Tugas artikel ini membahas sistem informasi manajemen untuk e-commerce pasar digital dan barang digital. Dokumen ini menjelaskan tentang proses bisnis, bagaimana teknologi informasi dapat meningkatkan proses bisnis, dan jenis-jenis sistem informasi yang mendukung berbagai tingkat manajemen dan memungkinkan perusahaan saling terhubung.
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Artikel sim rania juita 43219110113 (e commerce pasar digital dan barang digital)
1. TUGAS ARTIKEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dosen Pembimbing : Yananto Mihadi Putra, S.E, M.Si, CMA,CAP
Disusun Oleh :
RANIA JUITA ( 43219110113 )
FAKULTAS EKONOMI BISNIS JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
2. ARTIKEL SIM E-COMMERCE PASAR DIGITAL DAN
BARANG DIGITAL
Abstrak
Perdagangan elektronik, yang disebut juga e-commerce, adalah penggunaan jaringan
komunikasi dan computer untuk melaksanakan proses bisnis. Perdagangan popular dari e-
commerce adalah pengguna internet dan computer dengan browser web untuk membeli dan
menjual produk. Sebagian besar e-commerce terjadi antar bisnis, dan bukan antara bisnis dengan
konsumen. Kalangan bisnis telah mempertukarkan data secara elektronik selama bertahun-
tahun sebagai upaya untuk membuat operasi berjalan dengan lebih efisien. Jalur komunikasi
yang dipergunakan sering kali disewa dari perusahaan telpon dan peranti keras komunikasi khusus
dipergunakan disetiap ujung jalur untuk memfasilitasi perpindahan data antar computer-komputer
bisnis. Meskipun e-commerce ini dianggap sebagai satu jenis perdagangan yang berbeda, tak
berapa lama lagi iya hanya akan menjadi sisi lain dari transaksi bisnis sehai-hari. Telpon yang
ditemukan pada tahun 1876, dapat memberikan kita satu perspektif.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi saat ini merambah segala sendi kehidupan manusia.
Teknologi informasi membuat semua hal menjadi lebih mudah dan murah. Peran teknologi
imformasi (TI) dalam bisnis juga semakin kuat, hal ini ditunjukkan dengan keaktifan perusahaan
besar multinasional untuk menggunakan internet sebagai sarana pemasaran produknya.
Penggunaan internet dan world wide web (www) bagi perusahaan saat ini sangat
diperlukan. Setiap perusahaan yang ingin memperluas jangkauan pemasarannya pasti mempunyai
website, yang menjadi wahana promosi maupun transaksi bagi perusahaan. Penggunaan
Komputer dalam bidang pemasaran dan penjalan dalam beberapa tahun terakhir berkembang
dengan pesatnya (Jauhari, 2010). Dengan adanya internet proses pemasaran dan penjualan dapat
dilakukan kapan saja tanpa terikat ruang dan waktu (Jinling, 2009; Quaddus, 2008). Kini hampir
3. semua lapisan masyarakat (terutama di negara maju) sudah sangat terbiasa dengan web ini, karena
hampir segala jenis imformasi bisa diperoleh. Teknologi informasi merupakan bentuk teknologi
yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan imformasi
dalam segala bentuknya. Melalui pemanfaatan teknologi informasi ini, perusahaan mikro, kecil
maupun menengah dapat memasuki pasar global. Pemanfaatan teknologi informasi dalam
menjalankan bisnis atau sering dikenal dengan istilah e- commerce bagi perusahaan kecil dapat
memberikan fleksibilitas dalam produksi, memungkinkan pengiriman ke pelanggan secara
lebih cepat untuk produk perangkat lunak, mengirimka dan menerima penawaran secara cepat
dan hemat, serta mendukung transaksi cepat tanpa kertas. Masalah utama perkembangan bisnis
pengolahan (manufaktur) di Indonesia saat ini adalah kesulitan dalam pemasaran. Ada dua
tantangan utama bagi pengusaha Indonesia dalam pemasaran. Ada dua tantangan utama
bagi pengusaha Indonesia dalam perdagangan internasional saat ini yaitu, akses pasar dan
peningkatan daya saing (Soesastro, 2006).
