Publicité

01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx

2 Aug 2022
Publicité

Contenu connexe

Publicité

01 Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Pembelajaran.pptx

  1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN TEKNOLOGI Kurikulum Merdeka Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan 2022
  2. VISI PENDIDIKAN “mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila PELAJAR PANCASILA Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Mandiri Bernalar Kritis Kreatif Bergotong- Royong Berkebinekaan Global
  3. Rapor Pendidikan 2021 dan Hasil PISA 2018 Jenjang SMP 0 10 20 30 40 50 60 70 80 AKM Provinsi 2021 AKM Nasional 2021 PISA 2018 Perbandingan Hasil AKM 2021 dan Hasil PISA 2018 Literasi Numerasi
  4. Penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi khusus (kurikulum darurat) efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) pada masa pademi COVID-19 Hasil belajar siswa 12 bulan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 Proyeksi jika tidak ada learning loss Survei pada 18.370 siswa kelas 1-3 SD di 612 sekolah di 20 kab/kota dari 8 provinsi menunjukkan perbedaan hasil belajaryang signifikan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat Bila kenaikan hasil belajar itu direfleksikan ke proyeksi learning loss numerasi dan literasi, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73% (literasi) dan 86%(numerasi) Pada sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 Pada sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat 522 Learning loss 482 5 bulan Learning loss 1 bulan 517 Sekitar31,5% sekolah menggunakan kurikulum darurat semasa pandemi COVID-19
  5. • Sekolah sebagai tugas • Pimpinan sebagai pengatur • Manajemen sekolah terlalu administratif • Masih ada PAUD yg belum melibatkan orang tua Ekosistem • Guru sebagai pelaksana kurikulum • Guru sebagai sumber pengetahuan satu-satunya • Pelatihan guru berdasarkan teori • PAUD: Metode drilling & teacher-centered Guru Kategori Situasi sekarang • Penilaian bersifat sumatif/ menghukum • Siswa sebagai penerima pengetahuan • Fokus kepada kegiatan tatap muka • Pendekatan: Bermain vs Calistung • Pengajaran berdasarkan pembagian umur • Perkembangan linear • Kurikulum berdasarkan konten • Fokus kepada kegiatan akademik • Patahan antara kurikulum PAUD dan SD Arahan di masa depan • Sekolah sebagai kegiatan yang menyenangkan • Pimpinan memberikan pelayanan • Manajemen sekolah yang kolaboratif dan kompeten • Keselarasan pendidikan di rumah dan keluarga • Guru sebagai pemilik dan pembuat kurikulum • Guru sebagai fasilitator dari berbagai sumber pengetahuan • Pelatihan guru berdasarkan praktik • PAUD: Kompetensi meliputi pedagogik dan sosio emosional • Pembelajaran berorientasi pada siswa • Pembelajaran memanfaatkan teknologi • Pendekatan: Bermain adalah belajar, bermakna & sesuai konteks • Pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa • Perkembangan fleksibel • Kurikulum berdasarkan kompetensi • Fokus kepada soft skill dan pengembangan karakter • Transisi yang mulus dari PAUD ke SD • Penilaian bersifat formatif/ mendukung Pedagogi Kurikulum Sistem Penilaian Saat ini terdapat lima kelompok tantangan dunia pendidikan yang perlu dihadapi
  6. Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam pelajaran ditentukan per minggu Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru kurang leluasa dalam mengembangkan pembelajaran kontekstual T eknologi digital belum digunakan secara sistematis untuk mendukung proses belajar guru melalui berbagi praktik baik Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun Fokus pada materi yang esensial, Capaian Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik. Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif Rancangan dan Implementasi Kurikulum Saat Ini: Arah Perubahan Kurikulum:
  7. Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan kebijakan-kebijakan berikut ini: Kurikulum Merdeka. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan. SKL menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat, dan Kurikulum Merdeka. Permendikbudriste k No. 7 Tahun 2022 Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Standar Isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan. Ruang lingkup materi merupakan bahan kajian dalam muatan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan: 1) muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; 2) konsep keilmuan; dan 3) jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Standar Isi menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran Memuat 3 opsi kurikulum yang dapat digunakan di satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran beserta struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, serta beban kerja guru. Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022 Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka. Kurikulum darurat, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10 Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022 Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan profil pelajar Pancasila yang dapat digunakan terutama untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.
