SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
Perkembangan Masa Dewasa dan Lanjut Usia
ROSIDA KUSFAJARINI
2086208043
Perkembangan Fisik Masa Dewasa dan
Lanjut Usia
Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam (Yudrik Jahja, 2009:246) membagi masa dewasa menjadi tiga bagian yaitu:
 Masa dewasa awal (Masa Dewasa Dini/ Young Adult)
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan
atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock (1991) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai
pada umur 18 tahun – 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya
kemampuan reproduktif.
Ciri-ciri fisik dewasa awal, yaitu:
a. Efisiensi fisik mencapai puncaknya, terutama pada usia 23-27 tahun;
b. Kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi, pada perempuan menjadi masa kesuburan
yang baik
c. Kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak
d. Kesehatan fisik berada pada keadaan baik.

Lanjutan >>>
 Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood)
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-cirinya yang menyangkut pribadi dan sosial yaitu: masa dewasa
madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu
periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru.
Ciri-ciri fisik dewasa tegah, yaitu:
1. Berat badan bertambah, bahu seringkali membentuk bulat, dan terjadi penggemukan seluruh tubuh yang membuat perut kelihatan
menonjol sehingga seseorang kelihatan lebih pendek
2. Otot menjadi lembek dan mengendur disekitar dagu, pada lengan dibagian atas dan perut.
3. Mulai menurunnya kekuatan fisik, fungsi motorik dan sensori
4. Gangguan pada ersendian, tungkai, lengan yang membuat mereka sulit berjalan dan memegang benda yang jarang terjadi pada usia
muda
5. Mulai terjadinya proses menua secara gradual, maksudnya terlihat tanda-tanda bahwa dirinya mulai tua, seperti tumbuhnya uban di
kepala, rambut pada wajah tumbuh lebih lambat dan kurang subur, adanya kerutan-kerutan pada bagian wajah, kemampuan fungsi mata
berkurang.
6. Rambut pada pria mulai jarang, menipis, dan terjadi kebotakan pada bagian atas kepala, rambut di hidung, telinga, dan bulu mata
menjadi lebih kaku
7. Rambut pada wanita semakin tipis dan rambut di atas bibir dan dagu bertambah banyak;
8. Terjadinya perubahan-perubahan seksual. Kaum laki-laki dapat mengalami Climacterium dan wanita dapat mengalami Menopause.
 Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult)
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai
dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai dengan adanya perubahan
yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.
Adapun ciri-ciri yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai
berikut: perubahan yang menyangkut kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan
dalam fungsi psikologis, perubahan dalam sistem saraf, dan penampilan. Banyak
perubahan fungsi organ yang semakin menurun dalam masa dewasa akhir ini, seperti
menurunnya beberapa sistem saraf, kemampuan berfikir otak. Yudrik Jahja, Psikologi
Perkembangan (Jakarta : Kencana) hlm 251
Perkembangan Psikomotorik
 Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacy –
isolation. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan
kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka
sudah mulai selektif, dia membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang
tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk
hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang
dengan yang lainnya.
 Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacy –
isolation. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan
kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka
sudah mulai selektif, dia membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang
tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk
hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang
dengan yang lainnya.
 Masa hari tua (Senescence) ditandai adanya kecenderungan ego integrity –
despair. Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi,
semua yang telah dikaji dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya. Pribadi
yang telah mapan di satu pihak digoyahkan oleh usianya yang mendekati akhir.
Mungkin ia masih memiliki beberapa keinginan atau tujuan yang akan dicapainya
tetapi karena faktor usia, hal itu sedikit sekali kemungkinan untuk dapat dicapai.
Dalam situasi ini individu merasa putus asa. Dorongan untuk terus berprestasi
masih ada, tetapi pengikisan kemampuan karena usia seringkali mematahkan
dorongan tersebut, sehingga keputusasaan acapkali menghantuinya.
Perkembangan Kognitif
 Tahap mencari prestasi (achieving stage)
Terjadi pada masa dewasa awal
Berkaitan dengan perencanaan di masa depan
(karir dan perolehan pengetahuan)
 Tahap tanggung jawab (responsibility stage)
