya. Hampir seluruh masa pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20 menyaksikan upaya-upaya untuk membangun sains tentang studi agama.1 Apalagi jika anda membaca dengan saksama, pasti anda akan memahami tentang Model-model Pendekatan seperti: Pendekatan I’jaz Klasik; Pendekatan Sastra Modern; Tajdid; Tahlili; pendekatan yang sangat utama adalah Semantik dan Tematik. Dan Al-Qur’an adalah sumber utama dan yang pertama. Ajaran Islam sudah sejak awal kelahirannya memperoleh perhatian luas dikalangan para sarjana Muslim. Jika pada masa modern, pendekatan kesusastraan terhadap Al-Qur’an juga berkembang bahkan lebih kompleks dari yang sudah ada. Model pendekatan sastra lain diperkenalkan oleh Amin al-khuldi ketika ia memulai karirnya, angin perubahan mulai tampak dalam kehidupan Mesir. Ia menerapkan metode tajdid untuk studi bahasa (nahwu) dan retorika (balaghah), tafsir Al-Qur’an, dan sastra (adab). Pendekatan semantik dalam ilmu bahasa dimanfaatkan oleh para pengkaji Islam untuk mempelajari teks-teks keislaman, terutama Al-Qur’an. Penjelasan tentang perubahan- perubahan semantik membawa kita pada pemahaman tentang sejarah bahasa Arab yang lebih bernuansa. Tidak ada persoalan bahwa semua bahasa tentu saja berubah dari waktu ke waktu dan bahkan terus menerus sejalan dengan perubahan konotasi yang terjadi pada teks. Namun demikian, bahasa Arab modern yang tertulis sangat sulit dibedakan dari tulisan-tulisan bahasa Arab pertengahan. Hal ini bisa dilihat melalui studi perbandingan semantik. Berdasarkan kajian tiga sarjana di muka, mereka menyatakan bahwa ada banyak kata kunci dan istilah kunci yang pada hakikatnya masih tidak berubah meskipun terjadi perubahan lingkungan historis dan tanpa memandang konteks kebudayaan yang bervariasi. Zakiyyudin Baidhawy, Studi Islam: Pendekatan dan Metode (Yogyakarta: Insan Madani, 2011), 43 1
  • 8. Berbeda dengan pendekatan Tematik, yang secara umum dibagi menjadi dua, yaitu: tematik berdasar Al-Qur’an dan tematik yang berdasar subjek. Namun kalau merujuk pada catatan lain, kelahiran tafsir tematik jauh lebih awal dari apa yang dicatat Quraish Shihab, baik tematik berdasarkan surah maupun berdasarkan subjek. 2Langkah-langkah untuk menerapkan metode tafsir tematik, ada tujuh langkah sebagai berikut: menetapkan masalah yang akan dibahas, menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah tersebut, menyusun runtutan ayat sesuai masa turunnya disertai pengetahuan tentang asbabun nuzulnya, memahami kolerasi ayat-ayat dalam surahnya masing-masing, menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna, melengkapi pembahasan dengan hadits-hadits yang relevan dengan pokok pembahasan, mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat-ayatnya yang mempunyai pengertian yang sama. Sebagai contoh tematik, pada masa-masa awal Islam, transaksi seperti tijarah, mudarabah, muzara’ah, dan musaqat merupakan gambaran tentang perdagangan pada masa itu. Namun kini serangkaian transaksi ekonomi telah semakin luas dan menjadi lebih rumit. Oleh karena itu, sangat penting bagi para ahli fikih masa kini untuk selalu menghubungkan kehidupan nyata dengan syariah. Maka metode tematik dapat membantu untuk memperluas fikih secara horizontal. Perlu dicatat bahwa metode ini digunakan dalam fikih secara vertikal. Kata tematik disini digunakan dalam arti bermula dari suatu tema yang diangkat dari realitas kehidupan dan kembali kepada Al-Qur’an. Kita juga dapat menyebutnya dengan metode “sintetik” karena ia berusaha menyatukan pengalaman manusia dengan Al-Qur’an.3 2 3 Zakiyyudin Baidhawy, Studi Islam: Pendekatan dan Metode (Yogyakarta: Insan Madani, 2011), 90
  • 9. Di buku ini juga terdapat penjelasan tentang kajian teks-teks Hadits. Dan penulis memaparkan bahwa hadis merupakan sumber utama Islam kedua setelah Al- Qur’an bukanlah suatu yang mengejutkan hingga saat ini terus terjadi. Hadits memiliki peran utama dalam Islam. Inilah yang sejak awal mendorong Muhammad SAW, dan para sahabatnya untuk mulai memelihara hadits secara akurat demi keterjagaannya. Bagi sarjana Barat, ungkapan hadits “Allah menyinari orang yang mendengarkan hadits dariku, menjaganya dengan hati-hati, menyampaikannya kepada yang lain”, adalah bukti bahwa hadits ini merupakan salah satu hadits yang tidak pernah diuapkan oleh Muhammad SAW. Bagi mereka, hadits ini dibuat setelah kehidupan Nabi dengan tujuan untuk mendukung upaya-upaya pengumpulan Hadits. 4 Adapun munculnya ilmu kalam adalah akibat dari banyak kontroversi yang telah memecah belah komunitas Muslim pada masa-masa awal. Meskipun kemuculan Islam ditandai dengan polemik dengan kaum Musyrik dan pengikut wahyu-wahyu terdahulu, kontroversi tentang persoalan keagamaan fundamental tidak disukai oleh kaum Muslim awal, khususnya selama masa hidup Nabi. Namun, perselisihan, utamanya dalam masalah politik, pecah segera setelah wafatnya Nabi, dan diikuti dengan tragedi yang membawa pada pembunuhan khalifah Usman pada tahu 656, masa di mana perpechan dalam sistem politik terjadi setelah kewafatan Nabi. Mazhab- mazhab terdahulu merupakan kelompok-kelompok yang yang tidak memiliki bentuk, sangat cair baik dalam keanggotaan maupun ajaran. Dengan perkecualian Syi’ah, yang kemudian mengembangkan sejumlah sekte didalamnya, kecenderungan- kecenderungan ini muncul dalam kecenderungan lainnya. Sebagian sarjana Muslim telah berusaha mendefinisikan garis besar subjek bahasan ilmu kalam, dan mereka Zakiyyudin Baidhawy, Studi Islam: Pendekatan dan Metode (Yogyakarta: Insan Madani, 2011), 101 4