Literatur Teori
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-
elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website).
Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2
miliar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan
ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat
trilyun dolar US pada tahun 2011. Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan
dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial,
seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau
invoice secara elektronik. Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai
istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide
Web melalui server aman (HTTPS), Protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk
merahasiakan data penting pelanggan. Pada awalnya ketika web mulai terkenal di
masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi
sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti
4. HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di
AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
Pembahasan
A. Proses Bisnis dan Sistem Informasi
1. Proses Bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk
atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran material, informasi, dan pengetahuan dari berbagai
pihak yang terlibat dalam proses bisnis. Proses bisnis juga mengacu pada cara yang unik dimana
organisasi mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta cara-cara yang dipilih
manajemen dalam mengoordinasikan pekerjaan.
Secara garis besar kinerja sebuah perusahaan bisnis bergantung pada seberapa baik proses
bisnis dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis sebuah perusahaan dapat menjadi sumber
kekuatan kompetitif, jika mereka memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau beroperasi
lebih baik dari pesaingnya. Proses bisnis juga dapat menjadi beban jika mereka didasarkan pada
cara kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai kebutuhan yang menghambat efesiensi dan respon
organisasi
Setiap bisnis dapat dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa di antaranya merupakan
bagian dari proses yang memiliki cakupan yang lebih besar. Misalnya, menggunakan
mentor/pendidikan, wiki, blog, dan video adalah bagian dari proses manajemen pengetahuan
secara keseluruhan. Banyak proses bisnis yang terkait dengan area fungsional tertentu. Sebagai
contoh, fungsi-fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab untuk mengidentifikasi
pelanggan, dan fungsi sumber daya manusia bertanggung jawab untuk merekrut pekerja. (Kenneth
C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 43)
Tabel 2.1 Contoh-Contoh Fungsional Proses Bisnis
Area Fungsional Proses-Proses Bisnis
Manufaktur dan
produksi
Menyusun produk, pemeriksaan kualitas,
menyediakan kebutuhan material.
5. Penjualan dan
pemasaran
Mengidentifikasi pelanggan, memperkenalkan
produk kepada konsumen, menjual produk.
Keuangan dan
akuntansi
Membayar kreditur, menyusun laporan keuangan,
mengelola keuangan.
Sumber daya
manusia
Merekrut karyawan, mengevaluasi hasil pekerjaan
karyawan, melibatkan karyawan dalam rencana yang
menguntungkan.
2. Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis
Sistem informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses bisnis yanga
sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit, atau mencetak tagihan, dan
mengirim pesanan. Namun sekarang teknologi informasi dapat melakukan lebih banyak lagi.
Teknologi baru dapat betul-betul mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan lebih banyak
orang untuk mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan
secara berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-
hambatan dalam pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang baru, sering kali mengubah
cara organisasi bisnis yang baru secara menyeluruh. Mengunduh berbagai macam e-book dari
amazon, membeli computer secara online di Bes Buy, dan mengunduh musik dari iTunes adalah
proses bisnis yang sangat baru berdasarkan model bisnis baru, yang tak dapat dibayangkan tanpa
teknologi informasi saat ini. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 45)
3. Model Bisnis
Penerapan e-business tidak hanya sekadar penerapan internet atau teknologi dari sisi
teknisnya saja, tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. E-business sekarang dipandang sebagai
transformasi struktur bisnis yang mengubah cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan
laba. Sebagai contoh adalah Encyclopedia Britannica yang dulu berbisnis menawarkan barangnya
di toko, melalui wiraniaga (salesman) atau katalog-katalog. Dengan adanya internet, perusahaan
ini segera mengubah model bisnisnya dengan menjualnya melalui internet.
