SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
"Katâ me rakkhâ, katâ me parittâ"
Penangkal yang dibuat ini, semoga menjadi pelindung.
Ruby Santamoko S.Ag MM.Pd
Paritta
Apakah manfaat paritta?
Bagaimana dan darimana paritta‐paritta berasal?
Apa arti paritta dalam keberadaan tingkat spiritual
kita?
Dan mungkin,
pertanyaan penting yang banyak ditanyakan adalah:
Apakah terdapat kebenaran dalam paritta?
Jika ada,pada bagian mana dari Tripitaka dapat kita
temui jawaban cemerlang terhadap
pertanyaan‐pertanyaan ini?
1. Rambut, kepala
2. Bulu badan
3. kuku
4. Gigi
5. Kulit
Kekuatan Paritta
Pembacaan paritta adalah merupakan usaha
untuk mengkondisikan perbuatan baik melalui
ucapan, pikiran dan perbuatan kita. Dengan
membaca paritta 15 menit, misalnya, maka
selama itu pula kita melakukan kebajikan.
Semakin banyak kita melakukan kebajikan, maka
akan mengkondisikan kamma baik kita berbuah
sesuai dengan harapan. Jadi, orang sakit, karena
banyak membaca paritta maka kamma baiknya
bisa berbuah dalam bentuk kesehatan. Oleh
karena itu, hal ini bukan karena sugesti, tapi
karena timbunan kamma baiknya sudah cukup
untuk berbuah sesuai dengan harapan.
Paritta memiliki kekuatan dengan
syarat-syarat sebagai berikut:
1. paritta tersebut isinya mengandung kebenaran sejati (sacca), bukan gubahan,
tambahan, yang tak mengandung arti == > the power of truth.
2. pembaca paritta maupun yang dibacakan paritta memiliki kekuatan moral (sila)
=== > the power of virtue.
3. paritta tersebut dan pembacanya memiliki makna dan kekuatan cinta kasih === >
the power of loving kindness.
4. paritta tersebut harus dibacakan dengan suara jelas, sesuai tanda bacanya, dan
harmonis. == > the power of sound.
5. paritta tersebut harus dibacakan dan didengarkan dengan penuh keyakinan
(saddha) == > the power of faith.
6. paritta tersebut harus dibacakan dengan penuh konsentrasi dan perhatian == >
the power of concentration & mindfulness. Kekuatan tersebut juga dipimpin oleh
kamma yang dibacakan paritta.
Kekuatan Kebenaran
"Kemanjuran" paritta disebabkan oleh gabungan beberapa faktor.
Pembacaan paritta merupakan ungkapan saccakiriya yaitu suatu
ungkapan pernyataan tentang Kebenaran. Kekuatan pernyataan
itu merupakan suatu perlindungan. Hal ini berarti
mengembangkan kekuatan kebenaran untuk mencapai hal yang
diinginkan. Pada akhir setiap sutta, pembaca memberkati
pendengarnya dengan kata-kata: "etena sacca vajjena sotthi te
hotu sabbada" artinya dengan kekuatan kebenaran kata-kata ini,
semoga engkau selamat dan sejahtera. Terdapat suatu ungkapan
bahwa, "kekuatan Dhamma atau Kebenaran akan melindungi
pengikut Dhamma" (Dhammo have rakkhati Dhammacarim), yang
jelas menunjukkan dasar pemikiran diadakannya pembacaan
paritta. Keyakinan akan kekuatan saccakiriya atau pernyataan
Kebenaran untuk dapat menyembuhkan penyakit ataupun
melindungi sebenarnya hanyalah salah satu segi manfaat dari
paritta.
Kekuatan Moral
Beberapa paritta mengungkapkan tentang hidup yang bermoral.
Titik awal dari Buddha-Dhamma adalah sila (moral). Melalui dasar
sila yang kuat seseorang akan mampu mencapai tingkat
konsentrasi pikiran. Apabila moral melindungi orang yang
melaksanakan, maka jika seseorang mendengarkan pembacaan
paritta dengan diiringi suatu perenungan akan Kebenaran kata-
kata Sang Buddha dan penuh keyakinan bahwa kata-kata itu
pernah diucapkan oleh orang yang telah mencapai Penerangan
Sempurna, maka ia akan memiliki pikiran yang dipenuhi oleh
moral tinggi sehingga ia mampu mengalahkan segala pengaruh
jahat dan ia juga akan terbebas dari kesulitan.
Kekuatan Cinta Kasih
Sabda-sabda Sang Buddha selalu berisikan cinta kasih. Beliau
berkelana di India melalui jalan-jalan raya, melewati kampung-
kampung dan menyinari serta menghangatkan semua makhluk
dengan pancaran sinar cinta kasihnya. Beliau memberi petunjuk,
menerangkan ajaranNya kepada banyak orang. Beliau membimbing
mereka yang mendengarkan ajaranNya mencapai kesempurnaan.
Oleh karena itu pembaca paritta juga diharapkan bertindak seperti
itu pula. Membaca paritta dengan hati penuh cinta kasih dan kasih
sayang, mengharapkan pendengarnya memperoleh kebahagiaan
serta perlindungan dari segala gangguan. Cinta kasih merupakan
