SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
1 from10
SUGENG ENDARSIWI
MAP 2022
NIM: 20220105019
_________________________________________________
Tugas UTS, MAP223
Mewirausahakan Birokrasi (Osborne dan Gaebler, 1991)
REINVENTING GOVERNMENT
Konsep Mewirausahakan Birokrasi (Reinventing Government) pertama kali disampaikan oleh
David Osborne dan Ted Gaebler dalam buku mereka yang berjudul Reinventing Government:
How the enterpreneurial spirit is transforming the public sektor. Buku tersebut ditulis sebagai
saran untuk membantu pencarian solusi di pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1993 yang
menanggung beban berat sebagai akibat ditanganinya seluruh kegiatan atau kebutuhan negara
oleh pemerintah federal.
Di dalam Pendahuluan diuraikan tentang perestroika Amerika Serikat yang memberikan
gambaran bahwa sejak tahun 1980 kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sudah
menurun, bahkan pada tahun 1990-an penurunan kepercayaan tersebut cukup tajam sehingga
dapat dikatakan p,emerinta4an sudah mati atau menemui jalan buntu. Sehubungan dengan itu,
tidak mengherankan jika hanya 5 % warga Amerika Serikat yang akan memilih jabatan dalam
pemerintahan dan hanya 13% dari pegawai tinggi federal yang merekomendasikan karier
pegawai negeri. Pada tahun 1990 USA mengalami defisit yang cukup besar dan untuk
menutupnya di lakukan dengan pajak.
Reinventing government merupakan cara birokrasi mengubah sistem atau pengaturan agar
pelaksanaan pemeritahan dapat berjalan secara akuntabilitas, resposif, inovatif, professional,
dan entrepreneur. Entrepreneur dimaksudkan agar pemerintah daerah yang telah diberikan
otonomi memiliki semangat kewirausahaan untuk lebih inovatif dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat dan dapat menjawab tuntutan masyarakat di era globalisasi.
Sehingga mewirausahakan birokrasi bukan berarti birokrasi melakukan wirausaha untuk
2 from10
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya melainkan memberdayakan institusi agar
produktivitas dan efisiensi kerja dapat optimal.
Pada bab ini mengemukakan perlunya perubahan peran pemerintah dari peran tradisional
yang mengatur , menguasai menuju ke arah memberikan kesempatan kepada masyarakat.
Osborn dan Gaebler merancang setidaknya 10 alur pikir yang dinamai sebagai Peta Dasar
dalam melakukan suatu restrukturisasi. Pokok pemikiran yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
Langkah pertama untuk mewirausahakan birokrasi adalah pemerintah lebih mengutamakan
kegiatan yang bersifat mengarahkan dari pada kegiatan yang sifatnya mengatur.
Konsekuensinya, periu ada redistribusi kepenguasaan dan pemerintah.Secara tradisional, peran
pemerintah adalah mengatur dan kurang mengedepankan dialog. Dalam konsep bam, peran
pemerintah diharapkan lebih bersifat mengarahkan pada dialog serta membangun kemitraan
dengan swasta khususnya kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan.
Catalytic Government : Steering Rather Than Rowing Dalam Bahasa Indonesia yaitu
Pemerintahan Katalis : Mengarahkan lebih baik daripada Mengayuh. Maksudnya adalah
berangkat dari filosofi kapal laut, hendaknya pemerintah mengambil peran sebagai pengarah
saja daripada sebagai pengayuh atau pelaku pelayanan publik. Dimana dengan peran
pemerintah yang mengarahkan akan membutuhkan orang yang mampu melihat seluruh visi
dan mampu menyeimbangkan berbagai kebutuhan, sedangkan pengayuh membutuhkan orang
yang memfokuskan pada satu misi dan melakukannya dengan baik. Pemerintah entrepreneurial
seharusnya lebih berkonsentrasi pada pembuatan kebijakankebijakan strategis (mengarahkan)
daripada disibukkan oleh hal-hal yang bersifat teknis pelayanan.
Langkah kedua dilakukan dengan cara menempatkan pemerintah sebagai milik masyarakat,
dengan mengutamakan memberikan wewenang ketimbang melayani. Pemberian wewenang
kepada masyarakat dipandang sebagai suatu tradisi yang telah herlaku di Amerika, mengingat
negara Amerika Serikat merupakan sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai kelompok
organisasi masyarakat yang mandiri. Jika para birokrat tetap mengendalikan pelayanan publik,
3 from10
berarti akan mengurangi kepercayaan dan kompetensi warga masyarakat sehingga akan
berdampak pada ketergantungan, dan adanya ketergantungan surlah tentu kurang
menguntungkan. Dengan adanya pembenan kewenangan kepada masyarakat, maka partisipasi
masyarakat akan meningkat Dicontohkan dalam bidang pendidikan~ para orang, tua,.
membentuk dewan sekolah dan dewan ini bertindak sebagai''direksi, mempekerjakan dan
menentukan kepala sekolah atas dasar jasa atau prestasi kerjanya dan bukan atas dasar
senioritas belaka. Dengan memberikan kewenangan kepada masyarakat diharapkan akan dapat
membangkitkan kepercayaan serta mampu memberikan solusi yang lebih baik., mengingat
masyaraakat memiliki komitmen yang lebih tinggi serta lebih memahamimasalahnya~ dan
dapat Menegakkan standar perilaku yallg lebih efektif.
Langkah ketiga perlunya pemerintahan yang kompetitif yakni perlunya persaingan dalan
mememberikan pelayanan. Kompetisi yang sehat akan memberikan keuntungan antara lain
terjadinya etlsiensi yang lebih besar, meningkatkan respon terhadap kebutuhan pelanggan,
mendorong inovasi, dan membangkitkan rasa harga diri maupun semangat juang.
Keuntungan dari kompetisi:
1. adalah efisiensi yang lebih besar, mendatangkan banyak uang.
2. Memaksa monopoli pemerintah (atau swasta) untuk merespon segala kebutuhan
pelanggannya
3. Menghargai inovasi
4. Membangkitkan rasa harga diri dan semangat juang pegawai negeri
Jenis – jenis kompetisi:
1. Kompetisi publik melawan swasta
2. Kompetisi swasta melawan swasta
3. Kompetisi Publik melawan publik
