SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  39
Hakikat  Semantik SemantikberasaldaribahasaYunanisema (katabenda) yang berartitandaataulambang.  Katakerjanyasemaino yang berartimenandaiataumelambangkan. Katasemantikinikemudiandisepakatisebagaiistilah yang digunakandibidanglinguistik yang mempelajarihubunganantaratandasenganhal yang ditandai. Selainistilahsemantik, didalamsejarahlinguistik, ada pula istilahsemiotika, semiologi, semasiologi, sememik, dansemikyang mempelajarimaknaatauartidarisuatutandaataulambang. Namun, istilahsemantiklebihumumdigunakandalamstudilinguistikkarenaistilah-istilahlainnyamemilikiobjek yang cukupluas, yaknimencakupmaknatandaataulambangpadaumumnya, sepertimaknatandalalulintas, kodemors,tanda-tandadalamilmumatematika, sedangkancakupansemantikhanyaberkanaandenganbahasasebagaialatkomunikasi verbal.
MAKNA, INFORMASI, MAKSUD Menurut Ferdinand de Saussure, setiaptandalinguistikmemilikiduaunsur, yakni yang diartikan (signifie) dan yang mengartikan (signifiant). Signifiemerupakankonsepataumaknadarisuatutanda, sedangkansignifiantmerupakanbunyi-bunyi yang terbentukdarifonem-fonembahasa yang bersangkutan. Apakahsemuakatamemilikireferen? Kata-kataberkelasverba, adjektiva, dannominamemangselalumemilikireferen, tetapipreposisi, konjungsi.
Dengandemikian, kata-kata yang memilikireferendisebutsebagaikata yang bermaknareferensial, sedangkankata yang tidakmemilikireferendisebutsebagaikata yang tidakbermaknareferensial. Bagaimanadenganreferenkatakaki dalamkaki gunung, kaki meja? Verhaarmengungkapkanbahwareferenkatakakitetapkaki sebagaianggotatubuh. Padakatakaki gunung, kata kaki digunakanuntukmerujukpadasesuatu yang lain secarametaforis (secaraperbandingan). Dengandemikian, referensebuahkataselalubersifattetapatautidakberubah.
Padadasarnya, antaramaknadaninformasimerupakanduahal yang berbeda. Maknamerupakangejaladalamujaran (utterance-internal phenomenon), sedangkaninformasimerupakangejaladalamujaran (utterance-external phenomenon), misalnyakataayahdanbapakyang keduanyamemilikiinformasi yang sama, yakni ’orangtualaki-laki’ tetapimaknanyajelasberbeda. Bandingkanmaknaantarakatabapakpresidendengan # ayah presiden.
Selaininformasisebagaibagiandarigejalaluarujaran, maksud pun padadasarnyamerupakangejalaluarujaran. Kalauinformasidilihatdariobjeknya, maksuddilihatsegikontekspembicaraan, misalnyabagussekalinilaimunak!
TIGA PANDANGAN FILOSOFIS Realismeberanggapan bahwa manusia selalu memiliki jalan pikiran tersendiri terhadap duania luar dan menusia selalu memberi gagasan tertentuterhadapdunialuar sehingga antara makna dan wujud dimaknai memiliki hubungan yang hakiki.  Konseptualisberanggapan bahwa makna dan kata dapat dilepaskan dari dunia luar karena pemakaian sepenuhnya ditentukan oleh adanya asosiasi (gambaran dalam angan-angan) dan konseptualisasi pemakainya.  Nominalisberangggapan bahwa makna dan kata dengan dunia semata-mata bersifat arbitrer. Meskipun demikian penentuan hubungan oleh para penutur harus dilatari oleh adanya konvensi.
Aspek Makna Aspek makna dalam hal ini dibedakan dengan aspek sebagai kategori gramatikal sebuah verba yang biasanya mengungkapkan lama dan jenis kegiatan. Oleh karena itu, aspek makna yang dimaksud di sini lebih cederung mengarah kepada aspek makna tertentu dalam hubungannya dengan pemakaian bahasa pada konteks situasi dan sosial tertentu.  Dilihat dari fungsinya, aspek semantik kata, kelompok kata, frasa, klausa, dan kalimat dibedakan menjadi empat macam, yakni: (1) Aspek makna pengertian (Sense), (2) Aspek makna perasaan (Feeling), (3) Aspek makna nada (Tone), dan(4) Aspek makna tujuan (Intension). Keempat aspek makna tersebut akan dipaparkan di bawah ini.
Aspek makna pengertian disebut juga tema karena ketika seseorang berbicara menggunakan kata-kata yang mengandung ide atau pesan tertentu. Perhatikancontohberikut: Hariinihujan Hariinimendung Ketikakomunikasiberjalandengantemadiatas, tentuterdapatunsurpembicaradanpendengandalamragamlisan, unsurpenulisdanpembacapadaragamtulisan yang memilikipengetahuanataupengertian yang samaterhadapsatuan-satuan: hari, ini, hujan, danmendung. Padaperinsipnya, aspekmaknapengertiandalamhalinibarubisatercapaiapabilapembicaradanpendengar, penulisdanpembacamemilikibahasa yang samadalamartisalingmemahamitentangapa yang disampaikanmelaluibahasa yang digunakan.
Aspekmaknaperasaanberhubungandengansikappembicaraterhadapsituasipembicaraan, misalnyaperasaansedih, gembira, panas, dingin, dan lain-lain. Pernyataandalambentukbahasa yang sesuaiuntukmegungkapkansituasi-situasisepertiitudisebutmengandungmaknaaspekperasan.  Aspekmakna nada merupakanaspekmakna yang mengungkapkansikappembicaraterhadapmitrawicaradalamkomunikasilisanatausikappenyair/penulisterhadappembacadalamkomunikasitulisan.  Aspekmakna nada dalamsebuahproseskomunikasimelibatkanpembicarauntukmemilihkata-kata yang sesuaidenganpembicaradanmitrawicara. Kata-kata yang dipilihsesuaidengan nada-nada  yang dianggapsesuaisetelahmemperhitungkansiapa yang bicara, siapamitrawicara, dalamsituasisosialbudayasepertiapa (usia yang samaatauberbeda, daerah yang samaatauberbeda, status sosial yang samaatauberbeda, dan lain-lain.
Aspekmakna nada iniberhubungandenganaspekmaknaperasaan, karenajikakitajengkelterhadapseseorangmakasikapkitaakanberlainandanhalitumempengaruhi pula pilihankata yang sesuaidengannadanya.  Aspekmaknatujuanmenekankanbahwaapa yang kitaungkapkandalambentuktuturanitumengandungtujuantertentu, misalnyadenganmengatakanpenipukaubertujuan agar mitrawicaramerubahkelakuannya yang tidakdiinginkantadi. Adabeberapajenissifat-sifatpernyataan yang bisadigunakandalammengungkapkanaspekmaknatujuanini, antara lain: #deklaratif > Pemeliharaankesehatandapatmenunjang program 		pemerintahdidalammemeliharalingkungandanmeningkatkantarafkehidupanbangsa #persuasif/membujuk> Denganpolamakanempatsehat lima sempurnaditiapkampungakanmenjaminkesehatanmasyarakat