Dimulai sejak masa dewasa awal
Terjadi ketika keluarga sudah terbentuk,
pemenuhan kebutuhan pasangan dan turunan
 Tahap eksekutif (executive stage)
Terjadi pada masa dewasa madya
Individu bertanggung jawab terhadap
sistem di lingkungannya terutama yang
berkaitan dengan keorganisasian/lembaga
 Tahap reintegratif (reintegrative stage)
Terjadi pada masa dewasa akhir
Individu memfokuskan pada kegiatan yang
bermakna bagi dirinya
Perkembangan Sosial
 Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama masa dewasa ini ditandai dengan
dua gejala penting, yaitu keintiman dan generativitas.
 Keintiman
 Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang lain dan
membagi pengalaman dengan mereka. Orang yang tidak dapat menjalin hubungan
intim dengan orang lain akan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan hubungan
intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa
dewasa.
 Dalam suatu studi ditunjukkan bahwa hubungan intim mempunyai pengaruh yang
besar terhadap perkembangan psikologis dan fisik seseorang. Orang-orang yang
mempunyai tempat untuk berbagi ide, perasaan dan masalah, merasa lebih bahagia
dan lebih sehat dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki tempat untuk
berbagi (Traupmann & Hatfield, 1981 dalam Desmita, 2006).
 Generativitas
Generativitas (generativity) adalah tahap perkembangan psikososial ke tujuh yang
dialami individu selama pertengahan masa dewasa. Ciri utama tahap generativitas adalah
perhatian terhadap apa yang dihasilkan (keturunan, produk-produk, ide-ide, dan
sebagainya). Serta pembentukan dan penetapan garis-garis pedoman untuk generasi
mendatang. Transmisi nilai-nilai sosial ini diperlukan untuk memperkaya aspek
psikoseksual dan aspek psikososial kepribadian. Apabila generativitas lemah atau tidak
diungkapkan, maka kepribadian akan mundur, mengalami pemiskinan dan stagnasi.
Menurut hasil penelitian Bernice Neugarden (dalam Desmita, 2006), orang dewasa yang
berusia antara 40, 50 dan awal 60 tahun adalah orang-orang yang mulai suka melamun
introspeksi diri dan banyak merenungkan tentang apa yang sebetulnya sedang terjadi di
dalam dirinya. Banyak di antara mereka yang berpikir untuk “berbuat sesuatu dalam sisa
waktu hidupnya”.
Dimensi Kematangan , Cinta Dan Intimacy, Perkawinan Masa Dewasa Dan
Lanjut Usia
 Perluasan diri
Individu secara bertahap memperluas pemahaman mereka yang meliputi berbagai segi atau unsur
lingkungan pada awalnya keterlibatan individu terbatas dalam keluarga, tapi dengan berjalannya
waktu maka keterlibatannya berkembang dengan kelompok teman sebaya dalam kegiatan sekolah
dan sebagainya.
 Berhubungan hangat dengan orang lain
Kapasitas intiminasi kearah ingin menyenangkan hati orang lain. Intiminasi diartikan sebagai
memahami, penerimaan dan empati terhadap orang lain.
 Rasa aman emosional
Ada empat (4) hal penting dalam hal ini, yaitu : (1) penerimaan diri adalah kemampuan untuk
mengakui diri kita, (2) penerimaan emosi yang matang, orang menerima emosinya
sebagai bagian yang wajar, (3) toleransi terhadap frustasi adalah kapasitas untuk tetap berfungsi
meskipun dalam keadaan stres sejauhmana keyakinan kita dalam pengungkapan diri kita itu
diperhatikan, (4) percaya diri, orang yang sadar akan emosinya sendiri tidak merasa takut
diperhatikan memiliki control dalam pengungkapan diri mereka
 Perspektif yang realistik
Dalam hal ini kematangan diartikan sebagai tetap berhubungan dengan realita tanpa mengubah
lingkungan untuk melihat tujuan dan kebutuhan individu.
 Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki
Seseorang yang memiliki beberapa keterampilan dasar, sebenarnya tidak memungkinkan untuk
memelihara kenyamanan yang penting untuk berkembangnya kematangan orang yang memiliki
kemampuan atau orang yang terampil di dirinya oleh kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan
melalui berbagai jenis kegiatan.
 Pengetahuan atau pemahaman diri
Menurut Allport, pengetahuan akan diri mencangkup tiga kapasitas yaitu : mengetahui apa yang
dapat dilakukan, tidak dapat dilakukan, dan yang harus dilakukan.
Karir, Kreativitas Dan Pekerjaan Masa Dewasa Dan
Lanjut Usia
 Sebagian besar kemajuan karir terjadi pada awal dalam kehidupan orang dewasa,
sekitar usia 40 hingga 45 tahun. Dan individu yang dipromosikan lebih dahulu naik
lebih jauh.
 Kepuasan kerja mengalami peningkatan secara konsisten sepanjang kehidupan. Dari
usia 20 hingga 60 tahun, bagi orang dewasa lulusan perguruan tinggi dan bukan
lulusan perguruan tinggi. Suatu pola kerja yang terus menerus lebih umum di antara
laki-laki dari pada di antara perempuan. Meskipun laki-laki berpenghasilan rendah
pola kerjanya lebih tidak stabil dari pada laki-laki dengan penghasilan rata-rata
(middle income). Hal biasa jika perempuan kembali pada pekerjaan dengan alasan
bukan uang.
