Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan psikologis masa dewasa awal, madya, dan lanjut usia. Pada masa dewasa awal (18-40 tahun) efisiensi fisik mencapai puncaknya, sedangkan pada masa dewasa madya (40-60 tahun) terjadi penurunan kekuatan fisik. Masa dewasa lanjut (60 tahun ke atas) ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis yang semakin
2. Perkembangan Fisik Masa Dewasa dan
Lanjut Usia
Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam (Yudrik Jahja, 2009:246) membagi masa dewasa menjadi tiga bagian yaitu:
Masa dewasa awal (Masa Dewasa Dini/ Young Adult)
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan
atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock (1991) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai
pada umur 18 tahun – 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya
kemampuan reproduktif.
Ciri-ciri fisik dewasa awal, yaitu:
a. Efisiensi fisik mencapai puncaknya, terutama pada usia 23-27 tahun;
b. Kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi, pada perempuan menjadi masa kesuburan
yang baik
c. Kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak
d. Kesehatan fisik berada pada keadaan baik.
3. Lanjutan >>>
Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood)
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-cirinya yang menyangkut pribadi dan sosial yaitu: masa dewasa
madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu
periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru.
Ciri-ciri fisik dewasa tegah, yaitu:
1. Berat badan bertambah, bahu seringkali membentuk bulat, dan terjadi penggemukan seluruh tubuh yang membuat perut kelihatan
menonjol sehingga seseorang kelihatan lebih pendek
2. Otot menjadi lembek dan mengendur disekitar dagu, pada lengan dibagian atas dan perut.
3. Mulai menurunnya kekuatan fisik, fungsi motorik dan sensori
4. Gangguan pada ersendian, tungkai, lengan yang membuat mereka sulit berjalan dan memegang benda yang jarang terjadi pada usia
muda
5. Mulai terjadinya proses menua secara gradual, maksudnya terlihat tanda-tanda bahwa dirinya mulai tua, seperti tumbuhnya uban di
kepala, rambut pada wajah tumbuh lebih lambat dan kurang subur, adanya kerutan-kerutan pada bagian wajah, kemampuan fungsi mata
berkurang.
6. Rambut pada pria mulai jarang, menipis, dan terjadi kebotakan pada bagian atas kepala, rambut di hidung, telinga, dan bulu mata
menjadi lebih kaku
7. Rambut pada wanita semakin tipis dan rambut di atas bibir dan dagu bertambah banyak;
8. Terjadinya perubahan-perubahan seksual. Kaum laki-laki dapat mengalami Climacterium dan wanita dapat mengalami Menopause.
4. Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult)
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai
dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai dengan adanya perubahan
yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.
Adapun ciri-ciri yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai
berikut: perubahan yang menyangkut kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan
dalam fungsi psikologis, perubahan dalam sistem saraf, dan penampilan. Banyak
perubahan fungsi organ yang semakin menurun dalam masa dewasa akhir ini, seperti
menurunnya beberapa sistem saraf, kemampuan berfikir otak. Yudrik Jahja, Psikologi
Perkembangan (Jakarta : Kencana) hlm 251
5. Perkembangan Psikomotorik
Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacy –
isolation. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan
kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka
sudah mulai selektif, dia membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang
tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk
hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang
dengan yang lainnya.
Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacy –
isolation. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan
kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka
sudah mulai selektif, dia membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang
tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk
hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang
dengan yang lainnya.
6. Masa hari tua (Senescence) ditandai adanya kecenderungan ego integrity –
despair. Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi,
semua yang telah dikaji dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya. Pribadi
yang telah mapan di satu pihak digoyahkan oleh usianya yang mendekati akhir.
Mungkin ia masih memiliki beberapa keinginan atau tujuan yang akan dicapainya
tetapi karena faktor usia, hal itu sedikit sekali kemungkinan untuk dapat dicapai.
Dalam situasi ini individu merasa putus asa. Dorongan untuk terus berprestasi
masih ada, tetapi pengikisan kemampuan karena usia seringkali mematahkan
dorongan tersebut, sehingga keputusasaan acapkali menghantuinya.
7. Perkembangan Kognitif
Tahap mencari prestasi (achieving stage)
Terjadi pada masa dewasa awal
Berkaitan dengan perencanaan di masa depan
(karir dan perolehan pengetahuan)
Tahap tanggung jawab (responsibility stage)
Dimulai sejak masa dewasa awal
Terjadi ketika keluarga sudah terbentuk,
pemenuhan kebutuhan pasangan dan turunan
Tahap eksekutif (executive stage)
Terjadi pada masa dewasa madya
Individu bertanggung jawab terhadap
sistem di lingkungannya terutama yang
berkaitan dengan keorganisasian/lembaga
Tahap reintegratif (reintegrative stage)
Terjadi pada masa dewasa akhir
Individu memfokuskan pada kegiatan yang
bermakna bagi dirinya
8. Perkembangan Sosial
Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama masa dewasa ini ditandai dengan
dua gejala penting, yaitu keintiman dan generativitas.
