SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
DOSEN PENGAMPU : DRG. IRMA ERVINA SP.PERIO(K)
LESI ENDO PERIO
7 desember 2020SAVANA ERSA
LAPORAN KASUS
Lesi Endoperiodontal dan Chicago Klasifikasi Baru Penyakit dan Kondisi Periodontal dan
Peri-implan
Pierre Kuoch, Eric Bonte
LESI
ENDO
PERIO
suatu kondisi klinis yang
melibatkan pulpa dan jaringan
periodontal
dapat terjadi dalam bentuk akut
atau kronis. 1
ABSES
Nyeri
Pada pasien periodontitis, perkembangannya
lambat dan kronis tanpa adanya gejala1
Gambaran klinis
komunikasi/hubungan patologis
Yang terjadi antara jaringan endodontik dan
jaringan periodontal, menurut definisi yang
mengacu pada klasifikasi baru
penyakit periodontal dan kondisi peri-implan dari
Konferensi Konsensus Chicago pada tahun 2017.2
Meskipun relatif jarang dalam praktek
klinis, lesi endoperiodontal
berdampak buruk pada prognosis gigi
dan membutuhkan
pendekatan multidisiplin untuk
diagnosis, perawatan,
dan prognosis lesi ini.2
Jalur anatomi, meliputi pembuluh darah
seperti foramen apikal, kanal aksesori/lateral
dan tubulus dentin.
Jalur nonfisiologi meliputi perforasi saluran
akar secara iatrogenik, fraktur akar vertikal,
trauma, kehilangan sementum karena iritan
eksternal, resorpsi internal dan ekternal, 3
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
ETOLOGI
PRIMER
INFEKSI ENDODONTIK DAN
PERIODONTAL
TRAUMA ATAU FAKTOR
IATROGENIK
Dipicu oleh
1. Lesi karies yang sudah melibatkan pulpa.. Dan
menginfeski jaringan periodonsium
2. Destruksi periodontal
3. keduanya
Kondisi ini biasanya prognosisnya buruk
Lesi paling umum pada kategori ini yaitu
• (1) perforasi ruang pulpa/ furkasi (misalnya karena instrumen
saluran akar perawatan
• ; (2) Fraktur akar atau retak (misalnya, karena trauma
• ; (iii) resorpsi akar eksternal (misalnya, karena trauma)
• ; atau (iv) nekrosis pulpa (misalnya karena trauma) mengalir
keluar periodonsium1,2
MIKROBIOLOGI
Sebagian besar spesies bakteri teridentifikasi
adalah patogen periodontal disebut kompleks "merah" dan "oranye",
seperti P. gingivalis, T. forsythia, atau Porphiromonas
, dan spesies Fusobacterium, Prevotella dan Treponema.1
LESI ENDO PERIO dengan kerusakan
akar
Fraktur akar atau cracking
PERFORASI Saluran akar atau perforasi kamar pulpa
Resorpsi akar eksternal
Lesi endo perio tanpa kerusakan akar Lesi endo-peri pada pasien periodontitis Grade 1-poket periodontal dalam dan
sempit pada satu permukaan gigi
Grade 2-poket periodontal dalam dan
lebar pada 1 permukaan gigi
Grade 3-poket periodontal dalam
dengan lebih dari satu permukaan gigi
Lesi endo-perio pada pasien non
periodontitis
Grade 1-poket periodontal dalam dan
sempit pada satu permukaan gigi
Grade 2-poket periodontal dalam dan
lebar pada 1 permukaan gigi
Grade 3-poket periodontal dalam
dengan lebih dari satu permukaan gigi1,2
PROPOSAL UNTUK KLASIFIKASI ENDO PERIO
Lesi Endoperiodontal dengan Kerusakan Akar
Lesi ini berhubungan dengan trauma dan / atau faktor iatrogenik
: fraktur akar, perforasi saluran akar atau ruang pulpa
, atau resorpsi akar eksternal.
Prognosis gigi diragukan dan mungkin avulsi dikehendaki untuk lesi ini.
Lesi Endoperiodontal tanpa Kerusakan Akar Lesi ini berhubungan dengan infeksi endodontik dan periodontal
dapat disebabkan oleh infeksi endodontik (kasus lesi karies) yang menginfeksi periodont; (primer) kerusakan
periodontal yang menginfeksi endodontik secara sekunder; atau infeksi endodontik dan periodontal yang terjadi
bersamaan
Lesi dengan asal primer periodontal memiliki prognosis lebih rendah dari pada yang berasal dari endodontik.
Lesi endoperiodontal dapat terjadi kronis (sering pada pasien dengan periodontitis)
akut ( terkait dengan trauma dan / atau kejadian
iatrogenik
adanya abses disertai rasa sakit
TANDA DAN GEJALA EPL
(pada pasien yang terkena atau tidak periodontitis)
adanya poket periodontal yang dalam
mencapai atau mendekati puncak akar (≥5 mm) dan RESPON negatif terhadap tes sensitivitas
pulpa.
Parameter
klinis
lainnya
Resorpsi tulang di daerah furkasi apikal atau akar
Nyeri spontan atau perkusi dan / atau palpasi
Eksudat purulen
Mobilitas gigi
Satu atau lebih jalur sinus
Perubahan warna gingiva dan / atau mahkota klinis.
Pendekatan diagnostik lesi endoperiodontal , :
pemeriksaan status lesi saat ini, prognosis gigi yang terkena, dan pemeliharaan dan perawatan
gigi atau avulsi
langkah pertama : mendeteksi ada atau tidaknya kehilangan integritas permukaan akar. Penting untuk
mengumpulkan riwayat oral pasien untuk mengidentifikasi trauma yang menyebabkan cedera
