SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
KEBIJAKAN FISKAL , KEBIJAKAN
MONETER , KEBIJAKAN PENAWARAN
DGN MASALAH PENGANGGURAN
&INFLASI
MASALAH PENGANGGURAN DGN
KEBIJAKAN FISKAL
• Kebijakan fiskal adalah langkah pemerintah
utk mengatur dibidang perpajakan dan
mengatur pengeluaran , yg harus dilakukan
pemerintah .
• Kebijakan moneter adalah langkah
pemerintah utk mengatur penawaran uang
dan suku bunga
BENTUK KEBIJAKAN FISKAL
• Kebijakan fiskal terutama digunakan pemerintah utk
mengatasi masalah-masalah yg sedang dihadapi ,
dinamakan kebijakan fiskal diskresioner .
• Kebijakan ini sbg langkah-langkah pemerintah utk
mengubah pengeluaran dan pemungutan pajak .
• Tujuan dr kebijakan fiskal :
• 1.mengurangi gerak naik dan turunnya kegiatan
perekonomian dr waktu ke waktu .
• 2.menciptakan tingkat perekonomian yg mencapai
tingkat konsumsi tenaga kerja yg tinggi , dgn inflasi yg
sangat rendah , dan pertumbuhan ekonomi yg tinggi .
KEBIJAKAN MONETER
• Kebijakan moneter dibedakan kpd dua golongan :
• 1. Kebijakan moneter kuantitatif yaitu langkah bank sentral
, dgn tujuan utamanya utk mempengaruhi jumlah
penawaran uang dan suku bunga . ( jika deflasi uang perlu
ditambah agar suku bunga turun shg akan menggalakan
perekonomian, sedangkan saat inflasi , uang hrs dikurangi
utk menurun permintaan agregat )
• 2. Kebijakan moneter kualitatif yaitu langkah bank sentral
dgn tujuan utamanya mengawasi bentuk pinjaman dan
investasi yg dilakukan bank umum . ( mengawasi bukan utk
membatasi tapi utk mempengaruhi , yg memungkinkan
menggalakkan pertumbuhan ekonomi , )
EFEK KEBIJAKAN FISKAL DGN
PENDEKATAN PENDAPATAN NASIONAL
(Y) = ANGREGAT PENGELUARAN (AE)
• AE = C+I+G
• Dlm grafik (a) , menunjukkan efek kebijakan
fiskal , apabila pengangguran terjadi dlm
perekonomian dan pengeluaran pemerintah
sebesar ∆G , utk mengatasi pengangguran .
• Dlm grafik (b) menunjukan efek kebijakan
fiskal apabila perubahan itu dilakukan melalui
penurunan pajak dimana ∆T = ∆G
GRAFIK PENGANGGURAN DAN EFEK
KEBIJAKAN FISKAL DGN
PERTAMBAHAN PENGELUARAN
• Dlm grafik (a) dimisalkan keseimbangan asal dicapai di
titik E₁ , keseimbangan tsb menunjukkan pendapatan
nasional di Y₁ , dimana dlm keseimbangan ini terjadi
pengangguran .
• Dlm upaya mengatasinya , pemerintah menambah
pengeluaran sebesar ∆G , shg dgn penambahan
pengeluaran tsb , menggeser pengeluaran agregat (
AE₁) ke AE₂ ,
• Keseimbangan menjadi di E₂ , yg berakibat
pendapatan nasional meningkat dr Y₁ ke Y₂ .
• Dgn perubahan tsb , akan menambah kesempatan
kerja dan mengurangi pengangguran .
PENGANGGURAN DAN EFEK
KEBIJAKAN FISKAL DGN
PENGURANGAN PAJAK• Dlm grafik (b) , menunjukkan efek pengurangan pajak thd
keseimbangan pendapatan nasional .
• Dimisalkan keseimbangan berasal di E₁ , pengurangan pajak
sebesar ∆T ( nilainya = ∆G ), yg berakibat adanya pertambahan
pendapatan disposebel rumah tangga sebesar ∆Yđ =∆T .
• Pertambahan pendapatan disposebel akan menaikan pengeluaran
rumah tangga , walaupun pengeluaran tsb tdk sebesar ∆G , yaitu
hanya sebesar ∆C , ( ∆C=MPC. ∆G )
• Kenaikan pengeluaran rumah tangga tsb , akan menggeser
pengeluaran agregat menjadi di AE₂ , dan keseimbangan menjadi
di E₂ .
• Maka pendapatan nasional baru akan di capai di Y₁ , oleh sebab
itu kesempatan kerja meningkat dan penganguran berkurang .
Gb. 10.4 Pengangguran dan Efek Kebijakan Fiskal
AE
Y=AE
AE2
AE1
E1
E2
Y1 Y20
Y
∆G
450
(a) Efek Pertambahan Pengeluaran Pemerintah
AE
Y=AE
AE2
AE1
E2
E1
Y
Y2Y10
450
∆C=MPC. ∆T
(b) Efek Pengurangan Pajak
P2
EFEK KEBIJAKAN FISKAL DGN
PENDEKATAN ANALISIS PENAWARAN
AGREGAT DAN PERMINTAAN AGREGAT• Cara lain utk menunjukkan efek kebijakan fiskal thd
keseimbangan pendapatan nasional dgn kegiatan ekonomi
yaitu dgn menggunakan analisis penawaran agregat ( AD)
dan permintaan agregat ( AS ) .
• Dimisalkan keseimbangan asal di E₀, yaitu perpotongan AD
dgn AS ,
• Perubahan dr pengurangan pajak , memindahkan
keseimbangan dr E₀ menjadi titik B , yaitu pd harga P₀.
• Pengurangan pajak akan memindahkan kurva AD₀ menjadi
AD₂ yg memotong AS di E₂ ,
• Keseimbangan AD - AS yg baru di E₂ , berakibat
pendapatan nasional riil betambah dr Y₀ menjadi Y₂ , dgn
tingkat harga meningkat dr P₀ menjadi P₂ .
Gb. 10.5 Efek Kebijakan Fiskal dalam
Analisis AD-AS
TingkatHarga
Pendapatan Nasional Riil
P2
P1
P0
Y2Y0 Y1
E0
E2
E1
AS
AD2
AD1
AD0
0
KEBIJAKAN MONETER DGN
PENGANGGURAN DLM ANALISIS Y=
AE• Pd grafik (a) dibawah ini , pengeluaran agregat yg mula-
mula berlaku dlm suatu perekonomian di tunjukkan oleh
AE₀ dgn pendapatan nasional Y₀.
• Utk mengatasi pengangguran dan menggalakan kegiatan
perekonomian , bank sentral menambah penawaran uang ,
sbg langkah menurunkan suku bunga dan meningkatkan
investor sebesar ∆I ,
