SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Prodi Kimia Fakultas SAINSTEK
UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI (UMMI)
2015
Rahayu Cahya Wulandari
1430211006
REAKSI – REAKSI KATION
&
TABULASI REAKSI KATION
GOLONGAN III (CO2+,Ni2+,Fe3+)
+
Klasifikasi kation (Ion Logam) yang paling umum,
didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,
sulfida, dan karbonat dari kation tersebut. Kelima
golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan
ini adalah sebagai berikut:
Golongan I: Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam
klorida encer. Ion-ion golongan ini adalah timbel, merkurium
(I), (raksa). Dan perak.
Golongan II: Katiom golongan ini tidak bereaksi dengan asam
klorida. tetapi membentuk endapan dengan hidrogen, sulfida
dalam suasana asam mineral encer. Ion – ion ini adalah
merkurium (II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik (V),
stibium (III) stibium (V), timah (II), dan timah (III) (IV).
Keempat yang pertama meruopakan sub-golongan II-a dan keenam
yang terakhir sub-golongan II-b. sementaran sulfida dari
kation dalam golongan Iia tak dapat larut dalam amonium
polisulfida, sulfida dari kation dalam. Golongan II-b justru
dapat larut.
Golongan III: Kation golongan ini tak bereaksi dengan asam
klorida encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam mineral encer. Namun kation ini membentuk
endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau
amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt (I),
nikel (II), besi (II), besi (III), kromium (III),
alumunium, zink, dan mangan (II).
Gollongan IV: Kation golongan ini tak bereaksi dengan
reagensia golongan I, II, dan III. Kation-kation ini
membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya
amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam.
Kation-kation golongan ini adalah: kalsium, stronsium, dan
barium.
Golongan V: Kation-kation yang belum umum, yang tidak
beraksi dengan reagensia-reagensia golongan sebelumnya,
merupakan golongan kation yang terakhir yang meliputi ion-
ion magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan
hidrogen.
1. REAKSI – REAKSI KATION GOLONGAN III
2. TABULASI REAKSI KATION GOLONGAN III
Reaksi-Reaksi Kation Golongan III
Fe + 2H → Fe + H2 ↑
Fe + 2Hcl → Fe + 2Cl + H2 ↑
Asam sulfat pekat yang panas, menghasilkan ion – ion besi (III) dan belerang
dioksida:
2Fe + 3H2SO4 + 6H → 2 Fe → 3SO2 ↑ + 6H2 O
Dengan asam nitrat encer dingin, terbentuk ion besi (II) dan amonia:
4Fe + 10H + NO3 → 4 Fe + NH4 + 3H2O
Asam nitrat pekat, dingin, membuat besi menjadi pasif membentuk gas nitrogen
oksida dan ion besi (III)
Fe + HNO3 + 3H → Fe + NO ↑ 2H2O
1. Larutan amonia: endapan coklat merah seperti gelatin dan besi (III)
hidroksida.
Fe + 3NH3 +3H2O → Fe(OH)3↓+3NH4
+
Hasil kali kelarutan besi hidroksida begitu kecil (3,8 x 10--38erjadi pengendapan
sempurna.
Besi(III) hidroksida diubah pada pemanasan yang kuat menjadi besi(III) oksida:
2Fe(OH)3↓→Fe2O3+3H2O
Fe2O3 + 6H+ →2Fe3+ +3H2O
2. Larutan natrium hidroksida: endapan coklat kemerahan besi(III)
hidrroksida, yang tak larut dalam reagensia berlebihan (perbedaan dari
alumunium dan kromium):
Fe3+ + 3OH- → FeOH3↓
3. Gas hydrogen sulfide: dalam larutan asam mereduksi ion-ion besi (III)
menjadi besi(II) dan terbentuk belerang sebagai endapan putih-susu:
2Fe3+ + H2S → 2Fe2+ + 2H- + S↓
Jika suatu larutan netral besi (III) klorida ditambahkan pada larutan hydrogen
sulfida jenuh maka akan menimbulkan warna kebiruan.
4. Larutan ammonium sulfide: terbentuk endapan hitam, yang terdiri dari
besi(II) sulfide dan belerang:
2Fe3+ + 3S2 → 2FeS ↓+ S ↓
Dalam endapan besi(II) sulfide hitam berubah menjadi warna putih dari
belerang menjadi nampak jelas:
FeS ↓ +2H+ →H2S  +Fe2+
Dari larutan yang basa menghasilkan besi(III) sulfida hitam:
2Fe3+ +3S2 →Fe2S3 ↓
Dengan diasamkan asam klorida ion besi(III) direduksi menjadi besi (II):
Fe2S3 ↓ +4H+ → 2Fe2+ + 2H2S +S↓
Besi (III) hidroksida menghasilkan warna coklat:
4FeS ↓ + 6H20 + 302 →4Fe (OH)3↓ + 4S↓
5. Kalium sianida(RACUN): meghasilkan endapan coklat kemerahan besi
(III) sianida:
Fe3+ + 3SCN- → Fe(CN)3↓
Dalam reagensia berlebihan endapan melarut menghasilkan larutan kuning
pada ion heksasianoferat(III):
Fe(CN)3 ↓ 3CN- → [Fe(CN)6]3-
Karena asam bebas yang terdapat dalam larutan besi (III) klorida
membentuk gas hydrogen sianida dengan reagensia:
H+ + CN- → HCN 
6. Larutan kalium heksasianoferat(II): endapan biru tua, besi(III)
heksasianoferat (biru Prusia):
4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4- →Fe[Fe(CN)6]3
Natrium hidroksida mengubah endapan menjadi merah, karena terbentuk
besi(III) oksida dan ion heksasianoferat(II)
Fe4[Fe(CN)6]3↓ + 120H- →4Fe(OH)3 ↓+3Fe[Fe(CN)6]4-
7. Kalium heksasianoferat (III): dihasilkan pewarnaan coklat, oleh
pembentukan kompleks yang tak terdisosiasi, yaitu besi(III)
heksasianoferat(III):
Fe3+ + [Fe(CN)6]3-→ Fe[Fe(CN)6]
Menjadi biru Prusia.
8. Larutan dinatrium hydrogen fosfat terbentuk endapan putih
kekuningan besi(III) fosfat:
Fe3+→HPO4
2- →FePO4 ↓+H+
Sebaiknya ditambahkan sedikit asam kuat sebagai buffer, maka
terbentuk:
Fe3+ + HPO4
2- +CH3COO- → FePO4↓CH3COOH
9. Larutan natrium asetat: diperoleh pewarnaan coklat kemerahab, yang
disebabkan oleh pembentukan ion kompleks dengan komposisi
[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+. Reaksi
3Fe3+ + 6CH3COO- + 2H2O → [Fe3(OH)2(CH3COOH)6]+ + 2H+
Jika larutan diencerkan dan dididihkan, terbenuk endapan coklat-
kemerahan, besi(III) asetat basa:
[Fe3(OH)2(CH3COOH)6]+ + 4H2O →
→3F (OH)2CH3COO ↓3CH3COOH + H+
10. Reagensia Kupferon, garam ammonium dari
nitrosofenilhidroksilamina,
C6H5(NO)ONH4 endapan coklat-kemerahan
terbentuk bila ada asam klorida:
Fe3+ + 3C6H5N(NO)ONH4 → Fe [C6H5N(N)O]3↓+ 3NH4
+
11. Larutan ammonium tiosianat: dalam larutan yang sedikit asam,
dihasilkan pewarnaan merah-tua (perbedaan dari ion besi (II), yang
disebabkan karena pembentukan suatu kompleks besi (III) tiosianat yang
tak berdisosiasi:
Fe3+ + 3SCN- + →Fe (SCN)3
Asam organic bebasa dua membentuk ion kompleks dari jenis:
Fe3+ +3 (COO)2
2- →{Fe[(COO)2}3]+
Menghasilkan warna merah, dan jika ditambahkan 1 tetes larutan ammonium
tiosianat 1 persen maka akan menjadi mera-tua.
12. Asam 7-iodo-8-hidroksikuinolina-5-sulfonat (atau reagensia feron)
Pewarna hijau atau biru-kehijauan dengan garam-garam besi(III) dalam
larutan yang
sedikit asam (Ph 2,5-3,0).
13. Pengurangan besi ( III ) menjadi besi ( II ) ion Dalam larutan asam
ini dapat dicapai oleh berbagai agen . Seng atau logam kadmium , atau
amalgam mereka ( yaitu paduan dengan merkuri )
dapat digunakan 2Fe3+ + Zn -+ Zn2+ + 2Fe2+
2Fe3+ +Cd -+ Cd2+ +2Fe2+
Solusi ini akan mengandung seng atau kadmium ion masing-masing
setelah pengurangan .
Dalam larutan asam logam ini akan larut lebih lanjut dengan
pembebasan hidrogen ;
karena itu, harus dihapus dari solusi setelah pengurangan telah dicapai
.Tin ( II ) klorida ,
kalium iodida , hidroksilamin hidroklorida , hidrazinSulfat , atau asam
askorbat juga dapat
digunakan 2Fe3+ +Sn2+ -+ 2Fe2+ +Sn4+
2Fe3+ + 2r -+ 2Fe2+ + 12
4Fe3+ +2NH20H -+ 4Fe2+ +N20+H20+4H+
4Fe3++N2H4 -+ 4Fe2++N2+4H+
2Fe3+ +C6Hs06 -+ 2Fe2+ +C6H606+2H+
produk dari pengurangan dengan asam askorbat menjadi asam
dehidroaskorbat .
Sulfida hidrogen ( lih reaksi 3 ) dan gas belerang dioksida mengurangi
besi ( III )ion juga : 2Fe3+ + H2S -+ 2Fe2+ + S! + 2H+
2Fe3+ +S02+2H20 -+ 2Fe2+ +SOi- +4H+
Oksidasi besi ( II ) ion besi ( III ) : oksidasi terjadi secara perlahan setelah
terpapar udara . Oksidasi cepat dipengaruhi oleh asam nitrat pekat , hidro gen
peroksida , asam klorida pekat dengan potasium klorat , aqua regia , kalium