 Puncak kreativitas diraih di masa dewasa, seringkali di usia empat puluhan, setelah itu
menurun. Meskipun demikian, terdapat variasi ekstensif individu untuk hasil kreatif
tentang hidup seseorang.
 Pada masa lanjut usia atau dewasa akhir maka akan semakin banyak pula transisi
dan kehilangan yang harus dihadapi.. Transisi hidup, yang mayoritas disusun oleh
pengalaman kehilangan, meliputi masa pensiun dan perubahan keadaan finansial,
perubahan peran dan hubungan, perubahan kesehatan, kemampuan fungsional
dan perubahan jaringan sosial.
 Menurut Ratnawati (2017) perubahan psikososial erat kaitannya dengan
keterbatasan produktivitas kerjanya. Oleh karena itu, lansia yang memasuki masa-
masa pensiun akan mengalami kehilangan-kehilangan sebagai berikut:
 (1) Merasakan atau sadar terhadap kematian, perubahan bahan cara hidup (memasuki rumah
perawatan, pergerakan lebih sempit).
 (2) Kemampuan ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan. Biaya hidup meningkat padahal
penghasilan yang sulit, biaya pengobatan bertambah.
 (3) Adanya penyakit kronis dan ketidakmampuan fisik.
 (4) Timbul kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial.
 (5) Adanya gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan kesulitan.
 (6) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
 (7) Rangkaian kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan keluarga.
 (8) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik (perubahan terhadap gambaran diri, perubahan
konsep diri)
Kesehatan Usia Paruh Baya
 Peningkatan usia lanjut akan diikuti dengan meningkatnya masalah kesehatan.
Usia lanjut ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan rentan terhadap penyakit
(Suardiman, 2011).
Andropause Dan
Menopause
 Andropause dapat diartikan sebagai berhentinya
proses fisiologis pada pria. Andropause
merupakan sindrom pada pria separuh baya atau
lansia di mana terjadi penurunan kemampuan
fisik, seksual dan psikologi. Anita N, moeloek N.
2002. Aspek hormon testoteron pada pria usia
lanjut (andropause), MAI. 3:81-87
 Pada pria penurunan produksi spermatozoa,
hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya
terjadi secara perlahan dan bertahap.
 Berbeda dengan wanita yang mengalami
menopause, dimana produksi ovum, produksi
hormon estrogen dan siklus haid yang akan
berhenti. Pada wanita menopause, produksi ovum,
produksi hormon estrogen, dan siklus haid akan
berhenti dengan cara relatif mendadak.
Teori Biologis Tentang Aging
Teori “Genetik Clock”
 Teori ini menyatakan bahwa proses menua terjadi
akibat adanya program jam genetik didalam
nuclei. Jam ini akan berputar dalam jangka waktu
tertentu dan jika jam ini sudah habis putarannya
maka akan menyebabkan berhentinya proses
mitosis. Radiasi dan zat kimia dapat
memperpendek umur menurut teori ini terjadi
mutasi progresif pada DNA sel somatik akan
menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan
fungsional sel tersebut.
Teori error
 Menurut teori ini proses menua diakibatkan oleh
menumpuknya berbagai macam kesalahan
sepanjang kehidupan manusia akibat kesalahan
tersebut akan berakibat kesalahan metabolisme
yang dapat mengakibatkan kerusakan sel dan
fungsi sel secara perlahan.
 Sejalan dengan perkembangan umur sel tubuh,
maka terjadi beberapa perubahan alami pada sel
pada DNA dan RNA, yang merupakan substansi
pembangun atau pembentuk sel baru.
Peningkatan usia mempengaruhi perubahan sel
dimana sel-sel Nukleus menjadi lebih besar tetapi
tidak diikuti dengan peningkatan jumlah substansi
DNA.
Lanjutan >>>
Teori Autoimun
 Pada teori ini penuaan dianggap disebabkan oleh
adanya penurunan fungsi sistem imun. Perubahan itu
lebih tampak secara nyata pada Limposit –T,
disamping perubahan juga terjadi pada Limposit –B.
perubahan yang terjadi meliputi penurunan sistem
immune humoral, yang dapat menjadi faktor
predisposisi pada orang tua untuk : (a) menurunkan
resistansi melawan pertumbuhan tumor dan
perkembanga kanker. (b) menurunkan kemampuan
untuk mengadakan inisiasi proses dan secara agresif
memobilisasi pertahanan tubuh terhadap pathogen.
(c) meningkatkan produksi autoantingen, yang
berdampak pada semakin meningkatnya risiko
terjadinya penyakit yang berhubungan dengan
autoimmun.
Teori Free Radical
 Teori radikal bebas mengasumsikan bahwa proses
menua terjadi akibat kurang efektifnya fungsi kerja
tubuh dan hal itu dipengaruhi oleh adanya berbagai
radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas merupakan
zat yang terbentuk dalam tubuh manusia sehingga
salah satu hasil kerja metabolisme tubuh.
Teori Kolagen
 Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel tubuh
rusak. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan
menyebabkan kecepatan kerusakan jaringan dan
melambatnya perbaikan sel jaringan.
“
”
SEKIAN TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances

Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
 
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) pptMasa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) pptadelyn wilber
 
Persepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptPersepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptNofrida Atika
 
remaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyaremaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyahaqiemisme
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Ikha Mardiyah
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Ikha Mardiyah
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTAndhika Pratama
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiSeta Wicaksana
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Ppt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakPpt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakuncus
 
Psikologi Positif By Nadzifa E Syawalia
Psikologi Positif By Nadzifa E SyawaliaPsikologi Positif By Nadzifa E Syawalia
Psikologi Positif By Nadzifa E SyawaliaTumbuhBareng
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalCommunity Design
 

Tendances (20)

Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) pptMasa Perkembangan ( prenatal) ppt
Masa Perkembangan ( prenatal) ppt
 
Persepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptPersepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - ppt
 
remaja dan masalahnya
remaja dan masalahnyaremaja dan masalahnya
remaja dan masalahnya
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
Perkembangan Fisik dan Kognitif di Masa Dewasa Menengah
 
Pengantar Psikologi
Pengantar PsikologiPengantar Psikologi
Pengantar Psikologi
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
Masa dewasa akhir
Masa dewasa akhirMasa dewasa akhir
Masa dewasa akhir
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
 
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
Teori Perkembangan Erik H. Erikson (Psikologi Perkembangan)
 
Ppt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anakPpt psikologi perkembangan anak
Ppt psikologi perkembangan anak
 
Psikologi Positif By Nadzifa E Syawalia
Psikologi Positif By Nadzifa E SyawaliaPsikologi Positif By Nadzifa E Syawalia
Psikologi Positif By Nadzifa E Syawalia
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
 

Similaire à PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia

Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usiaPsikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usiaAlmazCappucino
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembangan Psikologi perkembangan
Psikologi perkembangan dhiancahyani1
 
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usiamakalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaROSIDAKUSFAJARINI
 
YULI_HERLINDA_856693503_PPD_MODUL_4_5.pptx
YULI_HERLINDA_856693503_PPD_MODUL_4_5.pptxYULI_HERLINDA_856693503_PPD_MODUL_4_5.pptx
YULI_HERLINDA_856693503_PPD_MODUL_4_5.pptxKarangAgung1
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaSukmawijaya15
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remajawahyusrisayekti
 
