2. Peta Jakarta dan Populasi
Total Land Area : 662,33 Sq KM
Regency Population
West Jakarta 2,278,825
North Jakarta 1,645,312
East Jakarta 2,687,027
South Jakarta 2,057,080
Central Jakarta 898.883
Kepulauan Seribu 21,071
TOTAL 9,588,198
2
3. Informasi Umum Jakarta
a. Luas Area : 662.33 km2
b. Populasi : 9,6 juta (sensus 2010)
• (Jabodetabek) : 26,6 juta (BPS)
c. Kondisi Ekonomi :
• Pertumbuhan Ekonomi
Jakarta • 2010 : 6,51%
• 2011 : 6,7%
• 2012 : 6,5%
• PDRB : 1.103,7 Triliun rupiah (2012)
• Pendapatan Perkapita: 110.64 juta rupiah (2012)
• Tenaga Kerja : 5.400.000 orang
• Pegawai : 4.118.930 orang
• Pengangguran : 569.337 orang
3
4. Ekonomi Jakarta
1,200.00 12.00
1,000.00 10.00
800.00 8.00
Rp Triliun
600.00 6.00
400.00 4.00
200.00 2.00
- -
2007 2008 2009 2010 2011 2012
PDRB Harga Konstan 332.97 353.54 371.40 395.63 422.16 449.80
PDRB Harga Berlaku 566.45 677.41 757.02 862.09 982.54 1,103.70
Pertumbuhan Ekonomi % 6.44 6.22 5.01 6.51 6.70 6.50
Inflasi % 6.04 11.11 2.34 6.21 3.97 4.94
Sumber : BI, BPS DKI Jakarta (diolah) 4
5. Struktur Ekonomi Jakarta 2012
Sektor Primer :
0,6%
Pertanian, 0.1
Pertambangan dan
Penggalian, 0.5
Jasa - Jasa, 12.8
Industri Listrik, Gas dan Air
Sektor Tersier : Pengolahan, Bersih, 0.9
71,5 % 15.6
Sektor Sekunder :
Keuangan, 27.9%
Real Estate
dan Jasa Konstruksi, 11.4
Pwerusahaan,
27.7
Perdagangan, Hotel
dan Restoran, 20.7
Pengangkutan dan
Komunikasi, 10.3
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta (diolah) 5
6. Komposisi PDRB Menurut Penggunaan dari sisi pengeluaran, sebesar 56,5 persen dari
total PDRB digunakan untuk konsumsi rumah tangga, ekspor sebesar 56,2% dan
pembentukan modal tetap bruto sebesar 39,4%
PDRB Tahun 2012 Rp. 1.103,7 triliun
PDRB per kapita Tahun 2012 sebesar Rp. 110,64 juta 12 APBN/BUMN
Konsumsi
Pemerintah, 3 APBD
2.5 PMA
11%
Konsumsi
Rumah 14 PMDN
Tangga,
56,2%
PMTB,
39,4%
NON FAS
68.5
Neraca Eks-
Imp, 6,5%
KOMPOSISI PEREKONOMIAN DKI JAKARTA
KOMPOSISI PEMBIAYAAN INVESTASI DI DKI JAKARTA
Sumber : BPS DKI Jakarta (diolah)
7. TARGET DAN REALISASI INVESTASI
DKI JAKARTA (Rp. Triliun)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Realisasi 93.17 59.84 62.46 52.5 34.44
Target 40 46.11 51.63 58.16 65.55 78.8
Sumber : BKPM RI dan BPMP Prov. DKI Jakarta (diolah)
Kurs Tw-III 2012 Rp9.500,- 7
8. INVESTASI PMA (US$ Juta)
12,000 1,400
10,000 1,200
1,000
8,000
US$ Juta
800
6,000
600
4,000
400
2,000 200
- -