  8. Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih Pilihan 1 Pilihan 2 Kurikulum 2013 secara penuh Kurikulum Darurat yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan Pilihan 3 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 11 Kurikulu m Merdeka
  9. Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan di hampir 2.500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran dengan paradigma baru. Kurikulum ini diterapkan mulai dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA& SMALB dan SMK kelas X. Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing mulai TK B, kelas I, IV, VII, dan X. Pemerintah menyiapkan angket untuk membantu satuan pendidikan menilai tahap kesiapan dirinya untuk menggunakan Kurikulum Merdeka. Tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan tentang implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023: ● Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan ● Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan ● Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 12
  10. Keunggulan Kurikulum Merdeka 1Lebih Sederhana dan Mendalam Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 13
  11. 2 Lebih Merdeka Peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Sekolah: memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 14 Keunggulan Kurikulum Merdeka
  12. Keunggulan Kurikulum Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 15 3Lebih Relevan dan Interaktif Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
  13. Dukungan implementasi Kurikulum Merdeka melalui kebijakan penyediaan buku pendidikan Penyusunan Buku ● Buku pendidikan yang telah diimplementasikan di sekolah penggerak dan SMK Pusat Keunggulan ● Buku pendidikan lanjutanuntuk SMK (bersama industri), pendidikan khusus, serta pendidikan kesetaraan ● Total buku yang telah disusun 453 judul, dengan rincian: ○ PAUD: 6 judul ○ SD: 174 judul ○ SMP: 99 judul ○ SMA: 119 judul ○ SMK: 50 judul ○ Pendidikan khusus: 5 judul Penilaian Buku Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 16 ● Penilaian buku dilakukan untuk mendukung pengembangan hasil belajar siswa secara holistikyang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter ● Penilaian buku dilakukan secara daring dan melibatkan profesional, akademisi, dan praktisi ● Pendaftaran dilakukan sepanjang tahun ● Hasil penilaian dapat didapatkan secara daring
  14. Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka. Pilihan 1: Mandiri Belajar Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan. Pilihan 2: Mandiri Berubah Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. Pilihan 3: Mandiri Berbagi Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 17 Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
  15. Tahap I (Mandiri Belajar) No Aspek Deskripsi 1 Struktur Kurikulum Menggunakan struktur Kurikulum 2013 2 Pembelajaran • Mencoba Menerapkan Pembelajaran Terdiferensiasi (TaRL) • Mencoba Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran Kurikulum Merdeka 3 Asesemen • Bentuk Soal menggunakan pola AKM • Menerapkan prinsip-prinsip asesmen Kurikulum Merdeka • Bentuk Rapor Mengikuti Kurikulum 2013 4 Projek PPP Mencoba Melaksanakan Projek PPP berdasarkan contoh modul projek yang disediakan kementerian 5 Nama Dokumen Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 6 Dokumen Guru Silabus, RPP
  16. Tahap II (Mandiri Berubah) No Aspek Deskripsi 1 Struktur Kurikulum Menggunakan struktur Kurikulum Merdeka 2 Bahan Ajar Menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh Kementerian sambil belajar membuat sendiri 3 Pembelajaran • Menerapkan Pembelajaran Terdiferensiasi (TaRL) • Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran Kurikulum Merdeka 4 Asesemen • Bentuk Soal menggunakan pola AKM • Menerapkan prinsip-prinsip asesmen Kurikulum Merdeka • Bentuk Rapor Mengikuti Kurikulum Merdeka 5 Projek PPP Melaksanakan Projek PPP secara keseluruhan dengan menggunakan modul ajar projek yang disediakan kementerian 6 Nama Dokumen Kurikulum KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan) 7 Dokumen Guru Prota, Prosem, Modul Ajar, Modul Projek PPP
  17. Tahap III (Mandiri Berbagi) No Aspek Deskripsi 1 Struktur Kurikulum Menggunakan 100 % struktur Kurikulum Merdeka 2 Bahan Ajar Membuat modul ajar sendiri 3 Pembelajaran • Menerapkan Pembelajaran Terdiferensiasi (TaRL) • Menerapkan 5 prinsip pembelajaran 4 Asesemen • Bentuk Soal menggunakan pola AKM • Menerapkan prinsip-prinsip asesmen Kurikulum Merdeka • Bentuk Rapor Mengikuti Kurikulum Merdeka 5 Projek PPP Melaksanakan Projek PPP secara keseluruhan dengan membuat modul projek sendiri 6 Nama Dokumen Kurikulum KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan) 7 Dokumen Guru Prota, Prosem, Modul Ajar, Modul Projek PPP
  18. Pendaftar Kurikulum Merdeka Prov. Sumatera Barat 05 April 2022 Jam 06.00