# Imperatif > Halaman-halamanrumahditiaptempat agar ditanamidenganapotekhidup # Naratif > Manusiahiduppanjangdenganmemeliharakesehatandanmemeperhatikansikappemerintahdalammeningkatkantarafhidupsehat # Politis > Rakyat bersatu, negaramaju # Paedagogis > Membinahidupsehatsupayakitaselamat
JENIS-JENIS SEMANTIK Bagian-bagiandaritatarananalisis yang mengandungmaknamenurutVerhaar (1978) sebagaiberikut: Semantikbahasa=> 1. tatabahasagramatikal = a. sintaksis= fungsikosongdariarti, katagoridanperansemantikgramatikal; b. morfologi=semantikgramatikal. 2. fonemik(tidakadasemantiktetapisetiapfonemmembedakanmakna, fonetik (tidakadasemantik). 3. leksikon=semantikleksikal.
Kalau yang menjadiobjekkajiannyaadalahleksikon, jenissemantiknyaadalahsemantikleksikal.  Dalamsemantikleksikalinidiselidikimakna yang adadarimasing-masingleksembahasatersebut. Olehkarenaitu, makna yang adapadaleksem-leksemdisebutmaknaleksikal. Leksemadalahistilah yang lazimdigunakandalamstudisemantikuntukmenyebutsatuan-satuanbermakna. Istilahleksemkuranglebihdapatdipadankandenganistilahkata yang lazim
digunakandalamstudimorfologidansintaksis yang lazimdidefinisikansebagaisatuangramatikalbebasterkecil. ,[object Object]
Dalamstudimorfologi, seringdiartikansebagaisatuanabstrak yang setelahmelaluiprosesmorfologiakanmembentukkata, misalnya ANGKAT =>mengangkat, angkati, angkatkan (Lihat Lyons, 1975 dan Matthews, 1974).,[object Object]
Secaratersendiri, terdapat pula istilahsemantiksintaktikalyang sasarannyatertumpuhpadahal-hal yang berkaitandengansintaksis.
Di dalamsintaksis, ada pula tataranbawaanberupafungsigramatikal,  ,[object Object]
Yang memilikimaknaadalahpengisikotak-kotakitu yang disebutkatagori, sepertinomina, verba, adjektiva, dansebagainya.
Katagori-katagoriinilah yang sesungguhnyatelahmemilikimakna,[object Object],[object Object]
Apakahseluruhmaksud yang berbedadenganmaknaujaran yang kitaungkaptermasuksemantikmaksud?
MenurutVerhaar, selamamasihmenyangkutmasalah lingual tentudapatdijawabiya, misalnyaketikaadaorangbertanyadankitatidakmenjawabdenganmaksudmemberitahukanbahwa,[object Object],[object Object]
menggonggong, berkotek, mendesis, meringkik, berdering, mencicit, dansebagainya. 2. PenyebutanBagian DalambidangSastraterdapatistilahpars pro toto= gayabahasa yang menyebutkanbagiandarisuatubendaatauhalpadahal yang dimaksudkeseluruhanbendaitu. Adapun yang lain, yaknitotem pro parte = keseluruhanuntuksebagian. 3. PenyebutanSifatKhas Di dalambahasa Indonesia terdapatkata-kata yang diberinamasesuaidengansifatkhasnya, sepertisikikir, sibotak, sigendut, golongankiri, sihitam, dansebaginya.
4. PenemudanPembuat Banyaknama yang lahirberdasarkannamapenemudanpembuatnya. Kata-kata yang dimaksud, sepertikondom = Dr. Condom, mujairyang mula-muladitemukanolehseorangpetanibernamaMujairdi Kediri, JawaTimur, voltdarinamapenciptanyaseorangahlifisikabangsa Italia, bayangkaradarinamapasukanpengawalkerajaanpadazamanMajapahit, laksamananamaseorangtokohdalamcerita Ramayana, boikotdarinamaseorangtuantanahdiInggris yang memilikitindakan yang keraspadatahun 1880.
5. TempatAsal Magnet berasaldarinamasuatutempatyakni Magnesia, burungkenaridarinamapulauKenaridiAprika, sardendarinamapulauSardeniadi Italia. 6. Bahan Katagoniberasaldarinamaseratdidalamtumbuh-tumbuhan, kacaadalahnamabahan. Benda lain yang terbuatdarikacadisebutkaca, misalnyakacamata, peraksebagainamabahankemudianmunculuangperak. 7. Keserupaan Kaki gunung, kaki meja, kaki kursi. Dalamhalini, kata kaki memilikikeserupaanmaknayaknisebagaipenopangtubuh. Raja dangdut, raja makan, dsb.
8. Pemendekan AbridariAngkatanBersenjataRepublik Indonesia, KONI = komiteolahraganasional Indonesia, dll. 9. PenamaanBaru Pariwisatamenggantitorisme, sukucadangmenggantionderdil, darmawisatamenggantipiknik. Penggantinyalebihnasionalis. 10. Peristilahan Tangan yang secarakedokteranterbagimenjadilengandantangan. Lengandariketiaksampaipergelangan, tangandaripergelangansampaijari.
11. Pendifinisian Difinisi yang dibuatolehmanusiadigolongkanmenuruttarafkejelasannya. Taraf paling rendahdisebutdifinisisinonimis. Ketidakjelasan yang dimaksuddalamhalinikarenadifiinisi yang diberikanbersifatputarbalik, misalnyaantaraayah denganbapak. Keduadifinislogis= adalahsuatudifinisi yang dibuatsecarategassehinggaobjektersebutberbedasecaranyatadenganobjek-objeklainnya, difinisidalambidangilmutertentu. Ketigadifinisiensiklopedi= difinisiinilebihjelasdaridifinisilogiskarenamenerangkansecaralengkap, jelas, dancermatberkenaandengankata yang didefinisikan.
Adapundifinisi lain, yaknidifinisioprasional/batasan= difinisiinidigunakanuntukmembatasikonsep yang digunakandalamsuatutulisanataupembicaraan, misalnya: 1) Yang dimaksuddengan air dalamtulisaniniadalahcairanuntukkeperluanhidupsehari-hari;  2. Yang dimaksuddengan air dalamtulisaniniadalahsegalazatcair yang terdapatdalamtumbuh-tumbuhanbaik yang terdapatdidalambatang (seperti air tebu), maupun yang terdapatdidalambuah.
JenisMakna Misalnya: kataamplop yang padakonstruksitertentumengandungmaknadenotatif (kognitif), padakonstruksitertentudapatmengandungmaknakonotatif. Perhatikancontohberikut: Sayamembeliamplopdiwarung. 		Beri saja dia amplop, persoalannya akan beres. 	Makna denotatif (kognitif) kita jumpai pada kalimat (1) sedangkan makna denotatif kita jumpai pada kalimat (2).
Semantik Leksikal  merupakan bidang Semantik yang meneliti makna leksikal menurut azas-azas dinamis leksikologi. Makna leksikal dalam diskripsi Linguistik lazimnya ditandai dengan tanda petik tunggal, misanya kita mengatakan kata rumah memiliki makna ‘rumah’. Oleh karena itu, makna leksikal sebenarnya merupakan makna dari satuan terkecil sebuah leksikon.  	Semantik leksikal secara leksikologis mencakup beberapa segi, yakni:  (a) makna dan referensi, (b) denotasi dan konotasi, (c) analisis ekstensional dan analisis intensional, (d) analisis komponensi, (e) makna dan pemakaiannya, (f) senonim,  (g) antonim, (h) homonim, (i) hiponim, dan (j) polisemi.