Perubahan struktur atau model bisnis sudah mulai merambah ke semua industri bisnis,
seperti jasa keuangan, distribusi barang, pengecer, agen, dan sebagainya. Melalui penggunaan e-
business, industri-industri ini mulai mentransformasikan dirinya dari model bisnis yang
6. konvensional menjadi model bisnis yang baru, seperti penyedia jasa aplikasi, penyedia jasa
internet, portal, dan lain sebagainya.
Transformasi model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah terutama pada perusahaan
yang sudah mapan dengan model tradisionalnya. Alasannya adalah :
a. Manajemen merasa model konvensional tersebut merupakan model yang sudah tepat dan
menghasilkan laba. Pemikiran seperti ini benar jika kondisi persaingan statis-tidak dinamis yang
berubah terus menerus karena banyak faktor lingkungan.
b. Keengganan untuk mentransformasi ke struktur baru karena banyaknya modal yang sudah
ditanamkan, misalnya aset-aset tetap yang tidak dapat dikembalikan karena perubahan struktur.
Manajemen pun tidak mau mengorbankan lini produknya yang sudah berhasil bertahun-tahun.
(Jogiyanto Hartono, 2013: 107-108)
B. Jenis-Jenis Sistem Informasi
Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung proses-proses
tersebut dalam tiap area fungsi bisnis utama penjualan dan pemasaran, manufaktur dan
produksi, keuangan akuntansi, serta sumber daya manusia.
1. Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen Yang Berbeda
a. Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS) adalah sistem
kumputerisasi yang mengoperasikan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk
melakukan bisnis, seperti entri pesanan penjualan, pengajian, karyawan yang mencatat, dan
mengirim.
Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
rutin dan untuk memantau arus transaksi seluruh perusahaan. Berapa banyak barang lokasi
penyimpanan barang? Untuk menjawab pertanyaan semacam ini, umumnya informasi harus
tersedia dengan mudah, terkini, dan akurat.
b. Sistem untuk Intelijen Bisnis
Intilijen bisnis (business intelligence) adalah istilah terkini mengenail data dan perangkat
lunak untuk mengorganisasi, menganalisis, dan menyediakan akses kepada data untuk menbantu
manajer dan pengguna lain dalam sesuatu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih
7. berdasarkan informasi. Intelijen bisnis menunjukan segala hal yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan pada setiap tingkat manajemen.
Beberapa jenis sistem intelijen bisnis mendukung lebih banyak pengambilan keputusan tanpa
pengulangan (non-routine). Sistem pendukung keputusan (decision support system-DSS) berfokus
pada masalah-masalah yang unik dan dan cepat berubah, yang prosedur dalam mencapai atau
menghasilkan suatu solusi belum ditentukan sebelumnya secara keseluruhannya. Sistem
pendukung eksekutif (executive support system-ESS) membantu manajemen senior dalam
mewujudkan keputusan-keputusan yang telah dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk mendukung
pengambilan keputusan tanpa routine yang membutuhkan pertimbangan, evaluasi, dan wawasan
karena tidak ada prosedur terprogram yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menciptakan solusi.
ESS menyajikan grafik dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah digunakan oleh
manajer senior
ESS dirancang untuk menggabungkan data kejadian-kejadian dari luar perusahaan, seperti
perubahan peraturan pajak ataupun kondisi pesaing, serta merangkum informasi dari lingkungan
dalam perusahaan melalui SIM dan DSS. Sistem tersebut menyaring, meringkas, dan memantau
data-data penting, seperti menampilkan data terpenting bagi manajer senior. Menariknya, sistem
ini telah dilengkapi kemampuan analisis dari intelijen bisnis untuk menganalisis tren,
perkiraan/ramalan, serta pencarian data secara lebih terperinci. (Kenneth C. Laudon, Jane P.