iatrogenik.
Jika peristiwa traumatis dan / atau iatrogenik diidentifikasi, kemudian pemeriksaan klinis dan
radiografi dilakukan untuk mengungkap adanya perforasi endodontik, fraktur, atau resorpsi akar.
Diagnosis tidak memiliki nilai atau prognosis rendah,
perwatan : avulsi atau amputasi akar gigi
lakukan secara menyeluruh pemeriksaan status periodontal
Pasien kemudian akan ditempatkan pada konteks penyakit periodontal atau tidak.
Prognosis ditentukan ada atau tidaknya periodontitis dan tingkat keparahannya sebagai tingkat kerusakan
periodontal lokal di sekitar gigi (grade I – III).
Jika ternyata gigi bisa dipertahankan, manajemen : endodontik dan periodontal
Perawatan selalu dimulai dengan pembersihan kemomekanis endodonsium dan obturasinya saat kondisinya untuk
pengisian terpenuhi . tidak adanya penyakit periodontal, perawatan endodontik saja mungkin cukup,
Jika penyembuhan tidak ada, cari gerbang infeksi asal periodontal atau terkait dengan kerusakan akar harus
dilakukan eksplorasi secara menyeluruh
Ketika lesi kombinasi periodontal,
Debridemen periodontal non-bedah untuk meningkatkan penyembuhan lesi endoperiodontal.
.
Dalam kebanyakan kasus, gabungan debridemen periodontal non-bedah dengan instruksi kebersihan mulut
pada fase pertama ini dari terapi periodontal.
Setelah menghilang atau perbaikan signifikan masalah periodontal,
obturasi endodontik dapat dimulai, diikuti dengan restorasi mahkota.
Chx atau
povidon iodin
nacl
Deskripsi kasus
Kasus 1
Seorang pasien laki-laki berusia 40 tahun, tanpa riwayat medis-bedah,
datang ke departemen oral medicine di RS Bretonneau
Pemeriksaan klinis :
sinus tract pada molar bawah kiri pertama (# 36):
mukosa vestibular di sebelah akar mesial
poket periodontal pada ke akar distal (Gbr. 1).
Pemeriksaan gigi :
tidak ada gigi yang rusak dan lesi nonkaries.
Pemeriksaan terungkap tidak adanya peristiwa iatrogenik
Pemeriksaan periodontal mendiagnosis periodontitis stage III /grade III.
Tes sensitivitas pulpa (Pulpofluorane, Septodont) gigi # 36 negatif
probing periodontal terdapat poket yang lebar dan dalam pada permukaan distobuccal
Gambar 1 : terdapat sinus tract pada gigi 36
Radiograf retroalveolar
(VistaScan Mini Easy, DBSWIN, Dürr
Dental)
menunjukkan alveolisis parah di akar
distal gigi # 36 dengan alveolisis
interradikuler,
terlihat derajat II dalam
kerusakan periodontal di area furkasi,
diperiksa dengan Probe Nabers.
Lesi inflamasi periradikular pada
endodontik
Diagnosis ditegakkan untuk gigi # 36
adalah
lesi endoperiodontal tanpa kerusakan
akar grade II,
pada pasien periodontitis.
Gambar 2A dan B: (A) Radiografi retroalveolar pada gigi # 36; (B) Radiografi eksentrik: PAI 5 pada
kedua akar
Keputusan terapeutik
melakukan perawatan endodontik dan periodontal:
Desinfeksi kemomekanis endodonsium dilakukan dgn rubber dam (Hygienic Dental
Dam, Coltene),
membersihkan dengan larutan natrium hipoklorit 3% (Parcan, Septodont)
dan pembentukan saluran akar (Protaper Gold, Dentsply),
diikuti oleh pengisian intracanal kalsium hidroksida dan restorasi sementara dengan GIC
(Fuji IX, GC).
2 minggu kemudian
Sinus tract telah menghilang (Gbr. 3)
Gambar 3: Gambaran klinis dari
mukosa vestibular yang
menghadap ke gigi # 36,
2 minggu setelah desinfeksi
endodontik pertama
Obturasi endodonsium dilakukan:
desinfeksi akhir dengan larutan natrium hipoklorit 3% (Parcan,
Septodont) dan
Gel EDTA 17% , Produits Dentaires SA),
larutan natrium hipoklorit 3%,
paper point steril (Paper Points, VDW),
obturasi (Elements Free Downpack, SyndronEndo;
Plugger saluran akar, Dentsply-Maillefer) (Higienis
Gutta Percha Points, Coltene)
sealer dengan zinc oxide eugenol semen (Pulp Canal Sealer, Kerr).
Ruang koronal kanal
Warm gutta-percha dengan teknik rotatif MacSpadden
(Gutta Condensor Size 25, Dentsply)
Periodontal debridement
Figs 4A and B: (A) Postoperative retroalveolar radiograph; (B) 6 months筑 follow-up
Seorang pasien pria 60 tahun,
kesehatan umum yang baik,
departemen oral medicine Rumah Sakit
Bretonneau (Assistance
Publique — Hôpitaux de Paris)
periodontitis stage III / grade I.
Kasus 2
Pemeriksaan klinis menunjukkan tidak adanya gigi berlubang ,
adanya jalur sinus pada mukosa vestibular dari gigi premolar kiri atas kedua (gigi # 25).
Tes sensitivitas pulpa (Pulpofluorane, Septodont) negatif
probing periodontal lebar dan dalam di permukaan distovestibular gigi.
Radiografi retroalveolar
(VistaScan Mini Easy, DBSWIN, Dürr Dental) (Gbr. 5A)
Kemudian dilakukan dengan penjajakan gutta-percha