4 from10
Langkah keempat, perlu adanya perubahan dalam tata kerja pemerintahan, yakni mengubah
dan sistem pemerintahan yang digerakkan oleh peraturan menuju pemerintahan yang
digerakkan oleh misi. Misi yang akan dicapai hendaknya dipandang sebagai arah kebijakan
pemerintah. Organisasi yang digerakkan dengan misi ternyata memilik ikeuntungan, yakni
akan lebih efisien dan efektif, inovatif, fleksibel, serta memiliki semangat kerja yang lebih
tinggi. Sehubungan dengan itu, disarankan dalam menyusun anggaran periu didasarkan pada
misi. Demikian juga dalarn mcnentukan personalia. Untuk dapat membangun organisasi yang
digerakkan dengan misi, perlu ada pernyataan tentang misi, serta mengorganisasi berdasarkan
misi dan hukan berdasarkan atas kekuasaan.
Langkah kelima adalah menciptakan pemerintahan yang berorientasi pada hasil. Untuk
menilai suatu hasil dilakukan dengan kriteria kepuasanpelayanan, tingkat partisipasi
masyarakat, serta kualitas.
Kekuatan Pengukuran Kinerja:
1. Jika anda tidak mengukur hasil, anda tak dapat membedakan keberhasilan dengan
kegagalan
2. Jika anda tidak bisa melihat keberhasilan, anda tidak bisa menghargainya
3. Jika tidak bisa menghargai keberhasilan, mungkin anda menghargai kegagalan
4. Jika anda tidak dapat meilhat keberhasilan, anda tidak dapat belajar darinya
5. Jika anda tidak dapat mengenali kegagalan, anda tidak dapat membetulkannya
6. Jika anda dapat menunjukan hasil, anda dapat memenangkan dukungan masyarakat
Langkah keenam, adalah pemerintahan yang berorientasi pada pelanggan, yakni berusaha
memenuhi kebutuhan pelanggan (masyarakat) dan bukan memenuhi kebutuhan birokrasi.
Jika orientasi pemerintah kepada birokrasi di khawatirkan akan menimbulkan arogansi
birokrasi dan atau lebih mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan kelompok kepentingan
tertentu.
Masyarakat merupakan pelanggan pemerintah, sehingga pelayanan kepada rakyat semakin
baik.
5 from10
1. Mendekatkan diri pada pelanggan
2. Metode mutu terpadu
3. Menempatkan pelanggan di kursi pengemudi
Langkah ketujuh adalah pemerintahan wirausaha merupakan pemerintahan yang o'rientasi
untuk menghasilkan dari pada hanya sekedar membelanjaan. Jika orientasi pemerintahan hanya
pada pengeluaran maka akan terjadi pemborosan. Untuk itu perlua ada perubahan orientasi
yang mendorong kekuatan dan motif bahwa setiap pengeluaran hendaknya dapat menghasilkan
target tertentu. Memang diakui bahwa untuk dapat menghasilkan diperlukan biaya. Biaya
tersebut dapat dikenakan kepada mereka yang mendapatkan manfaat kegiatan yang
bersangkutan. Pembiayaan atau pengeluaran hendaknya dipandang sebagai kegiatan menabung
sehingga setiap pengeluaran atau investasi dimasudkan untuk mendapatkan hasil. Untuk itu
periu diadakan pengubahan pada diri manajer publik tennasuk pada birokfat agar selalu
bertindak dan berpikir sebagai wirausaha, bersifat inovatif: efisien, serta berani melakukan
investasi.
Mengubah Manajer menjadi Wirausaha, dalam kaitannya dengan Langkah ini adalah manajaer
harus didorong untuk berbuat mencari uang alias dana dan profit, dengan Langkah sebagai
berikut:
1. Andil tabungan dan pendapatan
2. Modal inovasi
3. Dana usaha
4. Pusat laba
5. Mengidentifikasi biaya sesungguhnya dari pelayanan
6 from10
Langkah kedelapan adalah pemerintahan yang antisipatif sehingga periu bertindak cepat dan
mempersiapkan diri terhadap keadaan yang akan terjadi berdasarkan data dan trend yang ada
pada saat kini. Oleh sehab itu, periu menerapkan prinsip mencegah lebih baik dari pada
mengobati. Dalam sistem pemerintahan tradisonal,umumnya kegiatan yang dilakukan lebih
banyak yang bersifat reaktif: menyelenggarakan pelayanan jasa untuk mengurangi masalah.
Misalnya untuk menanggulangi masalah kesehatan, pemerintah mendanai perawatan kesehatan.
Untuk mengurangi kejahatan, pemerintah mendanai polisi yang lebih banyak. Dalam
pemerintahan yang antisipatit: oalam mengurangi masalah kesehatan.
Pemerintah membanguan sarana air bersih, pengolahan limbah, pengawasan makanan,
enyelenggarakan vaksinasi dan sebagainya, yang semua kegiatan merupakan upaya
pencegahan.
Kegiatan pencegahan macam inidiharapkan akan lebih dapat memecahkan masalah dari·pada
hanya memberikanpelayananjasa. Untuk dapat mengantisipasi keadaan yang .akan timbul
perlu melakukan analisis berbagi tantangan yang kemung·kinan akan terjadi kemudian
mempersiapkan langkah-langkah antisipatif. 'Dengan melakukan kegiatankegiatan yang
sifatnya antisipatif terhadapapa yang akan terjradi diharap-kan dampaknegatif akan dapat
diminimalisasi serta penlbiayaan untuk mengatasihal tersebut akan lebih sedikit, serta akan
Dapat menghinda.rkan diri dari kemungkinan krisis yang timbul. Sehubungan dengan itu, maka
pemerintah hendaknya memiliki pandangan ke depan dan dapat mengantisipasi akan yang akan
terjadi pada masa depan, selanjutnya merumuskan sejumlah kegiatan daIam
suatu kerangka rencana strategis. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya sekedar kegiatanyang
sifatnyarutin.Untuk keperluan penyusun strategis dan penganggaran jangka panjan,g dapat
dibentuk komisi masa depan.
Langkah ke sembilan adalah pemerintahan desentralisasi. Pada waktu lima puluh tahun yang
lalu, pemerintahan yang tersentralisasi sangat diperlukan. Karena pada masa itu teknologi
informasi masih primiti£: komunikasi antar lokasi masih sangat lamban, sumber claya manusia
masih lemah. Namun, pada masa killi keadaan telah berubah, dimana teknologi komullikasi
7 from10
berkembang pesat, komukasi antar daerah berjalan lancar bahkan untuk daerah terpencilpun
dapat terlayani komunikasi, sumber daya manusia berkualitas, sarana dan prasarana umum