tenaga yang aktif. Setiap tindakan yang didasari dengan cinta kasih
yang murni akan dilaksanakan dengan pikiran yang bersih. Tindakan
yang bertujuan untuk membantu, memberi semangat, melancarkan
jalan serta mempermudah mengatasi penderitaan, mendapat
Berkah Tertinggi.
Kekuatan Suara
Terdapat keyakinan bahwa getaran suara yang dihasilkan dari
pembacaan paritta-sutta berbahasa Pali dengan suara yang
nyaring dan merdu (harmonis dalam nada) akan menentramkan
syaraf serta menghasilkan ketenangan pikiran. Suara pembacaan
paritta yang nyaring dan merdu ini juga memberikan keselarasan
pada sistem jasmani.
Apakah pengaruh buruk yang timbul dari makhluk jahat dapat
ditanggulangi dengan pembacaan paritta-sutta? Pengaruh buruk
adalah akibat dari pikiran jahat. Oleh karena itu pengaruh buruk
ini dapat diatasi dengan pikiran yang sehat. Satu cara yang pasti
untuk menimbulkan keadaan pikiran yang sehat adalah
mendengarkan serta merenungi pembacaan paritta dengan
seluruh akal budi dan keyakinan. Demikian besar serta
dahsyatnya kekuatan konsentrasi sehingga dengan
memperhatikan sungguh-sungguh akan Kebenaran yang terdapat
dalam paritta, orang akan mampu mengembangkan keadaan
pikiran yang sehat.
didengarkan dengan penuh
keyakinan (saddha)
Mendengarkan pembacaan paritta dengan cara yang benar akan
membangkitkan tenaga untuk melindungi kemajuan duniawi serta kemajuan
batin.
Penyakit jasmani dan batin yang menjadi penyebab segala penderitaan dan
kemalangan hanya membutuhkan satu jenis obat saja. Obat itu adalah
Kebenaran Kesunyataan (Dhamma). Karena itulah mendengarkan Dhamma
melalui pembacaan paritta dengan sikap yang benar akan memberikan
manfaat. Manfaat yang diperoleh adalah keadaan pikiran yang sehat,
sehingga menimbulkan kesehatan jasmani serta batin dan juga kemajuan
material serta spritual. Pengaruh pembacaan paritta juga tidak terbatas oleh
jarak, mampu mengatasi jarak yang bagaimanapun jauhnya
paritta tersebut harus dibacakan dengan penuh
konsentrasi dan perhatian
Konsentrasi dan perhatian Pembacaan paritta-
sutta juga mampu mendatangkan berkah
material, dengan dicapainya keadaan pikiran
yang sehat melalui konsentrasi dan keyakinan
sewaktu mendengarkan pembacaan paritta.
Karena menurut Sang Buddha usaha yang benar
adalah faktor yang diperlukan untuk mengatasi
penderitaan.
Sekilas Tentang Paritta
1. MANGALA SUTTA
Pada suatu malam seorang dewa berjumpa
dengan Sang Buddha dan meminta penjelasan
mengenai berkah utama supaya dapat hidup
dalam keselamatan. Paritta ini digunakan untuk
perlindungan dari segala bahaya, tetapi juga
untuk mencapai keputusan dalam semua jenis
masalah. Dalam paritta ini terdapat tuntunan
tingkah laku yang akan membawa kepada
kebahagiaan.
2. KARANIYA METTA SUTTA
Pada suatu ketika ada lima ratus orang bhikkhu tiba di hutan untuk berlatih
meditasi. Dewa-dewi yang tinggal di sana, yaitu di atas pohon-pohon, merasa
terganggu. Mereka terpaksa turun ke tanah untuk menghormati bhikkhu-
bhikkhu tersebut (supaya mereka tidak duduk lebih tinggi dari para bhikkhu).
Setelah beberapa hari dewa-dewi itu merasa hampa lalu menjelma menjadi
hantu dan memekik untuk menghalau mereka. Bhikkhu-bhikkhu itu lalu
kembali kepada Sang Buddha untuk mendapat nasihat. Sang Buddha
mengajarkan mereka sutta ini, lalu mereka kembali ke hutan tersebut dan
mengucapkan sutta yang sama. Setelah itu para dewa-dewi merasakan kasih
sayang yang dipancarkan dan mereka tidak menghalau para bhikkhu lagi.
Paritta kasih sayang ini dibacakan supaya para dewa dan hantu tidak
membahayakan atau mengganggu kita. Paritta ini mengajak kita untuk
mengembangkan perilaku yang dipe
3. RATANA SUTTA
Pada suatu ketika, kota Vesali mengalami kekurangan makan
(famine) dan wabah penyakit (epidemic). Banyak orang yang
meninggal sehingga mayat mereka yang berbahu telah
menyebabkan hantu-hantu jahat datang ke Vesali. Karena tidak
bisa menyelesaikan ke tiga masalah ini, Raja Vesali memohon
bantuan kepada Sang Buddha. Sang Buddha datang dan
mengajarkan Ananda untuk membaca paritta ini selama tujuh
malam di sekeliling kota Vesali sambil memercikkan air yang ada
dalam patta (mangkok) Sang Buddha. Hantu-hantu meninggalkan
tempat itu, orang-orang yang menjadi sembuh dan masalahpun
terselesaikan.
4. KHANDHA PARITTA