(Poin Gutta Percha Higienis, Coltene) melalui jalur sinus
(Gambar 5B).
adanya pembesaran ligamen periodontal
dan alveolisis angular severe/parah di distal gigi # 25.
Gambar 5A sampai F:
(A) Radiografi retroalveolar pada gigi # 25;
(B) Radiograf dengan cone gutta-percha pada sinus tract;
(C) Pra operatif radiograf: dua saluran akar terpisah;
(D) Radiografi pasca operatif;
(E) Follow up 6 bulan ;
(F) Follow up 1,5 tahun
Jalur cone gutta-percha menunjukkan asal lesi periodontal
dari jalur sinus tetapi mungkin juga berasal dari endodontik yang berhubungan dengan kanal lateral.
Diagnosis yang ditegakkan untuk gigi # 25 adalah
lesi endoperiodontal tanpa kerusakan akar derajat II, dengan pasien periodontitis.
Keputusan terapeutik
Perawatan endoperiodontal
pembersihan endodontik dengan larutan natrium hipoklorit 3% (Parcan, Septodont)
pemasangan (Reciproc, VDW) rubber dam (Hygienic Dental Dam, Coltene)
Medikamen dengan Ca(OH)2 dan restorasi sementara (Fuji IX, GC)
Karena masih adanya jalur sinus 2 minggu berikutnya (memastikan asal jalur sinus periodontal),
Debridement periodontal non bedah dilakukan dan sinus tract menghilang.
Obturasi endodontik dilakukan dengan mengikuti protokol dan teknik yang sama
(Gambar 5C sampai E).
Prognosis 1,5 tahun (Gambar 5F dan 6).
Fig. 6: Clinical view of the vestibular mucosa at 1.5
years: absence of
sinus track
KESIMPULAN
Klasifikasi baru penyakit periodontal dan kondisi peri-implan memberikan fokus klinis
pada lesi endoperiodontal.
Hal tersebut didasarkan pada tanda dan gejala yang memiliki efek langsung pada
prognosis dan perawatan gigi, seperti ada atau tidak adanya fraktur atau perforasi akar,
ada atau tidak adanya periodontitis, dan luasnya kerusakan periodontal di sekitar gigi
yang terlibat. Kasus klinis yang kami sajikan menunjukkan bahwa pengobatan lesi ini
harus melibatkan endodontik dan perawatan periodontal karena hubungan yang erat
antara gigi dan jar periodonsium.2
DAFTAR PUSTAKA
1. Herrera D, Valdes B. Acute periodontal lesions (periodontal abscesses and necrotizing periodontal
diseases) and endo‐periodontal lesions . 2017 World Workshop. J Clin Periodontol. 2018;45(Suppl 20):S78
凡S94.DOI: 10.1111/jcpe.12941.
2. Kuoch p, bonte E. CASE REPORT Endoperiodontal Lesions and Chicago’s New Classification of
Periodontal and Peri-implant Diseases and Conditions. The Journal of Contemporary Dental Practice,
Volume 21 Issue 7 (July 2020).798-802.
3. Ismi M, Susanto A. KETERKAITAN LESI ENDO-PERIO (Tinjauan Pustaka) THE ENDO-PERIO
CONTINUUM (Literature Review). Cakradonya Dent J; 12(2): 93-98 .
4.リrstavik D, Kerekes K, Eriksen HM. The periapical index: a scoring
system for radiographic assessment of apical periodontitis.
Dent Traumatol 1986;2(1):20凡34. DOI: 10.1111/j.1600-9657.1986.
t b 0 0119. x .
periodontitis Stage I Stage II Stage III Stage IV
Keparahan Khilangan perleketan di
inTerdental
1-2 mm 3-4 mm ≥ 5 mm ≥ 5 mm
RBL Sepertiga koronal ( < 15 %) Sepertiga koronal ( <
15 %-33 %)
Meluas ke sepertiga
tengah akar
Melebihi sepertiga
tengah akar
Kehilangan gigi (akibat
periodontitis)
Tidak ada kehilangan gigi ≤ 4 gigi ≥ 5 gigi
Kompleksitas lokal • Kedalaman probing
maksimal ≤ 4 mm
• Mayoritas kehilnagan
tulamg horizontal
• Kedalaman probing
maksimal 6 ≤ mm
• Mayoritas
kehilaNgan tulaNg
horizontal
Tambahan dari
kompleksitas stage II:
• Kedalaman probing
≥6 mm
Tambahan dari
kompleksitas Stage III :
• Membutuhkan
rehabilitasi
kompleks akibat :
Disfungsi mastikasi
Trauma oklusi
sekunder
Defek linggir berat
Kelainan gigiitan
Jumlah gigi <20 gigi
Perluasan dan
distribusi
Ditambahkan sebagai
deskriptor
Untuk setiap stage, perluasan penyakit dideskripsikan sebagai
• Lokal (≤ 30 % gigi terlibat)
• Menyeluruh
• Pola molar/insisif
STAGING
Perkembangan GRADE A: LAMBAT GRADE B: SEDANG GRADE C: CEPAT
Kriteria primer
Jika terlihat, bukti
langsung harus
digunakan
Bukti langsung RBL atau kehilangan
perlekatan
TIDAK ADA SELAMA 5
TAHUN
<2MM DALAM 5
TAHUN
≥2MM dalam 5 tahun
Bukti tidak langsung % kehilangan
tulang/usia
<0.25 0.25-1.0 > 1.0
Fenotip kasus Deposit biofilm
banyak dengan
tingkat kerusakan
rendah
Destruksi sepadan
dengan deposit
biofilm
Destruksi melebihi
ekspektasi dari
deposit biofilm; pola
klinis spesifik dari
periode kecepatan
perkembangan
dan/atau onset dini
penyakit
modifikasi Faktor risiko Merokok Tidak merokok < 10 batang/hari ≥ 10 batang/hari
Diabetes Normoglikemik HbA1c < 7,0 % pada
pasien dengan DM
HbA1c ≥ 7,0 % pada
pasien dengan DM
GRADING

