Teks tersebut membahas tentang adanya hitungan yang teliti dalam penciptaan alam semesta dan pengaturan struktur al-Qur'an berdasarkan ayat-ayat tertentu. Bilangan 19 disebutkan sebagai "perumpamaan yang aneh" dalam al-Qur'an yang mengandung banyak struktur matematis. Teks tersebut kemudian menjelaskan beberapa contoh struktur matematis yang terkandung dalam kalimat pembuka surat-surat al-Qur
1. Segala "Sesuatu" dengan Hitungan yang Teliti
Paling tidak, terdapat dua ayat yang memberikan informasi bagi kita bahwa al-Qur'an
diturunkan dengan "hitungan". Pertama, dalam Surat al-Jinn, Tuhan menciptakan segala se-
suatu (kejadian dan semua objek di alam semesta) dengan "hitungan yang teliti satu persatu",
yaitu dari kata Arab, 'adad.
"Suyaya Dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasut-rasul itu telah menyampaikan risalah-
risalah Tuhannya, sedang sebenarnya ilmuNya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia
menghitung segala sesuatu satu persatu. (QS al-Jinn 72 : 28).
Esensi ayat ini adalah bahwa ilmu Tuhan meliputi segala sesuatu, tidak ada yang
tertinggal. Semua kejadian, objek alam, penciptaan di bumi dan langit, dan struktur al-Qur'an,
tidak ada yang kebetulan. Semuanya ditetapkan dengan hitungan yang sangat teliti.
Sebenarnya bila diketahui, (sebagian) ilmu tersebut meliputi risalah-risalah yang disampaikan
dan ilmu yang ada pada para Rasul. Dalam kehidupan modern sekarang pun, kita akan
menjumpai "hitungan tersebut", mulai dari yang sederhana sampai yang paling rumit.
Oksigen (O2) memberikan kehidupan kepada semua makhluk di bumi melalui sistem
pernafasan; sangat vital. Tetapi bila kelebihan hitungan satu atom, ia akan menjadi ozon (O3);
yang bila dihirup manusia boleh jadi menyebabkan bencana. Tetapi bila ditempatkan di atas
atmosfer bumi, maka ia sangat berguna untuk menyerap sebagian sinar-sinar ultraviolet yang
berbahaya (radiasinya) bagi makhluk di bumi. Demikian juga karbon adalah elemen kimia
yang sangat penting bagi semua makhluk hidup, karena semua organisme dibangun dari
senyawa karbon. Tetapi bila ia bersenyawa dengan oksigen yang sama-sama berguna.
Senyawa baru tadi menjadi gas yang berbahaya bagi manusia, yaitu CO2
Kedua, al-Qur'an menjelaskan bahwa untuk menambah keimanan para pembaca kitab
(Yahudi, Kristen, Islam, dan lainnya), maka ia memberikan kita "enkripsi" atau "kode"
bilangan 19. Dalam bahasa al-Qur'an disebut "suatu perumpamaan yang sangat aneh", atau
matsal. Berguna untuk menambah keimanan dan keyakinan bagi para pembaca yang serius,
berpikir terbuka, dan beriman, tetapi menambah kebingungan bagi orang-orang yang
berprasangka, tertutup dan "menentang" kitab.
2. Keterangan tersebut dimulai ketika kita membaca Surat al Muddatstsir:
"Neraka (saqar) adalah pembakar kulit rnanusia. Di atasnya ada sembilan belas (19)
penjaga Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah
Kami jadikan bilangan mereka itu untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-
orang yang diberi al-Kitab menjadi yakin, dan supaya orang-orang yang beriman bertambah
iman nya, dan supaya orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang
yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatankan): 'Apakah yang
dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?' " (al-Muddatstsir 74:
29-31)
Kisah ini awalnya dimulai ketika-menurut at-Turmudzi, yang meriwayatkan dari sahabat
Nabi, Jabir ibn 'Abdillah'5 - sebagian orang Yahudi bertanya kepada sekelompok sahabat
Nabi saw, "Apakah Nabi anda mengetahui jumlah penjaga neraka?" Maka turunlah ayat ini
kepada Nabi, karena ditanyakan oleh para sahabat. Riwayat lain menyimpulkan, ketika turun
ayat 30 surat ini, Abu Jahal berkata, "Kalian adalah orangorang kuat dan pemberani, apakah
kalian tidak mampu mengalahkan ke-19 penjaga neraka itu? Salah seorang di antara mereka
yang bernama Abu al-Ayad ibn Kaidah al-Jumahiy, berkata dengan angkuhnya, "Dengan
tangan kananku kukalahkan sepuluh dan dengan tangan kiriku sembilan".