Makna refrensial lazimnya dipandang sebagai sifat kata. Misalnya kata roti  memiliki makna tertentu, akan tetapi selain dari makna tersebut, kata roti memiliki sifat yang namanya referensi, yaitu kemapuan kata roti untuk mengacu pada benda tertentu atau referen.  	Istilah referensi membawa dua arti yang agak berbeda, yakni referensi ekstralingual seperti contoh di atas, karena referen dari kata roti adalah sesuatu di luar bahasa dan referensi intralingual, karena referensi tadi menujuk sesuatu yang ada di dalam tuturan, misalnya Roti yang kita beli kemarin, saya sudah memakannya. Kata ganti –nya pada kata memakannya bereferensi pada kata roti yang ditemukan pada sebagai kata pertama tuturan tadi
Selain penunjukan yang bersifat anaforis tadi, dijumpai pula penunjukan yang bersifat kataforis yakni penunjukan pada teks yang mengikutinya, misalnya kata orang dalam klausa orang yang mendaptarkan diri harus membawa kartu penduduk.  Ektoforis	 			(Ekstralingual) 			(Semantik  leksikal hampir seluruhnya) Referensi 			Endoforis 			(Intralingual) 			(Semantik gramatikal hampir seluruhnya)
Makna denotasi adalah referensi pada suatu yang ekstralingual menurut makna kata yang bersangkutan.  Makna konotasi adalah makna yang dapat muncul pada penutur akibat penilaian afektif (perasaan) atau emosional. Misalnya  denotasi kata penjara adalah kemampuan kata tersebut untuk mereferensi pada sebuah penjara. Sedangkan konotasi kata penjara adalahnegatif untuk semua penutur karena penghuni penjara sudah tidak memiliki kebebasan lagi untuk hidup menurut kehendaknya sendiri (sebagai alasan dari pandangan penutur).
MaknaKomponensial > maknasuatukatadalamhubungannyadenganmakna yang lain. Misalnyapenamaanseoranganakdengan kata anakmemilikihubungan yang sestematisdengan kata-kata bapak, ibu, adik, kakak, keluarga, dan lain-lain. Katakanlahsistemkekerabatan yang sepsrtiadik, kakak di dalambahasa Indonesia penamaannyaberdasarkanusiasedangkanpenamaanbrother, sister di dalambahasaInggrisberdasarkanjeniskelamin
MaknaKontekstual > makna kata sesuaidenganpemakaiannya. Misalnya: ketikakitamemakai kata mimbardalamreferensinyatehadapsebuah mimbar sebagaimaknaharafiahdari kata tadi. Pada sisilain kata mimbartadidapat pula digunakandalammaknakiasansepertitampak pada ungkapankebebasan mimbar. Pada  contohterakhirtadi kata mimbar tidaklagibereferensiterhadapsebuah mimbar akantetapilebihbereferensiterhadapsebuahkebebasanberbicara di depanumum. MaknaGramatikal > maknasebuahkata yang ditentukanolehadanyapembentukankatabaru.
Relasi Makna Polisemi merupakan suatu bentuk bahasa yang mengandung makna lebih dari satu, misalnya frasa orang tua yang dapat bermakna; (1) Ayah dan Ibu,  (2) orang yang sudah tua, dan (3) orang yang dituakan  atau dihormati. 	Polisemi pada sebuah bahasa dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor, antara lain: (1) spesifikasi dalam ilmu, misalnya kata bentuk dalam bidang bahasa berbeda maknanya dengan kata bentuk dalam bidang seni rupa, dan bidang arsitektur, (2) spesialisai pemakaian dalam kehidupan sosial masyarakat yang beraneka ragam, misalnya kata jalan bagi seorang sopir angkot atau bus kota dapat berarti bekerja, bagi seorang pedagang dapat berarti laris, atau dalam sebuah seminar dapat berarti berlangsung dengan lancar, (3) adanya pemakaian dalam kesastraan misalnya penggunaan kata kaki gunung, kaki langit, dan kaki tangan.
Homonim berasal dari bahasa Yunani Kuno anoma ‘nama’ dan homo ‘sama’.Secara Semantik, Verhaar (1978) mengungkapkan bahwa homonim merupakan ungkapan (berupa kata, frasa, atau kalimat) yang bentuknya sama dengan ungkapan lain (kata, frasa, atau kalimat) tetapi memiliki makna yang tidak sama. Misalnya : antara kata bisa yang ‘racun’ dengan bisa ‘dapat, baku ‘standar’ dengan baku ‘ saling’, bandar ‘pelabuhan’ dengan bandar ‘pemegang uang dalam perjudian’. Homonimdenganpolisemimemilikiperbedaanpadaderajatkesamaanmakna.  Contohpolisemi: Janganberdiridijalanmasuk! Jalanlahlebihdahulu, sebentarlagisayamenyusul!
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hominim, yakni : (1) kata-kata atau bentuk-bentuk yang berhomonim tadi berasal dari dialek atau bahasa yang berlainan, misalnya kata bisa ‘racun’ berasal dari bahasa Melayu, sedangkan kata bisa ‘sanggup’ berasal dari bahasa Jawa, (2) kata-kata yang berhomonim tadi muncul karena adanya proses morfologi, misalnya : kata mengukur ‘memarut’ dengan mengukur ‘menghitung’.
Homonim selain terjadi dalam tataran kata juga terjadi dalam tataran frasa maupun kalimat, misalnya : cinta anak ‘cinta terhadap anak’ dengan cinta anak ‘cinta anak terhadap…’, isteri lurah yang baru itu cantik ‘isteri lurah yang baru diangkat itu cantik’, isteri lurah yang baru itu cantik ‘isteri baru dari lurah itu cantik’.  	Secara garis besar, homonim dibedakan menjadi dua macam, yakni: (1) homofon dan (2) homograf. Homofon adalah dua kata yang memiliki makna dan bentuk penulisan yang berbeda akan tetapi dilafalkan dengan bunyi yang sama, misalnya anatara sah dan syah, syarat dan sarat, antara bang dan bank. 	Pada sisi lain, homograf  merupakan dua kata yang memiliki perbedaan makna dan cara pelafalan akan tetapi memiliki kesamaan dalam cara penulisan, misalnya antara tahu ‘sesuatu makanan’  dengan tahu ‘mengerti’, antara teras ‘bagian rumah’ dengan teras ‘inti’.
Hiponim berasal dari bahasa Yunani Kuno anoma ‘nama’ dan hypo ‘di bawah. Verhaar, (1993) mengungkapkan bahwa secara semantis, hiponim merupakan ungkapan (kata, frasa, atau kalimat) yang meknanya dianggap merupakan bagian dari ungkapan lain. Ungkapan  yang maknanya menjadi bagian dari ungkapan lain disebut hiponim sedangkan ungkapan yang membawahi makna hiponim tadi disebut superordinat. Perhatikan contoh berikut. Warna hijau	kuning  	merah	   ungu    putih	biru     merah jambu	  merah hati    	merah muda