Keintiman
Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang lain dan
membagi pengalaman dengan mereka. Orang yang tidak dapat menjalin hubungan
intim dengan orang lain akan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan hubungan
intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa
dewasa.
Dalam suatu studi ditunjukkan bahwa hubungan intim mempunyai pengaruh yang
besar terhadap perkembangan psikologis dan fisik seseorang. Orang-orang yang
mempunyai tempat untuk berbagi ide, perasaan dan masalah, merasa lebih bahagia
dan lebih sehat dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki tempat untuk
berbagi (Traupmann & Hatfield, 1981 dalam Desmita, 2006).
9. Generativitas
Generativitas (generativity) adalah tahap perkembangan psikososial ke tujuh yang
dialami individu selama pertengahan masa dewasa. Ciri utama tahap generativitas adalah
perhatian terhadap apa yang dihasilkan (keturunan, produk-produk, ide-ide, dan
sebagainya). Serta pembentukan dan penetapan garis-garis pedoman untuk generasi
mendatang. Transmisi nilai-nilai sosial ini diperlukan untuk memperkaya aspek
psikoseksual dan aspek psikososial kepribadian. Apabila generativitas lemah atau tidak
diungkapkan, maka kepribadian akan mundur, mengalami pemiskinan dan stagnasi.
Menurut hasil penelitian Bernice Neugarden (dalam Desmita, 2006), orang dewasa yang
berusia antara 40, 50 dan awal 60 tahun adalah orang-orang yang mulai suka melamun
introspeksi diri dan banyak merenungkan tentang apa yang sebetulnya sedang terjadi di
dalam dirinya. Banyak di antara mereka yang berpikir untuk “berbuat sesuatu dalam sisa
waktu hidupnya”.
10. Dimensi Kematangan , Cinta Dan Intimacy, Perkawinan Masa Dewasa Dan
Lanjut Usia
Perluasan diri
Individu secara bertahap memperluas pemahaman mereka yang meliputi berbagai segi atau unsur
lingkungan pada awalnya keterlibatan individu terbatas dalam keluarga, tapi dengan berjalannya
waktu maka keterlibatannya berkembang dengan kelompok teman sebaya dalam kegiatan sekolah
dan sebagainya.
Berhubungan hangat dengan orang lain
Kapasitas intiminasi kearah ingin menyenangkan hati orang lain. Intiminasi diartikan sebagai
memahami, penerimaan dan empati terhadap orang lain.
Rasa aman emosional
Ada empat (4) hal penting dalam hal ini, yaitu : (1) penerimaan diri adalah kemampuan untuk
mengakui diri kita, (2) penerimaan emosi yang matang, orang menerima emosinya
sebagai bagian yang wajar, (3) toleransi terhadap frustasi adalah kapasitas untuk tetap berfungsi
meskipun dalam keadaan stres sejauhmana keyakinan kita dalam pengungkapan diri kita itu
diperhatikan, (4) percaya diri, orang yang sadar akan emosinya sendiri tidak merasa takut
diperhatikan memiliki control dalam pengungkapan diri mereka
11. Perspektif yang realistik
Dalam hal ini kematangan diartikan sebagai tetap berhubungan dengan realita tanpa mengubah
lingkungan untuk melihat tujuan dan kebutuhan individu.
Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki
Seseorang yang memiliki beberapa keterampilan dasar, sebenarnya tidak memungkinkan untuk
memelihara kenyamanan yang penting untuk berkembangnya kematangan orang yang memiliki
kemampuan atau orang yang terampil di dirinya oleh kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan
melalui berbagai jenis kegiatan.
Pengetahuan atau pemahaman diri
Menurut Allport, pengetahuan akan diri mencangkup tiga kapasitas yaitu : mengetahui apa yang
dapat dilakukan, tidak dapat dilakukan, dan yang harus dilakukan.
12. Karir, Kreativitas Dan Pekerjaan Masa Dewasa Dan
Lanjut Usia
Sebagian besar kemajuan karir terjadi pada awal dalam kehidupan orang dewasa,
sekitar usia 40 hingga 45 tahun. Dan individu yang dipromosikan lebih dahulu naik
lebih jauh.
Kepuasan kerja mengalami peningkatan secara konsisten sepanjang kehidupan. Dari
usia 20 hingga 60 tahun, bagi orang dewasa lulusan perguruan tinggi dan bukan
lulusan perguruan tinggi. Suatu pola kerja yang terus menerus lebih umum di antara
laki-laki dari pada di antara perempuan. Meskipun laki-laki berpenghasilan rendah
pola kerjanya lebih tidak stabil dari pada laki-laki dengan penghasilan rata-rata
(middle income). Hal biasa jika perempuan kembali pada pekerjaan dengan alasan
bukan uang.
Puncak kreativitas diraih di masa dewasa, seringkali di usia empat puluhan, setelah itu
menurun. Meskipun demikian, terdapat variasi ekstensif individu untuk hasil kreatif
tentang hidup seseorang.
