Publicité
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam Islam
Publicité
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam Islam
Prochain SlideShare
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdfReview Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdf
Chargement dans ... 3
1 sur 8
Publicité

Contenu connexe

Publicité

Hakikat Pendidik dalam Islam

  1. 1 HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM Ulfa Izzah, Rizky Ade Aulia Nurulhuda, Muksal Mina Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe Jl. Medan B. Aceh, Alue awe, Kec. Muara Dua Email: ulvaizzah@gmail.com, rizkyadeaulia31@gmail.com, muksal23463@gmail.com Abstract One of the elements responsible for the educational process is the teacher. Educators play an important role in determining the success of the learning process so that they are required to fulfill certain theoretical and practical requirements in carrying out their duties and responsibilities. Educators are essentially people who have received the mandate and have the responsibility for the afterlife in educating, guiding, directing and delivering students to the gates of success both in this world and in the hereafter. Therefore it is important for educators to know their duties and responsibilities and have ethics and educator traits based on Islamic teachings. This study aims to describe and find out in detail the definition and terms of educators in Islam, the position of educators in Islam, the duties and responsibilities of educators in Islam, the ethics of educators in Islam. This study uses a qualitative research method using a historical approach. As a literature study, this research uses written sources related to the research topic. These written sources were examined using data analysis methods, namely analyzed, presented, then conclusions were drawn. The results of this study are that educators who are good in terms of Islam are educators who pay attention to their duties and responsibilities towards students, who are based on faith and piety to Allah SWT, and are also able to develop existing potential both physically and mentally (physically, psychologically, and spiritually). Keyword: Educators, duties, responsibilities, educator ethics Abstrak Salah satu unsur yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan adalah guru. Pendidik memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran sehingga dituntut untuk memenuhi syarat teoritis dan praksis tertentu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Pendidik pada hakekatnya adalah orang yang telah mendapat amanah dan memiliki tanggung jawab akhirat dalam mendidik, membimbing, mengarahkan dan mengantarkan peserta didik
  2. 2 menuju pintu gerbang kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu penting bagi pendidik untuk mengetahui tugas dan tanggung jawabnya serta memiliki etika dan sifat pendidik yang dilandasi oleh ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui secara detail pengertian dan istilah pendidik dalam Islam, kedudukan pendidik dalam Islam, tugas dan tanggung jawab pendidik dalam Islam, etika pendidik dalam Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sejarah. Sebagai studi kepustakaan, penelitian ini menggunakan sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan topik penelitian. Sumber tertulis tersebut diteliti dengan menggunakan metode analisis data yaitu dianalisis, disajikan, kemudian ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah pendidik yang baik ditinjau dari Islam adalah pendidik yang memperhatikan tugas dan tanggung jawabnya terhadap peserta didik, yang dilandasi iman dan taqwa kepada Allah SWT, serta mampu mengembangkan potensi yang ada baik secara fisik maupun fisik. mental (fisik, psikologis, dan spiritual). Kata Kunci: Pendidik, tugas, tanggung jawab, etika pendidik PENDAHULUAN Dalam menciptakan masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan terhadap eksistensi dan perkembangan masyarakat, hal ini karena pendidikan merupakan proses usaha mengalihkan, melestarikan, serta mentransformasikan nilai budaya dalam segala jenis dan aspeknya untuk generasi selanjutnya. Sebagaimana dalam dunia islam, peranan pendidikan Islam keberadaannya merupakan salah satu bentuk aktualisasi dari cita cita Islam yang bisa melestarikan, mengalihkan, menanamkan dan mentransformasikan nilai Islam pada generasi penerusnya sehingga nilai kultural agama yang diharapkan dapat tetap berfungsi dan berkembang dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Menurut Zakiah Daradjat, Allah menciptakan manusia berdasarkan fitrahNya. Namun fitrahnya Allah kepada manusia diartikan dengan potensi mampu mendidik dan dididik. Melalui pengajaran dan pendidikan potensi tersebut mampu dikembangkan. Keutamaan mengembangkan potensi tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab manusia kepada Allah swt. (Zakiah, 2011: 17). Salah satu unsur yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan adalah pendidik. Pendidik memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran sehingga dituntut untuk memenuhi syarat teoritis dan praksis tertentu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Oleh sebab tulisan ini ingin mengungkap makna pendidik dan term pendidik dalam islam, Hakikat kedudukan pendidik dalam islam, mengungkap tugas dan tanggung jawab seorang pendidik, dan menganalisis etika pendidik dalam islam.