• Peningkatan investasi akan meningkatkan agregat
pengeluaran (AE₀ ) menjadi AE₁ , yg mengakibatkan
keseimbangan bergeser dr E₀ ke E₁.
• Dgn demikian pendapatan nasional meningkat menjadi Y₁.
• Peningkatan pendapatan nasional , akan menambah
kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran .
EFEK KEBIJAKAN MONETER DLM
ANALISIS AD=AS
• Penawaran agregat (AS), landai garisnya krn banyak pengangguran ,
• Permintaan agregat (AD) , dgn titik keseimbangan di A , pd
keseimbangan semula dgn pendapatan nasional di Y₀.
• Dengan penambahan penawaran uang , akan meningkatkan
permintaan agregat dr AD₀ menjadi AD₁ , dgn peningkatan dr A
menjadi B ( sama dgn jarak Y₀ Y₁ )
• Permintaan agregat AD₁ memotong AS di titik C , oleh krn itu ,
dgn kebijakan moneter keseimbangan yg semula di A , menjadi di
C , yg berakibat pendapatan nasional meningkat dr Y₀ menjadi Y₂ ,
dgn tingkat harga meningkat dr P₀ menjadi P₁
• Perbedaan antara analisis Y=AE dgn analisis AD – AS , dimana pd
analisis Y= AE , harga di anggap tetap di P₀ , sedangkan pd
analisis AD- AS harga mengalami perubahan dr P₀ menjadi P₁
• Perubahan harga tsb , sbg penyebab konsumsi riil rumah tangga
berkurang , ekspor berkurang , impor bertambah .
Gb. 10.6 Efek Kebijakan Moneter dalam Mengatasi
Pengangguran Y=AE
AE1
AE0
E1
E0
Y0 Y1
450
∆IPengeluaranAgregat
Pendapatan Nasional
AE
(a) Pendekatan Y=AE
P0
P1
Y0 Y1Y2
AD0
AD1
AS
A B
C
TingkatHarga
Pendapatan Nasional Riil
(b) Pendekatan
AD-AS
0
0
INFLASI DGN KEBIJAKAN PEMERINTAH
• Ada dua bentuk inflasi . (1) inflasi merayap ,
(2) inflasi yg lebih serius .
• Inflasi merayap yaitu upaya pemerintah
menjaga pd tingkat inflasi 2% atau 3% per
tahun .
• Inflasi serius yaitu inflasi yg terjadi pd tingkat
5% sampai 10% atau lebih pertahun .
KEBIJAKAN FISKAL UTK MENGATASI
INFLASI MENURUT PENDEKATAN Y=AE
• Dua keadaan inflasi , yg tanpa dikontrol pemerintah dan keadaan inflasi
yg di atasi dgn kebijakan fiskal .
• Pengeluaran agregat yg awalnya AE (P₀) yg membuat keseimbangan di
titik E₀ , dgn pendapatan nasional di Y₀ , dlm keadaan tenaga kerja
hampir penuh .
• Misalnya kenaikan ekspor meningkatkan pengeluaran agregat , shg
mencapai AE(P₁) , yaitu harga naik mencapai P₁ , shg pendapatan nasional
meningkat menjadi Y₁
• AE(P₀) menjadi AE(P₁) berakibat inflasi meningkat cepat , maka
pemerintah mengurangi pengeluaran agregat , shg pengeluaran agregat
menurun menjadi AE(P₂).
• Keseimbangan pendapatan nasional baru di capai di E₂ , yg
mengambarkan keadaan ekonomi dgn kesempatan kerja penuh , dimana
pendapatan nasional di Yƒ
• Kebijakan fiskal ini menunjukkan , (1) dpt mewujudkan tingkat
kesempatan kerja penuh , , (2) kenaikan harga tdk terlalu tinggi .
EFEK KEBIJAKAN FISKAL UTK
MENGATASI INFLASI DLM ANALISIS AD
- AS• Analisis ini menerangkan (1) bgm pertambahan pengeluaran akan
mempengaruhi perekonomian , pendapatan nasional , tingkat
harga , (2) bgm efek kebijakan fiskal dlm mengendalikan inflasi .
• Di gambarkan bahwa keseimbangan awal di A , dimana
pengeluaran agregat meningkat pesat dr AD₀ meningkat menjadi
AD₁ , keseimbangan menjadi di B ,
• Pd keseimbangan B , harga meningkat menjadi di P₁ dan
pendapatan nasional di Y₁ , ( walaupun pendapatan nasional tinggi
tapi inflasi tinggi ).
• Maka pemerintah mengeluarkan kebijakan fiskal , dgn mengurangi
pengeluaran pemerintah , oleh krn itu pengeluaran agregat
menurun menjadi AD₂ shg keseimbangan menjadi di C .
• Keseimbangan di C , menggambarkan kesempatan kerja penuh ,
dan pendapatan nasional di Yƒ, dan tingkat harga di P₂ yaitu lebih
rendah dr P₁
Gb. 10.7 Inflasi dan Kebijakan Fiskal
Y0 Y1Yf
E0
E1
E2
Y=AE
AE(P)1
AE(P)2
AE(P)0
450
0 0
PerbelanjaanAgregat
Pendapatan Nasional
(a) Pendekatan Y=AE
Y0 Yf Y1
P0
P1
P2
A
B
C
AS
AD1
AD2
AD0
P
Pendapatan Nasional Riil
(a) Pendekatan AS-AD
TingkatHarga
KEBIJAKAN MONETER UTK MENGATASI
INFLASI
• Grafik dibawah ini , menggambarkan kebijkan pemerintah dlm mengatasi
inflasi .
• Dimisalkan keseimbangan asal di titik E₀ , yaitu pd perpotongan
penawaran agregat (AS) dgn permintaan agregat (AD₀), shg pendapatan
nasional di Y₀ dan tingkat harga di P₀.
• Perkembangan ekonomi yg pesat , menggeser AD₀ ke AD₁ , shg
keseimbangan baru bergeser ke E₁ , maka pendapatan nasional Y₀ ke Y₁
• Oleh krn itu , pemerintah hrs melakukan pengawasan pertumbuhan
agregat pengeluaran , dan pendapatan nasional meningkat , sebab di ikuti
dgn kenaikan harga yg tinggi ( inflasi ) dr P₀ ke P₁ .
• Kebijakan Pemerintah utk menurunkan inflasi ini , dgn menurunkan
penawaran uang , agar suku bunga naik , shg berakibat perusahaan
(1)mengurangi investasinya , (2) mengurangi pengeluaran rumah tangga
• Efek dr menurunkan penawaran uang tsb , akan memindahkan kurva AD₁
• menjadi di AD₂ ,