Contenu connexe

Tendances

Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannyaPengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannyaEniphh Abah Muniph
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word documentFajar Pambudi
 
Linguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasaLinguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasaKamarudin Tahir
 
Semantik dan peristilahan bahasa melayu
Semantik dan peristilahan bahasa melayuSemantik dan peristilahan bahasa melayu
Semantik dan peristilahan bahasa melayunoorabib
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuElyn Eveline
 
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016megawatikarlina
 
Bahasa sebagai alat berpikir,filsafat,representatif
Bahasa sebagai alat berpikir,filsafat,representatifBahasa sebagai alat berpikir,filsafat,representatif
Bahasa sebagai alat berpikir,filsafat,representatifidapurnama7475
 
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKPembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKExcella Fiona
 

Tendances (20)

Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannyaPengertian tentang makna & teori pendekatannya
Pengertian tentang makna & teori pendekatannya
 
New microsoft office word document
New microsoft office word documentNew microsoft office word document
New microsoft office word document
 
Linguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasaLinguistik untuk guru bahasa
Linguistik untuk guru bahasa
 
Semantik makna
Semantik maknaSemantik makna
Semantik makna
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Semantik
Semantik Semantik
Semantik
 
makalah semantik
makalah semantikmakalah semantik
makalah semantik
 
Semantik dan peristilahan bahasa melayu
Semantik dan peristilahan bahasa melayuSemantik dan peristilahan bahasa melayu
Semantik dan peristilahan bahasa melayu
 
Linguistik bahasa
Linguistik bahasa Linguistik bahasa
Linguistik bahasa
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayu
 
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
 
Makna semantik
Makna semantikMakna semantik
Makna semantik
 
Linguistik
LinguistikLinguistik
Linguistik
 
Bahasa powerpoint
Bahasa powerpointBahasa powerpoint
Bahasa powerpoint
 
Bbm3201 minggu02
Bbm3201 minggu02Bbm3201 minggu02
Bbm3201 minggu02
 
Teori - teori makna
Teori - teori maknaTeori - teori makna
Teori - teori makna
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
Bmm3111
Bmm3111Bmm3111
Bmm3111
 
Bahasa sebagai alat berpikir,filsafat,representatif
Bahasa sebagai alat berpikir,filsafat,representatifBahasa sebagai alat berpikir,filsafat,representatif
Bahasa sebagai alat berpikir,filsafat,representatif
 
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIKPembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
Pembelajaran Ilmu Kebahasaan SEMANTIK
 

En vedette

Kata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKholid Hamdun
 
Kalkulus dan konsep yang berkaitan
Kalkulus dan konsep yang berkaitanKalkulus dan konsep yang berkaitan
Kalkulus dan konsep yang berkaitanNgadiyono Ngadiyono
 
filsafat umum phytagoras
filsafat umum phytagorasfilsafat umum phytagoras
filsafat umum phytagorasLely Surya
 
Kenapa Orang Putus Hubungan Keluarga
Kenapa Orang Putus Hubungan KeluargaKenapa Orang Putus Hubungan Keluarga
Kenapa Orang Putus Hubungan KeluargaAidilRizali
 
Makalah pembuatan Alat praktikum Brachistocrone
Makalah pembuatan Alat praktikum BrachistocroneMakalah pembuatan Alat praktikum Brachistocrone
Makalah pembuatan Alat praktikum BrachistocroneSulistiyo Wibowo
 
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLIMakalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLIRini Rahayu
 
Pembuatan alat praktikum gaya sentripental
Pembuatan alat praktikum gaya sentripentalPembuatan alat praktikum gaya sentripental
Pembuatan alat praktikum gaya sentripentalSulistiyo Wibowo
 
Live Mesh Tech Days Suisse
Live Mesh Tech Days SuisseLive Mesh Tech Days Suisse
Live Mesh Tech Days SuisseGregory Renard
 
Daftar isi fix revisi
Daftar isi fix  revisiDaftar isi fix  revisi
Daftar isi fix revisianomwiradana
 
La Familia Trabajo De Computacion Alejandro Puruncajas 1 Cca
La Familia Trabajo De Computacion Alejandro Puruncajas 1 CcaLa Familia Trabajo De Computacion Alejandro Puruncajas 1 Cca
La Familia Trabajo De Computacion Alejandro Puruncajas 1 CcaAlejo P
 
Book Report Yayah S
Book Report Yayah SBook Report Yayah S
Book Report Yayah SYayahSopiyah
 
New Features in .Net Framework 4.0 By Nyros Developer
New Features in .Net Framework 4.0 By Nyros DeveloperNew Features in .Net Framework 4.0 By Nyros Developer
New Features in .Net Framework 4.0 By Nyros DeveloperNyros Technologies
 
Sustainable Event Tips
Sustainable Event TipsSustainable Event Tips
Sustainable Event TipsTerra Walker
 
OpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbag
OpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbagOpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbag
OpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbagme_slideshare_2
 
IDNOG3-Jimmy-CloudFlare
IDNOG3-Jimmy-CloudFlareIDNOG3-Jimmy-CloudFlare
IDNOG3-Jimmy-CloudFlareJimmy Lim
 

En vedette (20)

Kata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepanKata ganti-dan-katadepan
Kata ganti-dan-katadepan
 
Kalkulus dan konsep yang berkaitan
Kalkulus dan konsep yang berkaitanKalkulus dan konsep yang berkaitan
Kalkulus dan konsep yang berkaitan
 
filsafat umum phytagoras
filsafat umum phytagorasfilsafat umum phytagoras
filsafat umum phytagoras
 
Kenapa Orang Putus Hubungan Keluarga
Kenapa Orang Putus Hubungan KeluargaKenapa Orang Putus Hubungan Keluarga
Kenapa Orang Putus Hubungan Keluarga
 
Makalah pembuatan Alat praktikum Brachistocrone
Makalah pembuatan Alat praktikum BrachistocroneMakalah pembuatan Alat praktikum Brachistocrone
Makalah pembuatan Alat praktikum Brachistocrone
 
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLIMakalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
 
Pembuatan alat praktikum gaya sentripental
Pembuatan alat praktikum gaya sentripentalPembuatan alat praktikum gaya sentripental
Pembuatan alat praktikum gaya sentripental
 
Sejarah Pythagoras
Sejarah PythagorasSejarah Pythagoras
Sejarah Pythagoras
 
Let's runaway with Valadoo
Let's runaway with ValadooLet's runaway with Valadoo
Let's runaway with Valadoo
 
