Publicité
Publicité

Contenu connexe

Publicité

fdokumen.com_tafsir-an-naba.ppt

  1. Huruf ã pada kata äîi dihapus untuk mempersingkat sekaligus mengisyaratkan bahwa pertanyaan itu seharusnya dihapus dan tidak perlu muncul. Itu adalah sesuatu yang sangat jelas, sehingga sungguh aneh yang mempertanyakannya apalagi yang mengingkarinya.
  2. terambil dari kata d xäîBî % Yang menunjukkan ada dua pihak yang saling tanya menanya. Ia juga digunakan juga dalam arti seringnya terjadi hal tersebut. Hanya digunakan untuk berita yang penting Berbeda dengan Umumnya digunakan untuk berita-berita biasa =îçî5 Bahkan sementara ulama menyatakan bahwa berita baru dinamai naba’ apabila mengandung manfaat besar dalam pemberitaannya, adanya kepastian atau paling tidak dugaan besar tentang kebenarannya.
  3. Membenarkan tanpa ragu Tetap Yakin Menilainya mustahil Menolak Meragukannya Menolak berdasar keraguan Menerimanya Menolak karena keras kepala
  4. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?, dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan Kami jadikan malam sebagai pakaian,
  5. Para pengingkar hari Kebangkitan menolak keniscayaan dengan dalih bahwa Allah tidak kuasa membangkitkan manusia yang telah menjadi tulang-belulang. Untuk menampik dalih-dalih tersebut ayat-ayat di atas menunjuk sekelumit dari kuasa Allah dengan menyatakan: Bukankah Kami telah menjadikan bumi bagaikan ayunan sehingga kamu dapat menggunakannya dengan nyaman?. Boleh jadi ada yang berkata: Sekian banyak gunung yang terlihat, sehingga bukan semua bumi yang terhampar. Untuk meluruskan pikiran itu Allah menjelaskan fungsi gunung terhadap bumi dan keterhamparannya serta kenyamanannya hidup penghuninya dengan menyatakan:
  6. Dan Allah menjadikan gunung-gunung sebagai pasak guna menguatkan bumi itu, Dan Kami telah menciptakan kamu wahai manusia, bahkan semua makhluq berpasang-pasangan; lelaki dan perempuan, jantan dan betina, positif dan negatif, atau berbagai bentuk dan warna kulit, dan Kami jadikan tidurmu sebagai pemutus segala kegiatan kamu sehingga kamu dapat beristirahat, dan Kami jadikan malam dengan kegelapannya bagai pakaian, yang menutupi pandangan pihak lain dari apa yang enggan diperlihatkan, dan Kami jadikan siang untuk mencari sarana dan kebutuhan hidup.
  7. Ayat di atas menggunakan kata naj’al dan ‫جعل‬ (ja’ala) dalam berbagai hal yang disebutnya kecuali kata kata azwajan/berpasang-pasangan yang menggunakan kata khalaqa. Kedua kata tersebut mempunyai makna serupa, hanya saja dari sisi bahasa kata ja’ala dapat menggunakan dua objek ketika ia berarti menjadikan sesuatu, yakni dari hal yang tertentu ke hal yang lain. Sedang kata khalaqa hanya membutuhkan satu objek, karena ia bermakna mencipta. Kendati demikian masing-masing kata tersebut dapat digunakan pada tempat kata yang lain. ‫جعل‬ Ja’ala bisa berarti mencipta jika objeknya hanya satu seperti pada awal surah al-An’am: ‫الذين‬ ‫ثم‬ ‫والنور‬ ‫الظلمات‬ ‫وجعل‬ ‫واألرض‬ ‫السماوات‬ ‫خلق‬ ‫الذي‬ ‫هلل‬ ‫الحمد‬ ‫يعدلون‬ ‫بربهم‬ ‫كفروا‬ Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menciptakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.
  8. Kata ‫جعل‬ Ja’ala digunakan al-Qur’an antara lain untuk: 1. Menekankan betapa besar manfaat dari apa yang dijadikan Allah 2. Hendaknya manusia dapat menyadari dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Kata Khalaqa penekanannya antara lain untuk: Mengakui keAgungan Allah dan kehebatan ciptaanNya betapa besar manfaat dari apa yang dijadikan Allah, yaitu: 1. Bumi yang terhampar luas 2. Gunung-gunung yang menjulang tinggi 3. Waktu yang disiapkan untuk tidur dan bekerja 4. Keberpasang-pasangan makhluq. Allah dalam ayat di atas menunjuk diri-Nya dengan kata Kami. Ini disamping memberi kesan keagungan dan kebesaran-Nya juga untuk mengisyaratkan bahwa hal-hal tersebut terjadi melalui sistem yang ditetapkan Allah bagi kejadian, yakni Allah menciptakan sebab-sebab, dan melalui sebab-sebab itu hal-hal yang disebut ayat-ayat di atas dapat terlaksana.
  9. Kata ‫مهادا‬ terambil dari kata 9tîi yakni sesuatu yang disiapkan dan dihamparkan secara halus dan nyaman. Dari sini ayunan dinamai 9tîi Allah telah menyiapkan bumi ini sedemikian rupa, menetapkan dan mengatur sistemnya serta menentukan kadar- kadar yang berkaitan dengannya sehingga menjadi nyaman dihuni manusia. Seandainya tidak ada pengaturan itu, atau kadarnya berlebih atau berkurang sedikit, sehingga tidak terjadi keseimbangan, maka pastilah hidup di bumi ini akan sangat sulit.
Publicité