• Dgn demikian inflasi dpt di tekan , dr tingkat harga P₁ menjadi P₂
Gb. 10.8 Efek Kebijakan Moneter dalam Mengatasi Inflasi
P1
P2
P0
Y1YfY00
E1
E2
E0
AS
AD1
AD2
AD0
TingkatHarga
Pendapatan Nasional Riil
EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PEMERINTAH
& BANK SENTRAL DLM MENGATASI
PENGANGGURAN DAN INFLASI• Utk mengatasi pengangguran , bank sentral harus
menurunkan suku bunga , sedangkan pemerintah (
Kementrian Keuangan ) hrs menambah pengeluaran
pemerintah yg di ikuti pengurangan pemungutan pajak .shg
menaikkan pengeluaran agregat ( kenaikan investasi ,
kenaikan pengeluaran pemerintah , kenaikkan pengeluaran
rumah tangga )
• Utk mengatasi inflasi , bank sentral hrs mengurangi
penawaran uang , dan menaikan suku bunga , sedangkan
pemerintah hrs mengurangi pengeluaran tapi dibarengi dgn
menaikan pajak (individu &perusahaan) , shg akan
mengurangi pengeluaran pemerintah , mengurangi
investasi , mengurangi pengeluaran rumah tangga .
KEBIJAKAN PENAWARAN
• Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter utk
mengatasi pengangguran dan inflasi , dpt
dinamakan juga sbg kebijakan segi permintaan
• Kebijakan segi penawaran adalah langkah
pemerintah yg bertujuan utk mempengaruhi
penawaran agregat (AS)
STAGFLASI DAN KEBIJAKAN SEGI
PENAWARAN
• Stagflasi adalah inflasi yg terjadi ketika pengangguran juga tinggi . Bgm kebijakan
segi penawaran digunakan utk mengatasinya .
• Permintaan dan penawaran awal masing-masing AD₀ dan AS₀ , dgn
keseimbangan di E₀ , yg menggambarkan tingkat harga di P₀ dan pendapatan
nasional di Y₀.
• Dimisalkan timbul masalah stagflasi , yaitu kenaikan harga-harga dan terjadi
pengangguran .
• Efek dr stagflasi tsb akan menggeser AS₀ menjadi AS₁ , shg keseimbangan menjadi
di E₁ dan pendapatan nasional menurun menjadi di Y₁ , sedangkan harga naik
menjadi P₁
• Langkah pemerintah utk mengatasi stagflasi ini , yaitu dgn menjalankan kebijakan
segi penawaran , melalui mengurangi pajak atas bahan baku , dan menggalakkan
teknologi baru , agar biaya produksi menurun .
• Kebijakan tsb , akan mengubah AS₁ menjadi AS₂, shg keseimbangan baru menjadi
di E₂ , berarti tingkat harga menjadi di P₂ , dan pendapatan nasional di Y₂ .
• Dgn demikian , pengangguran dan inflasi dpt dikendalikan , yaitu harga
diturunkan dr P₁ menjadi P₂ , dan pengangguran dpt di tekan yaitu dgn
peningkatan pendapatan nasional dr Y₁ menjadi Y₂ .
Gb. 10.9 Stagflasi dan Kebijakan Segi Penawaran
P1
P2
P0
Y1 Y2 Y0 Yf
E1
E2
E0
AD0
AS1
AS2
AS0
0
TingkatHarga
Pendapatan Nasional Riil
INFLASI DAN KEBIJAKAN SEGI
PENAWARAN
• Grafik di bawah ini , menggambarkan bgm inflasi di atasi oleh kebijakan
penawaran .
• Keseimbangan awal di E₀ , pd perpotongan AD₀ dng AS₀ , pd tingkat
harga P₀ , dgn pendapatan nasional di Y₀ .
• Perkembangan ekonomi yg pesat , menggeser permintaan agregat dr AD₀
menjadi AD₁ , shg keseimbangan baru menjadi di E₁ , dan tingkat harga
naik menjadi di P₁ , dgn pendapatan nasional menjadi di Y₁ .
• Dlm keadaan seperti ini , walaupun perekonomian pesat , tapi inflasi
berefek buruk thd kemakmuran masyarakat , maka utk mengatasinya
pemerintah menjalankan kebijakan penawaran dgn jalan menurunkan
biaya-biaya perusahaan , dan mendorong penggunaan teknologi baru (
dgn fasilitas bea masuk ) ,
• Jika langkah tsb berhasil , maka akan menggeser AS₀ menjadi AS₁ , shg
keseimbangan menjadi di E₂ , dan pendapatan nasional menjadi di Yƒ.
• Dengan demikian inflasi dpt di atasi (ditekan ) dr P₁ menjadi P₂ .
Gb. 10.10 Inflasi dan Kebijakan Segi Penawaran
P1
P2
P0
Y0 Y1 Yf
E1
E2
E0
AS0
AS1
AD1
AD0
0
TingkatHarga
Pendapatan Nasional Riil
PENGANGGURAN DGN KEBIJAKAN
SEGI PENAWARAN
• Dlm mengatasi pengangguran dgn kebijakan segi penawaran dpt di lihat melalui
grafik dibawah ,
• Keseimbangan awal di E₀ , yg menggambarkan pendapatan nasional di Y₀ , dan
tingkat harga di P₀ .
• Dlm keseimbangan tsb , terjadi pengangguran yg serius , krn pendapatan nasional
jauh di bawah Yƒ ,
• Pemerintah mengatasinya dgn kebijakan penawaran , yaitu mendorong
pengusaha utk meningkatkan produksi , melalui keringanan-keringanan bea
masuk , menurunkan tarif bea masuk ,
• Jika berhasil , maka akan menggeser AS₀ menjadi AS₁ , usaha ini juga akan
menggeser AD₀ menjadi AD₁ , shg keseimbangan baru menjadi di E₁ , dgn
tingkat harga stabil tetap di P₀ , namun pendapatan nasional meningkat menjdi
Y₁
• Pertambahan pendapatan nasional akan mengurangi pengangguran
• Dr analisis ini , dpt ditarik kesimpulan , kebijakan segi penawaran cukup efektif
mengatasi pengangguran , krn dpt mengeser AS (agregat permintaan) dan
menggeser AD (agregat penawaran) , pd tingkat harga yg stabil .
Gb. 10.11 Pengangguran dan
Segi Penawaran
TingkatHarga
Pendapatan Nasional Riil
P0
Y0 Y1 Yf
E0
E1
AS0
AS1
AD0
AD1
0