permanganat , kalium dichronate , dan cerium ( IV ) sulfat dalam larutan
asam . 4Fe2+ +02 +4H+ -+ 4Fe3+ +2H20
3Fe2+ + HN03 + 3H+ -+ NOj + 3Fe3+ + 2H20
2Fe2+ + H202 + 2H+ -+ 2Fe3+ + 2H20
6Fe2+ +CI03 +6H+ -+ 6Fe3+ +CI- +3H20
2Fe2+ + HN03 + 3HCl -+ 2Fe3+ + NOClj +2Cl- +2H20
SFe2+ + MnO:; + 8H+ -+ SFe3+ + Mn2+ + 4H20
Fe2+ + Ce4+ -+ Fe3+ + Ce3+
Tes khusus untuk besi ( II ) dan besi ion ( III ) . Besi ( 11 ) dapat dideteksi
paling andal dengan Ct , ci - Dipyridyl ( lih reaksi 9 , Bagian 111,21 ) ; tes ini
konklusif juga di hadapan besi ( LII ) . Pada gilirannya , besi ( III ) ion dapat
dideteksi dengan larutan amonium tiosianat ( lih reaksi II ) . Harus diingat
bahwa bahkan solusi baru disiapkan dari besi murni ( II ) garam mengandung
beberapa zat besi ( III )
NI2+
Asam klorida ( baik encer dan pekat ) dan asam sulfat encermelarutkan
nikel dengan pembentukan hidrogen :
Ni+2H+ → + Ni2+ + H2
Ni+2HCl→+ Ni2++2Cl-+H2
Reaksi-reaksi ini mempercepat jika solusi dipanaskan . Terkonsentrasi ,
asam sulfat panas melarutkan nikel dengan pembentukan sulfur dioksida :
Ni+H2S04+2H+→ Ni2++S02+2H20
Encer dan asam nitrat terkonsentrasi larut nikel mudah dalam dingin :
3Ni+2HN03 +6H+ → 3Ni2+ +2NO +4H20
Nikel yang stabil ( II ) garam yang berasal dari nikel ( II ) oksida , NiO ,
yang merupakan zat hijau . Nikel terlarut ( II ) garam berwarna hijau ,
karena warna hexaquonickelate (II ) kompleks [ Ni ( H20 ) 6 ] H ;
singkatnya Namun , ini akan dianggap sebagai nikel sederhana ( II ) ion nih
. S
ebuah nikel berwarna hitam kecoklatan ( III ) oksida Ni203 juga ada , tapi
ini larut dalam asam membentuk nikel ( II ) ion . Dengan asam klorida encer
reaksi ini menghasilkan gas klorin :
Ni203 +6H+ +2Cl- →+ 2Ni2+ +C12  +3H20
1. Larutan natrium hidroksida : endapan hijau nikel ( II )
hidroksida
Ni2+ +20H-→+ Ni(OH)2↓
Endapan tidak larut dalam reagen berlebih . Tidak ada curah hujan
terjadi di hadapan tartrat atau sitrat , karena pembentukan kompleks .
Amonia larut endapan ; dengan adanya alkali garam hidroksida
amonium kelebihan juga akan melarutkan endapan :
Ni(OH)2↓+6NH3 → + [Ni(NH3)6]2+ +20H
Ni(OH)2!+6NH4
+ +40H- → [Ni(NH3)6]
2+ +6H20
Solusi dari hexamminenickelate ( II ) ion adalah biru ; dapat dengan
mudah keliru untuk tembaga ( II ) ion , yang membentuk
tetramminecuprate biru ( II ) ion dalam reaksi analog ( lih Bagian
111,10 ) solusi .suatu tidak mengoksidasi pada mendidih dengan
paparan udara bebas atau pada penambahan hidrogen peroksida (
perbedaan dari kobalt ) .
Hijau nikel ( II ) hidroksida endapan dapat dioksidasi untuk
nikel hitam ( III )hidroksida dengan larutan natrium hipoklorit :
2Ni(OHh+CIO- +H20 --+2Ni(OHh!+CI-
Larutan hidrogen peroksida namun tidak teroksidasi nikel ( II ) hidroksida ,
tetapi endapan mengkatalisis dekomposisi hidrogen peroksida untuk oksigen
dan air
Ni(OHh!
tanpa perubahan yang terlihat lainnya
2. Amonia solusi : endapan hijau nikel ( II ) hidroksidaNj2+ + 2NH3 + 2H20
--+Ni(OHh! + 2NHtyang larut dalam kelebihan reagen :
Ni(OHh! + 6NH3 --+[Ni(NH3)6]2+ + 20H-
solusi berubah biru ( cf , reaksi I) . Jika garam amonium yang hadir , tidak
ada curah hujan terjadi , tapi kompleks terbentuk segera .3. Ammonium
sulfida solusi : endapan hitam sulfida nikel dari solusi netral atau sedikit
basa :
Ni2+ +S2- --+NiS!
Jika reagen ditambahkan secara berlebihan, solusi koloid coklat gelap
terbentuk yang berjalan melalui kertas saring . Jika solusi koloid direbus atau
jika diberikan sedikit asam dengan asam asetat dan direbus , solusi koloid (
hidrosol ) adalah digumpalkan dan kemudian dapat disaring .
Kehadiran pada industri besar jumlah dari amonium klorida biasanya
mencegah pembentukan sol . Nikel sulfida praktis tidak larut dalam
encer dingin asam klorida ( perbedaan dari sulfida mangan dan seng )
dan asam asetat , tetapi larut dalam air panas con centrated asam nitrat
dan aqua regia dengan pemisahan sulfur :
3NiS! + 2HN03 + 6H+ --+3Ni2+ + 2NOj + 3S! + 4H20
NiS! +HN03 +3HCI--+ Ni2+ +S!+NOClj +2CI- +2H20
Lebih lama larut pemanasan sulfur dan solusinya menjadi jelas :
S! + 2HN03 --+SOi - + 2H+ + 2NOj
S!+3HN03+9HCI--+ SOi- +6CI- +3NOClj+8H+ +2H20
4. Hidrogen sulfida ( gas atau larutan jenuh ) : hanya bagian dari nikel
secara perlahan diendapkan sebagai sulfida nikel dari larutan netral ;
tidak ada curah hujan terjadi dari larutan yang mengandung asam
mineral atau lebih asam asetat . Curah hujan lengkap terjadi , namun,
dari solusi yang dibuat basa dengan larutan amonia , atau dari larutan
yang mengandung lebih dari alkali asetat dibuat sedikit asam dengan
asam asetat ( bandingkan Bagian 1,28 ) .
5. Kalium larutan sianida ( RACUN ) : endapan hijau nikel ( II )sianida
Nj2+ +2CN- --+Ni(CNh!
Endapan ini mudah larut dalam kelebihan reagen , ketika solusi kuning
muncul karena pembentukan tetracyanonickelate ( II ) ion kompleks :! Ni (
CNH + 2CN- - + [ Ni ( CN ) 4 ] 2-Encer asam klorida terurai kompleks , dan
endapan muncul lagi . Sebuah lemari asam dengan ventilasi yang baik harus
digunakan untuk tes ini :[ Ni ( CN ) 4 ] 2- + 2H + - + Ni ( CNH + 2HCNjJika
solusi dari tetracyanonickelate ( lI ) dipanaskan dengan larutan natrium
hipobromit ( disiapkan in situ dengan menambahkan air brom ke larutan
natrium hidroksida ) , yang terurai kompleks dan nikel hitam ( LIL ) endapan
hidroksida terbentuk ( perbedaan dari ion cobalt ) :2 [ Ni ( CN ) 4Y- + OBr- +
40H- + H20 - + 2Ni ( OHH + 8CN- + Br " Kelebihan kalium sianida dan /
atau air brom berlebih harus dihindari ,karena ini bereaksi dengan
pembentukan sianogen bromida , yang beracundan menyebabkan air mata
:CN- + Br2 - + + Br- BrCNj
6. Kalium solusi nitrit: tidak ada endapan yang dihasilkan dengan
adanya asam asetat (perbedaan dari kobalt).
7. a-Nitroso-il-naftol reagen (cf Bagian 111,26, reaksi 7), coklat
cipitate pra komposisi Ni (C1oH602Nh, yang larut dalam asam klorida
(berbeda dari kobalt, yang menghasilkan endapan coklat kemerahan,
tidak larut dalam encer asam klorida).
8. Dimethylglyoxime reagen (C4H sO 2N 2): endapan merah nikel
dimetil glyoxime dari solusi hanya basa dengan solusi amonia atau
asam buffered dengan natrium asetat:Besi (lI) (pewarnaan merah),
bismut (endapan kuning), dan jumlah yang lebih besar dari kobalt
(pewarnaan coklat) mengganggu dalam larutan amoniak. Pengaruh
mengganggu unsur-unsur (Fe2 + harus teroksidasi menjadi Fe3 +,
mengatakan, dengan hidrogen peroksida) dapat dihilangkan dengan
penambahan tartrat a. Ketika jumlah besar garam kobalt yang hadir,
mereka bereaksi dengan dimethylglyoxime dan prosedur khusus harus
diadopsi (lihat di bawah). Oksidator harus absen. Paladium, platinum,
dan emas memberikan endapan dalam larutan asam.Reagen dibuat
dengan melarutkan saya g dimethylglyoxime dalam etanol lOOml.
Teknik uji spot sebagai berikut. Tempatkan setetes larutan uji pada
drop
9. «-Furil-dioxime reagenendapan merah dalam larutan
sedikit amoniak.Tempatkan beberapa tetes larutan uji
sedikit amoniak dalam tabung mikro dan tambahkan
beberapa tetes reagen. Sebuah endapan merah atau
pewarnaan terbentuk. Atau, reaksi dapat dilakukan di
piring tempat.Sensitivitas: 0 • 02 jig Ni. Batas konsentrasi:
Saya di 6.000.000.Reaksi tidak terganggu oleh perak atau
tembaga, atau dengan besi {III), kromium ataualuminium
dengan adanya solusi tartrat amoniak: jika seng hadir,
amonium klorida pertama harus ditambahkan; kobalt (I1I)
ion represss yang tivity sensi dan harus teroksidasi menjadi
negara tervalen dengan hidrogen peroksida; besi (II)
mengganggu dan harus teroksidasi dan solusi tartrat basa
ditambahkansebelum menerapkan tes.
10. Rubeanic asam pereaksi (CS .NH2) 2: endapan biru atau ungu atau
pewarnaan dalam larutan amoniak. Tembaga dan kobalt, serta garam