Dalam Culavagga (Vinaya Pitaka) terdapat kisah
seorang bhikkhu yang meninggal karena digigit
ular. Sang Buddha memberitahu pengikut-Nya
bahwa bhikkhu patut memancarkan pikiran
kasih sayang kepada ular dengan mengajarkan
paritta ini kepada mereka untuk mendapatkan
perlindungan. Paritta ini digunakan sebagai
suatu perlindungan dari ular dan semua
makhluk, terutama pada saat di dalam hutan.
5. VATTAKA PARITTA
Dalam Jataka dikisahkan bahwa pada suatu
ketika terjadi kebakaran besar di dalam hutan,
untuk melindungi diri dari api yang
membahayakan maka anak burung itu ingat
kepada Sang Buddha dan membuat pernyataan
kebenaran. Api tersebut tidak dapat menjangkau
anak burung itu. Paritta yang mengandung
kebenaran ini dibacakan untuk perlindungan
dari bahaya api.
6. Paritta Angulimala
adalah contoh dari pernyataan kebenaran yang luar biasa. Y.M. Angulimala yang
bertanggung jawab atas banyak pembunuhan sebelum ia menjadi seorang bhikkhu.
Pada saat beliau sedang berkeliling, melihat seorang ibu yang mengalami kesulitan
dalam melahirkan. Tergerak oleh rasa kasih sayang, melaporkan hal ini kepada
Buddha, yang melaporkan Angulimala Paritta sebagai berikut : “semenjak kelahiranku
sebagai ariya, aku tidak pernah dengan sengaja menghancurkan kehidupan makhluk
hidup. Dengan kekuatan kebenaran ini semoga engkau menjadi selamat dan anakmu
juga”. Dengan Paritta itu dia menemui ibu yang menderita dan duduk dibalik kain
pembatas, lalu membacakan Paritta itu. Dengan segera ia melahirkan dengan mudah.
Pengaruh dari paritta ini masih ada hingga sekarang. Biasanya di negara-negara
buddhis khususnya Thailand, Paritta ini dibacakan oleh sangha untuk ibu yang sedang
hamil, atau diuncarkan oleh keluarga yang sedang hamil. Bahkan bayi yang posisinya
sungsang dalam rahim/kandungan, kadangkala membenarkan posisinya berkat
kekuatan paritta ini. Sebuah pikiran yang tak terlihat dapat menyelamatkan atau
menghancurkan dunia. “Apa yang dapat dibuat oleh pikiran, pikiran dapat pula tidak
menjadikan”.
Adapun manfaat pembacaan paritta antara lain:
1. Kita membaca dan mengucapkan sesuatu yang baik,
dengan demikian kita telah melakukan kamma baik
setidaknya melalui pikiran dan ucapan (untuk itu
penting bagi seseorang yang membaca dan memahami
makna paritta dari terjemahannya).
2. Membaca Paritta berarti kita berupaya untuk
memahami apa yang sebelumnya kurang kita pahami.
3. Membaca Paritta berarti mengulang khotbah-
khotbah Buddha Gautama (walaupun tidak semua
paritta berasal dari khotbah Buddha), dengan demikian
kita telah melestarikan kelangsungan ajaran Buddha.
Dalam hal ini perlu kita ingat kembali kata-kata dari Y.A.
Nagasena dalam menjawab pertanyaan Raja Milinda.
Pertanyaan Raja Milinda adalah mengapa pembacaan
paritta tidak mampu melindungi seseorang dari kematian.
Jawaban Y.A. Nagasena, yaitu pembacaan paritta tidak berhasil
oleh tiga hal:
1. halangan kamma (kammavarana).
2. halangan berasal dari kekotoran batin (kilesavarana).
3. halangan karena kurang keyakinan (asadhanataya).
Kamma berarti tindakan, bukan hasil tindakan. Oleh karena itu tindakan
dapat dinetralisir dengan tindakan yang lain. Kamma bukanlah sesuatu yang
bersifat statis melainkan selalu berubah. Di sini berarti bahwa tindakan harus
selalu ditingkatkan ke arah yang baik (berguna), sehingga tindakan yang telah
terjadi dapat dinetralisir oleh tindakan yang lain.
Oleh karena itu tindakan yang tidak baik dari pendengar pembacaan paritta
akan mengakibatkan pengaruh yang buruk bagi dirinya sendiri.
Apabila pikiran pendengar dikotori dengan pikiran jahat, maka hasil positif
yang diharapkan dari pembacaan paritta tidak akan pernah dapat
terwujudkan. Namun, meskipun demikian pendengar yang memiliki pikiran
tidak bersih itu, jika ia memiliki keyakinan yang kuat akan "kemanjuran"
paritta itu maka unsur penting ini dapat membantu tercapainya hal yang
diinginkan.
Agar kekuatan-kekuatan dari pembacaan paritta ini
dapat mewujudkan tujuan yang akan dicapai, Umat
Buddha selalu melaksanakan Sila, Samadhi dan Pañña di
dalam hidupnya. Dengan sikap hidup yang demikian,
maka pikiran selalu bersih, bebas dari kekotoran batin.
Dengan pikiran yang bersih maka penangkal yang dibuat
akan menjadi perlindungan yang aman
Paritta Manfaat