Laudon, 2017: 46-53)
2. Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung
a. Aplikasi Perusahaan
Menjalankan secara bersama-sama berbagai macam sistem yang berbeda-beda telah menjadi
tantangan utama bagi suatu perusahan. Umumnya, perusahaan menggunakan dua cara, yaitu
membiarkan sistem tumbuh secara alami dalam perusahan atau menggunakan jasa perusahan yang
lebih kecil. Ada beberapa solusi untuk masalah ini. Salah satu solusinya adalah dengan
mengimplementasikan aplikasi perusahaan (enterprise application), yang menjangkau seluruh
area fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di seluruh perusahaan, dan
menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi perusahaan membantu perusahaan membantu
perusahaan lebih fleksibel dan produktif dengan cara mengoordinasikan proses-proses bisnis
menjadi lebih singkat, serta mengintegrasikan kelompok-kelompok proses guna menciptakan
pengelolaan sumber daya serta layanan pelanggan yang efisien.
8. Terdapat empat kategori utama aplikasi perusahaaan: sistem perusahaan, sistem
pengelolahan, rantai pasokan, sistem pengelolaan hubungan pelanggan, serta sistem manajemen
pengetahuan.
Sistem perusahan (enterprise system) yang digunakan oleh perusahaan sering disebut sebagai
perencaanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-
ERP), untuk mengintegrasikan proses bisnis pada area manufaktur dan produksi, keuangan dan
akuntansi, penjualan dan pemasaran, serta sumber daya manusia ke dalam sebuah sistem
perangkat lunak tunggal. Informasi yang sebelumnya terpecah-pecah berdasarkan beberapa
sistem, disimpan kedalam bentuk data tunggal komprehensif (dapat dipahami oleh semua sistem)
pada sebuah lokasi penampuangan data, yang dapat digunakan oleh banyak bisnis yang berbeda-
beda.
Sistem manajemen rantai pasokan. Perusahaan menggunakan sistem manajemen rantai
pasokan (supply chain management-SCM) untuk mengelola hubunganya dengan pemasok. Sistem
ini membantu pemasok, perusahaan pembeli, distributor, dan perusahaan logistik berbagi
informasi tentang pesanan, produksi, tingkat persedian, serta pengiriman produk dan
jasa, sehingga mereka dapat memanfaatkan sumber daya, memproduksi, mengirimkan barang dan
jasa secara efisien. Sementara itu, tujuannya adalah untuk menghasilkan produk menggunakan
sumber daya yang dimiliki dalam jumlah yang tepat, sesuai dengan jumlah konsumsi pelanggan
dengan biaya serendah mungkin dan waktu secepat mungkin. Sistem ini meningkatkan
keuntungan perusahaan dengan cara menurunkan biaya pembuatan dan permidahan produk, serta
memungkinkan para manejer menbuat keputusan yang lebih baik terkait
pengorganisasian, pengalokasian sumber daya, produksi, serta pendistribusikan. Sistem
manajemen rantai pasokan adalah salah satu sistem antar-organisasi (interorganizational
system) karena sistem ini mengotomatisasi alur informasi antar-organisasi yang berbeda.
Sistem manajemen hubungan pelanggan. Perusahaan menggunakan sistem manajemen
hubungan pelanggan (custometer relantionship management system-CRM) untuk mengelola
hubungan mereka dengan pelanggan. CRM menyediakan informasi guna mengoordinasikan
seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan di bidang penjualan, pemasaran, serta
pelayanan untuk mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan pelanggan, serta mempertahan
pelanggan. Informasi yang disediakan oleh CRM membantu perusahaan dalam mengidentifikasi,
menarik minat, dan mempertahankan konsumen yang paling memberikan keuntungan,
9. menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan yang sudah ada, serta meningkatkan
penjualan.