Contenu connexe

Tendances

Displacement tooth (traumatic injury on children)
Displacement tooth (traumatic injury on children) Displacement tooth (traumatic injury on children)
Displacement tooth (traumatic injury on children) Taufiqi Hidayatullah
 
Keterangan status pasien
Keterangan status pasienKeterangan status pasien
Keterangan status pasienikaa388
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..asih gahayu
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4RSIGM
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiVina Widya Putri
 
9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atashasril hasanuddin
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakVina Widya Putri
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitasfirman putra sujai
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigiwahyuni majid
 
Laporan kasus gtsl
Laporan kasus gtslLaporan kasus gtsl
Laporan kasus gtslVinaAdinda
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Vina Widya Putri
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteVina Widya Putri
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Tenri Ashari Wanahari
 
Mmp morfologi gigi sulung
Mmp morfologi gigi sulungMmp morfologi gigi sulung
Mmp morfologi gigi sulungAgus Ahmadi
 

Tendances (20)

Displacement tooth (traumatic injury on children)
Displacement tooth (traumatic injury on children) Displacement tooth (traumatic injury on children)
Displacement tooth (traumatic injury on children)
 
Keterangan status pasien
Keterangan status pasienKeterangan status pasien
Keterangan status pasien
 
2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..2. dental anatomi gigi permanen ..
2. dental anatomi gigi permanen ..
 
Endodontic 4
Endodontic 4Endodontic 4
Endodontic 4
 
Tugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorialTugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorial
 
Tugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtpTugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtp
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas9. morfologi gigi permanent rahang atas
9. morfologi gigi permanent rahang atas
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigi
 
Laporan kasus gtsl
Laporan kasus gtslLaporan kasus gtsl
Laporan kasus gtsl
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Direct retainers
Direct retainersDirect retainers
Direct retainers
 
8. anatomi gigi full
8. anatomi gigi full8. anatomi gigi full
8. anatomi gigi full
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
Mmp morfologi gigi sulung
Mmp morfologi gigi sulungMmp morfologi gigi sulung
Mmp morfologi gigi sulung
 
Ohi s
Ohi sOhi s
Ohi s
 
struktur histologis gigi
struktur histologis gigistruktur histologis gigi
struktur histologis gigi
 

Similaire à LESI ENDO PERIO

Lesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLeoAlberto3
 
responsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyresponsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyasrioktavinawulandar
 
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdfBUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdfssusere15b7a
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 
4646 laporan skill lab periodonsia
4646 laporan skill lab periodonsia4646 laporan skill lab periodonsia
4646 laporan skill lab periodonsiastraw roulette
 