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANPERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANNur Arifaizal Basri
 
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyapembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyaJati Jakmania
 
Makalah psi masa dewasa dan lansia
Makalah psi masa dewasa dan lansia Makalah psi masa dewasa dan lansia
Makalah psi masa dewasa dan lansia RidhoRizkiFirmansyah
 
PPT KELOMPOK 3.pdf
PPT KELOMPOK 3.pdfPPT KELOMPOK 3.pdf
PPT KELOMPOK 3.pdfsonyrangga1
 
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptRasyAlam
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajafannyariza1
 
PPT Tahap Perkembangan.pptx
PPT Tahap Perkembangan.pptxPPT Tahap Perkembangan.pptx
PPT Tahap Perkembangan.pptxvacanalong
 
Makalah ppd
Makalah ppdMakalah ppd
Makalah ppd11007052
 
ppt uas fitriani.pptx
ppt uas fitriani.pptxppt uas fitriani.pptx
ppt uas fitriani.pptxFitrianiZanni
 

Similaire à PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia (20)

Masa Dewasa
Masa DewasaMasa Dewasa
Masa Dewasa
 
keperawatan keluarga
keperawatan keluargakeperawatan keluarga
keperawatan keluarga
 
Perkembangan Remaja
Perkembangan RemajaPerkembangan Remaja
Perkembangan Remaja
 
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usiaPsikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
Psikologi perkembangan masa dewasa sampai lanjut usia
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembangan Psikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usiamakalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
makalah perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
YULI_HERLINDA_856693503_PPD_MODUL_4_5.pptx
YULI_HERLINDA_856693503_PPD_MODUL_4_5.pptxYULI_HERLINDA_856693503_PPD_MODUL_4_5.pptx
YULI_HERLINDA_856693503_PPD_MODUL_4_5.pptx
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
 
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANPERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
 
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyapembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
 
Makalah psi masa dewasa dan lansia
Makalah psi masa dewasa dan lansia Makalah psi masa dewasa dan lansia
Makalah psi masa dewasa dan lansia
 
PPT KELOMPOK 3.pdf
PPT KELOMPOK 3.pdfPPT KELOMPOK 3.pdf
PPT KELOMPOK 3.pdf
 
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
PPT Tahap Perkembangan.pptx
PPT Tahap Perkembangan.pptxPPT Tahap Perkembangan.pptx
PPT Tahap Perkembangan.pptx
 
P Si Kologi Remaja
P Si Kologi RemajaP Si Kologi Remaja
P Si Kologi Remaja
 
Tugas perkembangan
Tugas perkembanganTugas perkembangan
Tugas perkembangan
 
Makalah ppd
Makalah ppdMakalah ppd
Makalah ppd
 
ppt uas fitriani.pptx
ppt uas fitriani.pptxppt uas fitriani.pptx
ppt uas fitriani.pptx
 

Dernier

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Dernier (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