More Related Content

What's hot

Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
Ayi Suwandi
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Ownskin
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
Fransisco Laben
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Aditya Panim
 

What's hot (20)

Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
 

Viewers also liked

Stagflasi dan kebijakan segi penawaran
Stagflasi dan kebijakan segi penawaranStagflasi dan kebijakan segi penawaran
Stagflasi dan kebijakan segi penawaran
RLLyLv
 
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHMakalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Onal Lensun
 
Dasar belanjawan
Dasar belanjawanDasar belanjawan
Dasar belanjawan
qashah09
 
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
Ramadhani Pratama
 
Konsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiKonsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasi
wardayadi007
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Agustina Hapsari
 
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomiKebijakan pemerintah di bidang ekonomi
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
ikhwan caniago
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Dwi Andriyanto
 
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian Pertama)
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian Pertama)Pengantar Ekonomi Makro (Bagian Pertama)
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian Pertama)
University of Trunojoyo
 
Makroekonomi - Bab 1
Makroekonomi - Bab 1Makroekonomi - Bab 1
Makroekonomi - Bab 1
Siti Syahirah
 

Viewers also liked (20)

Stagflasi dan kebijakan segi penawaran
Stagflasi dan kebijakan segi penawaranStagflasi dan kebijakan segi penawaran
Stagflasi dan kebijakan segi penawaran
 
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHMakalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Makalah PENGANGGURAN, INFLASI, DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
 
Dasar belanjawan
Dasar belanjawanDasar belanjawan
Dasar belanjawan
 
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
 
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
[Jurnal] analisis pengaruh kebijakan fiskal pemerintah terhadap kinerja indus...
 
Modul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneterModul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneter
 
Konsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasiKonsumsi dan investasi
Konsumsi dan investasi
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
 
Kebijakan Moneter, Keuangan Negara dan Pajak
Kebijakan Moneter, Keuangan Negara dan Pajak Kebijakan Moneter, Keuangan Negara dan Pajak
Kebijakan Moneter, Keuangan Negara dan Pajak
 
Sim sistem informasi manufaktur
Sim sistem informasi manufakturSim sistem informasi manufaktur
Sim sistem informasi manufaktur
 
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomiKebijakan pemerintah di bidang ekonomi
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
 
Teori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi MakroTeori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi Makro
 
Permintaan agregat
Permintaan agregatPermintaan agregat
Permintaan agregat
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian Pertama)
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian Pertama)Pengantar Ekonomi Makro (Bagian Pertama)
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian Pertama)
 
Makroekonomi - Bab 1
Makroekonomi - Bab 1Makroekonomi - Bab 1
Makroekonomi - Bab 1
 
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
 

Similar to Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran

Ekonomi Moneter dan Fiskal kelas 113).pdf
Ekonomi Moneter dan Fiskal kelas 113).pdfEkonomi Moneter dan Fiskal kelas 113).pdf
Ekonomi Moneter dan Fiskal kelas 113).pdf
YibnuRezqiah
 
pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomipertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi
Huayoo111
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
Arief Wibowo
 
2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf
2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf
2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf
niputuderayanthi
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
Mulyadi Yusuf
 
Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptx
Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptxKebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptx
Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptx
DioArdiansyah3
 
Dampak kebijakan makro ekonomi
Dampak kebijakan makro ekonomiDampak kebijakan makro ekonomi
Dampak kebijakan makro ekonomi
Riry Mardiyan
 
