Materi Sejarah SMA
Perkembangan Tradisi Islam di Indonesia
PAk Didik Pak May
oleh :
Kelas 12 IPA 6 SMA Negeri 1 Yogyakarta tahun 2014
Semangat!!!!!!! SUKSES
Materi Sejarah SMA - Perkembangan Tradisi Islam di Indonesia
1. PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
Beberapa bukti yang menunjukkan masuknya Islam ke Indonesia :
Abad 7 – 8 Indonesia telah di
datangi pedagang Arab dan
Persia
Fatimah Binti Maimun, Leran, Gresik
tahun 1082
Sultan Malik As saleh di Samudera Pasai
tahun 1297
Makam di Troloyo, Trowulan, Mojokerto
tahun 1368
Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik
tahun 1419
2. Menurut A Hasjmy (1989) ada beberapa faktor :
1. Islam agama yang demokratis (tidak mengenal kasta)
2. Islam mudah dipelajari
3. Islam disebarkan dengan cara damai (tidak ada
paksaan masuk Islam)
4. Nabi Muhammad merupakan sosok manusia sempurna
5. Ajaran Islam sesuai dengan fitrah manusia
6. Islam adalah agama untuk semua manusia
7.Islam adalah sebagai agama pembawa rahmat
8. Konsep ketuhanan dalam Islam sangat sempurma
9. Islam mengatur semua kehidupan manusia menuju
kebahagiaan
Teori masuknya Islam
3. Berdasar pada angka tahun yang tertera pada nisan Sultan Malik
As Saleh ( Sultan I Kerajaan Samudera pasai) dan catatan Marco
Polo dan Ibnu Batutah
Tokoh-tokohnya : Snouck Hurgronje, NJ Kroom, HJ Van den Berg,
R. Soekmono
Berdasar pada kenyataan historis bahwa kawasan Nusantara
dan masyarakat Nusantara telah menjalin hubungan dagang
dengan negeri-negri India, Cina dan juga dunia Arab
(Khususnya Persia)
Tokoh-tokohnya : A Hasjmy, Hamka, H. Agus Salim,
Islam di Indonesia, darimana asalnya ?
4. 1. Pijnapel ( Universitas Leiden )
Orang-orang Arab yang bermazhab Syafii
menetap di wilayah tersebut dan kemudian
membawa Islam ke Nusantara
2. Snouck Hurgronye
Para penyebar Islam di Nusantara adalah
orang-orang Islam dari Decan ( anak benua
India) baru kemudian disusul orang-orang
Arab keturunan Muhammad
3. Windstet
Islam yang datang ke Nusantara berasal
dari Gujarat. Hal ini didasarkan pada
bentuk Nisan yang ditemukan di pasai,
Gresik dan Malaya yang berlanggam
Gujarat
5. 1. Hamka
Alasan : Gelar raja-raja di Samudera pasai memakai
gelar Al malik bukan Syah atau Khan. Gelar Al lebih
dekat dengan gelar raja-raja di Mesir Mazhad Syafii
yang dianut sebagian besar rakyat Indonesia adalah
mazhab yang dianut syarif dan rakyat umum Makkah
demikian juga di Mesir
2. Keijzer
Senada dengan pendapat Hamka, mazhab Syafii
adalah mazhab yang dianut oleh sebagian besar rakyat
seperti yang ada di Mesir
6. Dikemukakan oleh Emanuel Godinho de Eradie
( Scientis Spanyol) yang menyatakan
sesungguhnya aqidah Muhammad telah diterima
di Pattani dan Pam di Pantai Timur kemudian
diterima dan Dikembangkan Parameswara
( PENDIRI KER. MALAKA) tahun
1411 M
7. 1. PA Hoesin Djayadiningrat
Didasarkan adanya pengaruh kebudayaan yang dibawa
oleh Mubaligh-mubaligh Islam ke Indonesia
Misal : Dikenalkannya ejaan-ejaan khas Parsi seperti
Djabar, Djerek
2. Moens
ketika Ibnu Batutah datang ke Aceh (1345) ditemuinya
dua ulama Persia, yaitu Sajudin asy Syirazi dan Sayid
Syarif Al Asbahani
Saluran-saluran penyebaran Islam
8. Mesir Persia
India
China
Pasai
Wilayah Pasai menjadi daerah tujuan
pelayaran dari berbagai negara sehingga
proses penyebaran Islam juga bermula
dari sini
IlUSTRASI MASUKNYA ISLAM
10. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia. Pada
kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam.
Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada yang terus menetap, atau
mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat mendirikan
perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang, maka
interaksi semakin sering bahkan ada yang sampai menikah dengan wanita
Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam semakin cepat berkembang.
Tahap pertama Para pedagang muslim singgah di pelabuhan-
pelabuhan di Indonesia
Tahap kedua Munculnya komunitas-komunitas Islam di beberapa
kota pelabuhan
Tahap ketiga Lahirnya kerajan-kerajaan yang bercorak Islam
PERDAGANGAN
11. Merupakan sarana Islamisasi yang sangat efektif karena dalam
Islam dilarang adanya kawin campur sehingga orang lain Islam jika ingin
menikah dengan orang Islam harus masuk Islam dahulu
Contohnya :
Perkawinan antara Puteri Campa ( Jeumpa, nama daerah di
Pasai/Aceh) dengan Raja Brawijaya yang kelak akan menurunkan
seorang putera yang bernama Raden Patah
( Raja Demak)
Lihat Babad Tanah Jawi
PERKAWINAN
12. Ilmu tasawuf banyak diterapkan oleh
kaum Sufi yang bergaya hidup
sederhana sehingga menarik banyak
orang. Kaum sufi juga pandai dalam
ilmu magis sihir serta penyembuhan
orang sakit yang sangat menarik bagi
orang lain
PERKEMBANGAN ILMU
TASAWUF
13. Perkembangan Islam yang cepat
menyebabkan muncul tokoh ulama
atau mubaliqh yang menyebarkan
Islam melalui pendidikan dengan
mendirikan pondok-pondok
pesantren
Setelah tammat dari pondok
tersebut, maka para pemuda
menjadi juru dakwah untuk
menyebarkan Islam di daerahnya
masing-masing.
PENDIDIKAN PESANTREN
14. Di samping penyebaran Islam melalui saluran
yang telah dijelaskan di atas, Islam juga
disebarkan melalui kesenian, misalnya melalui
pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang
kulit. Dengan demikian Islam semakin cepat
berkembang dan mudah diterima oleh rakyat
Indonesia Cabang-cabang seni yang digunakan
dalam proses Islamisasi antara lain seni bangun,
seni pahat, seni ukir, seni tari, dan sebagainya
PERKEMBANGAN SENI
15. Dilakukan oleh para Wali yang dikenal dengan
Wali Songo ( Wali artinya “ Wakil” )
Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
16. Sunan Ampel
Sunan Bonang Sunan Drajat Sunan Giri
Maulana Malik Ibrahim
Sunan Kalijaga
Sunan KudusSunan Muria
Sunan Gunungjati
Salah satu peninggalan walisongo
adalah masjid Demak
19. Kerajaan Samudra Pasai
terletak di Kabupaten
Lhokseumauwe, Aceh Utara,
yang berbatasan dengan Selat
Malaka.
Berdasarkan lokasi kerajaan
Samudra Pasai tersebut,
maka dapatlah dikatakan
posisi Samudra Pasai sangat
strategis karena terletak di
jalur perdagangan
internasional, yang melewati
Selat Malaka.
20. Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan oleh Marah Silu
bergelar Sultan Malik al- Saleh, sebagai raja pertama yang
memerintah tahun 1285 – 1297. Pada masa pemerintahannya,
datang seorang musafir dari Venetia (Italia) tahun 1292 yang
bernama Marcopolo,
Setelah Sultan Malik al-Saleh wafat, maka pemerintahannya
digantikan oleh keturunannya yaitu Sultan Muhammad yang
bergelar Sultan Malik al-Tahir I (1297 – 1326)
Pengganti dari Sultan Muhammad adalah Sultan Ahmad yang
juga bergelar Sultan Malik al-Tahir II (1326 – 1348). Pada masa ini
pemerintahan Samudra Pasai berkembang pesat dan terus
menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam di India
maupun Arab. Bahkan melalui catatan kunjungan Ibnu Batutah
seorang utusan dari Sultan Delhi tahun 1345 dapat diketahui
Samudra Pasai merupakan pelabuhan yang penting dan istananya
disusun dan diatur secara India dan patihnya bergelar Amir
21. Pada masa pemerintahan Sultan Zaenal Abidin yang juga bergelar Sultan Malik
al-Tahir III nasib Samudera Pasai kurang begitu jelas. Menurut sejarah Melayu,
kerajaan Samudra Pasai diserang oleh kerajaan Siam
PENINGGALAN YANG DITINGGALKAN
Nisan makam Sultan Malik al-Saleh
batu nisan tersebut berasal dari Gujarat (India). Hal ini berarti kerajaan Samudra
Pasai bersifat terbuka dalam menerima budaya lain yaitu dengan memadukan
budaya Islam dengan budaya India
22. Demak sebelumnya merupakan daerah yang
dikenal dengan nama Bintoro atau
Gelagahwangi yang merupakan daerah
kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit
Kadipaten Demak tersebut dikuasai oleh
Raden Patah salah seorang keturunan Raja
Brawijaya V (Bhre Kertabumi) raja
Majapahit.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang
lokasi kerajaan Demak, maka simaklah
gambar berikut ini!