  • 10. mengungkapkan banyak pendapat. Disebut ilmu kalam adalah karena ia memberikan kekuatan ekstra pada perdebatan dan argumen pada orang yang terlibat di dalamnya. Tidak hanya ada model kajian ilmu Tasawuf, namun Kajian Usul Fiqh, Filsafat pun ada. Dan bab yang paling menarik bagi saya adalah Model Kajian Pendidikan, karena penulis memaparkan bahwa pendidikan agama sebagai Aparatus Ideologis. Yakni pemerintah menggunakan segala cara, termasuk memanfaatkan Pendidikan Agama sebagai Aparatus ideologis negara untuk mengindoktrinasi kebebasan beragama sebagaimana yang dikehendakinya. Agama yang secara kebetulan –Kong Hucu- tidak diakui sebagai agama yang sah.  Kelebihan Kelebihan buku ini bagi saya adalah penulis mengungkapkan beberapa kritikan. Misalnya saja, saat Penulis mengkririk Pendidikan Agama di sekolah- sekolah mengajarkan sistem agamanya sendiri sebagai benar dan satu-satunya jalan keselamatan sembari merendahkan agama orang lain. Padahal seharusnya pendidik menentukan materi pelajaran agama mana yang dapat diterima dan mana yang harus ditolak. Dan buku ini sangan lengkap dalam mengkaji berbagai hal begitu pula metodologi-metodologinya.  Kekurangan Dan menurut saya, kekurangannya hanyalah terlalu tinggi dalam penggunaan diksi atau kata dalam menyusun kalimat. Karena pembaca belum tentu mengerti kata yang ditulis karena terlalu tinggi dalam pemilihan diksinya sehingga sulit dipahami. Apalagi jika pembaca kebetulan tidak sekolah terlalu tinggi namun ia belajar menggunakan buku ini. Ataupun pembaca yang sulit untuk memahami suatu
  • 11. kata-kata. Jadi, butuh waktu lama untuk mencermati buku ini dan berkali-kali membacanya supaya lebih mengerti apa isinya.  Kesimpulan Studi Islam mengalami perkembangan cukup mengesankan. Hal ini mulai tampak sejak abad 19. Pada saat itu, kita dapat menyaksikan bahwa disiplin Studi Islam bangkit atas motivasi para penguasa kolonial untuk memahami sumber- sumber rujukan dan prakrik-praktik keagamaan dari negri-negri jajahan mereka. Studi Islam berkaitan dengan data-data yang jauh lebih konkret dan berinteraksi dengan metode-metode yang kompleks dan lebih mencakup. Perkembangan tersebut bukan hanya terjadi di negri-negri muslim sendiri, bahkan juga di negara-negara Barat. Masyarakat Barat disana mengalami tiga fenomena atas perhatian mereka pada perluasan riset tentang Islam, yaitu; semakin meningkatnya visibilitas generasi-generasi baru Muslim di Barat; arus migrasi yang terus mengalir yang tampak erus mengalami percepatan; dan terorisme yang dipandang sebagai ancaman, baik bagi Barat maupun dunia Islam sendiri. Disiplin Studi Islam semakin memperoleh tempat luas di kalangan pengkaji Muslim maupun non-Muslim, dengan spektrum wilayah dan spesialisasi kajian yang makin beragam dan kaya. Buku ini merupakan satu upaya untuk menyajikan perkembangan Studi Islam yang dimkasud dengan kompleksitas pendekatan dan metodenya. Dengan bahasa yang lugas serta pembahsan komprehensif , buku ini sangat layak menjadi bahan kajian bagi para mahasiswa maupun dengan pengkaji Studi Islam di negri ini sebagai negri dengan penduduk Muslim terbesar di dunia agar mereka bukan hanya menjadi penonton dan penikmat hasil kajian keislaman, melainkan mereka juga berperan sebagai pelaku dari perkembangan tersebut.
  • 12. Namun, dalam buku ini bukan berarti bahwa metode tematik bermaksud menundukan Al-Qur’an dihadapan pengalaman manusia. Metode ini menyatukan keduanya dalam konteks pencarian yang bertujuan untuk menderifasi dari kesatuan konteks ini pemahaman Al-Qur’an yang mampu menentukan pandangan Islam berkenaan dengan pengalaman manusia tertentu atau berkaitan dengan ide tertentu yang dibawa penafsir ke dalam konteks pencariannya. Metode ini menyeleksi sekelompok ayat terkait tema tertentu, kemudian menyintesis ayat-ayat dan maknanya ke dalam suatu pandangan yang utuh. Meski metode tematik tampak lebih baik daripada metode tafsir tahlili atau analitik, namun bukan berarti kita tidak membutuhkan tafsir tahlili. Metode tematik juga tidak dimaksudkan untuk mengganti kedudukan tafsir tahlili, namun keduanya bisa saling mengisi. Keduanya penting dalam tradisi tafsir Al-Qur’an dan tidak saling meniadakan satu dengan yang lain.