  3. 3 Penelitian ini ditulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan memakai pendekatan sejarah. Sebagai studi kepustakaan, penelitian ini menggunakan sumber-sumber tertulis yang berkaitan dengan topik penelitian. Sumber tertulis ini diteliti dengan menggunakan metode analisis data yang dianalisis, disajikan, dan kemudian ditarik kesimpulan. PEMBAHASAN Definisi Pendidik dan Term Pendidik dalam Islam Makna dari pendidik memiliki cakupan yang luas. Pendidik secara Bahasa dapat diartikan sebagai orang yang melaksanakan kegiatan mendidik (Suwito dan Fauzan 2010: 1). Sutari Imam Barnadib berpendapat bahwa pendidik ialah suatu individu yang sengaja mempengaruhi individu lain agar tercapainya tujuan pendidikan. Dalam konteks pendidikan islam term pendidik terbagi menjadi 5 yaitu, Ustadz, Mu’allim, Murabbi, Mursyid, dan Mudarris. Masing-masing dari kelima term tersebut menurut Almaydza (2017: 68-69), memiliki makna yang berbeda berdasakan konteks kalimat, meskipun dengan keadaan tertentu memiliki kesamaan makna. 1. Ustadz adalah orang yang terikat dengan profesionalitas, yang telah tertanam pada dirinya sikap dedikatif. 2. Mu’allim adalah orang yang menguasai dan mampu mengembangkan ilmu serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan, menjelaskan aspek teoritis praktisnya, sekaligus mentranfer ilmu pengetahuannya secara sistematis kepada peserta didik dalam bentuk ide, wawasan, kecakapan dan sebagainya. 3. Murabbi adalah orang yang mendidik dan menyiapkan peserta didik agar mampu berkreasi dan mampu mengelola serta menjaga hasil kreasinya agar tidak menimbulkan bencana untuk dirinya, masyarakat dan alam sekitarnya. 4. Mursyid adalah orang yang mampu menjadi model atau sentral identifikasi diri dan mampu menjadi pusat panutan, teladan dan kusultan bagi peserta didik. Mursyid merupakan orang yang membimbing peserta didik agar dapat menggunakan akal pikiran dengan tepat,mencapai keinsyafan serta kesadaran tentang hakekat sesuatu atau mencapai kedewasaan berpikir. 5. Mudarris adalah orang yang memiliki kemampuan menyiapkan peserta didik untuk bertanggung jawab dalam membentuk peradaban yang berkualitas di masa depan. Mudarris merupakan orang yang memiliki tingkat intelektual dan informasi yang tinggi serta mengembangkan pengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan dan berusaha membuat peserta didiknya memiliki keterampilan yang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
  4. 4 Kedudukan Pendidik dalam Pandangan Islam Islam sangat menghargai dan memuliakan pendidik atau guru. Penghargaan tersebut sangat tinggi sehingga menempatkan para pendidik setingkat di bawah para Nabi dan Rasul. Mengapa begitu? Karena pendidik sangat terkait dengan ilmu (ilmu) sedangkan Islam sangat menghargai ilmu. Ada alasan tertentu mengapa umat Islam sangat menghargai pendidik atau guru, yaitu pandangan bahwa semua ilmu (ilmu) berasal dari Allah: ....... ٓ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ت‬ ْ‫م‬ َّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ا‬ ‫َل‬ِ‫إ‬ ٓ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ن‬ َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ْ ‫ل‬ ِ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫َل‬ ...... ....Tidak ada pengetahuan yang kami miliki kecuali apa yang Engkau ajarkan kepada kami ....