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Series1 4,680 9,928 5,511 6,429 4,824 4,107
Series2 365 434 459 885 1,094 1,148
Sumber : BKPM RI dan BPMP Prov. DKI Jakarta (diolah)
Kurs Tw-II 2012 Rp9.500,- 8
9. INVESTASI PMDN (Rp. Milyar)
12,000 120
10,000 100
8,000 80
Rp. Milyar
6,000 60
4,000 40
2,000 20
- 0
2007 2008 2009 2010 2011 2012
PMDN 4,218 1,836 9,694 4,599 9,256 8,540.1
proyek 34 34 35 86 84 108
Sumber : BPMP DKI Jakarta dan BKPM RI (diolah)
9
11. Landasan Hukum
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 34/2006
Tentang
Penguasaan Perencanaan Dalam Rangka Penataan Kawasan “Kotatua”
Seluas + 846 Ha Yang Terletak Di Kotamadya Jakarta Utara Dan Kotamadya
Jakarta Barat
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 127/2007
Tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Penataan dan Pengembangan
Kawasan Kotatua
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 37/2011
Tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Kawasan Kota Tua
12. ZONASI PENGEMBANGAN
(PERGUB NOMOR 34 TAHUN 2006)
A. Aspek Zonasi
1. Kawasan Sunda Kelapa (163 ha)
2. Kawasan Fatahillah (87 ha)
3. Kawasan Pecinan (167 ha)
4. Kawasan Pekojan (80 ha)
5. Kawasan Peremajaan ( 349 ha)
B. Aspek Demografi
WALIKOTAMADYA KECAMATAN KELURAHAN EKONOMI POPULASI
(Kec)
JAKARTA UTARA PENJARINGAN PENJARINGAN Ind, Dag 4.978 jiwa/ km2.
PADEMANGAN ANCOL Ind,Dag 5.796 jiwa/km2
JAKARTA BARAT TAMBORA ROA MALAKA Jasa,Dag 34.232 jiwa/km2
PAKOJAN
TAMBORA
JEMBATAN 5
TAMANSARI PINANGSIA Dag 35.801/km2
GLODOK
KEAGUNGAN
Sumber : Bappeda DKI Jakarta
13. Visi UPK Kota Tua
Menjadikan Kotatua Jakarta sebagai
kawasan sejarah, budaya, bisnis dan
tujuan wisata
Misi UPK Kota Tua
Mengelola, menata, mengkonservasi,
mengembangkan, memonitor,
mengendalikan dan mempublikasikan
serta memanfaatkan kawasan
Kotatua Jakarta
14. POTENSI
KAWASAN KOTA TUA JAKARTA
1. WISATA BAHARI (Pelabuhan Sunda Kelapa)
2. WISATA BELANJA (Glodok ,Pasar Pagi)
3. WISATA SEJARAH DAN BUDAYA (Museum-Museum dan BCB)
4. WISATA REKREASI DAN HIBURAN (Event-Event Atraksi Seni Budaya)
5. WISATA MINAT KHUSUS
15. Kebijakan Pengembangan
Kawasan Kota Tua
• Kawasan Kota Tua Sebagai Dedicated
Program Gubernur Provinsi DKI Jakarta
• Kawasan Kota Tua Sebagai Destinasi
Wisata Nasional, yang dicanangkan
oleh Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata melalui Program DMO
(Destination Management Organization)
16.