PPT. Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia

  • 1. Perkembangan Masa Dewasa dan Lanjut Usia ROSIDA KUSFAJARINI 2086208043
  • 2. Perkembangan Fisik Masa Dewasa dan Lanjut Usia Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam (Yudrik Jahja, 2009:246) membagi masa dewasa menjadi tiga bagian yaitu:  Masa dewasa awal (Masa Dewasa Dini/ Young Adult) Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock (1991) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun – 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Ciri-ciri fisik dewasa awal, yaitu: a. Efisiensi fisik mencapai puncaknya, terutama pada usia 23-27 tahun; b. Kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi, pada perempuan menjadi masa kesuburan yang baik c. Kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak d. Kesehatan fisik berada pada keadaan baik. 
  • 3. Lanjutan >>>  Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood) Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-cirinya yang menyangkut pribadi dan sosial yaitu: masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Ciri-ciri fisik dewasa tegah, yaitu: 1. Berat badan bertambah, bahu seringkali membentuk bulat, dan terjadi penggemukan seluruh tubuh yang membuat perut kelihatan menonjol sehingga seseorang kelihatan lebih pendek 2. Otot menjadi lembek dan mengendur disekitar dagu, pada lengan dibagian atas dan perut. 3. Mulai menurunnya kekuatan fisik, fungsi motorik dan sensori 4. Gangguan pada ersendian, tungkai, lengan yang membuat mereka sulit berjalan dan memegang benda yang jarang terjadi pada usia muda 5. Mulai terjadinya proses menua secara gradual, maksudnya terlihat tanda-tanda bahwa dirinya mulai tua, seperti tumbuhnya uban di kepala, rambut pada wajah tumbuh lebih lambat dan kurang subur, adanya kerutan-kerutan pada bagian wajah, kemampuan fungsi mata berkurang. 6. Rambut pada pria mulai jarang, menipis, dan terjadi kebotakan pada bagian atas kepala, rambut di hidung, telinga, dan bulu mata menjadi lebih kaku 7. Rambut pada wanita semakin tipis dan rambut di atas bibir dan dagu bertambah banyak; 8. Terjadinya perubahan-perubahan seksual. Kaum laki-laki dapat mengalami Climacterium dan wanita dapat mengalami Menopause.
  • 4.  Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult) Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut: perubahan yang menyangkut kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan dalam sistem saraf, dan penampilan. Banyak perubahan fungsi organ yang semakin menurun dalam masa dewasa akhir ini, seperti menurunnya beberapa sistem saraf, kemampuan berfikir otak. Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan (Jakarta : Kencana) hlm 251
  • 5. Perkembangan Psikomotorik  Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacy – isolation. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif, dia membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.  Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacy – isolation. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif, dia membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.
  • 6.  Masa hari tua (Senescence) ditandai adanya kecenderungan ego integrity – despair. Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi, semua yang telah dikaji dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya. Pribadi yang telah mapan di satu pihak digoyahkan oleh usianya yang mendekati akhir. Mungkin ia masih memiliki beberapa keinginan atau tujuan yang akan dicapainya tetapi karena faktor usia, hal itu sedikit sekali kemungkinan untuk dapat dicapai. Dalam situasi ini individu merasa putus asa. Dorongan untuk terus berprestasi masih ada, tetapi pengikisan kemampuan karena usia seringkali mematahkan dorongan tersebut, sehingga keputusasaan acapkali menghantuinya.
  • 7. Perkembangan Kognitif  Tahap mencari prestasi (achieving stage) Terjadi pada masa dewasa awal Berkaitan dengan perencanaan di masa depan (karir dan perolehan pengetahuan)  Tahap tanggung jawab (responsibility stage) Dimulai sejak masa dewasa awal Terjadi ketika keluarga sudah terbentuk, pemenuhan kebutuhan pasangan dan turunan  Tahap eksekutif (executive stage) Terjadi pada masa dewasa madya Individu bertanggung jawab terhadap sistem di lingkungannya terutama yang berkaitan dengan keorganisasian/lembaga  Tahap reintegratif (reintegrative stage) Terjadi pada masa dewasa akhir Individu memfokuskan pada kegiatan yang bermakna bagi dirinya
