1. KELOMPOK 7 : Nita Jayanti (3125111194)
Riska Anggraeni (3125110314)
Tedy Triyadi (3125111202)
PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengantar
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, bahkan paling penting
dalam mengembangkan peradaban. Seperti halnya dengan perkembangan
peradaban Islam, dalam mencapai kejayaan umat Islam tidak akan tercapai
kecuali dengan pendidikan Islam. Pendidikan Islam secara umum adalah upaya
sistematis untuk membantu anak didik agar tumbuh berkembang melalui
aktualisasi potensi diri berdasarkan kaidah-kaidah moral Al-Quran, ilmu
pengetahuan, dan keterampilan hidup (life-skill). Akan tetapi, walaupun telah
dilakukan usaha-usaha pembaharuan pendidikan Islam, namun dunia pendidikan
Islam masih saja dihadapkan pada beberapa problem.
Hingga hari ini, dunia pendidikan dan gerakan-gerakan Islam dalam
berbagai ragam konsentrasi dan aliran pemahaman sulit menumbuhkan tradisi
intelektual kritis sebagai etika dasar penafsiran terhadap kedua sumber teks
utama Islam (Al-Quran dan Al-Sunnah). Namun demikian seharusnya terus
dilakukan upaya-upaya kreatif inovatif dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu,
untuk mengetahui bagaimana pemecahan problem-problem pendidikan Islam
saat ini, maka usaha-usaha pembaharuan pendidikan Islam lewat pemikiran yang
mendalam perlu dilakukan dan menjadi sangat penting.
B. Pengertian Pendidikan Islam
(1) Pengertian Bahasa (Etimologi)
Dalam kamus Bahasa Indonesia kata pendidikan merupakan kata jadian
yang berasal dari kata didik yang diberi awalan pe dan akhiran an yang berarti
2. proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok dalam usaha
mendewasakan manusia. Di kalangan tokoh pendidikan Islam ada tiga istilah
yang umum digunakan dalam pendidikan Islam, yaitu:
•
al-Tarbiyah : Kata Tarbiyah berasal dari kata dasar “rabba” , yurabbi
menjadi “tarbiyah” yang mengandung arti memelihara, membesarkan dan
mendidik.
•
al-Ta’lim : secara etimologi, ta’lim berkonotasi pembelajaran, yaitu
semacam proses transfer ilmu pengetahuan.
•
al-Ta’dib : Al-Ta’dib berarti pengenalan dan pengetahuan secara berangsurangsur
ditanamkan
kedalam
diri
manusia(peserta
didik).
Dengan
pendekatan ini pendidikan akan berfungsi sebagai pembimbing kearah
pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat dalam wujud dan
kepribadiannya.
(2) Pengertian Istilah (terminology)
Pendidikan sebagai suatu bahasan ilmiah sangat sulit untuk didefinisikan.
Muhammad al-Naquuib al-Attas mengatakan bahwa konferensi internasional
pertama tentang pendidikan muslim (1977) ternyata belum berhasil menyusun
suatu definisi pendidikan yang dapat disepakati oleh para ahli pendidikan secara
bulat.
Beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam pendidikan adalah :
•
Di dalam bimbingan ada pembimbingnya (pendidik) dan yang dibimbing
(terdidik/peserta didik).
•
Bimbingan mempunyai arah yang bertitik tolak pada dasar pendidikan dan
berakhir pada tujuan pendidikan.
•
Bimbingan berlangsung pada suatu tempat, lingkungan atau lembaga
pendidikan tertentu.
3. •
Bimbingan merupakan proses, maka harus proses ini berlangsung dalam
jangka waktu tertentu.
•
Di dalam bimbingan harus mempunyai bahan yang akan disampaikan pada
anak didik untuk mengambangkan pribadi seperti yang diinginkan.
•
Di dalam bimbingan menggunakkan metode tertentu.
Di dalam proses pendidikan ada beberapa komponen atau unsur utama
yang harus ada, yaitu pendidik, peserta didik, tujuan pendidikan, materi
pendidikan, dan cara atau metode pendidikan.
C. Sumber Pendidikan Islam
Sumber pendidikan Islam adalah ayat tertulis yaitu Al-Quran dan AlSunnah dan ayat tidak tertulis yaitu alam semesta dan seisinya, serta ijtihad
dalam
bidang
pendidikan
berupa
pemikiran-pemikiran
ulama
tentang
pendidikan.
D. Tujuan pendidikan
Beberapa tujuan pendidikan Islam dikemukakan oleh beberapa ahli, dari
beberapa definisi yang dikemukakan beberapa ahli tersebut dapat diketahui
bahwa tujuan Islam memiliki ciri sebagaimana yang diungkapkan oleh Abudin
Natta sebagai berikut :
1. Mengarahkan anak agar menjadi khalifah Allah di muka bumi denggan
sebaik-baiknya, yaitu dengan melaksanakan tugas-tugas dan memakmurkan
dan mengelola bumi sesuai dengan kehendak-Nya.