Contenu connexe

Tendances

Hong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertua
Hong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertuaHong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertua
Hong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertuaDibyo Padmono
 
Buku 1 Quantum Kontak Healing Touch
Buku 1 Quantum Kontak Healing TouchBuku 1 Quantum Kontak Healing Touch
Buku 1 Quantum Kontak Healing TouchEdi Sugianto
 
Terapi tranpersonal by okta UNS Surakarta
Terapi tranpersonal by okta UNS SurakartaTerapi tranpersonal by okta UNS Surakarta
Terapi tranpersonal by okta UNS SurakartaDiah Ngapain Si
 
17 plus teknik terlarang manipulasi pikiran (Putu Yudiantara, Penulis Hitler ...
17 plus teknik terlarang manipulasi pikiran (Putu Yudiantara, Penulis Hitler ...17 plus teknik terlarang manipulasi pikiran (Putu Yudiantara, Penulis Hitler ...
17 plus teknik terlarang manipulasi pikiran (Putu Yudiantara, Penulis Hitler ...Putu Yudiantara
 
The hitler effect ebook version sample chapter
The hitler effect ebook version sample chapterThe hitler effect ebook version sample chapter
The hitler effect ebook version sample chapterPutu Yudiantara
 

Tendances (8)

Tisarana
Tisarana Tisarana
Tisarana
 
Hong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertua
Hong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertuaHong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertua
Hong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertua
 
Buku 1 Quantum Kontak Healing Touch
Buku 1 Quantum Kontak Healing TouchBuku 1 Quantum Kontak Healing Touch
Buku 1 Quantum Kontak Healing Touch
 
Murni psikologi 2
Murni psikologi 2Murni psikologi 2
Murni psikologi 2
 
Terapi tranpersonal by okta UNS Surakarta
Terapi tranpersonal by okta UNS SurakartaTerapi tranpersonal by okta UNS Surakarta
Terapi tranpersonal by okta UNS Surakarta
 
17 plus teknik terlarang manipulasi pikiran (Putu Yudiantara, Penulis Hitler ...
17 plus teknik terlarang manipulasi pikiran (Putu Yudiantara, Penulis Hitler ...17 plus teknik terlarang manipulasi pikiran (Putu Yudiantara, Penulis Hitler ...
17 plus teknik terlarang manipulasi pikiran (Putu Yudiantara, Penulis Hitler ...
 
The hitler effect ebook version sample chapter
The hitler effect ebook version sample chapterThe hitler effect ebook version sample chapter
The hitler effect ebook version sample chapter
 
Abhyasa yoga
Abhyasa yogaAbhyasa yoga
Abhyasa yoga
 

Similaire à Paritta Manfaat

Tiada hari untuk berbuat baik
Tiada hari untuk berbuat baikTiada hari untuk berbuat baik
Tiada hari untuk berbuat baikPriski Setiawan
 
Pengantar abhidhamma revisi
Pengantar abhidhamma revisiPengantar abhidhamma revisi
Pengantar abhidhamma revisimettadewi wong
 
Meditasi samatha bhavana 1
Meditasi samatha bhavana 1Meditasi samatha bhavana 1
Meditasi samatha bhavana 1Bhadra Mano
 
MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHAN
MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHANMEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHAN
MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHANMade Sumiarta
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxRuby Santamoko
 
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donder
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donderFormulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donder
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donderSTAH DN Jakarta
 
Komentar vlog tq selesai
Komentar vlog tq selesaiKomentar vlog tq selesai
Komentar vlog tq selesaiteguh.qi
 
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGITAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGIbulancantik
 
Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaFaisal Wibowo
 
Agama budha
Agama budhaAgama budha
Agama budhanichira
 

Similaire à Paritta Manfaat (20)

Inti sari meditasi
Inti sari meditasiInti sari meditasi
Inti sari meditasi
 
Tiada hari untuk berbuat baik
Tiada hari untuk berbuat baikTiada hari untuk berbuat baik
Tiada hari untuk berbuat baik
 
Pengantar abhidhamma revisi
Pengantar abhidhamma revisiPengantar abhidhamma revisi
Pengantar abhidhamma revisi
 