  • 8. Perkembangan Sosial  Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama masa dewasa ini ditandai dengan dua gejala penting, yaitu keintiman dan generativitas.  Keintiman  Keintiman dapat diartikan sebagai suatu kemampuan memperhatikan orang lain dan membagi pengalaman dengan mereka. Orang yang tidak dapat menjalin hubungan intim dengan orang lain akan terisolasi. Menurut Erikson, pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa dewasa.  Dalam suatu studi ditunjukkan bahwa hubungan intim mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan psikologis dan fisik seseorang. Orang-orang yang mempunyai tempat untuk berbagi ide, perasaan dan masalah, merasa lebih bahagia dan lebih sehat dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki tempat untuk berbagi (Traupmann & Hatfield, 1981 dalam Desmita, 2006).
  • 9.  Generativitas Generativitas (generativity) adalah tahap perkembangan psikososial ke tujuh yang dialami individu selama pertengahan masa dewasa. Ciri utama tahap generativitas adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan (keturunan, produk-produk, ide-ide, dan sebagainya). Serta pembentukan dan penetapan garis-garis pedoman untuk generasi mendatang. Transmisi nilai-nilai sosial ini diperlukan untuk memperkaya aspek psikoseksual dan aspek psikososial kepribadian. Apabila generativitas lemah atau tidak diungkapkan, maka kepribadian akan mundur, mengalami pemiskinan dan stagnasi. Menurut hasil penelitian Bernice Neugarden (dalam Desmita, 2006), orang dewasa yang berusia antara 40, 50 dan awal 60 tahun adalah orang-orang yang mulai suka melamun introspeksi diri dan banyak merenungkan tentang apa yang sebetulnya sedang terjadi di dalam dirinya. Banyak di antara mereka yang berpikir untuk “berbuat sesuatu dalam sisa waktu hidupnya”.
  • 10. Dimensi Kematangan , Cinta Dan Intimacy, Perkawinan Masa Dewasa Dan Lanjut Usia  Perluasan diri Individu secara bertahap memperluas pemahaman mereka yang meliputi berbagai segi atau unsur lingkungan pada awalnya keterlibatan individu terbatas dalam keluarga, tapi dengan berjalannya waktu maka keterlibatannya berkembang dengan kelompok teman sebaya dalam kegiatan sekolah dan sebagainya.  Berhubungan hangat dengan orang lain Kapasitas intiminasi kearah ingin menyenangkan hati orang lain. Intiminasi diartikan sebagai memahami, penerimaan dan empati terhadap orang lain.  Rasa aman emosional Ada empat (4) hal penting dalam hal ini, yaitu : (1) penerimaan diri adalah kemampuan untuk mengakui diri kita, (2) penerimaan emosi yang matang, orang menerima emosinya sebagai bagian yang wajar, (3) toleransi terhadap frustasi adalah kapasitas untuk tetap berfungsi meskipun dalam keadaan stres sejauhmana keyakinan kita dalam pengungkapan diri kita itu diperhatikan, (4) percaya diri, orang yang sadar akan emosinya sendiri tidak merasa takut diperhatikan memiliki control dalam pengungkapan diri mereka
  • 11.  Perspektif yang realistik Dalam hal ini kematangan diartikan sebagai tetap berhubungan dengan realita tanpa mengubah lingkungan untuk melihat tujuan dan kebutuhan individu.  Keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki Seseorang yang memiliki beberapa keterampilan dasar, sebenarnya tidak memungkinkan untuk memelihara kenyamanan yang penting untuk berkembangnya kematangan orang yang memiliki kemampuan atau orang yang terampil di dirinya oleh kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan melalui berbagai jenis kegiatan.  Pengetahuan atau pemahaman diri Menurut Allport, pengetahuan akan diri mencangkup tiga kapasitas yaitu : mengetahui apa yang dapat dilakukan, tidak dapat dilakukan, dan yang harus dilakukan.
  • 12. Karir, Kreativitas Dan Pekerjaan Masa Dewasa Dan Lanjut Usia  Sebagian besar kemajuan karir terjadi pada awal dalam kehidupan orang dewasa, sekitar usia 40 hingga 45 tahun. Dan individu yang dipromosikan lebih dahulu naik lebih jauh.  Kepuasan kerja mengalami peningkatan secara konsisten sepanjang kehidupan. Dari usia 20 hingga 60 tahun, bagi orang dewasa lulusan perguruan tinggi dan bukan lulusan perguruan tinggi. Suatu pola kerja yang terus menerus lebih umum di antara laki-laki dari pada di antara perempuan. Meskipun laki-laki berpenghasilan rendah pola kerjanya lebih tidak stabil dari pada laki-laki dengan penghasilan rata-rata (middle income). Hal biasa jika perempuan kembali pada pekerjaan dengan alasan bukan uang.  Puncak kreativitas diraih di masa dewasa, seringkali di usia empat puluhan, setelah itu menurun. Meskipun demikian, terdapat variasi ekstensif individu untuk hasil kreatif tentang hidup seseorang.