Live Mesh Tech Days Suisse
Live Mesh Tech Days SuisseLive Mesh Tech Days Suisse
Live Mesh Tech Days Suisse
 
Daftar isi fix revisi
Daftar isi fix  revisiDaftar isi fix  revisi
Daftar isi fix revisi
 
La Familia Trabajo De Computacion Alejandro Puruncajas 1 Cca
La Familia Trabajo De Computacion Alejandro Puruncajas 1 CcaLa Familia Trabajo De Computacion Alejandro Puruncajas 1 Cca
La Familia Trabajo De Computacion Alejandro Puruncajas 1 Cca
 
Survey of plastic
Survey of plasticSurvey of plastic
Survey of plastic
 
Book Report Yayah S
Book Report Yayah SBook Report Yayah S
Book Report Yayah S
 
New Features in .Net Framework 4.0 By Nyros Developer
New Features in .Net Framework 4.0 By Nyros DeveloperNew Features in .Net Framework 4.0 By Nyros Developer
New Features in .Net Framework 4.0 By Nyros Developer
 
Social media voor politici. Kansen & valkuilen.
Social media voor politici. Kansen & valkuilen. Social media voor politici. Kansen & valkuilen.
Social media voor politici. Kansen & valkuilen.
 
Sustainable Event Tips
Sustainable Event TipsSustainable Event Tips
Sustainable Event Tips
 
OpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbag
OpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbagOpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbag
OpenStack Summit 2015 Tokyo Heat-Translator and TOSCA vbrownbag
 
Abhishek Patel Design Work Samples
Abhishek Patel Design Work SamplesAbhishek Patel Design Work Samples
Abhishek Patel Design Work Samples
 
IDNOG3-Jimmy-CloudFlare
IDNOG3-Jimmy-CloudFlareIDNOG3-Jimmy-CloudFlare
IDNOG3-Jimmy-CloudFlare
 

Similaire à Semantik stkip

SEMANTIK DAN PRAGMATIK BAHASA MELAYU
SEMANTIK DAN PRAGMATIK BAHASA MELAYUSEMANTIK DAN PRAGMATIK BAHASA MELAYU
SEMANTIK DAN PRAGMATIK BAHASA MELAYUcikguniza2012
 
Bab 1modul pjj
Bab 1modul pjjBab 1modul pjj
Bab 1modul pjjshamrina85
 
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikMateri M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikPPGHybrid1
 
3.LARAS,RAGAM BI.pptx
3.LARAS,RAGAM BI.pptx3.LARAS,RAGAM BI.pptx
3.LARAS,RAGAM BI.pptxdrakath1
 
Konteks dalam Kajian Etnografi Komunikasi
Konteks dalam Kajian Etnografi KomunikasiKonteks dalam Kajian Etnografi Komunikasi
Konteks dalam Kajian Etnografi KomunikasiSantuso
 
Makalah Tipe Makna
Makalah Tipe Makna Makalah Tipe Makna
Makalah Tipe Makna Halmzalone
 
Morfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isiMorfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isi0027065801
 
Hakikat Bahasa.docx
Hakikat Bahasa.docxHakikat Bahasa.docx
Hakikat Bahasa.docxDivaSafitri7
 
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Risa Octaviani
 
PPT_SEMANTIK_[Compatibility_Mode] (1).pdf
PPT_SEMANTIK_[Compatibility_Mode] (1).pdfPPT_SEMANTIK_[Compatibility_Mode] (1).pdf
PPT_SEMANTIK_[Compatibility_Mode] (1).pdfDewaCintaAlumunium
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikAlfian Akatsuki
 
Asignment semantik terkini 20 sept 2013.............
Asignment semantik terkini  20 sept 2013.............Asignment semantik terkini  20 sept 2013.............
Asignment semantik terkini 20 sept 2013.............Othman BinLeman
 
Bab 2 08205244053
Bab 2 08205244053Bab 2 08205244053
Bab 2 08205244053elbadr
 

Similaire à Semantik stkip (20)

Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2
 
SEMANTIK DAN PRAGMATIK BAHASA MELAYU
SEMANTIK DAN PRAGMATIK BAHASA MELAYUSEMANTIK DAN PRAGMATIK BAHASA MELAYU
SEMANTIK DAN PRAGMATIK BAHASA MELAYU
 
Semantik Pragmatis
Semantik PragmatisSemantik Pragmatis
Semantik Pragmatis
 
SEMANTIK.pptx
SEMANTIK.pptxSEMANTIK.pptx
SEMANTIK.pptx
 
Bab 1modul pjj
Bab 1modul pjjBab 1modul pjj
Bab 1modul pjj
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan PragmatikMateri M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
Materi M4KB4 - Semantik dan Pragmatik
 
ppt kel 3.pptx
ppt kel 3.pptxppt kel 3.pptx
ppt kel 3.pptx
 
Makna kata
Makna kataMakna kata
Makna kata
 
3.LARAS,RAGAM BI.pptx
3.LARAS,RAGAM BI.pptx3.LARAS,RAGAM BI.pptx
3.LARAS,RAGAM BI.pptx
 
Konteks dalam Kajian Etnografi Komunikasi
Konteks dalam Kajian Etnografi KomunikasiKonteks dalam Kajian Etnografi Komunikasi
Konteks dalam Kajian Etnografi Komunikasi
 
Makalah Tipe Makna
Makalah Tipe Makna Makalah Tipe Makna
Makalah Tipe Makna
 
Morfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isiMorfologi 2 april-2019 isi
Morfologi 2 april-2019 isi
 
Hakikat Bahasa.docx
Hakikat Bahasa.docxHakikat Bahasa.docx
Hakikat Bahasa.docx
 
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
 
PPT_SEMANTIK_[Compatibility_Mode] (1).pdf
PPT_SEMANTIK_[Compatibility_Mode] (1).pdfPPT_SEMANTIK_[Compatibility_Mode] (1).pdf
PPT_SEMANTIK_[Compatibility_Mode] (1).pdf
 
Tataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantikTataran linguistik semantik
Tataran linguistik semantik
 
Asignment semantik terkini 20 sept 2013.............
Asignment semantik terkini  20 sept 2013.............Asignment semantik terkini  20 sept 2013.............
Asignment semantik terkini 20 sept 2013.............
 