  19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Serta mengambil peran untuk menyukseskan Kurikulum Merdeka Ayo unduh aplikasi dan pelajari lebih Unduh Mengunduh Platform Merdeka Mengajar pada gawai Android atau mengakses melalui laman situs https://guru.kemdikbud.go.id/ Pelajari Mempelajari pilihan-pilihan kurikulum dan informasi lebih mendalam tentang Kurikulum Merdeka dari Platform Merdeka Mengajar dan kurikulum.kemdikbud.go.id juga melalui video pengenalan Kurikulum Merdeka melalui tautan kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id Mendukung satuan pendidikan yang memutuskan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka Dinas Pendidikan Mitra Komunitas & Organisasi Pendidikan Berkontribusi dalam pengembangan perangkat ajar pada platform Merdeka Mengajar dengan mengisi tautan https://bit.ly/MM-MITRA QR Code Satuan Pendidikan Mendaftarkan satuan pendidikan* untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada tautan kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id mulai tanggal 11 Februari 2022 sampai 31 Maret 2022 *Untuk satuan pendidikan swasta perlu mendapatkan persetujuan dari yayasan Informasi lebih lanjut mengenai penerapan Kurikulum Merdeka silakanmenghubungi 081281435091 Beragam informasi diberikan kepada satuan pendidikan yang berminat untuk mempelajari lebih mendalam dan menerapkan Kurikulum Merdeka 15
  20. Pembaharuan pembelajaran Kurikulum Merdeka meneruskan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulum-kurikulum sebelumnya. Berbasis kompetensi • Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh, dinyatakan sebagai Capaian Pembelajaran (CP). Pembelajaran yang fleksibel • CP disusun dalam fase- fase (2- 3 tahun per fase), sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (TaRL), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajarnya. • Muatan atau konten dikurangi agar peserta didik memiliki waktu yang memadai untuk menguasai kompetensi yang ditargetkan. Karakter Pancasila • Sinergi antara kegiatan pembelajaran rutin sehari-hari di kelas dengan kegiatan non- rutin (projek) interdisipliner yang berorientasi pada pembentukan dan penguatan karakter berdasarkan kerangka Profil Pelajar Pancasila. * TaRL: Teaching at the Right Level
  21. Kebijakan kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan yang telah dimulai sejak dulu kembali dikuatkan di Kurikulum Merdeka. Struktur minimum •Pemerintah menetapkan struktur kurikulum minimum dan satuan pendidikan dapat mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi misi dan sumber daya yang tersedia. Otonomi •Kurikulum memberikan kemerdekaan pada satuan pendidikan dan pendidik untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual. •Pemerintah menyediakan buku teks dan perangkat ajar untuk membantu guru yang membutuhkan panduan dalam merancang pembelajaran Sederhana •Perubahan yang seminimal mungkin. Namun beberapa aspek berubah secara signifikan dari kurikulum sebelumnya. Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya jelas dan mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan. Gotong royong •Pengembangan kurikulum dan perangkat ajarnya dilakukan dengan melibatkan puluhan institusi termasuk Kemenag, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya.
  22. SMP Beberapa perubahan terkait struktur mata pelajaran di SMP. Kurikulum 2013 Informatika sebagai mata pelajaran pilihan - Pertimbangan ketersediaan guru Arah perubahan pembelajaran Informatika sebagai mata pelajaran wajib - Guru yang mengajar tidak harus memiliki latar belakang pendidikan informatika. Buku guru disiapkan untuk membantu guru-guru “pemula” dalam mata pelajaran ini
  23. Struktur Kurikulum SMP Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX. Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: a. pembelajaran intrakurikuler; dan b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
  24. **Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek Bahasa Indonesia: 34 minggu ***opsional. Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan projek. Prakarya menjadi salah satu pilihan, tidak hanya Seni. Pertimbangan: 1) untuk siswa yang tidak meneruskan ke SMA, 2) meminimalisir perubahan dari K13 Alokasi waktu mata pelajaran SMP Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 7-8) K13 pembelajaran di Sekolah Penggerak Per Tahun Per Minggu Kegiatan reguler/mingg u (tahun) Projek (minimal 20% dari total per tahun) TOTAL JP PER TAHUN Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 PPKn 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Bahasa Indonesia 216 6 170 (5)** 46 (21%) 216 Matematika 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 IPA 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 IPS 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 PJOK 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Informatika 72 2 72 (2) 36 (33%) 108 Pilihan minimal 1: a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, Pengolahan) 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 Muatan Lokal*** 72 2 72 (2)*** 72 1368 29 (1026) 378 1404
  25. Struktur Kurikulum Kelas VII-VIII
  26. Struktur Kurikulum Kelas IX
  27. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila • Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. • Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. • Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran • Jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
  28. Penguatan literasi dan numerasi membutuhkan pembelajaran yang efektif dan menyeluruh di semua mata pelajaran. Literasi dan numerasi adalah kompetensi dasar yang akan diperkuat serta memperkuat kompetensi lain yang dibangun di semua mata pelajaran. Contoh: kemampuan memahami informasi berupa teks yang dipadukan dengan grafik dibangun melalui beberapa mata pelajaran. Oleh karena itu, tidak benar bahwa literasi dan numerasi hanya terkait dengan mapel Bahasa Indonesia dan Matematika.