Bab 6 kebijakan fiskal & moneter
Bab 6 kebijakan fiskal & moneterBab 6 kebijakan fiskal & moneter
Bab 6 kebijakan fiskal & moneter
xNet8
 
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisAplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Wahono Diphayana
 

Similar to Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran (20)

Ekonomi Moneter dan Fiskal kelas 113).pdf
Ekonomi Moneter dan Fiskal kelas 113).pdfEkonomi Moneter dan Fiskal kelas 113).pdf
Ekonomi Moneter dan Fiskal kelas 113).pdf
 
pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomipertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf
2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf
2. pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah.pdf
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
 
Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptx
Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptxKebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptx
Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-pertemuan-1.pptx
 
INFLASI.pptx
INFLASI.pptxINFLASI.pptx
INFLASI.pptx
 
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.pptbagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
 
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
 
Diagram Swan.pptx
Diagram Swan.pptxDiagram Swan.pptx
Diagram Swan.pptx
 
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
PIE-Pertemuan 12 dan 13.pptPIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
 
Ringkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomiRingkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomi
 
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
EKONOMI MAKRO ISLAM KONSEP DASAR, DATA, DAN INDIKATOR PENGUKURAN KEGIATAN EKO...
 
Ekonomi bab 19
Ekonomi bab 19Ekonomi bab 19
Ekonomi bab 19
 
Dampak kebijakan makro ekonomi
Dampak kebijakan makro ekonomiDampak kebijakan makro ekonomi
Dampak kebijakan makro ekonomi
 
Bab 6 kebijakan fiskal & moneter
Bab 6 kebijakan fiskal & moneterBab 6 kebijakan fiskal & moneter
Bab 6 kebijakan fiskal & moneter
 
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisAplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
 
ADM KEUANGAN 1.docx
ADM KEUANGAN 1.docxADM KEUANGAN 1.docx
ADM KEUANGAN 1.docx
 
1 uang
1 uang1 uang
1 uang
 
SPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptx
SPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptxSPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptx
SPKN-Pengelolaan Kebijakan Fiskal Dan Kerangka Ekonomi Makro.pptx
 

More from Selfia Dewi

More from Selfia Dewi (20)

Sim sistem informasi eksekutif
Sim sistem informasi eksekutif Sim sistem informasi eksekutif
Sim sistem informasi eksekutif
 
Sim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusia
 
Sim aplikasi web
Sim aplikasi webSim aplikasi web
Sim aplikasi web
 
Sim sistem penunjang kebutuhan
Sim sistem penunjang kebutuhanSim sistem penunjang kebutuhan
Sim sistem penunjang kebutuhan
 
Sim marketing informasi system
Sim marketing informasi systemSim marketing informasi system
Sim marketing informasi system
 
Sim keamanan sistem informasi
Sim keamanan sistem informasiSim keamanan sistem informasi
Sim keamanan sistem informasi
 
Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...
Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...
Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...
 
Akuntansi biaya bab 13 . menghitung biaya semi variabel least cost methods
Akuntansi biaya bab 13 . menghitung biaya semi variabel least cost methodsAkuntansi biaya bab 13 . menghitung biaya semi variabel least cost methods
Akuntansi biaya bab 13 . menghitung biaya semi variabel least cost methods
 
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendahAkuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
 
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsungAkuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
 
Akuntansi biaya bab 9 . menghitung biaya bahan baku metode lifo
Akuntansi biaya bab 9 . menghitung biaya bahan baku metode lifoAkuntansi biaya bab 9 . menghitung biaya bahan baku metode lifo
Akuntansi biaya bab 9 . menghitung biaya bahan baku metode lifo
 
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrikAkuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
 
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifoAkuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
 
Msdm bab v tunjangan dan pelayanan
Msdm bab v tunjangan dan pelayananMsdm bab v tunjangan dan pelayanan
Msdm bab v tunjangan dan pelayanan
 
Msdm bab iv pembayaran kinerja dan insentif keuangan
Msdm bab iv pembayaran kinerja dan insentif keuanganMsdm bab iv pembayaran kinerja dan insentif keuangan
Msdm bab iv pembayaran kinerja dan insentif keuangan
 
Msdm bab iii perencanaan kompensasi rev
Msdm bab iii perencanaan kompensasi revMsdm bab iii perencanaan kompensasi rev
Msdm bab iii perencanaan kompensasi rev
 
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenAkuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
 
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenAkuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
 
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biaya
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biayaAkuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biaya
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biaya
 
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingAkuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
 

Recently uploaded

BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
FORTRESS
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
langkahgontay88
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Ika Putri
 

Recently uploaded (20)

UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 

Kebijakan fiskal , kebijakan moneter , kebijakan penawaran

  • 1. KEBIJAKAN FISKAL , KEBIJAKAN MONETER , KEBIJAKAN PENAWARAN DGN MASALAH PENGANGGURAN &INFLASI
  • 2. MASALAH PENGANGGURAN DGN KEBIJAKAN FISKAL • Kebijakan fiskal adalah langkah pemerintah utk mengatur dibidang perpajakan dan mengatur pengeluaran , yg harus dilakukan pemerintah . • Kebijakan moneter adalah langkah pemerintah utk mengatur penawaran uang dan suku bunga
  • 3. BENTUK KEBIJAKAN FISKAL • Kebijakan fiskal terutama digunakan pemerintah utk mengatasi masalah-masalah yg sedang dihadapi , dinamakan kebijakan fiskal diskresioner . • Kebijakan ini sbg langkah-langkah pemerintah utk mengubah pengeluaran dan pemungutan pajak . • Tujuan dr kebijakan fiskal : • 1.mengurangi gerak naik dan turunnya kegiatan perekonomian dr waktu ke waktu . • 2.menciptakan tingkat perekonomian yg mencapai tingkat konsumsi tenaga kerja yg tinggi , dgn inflasi yg sangat rendah , dan pertumbuhan ekonomi yg tinggi .
  • 4. KEBIJAKAN MONETER • Kebijakan moneter dibedakan kpd dua golongan : • 1. Kebijakan moneter kuantitatif yaitu langkah bank sentral , dgn tujuan utamanya utk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga . ( jika deflasi uang perlu ditambah agar suku bunga turun shg akan menggalakan perekonomian, sedangkan saat inflasi , uang hrs dikurangi utk menurun permintaan agregat ) • 2. Kebijakan moneter kualitatif yaitu langkah bank sentral dgn tujuan utamanya mengawasi bentuk pinjaman dan investasi yg dilakukan bank umum . ( mengawasi bukan utk membatasi tapi utk mempengaruhi , yg memungkinkan menggalakkan pertumbuhan ekonomi , )
  • 5. EFEK KEBIJAKAN FISKAL DGN PENDEKATAN PENDAPATAN NASIONAL (Y) = ANGREGAT PENGELUARAN (AE) • AE = C+I+G • Dlm grafik (a) , menunjukkan efek kebijakan fiskal , apabila pengangguran terjadi dlm perekonomian dan pengeluaran pemerintah sebesar ∆G , utk mengatasi pengangguran . • Dlm grafik (b) menunjukan efek kebijakan fiskal apabila perubahan itu dilakukan melalui penurunan pajak dimana ∆T = ∆G
  • 6. GRAFIK PENGANGGURAN DAN EFEK KEBIJAKAN FISKAL DGN PERTAMBAHAN PENGELUARAN • Dlm grafik (a) dimisalkan keseimbangan asal dicapai di titik E₁ , keseimbangan tsb menunjukkan pendapatan nasional di Y₁ , dimana dlm keseimbangan ini terjadi pengangguran . • Dlm upaya mengatasinya , pemerintah menambah pengeluaran sebesar ∆G , shg dgn penambahan pengeluaran tsb , menggeser pengeluaran agregat ( AE₁) ke AE₂ , • Keseimbangan menjadi di E₂ , yg berakibat pendapatan nasional meningkat dr Y₁ ke Y₂ . • Dgn perubahan tsb , akan menambah kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran .
  • 7. PENGANGGURAN DAN EFEK KEBIJAKAN FISKAL DGN PENGURANGAN PAJAK• Dlm grafik (b) , menunjukkan efek pengurangan pajak thd keseimbangan pendapatan nasional . • Dimisalkan keseimbangan berasal di E₁ , pengurangan pajak sebesar ∆T ( nilainya = ∆G ), yg berakibat adanya pertambahan pendapatan disposebel rumah tangga sebesar ∆Yđ =∆T . • Pertambahan pendapatan disposebel akan menaikan pengeluaran rumah tangga , walaupun pengeluaran tsb tdk sebesar ∆G , yaitu hanya sebesar ∆C , ( ∆C=MPC. ∆G ) • Kenaikan pengeluaran rumah tangga tsb , akan menggeser pengeluaran agregat menjadi di AE₂ , dan keseimbangan menjadi di E₂ . • Maka pendapatan nasional baru akan di capai di Y₁ , oleh sebab itu kesempatan kerja meningkat dan penganguran berkurang .
  • 8. Gb. 10.4 Pengangguran dan Efek Kebijakan Fiskal AE Y=AE AE2 AE1 E1 E2 Y1 Y20 Y ∆G 450 (a) Efek Pertambahan Pengeluaran Pemerintah AE Y=AE AE2 AE1 E2 E1 Y Y2Y10 450 ∆C=MPC. ∆T (b) Efek Pengurangan Pajak P2
  • 9. EFEK KEBIJAKAN FISKAL DGN PENDEKATAN ANALISIS PENAWARAN AGREGAT DAN PERMINTAAN AGREGAT• Cara lain utk menunjukkan efek kebijakan fiskal thd keseimbangan pendapatan nasional dgn kegiatan ekonomi yaitu dgn menggunakan analisis penawaran agregat ( AD) dan permintaan agregat ( AS ) . • Dimisalkan keseimbangan asal di E₀, yaitu perpotongan AD dgn AS , • Perubahan dr pengurangan pajak , memindahkan keseimbangan dr E₀ menjadi titik B , yaitu pd harga P₀. • Pengurangan pajak akan memindahkan kurva AD₀ menjadi AD₂ yg memotong AS di E₂ , • Keseimbangan AD - AS yg baru di E₂ , berakibat pendapatan nasional riil betambah dr Y₀ menjadi Y₂ , dgn tingkat harga meningkat dr P₀ menjadi P₂ .
  • 10. Gb. 10.5 Efek Kebijakan Fiskal dalam Analisis AD-AS TingkatHarga Pendapatan Nasional Riil P2 P1 P0 Y2Y0 Y1 E0 E2 E1 AS AD2 AD1 AD0 0