Bab 2 08205244053
Bab 2 08205244053Bab 2 08205244053
Bab 2 08205244053
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 

Semantik stkip

  • 1. Hakikat Semantik SemantikberasaldaribahasaYunanisema (katabenda) yang berartitandaataulambang. Katakerjanyasemaino yang berartimenandaiataumelambangkan. Katasemantikinikemudiandisepakatisebagaiistilah yang digunakandibidanglinguistik yang mempelajarihubunganantaratandasenganhal yang ditandai. Selainistilahsemantik, didalamsejarahlinguistik, ada pula istilahsemiotika, semiologi, semasiologi, sememik, dansemikyang mempelajarimaknaatauartidarisuatutandaataulambang. Namun, istilahsemantiklebihumumdigunakandalamstudilinguistikkarenaistilah-istilahlainnyamemilikiobjek yang cukupluas, yaknimencakupmaknatandaataulambangpadaumumnya, sepertimaknatandalalulintas, kodemors,tanda-tandadalamilmumatematika, sedangkancakupansemantikhanyaberkanaandenganbahasasebagaialatkomunikasi verbal.
  • 2. MAKNA, INFORMASI, MAKSUD Menurut Ferdinand de Saussure, setiaptandalinguistikmemilikiduaunsur, yakni yang diartikan (signifie) dan yang mengartikan (signifiant). Signifiemerupakankonsepataumaknadarisuatutanda, sedangkansignifiantmerupakanbunyi-bunyi yang terbentukdarifonem-fonembahasa yang bersangkutan. Apakahsemuakatamemilikireferen? Kata-kataberkelasverba, adjektiva, dannominamemangselalumemilikireferen, tetapipreposisi, konjungsi.
  • 3. Dengandemikian, kata-kata yang memilikireferendisebutsebagaikata yang bermaknareferensial, sedangkankata yang tidakmemilikireferendisebutsebagaikata yang tidakbermaknareferensial. Bagaimanadenganreferenkatakaki dalamkaki gunung, kaki meja? Verhaarmengungkapkanbahwareferenkatakakitetapkaki sebagaianggotatubuh. Padakatakaki gunung, kata kaki digunakanuntukmerujukpadasesuatu yang lain secarametaforis (secaraperbandingan). Dengandemikian, referensebuahkataselalubersifattetapatautidakberubah.
  • 4. Padadasarnya, antaramaknadaninformasimerupakanduahal yang berbeda. Maknamerupakangejaladalamujaran (utterance-internal phenomenon), sedangkaninformasimerupakangejaladalamujaran (utterance-external phenomenon), misalnyakataayahdanbapakyang keduanyamemilikiinformasi yang sama, yakni ’orangtualaki-laki’ tetapimaknanyajelasberbeda. Bandingkanmaknaantarakatabapakpresidendengan # ayah presiden.
  • 5. Selaininformasisebagaibagiandarigejalaluarujaran, maksud pun padadasarnyamerupakangejalaluarujaran. Kalauinformasidilihatdariobjeknya, maksuddilihatsegikontekspembicaraan, misalnyabagussekalinilaimunak!
  • 6. TIGA PANDANGAN FILOSOFIS Realismeberanggapan bahwa manusia selalu memiliki jalan pikiran tersendiri terhadap duania luar dan menusia selalu memberi gagasan tertentuterhadapdunialuar sehingga antara makna dan wujud dimaknai memiliki hubungan yang hakiki. Konseptualisberanggapan bahwa makna dan kata dapat dilepaskan dari dunia luar karena pemakaian sepenuhnya ditentukan oleh adanya asosiasi (gambaran dalam angan-angan) dan konseptualisasi pemakainya. Nominalisberangggapan bahwa makna dan kata dengan dunia semata-mata bersifat arbitrer. Meskipun demikian penentuan hubungan oleh para penutur harus dilatari oleh adanya konvensi.
  • 7. Aspek Makna Aspek makna dalam hal ini dibedakan dengan aspek sebagai kategori gramatikal sebuah verba yang biasanya mengungkapkan lama dan jenis kegiatan. Oleh karena itu, aspek makna yang dimaksud di sini lebih cederung mengarah kepada aspek makna tertentu dalam hubungannya dengan pemakaian bahasa pada konteks situasi dan sosial tertentu. Dilihat dari fungsinya, aspek semantik kata, kelompok kata, frasa, klausa, dan kalimat dibedakan menjadi empat macam, yakni: (1) Aspek makna pengertian (Sense), (2) Aspek makna perasaan (Feeling), (3) Aspek makna nada (Tone), dan(4) Aspek makna tujuan (Intension). Keempat aspek makna tersebut akan dipaparkan di bawah ini.
  • 8. Aspek makna pengertian disebut juga tema karena ketika seseorang berbicara menggunakan kata-kata yang mengandung ide atau pesan tertentu. Perhatikancontohberikut: Hariinihujan Hariinimendung Ketikakomunikasiberjalandengantemadiatas, tentuterdapatunsurpembicaradanpendengandalamragamlisan, unsurpenulisdanpembacapadaragamtulisan yang memilikipengetahuanataupengertian yang samaterhadapsatuan-satuan: hari, ini, hujan, danmendung. Padaperinsipnya, aspekmaknapengertiandalamhalinibarubisatercapaiapabilapembicaradanpendengar, penulisdanpembacamemilikibahasa yang samadalamartisalingmemahamitentangapa yang disampaikanmelaluibahasa yang digunakan.
  • 9. Aspekmaknaperasaanberhubungandengansikappembicaraterhadapsituasipembicaraan, misalnyaperasaansedih, gembira, panas, dingin, dan lain-lain. Pernyataandalambentukbahasa yang sesuaiuntukmegungkapkansituasi-situasisepertiitudisebutmengandungmaknaaspekperasan. Aspekmakna nada merupakanaspekmakna yang mengungkapkansikappembicaraterhadapmitrawicaradalamkomunikasilisanatausikappenyair/penulisterhadappembacadalamkomunikasitulisan. Aspekmakna nada dalamsebuahproseskomunikasimelibatkanpembicarauntukmemilihkata-kata yang sesuaidenganpembicaradanmitrawicara. Kata-kata yang dipilihsesuaidengan nada-nada yang dianggapsesuaisetelahmemperhitungkansiapa yang bicara, siapamitrawicara, dalamsituasisosialbudayasepertiapa (usia yang samaatauberbeda, daerah yang samaatauberbeda, status sosial yang samaatauberbeda, dan lain-lain.
  • 10. Aspekmakna nada iniberhubungandenganaspekmaknaperasaan, karenajikakitajengkelterhadapseseorangmakasikapkitaakanberlainandanhalitumempengaruhi pula pilihankata yang sesuaidengannadanya. Aspekmaknatujuanmenekankanbahwaapa yang kitaungkapkandalambentuktuturanitumengandungtujuantertentu, misalnyadenganmengatakanpenipukaubertujuan agar mitrawicaramerubahkelakuannya yang tidakdiinginkantadi. Adabeberapajenissifat-sifatpernyataan yang bisadigunakandalammengungkapkanaspekmaknatujuanini, antara lain: #deklaratif > Pemeliharaankesehatandapatmenunjang program pemerintahdidalammemeliharalingkungandanmeningkatkantarafkehidupanbangsa #persuasif/membujuk> Denganpolamakanempatsehat lima sempurnaditiapkampungakanmenjaminkesehatanmasyarakat
