Dokumen tersebut membahas model-model pengambilan keputusan, dukungan keputusan, dan pemecahan masalah. Terdapat tiga jenis model pengambilan keputusan yaitu normatif, naturalistik, dan perilaku. Pengambilan keputusan kelompok membahas proses kelompok, kinerja kelompok, dan bias, serta penyelesaian konflik. Dukungan keputusan dan pemecahan masalah membahas tujuan, sarana, dan kondisi pembu
3. Pengambilan keputusan sering
dipandang sebagai tahap
pemrosesan informasi karena
orang harus mengumpulkan,
mengatur, dan menggabungkan
informasi dari berbagai sumber
untuk mengambil keputusan.
INTRODUCTION
4. Memberikan perspektif keseluruhan
tentang pengambilan keputusan
manusia kepada praktisi HF/E,
pengembang alat keputusan (mis.,
Sistem pakar), perancang produk, dan
lainnya yang tertarik pada bagaimana
orang membuat keputusan dan
bagaimana pengambilan keputusan
dapat ditingkatkan.
TUJUAN
6. Kinerja tim adalah bidang minat utama di bidang
teori keputusan naturalistik (Klein et al., 1993;
Klein, 1998), seperti yang dibahas sebelumnya.
Kinerja kelompok secara tradisional menjadi
bidang studi di bidang perilaku organisasi dan
psikologi industri. Teori keputusan tradisional
juga mencurahkan perhatian pada
pengambilan keputusan kelompok (Raiffa,
1968; Keeney dan Raiffa, 1976).
GROUP DECISION
MAKING
7. Group Processes
Group Performance
and Biases
Salah satu model yang lebih
klasik (Tuckman, 1965)
menggambarkan proses ini
dengan empat kata:
forming, storming, norming,
and performing.
Fenomena groupthink, yang
telah disalahkan untuk
beberapa keputusan
kebijakan publik yang
merusak (Janis, 1972; Hart
et al., 1997).
Game theory: competitive
games and cooperative
games
Ethics and Social Norms
GROUP DECISION MAKING
8. Conflict
Zander (1994), konflik antara
kelompok menjadi lebih mungkin
ketika kelompok memiliki peran
fuzzy atau berpotensi antagonis
atau ketika satu kelompok kurang
beruntung (atau merasa bahwa
tidak diperlakukan secara adil).
Kurangnya prosedur penyelesaian
konflik dan pemisahan atau
kurangnya kontak antar kelompok
juga dapat berkontribusi terhadap
konflik.
Diskusi dan argumentasi,
pemungutan suara, negosiasi,
arbitrasi, dan bentuk intervensi
pihak ketiga lainnya adalah
semua metode untuk
menyelesaikan perselisihan.
Diskusi dan argumen
kelompok sering dianggap
sebagai proses yang kurang
rasional.
Conflict Resolution
9. DECISION SUPPORT
AND PROBLEM
SOLVINGDecision support harus memiliki tujuan
(mis.,pilihan yang optimal atau
memuaskan, pilihan yang lebih mudah,
lebih banyak pilihan yang dapat
dibenarkan, dll.). Selain itu, harus
memiliki sarana (mis.,analisis
keputusan atau metode pendukung
keputusan lainnya) dan harus memiliki
keadaan saat ini (yaitu, kualitas
keputusan,upaya yang dikeluarkan,
pengetahuan, dll., dari para pembuat
keputusan yang didukung).
10. Problem
Solving
Problem solving dapat "dipahami
sebagai menjembatani
kesenjangan antara keadaan awal
hubungan dan keadaan yang
diinginkan di mana tidak ada
operasi atau strategi yang telah
ditentukan diketahui individu"
(Ollinger dan Goel, 2010, hal. 4).
Problem solving meliputi tiga
komponen inti: keadaan awal,
keadaan tujuan, dan jalur antara
keduanya (Mayer, 1983).
11. Despite being red, Mars is actually a
cold place. It’s full of iron oxide dust,
which gives the planet its reddish
cast
PROBLEM
12. KESIMPULAN
Studi pengambilan keputusan
naturalistik mengungkapkan
bahwa sebagian besar keputusan
dibuat secara rutin, non-
analitis.Studi debiasing juga
mendukung sebagian manfaat
potensial dari pelatihan dan umpan
balik.
13. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
THANKS!
Do you have any questions?