besi mengganggu reaksi dan harus absen.Tempatkan setetes larutan uji
pada kertas drop-reaksi, tahan lebih uap amonia dan tambahkan setetes
reagen. Tempat biru atau biru-violet diperoleh.Sensitivitas: 0 • 03 jig
Ni. Batas konsentrasi: Saya di 1.250.000.Reagen terdiri dari I persen
larutan asam rubeanic dalam alkohol.11. Dry tes a. Tes sumpitan
Semua senyawa nikel ketika dipanaskan dengan natrium karbonat
pada arang hasil abu-abu, sedikit sisik magnetik nikel logam. Jika ini
ditempatkan pada strip kertas filter, dibubarkan dengan cara beberapa
tetes asam nitrat, beberapa tetes asam klorida pekat ditambahkan dan
kertas saring dikeringkan dengan bergerak bolak-balik di api atau
dengan menempatkannya pada luar dari air tabung yang berisi yang
dipanaskan sampai titik didih,kertas mengakuisisi warna hijau karena
pembentukan nikel ( II ) klorida . Pada membasahi kertas saring
dengan larutan amonia dan menambahkan beberapa tetes reagen
dimethylglyoxime , warna merah yang dihasilkan .
Borax manik Tes ini berwarna coklat api oksidasi , karena
pembentukan metaborat nikel , Ni ( B02h . Atau dari meta borat
kompleks Na2 [ Ni ( B02 ) 4 ] ' dan abu-abu , karena nikel logam
, dalam mengurangi api.
CO2+disosiasi senyawa kobalt ditekan , warna larutan berubah
secara bertahap menjadi biru .Cobalt ( III ) ion Co3 + tidak
stabil , namun kompleks mereka stabil baik dalamsolusi dan
dalam bentuk kering . Cobalt ( II ) kompleks dapat dengan
mudah teroksidasi menjadi kobalt ( III ) kompleks .
1. Sodium hidroksida solusi : Dalam dingin garam dasar biru
diendapkan : Co2 + + OH- + N03 - + Co ( OH ) N03 !Setelah
pemanasan dengan kelebihan alkali ( atau kadang-kadang
hanya pada penambahan kelebihan reagen ) garam dasar
diubah menjadi merah muda kobalt ( II ) hidroksida endapan
:Co ( OH ) N03 ! + OH- - + Co ( OHH + N03
Beberapa endapan namun masuk ke dalam solusi.Hidroksida yang secara
perlahan berubah menjadi kobalt berwarna hitam kecoklatan
(III)hidroksida pada paparan udara:! 4Co (OHH 02 + 2H20 - + 4Co
(OHH!Perubahan ini berlangsung lebih cepat jika agen pengoksidasi,
seperti natrium hipoklorit atau hidrogen peroksida ditambahkan:! 2Kor
(OHH + H202 - + 2Kor (OHH!2Kor (OHH + OCI- + H20 -!! + 2Kor
(OHH + cipher
2. Larutan amonia: dengan tidak adanya garam amonium jumlah kecil
amonia mengendapkan garam dasar seperti dalam reaksi saya:Co2 + +
NH3 + H20 + N03 - + Co (OH) N03! + NHT
3. Ammonium sulfida solusi: endapan hitam kobalt (II) sulfida dari larutan
netral atau alkali:Co2 + + S2- .CoS!
4. Kalium larutan sianida ( RACUN ) : endapan coklat kemerahan dari
kobalt ( II ) sianida :Co2 + + 2CN- .Co ( CNH !
5. Kalium nitrit solusi : endapan kuning kalium hexanitritocobaltate
(III)
K3 [ Co ( N02 ) 6 ] ' 3H20 :
Co2 + + 7N02- + 2H + + 3K + → K3 [ Co ( N02 ) 6 ] ! + NOJ + H20
( a) Reaksi ini berlangsung dalam dua langkah . Pertama , nitrit
mengoksidasi kobalt ( II ) kekobalt ( III ) :Co2 + + N02-+ 2H + → + Co3+ +
NO  + H20
kemudian kobalt ion ( III ) bereaksi dengan nitrit dan kalium ion : COH
+ 6N02-+ 3K + → K3 [ Co ( N02 ) 6 ]
6. Amonium (reaksi Vogel): menambahkan beberapa kristal
amonium tiosianat untuk solusi netral atau asam dari kobalt
(II) warna biru muncul karena pembentukan
tetrathiocyanatocobaltate (II) ion:Co2 + + 4SCN- _. [CO
(SCN) 4] 2-
9. Asam Rubeanic ( atau dithio - oxamide ) reagen
kekuningan - coklat endapan . Di bawah kondisi yang sama
garam nikel dan tembaga
memberikan endapan biru dan hitam masing-masing
( lihat Bagian 111,10 ) . Jumlah besar
garam amonium
mengurangi sensitivitas .Tempatkan setetes larutan uji pada
kertas drop- reaksi ,
terus dalam uap amonia , dan kemudian tambahkan setetes reagen .
Sebuah tempat cokelat
atau cincin terbentuk .
10 tes kering a . Tes sumpitan Semua senyawa kobalt
saat dinyalakan dengan natrium karbonat pada arang
memberikan abu-abu , manik-manik sedikit logam kobalt .
Jika ini dihapus , ditempatkan pada kertas filter , dan
dilarutkan dengan penambahan beberapa tetes asam
nitrat encer , beberapa tetes asam klorida pekat
ditambahkan dan kertas saring kering, yang terakhir ini
berwarna biru dengan kobalt klorida yang dihasilkan .b .
Tes manik Borax ini memberikan manik biru baik di
pengoksidasi dan mengurangi api . Cobalt metaborat Co (
B02h . Atau garam kompleks Na2Co ( B02 ) 4 '
adalahterbentuk . Kehadiran sebagian besar nikel tidak
mengganggu .
Pereaksi pengamatan Reaksi
1. Larutan amonia Endapan coklat merah seperti gelatin dari
besi(III) Hidroksida
Fe + 3NH3 +3H2O → Fe(OH)3↓+3NH4
+
2. Larutan natrium hidroksida Endapan coklat kemerahan besi(III)
hidroksida
2Fe + 3OH- → Fe(OH)3↓
3. Hidrogen Sulfida Endapan putih susu 2Fe + H2S+ 2Fe + 2H + S↓
4. Larutan amonia sulfida Endapan hitam besi(II) sulfida
belerang endapan putih belerang
2Fe2+ +3 S2- → 2FeS+ S↓ ↓
FeS ↓ + 2H+ → Fe2++H2S ↑
5. Kalium sianida Endapan coklat kemerahan besi(III) sianida
kuning ion heksasianoferat
Fe3+ + 3CN- → Fe(CN)3 ↓
Fe(CN) 3+ 3CN- → Fe(CN)6
3-
6. Larutan kalium heksasiano ferat(II) Hijau 4Fe3+ +3 Fe(CN)6
4- →Fe4 [(CN)6 ] 3
7. Kalium heksasianoferat(III) Pewarna coklat Fe3+ +[Fe(CN)6
3-] →Fe[(CN)6 ]
8. Larutan dinatrium hidrogen fosfat
Endapan putih keKuningan Fe3+ + HPO4
2- → FePO 4 + H+↓
9. Uji Kering
• Uji Pipa Tiup
+ heat natrium karbonat
• Uji Manik Borak
Partikel abu-abu sukar dilihat
Coklat kekuningan ketika panas
Hijau muda dalam nyala reduksi
Coklat kemerahan jika manik banyak
Pereaksi pengamatan Reaksi
1. Larutan amonia Garam-garam amonium CO + NH3 +H2O +NO → CO(OH)3NO3↓+NH4
+
2. Larutan natrium hidroksida Endapan Garam basa biru CO + OH- +NO3 → CO(OH)3NO3↓
3. Hidrogen Sulfida - -
4. Larutan amonia sulfida Endapan hitam kobalt (II) sulfida netral atau
basa
CO2+ + S2- → CoS↓
5. Kalium sianida Endapancoklat kemerahan kobalt (II) sianida CO2+ + 2CN-→ Co(CN2 ↓
6. Larutan kalium nitril Endapan kuning kalium
heksanitritokobaltat(III)
CO2+ +7NO2
- + 2H++ 3K+ -→ K2 [Co(NO2)6]
7. Uji Kering
• Uji Pipa Tiup
+ heat natrium karbonat
• Uji Manik Borak
Manik kobalt berwarna abu-abu yang sedikit
metalik
Manik biru
Pereaksi pengamatan Reaksi
1. Larutan amonia Endapan hijau nikel (II) hidroksida Ni + 2NH3 +2H2O → Ni(OH)3↓+2NH4
+
2. Larutan natrium hidroksida Endapan hijau nikel (II) hidroksida Ni + 2OH- → Ni(OH)2↓
3. Hidrogen Sulfida Endapan perlahan -
4. Larutan amonia sulfida Endapan hitam nikel sulfida
Netral atau basa
Ni2+ + S2- → NiS↓
5. Kalium sianida Endapan hijau nikel (II) sianida Ni2+ + 2CN- → Ni(CN)2 ↓
6. Larutan kalium nitrit - -
9. Uji Kering
• Uji Pipa Tiup
+ heat natrium karbonat
• Uji Manik Borak
Serpih-serpih logam bikel berwarna abu-abu
sedikit magnetis
Manik berwarna coklat nyala oksidasi
-
Pereaksi Fe3+ CO2+ Ni2+
1. Larutan amonia Endapan coklat merah seperti gelatin dari
besi(III) Hidroksida
Garam-garam amonium Endapan hijau nikel (II)
hidroksida
2. Larutan natrium
hidroksida
EEndapan coklat kemerahan besi(III)
hidroksida
Endapan Garam basa biru Endapan hijau nikel (II)
hidroksida
3. Larutan amonia
sulfida
Endapan hitam besi(II) sulfida
belerang endapan putih belerang
Endapan hitam kobalt (II) sulfida
netral atau basa
Endapan hitam nikel sulfida
Netral atau basa
4. Kalium sianida Endapan coklat kemerahan besi(III) sianida
kuning ion heksasianoferat
Endapancoklat kemerahan kobalt
(II) sianida
Endapan hijau nikel (II)
sianida
6. Uji Kering
• Uji Pipa Tiup
+ heat natrium
karbonat
• Uji Manik Borak
Partikel abu-abu sukar dilihat
Coklat kekuningan ketika panas
Hijau muda dalam nyala reduksi
Coklat kemerahan jika manik banyak
Manik kobalt berwarna abu-abu
yang sedikit metalik
Manik biru
Serpih-serpih logam bikel
berwarna abu-abu sedikit
magnetis
Manik berwarna coklat nyala
oksidasi
K elompok 1 pai

