SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Model Dan
Nilai Promosi Kesehatan
By
Robby Candra Purnama, S.Farm., M.Kes.,
Apt.
 Health Belief Model (Model
Kepercayaan Kesehatan)
 Transtheoritical Model (Model
Transteoritik)
 Theory of Reasoned Action (Teori
Aksi Beralasan)
 Stress and Coping (Stres dan
Koping)
Health Belief Model
(Model Kepercayaan Kesehatan)
- Rosenstock, 1974 -
 Sangat dekat dengan pendidikan kesehatan
 Perilaku kesehatan merupakan fungsi dari
pengetahuan maupun sikap
 Persepsi seseorang tentang kerentanan dan
kemanjuran pengobatan mempengaruhi
keputusan dalam perilaku kesehatan
Menurut Model Kepercayaan Kesehatan,
Perilaku ditentukan oleh apakah seseorang:
1. Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah
kesehatan tertentu
2. Menganggap masalah kesehatan ini serius
3. Meyakini efektivitas tujuan pengobatan dan
pencegahan
4. Tidak mahal
5. Menerima anjuran untuk mengambil tindakan
kesehatan
Sebagai contoh, seorang wanita akan
menggunakan kontrasepsi apabila:
1. Dia telah mempunyai beberapa orang anak dan
mengetahui bahwa masih potensial untuk hamil sampai
beberapa tahun mendatang
2. Melihat kesehatan dan status ekonomi tetangganya
menjadi rusak karena terlalu banyak anak
3. Mendengar bahwa teknik kontrasepsi tertentu
menunjukkan efektivitas sebesar 95 %
4. Kontrasepsi aman dan tidak mahal
5. Dianjurkan oleh petugas kesehatannya agar mulai
memakai kontrasepsi
Kelemahan
Model Kepercayaan Kesehatan
 Kepercayaan-kepercayaan kesehatan bersaing
dengan kepercayaan-kepercayaan serta sikap-sikap
lain seseorang, yang juga mempengaruhi perilaku
 Pembentukan kepercayaan seseorang sesungguhnya
lebih sering mengikuti perilaku dan bukan
mendahuluinya
Transtheoritical Model
(Model Transteoritik “Bertahap”)
- Prochaska dkk, 1979 -
 Perilaku kesehatan tidak bergantung pada
perangkap teoritik tertentu
 Seseorang mempertimbangkan untung dan
rugi pengubahan suatu perilaku sebelum
melangkah dari tahap satu ke tahap berikut
Model ini mengidentifikasi 4 tahap , yaitu:
1. Prekontemplasi: Seseorang belum memikirkan sebuah
perilaku sama sekali, orang tersebut belum
bermaksud mengubah suatu perilaku
2. Kontemplasi: seseorang benar-benar memikirkan
suatu perilaku, namun masih belum siap
melakukannya
3. Aksi: Seseorang sudah melakukan perubahan perilaku
4. Pemeliharaan: Keberlangsungan jangka panjang dari
perubahan perilaku yang terjadi
Contoh, Kasus Kebersihan di Rumah:
1. Seorang Ibu karena kurang mendapat pengetahuan dan
pelatihan tidak pernah berfikir untuk menutup makanan,
memasak air minum atau menjaga kebersihan dapur.
2. Setelah mendengar siaran radio tentang bahaya kuman dan
melihat tetangganya membersihkan rumah, ia mulai
berkontemplasi untuk mengambil aksi menjaga kebersihan di
rumah.
3. Kemudian ia mencari informasi dari tetangga dan petugas
kesehatan setempat akhirnya memulai proses perubahan
perilaku.
4. Setelah satu periode waktu, ibu tsb menutup makanan,
memasak air minum dan menjaga kebersihan lingkungan
dapur sebagai tugas rutin sehari-hari.
Model Transteoritik, digunakan untuk
mencocokkan pendekatan intervensi
dengan tahap perubahan perilaku:
1. Penyebarluasan Informasi Kesehatan
pendekatan untuk mempengaruhi
Prekontemplator
2. Pelatihan keterampilan dan Pedoman Kerja
menggerakan Kontemplator menuju tahap Aksi
3. Reinforcement menjadi Pemelihara dari
kecenderungan kembali ke perilaku semula
Theory of Reasoned Action
(Teori Aksi Beralasan)
- Fishbein & Ajzen, 1975 -
 Niat seseorang menentukan apakah sebuah perilaku
dilaksanakan.