lengkap dan memadai. Bahkan perubahan keadaan dalam era globalisasi dapat dikatakan luar
biasa, sehingga wajar jika dewasa ini disebut sebagai era komunikasi dan teknologi.
Apa yang terjadi disuatu wilayah, dengan segera dapat di ketahui oleh wilayah lainnya. Dengan
adanya kemajuan informasi dan teknologi maka pemerintahan yang berjiwa wirausaha
menghendaki terjadinya desentralisasi dalam pengambilan keputusan. Pemerintah atau
Lembaga yang terdesentralisasi memiliki keungguan :
(a) Lebih fleksibel karena dapat memberikan respo yang lebih cepta terhadap lingkungan
dan kebutuhan yang berubah.
(b) Lebih efektif karen dapat mengetahui perkembangan setiap saat dan menciptakan solusi
yang lebih baik.
(c) Lebih inovatif karena terbukanya gagasan dan ide dari pelaksana di lapangan dan,
(d) Memberikan semangat kerja yang lebih tinggi, komitment yang tinggi sehingga
produktivitas yang dicapai akan semakin meningkat.
Dalam rangka mendesentralisasikarl organisasi publik perlu dikembangkan manajemen
partisipatif Manajemen partisipatif akan berjalan baik dalam organisasi publik yang
entrepreneurial pada seluruh tingkatan organisasi.
Langkah kesepuluh adalah pemerintahan yang berorientasi pada pasar, dimana perubahan-
perubahan dan kebijakan-kebijakan yang dilakukan melalui mekanisme pasar. Jika
dibandingkan dengan manajemen administratif, mekanisme pasar memiliki beberapa
keunggulan, antara lain:
(a) Lebih kompetiti (sehingga lebih efisien serta mutu produk dan pelayanan terjaga);
8 from10
(b) Mendorong pelanggan untuk membuat pilihan, mengingat jumlah produk relatif cukup
banyak baik jumlah maupun jenisnya;
(c) dapat memberikan respon yang lebih cepat terhadap perubahan yang terjadi.
Merestrukturasi Pasar
1. Menetapkan peraturan pasar
2. Meneyediakan informasi bagi konsumen
3. Menciptakan atau memperbanyak permintaan
4. Mengkatalisir penawaran sector swasta
5. Mengubah kebijakan investasi public
6. Membangun komunitas
7. Dst..
Langkah Kesebelas, adalah bagaimana semua Langkah yang di sebutkan 10 tadi bisa di
manfaatkan dan di fungsikan dalam kebijakan publik.
Kemudian menciptakan sebuah system perawatan yang efektif, menata Kembali Pendidikan
negeri, memikirkan ulang ancangan terhadap criminal, paradigma baru dan revolusi global.
Paradigma baru, bahwa pemerintah harus besar, tersentralisasi, dan birokratris.
Revolusi global, dalam revolusi global harus bisa memahami krisis baik krisis fiscal,
ekonomi, politik bahkan masalah alam seperti gempa bumi dapat menciptakan tuntutan
adanya perubahan.
Kepemimpinan, dan komunitas kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting. Infras
stuktur warga yang sehat, visi dan tujuan Bersama, kepercayaan, sumber daya luar, dan
model untuk di ikuti.
9 from10
Osborne dan Gaebler mengemukakan beberapa cara untuk mebentuk dan
menjalankan birokrasi-wirausaha, yaitu:
1. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus lebih menjadi pengarah daripada menjadi
pelaksana. Misalnya adalah bekerjasama dengan pihak swasta dalam melakukan
pemungutan pajak, akan tetapi penentuan Wajib Pajak dan besarnya pungutan pajak tetap
dilakukan oleh pemerintah.
2. Pemerintah sebagai milik masyarakat harus lebih memberdayakan masyarakat ketimbang
terus- menerus melayani masyarakat. Salah satu upayanya adalah dengan menghimbau
masyarakat agar mampu mengurus keamanan lingkungannya sendiri.
3. Pemerintah sebagai institusi yang berada di alam kompetisi haruslah menyuntikkan
semangat persaingan ke dalam tubuh aparat dan organisasi pelayanannya. Misalnya
dengan memberikan peluang bagi swasta dalam menangani urusan-urusan yang
dimonopoli pemerintah, seperti air minum, listrik, dan telepon.
4. Unit-unit pemerintahan sebagai lembaga yang bertugas mewujudkan misi harus lebih
diberi kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi. Untuk itu, petunjuk pelaksanaan yang
kaku dan mengikat harus dihindarkan, baik mengenai keuangan, kepegawaian, maupun
pelayanan kepada masyarakat.
5. Pemerintah harus lebih mementingkan hasil yang akan dicapai daripada terlalu
memfokuskan pada faktor masukan (input). Misalnya, pemberian bantuan untuk suatu
sekolah haruslah lebih didasarkan kepada kinerja dan produktivitasnya daripada jumlah
muridnya.
6. merintah sebagai pelayan masyarakat harus lebih mementingkan terpenuhinya kepuasan
pelanggan, bukannya memenuhi apa yang menjadi kemauan birokrasi itu sendiri. Untuk
itu, cara- cara baru dalam memikat pelanggan harus dilakukan.
10 from10
7. Pemerintah sebagai suatu badan usaha harus pandai mencari uang dan tidak hanya bisa
membelanjakannya. Oleh karena itu, cara-cara mencari sumber penghasilan yang baru
dan menggalakkan investasi harus selalu menjadi pemikiran para manajer pemerintahan.
8. Pemerintah sebagai lembaga yang memiliki daya antisipatif harus mampu mencegah
daripada hanya menanggulangi masalah. Misalnya soal kebakaran, dengan memakai
prinsip ini, bukan mobil pemadam kebakaran yang dibeli terus tetapi supervisi/
pengawasan terhadap bangunan yang harus ditingkatkan.
9. Pemerintah harus menggeser pola kerja hierarki yang dianut ke model kerja partisipasi
dan kerja sama. Misalnya, rantai organisasi yang panjang dan ‘gemuk’ harus dikurangi,
struktur organisasi yang tebal harus ditipiskan, dan gugus kendali mutu harus
dikembangkan.
10. Pemerintah sebagai pihak yang berorientasi pada pasar harus berusaha mengatrol
perubahan lewat penguasaannya terhadap mekanisme pasar. Misalnya, dalam menangani
sampah yang berasal dari botol minuman, daripada membiayai usaha daur ulang yang
mahal, lebih baik pemerintah mensyaratkan pengusaha minuman untuk membayar setiap
pembeli yang mengembalikan botolnya.
SEKIAN
Sugeng Endarsiwi / NIM : 20220105019