  29. Capaian Pembelajaran IPA Fase D No Elemen Capaian Pembelajaran Pemahaman IPAS (sains dan sosial) Pada akhir fase D, peserta didik mampu • melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, • mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, • membedakan perubahan fisik dan kimia serta • memisahkan campuran sederhana. • mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, • mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tersebut. • mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari. • ...
  30. Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen Intrakurikuler
  31. 1. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun TP dan ATP
  32. Contoh Pemetaan Tujuan Pembelajaran Fase D Kelas 7 Kelas 8 7.1 melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati 8.1 mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, 7.2 mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, 8.2 mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tersebut. 7.3 membedakan perubahan fisik dan kimia serta 8.3 mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari. 7.4 memisahkan campuran sederhana.
  33. Alur Tujuan Pembelajaran
  34. • Untuk bisa membuatpembelajaran yang berpusat pada peserta didik, maka asesmenmenjadi tahap pertama yang harus kitalakukan • Asesmen ini biasa disebutjuga asesmen diagnostik • Yang perlu dikenali antara lain: potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan pesertadidik, tahap capaian pembelajaran anak, dll • Setelah berhasil mengidentifikasi potensi, karakteristik, tingkat capaian,kemampuan, maka bagian berikutnya adalah menyusun proses pembelajaran yang sesuaidengan data asesmenkita. • Perencanaan ini juga termasuk pengelompokkan peserta didikdalam tingkat yangsama. • Dengan penyusunan pembelajaran yang sesuaidengan capaian ataupun tingkat kemampuan peserta didik ini, maka kita menempatkan peserta didik sebagaipusat utama pembelajarannya, sesuaidengan filosofi Ki HadjarDewantara • Selamaproses pembelajaran ini,perlu dibuat adanya asesmen-asesmen berkala untuk melihat proses pemahaman murid, kebutuhan, kemajuan selama pembelajaran atau biasa disebut asesmenformatif. • Adapun asesmen sumatif, sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran di akhir suatu pembelajaran juga diperlukan untuk membantu pendidik merancangprojek berikutnya Asesme n Perencana an Pembelajara n TAHAPAN
  35. 2. Asesmen Diagnostik • Pendidik dapat melaksanakan asesmen diagnostik sesuai kebutuhan, misalnya: Pada awal tahun pelajaran, Pada awal lingkup materi, atau Sebelum menyusun modul ajar secara mandiri • Pendidik diberi keleluasaan untuk menentukan instrumen asesmen sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tujuan asesmen. • Contoh tahapan asesmen diagnostik di atas dapat digunakan untuk asesmen pada awal tahun pelajaran dan sebelum menyusun modul mandiri. • Untuk asesmen pada awal lingkup materi, contoh tahapan ini dapat disederhanakan menjadi tahap 1, 2, 3, 5, dan 6. Tahapan 4 dapat dilewatkan
  36. Contoh Tahapan Asesmen Diagnostik
  37. Pengembangan Modul Ajar Tujuan pengembangan modul ajar: Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan pembelajaran. Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk mengembangkan modul ajar selama modul ajar yang dihasilkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan aktivitas pembelajaran dalam modul ajar sesuai dengan prinsip pembelajaran dan asesmen. Modul Ajar disusun berdasarkan Asesmen Diagnostik
  38. Kriteria Modul Ajar
  39. Komponen Modul Ajar
  40. MARI BERDISKUSI TERIMA KASIH
Publicité