 Perilaku akan mengikuti niat, tidak akan pernah terjadi
tanpa niat.
 Niat dipengaruhi sikap-sikap terhadap suatu perilaku,
seperti: apakah ia merasa suatu perilaku itu penting.
 Sifat Normatif, seseorang berpikir tentang apa yang
dilakukan orang lain (yang berpengaruh) akan
mempengaruhi perilaku yang akan dilakukan.
 Sikap mempengaruhi Perilaku melalui proses
pengambilan keputusan yang teliti dan
beralasan.
 Perilaku banyak dipengaruhi oleh sikap yang
spesifik terhadap sesuatu.
 Perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh sikap
tetapi juga norma-norma subjektif.
 Sikap terhadap perilaku tertentu bersama-
sama Norma Subjektif membentuk suatu
intensi atau Niat untuk berperilaku tertentu.
Contoh, Teori Tindakan Beralasan,
Niat seseorang untuk berperilaku selalu
berobat ke suatu RS dipengaruhi:
1. Seseorang tsb yang memiliki keyakinan Sikap
bahwa suatu RS memberikan pelayanan cepat,
ramah, biaya relatif murah, lingkungan bersih, lokasi
strategis dan mudah dicapai.
2. Kemudian didukung pula oleh keinginan orang
dekat ybs untuk berobat ke RS tsb yang disebut
Norma Subjektif. Seperti Orang tua, Istri, Anak,
Teman Dekat, Petugas Kesehatan.
Stress and Coping
(Stress dan Koping)
 Stress dilihat dari 2 sudut pandang:
1) Stress dilihat sebagai pemicu dari reaksi dapat
dikatakan sebagai penyebab yang sering disebut
Stressor.
ENVIRONMENT
PERSON
Respon
Stress
StrainStrain
Stress
Stimulus Stress sebagai suatu
Stimulus
2) Stress sebagai sebuah efek, disebut sebagai Respon
terhadap Stress.
Stressor
Agents
Stress
Respon
Physiological
Psychological
Behavioral
ENVIRONMENT PERSON
STIMULUS RESPON Stress sebagai suatu
Respon
 Baung et al (1981), Stress sebagai suatu proses kejadian atau
tekanan (Stressor) di suatu lingkungan mengancam keberadaan
atau kesejahteraan suatu organisme.
 Caplan (1981), Stress sebagai suatu kondisi yang disebabkan
perbedaan antara kebutuhan individu dan kemampuan individu
untuk merespon kebutuhan tsb.
 Lazarus & Folkman (1984), Stress adalah hubungan antara
manusia dan lingkungannya, pandangan ybs untuk merespon
terhadap kelebihan beban diluar kemampuannya dan
membahayakan kesejahteraannya.
 Sarafino (1990), Stress sebagai suatu kondisi disebabkan oleh
transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan
persepsi jarak antara tuntutan dari situasi dengan sumber daya
yang berupa sistem bioligis, psikologis dan sosial dari
seseorang.
Contoh Stressor:
 Panas
 Dingin
 Kesedihan
 Latihan
 Obat
 Kurang Tidur
 Nutrisi
• Ketakutan
• Kemarahan
• Frustasi
• Bising
• Penuh Sesak
• Perubahan Keadaan
STRESS DAN KOPING
 Mc Crae & Costa (1986), Perilaku Koping sebagai
respon untuk menghadapi Stressor.
 Menurut Lazarus & Folkman (1984), Koping sebagai
suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola
jarak yang ada antara tuntutan dengan sumber-sumber
daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi
stressful.
 Pada dasarnya Koping adalah kemampuan kita untuk
mengatasi sebuah Stressor atau Respon Stress atau
Usaha untuk mengubah Stressor atau Respon Stress.
KOPING MEMPUNYAI 2 MACAM FUNGSI:
 EMOTION FOCUSED COPING Digunakan untuk mengatur
respon emosional terhadap stress.
 PROBLEM FOCUSED COPING Untuk mengurangi stressor,
individu akan mengatasi dengan mempelajari cara atau
keterampilan baru.
8 Strategi Coping (Taylor, 1991):
1) Konfrontasi
2) Mencari Dukungan Sosial
3) Merencanakan Pemecahan Masalah
4) Kontrol Diri
5) Membuat Jarak
6) Penilaian kembali secara positif
7) Menerima Tanggung Jawab
8) Lari/Menghindari
Kul6. Model Promosi Kesehatan