More Related Content

What's hot

Pengertian hidrat
Pengertian hidratPengertian hidrat
Pengertian hidratUNIB
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
analisis ion nitrat
analisis ion nitratanalisis ion nitrat
analisis ion nitratismi94
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanA.p. Nugroho
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)pure chems
 
Larutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanLarutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanDokter Tekno
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat iIrfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat iAndrew Hutabarat
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisisvina irodatul afiyah
 

What's hot (20)

Pengertian hidrat
Pengertian hidratPengertian hidrat
Pengertian hidrat
 
Identifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan ketonIdentifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan keton
 
Karbohidrat part 2 2014
Karbohidrat part 2 2014Karbohidrat part 2 2014
Karbohidrat part 2 2014
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
analisis ion nitrat
analisis ion nitratanalisis ion nitrat
analisis ion nitrat
 
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPTReaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
 
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutanKelarutan dan hasil kali kelarutan
Kelarutan dan hasil kali kelarutan
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
 
Larutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanLarutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutan
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Larutan penyangga
Larutan penyanggaLarutan penyangga
Larutan penyangga
 
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat iIrfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
 
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 

Similar to K elompok 1 pai

PPT Identifikasi Anion dan Kation
PPT Identifikasi Anion dan KationPPT Identifikasi Anion dan Kation
PPT Identifikasi Anion dan KationSalsabila Azzahra
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiKustian Permana
 
ANION SULFIT SAMPAI SELESAI .ppt
ANION SULFIT SAMPAI SELESAI .pptANION SULFIT SAMPAI SELESAI .ppt
ANION SULFIT SAMPAI SELESAI .pptAnisa251788
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Liahandayaniskt
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02dhegchademinnie
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Liahandayaniskt
 