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal ReadingImpact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal ReadingNabilah Kusuma
 
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26Rifqi Setiantio
 
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6RSIGM
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berliansaktiirdi19
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Nabilah Kusuma
 
Resume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi ramaResume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi ramaAfiz Zullah
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooWelliSusanto
 
endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1RSIGM
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiFerdiana Agustin
 
Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3cameliasenada
 
Kebersihan Rongga Mulut dan Gigi Pasien Stroke
Kebersihan Rongga Mulut dan Gigi Pasien StrokeKebersihan Rongga Mulut dan Gigi Pasien Stroke
Kebersihan Rongga Mulut dan Gigi Pasien Strokedentistalit
 
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.pptYeremiaGultom2
 
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxPREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxMuhammadAsyrafi2
 

Similaire à LESI ENDO PERIO (20)

Skenario 1
Skenario 1Skenario 1
Skenario 1
 
Lesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docxLesi Endo-Perio.docx
Lesi Endo-Perio.docx
 
responsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyresponsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita resky
 
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdfBUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdf
 
Hasil; perawaatan
Hasil; perawaatanHasil; perawaatan
Hasil; perawaatan
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
4646 laporan skill lab periodonsia
4646 laporan skill lab periodonsia4646 laporan skill lab periodonsia
4646 laporan skill lab periodonsia
 
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal ReadingImpact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
 
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
Restorasi direk komposit kelas ii pasca ginggivectomy gigi 26
 
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
Laporan hasil sgd lbm 1 blok 17 sgd 6
 
Tugas drg berlian
Tugas drg berlianTugas drg berlian
Tugas drg berlian
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
 
Resume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi ramaResume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi rama
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
 
endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
 
Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3
 
Kebersihan Rongga Mulut dan Gigi Pasien Stroke
Kebersihan Rongga Mulut dan Gigi Pasien StrokeKebersihan Rongga Mulut dan Gigi Pasien Stroke
Kebersihan Rongga Mulut dan Gigi Pasien Stroke
 
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
 
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxPREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
 

Dernier

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfMeboix
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxghinaalmiranurdiani
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptTriUmiana1
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 

Dernier (16)

obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 

LESI ENDO PERIO

  • 1. DOSEN PENGAMPU : DRG. IRMA ERVINA SP.PERIO(K) LESI ENDO PERIO 7 desember 2020SAVANA ERSA LAPORAN KASUS Lesi Endoperiodontal dan Chicago Klasifikasi Baru Penyakit dan Kondisi Periodontal dan Peri-implan Pierre Kuoch, Eric Bonte
  • 2. LESI ENDO PERIO suatu kondisi klinis yang melibatkan pulpa dan jaringan periodontal dapat terjadi dalam bentuk akut atau kronis. 1 ABSES Nyeri Pada pasien periodontitis, perkembangannya lambat dan kronis tanpa adanya gejala1 Gambaran klinis komunikasi/hubungan patologis Yang terjadi antara jaringan endodontik dan jaringan periodontal, menurut definisi yang mengacu pada klasifikasi baru penyakit periodontal dan kondisi peri-implan dari Konferensi Konsensus Chicago pada tahun 2017.2 Meskipun relatif jarang dalam praktek klinis, lesi endoperiodontal berdampak buruk pada prognosis gigi dan membutuhkan pendekatan multidisiplin untuk diagnosis, perawatan, dan prognosis lesi ini.2
  • 3. Jalur anatomi, meliputi pembuluh darah seperti foramen apikal, kanal aksesori/lateral dan tubulus dentin. Jalur nonfisiologi meliputi perforasi saluran akar secara iatrogenik, fraktur akar vertikal, trauma, kehilangan sementum karena iritan eksternal, resorpsi internal dan ekternal, 3
  • 4. ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO ETOLOGI PRIMER INFEKSI ENDODONTIK DAN PERIODONTAL TRAUMA ATAU FAKTOR IATROGENIK Dipicu oleh 1. Lesi karies yang sudah melibatkan pulpa.. Dan menginfeski jaringan periodonsium 2. Destruksi periodontal 3. keduanya Kondisi ini biasanya prognosisnya buruk Lesi paling umum pada kategori ini yaitu • (1) perforasi ruang pulpa/ furkasi (misalnya karena instrumen saluran akar perawatan • ; (2) Fraktur akar atau retak (misalnya, karena trauma • ; (iii) resorpsi akar eksternal (misalnya, karena trauma) • ; atau (iv) nekrosis pulpa (misalnya karena trauma) mengalir keluar periodonsium1,2
  • 5. MIKROBIOLOGI Sebagian besar spesies bakteri teridentifikasi adalah patogen periodontal disebut kompleks "merah" dan "oranye", seperti P. gingivalis, T. forsythia, atau Porphiromonas , dan spesies Fusobacterium, Prevotella dan Treponema.1
  • 6. LESI ENDO PERIO dengan kerusakan akar Fraktur akar atau cracking PERFORASI Saluran akar atau perforasi kamar pulpa Resorpsi akar eksternal Lesi endo perio tanpa kerusakan akar Lesi endo-peri pada pasien periodontitis Grade 1-poket periodontal dalam dan sempit pada satu permukaan gigi Grade 2-poket periodontal dalam dan lebar pada 1 permukaan gigi Grade 3-poket periodontal dalam dengan lebih dari satu permukaan gigi Lesi endo-perio pada pasien non periodontitis Grade 1-poket periodontal dalam dan sempit pada satu permukaan gigi Grade 2-poket periodontal dalam dan lebar pada 1 permukaan gigi Grade 3-poket periodontal dalam dengan lebih dari satu permukaan gigi1,2 PROPOSAL UNTUK KLASIFIKASI ENDO PERIO
  • 7. Lesi Endoperiodontal dengan Kerusakan Akar Lesi ini berhubungan dengan trauma dan / atau faktor iatrogenik : fraktur akar, perforasi saluran akar atau ruang pulpa , atau resorpsi akar eksternal. Prognosis gigi diragukan dan mungkin avulsi dikehendaki untuk lesi ini.
  • 8. Lesi Endoperiodontal tanpa Kerusakan Akar Lesi ini berhubungan dengan infeksi endodontik dan periodontal dapat disebabkan oleh infeksi endodontik (kasus lesi karies) yang menginfeksi periodont; (primer) kerusakan periodontal yang menginfeksi endodontik secara sekunder; atau infeksi endodontik dan periodontal yang terjadi bersamaan Lesi dengan asal primer periodontal memiliki prognosis lebih rendah dari pada yang berasal dari endodontik. Lesi endoperiodontal dapat terjadi kronis (sering pada pasien dengan periodontitis) akut ( terkait dengan trauma dan / atau kejadian iatrogenik adanya abses disertai rasa sakit
  • 9. TANDA DAN GEJALA EPL (pada pasien yang terkena atau tidak periodontitis) adanya poket periodontal yang dalam mencapai atau mendekati puncak akar (≥5 mm) dan RESPON negatif terhadap tes sensitivitas pulpa. Parameter klinis lainnya Resorpsi tulang di daerah furkasi apikal atau akar Nyeri spontan atau perkusi dan / atau palpasi Eksudat purulen Mobilitas gigi Satu atau lebih jalur sinus Perubahan warna gingiva dan / atau mahkota klinis.
  • 10. Pendekatan diagnostik lesi endoperiodontal , : pemeriksaan status lesi saat ini, prognosis gigi yang terkena, dan pemeliharaan dan perawatan gigi atau avulsi langkah pertama : mendeteksi ada atau tidaknya kehilangan integritas permukaan akar. Penting untuk mengumpulkan riwayat oral pasien untuk mengidentifikasi trauma yang menyebabkan cedera iatrogenik. Jika peristiwa traumatis dan / atau iatrogenik diidentifikasi, kemudian pemeriksaan klinis dan radiografi dilakukan untuk mengungkap adanya perforasi endodontik, fraktur, atau resorpsi akar. Diagnosis tidak memiliki nilai atau prognosis rendah, perwatan : avulsi atau amputasi akar gigi lakukan secara menyeluruh pemeriksaan status periodontal Pasien kemudian akan ditempatkan pada konteks penyakit periodontal atau tidak. Prognosis ditentukan ada atau tidaknya periodontitis dan tingkat keparahannya sebagai tingkat kerusakan periodontal lokal di sekitar gigi (grade I – III). Jika ternyata gigi bisa dipertahankan, manajemen : endodontik dan periodontal