  • 13.  Pada masa lanjut usia atau dewasa akhir maka akan semakin banyak pula transisi dan kehilangan yang harus dihadapi.. Transisi hidup, yang mayoritas disusun oleh pengalaman kehilangan, meliputi masa pensiun dan perubahan keadaan finansial, perubahan peran dan hubungan, perubahan kesehatan, kemampuan fungsional dan perubahan jaringan sosial.  Menurut Ratnawati (2017) perubahan psikososial erat kaitannya dengan keterbatasan produktivitas kerjanya. Oleh karena itu, lansia yang memasuki masa- masa pensiun akan mengalami kehilangan-kehilangan sebagai berikut:
  • 14.  (1) Merasakan atau sadar terhadap kematian, perubahan bahan cara hidup (memasuki rumah perawatan, pergerakan lebih sempit).  (2) Kemampuan ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan. Biaya hidup meningkat padahal penghasilan yang sulit, biaya pengobatan bertambah.  (3) Adanya penyakit kronis dan ketidakmampuan fisik.  (4) Timbul kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial.  (5) Adanya gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan kesulitan.  (6) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.  (7) Rangkaian kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan keluarga.  (8) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik (perubahan terhadap gambaran diri, perubahan konsep diri)
  • 15. Kesehatan Usia Paruh Baya  Peningkatan usia lanjut akan diikuti dengan meningkatnya masalah kesehatan. Usia lanjut ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan rentan terhadap penyakit (Suardiman, 2011).
  • 16. Andropause Dan Menopause  Andropause dapat diartikan sebagai berhentinya proses fisiologis pada pria. Andropause merupakan sindrom pada pria separuh baya atau lansia di mana terjadi penurunan kemampuan fisik, seksual dan psikologi. Anita N, moeloek N. 2002. Aspek hormon testoteron pada pria usia lanjut (andropause), MAI. 3:81-87  Pada pria penurunan produksi spermatozoa, hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya terjadi secara perlahan dan bertahap.  Berbeda dengan wanita yang mengalami menopause, dimana produksi ovum, produksi hormon estrogen dan siklus haid yang akan berhenti. Pada wanita menopause, produksi ovum, produksi hormon estrogen, dan siklus haid akan berhenti dengan cara relatif mendadak.
  • 17. Teori Biologis Tentang Aging Teori “Genetik Clock”  Teori ini menyatakan bahwa proses menua terjadi akibat adanya program jam genetik didalam nuclei. Jam ini akan berputar dalam jangka waktu tertentu dan jika jam ini sudah habis putarannya maka akan menyebabkan berhentinya proses mitosis. Radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur menurut teori ini terjadi mutasi progresif pada DNA sel somatik akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan fungsional sel tersebut. Teori error  Menurut teori ini proses menua diakibatkan oleh menumpuknya berbagai macam kesalahan sepanjang kehidupan manusia akibat kesalahan tersebut akan berakibat kesalahan metabolisme yang dapat mengakibatkan kerusakan sel dan fungsi sel secara perlahan.  Sejalan dengan perkembangan umur sel tubuh, maka terjadi beberapa perubahan alami pada sel pada DNA dan RNA, yang merupakan substansi pembangun atau pembentuk sel baru. Peningkatan usia mempengaruhi perubahan sel dimana sel-sel Nukleus menjadi lebih besar tetapi tidak diikuti dengan peningkatan jumlah substansi DNA.
  • 18. Lanjutan >>> Teori Autoimun  Pada teori ini penuaan dianggap disebabkan oleh adanya penurunan fungsi sistem imun. Perubahan itu lebih tampak secara nyata pada Limposit –T, disamping perubahan juga terjadi pada Limposit –B. perubahan yang terjadi meliputi penurunan sistem immune humoral, yang dapat menjadi faktor predisposisi pada orang tua untuk : (a) menurunkan resistansi melawan pertumbuhan tumor dan perkembanga kanker. (b) menurunkan kemampuan untuk mengadakan inisiasi proses dan secara agresif memobilisasi pertahanan tubuh terhadap pathogen. (c) meningkatkan produksi autoantingen, yang berdampak pada semakin meningkatnya risiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan autoimmun. Teori Free Radical  Teori radikal bebas mengasumsikan bahwa proses menua terjadi akibat kurang efektifnya fungsi kerja tubuh dan hal itu dipengaruhi oleh adanya berbagai radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas merupakan zat yang terbentuk dalam tubuh manusia sehingga salah satu hasil kerja metabolisme tubuh. Teori Kolagen  Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel tubuh rusak. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan menyebabkan kecepatan kerusakan jaringan dan melambatnya perbaikan sel jaringan.