Sistem manajemen pengetahuan. Beberapa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik
daripada perusahaan lainnya. Hal tersebut disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang lebih
baik dalam menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa. Pengetahuan yang
dimiliki perusahan ini bersifat unik/khas, sulit ditiru, serta dapat berpengaruh sebagai keunggulan
strategis jangka panjang. Sistem manajemen pengetahuan (knowledge management system-KMS)
memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian secara
lebih baik. Sistem ini mengumpulkan seluruh pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan
dengan perusahaan, serta menbuat pengetahuan dan pengalaman tersebut tersedia dimanapun dan
kapanpun pada saat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Mereka juga menghubungkan perusahaan ke
sumber manajemen pengetahuan.
b. Intranet dan Ekstranet
Intranet dan ekstranet disebut sebagai perangkat altenatif untuk meningkatkan integrasi dan
kelancaran arus informasi antar perusahaan, dengan pelanggannya beserta pemasoknya. Secara
sederhana intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat di akses oleh
karyawannya saja. Istilah “intranet” mengacu pada jaringan internal, yang berbeda dengan
internet yang merupakan jaringan umum yang menghubungkan tiap organisasi beserta jaringan
eksternal lainnya. Intranet menggunakan teknologi dan teknik yang sama dengan internet, dan
intranet sering kali nerupakan wilayah akses pribadi/khusus kalangan karyawan saja pada situs
web perusahaan yang lebih besar. Demikian juga ekstranet adalah situs web perusahaan yang dapat
di akses oleh vendor dan pemasok yang memiliki wewenang dan biasanya digunakan untuk
mengoordinasikan pengiriman persedian ke fasilitas produksi perusahaan tersebut. (Kenneth C.
Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 53-58)
3. E-Business, E-Commerce, dan E-Government
Bisnis elektronik (electronic business atau e-business), mengacu pada penggunaan
teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu
perusahaan. E-business meliputi aktifitas pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta
kegiatan koordinasi dengan pemasok dan rekan bisnis lainnya. E-business juga meliputi
perdagangan elektronik (elecktronik commerce atau e-commerce).
10. E-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli
barang/jasa melalui internet. E-commerce juga meliputi aktivitas yang mendukung transaksi
tersebut, seperti periklanan, pemasaran, dukungan konsumen, keamanan, pengiriman, dan
pembayaran. E-government mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet
untuk memungkinkan pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor
swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya secara digital.
Sebagai tambahan,untuk meningkatkan kualitas pengiriman jasa pemerintahan, e-
government meningkatkan efesiensi kegiatan operasional pemerintah dan memperkuat peran serta
masyarakat dengan cara memberikan akses informasi secara lebih mudah dan kemampuan saling
berhubungan antar masyarakat lewat jaringan elektronis. Sebagai contoh, penduduk di suatu
negara bagian dapat memperbarui surat izin mengemudi (SIM) mereka atau mengajukan tunjangan
pengangguran secara online. Dan internet telah menjandi perangkat yang sangat berguna untuk
menyuarakan kepentingan kelompok bagi tujuan politik, serta pengumpulan dana. (Kenneth C.
Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 58-59)
C. Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
1. Kolaborasi
Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan
bersama yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas ataupun misi, dan biasanya
digunakan pada organisasi bisnis, atau organisasi lainnyan, atau antara satu bisnis dengan bisnis
lainnya. Karyawan dapat berkolaborasi dalam kelompok-kelompok informal yang bukan
merupakan bagian resmi dari suatu struktur organisasi perusahaan, atau mererka dapat di bentuk
menjadi kelompok-kelompok resmi. Tim (team) memiliki sebuah misi khusus yang diberikan oleh
seseorang dalam suatu organisasi bisnis.
Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya
karena berbagai alasan.
a. Mengubah sifat pekerjaan.
b. Pertumbuhan bidang pekerjaan profesional.
c. Mengubah struktur organisasi perusahaan.
d. Mengubah ruang lingkup perusahaan.
e. Menitikberatkan pada inovasi.
11. f. Mengubah budaya kerja dan bisnis.
2. Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis jejaring
sosial (social business) menggunakan platform jejaring sosial, yang meliputi Facebook, Twitter,
dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan,
pelanggan, serta pemasok mereka. Perangkat ini memungkinkan pekerja untuk membuat profil,
membentuk kelompok, dan mengikuti perkembangan status anggota lainnya. Tujuan dari bisnis
jejaring sosial adalah untuk memperdalam interaksi dengan kelompok-kelompok dari dalam dan
luar perusahaan guna memperlancar dan memperbaiki pendistribusian informasi, inovasi, dan
pengambila keputusan. Kunci utama dalam bisnis jejaring sosial adalah “percakapan”.