More Related Content

What's hot

BMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran StrategikBMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran StrategikMang Engkus
 
Kiat sukses menyusun proposal pkm
Kiat sukses menyusun proposal pkmKiat sukses menyusun proposal pkm
Kiat sukses menyusun proposal pkmSEISMIK BEM UNAIR
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Buku Referensi Teori dan Variable di Bidang Manajemen Pemasaran
Buku Referensi Teori dan Variable di Bidang Manajemen PemasaranBuku Referensi Teori dan Variable di Bidang Manajemen Pemasaran
Buku Referensi Teori dan Variable di Bidang Manajemen Pemasaranermawidiana
 
Kuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerjaKuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerjagilang muharam
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3padlah1984
 
Menumbuhkan JIWA KEWIRAUSAHAAN_PraPensiun
Menumbuhkan JIWA KEWIRAUSAHAAN_PraPensiunMenumbuhkan JIWA KEWIRAUSAHAAN_PraPensiun
Menumbuhkan JIWA KEWIRAUSAHAAN_PraPensiunKanaidi ken
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasionaldina febriana
 
Pengantar manajemen sumber daya yang dikelola manajemen
Pengantar manajemen sumber daya yang dikelola manajemenPengantar manajemen sumber daya yang dikelola manajemen
Pengantar manajemen sumber daya yang dikelola manajemenNamirah Namirah
 
Tugas Pengantar Bisnis | Mendistribusikan Produk
Tugas Pengantar Bisnis | Mendistribusikan ProdukTugas Pengantar Bisnis | Mendistribusikan Produk
Tugas Pengantar Bisnis | Mendistribusikan Produkandi asrul zani
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusiafirdaus arianto
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisDiana Amelia Bagti
 
Ppt 6 kwu-peluang usaha
Ppt 6  kwu-peluang usahaPpt 6  kwu-peluang usaha
Ppt 6 kwu-peluang usahaparulian
 

What's hot (20)

BMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran StrategikBMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
 
Merancang dan Mengelola Jasa
Merancang dan Mengelola JasaMerancang dan Mengelola Jasa
Merancang dan Mengelola Jasa
 
Kiat sukses menyusun proposal pkm
Kiat sukses menyusun proposal pkmKiat sukses menyusun proposal pkm
Kiat sukses menyusun proposal pkm
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Buku Referensi Teori dan Variable di Bidang Manajemen Pemasaran
Buku Referensi Teori dan Variable di Bidang Manajemen PemasaranBuku Referensi Teori dan Variable di Bidang Manajemen Pemasaran
Buku Referensi Teori dan Variable di Bidang Manajemen Pemasaran
 
Kuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerjaKuliah kombis wawancara kerja
Kuliah kombis wawancara kerja
 
Laporan Proposal Bisnis
Laporan Proposal BisnisLaporan Proposal Bisnis
Laporan Proposal Bisnis
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3
 
Menumbuhkan JIWA KEWIRAUSAHAAN_PraPensiun
Menumbuhkan JIWA KEWIRAUSAHAAN_PraPensiunMenumbuhkan JIWA KEWIRAUSAHAAN_PraPensiun
Menumbuhkan JIWA KEWIRAUSAHAAN_PraPensiun
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 
penulisan bad news
penulisan bad newspenulisan bad news
penulisan bad news
 
Pengantar manajemen sumber daya yang dikelola manajemen
Pengantar manajemen sumber daya yang dikelola manajemenPengantar manajemen sumber daya yang dikelola manajemen
Pengantar manajemen sumber daya yang dikelola manajemen
 
Tanggung jawab perusahaan
Tanggung jawab perusahaanTanggung jawab perusahaan
Tanggung jawab perusahaan
 
Tugas Pengantar Bisnis | Mendistribusikan Produk
Tugas Pengantar Bisnis | Mendistribusikan ProdukTugas Pengantar Bisnis | Mendistribusikan Produk
Tugas Pengantar Bisnis | Mendistribusikan Produk
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Analisis swot
Analisis swotAnalisis swot
Analisis swot
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
 
Contoh Job Analysis
Contoh Job AnalysisContoh Job Analysis
Contoh Job Analysis
 
Ppt 6 kwu-peluang usaha
Ppt 6  kwu-peluang usahaPpt 6  kwu-peluang usaha
Ppt 6 kwu-peluang usaha
 

Similar to RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI

teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya
teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoyateory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya
teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoyaTransmission Music Group
 
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...Transmission Music Group
 
Reinventing government -- Lila Setiyani
Reinventing government -- Lila SetiyaniReinventing government -- Lila Setiyani
Reinventing government -- Lila SetiyaniLila Setiyani
 
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENMewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENTransmission Music Group
 
Pembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaPembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaDadang Solihin
 
Bkd diy reinventing gov & sistem merit hri
Bkd diy reinventing gov & sistem merit   hriBkd diy reinventing gov & sistem merit   hri
Bkd diy reinventing gov & sistem merit hriharrypujiraharjo
 
Soeharto4
Soeharto4Soeharto4
Soeharto4La Mone
 
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2Hanifmaruf19
 
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKFASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKMasayu Juwita
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Asep Muhamad Ferdiana
 
Artikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing governmentArtikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing governmentAstri Yulia
 
Soal ujian latsar 2019
Soal ujian latsar 2019Soal ujian latsar 2019
Soal ujian latsar 2019hardiwijaya11
 
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Septyarini Emppink
 
PERANAN DAN KEDUDUKAN PEMERINTAH KELURAHAN DAN PEMERINTAHAN KELURAHAN DALAM M...
PERANAN DAN KEDUDUKAN PEMERINTAH KELURAHAN DAN PEMERINTAHAN KELURAHAN DALAM M...PERANAN DAN KEDUDUKAN PEMERINTAH KELURAHAN DAN PEMERINTAHAN KELURAHAN DALAM M...
PERANAN DAN KEDUDUKAN PEMERINTAH KELURAHAN DAN PEMERINTAHAN KELURAHAN DALAM M...Widia Ratnasari Samosir
 
Kerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docx
Kerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docxKerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docx
Kerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docxMAldiPutra1
 

Similar to RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI (20)

teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya
teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoyateory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya
teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya
 
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
 
Reinventing government -- Lila Setiyani
Reinventing government -- Lila SetiyaniReinventing government -- Lila Setiyani
Reinventing government -- Lila Setiyani
 
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENMewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
 
Pembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaPembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat Kota
 
Rangkuman asp
Rangkuman aspRangkuman asp
Rangkuman asp
 
Bkd diy reinventing gov & sistem merit hri
Bkd diy reinventing gov & sistem merit   hriBkd diy reinventing gov & sistem merit   hri
Bkd diy reinventing gov & sistem merit hri
 
Soeharto4
Soeharto4Soeharto4
Soeharto4
 
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
Good goveernance & otonomi daerah Semester 2
 
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIKFASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
FASE DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
 
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
 
Artikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing governmentArtikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing government
 
Soal ujian latsar 2019
Soal ujian latsar 2019Soal ujian latsar 2019
Soal ujian latsar 2019
 
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
 
Pnadq133
Pnadq133Pnadq133
Pnadq133
 
PERANAN DAN KEDUDUKAN PEMERINTAH KELURAHAN DAN PEMERINTAHAN KELURAHAN DALAM M...
PERANAN DAN KEDUDUKAN PEMERINTAH KELURAHAN DAN PEMERINTAHAN KELURAHAN DALAM M...PERANAN DAN KEDUDUKAN PEMERINTAH KELURAHAN DAN PEMERINTAHAN KELURAHAN DALAM M...
PERANAN DAN KEDUDUKAN PEMERINTAH KELURAHAN DAN PEMERINTAHAN KELURAHAN DALAM M...
 