More Related Content

What's hot

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
Lindarti Marsiyah
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Muhammad Awaludin
 

What's hot (20)

konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 

Similar to Kul6. Model Promosi Kesehatan

Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
om_wiez
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
om_wiez
 
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Amalia Annisa
 
Perubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatanPerubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatan
nur intan
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
HannaHarahap
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
HannaHarahap
 
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Syaikhuna Al-Asyhi
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
uyunk93
 
J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111
Aji Yasmin
 

Similar to Kul6. Model Promosi Kesehatan (20)

Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
 
Model dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatanModel dan nilai promosi kesehatan
Model dan nilai promosi kesehatan
 
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakatPengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
Pengantar ilmu perilaku kesehatan masyarakat
 
Perubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatanPerubahan perilaku kesehatan
Perubahan perilaku kesehatan
 
Perubahan perilaku
Perubahan perilakuPerubahan perilaku
Perubahan perilaku
 
Teori perubahan perilaku
Teori perubahan perilakuTeori perubahan perilaku
Teori perubahan perilaku
 
TEORI PERILAKU.ppt
TEORI PERILAKU.pptTEORI PERILAKU.ppt
TEORI PERILAKU.ppt
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
 
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
Konsep Perubahan (Teori dan Bentuk)
 
Teori health belief model syukur
Teori health belief model syukurTeori health belief model syukur
Teori health belief model syukur
 
pengantar ilmu perilaku kesehatan
pengantar ilmu perilaku kesehatanpengantar ilmu perilaku kesehatan
pengantar ilmu perilaku kesehatan
 
Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatanPerilaku kesehatan
Perilaku kesehatan
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
 
BAB 30.docx
BAB 30.docxBAB 30.docx
BAB 30.docx
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theory
 
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
08. Perubahan Perilaku Individu & Komunitas.pptx
 
J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111J anstar ketikan.docx 111111
J anstar ketikan.docx 111111
 
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...
 
Kelompok 5 kdm 1
Kelompok 5 kdm 1Kelompok 5 kdm 1
Kelompok 5 kdm 1
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 