17. INDUSTRI PARIWISATA YANG ADA DI KOTA TUA
- Usaha rekreasi dan hiburan
- Spa
- Hotel
- Restaurant
- Jasa Travel
ATRAKSI PARIWISATA YANG ADA DI KOTA TUA
- Kehidupan Nelayan Tradsional di Sunda Kelapa
- Event dan Pameran Seni Budaya, yang
diselenggarakan oleh berbagai instansi
- Keberadaan bangunan cagar budaya,
monumen, dan situs
- Museum
18. TATA RUANG YANG ADA DI KOTA TUA
1. Mempertahankan tata ruang yang dibangun masa kolonial
2. Terdapat cukup banyak Bangunan Cagar Budaya yang kosong
yang berpotensi untuk dimanfaatkan bagi pengembangan
usaha pariwisata
3. Terdapat terminal Busway, Stasiun Kota dan Pelabuhan
4. Pedestrian yang terus diperbaiki
5. Sungai Ciliwung sebagai situs bersejarah
SDM/MASYARAKAT YANG ADA DI KOTA TUA
1. Komunitas pendukung pariwisata (Sepeda Onthel,misalnya)
2. Komunitas China, Arab yang membentuk pemukiman bercirikan
khusus
3. Terdapat komunitas yang terbentuk karena kecintaan terhadap
bangunan tua dan museum dengan berbagai aktivitas yang
membangun citra Kota Tua
19. Upaya Telah Dilakukan Dalam Pengembangan Kota Tua
1. Penyusunan UDGL Kota Tua
2. Pelaksanaan berbagai event
3. Rehabilitasi Fisik Kawasan
4. Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya
milik Pemerintah Daerah
5. Peningkatan keterlibatan
masyarakat melalui pengusulan
PNPM Mandiri Bidang Pariwisata,
dukugan terhadap komunitas di
sekitar Kota Tua
6. Pembuatan berbagai kajian, antara
lain Perencanaan Industri Kreatif di
Kota Tua
20. ... KONDISI EKSISTING
Kondisi Eksisting Lingkungan
Festival Kotatua Batavia Art Festival
Festival Tempo Doeloe Gebyar Museum
21. ... Kondisi Eksisting Lingkungan
weekend@kotatua weekend@kotatua
Jakarta Agro Festival Jakarta Agro Festival
SUASANA DI PLAZA KOTA TUA PADA HARI SABTU DAN MINGGU
22. ... KONDISI EKSISTING
Kondisi Eksisting Lingkungan
Jl. Pos Kota Jl. Pintu Besar Utara
Parkir di Jl. Lada Shooting di Jl. Pintu Besar Utara
SUASANA DI SEKITAR PLAZA KOTA TUA SETIAP HARI
23. ... KONDISI EKSISTING
Kondisi Eksisting Lingkungan
Tumpukan sampah di Jl. Pintu Besar Utara Lapak Pemulung di Jl. Nelayan Timur
Kali Besar malam hari Sampah di Kali Besar
SUASANA DI SEKITAR PLAZA KOTA TUA SETIAP HARI
24. ... Kondisi Eksisting Lingkungan
Sekitar Jembatan Kota Intan Tanah Kosong Jl. Nelayan Timur
Jl. Lada Suasana Pasar Ikan
25. ... Kondisi Eksisting Lingkungan
Pelabuhan Sunda Kelapa Jembatan Kota Intan
Jl. Kali Besar Timur Suasana Pasar Glodok
26. ... Kondisi Eksisting Bangunan Cagar Budaya (BCB)
Museum Sejarah Jakarta Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Wayang Menara Syah Bandar
27. ... Kondisi Eksisting Bangunan Cagar Budaya (BCB)
Gedung Eks Standart Chartered Gedung Pajak
Old City Entertainmet Hotel Batavia
28. ... Kondisi Eksisting Bangunan Cagar Budaya (BCB)
Stasiun Jakarta Kota Museum Bank Indonesia
Toko Merah Museum Bank Mandiri
29. ... Kondisi Eksisting Bangunan Cagar Budaya (BCB)
Gedung Dasaad Musin Gedung Jasa Raharja
Gedung Kantor Pos Jakarta Kota Lorong Jasindo
30. ... Kondisi Eksisting Bangunan Cagar Budaya (BCB)
Gedung Cipta Niaga Gedung Jasindo
Gedung Jakarta Lloyd Gedung Samudera Indonesia
31. KONTEKS PENGEMBANGAN KOTA TUA
1. Kota tua sebagai salah satu destinasi unik di kota
Jakarta yang urban , modern dan megapolitan.
2. Kota tua juga berfungsi sebagai museum
terbuka bagi kota Jakarta
3. Kota tua sebagai ruang publik penikmatan
bangunan cagar budaya
4. Kota tua sebagai pemacu industri kreatif
32. REKOMENDASI
Mewujudkan Kota Tua menjadi
“World Heritage”
Diperlukan :
1. Komitmen Pemerintah baik Pusat maupun Daerah secara terpadu
2. Regulasi Yang Mendukung Pengembangan Kota Tua
3. Keterlibatan Komunitas, Masyarakat dan Investor
4. Mengembangkan keunikan Kota Tua yang mengandung nilai kreatif dan
edukatif