Good governance
Good governanceGood governance
Good governance
 
Good clean governance-libre
Good clean governance-libreGood clean governance-libre
Good clean governance-libre
 
ppt birokrasi.ppt
ppt birokrasi.pptppt birokrasi.ppt
ppt birokrasi.ppt
 
Kerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docx
Kerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docxKerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docx
Kerangka Karangan Ilmiah_Bahasa Indonesia 22 (1) (2).docx
 

More from SIWI Book store

Halal In Printing Ink_2023.pdf
Halal In Printing Ink_2023.pdfHalal In Printing Ink_2023.pdf
Halal In Printing Ink_2023.pdfSIWI Book store
 
Benzophenone Photo-Initiator
Benzophenone Photo-InitiatorBenzophenone Photo-Initiator
Benzophenone Photo-InitiatorSIWI Book store
 
air Trapped in Paste Ink
air Trapped in Paste Inkair Trapped in Paste Ink
air Trapped in Paste InkSIWI Book store
 
kawasan industri halal.pdf
kawasan industri halal.pdfkawasan industri halal.pdf
kawasan industri halal.pdfSIWI Book store
 
Shariah Law in Printing Industry
Shariah Law in Printing IndustryShariah Law in Printing Industry
Shariah Law in Printing IndustrySIWI Book store
 
Over Production VS Over Processing
Over Production VS Over ProcessingOver Production VS Over Processing
Over Production VS Over ProcessingSIWI Book store
 
MBA and MPA: Which is for you?
MBA and MPA: Which is for you?MBA and MPA: Which is for you?
MBA and MPA: Which is for you?SIWI Book store
 
Master of Public Administration (MAP)
Master of Public Administration (MAP)Master of Public Administration (MAP)
Master of Public Administration (MAP)SIWI Book store
 
ALUR PENDAFTARAN ANGGOTA PII
ALUR PENDAFTARAN ANGGOTA PIIALUR PENDAFTARAN ANGGOTA PII
ALUR PENDAFTARAN ANGGOTA PIISIWI Book store
 
DASAR PROCESS PERCETAKAN
DASAR PROCESS PERCETAKANDASAR PROCESS PERCETAKAN
DASAR PROCESS PERCETAKANSIWI Book store
 
PERUSAHAAN KIMIA STRUKTUR ORGANISASI
PERUSAHAAN KIMIA STRUKTUR ORGANISASIPERUSAHAAN KIMIA STRUKTUR ORGANISASI
PERUSAHAAN KIMIA STRUKTUR ORGANISASISIWI Book store
 
RIGHT FIRST TIME IN PRINTING
RIGHT FIRST TIME IN PRINTINGRIGHT FIRST TIME IN PRINTING
RIGHT FIRST TIME IN PRINTINGSIWI Book store
 
Flexogrpahy Problems Solving & Maping
Flexogrpahy Problems Solving & MapingFlexogrpahy Problems Solving & Maping
Flexogrpahy Problems Solving & MapingSIWI Book store
 
Webinar_UVLAMP_BENCHMARK_2022.pptx
Webinar_UVLAMP_BENCHMARK_2022.pptxWebinar_UVLAMP_BENCHMARK_2022.pptx
Webinar_UVLAMP_BENCHMARK_2022.pptxSIWI Book store
 
Maslow Hierarchy of Human Need
Maslow Hierarchy of Human NeedMaslow Hierarchy of Human Need
Maslow Hierarchy of Human NeedSIWI Book store
 
Market Analysis Pasar Valuta Asing
Market Analysis Pasar Valuta AsingMarket Analysis Pasar Valuta Asing
Market Analysis Pasar Valuta AsingSIWI Book store
 
Investasi & Pendapatan Nasional
Investasi & Pendapatan NasionalInvestasi & Pendapatan Nasional
Investasi & Pendapatan NasionalSIWI Book store
 

More from SIWI Book store (20)

Halal In Printing Ink_2023.pdf
Halal In Printing Ink_2023.pdfHalal In Printing Ink_2023.pdf
Halal In Printing Ink_2023.pdf
 
Benzophenone Photo-Initiator
Benzophenone Photo-InitiatorBenzophenone Photo-Initiator
Benzophenone Photo-Initiator
 
air Trapped in Paste Ink
air Trapped in Paste Inkair Trapped in Paste Ink
air Trapped in Paste Ink
 
kawasan industri halal.pdf
kawasan industri halal.pdfkawasan industri halal.pdf
kawasan industri halal.pdf
 
Shariah Law in Printing Industry
Shariah Law in Printing IndustryShariah Law in Printing Industry
Shariah Law in Printing Industry
 
Over Production VS Over Processing
Over Production VS Over ProcessingOver Production VS Over Processing
Over Production VS Over Processing
 
Waste of Printing Ink
Waste of Printing InkWaste of Printing Ink
Waste of Printing Ink
 
MBA and MPA: Which is for you?
MBA and MPA: Which is for you?MBA and MPA: Which is for you?
MBA and MPA: Which is for you?
 
Master of Public Administration (MAP)
Master of Public Administration (MAP)Master of Public Administration (MAP)
Master of Public Administration (MAP)
 
ALUR PENDAFTARAN ANGGOTA PII
ALUR PENDAFTARAN ANGGOTA PIIALUR PENDAFTARAN ANGGOTA PII
ALUR PENDAFTARAN ANGGOTA PII
 
DASAR PROCESS PERCETAKAN
DASAR PROCESS PERCETAKANDASAR PROCESS PERCETAKAN
DASAR PROCESS PERCETAKAN
 
PERUSAHAAN KIMIA STRUKTUR ORGANISASI
PERUSAHAAN KIMIA STRUKTUR ORGANISASIPERUSAHAAN KIMIA STRUKTUR ORGANISASI
PERUSAHAAN KIMIA STRUKTUR ORGANISASI
 
RIGHT FIRST TIME IN PRINTING
RIGHT FIRST TIME IN PRINTINGRIGHT FIRST TIME IN PRINTING
RIGHT FIRST TIME IN PRINTING
 
Flexogrpahy Problems Solving & Maping
Flexogrpahy Problems Solving & MapingFlexogrpahy Problems Solving & Maping
Flexogrpahy Problems Solving & Maping
 