Tabel 2.2 Aplikasi Bisnis Jejaring Sosial
Aplikasi Bisnis
Jejaring Sosial
Keterangan
Jejaring sosial Terhubung lewat profil pribadi maupun organisasi
bisni.
Sumber daya
kerumunan orang
Memanfaatkan pengetahuan umum untuk
menghasilkan ide-ide dan solusi yang baru.
Penyebarluasan
bidang pekerjaan
Mengoordinasikan proyek dan tugas-tugas serta
menciptakan konten secra bersama-sama.
Blog dan wiki Memublikasi dan mengakses pengetahuan secara
cepat, mendiskusikan opini dan pengalaman.
Perdagangan sosial Berbagi opini mengenai pembelian atau berbelanja
pada perusahaan yang berbasis jejaring sosial.
File sharing Meng-upload, menyebarluaskan, dan memberikan
komentar pada foto, video, audio, ataupun dokumen
tertulis.
Social
marketing (pemasaran
Menggunakan media sosial dalam berinteraksi
dengan pelanggan, menampung pendapatan
pelanggan.
12. melalui jejaring
sosial)
Komunitas Mendiskusikan topik di forum terbuka, membagikan
keahlian.
3. Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring sosial
Tabel 2.3 Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Manfaat Dasar Pemikiran
Produktivitas Apabila orang-orang berinteraksi dan bekerja sama
secara bersama-sama, mereka mampu mendapat
pengetahuan yang mendalam dan menyelesaikan
masalah lebih cepat, ketimbang orang-orang
dengan jumlah yang sama, bekerja secara sendiri-
sendiri. Jumlah kesalahan dapat diminimalisir.
Kualitas Orang-orang yang bekerja secara kolaboratif, dapat
saling mengoreksi kesalahan lebih cepat daripada
mereka yang bekerja sendiri-sendiri. Kolaboratif
dan penggunaan tekonologi sosial akan
mempersingkat waktu perancangan dan produksi.
Inovasi Orang yang bekerja secara bersama-sama dapat
mendatangkan ide yang inovatif tentang produk,
layanan, serta administrasi, ketimbang mereka
yang bekerja secara terisolasi (sendiri-sendiri).
Custumer
service (layanan
pelanggan)
Orang yang bekerja bersama-sama menggunakan
perangkat perangkat kolaborasi dan jejaring sosial
dapat menyelesaikan masalah dan keluhan
pelanggan lebih cepat dan efektif daripada mereka
yang bekerja secara terisolasi.
Kinerja keuangan
(keuntungan,
Sebagai hasil dari semua hal yang disebutkan
sebelumnya, perusahaan yang kolaboratif,
13. penjuaklan, dan
pertumbuhan
penjualan)
memiliki penjualan, pertumbuhan penjualan, dan
kinerja keuangan yang lebih unggul.
4. Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif
Budaya bisnis dan proses bisnis yang kolaboratif sangat berbeda. Manajer senior bertanggung
jawab mencapai hasil, namun bergantung pada kelompok karyawan dalam menerapkan dan
mencapai hasil tersebut. Kebijakan, produk, perancangan, proses, dan sistem-sistem berhubungan
erat dengan kelompok-kelompok pada tiap tingkatan dalam organisasi dalam merancang,
menciptakan, dan membangun. Anggota tim diberi penghargaan atas kinerja mereka, baik secara
tim maupun individu. Fungsi dari manajemen tingkat menengah adalah untuk membentuk tim,
mengoordinasikan pekerjaan, dan mengawasi kinerja.