  • 11. # Imperatif > Halaman-halamanrumahditiaptempat agar ditanamidenganapotekhidup # Naratif > Manusiahiduppanjangdenganmemeliharakesehatandanmemeperhatikansikappemerintahdalammeningkatkantarafhidupsehat # Politis > Rakyat bersatu, negaramaju # Paedagogis > Membinahidupsehatsupayakitaselamat
  • 12. JENIS-JENIS SEMANTIK Bagian-bagiandaritatarananalisis yang mengandungmaknamenurutVerhaar (1978) sebagaiberikut: Semantikbahasa=> 1. tatabahasagramatikal = a. sintaksis= fungsikosongdariarti, katagoridanperansemantikgramatikal; b. morfologi=semantikgramatikal. 2. fonemik(tidakadasemantiktetapisetiapfonemmembedakanmakna, fonetik (tidakadasemantik). 3. leksikon=semantikleksikal.
  • 13. Kalau yang menjadiobjekkajiannyaadalahleksikon, jenissemantiknyaadalahsemantikleksikal. Dalamsemantikleksikalinidiselidikimakna yang adadarimasing-masingleksembahasatersebut. Olehkarenaitu, makna yang adapadaleksem-leksemdisebutmaknaleksikal. Leksemadalahistilah yang lazimdigunakandalamstudisemantikuntukmenyebutsatuan-satuanbermakna. Istilahleksemkuranglebihdapatdipadankandenganistilahkata yang lazim
  • 14.
  • 15.
  • 16. Secaratersendiri, terdapat pula istilahsemantiksintaktikalyang sasarannyatertumpuhpadahal-hal yang berkaitandengansintaksis.
  • 17.
  • 18. Yang memilikimaknaadalahpengisikotak-kotakitu yang disebutkatagori, sepertinomina, verba, adjektiva, dansebagainya.
  • 19.
  • 20. Apakahseluruhmaksud yang berbedadenganmaknaujaran yang kitaungkaptermasuksemantikmaksud?
  • 21.
  • 22. menggonggong, berkotek, mendesis, meringkik, berdering, mencicit, dansebagainya. 2. PenyebutanBagian DalambidangSastraterdapatistilahpars pro toto= gayabahasa yang menyebutkanbagiandarisuatubendaatauhalpadahal yang dimaksudkeseluruhanbendaitu. Adapun yang lain, yaknitotem pro parte = keseluruhanuntuksebagian. 3. PenyebutanSifatKhas Di dalambahasa Indonesia terdapatkata-kata yang diberinamasesuaidengansifatkhasnya, sepertisikikir, sibotak, sigendut, golongankiri, sihitam, dansebaginya.
  • 23. 4. PenemudanPembuat Banyaknama yang lahirberdasarkannamapenemudanpembuatnya. Kata-kata yang dimaksud, sepertikondom = Dr. Condom, mujairyang mula-muladitemukanolehseorangpetanibernamaMujairdi Kediri, JawaTimur, voltdarinamapenciptanyaseorangahlifisikabangsa Italia, bayangkaradarinamapasukanpengawalkerajaanpadazamanMajapahit, laksamananamaseorangtokohdalamcerita Ramayana, boikotdarinamaseorangtuantanahdiInggris yang memilikitindakan yang keraspadatahun 1880.
  • 24. 5. TempatAsal Magnet berasaldarinamasuatutempatyakni Magnesia, burungkenaridarinamapulauKenaridiAprika, sardendarinamapulauSardeniadi Italia. 6. Bahan Katagoniberasaldarinamaseratdidalamtumbuh-tumbuhan, kacaadalahnamabahan. Benda lain yang terbuatdarikacadisebutkaca, misalnyakacamata, peraksebagainamabahankemudianmunculuangperak. 7. Keserupaan Kaki gunung, kaki meja, kaki kursi. Dalamhalini, kata kaki memilikikeserupaanmaknayaknisebagaipenopangtubuh. Raja dangdut, raja makan, dsb.
  • 25. 8. Pemendekan AbridariAngkatanBersenjataRepublik Indonesia, KONI = komiteolahraganasional Indonesia, dll. 9. PenamaanBaru Pariwisatamenggantitorisme, sukucadangmenggantionderdil, darmawisatamenggantipiknik. Penggantinyalebihnasionalis. 10. Peristilahan Tangan yang secarakedokteranterbagimenjadilengandantangan. Lengandariketiaksampaipergelangan, tangandaripergelangansampaijari.
  • 26. 11. Pendifinisian Difinisi yang dibuatolehmanusiadigolongkanmenuruttarafkejelasannya. Taraf paling rendahdisebutdifinisisinonimis. Ketidakjelasan yang dimaksuddalamhalinikarenadifiinisi yang diberikanbersifatputarbalik, misalnyaantaraayah denganbapak. Keduadifinislogis= adalahsuatudifinisi yang dibuatsecarategassehinggaobjektersebutberbedasecaranyatadenganobjek-objeklainnya, difinisidalambidangilmutertentu. Ketigadifinisiensiklopedi= difinisiinilebihjelasdaridifinisilogiskarenamenerangkansecaralengkap, jelas, dancermatberkenaandengankata yang didefinisikan.
  • 27. Adapundifinisi lain, yaknidifinisioprasional/batasan= difinisiinidigunakanuntukmembatasikonsep yang digunakandalamsuatutulisanataupembicaraan, misalnya: 1) Yang dimaksuddengan air dalamtulisaniniadalahcairanuntukkeperluanhidupsehari-hari; 2. Yang dimaksuddengan air dalamtulisaniniadalahsegalazatcair yang terdapatdalamtumbuh-tumbuhanbaik yang terdapatdidalambatang (seperti air tebu), maupun yang terdapatdidalambuah.
  • 28. JenisMakna Misalnya: kataamplop yang padakonstruksitertentumengandungmaknadenotatif (kognitif), padakonstruksitertentudapatmengandungmaknakonotatif. Perhatikancontohberikut: Sayamembeliamplopdiwarung. Beri saja dia amplop, persoalannya akan beres. Makna denotatif (kognitif) kita jumpai pada kalimat (1) sedangkan makna denotatif kita jumpai pada kalimat (2).
  • 29. Semantik Leksikal merupakan bidang Semantik yang meneliti makna leksikal menurut azas-azas dinamis leksikologi. Makna leksikal dalam diskripsi Linguistik lazimnya ditandai dengan tanda petik tunggal, misanya kita mengatakan kata rumah memiliki makna ‘rumah’. Oleh karena itu, makna leksikal sebenarnya merupakan makna dari satuan terkecil sebuah leksikon. Semantik leksikal secara leksikologis mencakup beberapa segi, yakni: (a) makna dan referensi, (b) denotasi dan konotasi, (c) analisis ekstensional dan analisis intensional, (d) analisis komponensi, (e) makna dan pemakaiannya, (f) senonim, (g) antonim, (h) homonim, (i) hiponim, dan (j) polisemi.
  • 30. Makna refrensial lazimnya dipandang sebagai sifat kata. Misalnya kata roti memiliki makna tertentu, akan tetapi selain dari makna tersebut, kata roti memiliki sifat yang namanya referensi, yaitu kemapuan kata roti untuk mengacu pada benda tertentu atau referen. Istilah referensi membawa dua arti yang agak berbeda, yakni referensi ekstralingual seperti contoh di atas, karena referen dari kata roti adalah sesuatu di luar bahasa dan referensi intralingual, karena referensi tadi menujuk sesuatu yang ada di dalam tuturan, misalnya Roti yang kita beli kemarin, saya sudah memakannya. Kata ganti –nya pada kata memakannya bereferensi pada kata roti yang ditemukan pada sebagai kata pertama tuturan tadi