  • 11. Perawatan selalu dimulai dengan pembersihan kemomekanis endodonsium dan obturasinya saat kondisinya untuk pengisian terpenuhi . tidak adanya penyakit periodontal, perawatan endodontik saja mungkin cukup, Jika penyembuhan tidak ada, cari gerbang infeksi asal periodontal atau terkait dengan kerusakan akar harus dilakukan eksplorasi secara menyeluruh Ketika lesi kombinasi periodontal, Debridemen periodontal non-bedah untuk meningkatkan penyembuhan lesi endoperiodontal. .
  • 12. Dalam kebanyakan kasus, gabungan debridemen periodontal non-bedah dengan instruksi kebersihan mulut pada fase pertama ini dari terapi periodontal. Setelah menghilang atau perbaikan signifikan masalah periodontal, obturasi endodontik dapat dimulai, diikuti dengan restorasi mahkota. Chx atau povidon iodin nacl
  • 13. Deskripsi kasus Kasus 1 Seorang pasien laki-laki berusia 40 tahun, tanpa riwayat medis-bedah, datang ke departemen oral medicine di RS Bretonneau Pemeriksaan klinis : sinus tract pada molar bawah kiri pertama (# 36): mukosa vestibular di sebelah akar mesial poket periodontal pada ke akar distal (Gbr. 1). Pemeriksaan gigi : tidak ada gigi yang rusak dan lesi nonkaries. Pemeriksaan terungkap tidak adanya peristiwa iatrogenik Pemeriksaan periodontal mendiagnosis periodontitis stage III /grade III. Tes sensitivitas pulpa (Pulpofluorane, Septodont) gigi # 36 negatif probing periodontal terdapat poket yang lebar dan dalam pada permukaan distobuccal Gambar 1 : terdapat sinus tract pada gigi 36
  • 14. Radiograf retroalveolar (VistaScan Mini Easy, DBSWIN, Dürr Dental) menunjukkan alveolisis parah di akar distal gigi # 36 dengan alveolisis interradikuler, terlihat derajat II dalam kerusakan periodontal di area furkasi, diperiksa dengan Probe Nabers. Lesi inflamasi periradikular pada endodontik Diagnosis ditegakkan untuk gigi # 36 adalah lesi endoperiodontal tanpa kerusakan akar grade II, pada pasien periodontitis. Gambar 2A dan B: (A) Radiografi retroalveolar pada gigi # 36; (B) Radiografi eksentrik: PAI 5 pada kedua akar
  • 15.
  • 16. Keputusan terapeutik melakukan perawatan endodontik dan periodontal: Desinfeksi kemomekanis endodonsium dilakukan dgn rubber dam (Hygienic Dental Dam, Coltene), membersihkan dengan larutan natrium hipoklorit 3% (Parcan, Septodont) dan pembentukan saluran akar (Protaper Gold, Dentsply), diikuti oleh pengisian intracanal kalsium hidroksida dan restorasi sementara dengan GIC (Fuji IX, GC). 2 minggu kemudian Sinus tract telah menghilang (Gbr. 3) Gambar 3: Gambaran klinis dari mukosa vestibular yang menghadap ke gigi # 36, 2 minggu setelah desinfeksi endodontik pertama
  • 17. Obturasi endodonsium dilakukan: desinfeksi akhir dengan larutan natrium hipoklorit 3% (Parcan, Septodont) dan Gel EDTA 17% , Produits Dentaires SA), larutan natrium hipoklorit 3%, paper point steril (Paper Points, VDW), obturasi (Elements Free Downpack, SyndronEndo; Plugger saluran akar, Dentsply-Maillefer) (Higienis Gutta Percha Points, Coltene) sealer dengan zinc oxide eugenol semen (Pulp Canal Sealer, Kerr). Ruang koronal kanal Warm gutta-percha dengan teknik rotatif MacSpadden (Gutta Condensor Size 25, Dentsply) Periodontal debridement
  • 18. Figs 4A and B: (A) Postoperative retroalveolar radiograph; (B) 6 months筑 follow-up
  • 19. Seorang pasien pria 60 tahun, kesehatan umum yang baik, departemen oral medicine Rumah Sakit Bretonneau (Assistance Publique — Hôpitaux de Paris) periodontitis stage III / grade I. Kasus 2
  • 20. Pemeriksaan klinis menunjukkan tidak adanya gigi berlubang , adanya jalur sinus pada mukosa vestibular dari gigi premolar kiri atas kedua (gigi # 25). Tes sensitivitas pulpa (Pulpofluorane, Septodont) negatif probing periodontal lebar dan dalam di permukaan distovestibular gigi. Radiografi retroalveolar (VistaScan Mini Easy, DBSWIN, Dürr Dental) (Gbr. 5A) Kemudian dilakukan dengan penjajakan gutta-percha (Poin Gutta Percha Higienis, Coltene) melalui jalur sinus (Gambar 5B). adanya pembesaran ligamen periodontal dan alveolisis angular severe/parah di distal gigi # 25.
  • 21. Gambar 5A sampai F: (A) Radiografi retroalveolar pada gigi # 25; (B) Radiograf dengan cone gutta-percha pada sinus tract; (C) Pra operatif radiograf: dua saluran akar terpisah; (D) Radiografi pasca operatif; (E) Follow up 6 bulan ; (F) Follow up 1,5 tahun