(Q.S. Al-Baqarah : 32) Pengetahuan berasal dari Tuhan, pendidik pertama adalah Tuhan. Pandangan yang menembus langit ini telah menimbulkan sikap di kalangan umat Islam bahwa ilmu tidak terpisah dari Tuhan; pengetahuan tidak terpisah dari pendidik; maka kedudukan pendidik sangat tinggi dalam islam. Maka Islam sangat menghormati dan memuliakan kedudukan seorang pendidik karena berkaitan dengan ilmu, ada juga hadits Nabi yang menegaskan bahwa orang yang berilmu melebihi orang yang berpuasa dan shalat malam, tinta ulama lebih berharga. dari darah para syuhada, dan sebagainya. Dalam hal ini ada dukungan wahyu baik dari Al-Qur'an maupun Hadits Nabi. Pandangan di atas kemudian menghasilkan bentuk hubungan yang unik antara pendidik dan peserta didik dalam Islam yang pada hakekatnya adalah hubungan keagamaan, hubungan yang memiliki nilai surgawi. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik dalam Perspektif Islam Pendidik adalah seseorang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mencerdaskan kehidupan peserta didik, dengan terus mengupayakan segala potensi yang dimiliki peserta didik, baik potensi afektif, kognitif maupun psikomotorik, demi kelangsungan proses pendidikan dan membebaskan manusia dari belenggu ketidaktahuan. (Samsul, 2002: 47). Di pundak pendidiklah diemban amanah yang berat, namun pendidik adalah pekerjaan yang mulia. Kehadiran tenaga pendidik diharapkan dapat menjadi panutan bagi peserta didiknya dan masyarakat sekitarnya, karena segala tingkah laku seorang pendidik, mulai dari hal kecil hingga besar, tidak luput dari sorotan di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Tugas seorang pendidik dalam perspektif islam sebagaimana yang dijelaskan dalam al-qur’an surah al-baqarah ayat 129 berikut:
  5. 5 ِ‫يه‬ ِّ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫ز‬ ُ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ة‬ ‫ا‬‫م‬ ْ ‫ك‬ ِ ‫ح‬ ْ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫اب‬ ‫ا‬ ‫ت‬ ِ ‫ك‬ ْ ‫ال‬ ُ ‫م‬ ُ ‫ه‬ ُ‫م‬ ِّ ‫ل‬ ‫ا‬‫ع‬ ُ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ك‬ِ‫ت‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫آي‬ ْ ‫م‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫و‬ ُ ‫ل‬ ْ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ْ ‫م‬ ُ ‫ه‬ ْ ‫ن‬ ِ ‫م‬ ‫ا‬ ‫وَل‬ ُ ‫س‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ْ ‫م‬ ِ‫يه‬ ِ‫ف‬ ْ ‫ث‬ ‫ا‬‫ع‬ ْ ‫اب‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ُ ‫يز‬‫ي‬ ِ ‫ا‬‫ع‬ ْ ‫ال‬ ‫ا‬ َ ْ َّ َ َ ‫ا‬ ‫ك‬ ‫ا‬ َِّ‫إ‬ ْ ‫م‬ ُ ‫يم‬ ِ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫ح‬ ْ ‫ال‬ Artinya: Ya Tuhan kami, kirimkanlah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Anda, dan mengajar mereka mereka Al-Kitab (Al-Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) dan mensucikan mereka. Sungguh, Engkau Maha Kuasa, Maha Bijaksana. (Al-Baqarah: 129). Ayat ini menjelaskan bahwa sebagai seorang pendidik yang hebat ia tidak hanya menjelaskan ilmu saja tetapi lebih dari itu dimana ia mempunyai kewajiban untuk menjaga kesucian manusia berdasarkan ayat di atas Al-Nahlwi Menyimpulkan tugas seorang Pendidik yaitu : 1. Tugas penyucian. Pendidik hendaknya membina dan membersihkan jiwa peserta didik agar dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjauhkan diri dari kejahatan. 2. Tugas mengajar Pendidik harus menyampaikan berbagai pengetahuan dan pengalaman kepada peserta didik untuk diterjemahkan dalam perilaku dan kehidupan. 3. Pendidik hendaknya menjaga shalat dan amal sholeh serta amal shalih 4. Harus melakukan apa yang disunat agama. 5. Seharusnya menjaga akhlak mulia. 