  • 31. Selain penunjukan yang bersifat anaforis tadi, dijumpai pula penunjukan yang bersifat kataforis yakni penunjukan pada teks yang mengikutinya, misalnya kata orang dalam klausa orang yang mendaptarkan diri harus membawa kartu penduduk. Ektoforis (Ekstralingual) (Semantik leksikal hampir seluruhnya) Referensi Endoforis (Intralingual) (Semantik gramatikal hampir seluruhnya)
  • 32. Makna denotasi adalah referensi pada suatu yang ekstralingual menurut makna kata yang bersangkutan. Makna konotasi adalah makna yang dapat muncul pada penutur akibat penilaian afektif (perasaan) atau emosional. Misalnya denotasi kata penjara adalah kemampuan kata tersebut untuk mereferensi pada sebuah penjara. Sedangkan konotasi kata penjara adalahnegatif untuk semua penutur karena penghuni penjara sudah tidak memiliki kebebasan lagi untuk hidup menurut kehendaknya sendiri (sebagai alasan dari pandangan penutur).
  • 33. MaknaKomponensial > maknasuatukatadalamhubungannyadenganmakna yang lain. Misalnyapenamaanseoranganakdengan kata anakmemilikihubungan yang sestematisdengan kata-kata bapak, ibu, adik, kakak, keluarga, dan lain-lain. Katakanlahsistemkekerabatan yang sepsrtiadik, kakak di dalambahasa Indonesia penamaannyaberdasarkanusiasedangkanpenamaanbrother, sister di dalambahasaInggrisberdasarkanjeniskelamin
  • 34. MaknaKontekstual > makna kata sesuaidenganpemakaiannya. Misalnya: ketikakitamemakai kata mimbardalamreferensinyatehadapsebuah mimbar sebagaimaknaharafiahdari kata tadi. Pada sisilain kata mimbartadidapat pula digunakandalammaknakiasansepertitampak pada ungkapankebebasan mimbar. Pada contohterakhirtadi kata mimbar tidaklagibereferensiterhadapsebuah mimbar akantetapilebihbereferensiterhadapsebuahkebebasanberbicara di depanumum. MaknaGramatikal > maknasebuahkata yang ditentukanolehadanyapembentukankatabaru.
  • 35. Relasi Makna Polisemi merupakan suatu bentuk bahasa yang mengandung makna lebih dari satu, misalnya frasa orang tua yang dapat bermakna; (1) Ayah dan Ibu, (2) orang yang sudah tua, dan (3) orang yang dituakan atau dihormati. Polisemi pada sebuah bahasa dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor, antara lain: (1) spesifikasi dalam ilmu, misalnya kata bentuk dalam bidang bahasa berbeda maknanya dengan kata bentuk dalam bidang seni rupa, dan bidang arsitektur, (2) spesialisai pemakaian dalam kehidupan sosial masyarakat yang beraneka ragam, misalnya kata jalan bagi seorang sopir angkot atau bus kota dapat berarti bekerja, bagi seorang pedagang dapat berarti laris, atau dalam sebuah seminar dapat berarti berlangsung dengan lancar, (3) adanya pemakaian dalam kesastraan misalnya penggunaan kata kaki gunung, kaki langit, dan kaki tangan.
  • 36. Homonim berasal dari bahasa Yunani Kuno anoma ‘nama’ dan homo ‘sama’.Secara Semantik, Verhaar (1978) mengungkapkan bahwa homonim merupakan ungkapan (berupa kata, frasa, atau kalimat) yang bentuknya sama dengan ungkapan lain (kata, frasa, atau kalimat) tetapi memiliki makna yang tidak sama. Misalnya : antara kata bisa yang ‘racun’ dengan bisa ‘dapat, baku ‘standar’ dengan baku ‘ saling’, bandar ‘pelabuhan’ dengan bandar ‘pemegang uang dalam perjudian’. Homonimdenganpolisemimemilikiperbedaanpadaderajatkesamaanmakna. Contohpolisemi: Janganberdiridijalanmasuk! Jalanlahlebihdahulu, sebentarlagisayamenyusul!
  • 37. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hominim, yakni : (1) kata-kata atau bentuk-bentuk yang berhomonim tadi berasal dari dialek atau bahasa yang berlainan, misalnya kata bisa ‘racun’ berasal dari bahasa Melayu, sedangkan kata bisa ‘sanggup’ berasal dari bahasa Jawa, (2) kata-kata yang berhomonim tadi muncul karena adanya proses morfologi, misalnya : kata mengukur ‘memarut’ dengan mengukur ‘menghitung’.
  • 38. Homonim selain terjadi dalam tataran kata juga terjadi dalam tataran frasa maupun kalimat, misalnya : cinta anak ‘cinta terhadap anak’ dengan cinta anak ‘cinta anak terhadap…’, isteri lurah yang baru itu cantik ‘isteri lurah yang baru diangkat itu cantik’, isteri lurah yang baru itu cantik ‘isteri baru dari lurah itu cantik’. Secara garis besar, homonim dibedakan menjadi dua macam, yakni: (1) homofon dan (2) homograf. Homofon adalah dua kata yang memiliki makna dan bentuk penulisan yang berbeda akan tetapi dilafalkan dengan bunyi yang sama, misalnya anatara sah dan syah, syarat dan sarat, antara bang dan bank. Pada sisi lain, homograf merupakan dua kata yang memiliki perbedaan makna dan cara pelafalan akan tetapi memiliki kesamaan dalam cara penulisan, misalnya antara tahu ‘sesuatu makanan’ dengan tahu ‘mengerti’, antara teras ‘bagian rumah’ dengan teras ‘inti’.
  • 39. Hiponim berasal dari bahasa Yunani Kuno anoma ‘nama’ dan hypo ‘di bawah. Verhaar, (1993) mengungkapkan bahwa secara semantis, hiponim merupakan ungkapan (kata, frasa, atau kalimat) yang meknanya dianggap merupakan bagian dari ungkapan lain. Ungkapan yang maknanya menjadi bagian dari ungkapan lain disebut hiponim sedangkan ungkapan yang membawahi makna hiponim tadi disebut superordinat. Perhatikan contoh berikut. Warna hijau kuning merah ungu putih biru merah jambu merah hati merah muda
  • 40. Dari bagan di atas, dapat dijelaskan bahwa kata-kata hijau, kuning, merah, ungu, putih, dan biru berhiponim terhadap kata warna. Dengan demikian, maka hubungan antara hiponim terhadap superordinatnya bersifat searah. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa kata yang menjadi hiponim dari sebuah kata yang superordinat dapat pula menjadi superordinat bagi semua hiponim di bawahnya.