Budaya bisnis dan proses bisnis dalam organisasi bisnis lebih bersifat sosial. Dalam sebuah
budaya yang kolaboratif, manajemen senior membangun kolaborasi dan tim kerja sebagai bagian
penting dalam organisasi dan biasanya ia juga menerapkan budaya kolaborasi antar pejabat senior
di dalam organisasi bisnis tersebut.
5. Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
a. Surel dan Pesan Instan (Instan Messaging-IM)
Surat elektronik-surel (electronic mail-e mail) dan pesan instan (termasuk pesan singkat) telah
menjadi perangkat utama dalam berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan
pekerjaan. Perangkat lunak yang mereka rancang, beroperasi pada komputer, telepon seluler, dan
perangkat genggam nirkabel lainnya, dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file di samping
mengirim pesan.
b. Wiki
Wiki adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak memiliki pengetahuan
dalam bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk berkontribusi dan mengubah isi tulisan
dan gambar. Wiki yang paling terkenal adalah wikipedia. Wiki adalah perangkat yang sangat
berguna bagi perusahaan dalam menyimpan serta saling berbagi pengetahuan dan wawasan.
c. Virtual Worlds
Virtual worlds seperti Second Life adalah 3D yang dihuni oleh penduduk/warga yang telah
menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri mereka, yang dikenal sebagai avatar.
14. Manusia-manusia nyata yang diwakili oleh avatar bertemu, berinteraksi, dan saling berbagi ide
secara virtual, menggunakan gerak tubuh, chat box conversation (kotak untuk mengetik kalimat
yang akan di sampaikan ke lawan bicara), dan komunikasi suara (memerlukan mikrofon).
d. Platform Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, tersedia produk perangkat lunak yang menyediakan platform (landasan program
dalam beroperasi) multifungsi untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantara kelompok-
kelompok karyawan yang bekerja di berbagai lokasi berbeda. Platform paling banyak digunakan
adalah konferensi audio berbasis/menggunakan internet (internet based audio conferencing) dan
sistem videoconferencing (pertemuan tatap muka lewat video secara online), layanan perangkat
lunak online, seperti Google Apps/Google Sites, cyberlockers, sistem-sistem kolaborasi untuk
perusahaan, seperti Lotus Notes dan Microsoft SharePoint, serta perangkat jejaring sosial untuk
perusahaan seperti Salesforce, Chatter, Microsoft Yammer, Jive, serta IBM Connections dan
SmartCloud for Business. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 59-66)
Tabel 2.4 Fitur Kolaborasi dari Google Apps/Google Sites
Kapabilitas dari
Google
Apps/Google Sites
Deskripsi
Google Calendar Pribadi dan berbagi kalender, banyak ragam
kalender.
Google Gmail Layanan surel online gratis dari Google,
dengan kemampuan akses dari telepon
genggam.
Google Talk Pesan instan, teks suara, dan obrolan suara
(voice chat).
Google Docs Pemrosesan microsoft word secara online,
perangkat lunak presentasi secara elektronik,
kertas kerja, gambar, edit online, berbagi,
menerbitkan.
15. Google Sites Situs kolaborasi tim untuk berbagi dokumen,
jadwal, kalender, pencarian dokumen,
penciptaan grop wiki.
Google Drive Menawarkan penyimpanan online sebanyak
5 GB gratis untuk 30 tipe dokumen sama
halnya dengan gambar dan video HD, para
pengguna dapat menciptakan dan mengedit
beberapa tipe dokumen secara online dan
mensinkronisasikan file-file tersebut dengan
semua perangkat mereka, kemampuan untuk
melihat, memberikan komentar, atau
mengedit file didasarkan pada hak
penggunaan yang berbeda-beda dan
menjaga file secara pribadi.
D. Fungsi Sistem Informasi di Dalam Bisnis
Hampir di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen sistem informasi
(information system managers) adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi yang
bertanggung jawab dalam memberikan jasa/peleyanan di sektor teknologi informasi. Departemen
sistem informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan
data, dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktur TI yang dimilik
perusahaan. Departemen sistem informasi terdiri atas para spesialis seperti :
1. Pemrograman (programmers) adalah spesialis yang dilatih mengenai hal-hal teknis secara
mendalam, yang menulis rangkaian perintah dalam suatu program untuk komputer.