Webinar_UVLAMP_BENCHMARK_2022.pptx
Webinar_UVLAMP_BENCHMARK_2022.pptxWebinar_UVLAMP_BENCHMARK_2022.pptx
Webinar_UVLAMP_BENCHMARK_2022.pptx
 
Maslow Hierarchy of Human Need
Maslow Hierarchy of Human NeedMaslow Hierarchy of Human Need
Maslow Hierarchy of Human Need
 
PRICING IN PRINTING INK
PRICING IN PRINTING INKPRICING IN PRINTING INK
PRICING IN PRINTING INK
 
Market Analysis Pasar Valuta Asing
Market Analysis Pasar Valuta AsingMarket Analysis Pasar Valuta Asing
Market Analysis Pasar Valuta Asing
 
Investasi & Pendapatan Nasional
Investasi & Pendapatan NasionalInvestasi & Pendapatan Nasional
Investasi & Pendapatan Nasional
 
Fishbone Diagram
Fishbone DiagramFishbone Diagram
Fishbone Diagram
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI

  • 1. 1 from10 SUGENG ENDARSIWI MAP 2022 NIM: 20220105019 _________________________________________________ Tugas UTS, MAP223 Mewirausahakan Birokrasi (Osborne dan Gaebler, 1991) REINVENTING GOVERNMENT Konsep Mewirausahakan Birokrasi (Reinventing Government) pertama kali disampaikan oleh David Osborne dan Ted Gaebler dalam buku mereka yang berjudul Reinventing Government: How the enterpreneurial spirit is transforming the public sektor. Buku tersebut ditulis sebagai saran untuk membantu pencarian solusi di pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1993 yang menanggung beban berat sebagai akibat ditanganinya seluruh kegiatan atau kebutuhan negara oleh pemerintah federal. Di dalam Pendahuluan diuraikan tentang perestroika Amerika Serikat yang memberikan gambaran bahwa sejak tahun 1980 kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sudah menurun, bahkan pada tahun 1990-an penurunan kepercayaan tersebut cukup tajam sehingga dapat dikatakan p,emerinta4an sudah mati atau menemui jalan buntu. Sehubungan dengan itu, tidak mengherankan jika hanya 5 % warga Amerika Serikat yang akan memilih jabatan dalam pemerintahan dan hanya 13% dari pegawai tinggi federal yang merekomendasikan karier pegawai negeri. Pada tahun 1990 USA mengalami defisit yang cukup besar dan untuk menutupnya di lakukan dengan pajak. Reinventing government merupakan cara birokrasi mengubah sistem atau pengaturan agar pelaksanaan pemeritahan dapat berjalan secara akuntabilitas, resposif, inovatif, professional, dan entrepreneur. Entrepreneur dimaksudkan agar pemerintah daerah yang telah diberikan otonomi memiliki semangat kewirausahaan untuk lebih inovatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dapat menjawab tuntutan masyarakat di era globalisasi. Sehingga mewirausahakan birokrasi bukan berarti birokrasi melakukan wirausaha untuk
  • 2. 2 from10 mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya melainkan memberdayakan institusi agar produktivitas dan efisiensi kerja dapat optimal. Pada bab ini mengemukakan perlunya perubahan peran pemerintah dari peran tradisional yang mengatur , menguasai menuju ke arah memberikan kesempatan kepada masyarakat. Osborn dan Gaebler merancang setidaknya 10 alur pikir yang dinamai sebagai Peta Dasar dalam melakukan suatu restrukturisasi. Pokok pemikiran yang dimaksud adalah sebagai berikut: Langkah pertama untuk mewirausahakan birokrasi adalah pemerintah lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat mengarahkan dari pada kegiatan yang sifatnya mengatur. Konsekuensinya, periu ada redistribusi kepenguasaan dan pemerintah.Secara tradisional, peran pemerintah adalah mengatur dan kurang mengedepankan dialog. Dalam konsep bam, peran pemerintah diharapkan lebih bersifat mengarahkan pada dialog serta membangun kemitraan dengan swasta khususnya kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan. Catalytic Government : Steering Rather Than Rowing Dalam Bahasa Indonesia yaitu Pemerintahan Katalis : Mengarahkan lebih baik daripada Mengayuh. Maksudnya adalah berangkat dari filosofi kapal laut, hendaknya pemerintah mengambil peran sebagai pengarah saja daripada sebagai pengayuh atau pelaku pelayanan publik. Dimana dengan peran pemerintah yang mengarahkan akan membutuhkan orang yang mampu melihat seluruh visi dan mampu menyeimbangkan berbagai kebutuhan, sedangkan pengayuh membutuhkan orang yang memfokuskan pada satu misi dan melakukannya dengan baik. Pemerintah entrepreneurial seharusnya lebih berkonsentrasi pada pembuatan kebijakankebijakan strategis (mengarahkan) daripada disibukkan oleh hal-hal yang bersifat teknis pelayanan. Langkah kedua dilakukan dengan cara menempatkan pemerintah sebagai milik masyarakat, dengan mengutamakan memberikan wewenang ketimbang melayani. Pemberian wewenang kepada masyarakat dipandang sebagai suatu tradisi yang telah herlaku di Amerika, mengingat negara Amerika Serikat merupakan sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai kelompok organisasi masyarakat yang mandiri. Jika para birokrat tetap mengendalikan pelayanan publik,
  • 3. 3 from10 berarti akan mengurangi kepercayaan dan kompetensi warga masyarakat sehingga akan berdampak pada ketergantungan, dan adanya ketergantungan surlah tentu kurang menguntungkan. Dengan adanya pembenan kewenangan kepada masyarakat, maka partisipasi masyarakat akan meningkat Dicontohkan dalam bidang pendidikan~ para orang, tua,. membentuk dewan sekolah dan dewan ini bertindak sebagai''direksi, mempekerjakan dan menentukan kepala sekolah atas dasar jasa atau prestasi kerjanya dan bukan atas dasar senioritas belaka. Dengan memberikan kewenangan kepada masyarakat diharapkan akan dapat membangkitkan kepercayaan serta mampu memberikan solusi yang lebih baik., mengingat masyaraakat memiliki komitmen yang lebih tinggi serta lebih memahamimasalahnya~ dan dapat Menegakkan standar perilaku yallg lebih efektif. Langkah ketiga perlunya pemerintahan yang kompetitif yakni perlunya persaingan dalan mememberikan pelayanan. Kompetisi yang sehat akan memberikan keuntungan antara lain terjadinya etlsiensi yang lebih besar, meningkatkan respon terhadap kebutuhan pelanggan, mendorong inovasi, dan membangkitkan rasa harga diri maupun semangat juang. Keuntungan dari kompetisi: 1. adalah efisiensi yang lebih besar, mendatangkan banyak uang. 2. Memaksa monopoli pemerintah (atau swasta) untuk merespon segala kebutuhan pelanggannya 3. Menghargai inovasi 4. Membangkitkan rasa harga diri dan semangat juang pegawai negeri Jenis – jenis kompetisi: 1. Kompetisi publik melawan swasta 2. Kompetisi swasta melawan swasta 3. Kompetisi Publik melawan publik