Kimia Unsur Golongan Alkali - Kelompok 3 - XII MIPA 3
Kimia Unsur Golongan Alkali - Kelompok 3 - XII MIPA 3Kimia Unsur Golongan Alkali - Kelompok 3 - XII MIPA 3
Kimia Unsur Golongan Alkali - Kelompok 3 - XII MIPA 3MarshaWidyaNindita
 
[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx
[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx
[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptxAnugrahOktandi1
 
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02deden98
 
Alkali
Alkali Alkali
Alkali C A
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Tys Chusmah
 
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4 UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4 SophiaBalqis1
 

Similar to K elompok 1 pai (20)

PPT Identifikasi Anion dan Kation
PPT Identifikasi Anion dan KationPPT Identifikasi Anion dan Kation
PPT Identifikasi Anion dan Kation
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
Analisis kualitatif anion.pptx
Analisis kualitatif anion.pptxAnalisis kualitatif anion.pptx
Analisis kualitatif anion.pptx
 
ANION SULFIT SAMPAI SELESAI .ppt
ANION SULFIT SAMPAI SELESAI .pptANION SULFIT SAMPAI SELESAI .ppt
ANION SULFIT SAMPAI SELESAI .ppt
 
Ppt kimia siap oke
Ppt kimia siap okePpt kimia siap oke
Ppt kimia siap oke
 
Unsur Unsur Transisi
Unsur Unsur TransisiUnsur Unsur Transisi
Unsur Unsur Transisi
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
kimia unsur
kimia unsurkimia unsur
kimia unsur
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
power point kimia unsur
power point kimia unsurpower point kimia unsur
power point kimia unsur
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
Kimia Unsur Golongan Alkali - Kelompok 3 - XII MIPA 3
Kimia Unsur Golongan Alkali - Kelompok 3 - XII MIPA 3Kimia Unsur Golongan Alkali - Kelompok 3 - XII MIPA 3
Kimia Unsur Golongan Alkali - Kelompok 3 - XII MIPA 3
 
[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx
[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx
[fix] PPT PRAK ANOR TRANSISI.pptx
 
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
 
Halogen dan gas mulia
Halogen dan gas muliaHalogen dan gas mulia
Halogen dan gas mulia
 
Alkali
Alkali Alkali
Alkali
 
Unsur Unsur Transisi Fisika
Unsur Unsur Transisi FisikaUnsur Unsur Transisi Fisika
Unsur Unsur Transisi Fisika
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4 UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
 
Natrium
NatriumNatrium
Natrium
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