Tata susila 4 ppt kb 3 ok
Tata susila 4 ppt kb 3 okTata susila 4 ppt kb 3 ok
Tata susila 4 ppt kb 3 ok
 
Meditasi samatha bhavana 1
Meditasi samatha bhavana 1Meditasi samatha bhavana 1
Meditasi samatha bhavana 1
 
Praktek Nian Fo
Praktek Nian FoPraktek Nian Fo
Praktek Nian Fo
 
Modul 6 Hindu KB 1
Modul 6 Hindu KB 1 Modul 6 Hindu KB 1
Modul 6 Hindu KB 1
 
MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHAN
MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHANMEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHAN
MEDITASI SALAH SATU JALAN BERTEMU TUHAN
 
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptxBhn bintal ad dharma yatra.pptx
Bhn bintal ad dharma yatra.pptx
 
Tips Rohani
Tips RohaniTips Rohani
Tips Rohani
 
Materi agama hindu
Materi agama hinduMateri agama hindu
Materi agama hindu
 
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donder
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donderFormulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donder
Formulasi konsep tatan baru dalam kehidupan perspektif teologi hindu donder
 
Yoga, praktek kehidupan
Yoga, praktek kehidupanYoga, praktek kehidupan
Yoga, praktek kehidupan
 
Komentar vlog tq selesai
Komentar vlog tq selesaiKomentar vlog tq selesai
Komentar vlog tq selesai
 
Awighnam astu
Awighnam astuAwighnam astu
Awighnam astu
 
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGITAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
 
paccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.pptpaccayasatti 24.ppt
paccayasatti 24.ppt
 
Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju Nibbana
 
Agama budha
Agama budhaAgama budha
Agama budha
 
Murni psikologi 2
Murni psikologi 2Murni psikologi 2
Murni psikologi 2
 

Plus de Ruby Santamoko

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdfRuby Santamoko
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdfRuby Santamoko
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdfRuby Santamoko
 
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfBAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfRuby Santamoko
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfRuby Santamoko
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptRuby Santamoko
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxRuby Santamoko
 
singkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxsingkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxRuby Santamoko
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxRuby Santamoko
 

Plus de Ruby Santamoko (20)

7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
7 Ñāṇadassanavisuddhi.pdf
 
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
6 Patipadañāṇadassanavisuddhi.pdf
 
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi  (1).pdf
5 Maggāmaggañāṇadassanavisuddhi (1).pdf
 
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
4 Kaṅkhāvitaraṇavisuddhi.pdf
 
3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf3b Ditthivisuddhi.pdf
3b Ditthivisuddhi.pdf
 
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
3a Diṭṭhivisuddhi .pdf
 
2 Cittavisuddhi (1).pdf
2 Cittavisuddhi  (1).pdf2 Cittavisuddhi  (1).pdf
2 Cittavisuddhi (1).pdf
 
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf1 Sīlavisuddhi (1).pdf
1 Sīlavisuddhi (1).pdf
 
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdfBAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
BAB 6 RUPA & NIBBANA.pdf
 
mind & matter.ppt
mind & matter.pptmind & matter.ppt
mind & matter.ppt
 
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdfSayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
Sayalay-Susila_Mengungkap-Misteri-Batin-dan-Jasmani-melalui-Abhidhamma.pdf
 
dhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.pptdhammacakkapavathana sutta.ppt
dhammacakkapavathana sutta.ppt
 
pelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.pptpelimpahan jasa.ppt
pelimpahan jasa.ppt
 
mengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptxmengenali kilesa.pptx
mengenali kilesa.pptx
 
tak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptxtak selamanya harus ku genggam.pptx
tak selamanya harus ku genggam.pptx
 
singkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptxsingkatnya kehidupan.pptx
singkatnya kehidupan.pptx
 
podomoro.pdf
podomoro.pdfpodomoro.pdf
podomoro.pdf
 
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptxMENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
MENGATASI DIRI SENDIRI.pptx
 
canki sutta.pptx
canki sutta.pptxcanki sutta.pptx
canki sutta.pptx
 
Bea cukai
Bea cukaiBea cukai
Bea cukai
 

Dernier

KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANGilbertFibriyantAdan
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxWahyuSolehudin1
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Adam Hiola
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxMarto Marbun
 
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...RobertusLolok1
 

Dernier (6)

KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
 
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
 

Paritta Manfaat

  • 1. Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa "Katâ me rakkhâ, katâ me parittâ" Penangkal yang dibuat ini, semoga menjadi pelindung. Ruby Santamoko S.Ag MM.Pd
  • 3. Apakah manfaat paritta? Bagaimana dan darimana paritta‐paritta berasal? Apa arti paritta dalam keberadaan tingkat spiritual kita? Dan mungkin, pertanyaan penting yang banyak ditanyakan adalah: Apakah terdapat kebenaran dalam paritta? Jika ada,pada bagian mana dari Tripitaka dapat kita temui jawaban cemerlang terhadap pertanyaan‐pertanyaan ini?
  • 4.
  • 5. 1. Rambut, kepala 2. Bulu badan 3. kuku 4. Gigi 5. Kulit
  • 6. Kekuatan Paritta Pembacaan paritta adalah merupakan usaha untuk mengkondisikan perbuatan baik melalui ucapan, pikiran dan perbuatan kita. Dengan membaca paritta 15 menit, misalnya, maka selama itu pula kita melakukan kebajikan. Semakin banyak kita melakukan kebajikan, maka akan mengkondisikan kamma baik kita berbuah sesuai dengan harapan. Jadi, orang sakit, karena banyak membaca paritta maka kamma baiknya bisa berbuah dalam bentuk kesehatan. Oleh karena itu, hal ini bukan karena sugesti, tapi karena timbunan kamma baiknya sudah cukup untuk berbuah sesuai dengan harapan.
  • 7. Paritta memiliki kekuatan dengan syarat-syarat sebagai berikut: 1. paritta tersebut isinya mengandung kebenaran sejati (sacca), bukan gubahan, tambahan, yang tak mengandung arti == > the power of truth. 2. pembaca paritta maupun yang dibacakan paritta memiliki kekuatan moral (sila) === > the power of virtue. 3. paritta tersebut dan pembacanya memiliki makna dan kekuatan cinta kasih === > the power of loving kindness. 4. paritta tersebut harus dibacakan dengan suara jelas, sesuai tanda bacanya, dan harmonis. == > the power of sound. 5. paritta tersebut harus dibacakan dan didengarkan dengan penuh keyakinan (saddha) == > the power of faith. 6. paritta tersebut harus dibacakan dengan penuh konsentrasi dan perhatian == > the power of concentration & mindfulness. Kekuatan tersebut juga dipimpin oleh kamma yang dibacakan paritta.
  • 8. Kekuatan Kebenaran "Kemanjuran" paritta disebabkan oleh gabungan beberapa faktor. Pembacaan paritta merupakan ungkapan saccakiriya yaitu suatu ungkapan pernyataan tentang Kebenaran. Kekuatan pernyataan itu merupakan suatu perlindungan. Hal ini berarti mengembangkan kekuatan kebenaran untuk mencapai hal yang diinginkan. Pada akhir setiap sutta, pembaca memberkati pendengarnya dengan kata-kata: "etena sacca vajjena sotthi te hotu sabbada" artinya dengan kekuatan kebenaran kata-kata ini, semoga engkau selamat dan sejahtera. Terdapat suatu ungkapan bahwa, "kekuatan Dhamma atau Kebenaran akan melindungi pengikut Dhamma" (Dhammo have rakkhati Dhammacarim), yang jelas menunjukkan dasar pemikiran diadakannya pembacaan paritta. Keyakinan akan kekuatan saccakiriya atau pernyataan Kebenaran untuk dapat menyembuhkan penyakit ataupun melindungi sebenarnya hanyalah salah satu segi manfaat dari paritta.
  • 9. Kekuatan Moral Beberapa paritta mengungkapkan tentang hidup yang bermoral. Titik awal dari Buddha-Dhamma adalah sila (moral). Melalui dasar sila yang kuat seseorang akan mampu mencapai tingkat konsentrasi pikiran. Apabila moral melindungi orang yang melaksanakan, maka jika seseorang mendengarkan pembacaan paritta dengan diiringi suatu perenungan akan Kebenaran kata- kata Sang Buddha dan penuh keyakinan bahwa kata-kata itu pernah diucapkan oleh orang yang telah mencapai Penerangan Sempurna, maka ia akan memiliki pikiran yang dipenuhi oleh moral tinggi sehingga ia mampu mengalahkan segala pengaruh jahat dan ia juga akan terbebas dari kesulitan.
  • 10. Kekuatan Cinta Kasih Sabda-sabda Sang Buddha selalu berisikan cinta kasih. Beliau berkelana di India melalui jalan-jalan raya, melewati kampung- kampung dan menyinari serta menghangatkan semua makhluk dengan pancaran sinar cinta kasihnya. Beliau memberi petunjuk, menerangkan ajaranNya kepada banyak orang. Beliau membimbing mereka yang mendengarkan ajaranNya mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu pembaca paritta juga diharapkan bertindak seperti itu pula. Membaca paritta dengan hati penuh cinta kasih dan kasih sayang, mengharapkan pendengarnya memperoleh kebahagiaan serta perlindungan dari segala gangguan. Cinta kasih merupakan tenaga yang aktif. Setiap tindakan yang didasari dengan cinta kasih yang murni akan dilaksanakan dengan pikiran yang bersih. Tindakan yang bertujuan untuk membantu, memberi semangat, melancarkan jalan serta mempermudah mengatasi penderitaan, mendapat Berkah Tertinggi.