  • 4. 4 from10 Langkah keempat, perlu adanya perubahan dalam tata kerja pemerintahan, yakni mengubah dan sistem pemerintahan yang digerakkan oleh peraturan menuju pemerintahan yang digerakkan oleh misi. Misi yang akan dicapai hendaknya dipandang sebagai arah kebijakan pemerintah. Organisasi yang digerakkan dengan misi ternyata memilik ikeuntungan, yakni akan lebih efisien dan efektif, inovatif, fleksibel, serta memiliki semangat kerja yang lebih tinggi. Sehubungan dengan itu, disarankan dalam menyusun anggaran periu didasarkan pada misi. Demikian juga dalarn mcnentukan personalia. Untuk dapat membangun organisasi yang digerakkan dengan misi, perlu ada pernyataan tentang misi, serta mengorganisasi berdasarkan misi dan hukan berdasarkan atas kekuasaan. Langkah kelima adalah menciptakan pemerintahan yang berorientasi pada hasil. Untuk menilai suatu hasil dilakukan dengan kriteria kepuasanpelayanan, tingkat partisipasi masyarakat, serta kualitas. Kekuatan Pengukuran Kinerja: 1. Jika anda tidak mengukur hasil, anda tak dapat membedakan keberhasilan dengan kegagalan 2. Jika anda tidak bisa melihat keberhasilan, anda tidak bisa menghargainya 3. Jika tidak bisa menghargai keberhasilan, mungkin anda menghargai kegagalan 4. Jika anda tidak dapat meilhat keberhasilan, anda tidak dapat belajar darinya 5. Jika anda tidak dapat mengenali kegagalan, anda tidak dapat membetulkannya 6. Jika anda dapat menunjukan hasil, anda dapat memenangkan dukungan masyarakat Langkah keenam, adalah pemerintahan yang berorientasi pada pelanggan, yakni berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan (masyarakat) dan bukan memenuhi kebutuhan birokrasi. Jika orientasi pemerintah kepada birokrasi di khawatirkan akan menimbulkan arogansi birokrasi dan atau lebih mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan kelompok kepentingan tertentu. Masyarakat merupakan pelanggan pemerintah, sehingga pelayanan kepada rakyat semakin baik.
  • 5. 5 from10 1. Mendekatkan diri pada pelanggan 2. Metode mutu terpadu 3. Menempatkan pelanggan di kursi pengemudi Langkah ketujuh adalah pemerintahan wirausaha merupakan pemerintahan yang o'rientasi untuk menghasilkan dari pada hanya sekedar membelanjaan. Jika orientasi pemerintahan hanya pada pengeluaran maka akan terjadi pemborosan. Untuk itu perlua ada perubahan orientasi yang mendorong kekuatan dan motif bahwa setiap pengeluaran hendaknya dapat menghasilkan target tertentu. Memang diakui bahwa untuk dapat menghasilkan diperlukan biaya. Biaya tersebut dapat dikenakan kepada mereka yang mendapatkan manfaat kegiatan yang bersangkutan. Pembiayaan atau pengeluaran hendaknya dipandang sebagai kegiatan menabung sehingga setiap pengeluaran atau investasi dimasudkan untuk mendapatkan hasil. Untuk itu periu diadakan pengubahan pada diri manajer publik tennasuk pada birokfat agar selalu bertindak dan berpikir sebagai wirausaha, bersifat inovatif: efisien, serta berani melakukan investasi. Mengubah Manajer menjadi Wirausaha, dalam kaitannya dengan Langkah ini adalah manajaer harus didorong untuk berbuat mencari uang alias dana dan profit, dengan Langkah sebagai berikut: 1. Andil tabungan dan pendapatan 2. Modal inovasi 3. Dana usaha 4. Pusat laba 5. Mengidentifikasi biaya sesungguhnya dari pelayanan
  • 6. 6 from10 Langkah kedelapan adalah pemerintahan yang antisipatif sehingga periu bertindak cepat dan mempersiapkan diri terhadap keadaan yang akan terjadi berdasarkan data dan trend yang ada pada saat kini. Oleh sehab itu, periu menerapkan prinsip mencegah lebih baik dari pada mengobati. Dalam sistem pemerintahan tradisonal,umumnya kegiatan yang dilakukan lebih banyak yang bersifat reaktif: menyelenggarakan pelayanan jasa untuk mengurangi masalah. Misalnya untuk menanggulangi masalah kesehatan, pemerintah mendanai perawatan kesehatan. Untuk mengurangi kejahatan, pemerintah mendanai polisi yang lebih banyak. Dalam pemerintahan yang antisipatit: oalam mengurangi masalah kesehatan. Pemerintah membanguan sarana air bersih, pengolahan limbah, pengawasan makanan, enyelenggarakan vaksinasi dan sebagainya, yang semua kegiatan merupakan upaya pencegahan. Kegiatan pencegahan macam inidiharapkan akan lebih dapat memecahkan masalah dari·pada hanya memberikanpelayananjasa. Untuk dapat mengantisipasi keadaan yang .akan timbul perlu melakukan analisis berbagi tantangan yang kemung·kinan akan terjadi kemudian mempersiapkan langkah-langkah antisipatif. 'Dengan melakukan kegiatankegiatan yang sifatnya antisipatif terhadapapa yang akan terjradi diharap-kan dampaknegatif akan dapat diminimalisasi serta penlbiayaan untuk mengatasihal tersebut akan lebih sedikit, serta akan Dapat menghinda.rkan diri dari kemungkinan krisis yang timbul. Sehubungan dengan itu, maka pemerintah hendaknya memiliki pandangan ke depan dan dapat mengantisipasi akan yang akan terjadi pada masa depan, selanjutnya merumuskan sejumlah kegiatan daIam suatu kerangka rencana strategis. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya sekedar kegiatanyang sifatnyarutin.Untuk keperluan penyusun strategis dan penganggaran jangka panjan,g dapat dibentuk komisi masa depan. Langkah ke sembilan adalah pemerintahan desentralisasi. Pada waktu lima puluh tahun yang lalu, pemerintahan yang tersentralisasi sangat diperlukan. Karena pada masa itu teknologi informasi masih primiti£: komunikasi antar lokasi masih sangat lamban, sumber claya manusia masih lemah. Namun, pada masa killi keadaan telah berubah, dimana teknologi komullikasi