K elompok 1 pai

  • 1. Prodi Kimia Fakultas SAINSTEK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI (UMMI) 2015 Rahayu Cahya Wulandari 1430211006
  • 2. REAKSI – REAKSI KATION & TABULASI REAKSI KATION GOLONGAN III (CO2+,Ni2+,Fe3+) +
  • 3. Klasifikasi kation (Ion Logam) yang paling umum, didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut. Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai berikut: Golongan I: Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion golongan ini adalah timbel, merkurium (I), (raksa). Dan perak. Golongan II: Katiom golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida. tetapi membentuk endapan dengan hidrogen, sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion – ion ini adalah merkurium (II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik (V), stibium (III) stibium (V), timah (II), dan timah (III) (IV). Keempat yang pertama meruopakan sub-golongan II-a dan keenam yang terakhir sub-golongan II-b. sementaran sulfida dari kation dalam golongan Iia tak dapat larut dalam amonium polisulfida, sulfida dari kation dalam. Golongan II-b justru dapat larut.
  • 4. Golongan III: Kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun kation ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral atau amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt (I), nikel (II), besi (II), besi (III), kromium (III), alumunium, zink, dan mangan (II). Gollongan IV: Kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah: kalsium, stronsium, dan barium. Golongan V: Kation-kation yang belum umum, yang tidak beraksi dengan reagensia-reagensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir yang meliputi ion- ion magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen.
  • 5. 1. REAKSI – REAKSI KATION GOLONGAN III 2. TABULASI REAKSI KATION GOLONGAN III
  • 6. Reaksi-Reaksi Kation Golongan III Fe + 2H → Fe + H2 ↑ Fe + 2Hcl → Fe + 2Cl + H2 ↑ Asam sulfat pekat yang panas, menghasilkan ion – ion besi (III) dan belerang dioksida: 2Fe + 3H2SO4 + 6H → 2 Fe → 3SO2 ↑ + 6H2 O Dengan asam nitrat encer dingin, terbentuk ion besi (II) dan amonia: 4Fe + 10H + NO3 → 4 Fe + NH4 + 3H2O Asam nitrat pekat, dingin, membuat besi menjadi pasif membentuk gas nitrogen oksida dan ion besi (III) Fe + HNO3 + 3H → Fe + NO ↑ 2H2O 1. Larutan amonia: endapan coklat merah seperti gelatin dan besi (III) hidroksida. Fe + 3NH3 +3H2O → Fe(OH)3↓+3NH4 + Hasil kali kelarutan besi hidroksida begitu kecil (3,8 x 10--38erjadi pengendapan sempurna. Besi(III) hidroksida diubah pada pemanasan yang kuat menjadi besi(III) oksida: 2Fe(OH)3↓→Fe2O3+3H2O Fe2O3 + 6H+ →2Fe3+ +3H2O
  • 7. 2. Larutan natrium hidroksida: endapan coklat kemerahan besi(III) hidrroksida, yang tak larut dalam reagensia berlebihan (perbedaan dari alumunium dan kromium): Fe3+ + 3OH- → FeOH3↓ 3. Gas hydrogen sulfide: dalam larutan asam mereduksi ion-ion besi (III) menjadi besi(II) dan terbentuk belerang sebagai endapan putih-susu: 2Fe3+ + H2S → 2Fe2+ + 2H- + S↓ Jika suatu larutan netral besi (III) klorida ditambahkan pada larutan hydrogen sulfida jenuh maka akan menimbulkan warna kebiruan. 4. Larutan ammonium sulfide: terbentuk endapan hitam, yang terdiri dari besi(II) sulfide dan belerang: 2Fe3+ + 3S2 → 2FeS ↓+ S ↓ Dalam endapan besi(II) sulfide hitam berubah menjadi warna putih dari belerang menjadi nampak jelas: FeS ↓ +2H+ →H2S  +Fe2+ Dari larutan yang basa menghasilkan besi(III) sulfida hitam: 2Fe3+ +3S2 →Fe2S3 ↓ Dengan diasamkan asam klorida ion besi(III) direduksi menjadi besi (II): Fe2S3 ↓ +4H+ → 2Fe2+ + 2H2S +S↓ Besi (III) hidroksida menghasilkan warna coklat: 4FeS ↓ + 6H20 + 302 →4Fe (OH)3↓ + 4S↓
  • 8. 5. Kalium sianida(RACUN): meghasilkan endapan coklat kemerahan besi (III) sianida: Fe3+ + 3SCN- → Fe(CN)3↓ Dalam reagensia berlebihan endapan melarut menghasilkan larutan kuning pada ion heksasianoferat(III): Fe(CN)3 ↓ 3CN- → [Fe(CN)6]3- Karena asam bebas yang terdapat dalam larutan besi (III) klorida membentuk gas hydrogen sianida dengan reagensia: H+ + CN- → HCN  6. Larutan kalium heksasianoferat(II): endapan biru tua, besi(III) heksasianoferat (biru Prusia): 4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4- →Fe[Fe(CN)6]3 Natrium hidroksida mengubah endapan menjadi merah, karena terbentuk besi(III) oksida dan ion heksasianoferat(II) Fe4[Fe(CN)6]3↓ + 120H- →4Fe(OH)3 ↓+3Fe[Fe(CN)6]4- 7. Kalium heksasianoferat (III): dihasilkan pewarnaan coklat, oleh pembentukan kompleks yang tak terdisosiasi, yaitu besi(III) heksasianoferat(III): Fe3+ + [Fe(CN)6]3-→ Fe[Fe(CN)6] Menjadi biru Prusia.
  • 9. 8. Larutan dinatrium hydrogen fosfat terbentuk endapan putih kekuningan besi(III) fosfat: Fe3+→HPO4 2- →FePO4 ↓+H+ Sebaiknya ditambahkan sedikit asam kuat sebagai buffer, maka terbentuk: Fe3+ + HPO4 2- +CH3COO- → FePO4↓CH3COOH 9. Larutan natrium asetat: diperoleh pewarnaan coklat kemerahab, yang disebabkan oleh pembentukan ion kompleks dengan komposisi [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+. Reaksi 3Fe3+ + 6CH3COO- + 2H2O → [Fe3(OH)2(CH3COOH)6]+ + 2H+ Jika larutan diencerkan dan dididihkan, terbenuk endapan coklat- kemerahan, besi(III) asetat basa: [Fe3(OH)2(CH3COOH)6]+ + 4H2O → →3F (OH)2CH3COO ↓3CH3COOH + H+ 10. Reagensia Kupferon, garam ammonium dari nitrosofenilhidroksilamina, C6H5(NO)ONH4 endapan coklat-kemerahan terbentuk bila ada asam klorida: Fe3+ + 3C6H5N(NO)ONH4 → Fe [C6H5N(N)O]3↓+ 3NH4 +
  • 10. 11. Larutan ammonium tiosianat: dalam larutan yang sedikit asam, dihasilkan pewarnaan merah-tua (perbedaan dari ion besi (II), yang disebabkan karena pembentukan suatu kompleks besi (III) tiosianat yang tak berdisosiasi: Fe3+ + 3SCN- + →Fe (SCN)3 Asam organic bebasa dua membentuk ion kompleks dari jenis: Fe3+ +3 (COO)2 2- →{Fe[(COO)2}3]+ Menghasilkan warna merah, dan jika ditambahkan 1 tetes larutan ammonium tiosianat 1 persen maka akan menjadi mera-tua. 12. Asam 7-iodo-8-hidroksikuinolina-5-sulfonat (atau reagensia feron) Pewarna hijau atau biru-kehijauan dengan garam-garam besi(III) dalam larutan yang sedikit asam (Ph 2,5-3,0). 13. Pengurangan besi ( III ) menjadi besi ( II ) ion Dalam larutan asam ini dapat dicapai oleh berbagai agen . Seng atau logam kadmium , atau amalgam mereka ( yaitu paduan dengan merkuri )
  • 11. dapat digunakan 2Fe3+ + Zn -+ Zn2+ + 2Fe2+ 2Fe3+ +Cd -+ Cd2+ +2Fe2+ Solusi ini akan mengandung seng atau kadmium ion masing-masing setelah pengurangan . Dalam larutan asam logam ini akan larut lebih lanjut dengan pembebasan hidrogen ; karena itu, harus dihapus dari solusi setelah pengurangan telah dicapai .Tin ( II ) klorida , kalium iodida , hidroksilamin hidroklorida , hidrazinSulfat , atau asam askorbat juga dapat digunakan 2Fe3+ +Sn2+ -+ 2Fe2+ +Sn4+ 2Fe3+ + 2r -+ 2Fe2+ + 12 4Fe3+ +2NH20H -+ 4Fe2+ +N20+H20+4H+ 4Fe3++N2H4 -+ 4Fe2++N2+4H+ 2Fe3+ +C6Hs06 -+ 2Fe2+ +C6H606+2H+ produk dari pengurangan dengan asam askorbat menjadi asam dehidroaskorbat . Sulfida hidrogen ( lih reaksi 3 ) dan gas belerang dioksida mengurangi besi ( III )ion juga : 2Fe3+ + H2S -+ 2Fe2+ + S! + 2H+ 2Fe3+ +S02+2H20 -+ 2Fe2+ +SOi- +4H+
  • 12. Oksidasi besi ( II ) ion besi ( III ) : oksidasi terjadi secara perlahan setelah terpapar udara . Oksidasi cepat dipengaruhi oleh asam nitrat pekat , hidro gen peroksida , asam klorida pekat dengan potasium klorat , aqua regia , kalium permanganat , kalium dichronate , dan cerium ( IV ) sulfat dalam larutan asam . 4Fe2+ +02 +4H+ -+ 4Fe3+ +2H20 3Fe2+ + HN03 + 3H+ -+ NOj + 3Fe3+ + 2H20 2Fe2+ + H202 + 2H+ -+ 2Fe3+ + 2H20 6Fe2+ +CI03 +6H+ -+ 6Fe3+ +CI- +3H20 2Fe2+ + HN03 + 3HCl -+ 2Fe3+ + NOClj +2Cl- +2H20 SFe2+ + MnO:; + 8H+ -+ SFe3+ + Mn2+ + 4H20 Fe2+ + Ce4+ -+ Fe3+ + Ce3+ Tes khusus untuk besi ( II ) dan besi ion ( III ) . Besi ( 11 ) dapat dideteksi paling andal dengan Ct , ci - Dipyridyl ( lih reaksi 9 , Bagian 111,21 ) ; tes ini konklusif juga di hadapan besi ( LII ) . Pada gilirannya , besi ( III ) ion dapat dideteksi dengan larutan amonium tiosianat ( lih reaksi II ) . Harus diingat bahwa bahkan solusi baru disiapkan dari besi murni ( II ) garam mengandung beberapa zat besi ( III )