24. Pendirinya adalah Raden Patah Ia bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah
(1500 – 1518). Demak berhasil menggantikan peranan Malaka, setelah
Malaka jatuh ke tangan Portugis 1511.
tahun 1513 Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di
Malaka, yang dipimpin oleh Adipati Unus atau terkenal dengan sebutan
Pangeran Sabrang Lor.
Raja Kedua adalah Adipati Unus (1518 – 1521). Pada masa pemerintahan
Adipati Unus Demak melakukan blokade pengiriman beras ke Malaka
sehingga Portugis kekurangan makanan.
Puncak kebesaran Demak terjadi pada masa pemerintahan Sultan
Trenggono (1521 – 1546), karena pada masa pemerintahannya Demak
memiliki daerah kekuasaan yang luas dari Jawa Barat sampai Jawa
Timur.
25.
26. Dengan meninggalnya Sultan Trenggono, maka terjadilah
perebutan kekuasaan antara Pangeran Sekar Sedolepen
(saudara Trenggono) dengan Sunan Prawoto (putra
Trenggono) dan Arya Penangsang (putra Sekar Sedolepen).
Perang saudara tersebut diakhiri oleh Pangeran
Hadiwijaya (Jaka Tingkir) yang dibantu oleh Ki Ageng
Pemanahan, sehingga pada tahun 1568 Pangeran
Hadiwijaya memindahkan pusat pemerintahan Demak ke
Pajang. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Demak
dan hal ini juga berarti bergesernya pusat pemerintahan
dari pesisir ke pedalaman.
27. Masjid Demak
Untuk menambah
pemahaman Anda
tentang Masjid Demak
tersebut, silahkan Anda
amati gambar berikut
ini!
Dilihat dari arsitekturnya, Masjid Agung Demak seperti
yang tampak pada gambar tersebut memperlihatkan
adanya wujud akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu
dengan kebudayaan Islam. Anda masih ingat ciri-cirinya?
28. Pada awal perkembangannya kerajaan Mataram
adalah daerah kadipaten yang dikuasai oleh Ki
Gede Pamanahan. Daerah tersebut diberikan
oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka Tingkir) yaitu
raja Pajang kepada Ki Gede Pamanahan atas
jasanya membantu mengatasi perang saudara di
Demak yang menjadi latar belakang munculnya
kerajaan Pajang. Ki Gede Pamanahan memiliki
putra bernama Sutawijaya yang juga mengabdi
kepada raja Pajang sebagai komando pasukan
pengawal raja. Setelah Ki Gede Pamanahan
meninggal tahun 1575, maka Sutawijaya
menggantikannya sebagai adipati di Kota Gede
tersebut.
Lokasi kerajaan Mataram tersebut
di Jawa Tengah bagian Selatan
dengan pusatnya di kota Gede
yaitu di sekitar kota Yogyakarta
sekarang
RAJA-RAJA YANG MEMERINTAH
29. Pendiri kerajaan Mataram adalah Sutawijaya. Ia bergelar Panembahan
Senopati, memerintah tahun (1586 – 1601). Pada awal pemerintahannya ia
berusaha menundukkan daerah-daerah seperti Ponorogo, Madiun, Pasuruan,
dan Cirebon serta Galuh. Sebelum usahanya untuk memperluas dan
memperkuat kerajaan Mataram terwujud
Raja kedua Mas Jolang bergelar Sultan Anyakrawati tahun 1601 – 1613.Sebagai
raja Mataram ia juga berusaha meneruskan apa yang telah dilakukan oleh
Panembahan Senopati untuk memperoleh kekuasaan Mataram dengan
menundukkan daerah-daerah yang melepaskan diri dari Mataram. Akan tetapi
sebelum usahanya selesai, Mas Jolang meninggal tahun 1613 dan dikenal dengan
sebutan Panembahan Sedo Krapyak.
raja Mataram ketiga adalah Mas Rangsang yang bergelar Sultan Agung
Senopati ing alogo Ngabdurrahman, yang memerintah tahun 1613 – 1645.