  • 7. 7 from10 berkembang pesat, komukasi antar daerah berjalan lancar bahkan untuk daerah terpencilpun dapat terlayani komunikasi, sumber daya manusia berkualitas, sarana dan prasarana umum lengkap dan memadai. Bahkan perubahan keadaan dalam era globalisasi dapat dikatakan luar biasa, sehingga wajar jika dewasa ini disebut sebagai era komunikasi dan teknologi. Apa yang terjadi disuatu wilayah, dengan segera dapat di ketahui oleh wilayah lainnya. Dengan adanya kemajuan informasi dan teknologi maka pemerintahan yang berjiwa wirausaha menghendaki terjadinya desentralisasi dalam pengambilan keputusan. Pemerintah atau Lembaga yang terdesentralisasi memiliki keungguan : (a) Lebih fleksibel karena dapat memberikan respo yang lebih cepta terhadap lingkungan dan kebutuhan yang berubah. (b) Lebih efektif karen dapat mengetahui perkembangan setiap saat dan menciptakan solusi yang lebih baik. (c) Lebih inovatif karena terbukanya gagasan dan ide dari pelaksana di lapangan dan, (d) Memberikan semangat kerja yang lebih tinggi, komitment yang tinggi sehingga produktivitas yang dicapai akan semakin meningkat. Dalam rangka mendesentralisasikarl organisasi publik perlu dikembangkan manajemen partisipatif Manajemen partisipatif akan berjalan baik dalam organisasi publik yang entrepreneurial pada seluruh tingkatan organisasi. Langkah kesepuluh adalah pemerintahan yang berorientasi pada pasar, dimana perubahan- perubahan dan kebijakan-kebijakan yang dilakukan melalui mekanisme pasar. Jika dibandingkan dengan manajemen administratif, mekanisme pasar memiliki beberapa keunggulan, antara lain: (a) Lebih kompetiti (sehingga lebih efisien serta mutu produk dan pelayanan terjaga);
  • 8. 8 from10 (b) Mendorong pelanggan untuk membuat pilihan, mengingat jumlah produk relatif cukup banyak baik jumlah maupun jenisnya; (c) dapat memberikan respon yang lebih cepat terhadap perubahan yang terjadi. Merestrukturasi Pasar 1. Menetapkan peraturan pasar 2. Meneyediakan informasi bagi konsumen 3. Menciptakan atau memperbanyak permintaan 4. Mengkatalisir penawaran sector swasta 5. Mengubah kebijakan investasi public 6. Membangun komunitas 7. Dst.. Langkah Kesebelas, adalah bagaimana semua Langkah yang di sebutkan 10 tadi bisa di manfaatkan dan di fungsikan dalam kebijakan publik. Kemudian menciptakan sebuah system perawatan yang efektif, menata Kembali Pendidikan negeri, memikirkan ulang ancangan terhadap criminal, paradigma baru dan revolusi global. Paradigma baru, bahwa pemerintah harus besar, tersentralisasi, dan birokratris. Revolusi global, dalam revolusi global harus bisa memahami krisis baik krisis fiscal, ekonomi, politik bahkan masalah alam seperti gempa bumi dapat menciptakan tuntutan adanya perubahan. Kepemimpinan, dan komunitas kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting. Infras stuktur warga yang sehat, visi dan tujuan Bersama, kepercayaan, sumber daya luar, dan model untuk di ikuti.
  • 9. 9 from10 Osborne dan Gaebler mengemukakan beberapa cara untuk mebentuk dan menjalankan birokrasi-wirausaha, yaitu: 1. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus lebih menjadi pengarah daripada menjadi pelaksana. Misalnya adalah bekerjasama dengan pihak swasta dalam melakukan pemungutan pajak, akan tetapi penentuan Wajib Pajak dan besarnya pungutan pajak tetap dilakukan oleh pemerintah. 2. Pemerintah sebagai milik masyarakat harus lebih memberdayakan masyarakat ketimbang terus- menerus melayani masyarakat. Salah satu upayanya adalah dengan menghimbau masyarakat agar mampu mengurus keamanan lingkungannya sendiri. 3. Pemerintah sebagai institusi yang berada di alam kompetisi haruslah menyuntikkan semangat persaingan ke dalam tubuh aparat dan organisasi pelayanannya. Misalnya dengan memberikan peluang bagi swasta dalam menangani urusan-urusan yang dimonopoli pemerintah, seperti air minum, listrik, dan telepon. 4. Unit-unit pemerintahan sebagai lembaga yang bertugas mewujudkan misi harus lebih diberi kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi. Untuk itu, petunjuk pelaksanaan yang kaku dan mengikat harus dihindarkan, baik mengenai keuangan, kepegawaian, maupun pelayanan kepada masyarakat. 5. Pemerintah harus lebih mementingkan hasil yang akan dicapai daripada terlalu memfokuskan pada faktor masukan (input). Misalnya, pemberian bantuan untuk suatu sekolah haruslah lebih didasarkan kepada kinerja dan produktivitasnya daripada jumlah muridnya. 6. merintah sebagai pelayan masyarakat harus lebih mementingkan terpenuhinya kepuasan pelanggan, bukannya memenuhi apa yang menjadi kemauan birokrasi itu sendiri. Untuk itu, cara- cara baru dalam memikat pelanggan harus dilakukan.
  • 10. 10 from10 7. Pemerintah sebagai suatu badan usaha harus pandai mencari uang dan tidak hanya bisa membelanjakannya. Oleh karena itu, cara-cara mencari sumber penghasilan yang baru dan menggalakkan investasi harus selalu menjadi pemikiran para manajer pemerintahan. 8. Pemerintah sebagai lembaga yang memiliki daya antisipatif harus mampu mencegah daripada hanya menanggulangi masalah. Misalnya soal kebakaran, dengan memakai prinsip ini, bukan mobil pemadam kebakaran yang dibeli terus tetapi supervisi/ pengawasan terhadap bangunan yang harus ditingkatkan. 9. Pemerintah harus menggeser pola kerja hierarki yang dianut ke model kerja partisipasi dan kerja sama. Misalnya, rantai organisasi yang panjang dan ‘gemuk’ harus dikurangi, struktur organisasi yang tebal harus ditipiskan, dan gugus kendali mutu harus dikembangkan. 10. Pemerintah sebagai pihak yang berorientasi pada pasar harus berusaha mengatrol perubahan lewat penguasaannya terhadap mekanisme pasar. Misalnya, dalam menangani sampah yang berasal dari botol minuman, daripada membiayai usaha daur ulang yang mahal, lebih baik pemerintah mensyaratkan pengusaha minuman untuk membayar setiap pembeli yang mengembalikan botolnya. SEKIAN Sugeng Endarsiwi / NIM : 20220105019