  • 13. NI2+ Asam klorida ( baik encer dan pekat ) dan asam sulfat encermelarutkan nikel dengan pembentukan hidrogen : Ni+2H+ → + Ni2+ + H2 Ni+2HCl→+ Ni2++2Cl-+H2 Reaksi-reaksi ini mempercepat jika solusi dipanaskan . Terkonsentrasi , asam sulfat panas melarutkan nikel dengan pembentukan sulfur dioksida : Ni+H2S04+2H+→ Ni2++S02+2H20 Encer dan asam nitrat terkonsentrasi larut nikel mudah dalam dingin : 3Ni+2HN03 +6H+ → 3Ni2+ +2NO +4H20 Nikel yang stabil ( II ) garam yang berasal dari nikel ( II ) oksida , NiO , yang merupakan zat hijau . Nikel terlarut ( II ) garam berwarna hijau , karena warna hexaquonickelate (II ) kompleks [ Ni ( H20 ) 6 ] H ; singkatnya Namun , ini akan dianggap sebagai nikel sederhana ( II ) ion nih . S ebuah nikel berwarna hitam kecoklatan ( III ) oksida Ni203 juga ada , tapi ini larut dalam asam membentuk nikel ( II ) ion . Dengan asam klorida encer reaksi ini menghasilkan gas klorin : Ni203 +6H+ +2Cl- →+ 2Ni2+ +C12  +3H20
  • 14. 1. Larutan natrium hidroksida : endapan hijau nikel ( II ) hidroksida Ni2+ +20H-→+ Ni(OH)2↓ Endapan tidak larut dalam reagen berlebih . Tidak ada curah hujan terjadi di hadapan tartrat atau sitrat , karena pembentukan kompleks . Amonia larut endapan ; dengan adanya alkali garam hidroksida amonium kelebihan juga akan melarutkan endapan : Ni(OH)2↓+6NH3 → + [Ni(NH3)6]2+ +20H Ni(OH)2!+6NH4 + +40H- → [Ni(NH3)6] 2+ +6H20 Solusi dari hexamminenickelate ( II ) ion adalah biru ; dapat dengan mudah keliru untuk tembaga ( II ) ion , yang membentuk tetramminecuprate biru ( II ) ion dalam reaksi analog ( lih Bagian 111,10 ) solusi .suatu tidak mengoksidasi pada mendidih dengan paparan udara bebas atau pada penambahan hidrogen peroksida ( perbedaan dari kobalt ) . Hijau nikel ( II ) hidroksida endapan dapat dioksidasi untuk nikel hitam ( III )hidroksida dengan larutan natrium hipoklorit : 2Ni(OHh+CIO- +H20 --+2Ni(OHh!+CI-
  • 15. Larutan hidrogen peroksida namun tidak teroksidasi nikel ( II ) hidroksida , tetapi endapan mengkatalisis dekomposisi hidrogen peroksida untuk oksigen dan air Ni(OHh! tanpa perubahan yang terlihat lainnya 2. Amonia solusi : endapan hijau nikel ( II ) hidroksidaNj2+ + 2NH3 + 2H20 --+Ni(OHh! + 2NHtyang larut dalam kelebihan reagen : Ni(OHh! + 6NH3 --+[Ni(NH3)6]2+ + 20H- solusi berubah biru ( cf , reaksi I) . Jika garam amonium yang hadir , tidak ada curah hujan terjadi , tapi kompleks terbentuk segera .3. Ammonium sulfida solusi : endapan hitam sulfida nikel dari solusi netral atau sedikit basa : Ni2+ +S2- --+NiS! Jika reagen ditambahkan secara berlebihan, solusi koloid coklat gelap terbentuk yang berjalan melalui kertas saring . Jika solusi koloid direbus atau jika diberikan sedikit asam dengan asam asetat dan direbus , solusi koloid ( hidrosol ) adalah digumpalkan dan kemudian dapat disaring .
  • 16. Kehadiran pada industri besar jumlah dari amonium klorida biasanya mencegah pembentukan sol . Nikel sulfida praktis tidak larut dalam encer dingin asam klorida ( perbedaan dari sulfida mangan dan seng ) dan asam asetat , tetapi larut dalam air panas con centrated asam nitrat dan aqua regia dengan pemisahan sulfur : 3NiS! + 2HN03 + 6H+ --+3Ni2+ + 2NOj + 3S! + 4H20 NiS! +HN03 +3HCI--+ Ni2+ +S!+NOClj +2CI- +2H20 Lebih lama larut pemanasan sulfur dan solusinya menjadi jelas : S! + 2HN03 --+SOi - + 2H+ + 2NOj S!+3HN03+9HCI--+ SOi- +6CI- +3NOClj+8H+ +2H20 4. Hidrogen sulfida ( gas atau larutan jenuh ) : hanya bagian dari nikel secara perlahan diendapkan sebagai sulfida nikel dari larutan netral ; tidak ada curah hujan terjadi dari larutan yang mengandung asam mineral atau lebih asam asetat . Curah hujan lengkap terjadi , namun, dari solusi yang dibuat basa dengan larutan amonia , atau dari larutan yang mengandung lebih dari alkali asetat dibuat sedikit asam dengan asam asetat ( bandingkan Bagian 1,28 ) .
  • 17. 5. Kalium larutan sianida ( RACUN ) : endapan hijau nikel ( II )sianida Nj2+ +2CN- --+Ni(CNh! Endapan ini mudah larut dalam kelebihan reagen , ketika solusi kuning muncul karena pembentukan tetracyanonickelate ( II ) ion kompleks :! Ni ( CNH + 2CN- - + [ Ni ( CN ) 4 ] 2-Encer asam klorida terurai kompleks , dan endapan muncul lagi . Sebuah lemari asam dengan ventilasi yang baik harus digunakan untuk tes ini :[ Ni ( CN ) 4 ] 2- + 2H + - + Ni ( CNH + 2HCNjJika solusi dari tetracyanonickelate ( lI ) dipanaskan dengan larutan natrium hipobromit ( disiapkan in situ dengan menambahkan air brom ke larutan natrium hidroksida ) , yang terurai kompleks dan nikel hitam ( LIL ) endapan hidroksida terbentuk ( perbedaan dari ion cobalt ) :2 [ Ni ( CN ) 4Y- + OBr- + 40H- + H20 - + 2Ni ( OHH + 8CN- + Br " Kelebihan kalium sianida dan / atau air brom berlebih harus dihindari ,karena ini bereaksi dengan pembentukan sianogen bromida , yang beracundan menyebabkan air mata :CN- + Br2 - + + Br- BrCNj
  • 18. 6. Kalium solusi nitrit: tidak ada endapan yang dihasilkan dengan adanya asam asetat (perbedaan dari kobalt). 7. a-Nitroso-il-naftol reagen (cf Bagian 111,26, reaksi 7), coklat cipitate pra komposisi Ni (C1oH602Nh, yang larut dalam asam klorida (berbeda dari kobalt, yang menghasilkan endapan coklat kemerahan, tidak larut dalam encer asam klorida). 8. Dimethylglyoxime reagen (C4H sO 2N 2): endapan merah nikel dimetil glyoxime dari solusi hanya basa dengan solusi amonia atau asam buffered dengan natrium asetat:Besi (lI) (pewarnaan merah), bismut (endapan kuning), dan jumlah yang lebih besar dari kobalt (pewarnaan coklat) mengganggu dalam larutan amoniak. Pengaruh mengganggu unsur-unsur (Fe2 + harus teroksidasi menjadi Fe3 +, mengatakan, dengan hidrogen peroksida) dapat dihilangkan dengan penambahan tartrat a. Ketika jumlah besar garam kobalt yang hadir, mereka bereaksi dengan dimethylglyoxime dan prosedur khusus harus diadopsi (lihat di bawah). Oksidator harus absen. Paladium, platinum, dan emas memberikan endapan dalam larutan asam.Reagen dibuat dengan melarutkan saya g dimethylglyoxime dalam etanol lOOml. Teknik uji spot sebagai berikut. Tempatkan setetes larutan uji pada drop
  • 19. 9. «-Furil-dioxime reagenendapan merah dalam larutan sedikit amoniak.Tempatkan beberapa tetes larutan uji sedikit amoniak dalam tabung mikro dan tambahkan beberapa tetes reagen. Sebuah endapan merah atau pewarnaan terbentuk. Atau, reaksi dapat dilakukan di piring tempat.Sensitivitas: 0 • 02 jig Ni. Batas konsentrasi: Saya di 6.000.000.Reaksi tidak terganggu oleh perak atau tembaga, atau dengan besi {III), kromium ataualuminium dengan adanya solusi tartrat amoniak: jika seng hadir, amonium klorida pertama harus ditambahkan; kobalt (I1I) ion represss yang tivity sensi dan harus teroksidasi menjadi negara tervalen dengan hidrogen peroksida; besi (II) mengganggu dan harus teroksidasi dan solusi tartrat basa ditambahkansebelum menerapkan tes.