6. Seharusnya mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat. 7. Seharusnya tidak merasa malu menerima ilmu dari orang lain dan selalu belajar. 8. Seharusnya tekun, meneliti, menyusun dan mengarang dengan memedulikan keterampilan dan keahlian yang diutamakan untuk itu. (Heru, 2015: 99). Beberapa pendapat tokoh islam mengenai tugas pendidik sebagai berikut: 1. Menurut Abd Al-Rahman Al-Nahlawi, tugas Pendidik adalah: a. Menyucikan, yaitu berfungsi sebagai pembersih, pemelihara dan pembawa fitrah manusia. b. Menginternalisasikan dan mentransformasikan ilmu pengetahuan dan nilai- nilai agama kepada manusia. 2. Menurut Ahmad D. Marimba, tugas pendidik dalam pendidikan Islam adalah membimbing dan mengenali kebutuhan atau kemampuan anak didik, menciptakan situasi yang kondusif bagi berlangsungnya proses pendidikan, menambah dan mengembangkan ilmu yang dimiliki untuk ditransformasikan kepada anak didik, dan selalu membuka diri terhadap segala kelemahan dan kekurangannya. . 3. Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa tugas utama pendidik ialah menyempurnakan, membersihkan, mensucikan, dan membawa hati manusia
  6. 6 kepada taqarrub kepada Allah. Pendidik mestinya menuntun peserta didik untuk mengenal Tuhan lebih dekat melalui semua ciptaan-Nya. Pendidik dituntut untuk mampu mensucikan jiwa anak didiknya. Dengan melalui jiwa yang murni manusia akan bersama Pencipta-Nya. Berdasarkan konsep tersebut, An-Nahlavi menyimpulkan bahwa selain bertugas mentransfer berbagai ilmu dan keterampilan kepada peserta didik, tugas utama yang harus diemban pendidik adalah tazkiyat an-nafs, yaitu membina, membersihkan, mengangkat jiwa peserta didik kepada Khaliq-Nya, menjauhkan mereka dari kejahatan dan melindungi mereka. untuk tetap setia pada sifat-Nya. (Samsul, 2002: 44-45). Sedangkan tanggung jawab seorang pendidik disini bukan sekedar tanggung jawab moral pendidik kepada peserta didik, namun lebih jauh dari itu, pendidik akan mempertanggung jawabkan segala tugas yang diembannya kepada Allah SWT, sebagaimana dalam hadits Nabi SAW: “Dari Ibnu Umar r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: Setiap kalian adalah penggembala dan masing-masing kalian bertanggung jawab atas penggembalaannya: pemimpin adalah penggembala, suami adalah penggembala anggota keluarga, dan istri adalah penggembala di tengah-tengah rumah tangga suaminya dan terhadap anaknya. Setiap kamu adalah penggembala, dan masing- masing bertanggung jawab atas apa yang digembalakannya” (HR. Bukhari dan Muslim). Tanggung jawab dalam Islam memiliki nilai religius, artinya kelalaian seseorang terhadapnya akan dipertanggung jawabkan di hari kiamat dan memiliki nilai duniawi, dalam arti kelalaian seseorang terhadapnya dapat dituntut di pengadilan oleh orang-orang yang berada di bawah pimpinannya. Jika dilihat dari rincian tugas dan tanggung jawab yang harus diemban oleh guru, khususnya guru pendidikan agama Islam, Al-Abrasyi mengutip pendapat Al- Ghazali menyatakan bahwa: 1) Harus menaruh rasa kasih sayang terhadap anak didik dan memperlakukan mereka seperti anak sendiri 2) Jangan mengharapkan layanan atau terima kasih 3) Memberikan nasihat kepada siswa pada setiap kesempatan 4) Mencegah siswa dari akhlak yang buruk dengan cara menyendiri jika memungkinkan dengan cara terus terang, dengan tidak lurus dan tidak mencela. 5) Seorang guru harus mengamalkan ilmunya dan tidak menyimpang dalam perkataan dan perbuatannya.