  • 11. Kekuatan Suara Terdapat keyakinan bahwa getaran suara yang dihasilkan dari pembacaan paritta-sutta berbahasa Pali dengan suara yang nyaring dan merdu (harmonis dalam nada) akan menentramkan syaraf serta menghasilkan ketenangan pikiran. Suara pembacaan paritta yang nyaring dan merdu ini juga memberikan keselarasan pada sistem jasmani. Apakah pengaruh buruk yang timbul dari makhluk jahat dapat ditanggulangi dengan pembacaan paritta-sutta? Pengaruh buruk adalah akibat dari pikiran jahat. Oleh karena itu pengaruh buruk ini dapat diatasi dengan pikiran yang sehat. Satu cara yang pasti untuk menimbulkan keadaan pikiran yang sehat adalah mendengarkan serta merenungi pembacaan paritta dengan seluruh akal budi dan keyakinan. Demikian besar serta dahsyatnya kekuatan konsentrasi sehingga dengan memperhatikan sungguh-sungguh akan Kebenaran yang terdapat dalam paritta, orang akan mampu mengembangkan keadaan pikiran yang sehat.
  • 12. didengarkan dengan penuh keyakinan (saddha) Mendengarkan pembacaan paritta dengan cara yang benar akan membangkitkan tenaga untuk melindungi kemajuan duniawi serta kemajuan batin. Penyakit jasmani dan batin yang menjadi penyebab segala penderitaan dan kemalangan hanya membutuhkan satu jenis obat saja. Obat itu adalah Kebenaran Kesunyataan (Dhamma). Karena itulah mendengarkan Dhamma melalui pembacaan paritta dengan sikap yang benar akan memberikan manfaat. Manfaat yang diperoleh adalah keadaan pikiran yang sehat, sehingga menimbulkan kesehatan jasmani serta batin dan juga kemajuan material serta spritual. Pengaruh pembacaan paritta juga tidak terbatas oleh jarak, mampu mengatasi jarak yang bagaimanapun jauhnya
  • 13. paritta tersebut harus dibacakan dengan penuh konsentrasi dan perhatian Konsentrasi dan perhatian Pembacaan paritta- sutta juga mampu mendatangkan berkah material, dengan dicapainya keadaan pikiran yang sehat melalui konsentrasi dan keyakinan sewaktu mendengarkan pembacaan paritta. Karena menurut Sang Buddha usaha yang benar adalah faktor yang diperlukan untuk mengatasi penderitaan.
  • 14. Sekilas Tentang Paritta 1. MANGALA SUTTA Pada suatu malam seorang dewa berjumpa dengan Sang Buddha dan meminta penjelasan mengenai berkah utama supaya dapat hidup dalam keselamatan. Paritta ini digunakan untuk perlindungan dari segala bahaya, tetapi juga untuk mencapai keputusan dalam semua jenis masalah. Dalam paritta ini terdapat tuntunan tingkah laku yang akan membawa kepada kebahagiaan.
  • 15. 2. KARANIYA METTA SUTTA Pada suatu ketika ada lima ratus orang bhikkhu tiba di hutan untuk berlatih meditasi. Dewa-dewi yang tinggal di sana, yaitu di atas pohon-pohon, merasa terganggu. Mereka terpaksa turun ke tanah untuk menghormati bhikkhu- bhikkhu tersebut (supaya mereka tidak duduk lebih tinggi dari para bhikkhu). Setelah beberapa hari dewa-dewi itu merasa hampa lalu menjelma menjadi hantu dan memekik untuk menghalau mereka. Bhikkhu-bhikkhu itu lalu kembali kepada Sang Buddha untuk mendapat nasihat. Sang Buddha mengajarkan mereka sutta ini, lalu mereka kembali ke hutan tersebut dan mengucapkan sutta yang sama. Setelah itu para dewa-dewi merasakan kasih sayang yang dipancarkan dan mereka tidak menghalau para bhikkhu lagi. Paritta kasih sayang ini dibacakan supaya para dewa dan hantu tidak membahayakan atau mengganggu kita. Paritta ini mengajak kita untuk mengembangkan perilaku yang dipe
  • 16. 3. RATANA SUTTA Pada suatu ketika, kota Vesali mengalami kekurangan makan (famine) dan wabah penyakit (epidemic). Banyak orang yang meninggal sehingga mayat mereka yang berbahu telah menyebabkan hantu-hantu jahat datang ke Vesali. Karena tidak bisa menyelesaikan ke tiga masalah ini, Raja Vesali memohon bantuan kepada Sang Buddha. Sang Buddha datang dan mengajarkan Ananda untuk membaca paritta ini selama tujuh malam di sekeliling kota Vesali sambil memercikkan air yang ada dalam patta (mangkok) Sang Buddha. Hantu-hantu meninggalkan tempat itu, orang-orang yang menjadi sembuh dan masalahpun terselesaikan.