  • 20. 10. Rubeanic asam pereaksi (CS .NH2) 2: endapan biru atau ungu atau pewarnaan dalam larutan amoniak. Tembaga dan kobalt, serta garam besi mengganggu reaksi dan harus absen.Tempatkan setetes larutan uji pada kertas drop-reaksi, tahan lebih uap amonia dan tambahkan setetes reagen. Tempat biru atau biru-violet diperoleh.Sensitivitas: 0 • 03 jig Ni. Batas konsentrasi: Saya di 1.250.000.Reagen terdiri dari I persen larutan asam rubeanic dalam alkohol.11. Dry tes a. Tes sumpitan Semua senyawa nikel ketika dipanaskan dengan natrium karbonat pada arang hasil abu-abu, sedikit sisik magnetik nikel logam. Jika ini ditempatkan pada strip kertas filter, dibubarkan dengan cara beberapa tetes asam nitrat, beberapa tetes asam klorida pekat ditambahkan dan kertas saring dikeringkan dengan bergerak bolak-balik di api atau dengan menempatkannya pada luar dari air tabung yang berisi yang dipanaskan sampai titik didih,kertas mengakuisisi warna hijau karena pembentukan nikel ( II ) klorida . Pada membasahi kertas saring dengan larutan amonia dan menambahkan beberapa tetes reagen dimethylglyoxime , warna merah yang dihasilkan .
  • 21. Borax manik Tes ini berwarna coklat api oksidasi , karena pembentukan metaborat nikel , Ni ( B02h . Atau dari meta borat kompleks Na2 [ Ni ( B02 ) 4 ] ' dan abu-abu , karena nikel logam , dalam mengurangi api.
  • 22. CO2+disosiasi senyawa kobalt ditekan , warna larutan berubah secara bertahap menjadi biru .Cobalt ( III ) ion Co3 + tidak stabil , namun kompleks mereka stabil baik dalamsolusi dan dalam bentuk kering . Cobalt ( II ) kompleks dapat dengan mudah teroksidasi menjadi kobalt ( III ) kompleks . 1. Sodium hidroksida solusi : Dalam dingin garam dasar biru diendapkan : Co2 + + OH- + N03 - + Co ( OH ) N03 !Setelah pemanasan dengan kelebihan alkali ( atau kadang-kadang hanya pada penambahan kelebihan reagen ) garam dasar diubah menjadi merah muda kobalt ( II ) hidroksida endapan :Co ( OH ) N03 ! + OH- - + Co ( OHH + N03
  • 23. Beberapa endapan namun masuk ke dalam solusi.Hidroksida yang secara perlahan berubah menjadi kobalt berwarna hitam kecoklatan (III)hidroksida pada paparan udara:! 4Co (OHH 02 + 2H20 - + 4Co (OHH!Perubahan ini berlangsung lebih cepat jika agen pengoksidasi, seperti natrium hipoklorit atau hidrogen peroksida ditambahkan:! 2Kor (OHH + H202 - + 2Kor (OHH!2Kor (OHH + OCI- + H20 -!! + 2Kor (OHH + cipher 2. Larutan amonia: dengan tidak adanya garam amonium jumlah kecil amonia mengendapkan garam dasar seperti dalam reaksi saya:Co2 + + NH3 + H20 + N03 - + Co (OH) N03! + NHT
  • 24. 3. Ammonium sulfida solusi: endapan hitam kobalt (II) sulfida dari larutan netral atau alkali:Co2 + + S2- .CoS! 4. Kalium larutan sianida ( RACUN ) : endapan coklat kemerahan dari kobalt ( II ) sianida :Co2 + + 2CN- .Co ( CNH ! 5. Kalium nitrit solusi : endapan kuning kalium hexanitritocobaltate (III) K3 [ Co ( N02 ) 6 ] ' 3H20 : Co2 + + 7N02- + 2H + + 3K + → K3 [ Co ( N02 ) 6 ] ! + NOJ + H20 ( a) Reaksi ini berlangsung dalam dua langkah . Pertama , nitrit mengoksidasi kobalt ( II ) kekobalt ( III ) :Co2 + + N02-+ 2H + → + Co3+ + NO  + H20 kemudian kobalt ion ( III ) bereaksi dengan nitrit dan kalium ion : COH + 6N02-+ 3K + → K3 [ Co ( N02 ) 6 ]
  • 25. 6. Amonium (reaksi Vogel): menambahkan beberapa kristal amonium tiosianat untuk solusi netral atau asam dari kobalt (II) warna biru muncul karena pembentukan tetrathiocyanatocobaltate (II) ion:Co2 + + 4SCN- _. [CO (SCN) 4] 2-
  • 26. 9. Asam Rubeanic ( atau dithio - oxamide ) reagen kekuningan - coklat endapan . Di bawah kondisi yang sama garam nikel dan tembaga memberikan endapan biru dan hitam masing-masing ( lihat Bagian 111,10 ) . Jumlah besar garam amonium mengurangi sensitivitas .Tempatkan setetes larutan uji pada kertas drop- reaksi , terus dalam uap amonia , dan kemudian tambahkan setetes reagen . Sebuah tempat cokelat atau cincin terbentuk .
  • 27. 10 tes kering a . Tes sumpitan Semua senyawa kobalt saat dinyalakan dengan natrium karbonat pada arang memberikan abu-abu , manik-manik sedikit logam kobalt . Jika ini dihapus , ditempatkan pada kertas filter , dan dilarutkan dengan penambahan beberapa tetes asam nitrat encer , beberapa tetes asam klorida pekat ditambahkan dan kertas saring kering, yang terakhir ini berwarna biru dengan kobalt klorida yang dihasilkan .b . Tes manik Borax ini memberikan manik biru baik di pengoksidasi dan mengurangi api . Cobalt metaborat Co ( B02h . Atau garam kompleks Na2Co ( B02 ) 4 ' adalahterbentuk . Kehadiran sebagian besar nikel tidak mengganggu .
  • 28. Pereaksi pengamatan Reaksi 1. Larutan amonia Endapan coklat merah seperti gelatin dari besi(III) Hidroksida Fe + 3NH3 +3H2O → Fe(OH)3↓+3NH4 + 2. Larutan natrium hidroksida Endapan coklat kemerahan besi(III) hidroksida 2Fe + 3OH- → Fe(OH)3↓ 3. Hidrogen Sulfida Endapan putih susu 2Fe + H2S+ 2Fe + 2H + S↓ 4. Larutan amonia sulfida Endapan hitam besi(II) sulfida belerang endapan putih belerang 2Fe2+ +3 S2- → 2FeS+ S↓ ↓ FeS ↓ + 2H+ → Fe2++H2S ↑ 5. Kalium sianida Endapan coklat kemerahan besi(III) sianida kuning ion heksasianoferat Fe3+ + 3CN- → Fe(CN)3 ↓ Fe(CN) 3+ 3CN- → Fe(CN)6 3- 6. Larutan kalium heksasiano ferat(II) Hijau 4Fe3+ +3 Fe(CN)6 4- →Fe4 [(CN)6 ] 3 7. Kalium heksasianoferat(III) Pewarna coklat Fe3+ +[Fe(CN)6 3-] →Fe[(CN)6 ] 8. Larutan dinatrium hidrogen fosfat Endapan putih keKuningan Fe3+ + HPO4 2- → FePO 4 + H+↓ 9. Uji Kering • Uji Pipa Tiup + heat natrium karbonat • Uji Manik Borak Partikel abu-abu sukar dilihat Coklat kekuningan ketika panas Hijau muda dalam nyala reduksi Coklat kemerahan jika manik banyak
  • 29. Pereaksi pengamatan Reaksi 1. Larutan amonia Garam-garam amonium CO + NH3 +H2O +NO → CO(OH)3NO3↓+NH4 + 2. Larutan natrium hidroksida Endapan Garam basa biru CO + OH- +NO3 → CO(OH)3NO3↓ 3. Hidrogen Sulfida - - 4. Larutan amonia sulfida Endapan hitam kobalt (II) sulfida netral atau basa CO2+ + S2- → CoS↓ 5. Kalium sianida Endapancoklat kemerahan kobalt (II) sianida CO2+ + 2CN-→ Co(CN2 ↓ 6. Larutan kalium nitril Endapan kuning kalium heksanitritokobaltat(III) CO2+ +7NO2 - + 2H++ 3K+ -→ K2 [Co(NO2)6] 7. Uji Kering • Uji Pipa Tiup + heat natrium karbonat • Uji Manik Borak Manik kobalt berwarna abu-abu yang sedikit metalik Manik biru
  • 30. Pereaksi pengamatan Reaksi 1. Larutan amonia Endapan hijau nikel (II) hidroksida Ni + 2NH3 +2H2O → Ni(OH)3↓+2NH4 + 2. Larutan natrium hidroksida Endapan hijau nikel (II) hidroksida Ni + 2OH- → Ni(OH)2↓ 3. Hidrogen Sulfida Endapan perlahan - 4. Larutan amonia sulfida Endapan hitam nikel sulfida Netral atau basa Ni2+ + S2- → NiS↓ 5. Kalium sianida Endapan hijau nikel (II) sianida Ni2+ + 2CN- → Ni(CN)2 ↓ 6. Larutan kalium nitrit - - 9. Uji Kering • Uji Pipa Tiup + heat natrium karbonat • Uji Manik Borak Serpih-serpih logam bikel berwarna abu-abu sedikit magnetis Manik berwarna coklat nyala oksidasi -
  • 31. Pereaksi Fe3+ CO2+ Ni2+ 1. Larutan amonia Endapan coklat merah seperti gelatin dari besi(III) Hidroksida Garam-garam amonium Endapan hijau nikel (II) hidroksida 2. Larutan natrium hidroksida EEndapan coklat kemerahan besi(III) hidroksida Endapan Garam basa biru Endapan hijau nikel (II) hidroksida 3. Larutan amonia sulfida Endapan hitam besi(II) sulfida belerang endapan putih belerang Endapan hitam kobalt (II) sulfida netral atau basa Endapan hitam nikel sulfida Netral atau basa 4. Kalium sianida Endapan coklat kemerahan besi(III) sianida kuning ion heksasianoferat Endapancoklat kemerahan kobalt (II) sianida Endapan hijau nikel (II) sianida 6. Uji Kering • Uji Pipa Tiup + heat natrium karbonat • Uji Manik Borak Partikel abu-abu sukar dilihat Coklat kekuningan ketika panas Hijau muda dalam nyala reduksi Coklat kemerahan jika manik banyak Manik kobalt berwarna abu-abu yang sedikit metalik Manik biru Serpih-serpih logam bikel berwarna abu-abu sedikit magnetis Manik berwarna coklat nyala oksidasi