Dari situ, angka 19 menjadi "perumpamaan yang aneh" atau matsa! bagi para ilmuwan
yang membaca al-Qur'an. Karena ditemukan ratusan struktur matematis yang berhubungan
dengan bilangan prima.
Matematika adalah bahasa universal Ilmu Pengetahuan. Ilmuwan Jepang bisa
berkomunikasi dengan Ilmuwan Jerman dengan Matematika, tidak perlu pakai bahasa
inggris. Matematika juga adalah “bahasa tuhan” dalam menciptakan Alam Semesta. Allah
mengenkripsikan Matematika dalam Alquran, untuk memelihara komitmen isi dan bacaan
serta kandung yang ada didalamnya.
Dan mempelajari matematikan dalam alquran,sangat menarik, terutama saat mengupas angka
demi angka yang terdapat pada kitab umat muslim ini. Matematika dalam Alquran bukanlah
sebuah kebetulan.
Sebagai Permulaan kajian Matematika dalam Alquran, sangat mulia jika kita memulainya
dengan Basmallah.
3. Namun harus diingat, ini adalah kalimat Allah, kalimat yang sangat abadi dan mungkin
paling sering diucapkan oleh umat manusia. Mari kita bahas Basmallah dari satu sudut
pandang sederhana, namun hasilnya luar biasa....
Bismillahi ar rahman ar rahim.....
Bismillah terdiri dari 4 kata dalam bahasa arab, yaitu:
1. Bismi (dengan nama)
2. Allah (Allah)
3. Ar Rahman (maha pengasih) dan
4. Ar Rahim (maha penyayang).
Dan terdiri dari 19 huruf Hijaiyah.
Kalimat Basmallah dalam Alquran disebutkan sebanyak 114 kali, sesuai dengan jumlah surat
pada Alquran. Untuk diketahui, 114 = 19 x 6. (19 adalah jumlah huruf pada kalimat
Basmallah) Tiap surat dibuka dengan kalimat Basmallah, kecuali QS at-Taubah (surat ke 9),
yang tidak dibuka dengan Basmallah, tapi dalam QS an-Naml (surat ke 27), Basmallah
disebutkan 2 kali, yaitu pada ayat 30 yang bunyinya: “Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman
dan sesungguhnya (isi)nya: "....Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang.
QS at-Taubah adalah QS nomor 9 dan an-Naml adalah QS nomor 27, yang keduanya punya
selisih 19 surat.
Bila tiap angka bulat dari 9 sampai 27 dijumlahkan, maka akan menghasilkan angka 342, atau
setara dengan 19 x 18.
Angka 342 itu pun jika dijumlahkan akan menghasilkan angka 9 (nomor surat At Taubah).
9+10+11+12+13+14+15+16.....+26+27 = 342
342 = 19 x 18
3 + 4 + 2 = 9
9 adalah nomor QS at-Taubah.
4. Bismillah sebagai kalimat pembuka, hanya ada pada 113 ayat, dimana angka 113 adalah
bilangan prima ke 30
(30 adalah ayat surat an-Naml yang mengandung kata Basmallah)
Menarik mempelajari matematika pada teknologi informasi, tapi kita tidak pernah
menyangka matematika telah Allah terapkan pada kitab suci Al Quran...
pada QS Jin ayat 28, dijelaskan
”Supaya Dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah
Tuhannya, sedang sebenarnya ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia
menghitung segala sesuatu satu persatu”.
Allah adalah sumber Matematika