  7. 7 Analisi Etika Pendidik Dalam Islam Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan umat Islam. Oleh karena itu, Islam memiliki ajaran yang mengatur tentang etika pendidik yang harus diterapkan oleh para pendidik. Etika pendidik dalam Islam berlandaskan pada nilai-nilai moral dan akhlak yang luhur. (Maarif, A. S. 2016). 1. Seorang pendidik haruslah jujur dalam memberikan informasi kepada siswanya. Jujur adalah salah satu nilai penting dalam Islam, yang harus diterapkan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan. Seorang pendidik yang jujur akan membuka peluang bagi siswanya untuk memperoleh pengetahuan yang benar dan membangun rasa kepercayaan yang kuat antara guru dan siswa. 2. Seorang pendidik harus memiliki sikap adil dalam memberikan perlakuan kepada siswanya. Sikap adil merupakan prinsip penting dalam Islam, yang mengajarkan bahwa setiap orang harus diperlakukan secara sama dan tidak ada yang diutamakan atau dikesampingkan. Seorang pendidik yang adil akan memberikan kesempatan yang sama bagi siswanya untuk berkembang dan memperoleh pendidikan yang layak. 3. S pendidik harus memiliki kepekaan terhadap kebutuhan siswanya. Kepedulian merupakan nilai penting dalam Islam, yang mengajarkan bahwa setiap orang harus saling membantu dan memperhatikan kebutuhan orang lain. Seorang pendidik yang peka akan mampu mengetahui kebutuhan siswanya dan memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. 4. Seorang pendidik harus memiliki sikap kasih sayang terhadap siswanya. Kasih sayang merupakan nilai yang sangat penting dalam Islam, yang mengajarkan bahwa cinta dan kasih sayang harus diberikan kepada semua makhluk Allah SWT. Seorang pendidik yang memiliki sikap kasih sayang akan mampu membina hubungan yang baik antara guru dan siswa, sehingga siswa akan merasa nyaman dan percaya diri dalam belajar.
  8. 8 Kesimpulannya adalah etika pendidik dalam Islam mencakup nilai-nilai moral dan akhlak yang luhur, seperti jujur, adil, peduli, dan kasih sayang. Seorang pendidik yang menerapkan etika pendidik Islam akan mampu memberikan pendidikan yang berkualitas dan membantu siswanya untuk tumbuh menjadi individu yang baik dan berakhlak mulia. PENUTUP Islam sangat menghargai dan memuliakan pendidik atau guru. Penghargaan tersebut sangat tinggi sehingga menempatkan para pendidik setingkat di bawah para Nabi dan Rasul. Pandangan yang menembus langit ini telah menimbulkan sikap di kalangan umat Islam bahwa ilmu tidak terpisah dari Tuhan. Hadits Nabi menegaskan bahwa orang yang berilmu melebihi orang berpuasa dan shalat malam, tinta ulama lebih berharga. Pandangan adalah pengetahuan yang kami miliki kecuali apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Tugas seorang pendidik dalam perspektif islam sebagaimana yang dijelaskan dalam al-qur'an surah al-baqarah ayat 129 berikut: Ya Tuhan kami, kirimkanlah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Anda, dan mengajar mereka mereka Al-Kitab (Al-Quran) dan Al- Hikmah (As-Sunnah) dan mensucikan mereka. Pendidik hendaknya membina dan menjaga kesucian manusia berdasarkan ayat di atas Al-Nahlawi. DAFTAR PUSTAKA Almaydza Pratama. Konsep Pendidik dan Peserta Didik dalam Perspektif Al- Qur'an. Jurnal Asy- Syukriyyah Vol. 18 Edisi Oktober 2017. Al-Rasyidin dan Samsul Nizar. 2005. Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis. Jakarta: PT Ciputat Press. An-Nahlawi, Abdurahman. 1992. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung: CV. Diponegoro. Daradjat, Zakiah. 2011. Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah. Jakarta :Ruhama. Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis Teoritis Dan Praktis. Jakarta: Ciputat Pres. Heru Juabdin. Pendidik dalam Perspektif Al-Qur'an. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 6, Mei 2015.
Publicité