  • 11. KEBIJAKAN MONETER DGN PENGANGGURAN DLM ANALISIS Y= AE• Pd grafik (a) dibawah ini , pengeluaran agregat yg mula- mula berlaku dlm suatu perekonomian di tunjukkan oleh AE₀ dgn pendapatan nasional Y₀. • Utk mengatasi pengangguran dan menggalakan kegiatan perekonomian , bank sentral menambah penawaran uang , sbg langkah menurunkan suku bunga dan meningkatkan investor sebesar ∆I , • Peningkatan investasi akan meningkatkan agregat pengeluaran (AE₀ ) menjadi AE₁ , yg mengakibatkan keseimbangan bergeser dr E₀ ke E₁. • Dgn demikian pendapatan nasional meningkat menjadi Y₁. • Peningkatan pendapatan nasional , akan menambah kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran .
  • 12. EFEK KEBIJAKAN MONETER DLM ANALISIS AD=AS • Penawaran agregat (AS), landai garisnya krn banyak pengangguran , • Permintaan agregat (AD) , dgn titik keseimbangan di A , pd keseimbangan semula dgn pendapatan nasional di Y₀. • Dengan penambahan penawaran uang , akan meningkatkan permintaan agregat dr AD₀ menjadi AD₁ , dgn peningkatan dr A menjadi B ( sama dgn jarak Y₀ Y₁ ) • Permintaan agregat AD₁ memotong AS di titik C , oleh krn itu , dgn kebijakan moneter keseimbangan yg semula di A , menjadi di C , yg berakibat pendapatan nasional meningkat dr Y₀ menjadi Y₂ , dgn tingkat harga meningkat dr P₀ menjadi P₁ • Perbedaan antara analisis Y=AE dgn analisis AD – AS , dimana pd analisis Y= AE , harga di anggap tetap di P₀ , sedangkan pd analisis AD- AS harga mengalami perubahan dr P₀ menjadi P₁ • Perubahan harga tsb , sbg penyebab konsumsi riil rumah tangga berkurang , ekspor berkurang , impor bertambah .
  • 13. Gb. 10.6 Efek Kebijakan Moneter dalam Mengatasi Pengangguran Y=AE AE1 AE0 E1 E0 Y0 Y1 450 ∆IPengeluaranAgregat Pendapatan Nasional AE (a) Pendekatan Y=AE P0 P1 Y0 Y1Y2 AD0 AD1 AS A B C TingkatHarga Pendapatan Nasional Riil (b) Pendekatan AD-AS 0 0
  • 14. INFLASI DGN KEBIJAKAN PEMERINTAH • Ada dua bentuk inflasi . (1) inflasi merayap , (2) inflasi yg lebih serius . • Inflasi merayap yaitu upaya pemerintah menjaga pd tingkat inflasi 2% atau 3% per tahun . • Inflasi serius yaitu inflasi yg terjadi pd tingkat 5% sampai 10% atau lebih pertahun .
  • 15. KEBIJAKAN FISKAL UTK MENGATASI INFLASI MENURUT PENDEKATAN Y=AE • Dua keadaan inflasi , yg tanpa dikontrol pemerintah dan keadaan inflasi yg di atasi dgn kebijakan fiskal . • Pengeluaran agregat yg awalnya AE (P₀) yg membuat keseimbangan di titik E₀ , dgn pendapatan nasional di Y₀ , dlm keadaan tenaga kerja hampir penuh . • Misalnya kenaikan ekspor meningkatkan pengeluaran agregat , shg mencapai AE(P₁) , yaitu harga naik mencapai P₁ , shg pendapatan nasional meningkat menjadi Y₁ • AE(P₀) menjadi AE(P₁) berakibat inflasi meningkat cepat , maka pemerintah mengurangi pengeluaran agregat , shg pengeluaran agregat menurun menjadi AE(P₂). • Keseimbangan pendapatan nasional baru di capai di E₂ , yg mengambarkan keadaan ekonomi dgn kesempatan kerja penuh , dimana pendapatan nasional di Yƒ • Kebijakan fiskal ini menunjukkan , (1) dpt mewujudkan tingkat kesempatan kerja penuh , , (2) kenaikan harga tdk terlalu tinggi .
  • 16. EFEK KEBIJAKAN FISKAL UTK MENGATASI INFLASI DLM ANALISIS AD - AS• Analisis ini menerangkan (1) bgm pertambahan pengeluaran akan mempengaruhi perekonomian , pendapatan nasional , tingkat harga , (2) bgm efek kebijakan fiskal dlm mengendalikan inflasi . • Di gambarkan bahwa keseimbangan awal di A , dimana pengeluaran agregat meningkat pesat dr AD₀ meningkat menjadi AD₁ , keseimbangan menjadi di B , • Pd keseimbangan B , harga meningkat menjadi di P₁ dan pendapatan nasional di Y₁ , ( walaupun pendapatan nasional tinggi tapi inflasi tinggi ). • Maka pemerintah mengeluarkan kebijakan fiskal , dgn mengurangi pengeluaran pemerintah , oleh krn itu pengeluaran agregat menurun menjadi AD₂ shg keseimbangan menjadi di C . • Keseimbangan di C , menggambarkan kesempatan kerja penuh , dan pendapatan nasional di Yƒ, dan tingkat harga di P₂ yaitu lebih rendah dr P₁
  • 17. Gb. 10.7 Inflasi dan Kebijakan Fiskal Y0 Y1Yf E0 E1 E2 Y=AE AE(P)1 AE(P)2 AE(P)0 450 0 0 PerbelanjaanAgregat Pendapatan Nasional (a) Pendekatan Y=AE Y0 Yf Y1 P0 P1 P2 A B C AS AD1 AD2 AD0 P Pendapatan Nasional Riil (a) Pendekatan AS-AD TingkatHarga
  • 18. KEBIJAKAN MONETER UTK MENGATASI INFLASI • Grafik dibawah ini , menggambarkan kebijkan pemerintah dlm mengatasi inflasi . • Dimisalkan keseimbangan asal di titik E₀ , yaitu pd perpotongan penawaran agregat (AS) dgn permintaan agregat (AD₀), shg pendapatan nasional di Y₀ dan tingkat harga di P₀. • Perkembangan ekonomi yg pesat , menggeser AD₀ ke AD₁ , shg keseimbangan baru bergeser ke E₁ , maka pendapatan nasional Y₀ ke Y₁ • Oleh krn itu , pemerintah hrs melakukan pengawasan pertumbuhan agregat pengeluaran , dan pendapatan nasional meningkat , sebab di ikuti dgn kenaikan harga yg tinggi ( inflasi ) dr P₀ ke P₁ . • Kebijakan Pemerintah utk menurunkan inflasi ini , dgn menurunkan penawaran uang , agar suku bunga naik , shg berakibat perusahaan (1)mengurangi investasinya , (2) mengurangi pengeluaran rumah tangga • Efek dr menurunkan penawaran uang tsb , akan memindahkan kurva AD₁ • menjadi di AD₂ , • Dgn demikian inflasi dpt di tekan , dr tingkat harga P₁ menjadi P₂