  • 22. Jalur cone gutta-percha menunjukkan asal lesi periodontal dari jalur sinus tetapi mungkin juga berasal dari endodontik yang berhubungan dengan kanal lateral. Diagnosis yang ditegakkan untuk gigi # 25 adalah lesi endoperiodontal tanpa kerusakan akar derajat II, dengan pasien periodontitis. Keputusan terapeutik Perawatan endoperiodontal pembersihan endodontik dengan larutan natrium hipoklorit 3% (Parcan, Septodont) pemasangan (Reciproc, VDW) rubber dam (Hygienic Dental Dam, Coltene) Medikamen dengan Ca(OH)2 dan restorasi sementara (Fuji IX, GC) Karena masih adanya jalur sinus 2 minggu berikutnya (memastikan asal jalur sinus periodontal), Debridement periodontal non bedah dilakukan dan sinus tract menghilang. Obturasi endodontik dilakukan dengan mengikuti protokol dan teknik yang sama (Gambar 5C sampai E). Prognosis 1,5 tahun (Gambar 5F dan 6).
  • 23. Fig. 6: Clinical view of the vestibular mucosa at 1.5 years: absence of sinus track
  • 24. KESIMPULAN Klasifikasi baru penyakit periodontal dan kondisi peri-implan memberikan fokus klinis pada lesi endoperiodontal. Hal tersebut didasarkan pada tanda dan gejala yang memiliki efek langsung pada prognosis dan perawatan gigi, seperti ada atau tidak adanya fraktur atau perforasi akar, ada atau tidak adanya periodontitis, dan luasnya kerusakan periodontal di sekitar gigi yang terlibat. Kasus klinis yang kami sajikan menunjukkan bahwa pengobatan lesi ini harus melibatkan endodontik dan perawatan periodontal karena hubungan yang erat antara gigi dan jar periodonsium.2
  • 25. DAFTAR PUSTAKA 1. Herrera D, Valdes B. Acute periodontal lesions (periodontal abscesses and necrotizing periodontal diseases) and endo‐periodontal lesions . 2017 World Workshop. J Clin Periodontol. 2018;45(Suppl 20):S78 凡S94.DOI: 10.1111/jcpe.12941. 2. Kuoch p, bonte E. CASE REPORT Endoperiodontal Lesions and Chicago’s New Classification of Periodontal and Peri-implant Diseases and Conditions. The Journal of Contemporary Dental Practice, Volume 21 Issue 7 (July 2020).798-802. 3. Ismi M, Susanto A. KETERKAITAN LESI ENDO-PERIO (Tinjauan Pustaka) THE ENDO-PERIO CONTINUUM (Literature Review). Cakradonya Dent J; 12(2): 93-98 . 4.リrstavik D, Kerekes K, Eriksen HM. The periapical index: a scoring system for radiographic assessment of apical periodontitis. Dent Traumatol 1986;2(1):20凡34. DOI: 10.1111/j.1600-9657.1986. t b 0 0119. x .
  • 26. periodontitis Stage I Stage II Stage III Stage IV Keparahan Khilangan perleketan di inTerdental 1-2 mm 3-4 mm ≥ 5 mm ≥ 5 mm RBL Sepertiga koronal ( < 15 %) Sepertiga koronal ( < 15 %-33 %) Meluas ke sepertiga tengah akar Melebihi sepertiga tengah akar Kehilangan gigi (akibat periodontitis) Tidak ada kehilangan gigi ≤ 4 gigi ≥ 5 gigi Kompleksitas lokal • Kedalaman probing maksimal ≤ 4 mm • Mayoritas kehilnagan tulamg horizontal • Kedalaman probing maksimal 6 ≤ mm • Mayoritas kehilaNgan tulaNg horizontal Tambahan dari kompleksitas stage II: • Kedalaman probing ≥6 mm Tambahan dari kompleksitas Stage III : • Membutuhkan rehabilitasi kompleks akibat : Disfungsi mastikasi Trauma oklusi sekunder Defek linggir berat Kelainan gigiitan Jumlah gigi <20 gigi Perluasan dan distribusi Ditambahkan sebagai deskriptor Untuk setiap stage, perluasan penyakit dideskripsikan sebagai • Lokal (≤ 30 % gigi terlibat) • Menyeluruh • Pola molar/insisif STAGING
  • 27. Perkembangan GRADE A: LAMBAT GRADE B: SEDANG GRADE C: CEPAT Kriteria primer Jika terlihat, bukti langsung harus digunakan Bukti langsung RBL atau kehilangan perlekatan TIDAK ADA SELAMA 5 TAHUN <2MM DALAM 5 TAHUN ≥2MM dalam 5 tahun Bukti tidak langsung % kehilangan tulang/usia <0.25 0.25-1.0 > 1.0 Fenotip kasus Deposit biofilm banyak dengan tingkat kerusakan rendah Destruksi sepadan dengan deposit biofilm Destruksi melebihi ekspektasi dari deposit biofilm; pola klinis spesifik dari periode kecepatan perkembangan dan/atau onset dini penyakit modifikasi Faktor risiko Merokok Tidak merokok < 10 batang/hari ≥ 10 batang/hari Diabetes Normoglikemik HbA1c < 7,0 % pada pasien dengan DM HbA1c ≥ 7,0 % pada pasien dengan DM GRADING

Notes de l'éditeur

  1. TR
  2. penyisipan bahan bioaktif Ca(OH)2 dan material watertight(GIC) merangsang penyembuhan
  3. Namun, dalam studi retrospektif terhadap 414 kasus, Song et al. menunjukkan bahwa operasi ini dilakukan dalam suatu konteks dari lesi endoperiodontal memiliki prognosis yang lebih buruk pada 12 tahun dibandingkan ketika etiologinya murni endodontik.
  4. EPL adalah komunikasi patologis antara endodontik dan jaringan periodontal dari gigi tertentu. HAL Ini dapat terjadi secara akut atau kronis dan harus diklasifikasikan menurut tanda dan gejala yang berdampak langsung pada prognosis dan perawatannya 1