2. A. Konsep MPMBS
Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
merupakan pendekatan baru dalam pengelolaan
pendidikan yang lebih menekankan pada
kemandirian dan kreatifitas sekolah atau satuan
pendidikan.
Peningkatan mutu kualitas pendidikan bukanlah
tugas yang ringan karena tidak hanya berkaitan
dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup
berbagai persoalan yang sangat rumit dan
kompleks
3. Lanjutan...
Peningkatan kualitas pendidikan juga
menuntut manajemen pendidikan yang lebih
baik. Manajemen pendidikan merupakan
alternatif strategis untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Manajemen sekolah
secara langsung akan mempengaruhi dan
menentukan efektif tidaknya kurikulum,
berbagai peralatan belajar, waktu mengajar,
dan proses pembelajaran.
4. B. Karakteristik MPMBS
1. Aspek Pendidikan
• Proses belajar mengajar yang efektifitasnya tinggi.
• Kepemimpinan sekolah yang kuat.
• Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif.
• Sekolah memiliki budaya mutu.
• Sekolah memiliki transparansi manajemen.
• Sekolah memiliki kemauan untuk berubah.
• Sekolah memiliki team work yang kompak, cerdas,
dan dinamis.
• Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah dan
masyarakat.
5. 2. Aspek Proses, Aspek Input, dan Aspek Output
• Memiliki kebijakan, program, kegiatan, tujuan,
dan sasaran mutu yang jelas.
• Tersedia sumber daya yang cukup.
• Staf yang berkompeten dan berdedikasi tinggi.
• Fokus pada pelanggan (khususnya siswa).
• Input manajemen, yang meliputi: pembagian
tugas yang jelas, rencana yang rinci dan
sistematis, program dan kegiatan sekolah, dan
pengendalian mutu untuk memberikan
keyakinan bahwa sasaran yang telah
disepakati akan dapat dicapai.
6. Lanjutan...
• Output manajemen. Manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah
akan mencapai sasaran berupa
keberhasilan siswa, baik dari aspek
akademik maupun non akademik.
7. C. Kendala dalam Implementasi
MPMBS
• Kesiapan sumber daya masih rendah
• Sosialisasi kebijakan MPMBS
intensitasnya masih kurang, dan
dilakukan tidak secara menyeluruh atau
total
• Kemandirian (otonomi) kepala sekolah
dalam mengelola atau manajemen
sekolah masih rendah
• Otoritas pengambilan keputusan