Sultan Agung merupakan raja terbesar dari kerajaan ini
PRESTASI SULTAN AGUNG
30. Pada tahun 1625 hampir seluruh pulau Jawa dikuasainya kecuali Batavia dan
Banten. Untuk menambah pemahaman Anda tentang kekuasaan Mataram pada
masa Sultan Agung maka simaklah gambar berikut ini.
31. Sultan Agung melakukan penyerangan terhadap VOC ke
Batavia pada tahun 1628 dan 1629 akan tetapi serangan
tersebut mengalami kegagalan.
Penyebab kegagalan :
1. Jarak tempuh dari pusat Mataram ke Batavia terlalu jauh
kira-kira membutuhkan waktu 1 bulan untuk berjalan kaki,
sehingga bantuan tentara sulit diharapkan dalam waktu
singkat.
2. Lumbung-lumbung padi di Kerawang dan Bekasi
dibakar oleh VOC, sebagai akibatnya pasukan Mataram
kekurangan bahan makanan. Dampak pembakaran
lumbung padi maka tersebar wabah penyakit yang
menjangkiti pasukan Mataram, sedangkan pengobatan
belum sempurna. Hal inilah yang banyak menimbulkan
korban dari pasukan Mataram.
3. Sistem persenjataan Belanda lebih unggul dibanding
pasukan Mataram.
32. Setelah wafatnya Sultan Agung tahun 1645, Mataram diperintah antara lain oleh :
Amangkurat I
Amangkurat II
Amangkurat III
Paku Buwono I
Paku Buwono II
Amangkurat IV
Paku Buwono III
Mataran berhasil dipecah VOC melalui Perjanjian Gianti (1755) yang
isinya Mataram dipecah menjadi dua yaitu :
1. Kesultanan Yogyakarta, dengan Mangkubumi sebagai raja yang bergelar Sultan
Hamengkubuwono I
2. Kasunanan Surakarta yang diperintah oleh Sunan Paku Buwono III
Kemudian dipecah lagi melalui Perjanjian Salatiga (1757) yang isinya Mataram
terbagi 4 wilayah yaitu sebagian Surakarta diberikan kepada Mangkunegaran
selaku Adipati tahun 1757, kemudian sebagian Yogyakarta juga diberikan kepada
Paku Alam selaku Adipati tahun 1813.
Raja-raja yang
lemah
Pemb. Trunojoyo 1674-1679
Pemb. Untung Suropati 1683-1706
Pemb. Cina 1740-1748
33. Banten awalnya merupakan
salah satu dari pelabuhan
kerajaan Sunda. Pelabuhan ini
direbut 1525 oleh gabungan dari
tentara Demak dan Cirebon.
Setelah ditaklukan daerah ini
diislamkan oleh Sunan Gunung
Jati. Pelabuhan Sunda lainnya
yang juga dikuasai Demak
adalah Sunda Kelapa, dikuasai
Demak 1527, dan diganti
namanya menjadi Jayakarta.
RAJA-RAJA YANG MEMERINTAH
35. Bangunan Masjid Agung Banten, dimana
terdapat akulturasi antara kebudayaan
Indonesia, Hindu, Islam dan Eropa Setelah
Anda mengamati gambar 11 tersebut, silahkan
Anda tulis ciri-ciri dari wujud akulturasi yang
tampak pada Masjid Agung Banten tersebut !
36. Didirikan oleh Paramisora/
Parameswara (pelarian dari
Majapahit) yang kemudian masuk
Islam dengan gelar Sultan
Iskandar Syah. Digantikan oleh
Sultan Mansyur ( Muncul
pahlawan Melayu Hang Tuah).
Raja berikutnya adalah Sultan
mahmud Syah. Tahun 1511
Malaka jatuh ke tangan Portugis
39. 1. Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun
semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas
berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5.
Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi
tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.
2.Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya
bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada
sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau bedug
untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat.Bedug dan
kentongan merupakan budaya asli Indonesia.
3. Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah
barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat
keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.