  • 17. 4. KHANDHA PARITTA Dalam Culavagga (Vinaya Pitaka) terdapat kisah seorang bhikkhu yang meninggal karena digigit ular. Sang Buddha memberitahu pengikut-Nya bahwa bhikkhu patut memancarkan pikiran kasih sayang kepada ular dengan mengajarkan paritta ini kepada mereka untuk mendapatkan perlindungan. Paritta ini digunakan sebagai suatu perlindungan dari ular dan semua makhluk, terutama pada saat di dalam hutan.
  • 18. 5. VATTAKA PARITTA Dalam Jataka dikisahkan bahwa pada suatu ketika terjadi kebakaran besar di dalam hutan, untuk melindungi diri dari api yang membahayakan maka anak burung itu ingat kepada Sang Buddha dan membuat pernyataan kebenaran. Api tersebut tidak dapat menjangkau anak burung itu. Paritta yang mengandung kebenaran ini dibacakan untuk perlindungan dari bahaya api.
  • 19. 6. Paritta Angulimala adalah contoh dari pernyataan kebenaran yang luar biasa. Y.M. Angulimala yang bertanggung jawab atas banyak pembunuhan sebelum ia menjadi seorang bhikkhu. Pada saat beliau sedang berkeliling, melihat seorang ibu yang mengalami kesulitan dalam melahirkan. Tergerak oleh rasa kasih sayang, melaporkan hal ini kepada Buddha, yang melaporkan Angulimala Paritta sebagai berikut : “semenjak kelahiranku sebagai ariya, aku tidak pernah dengan sengaja menghancurkan kehidupan makhluk hidup. Dengan kekuatan kebenaran ini semoga engkau menjadi selamat dan anakmu juga”. Dengan Paritta itu dia menemui ibu yang menderita dan duduk dibalik kain pembatas, lalu membacakan Paritta itu. Dengan segera ia melahirkan dengan mudah. Pengaruh dari paritta ini masih ada hingga sekarang. Biasanya di negara-negara buddhis khususnya Thailand, Paritta ini dibacakan oleh sangha untuk ibu yang sedang hamil, atau diuncarkan oleh keluarga yang sedang hamil. Bahkan bayi yang posisinya sungsang dalam rahim/kandungan, kadangkala membenarkan posisinya berkat kekuatan paritta ini. Sebuah pikiran yang tak terlihat dapat menyelamatkan atau menghancurkan dunia. “Apa yang dapat dibuat oleh pikiran, pikiran dapat pula tidak menjadikan”.
  • 20. Adapun manfaat pembacaan paritta antara lain: 1. Kita membaca dan mengucapkan sesuatu yang baik, dengan demikian kita telah melakukan kamma baik setidaknya melalui pikiran dan ucapan (untuk itu penting bagi seseorang yang membaca dan memahami makna paritta dari terjemahannya). 2. Membaca Paritta berarti kita berupaya untuk memahami apa yang sebelumnya kurang kita pahami. 3. Membaca Paritta berarti mengulang khotbah- khotbah Buddha Gautama (walaupun tidak semua paritta berasal dari khotbah Buddha), dengan demikian kita telah melestarikan kelangsungan ajaran Buddha.
  • 21. Dalam hal ini perlu kita ingat kembali kata-kata dari Y.A. Nagasena dalam menjawab pertanyaan Raja Milinda. Pertanyaan Raja Milinda adalah mengapa pembacaan paritta tidak mampu melindungi seseorang dari kematian. Jawaban Y.A. Nagasena, yaitu pembacaan paritta tidak berhasil oleh tiga hal: 1. halangan kamma (kammavarana). 2. halangan berasal dari kekotoran batin (kilesavarana). 3. halangan karena kurang keyakinan (asadhanataya).
  • 22. Kamma berarti tindakan, bukan hasil tindakan. Oleh karena itu tindakan dapat dinetralisir dengan tindakan yang lain. Kamma bukanlah sesuatu yang bersifat statis melainkan selalu berubah. Di sini berarti bahwa tindakan harus selalu ditingkatkan ke arah yang baik (berguna), sehingga tindakan yang telah terjadi dapat dinetralisir oleh tindakan yang lain. Oleh karena itu tindakan yang tidak baik dari pendengar pembacaan paritta akan mengakibatkan pengaruh yang buruk bagi dirinya sendiri. Apabila pikiran pendengar dikotori dengan pikiran jahat, maka hasil positif yang diharapkan dari pembacaan paritta tidak akan pernah dapat terwujudkan. Namun, meskipun demikian pendengar yang memiliki pikiran tidak bersih itu, jika ia memiliki keyakinan yang kuat akan "kemanjuran" paritta itu maka unsur penting ini dapat membantu tercapainya hal yang diinginkan.
  • 23. Agar kekuatan-kekuatan dari pembacaan paritta ini dapat mewujudkan tujuan yang akan dicapai, Umat Buddha selalu melaksanakan Sila, Samadhi dan Pañña di dalam hidupnya. Dengan sikap hidup yang demikian, maka pikiran selalu bersih, bebas dari kekotoran batin. Dengan pikiran yang bersih maka penangkal yang dibuat akan menjadi perlindungan yang aman