2. Analisis sistem (systems analysis) melambangkan hubungan utama antara kelompok sistem
informasi dengan seluruh kelompok lainnya dalam perusahaan.
Manajer sistem informasi (information systems managers) adalah pemimpin dari tim
pemrograman dan analisis, manajer proyek, manajer fasilitas, manajer telekomunikasi ataupun
spesialis database. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 71-72)
16. E. Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk
dalam e-business. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-
business atas strategi keseluruhan perusahaan. Dan faktor kedua adalah kemampuan untuk
menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam
transaksi bisnis apapun yaitu:
1. Validitas
Validasi kedua pihak dalam suatu transaksi harus dapat menyatakan keaslian identitas kedua
belah pihak untuk memastikan bahwa transaksi tersebut valid dan sah.
2. Integritas
Integritas kedua pihak dalam suatu transaksi harus yakin bahwa informasi yang di
pertukarkan akurat dan tidak diubah selama proses transaksi.
3. Privasi
Privasi atau keberhasilan transaksi bisnis dan informasi apa pun yang dipertukarkan dalam
transaksi tersebut harus disimpan dengan baik, jika diinginkan oleh salah satu pihak. (Marshall B.
Romney dan Paul John Steinbart, 2006: 70)
Kesimpulan
1. Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau
jasa. Teknologi baru dapat betul-betul mengubah arus informasi, sehingga memungkinkan lebih
banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya
dikerjakan secara berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan
hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan. E-business sekarang dipandang sebagai
transformasi struktur bisnis yang mengubah cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan
laba.
2. Sistem-sistem untuk kelompok manajemen yang berbeda diantaranya yaitu sistem pemrosesan
transaksi dan sistem untuk intelijen bisnis. Sistem untuk membuat perusahaan saling
terhubung yaitu aplikasi perusahaan, intranet dan ekstranet. Bisnis elektronik (electronic
business atau e-business), mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk
menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-commerce adalah bagian
17. dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli barang/jasa melalui internet. E-
government mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk
memungkinkan pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan
instansi pemerintah terkait lainnya secara digital.
3. Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan
bersama yang jelas. Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan
bisnis jejaring sosial (social business) menggunakan platform jejaring sosial, yang meliputi
Facebook, Twitter, dan perangkat sosial yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan
dengan karyawan, pelanggan, serta pemasok mereka.
4. Departemen sistem informasi (information system managers) adalah kelompok resmi dalam
struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/peleyanan di sektor teknologi
informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab memelihara perangkat keras,
perangkat lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktur TI
yang dimilik perusahaan.
5. Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam
e-business. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas
strategi keseluruhan perusahaan. Dan faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa
proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis
apapun yaitu validitas, integritas, dan privasi.
DAFTAR PUSTAKA
"Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3)".
Laudon & Laudon. 2017. Management Information Systems: Managing the Digital Firm. Fifteenth
Edition. Global Edition. Pearson Education Limited, England.
McLeod, Jr., Raymong & Schell P. George. 2007. Management Information System. Edisi
sembilan (Terjemahan) PT. Indeks, Jakarta
18. O’Brien, James A. 2006. Introduction to Information Systems. Edisi keduabelas. (Terjemahan)
Salemba Empat, Jakarta.
"Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of Education, Accounting
Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of MSME’s
Financial Reports. In The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences
(ACEBISS) 2019, 1(3) (Vol. 1, No. 3)".
(2019). Pengertian E-Commerce dan Contohnya, Komponen, Jenis, dan Manfaat E-Commerce.
Dikutip 22 September 2019 dari Maxmanroe:
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-e-commerce.html
Hartono, J. 2013. Sistem Teknologi Informasi Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital. Jakarta: Salemba Empat.
Romney, M.B dan Steinbart, P.J. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.