Masjid dengan Menara
40. Ada yang memiliki tingkat / tumpang
2, 3 maupun 5
1. Beratap 2
ex : Masjid agung Cirebon
2. Beratap 3
sebagai lambang dari pokok-pokok
ajaran Islam (Iman, Islam, Ihsan)
ex : Masjid Demak
3. Beratap 5
Melambangkan rukun islam
ex: Masjid banten
Merupakan pengaruh dari bentuk
Bale Kul-kul yang ada di Bali
pada agama Hindu
41. Menara pada masjid Indonesia merupakan
pengaruh dari arab sebagai tempat untuk
mengumandangkan adzan. Masjid Indonesia
yang memiliki menara antara lain :
Masjid Demak, Masjid Banten, Masjid Kudus,
Masjid Agung Surakarta
Letak Bangunan Masjid Kuno
42. Di Ibukota Kerajaan atau kadipaten
biasanya didirikan sedekat mungkin
dengan istana / kadipaten. Biasanya
disebelah Utara atau Selatan istana
terdapat tanah lapang yang di Jawa
disebut dengan Alun-alun. Masjid
biasanya terletak di Barat Alun-alun
Denah Letak Masjid Kuno
43. Arti dan Makna Filosofisnya
Alun-alun
tempat bersatunya rakyat dan rajanya
(Hablumminannas)
Masjid
tempat bersatunya rakyat dan raja
sebagai sama-sama makhluk Tuhan
(Illahi) dimana mereka sama-sama
dipimpin seorang Imam
(Habluminallah)
Terdapat perpaduan unsur lama
dan unsur Islam
Pola tata kota masa Islam
44. Sumber : Kraton Surakarta
Pola tata kota masa Islam bisa
dilihat pada tata kota di Kraton
Surakarta. Ada beberapa patokan
dalam menyusun tata kota masa
Kraton:
1. Kraton menghadap ke Utara
2. Di depan Kraton terdapat alun –
alun
3. Di Barat alun-alun terdapat masjid
4. Di utara alun-alun terdapat pasar
dan benteng
Keraton
45. Sebagai tempat Raja untuk
menjalankan pemerintahan
serta pusat perkembangan
Islam
Ex : Keraton Yogyakarta,
Keraton Surakarta, Istana
Raja Gowa, Istana
Mangkunegaran
Nisan
46. Biasanya terdapat tulisan
kaligrafi yang menerangkan
tentang nama yang dikuburkan
Ex : Nisan Malik As Saleh
Nisan Fatimah Binti Maimun
Nisan Maulana Malik
Ibrahim
Nisan di Troloyo, Trowulan,
Mojokerto
Makam
47. Pada makam Islam tidak diperbolehkan
mendirikan bangunan di atasnya. Pada bangunan
makam asli Indonesia biasanya terdapat
cungkup sebagai pelindung makam sedangkan
pengaruh Islam yang masuk adalah adanya
tulisan arab pada nisan makam
Dari segi seni bangun makam memiliki 3
komponen yaitu Jirat, nisan dan cungkup.
Pada masjid-masjid kuno disamping masjid
biasanya terdapat makam yang diberi penghubung
berupa tembok yang berbentuk gapura. Bentuk
gapura ada yang beratap dan mempunyai pintu
(Kori Agung) dan tidak beratap dan berpintu
( Candi Bentar)
Pola susunan makam
48. Susunan makam biasanya berderet ke belakang.
Makam tokoh-tokoh utama terletak di tempat yang paling
tinggi
Hal ini merupakan pengaruh Hindu-Budha yang
menganggap tempat tertinggi merupakan tempat
bersemayamnya roh nenek moyang dan lebih cepat
diterima Tuhan YME
Makam tokoh utama
Makam tambahan
Di Tanah Datar
49. Susunan makamnya berderet ke belakang tetapi
tidak meninggi. Makam tokoh utama juga
diletakkan di bagian paling belakang
Makamtokohutama
Makam tambahan
Makam tambahan
Seni Rupa
50. Seni Satra
Tradisi Islam tidak
menggambarkan bentuk
manusia atau hewan. Seni ukir
relief yang menghias Masjid,
makam Islam berupa suluran
tumbuh-tumbuhan namun
terjadi pula Sinkretisme (hasil
perpaduan dua aliran seni
logam), agar didapat keserasian,
misalnya ragam hias pada
gambar 3 ditengah ragam hias
suluran terdapat bentuk kera
yang distilir.
51. Diawali dengan berkembangnya sastra
saduran di daerah Melayu dan Jawa
Bentuk seni sastra yang berkembang adalah:
1. Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang
berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah.
Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran
(karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat
yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam,
Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima
(Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).
2. Babad adalah kisah rekaan pujangga
keraton sering dianggap sebagai peristiwa
sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa
Kuno), Babad Cirebon.
3. Suluk adalah kitab yang membentangkan
soal-soal tasawwuf contohnya Suluk Sukarsa,
Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan
sebagainya.
4. Primbon adalah hasil sastra yang sangat
dekat dengan Suluk karena berbentuk kitab
yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan
penentuan hari