13. Pada masa lanjut usia atau dewasa akhir maka akan semakin banyak pula transisi
dan kehilangan yang harus dihadapi.. Transisi hidup, yang mayoritas disusun oleh
pengalaman kehilangan, meliputi masa pensiun dan perubahan keadaan finansial,
perubahan peran dan hubungan, perubahan kesehatan, kemampuan fungsional
dan perubahan jaringan sosial.
Menurut Ratnawati (2017) perubahan psikososial erat kaitannya dengan
keterbatasan produktivitas kerjanya. Oleh karena itu, lansia yang memasuki masa-
masa pensiun akan mengalami kehilangan-kehilangan sebagai berikut:
14. (1) Merasakan atau sadar terhadap kematian, perubahan bahan cara hidup (memasuki rumah
perawatan, pergerakan lebih sempit).
(2) Kemampuan ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan. Biaya hidup meningkat padahal
penghasilan yang sulit, biaya pengobatan bertambah.
(3) Adanya penyakit kronis dan ketidakmampuan fisik.
(4) Timbul kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial.
(5) Adanya gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan kesulitan.
(6) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
(7) Rangkaian kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan keluarga.
(8) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik (perubahan terhadap gambaran diri, perubahan
konsep diri)
15. Kesehatan Usia Paruh Baya
Peningkatan usia lanjut akan diikuti dengan meningkatnya masalah kesehatan.
Usia lanjut ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan rentan terhadap penyakit
(Suardiman, 2011).
16. Andropause Dan
Menopause
Andropause dapat diartikan sebagai berhentinya
proses fisiologis pada pria. Andropause
merupakan sindrom pada pria separuh baya atau
lansia di mana terjadi penurunan kemampuan
fisik, seksual dan psikologi. Anita N, moeloek N.
2002. Aspek hormon testoteron pada pria usia
lanjut (andropause), MAI. 3:81-87
Pada pria penurunan produksi spermatozoa,
hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya
terjadi secara perlahan dan bertahap.
Berbeda dengan wanita yang mengalami
menopause, dimana produksi ovum, produksi
hormon estrogen dan siklus haid yang akan
berhenti. Pada wanita menopause, produksi ovum,
produksi hormon estrogen, dan siklus haid akan
berhenti dengan cara relatif mendadak.
17. Teori Biologis Tentang Aging
Teori “Genetik Clock”
Teori ini menyatakan bahwa proses menua terjadi
akibat adanya program jam genetik didalam
nuclei. Jam ini akan berputar dalam jangka waktu
tertentu dan jika jam ini sudah habis putarannya
maka akan menyebabkan berhentinya proses
mitosis. Radiasi dan zat kimia dapat
memperpendek umur menurut teori ini terjadi
mutasi progresif pada DNA sel somatik akan
menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan
fungsional sel tersebut.
Teori error
Menurut teori ini proses menua diakibatkan oleh
menumpuknya berbagai macam kesalahan
sepanjang kehidupan manusia akibat kesalahan
tersebut akan berakibat kesalahan metabolisme
yang dapat mengakibatkan kerusakan sel dan
fungsi sel secara perlahan.
Sejalan dengan perkembangan umur sel tubuh,
maka terjadi beberapa perubahan alami pada sel
pada DNA dan RNA, yang merupakan substansi
pembangun atau pembentuk sel baru.
Peningkatan usia mempengaruhi perubahan sel
dimana sel-sel Nukleus menjadi lebih besar tetapi
tidak diikuti dengan peningkatan jumlah substansi
DNA.
18. Lanjutan >>>
Teori Autoimun
Pada teori ini penuaan dianggap disebabkan oleh
adanya penurunan fungsi sistem imun. Perubahan itu
lebih tampak secara nyata pada Limposit –T,
disamping perubahan juga terjadi pada Limposit –B.
perubahan yang terjadi meliputi penurunan sistem
immune humoral, yang dapat menjadi faktor
predisposisi pada orang tua untuk : (a) menurunkan
resistansi melawan pertumbuhan tumor dan
perkembanga kanker. (b) menurunkan kemampuan
untuk mengadakan inisiasi proses dan secara agresif
memobilisasi pertahanan tubuh terhadap pathogen.
(c) meningkatkan produksi autoantingen, yang
berdampak pada semakin meningkatnya risiko
terjadinya penyakit yang berhubungan dengan
autoimmun.
Teori Free Radical
Teori radikal bebas mengasumsikan bahwa proses
menua terjadi akibat kurang efektifnya fungsi kerja
tubuh dan hal itu dipengaruhi oleh adanya berbagai
radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas merupakan
zat yang terbentuk dalam tubuh manusia sehingga
salah satu hasil kerja metabolisme tubuh.
Teori Kolagen
Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel tubuh
rusak. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan
menyebabkan kecepatan kerusakan jaringan dan
melambatnya perbaikan sel jaringan.