Kul6. Model Promosi Kesehatan

  • 1. Model Dan Nilai Promosi Kesehatan By Robby Candra Purnama, S.Farm., M.Kes., Apt.
  • 2.  Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)  Transtheoritical Model (Model Transteoritik)  Theory of Reasoned Action (Teori Aksi Beralasan)  Stress and Coping (Stres dan Koping)
  • 3. Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan) - Rosenstock, 1974 -  Sangat dekat dengan pendidikan kesehatan  Perilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan maupun sikap  Persepsi seseorang tentang kerentanan dan kemanjuran pengobatan mempengaruhi keputusan dalam perilaku kesehatan
  • 4. Menurut Model Kepercayaan Kesehatan, Perilaku ditentukan oleh apakah seseorang: 1. Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan tertentu 2. Menganggap masalah kesehatan ini serius 3. Meyakini efektivitas tujuan pengobatan dan pencegahan 4. Tidak mahal 5. Menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan
  • 5. Sebagai contoh, seorang wanita akan menggunakan kontrasepsi apabila: 1. Dia telah mempunyai beberapa orang anak dan mengetahui bahwa masih potensial untuk hamil sampai beberapa tahun mendatang 2. Melihat kesehatan dan status ekonomi tetangganya menjadi rusak karena terlalu banyak anak 3. Mendengar bahwa teknik kontrasepsi tertentu menunjukkan efektivitas sebesar 95 % 4. Kontrasepsi aman dan tidak mahal 5. Dianjurkan oleh petugas kesehatannya agar mulai memakai kontrasepsi
  • 6. Kelemahan Model Kepercayaan Kesehatan  Kepercayaan-kepercayaan kesehatan bersaing dengan kepercayaan-kepercayaan serta sikap-sikap lain seseorang, yang juga mempengaruhi perilaku  Pembentukan kepercayaan seseorang sesungguhnya lebih sering mengikuti perilaku dan bukan mendahuluinya
  • 7. Transtheoritical Model (Model Transteoritik “Bertahap”) - Prochaska dkk, 1979 -  Perilaku kesehatan tidak bergantung pada perangkap teoritik tertentu  Seseorang mempertimbangkan untung dan rugi pengubahan suatu perilaku sebelum melangkah dari tahap satu ke tahap berikut
  • 8. Model ini mengidentifikasi 4 tahap , yaitu: 1. Prekontemplasi: Seseorang belum memikirkan sebuah perilaku sama sekali, orang tersebut belum bermaksud mengubah suatu perilaku 2. Kontemplasi: seseorang benar-benar memikirkan suatu perilaku, namun masih belum siap melakukannya 3. Aksi: Seseorang sudah melakukan perubahan perilaku 4. Pemeliharaan: Keberlangsungan jangka panjang dari perubahan perilaku yang terjadi
  • 9. Contoh, Kasus Kebersihan di Rumah: 1. Seorang Ibu karena kurang mendapat pengetahuan dan pelatihan tidak pernah berfikir untuk menutup makanan, memasak air minum atau menjaga kebersihan dapur. 2. Setelah mendengar siaran radio tentang bahaya kuman dan melihat tetangganya membersihkan rumah, ia mulai berkontemplasi untuk mengambil aksi menjaga kebersihan di rumah. 3. Kemudian ia mencari informasi dari tetangga dan petugas kesehatan setempat akhirnya memulai proses perubahan perilaku. 4. Setelah satu periode waktu, ibu tsb menutup makanan, memasak air minum dan menjaga kebersihan lingkungan dapur sebagai tugas rutin sehari-hari.
  • 10. Model Transteoritik, digunakan untuk mencocokkan pendekatan intervensi dengan tahap perubahan perilaku: 1. Penyebarluasan Informasi Kesehatan pendekatan untuk mempengaruhi Prekontemplator 2. Pelatihan keterampilan dan Pedoman Kerja menggerakan Kontemplator menuju tahap Aksi 3. Reinforcement menjadi Pemelihara dari kecenderungan kembali ke perilaku semula
  • 11. Theory of Reasoned Action (Teori Aksi Beralasan) - Fishbein & Ajzen, 1975 -  Niat seseorang menentukan apakah sebuah perilaku dilaksanakan.  Perilaku akan mengikuti niat, tidak akan pernah terjadi tanpa niat.  Niat dipengaruhi sikap-sikap terhadap suatu perilaku, seperti: apakah ia merasa suatu perilaku itu penting.  Sifat Normatif, seseorang berpikir tentang apa yang dilakukan orang lain (yang berpengaruh) akan mempengaruhi perilaku yang akan dilakukan.
  • 12.  Sikap mempengaruhi Perilaku melalui proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan.  Perilaku banyak dipengaruhi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu.  Perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh sikap tetapi juga norma-norma subjektif.  Sikap terhadap perilaku tertentu bersama- sama Norma Subjektif membentuk suatu intensi atau Niat untuk berperilaku tertentu.
  • 13. Contoh, Teori Tindakan Beralasan, Niat seseorang untuk berperilaku selalu berobat ke suatu RS dipengaruhi: 1. Seseorang tsb yang memiliki keyakinan Sikap bahwa suatu RS memberikan pelayanan cepat, ramah, biaya relatif murah, lingkungan bersih, lokasi strategis dan mudah dicapai. 2. Kemudian didukung pula oleh keinginan orang dekat ybs untuk berobat ke RS tsb yang disebut Norma Subjektif. Seperti Orang tua, Istri, Anak, Teman Dekat, Petugas Kesehatan.
  • 14. Stress and Coping (Stress dan Koping)  Stress dilihat dari 2 sudut pandang: 1) Stress dilihat sebagai pemicu dari reaksi dapat dikatakan sebagai penyebab yang sering disebut Stressor. ENVIRONMENT PERSON Respon Stress StrainStrain Stress Stimulus Stress sebagai suatu Stimulus
  • 15. 2) Stress sebagai sebuah efek, disebut sebagai Respon terhadap Stress. Stressor Agents Stress Respon Physiological Psychological Behavioral ENVIRONMENT PERSON STIMULUS RESPON Stress sebagai suatu Respon
  • 16.  Baung et al (1981), Stress sebagai suatu proses kejadian atau tekanan (Stressor) di suatu lingkungan mengancam keberadaan atau kesejahteraan suatu organisme.  Caplan (1981), Stress sebagai suatu kondisi yang disebabkan perbedaan antara kebutuhan individu dan kemampuan individu untuk merespon kebutuhan tsb.  Lazarus & Folkman (1984), Stress adalah hubungan antara manusia dan lingkungannya, pandangan ybs untuk merespon terhadap kelebihan beban diluar kemampuannya dan membahayakan kesejahteraannya.  Sarafino (1990), Stress sebagai suatu kondisi disebabkan oleh transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan dari situasi dengan sumber daya yang berupa sistem bioligis, psikologis dan sosial dari seseorang.
  • 17. Contoh Stressor:  Panas  Dingin  Kesedihan  Latihan  Obat  Kurang Tidur  Nutrisi • Ketakutan • Kemarahan • Frustasi • Bising • Penuh Sesak • Perubahan Keadaan
  • 18. STRESS DAN KOPING  Mc Crae & Costa (1986), Perilaku Koping sebagai respon untuk menghadapi Stressor.  Menurut Lazarus & Folkman (1984), Koping sebagai suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressful.  Pada dasarnya Koping adalah kemampuan kita untuk mengatasi sebuah Stressor atau Respon Stress atau Usaha untuk mengubah Stressor atau Respon Stress.
  • 19. KOPING MEMPUNYAI 2 MACAM FUNGSI:  EMOTION FOCUSED COPING Digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stress.  PROBLEM FOCUSED COPING Untuk mengurangi stressor, individu akan mengatasi dengan mempelajari cara atau keterampilan baru. 8 Strategi Coping (Taylor, 1991): 1) Konfrontasi 2) Mencari Dukungan Sosial 3) Merencanakan Pemecahan Masalah 4) Kontrol Diri 5) Membuat Jarak 6) Penilaian kembali secara positif 7) Menerima Tanggung Jawab 8) Lari/Menghindari