2. Mengarahakan anak agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahannya di
muka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah sehingga
tugas tersebut terasa ringan dilaksanakan.
3. Mengarahkan anak agar memiliki akhlak mulia, sehinggai ia tidah
menyalahgunakan fungsi kekhalifahhannya.
4. 4. Mengarahkan anak agar dapat terrcapai kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat.
E. Asas-Asas Pendidikan Islam
Asas pendidikan Islam adalah perkembangan dan pertumbuhan dalam
perikehidupan yang seimbang dalam semua seluk beluk kehidupan secara adil,
merata, menyeluruh, dan integral. Dasar pendidikan Islam menurut Sa’id Ismail
Ali-sebagaimana dikutip Langgulung-terdiri atas 6 macam, yaitu: Al-Qur’an,
Sunnah, qaul al-shahabat, masalih al-mursalah, ‘urf, dan pemikiran hasil ijtihad
intelektual muslim.
F. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam
Prinsip-prinsip dalam pendidikan Islam paling tidak mengacu kepada tujuh
prinsip dibawah ini, yaitu :
1. Selalu Mengacu Kepada Al-Qur’an Dan Hadist
2. Selalu Mengarah Kepada Dunia Dan Akhirat
3. Bersifat Teoritis Dan Praktis
4. Ikhlas
5. Sesuai Dengan Potensi Yang Dimiliki Manusia
6. Berorientasi Pada hablum minallah wa hablum minannas
7. Pendidikan Seumur Hidup
8. Efektivitas Pendidikan
G. Pendidik
Dalam pengertian sederhana, pendidik adalah orang yang memberikan
ilmu pengetahuan kepada anak didik. Sedangkan dalam pandangan masyarakat,
pendidik adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat
tertentu, tidak harus di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di Masjid,
Surau/Mushala, Rumah, dan sebagainya.
Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pendidik adalah :
Integritas pribadi
Integritas sosial
5. Integritas susila
H. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik
(1) Tugas Pendidik :
-
Membimbing peserta didik
-
Menciptakan situasi untuk pendidikan
-
Seorang pendidik harus memiliki pengetahuan yang diperlukan, seperti
pengetahuan keagamaan, dan lain sebagainya.
(2) Tanggung Jawab Pendidik
Tanggung jawab pendidik adalah mencerdaskan kehidupan anak didik, serta
bertanggung jawab untuk membentuk anak didik agar menjadi orang
bersusila yang cakap, berguna bagi agama, nusa, dan bangsa di masa yang
akan datang.
(3) Kompetisi
•
Kemampuan dasar (kepribadian)
Yaitu kepribadian pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif, serta
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
•
Kemampuan umum (mengajar)
Yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman
terhadap
peserta
didik,
perancangan
serta
pelaksanaan
pembelajaran.
•
Kemampuan khusus (pengembangan ketrampilan).
Yaitu kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran
secara luas serta mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik
memperoleh kompetensi yang ditetapkan.
I. Pesera Didik
Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat
pengajaran ilmu. Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu
yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan
bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari
6. struktural proses pendidikan. Dengan kata lain peserta didik adalah seorang
individu yang tengah mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari
segi fisik dan mental maupun fikiran.
J. Metode Pendidikan Islam
Banyak ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang bisa dijadikan pedoman dalam
menggunakan metode dalam pengajaran, adalah :
1. metode suasana gembira (QS. Al-Baqarah: 25 dan 185)
2. metode lemah lembut (QS. Al-Imran: 159)
3. metode bermakna (QS. Muhammad: 16)
4. metode prasyarat atau muqadimah (QS. Al-Baqarah: 1-2)
5. metode komunikasi terbuka (QS. Al-A’raf: 179)
6. metode memberikan pengetahuan baru (QS. Al-Baqarah: 164 dan Al-Fushilat:
153)
7. metode uswatun hasanah (QS. Al-Ahzab: 21)
8. metode praktek atau pengamatan aktif (QS. As-Shof: 2-3 dan Al-Baqarah: 25)
9. metode bimbingan, penyuluhan dan kasih sayang (QS. Al-Anbiya’:107 dan
An-Nahl: 25)
10. metode cerita (QS. Al-A’raf: 176)
11. metode perumpamaan (QS. Ibrahim: 18)
12. metode hukuman dan hadiah (QS. Al-Ahzab: 72-73)
K. Penutup
Pendidikan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Sebab pendidikan secara alami telah menjadi kebutuhan manusia.
7. Pendidikan telah menjadikan manusia berada pada posisi dwi tunggal. Di mana
manusia manusia menjadi subjek sekaligus objek pendidikan. Pendidikan
merupakan persoalan yang unik sekaligus komleks, menyangkut semua
komponen yang terkandung didalam pendidikan.