  • 19. Gb. 10.8 Efek Kebijakan Moneter dalam Mengatasi Inflasi P1 P2 P0 Y1YfY00 E1 E2 E0 AS AD1 AD2 AD0 TingkatHarga Pendapatan Nasional Riil
  • 20. EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PEMERINTAH & BANK SENTRAL DLM MENGATASI PENGANGGURAN DAN INFLASI• Utk mengatasi pengangguran , bank sentral harus menurunkan suku bunga , sedangkan pemerintah ( Kementrian Keuangan ) hrs menambah pengeluaran pemerintah yg di ikuti pengurangan pemungutan pajak .shg menaikkan pengeluaran agregat ( kenaikan investasi , kenaikan pengeluaran pemerintah , kenaikkan pengeluaran rumah tangga ) • Utk mengatasi inflasi , bank sentral hrs mengurangi penawaran uang , dan menaikan suku bunga , sedangkan pemerintah hrs mengurangi pengeluaran tapi dibarengi dgn menaikan pajak (individu &perusahaan) , shg akan mengurangi pengeluaran pemerintah , mengurangi investasi , mengurangi pengeluaran rumah tangga .
  • 21. KEBIJAKAN PENAWARAN • Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter utk mengatasi pengangguran dan inflasi , dpt dinamakan juga sbg kebijakan segi permintaan • Kebijakan segi penawaran adalah langkah pemerintah yg bertujuan utk mempengaruhi penawaran agregat (AS)
  • 22. STAGFLASI DAN KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN • Stagflasi adalah inflasi yg terjadi ketika pengangguran juga tinggi . Bgm kebijakan segi penawaran digunakan utk mengatasinya . • Permintaan dan penawaran awal masing-masing AD₀ dan AS₀ , dgn keseimbangan di E₀ , yg menggambarkan tingkat harga di P₀ dan pendapatan nasional di Y₀. • Dimisalkan timbul masalah stagflasi , yaitu kenaikan harga-harga dan terjadi pengangguran . • Efek dr stagflasi tsb akan menggeser AS₀ menjadi AS₁ , shg keseimbangan menjadi di E₁ dan pendapatan nasional menurun menjadi di Y₁ , sedangkan harga naik menjadi P₁ • Langkah pemerintah utk mengatasi stagflasi ini , yaitu dgn menjalankan kebijakan segi penawaran , melalui mengurangi pajak atas bahan baku , dan menggalakkan teknologi baru , agar biaya produksi menurun . • Kebijakan tsb , akan mengubah AS₁ menjadi AS₂, shg keseimbangan baru menjadi di E₂ , berarti tingkat harga menjadi di P₂ , dan pendapatan nasional di Y₂ . • Dgn demikian , pengangguran dan inflasi dpt dikendalikan , yaitu harga diturunkan dr P₁ menjadi P₂ , dan pengangguran dpt di tekan yaitu dgn peningkatan pendapatan nasional dr Y₁ menjadi Y₂ .
  • 23. Gb. 10.9 Stagflasi dan Kebijakan Segi Penawaran P1 P2 P0 Y1 Y2 Y0 Yf E1 E2 E0 AD0 AS1 AS2 AS0 0 TingkatHarga Pendapatan Nasional Riil
  • 24. INFLASI DAN KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN • Grafik di bawah ini , menggambarkan bgm inflasi di atasi oleh kebijakan penawaran . • Keseimbangan awal di E₀ , pd perpotongan AD₀ dng AS₀ , pd tingkat harga P₀ , dgn pendapatan nasional di Y₀ . • Perkembangan ekonomi yg pesat , menggeser permintaan agregat dr AD₀ menjadi AD₁ , shg keseimbangan baru menjadi di E₁ , dan tingkat harga naik menjadi di P₁ , dgn pendapatan nasional menjadi di Y₁ . • Dlm keadaan seperti ini , walaupun perekonomian pesat , tapi inflasi berefek buruk thd kemakmuran masyarakat , maka utk mengatasinya pemerintah menjalankan kebijakan penawaran dgn jalan menurunkan biaya-biaya perusahaan , dan mendorong penggunaan teknologi baru ( dgn fasilitas bea masuk ) , • Jika langkah tsb berhasil , maka akan menggeser AS₀ menjadi AS₁ , shg keseimbangan menjadi di E₂ , dan pendapatan nasional menjadi di Yƒ. • Dengan demikian inflasi dpt di atasi (ditekan ) dr P₁ menjadi P₂ .
  • 25. Gb. 10.10 Inflasi dan Kebijakan Segi Penawaran P1 P2 P0 Y0 Y1 Yf E1 E2 E0 AS0 AS1 AD1 AD0 0 TingkatHarga Pendapatan Nasional Riil
  • 26. PENGANGGURAN DGN KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN • Dlm mengatasi pengangguran dgn kebijakan segi penawaran dpt di lihat melalui grafik dibawah , • Keseimbangan awal di E₀ , yg menggambarkan pendapatan nasional di Y₀ , dan tingkat harga di P₀ . • Dlm keseimbangan tsb , terjadi pengangguran yg serius , krn pendapatan nasional jauh di bawah Yƒ , • Pemerintah mengatasinya dgn kebijakan penawaran , yaitu mendorong pengusaha utk meningkatkan produksi , melalui keringanan-keringanan bea masuk , menurunkan tarif bea masuk , • Jika berhasil , maka akan menggeser AS₀ menjadi AS₁ , usaha ini juga akan menggeser AD₀ menjadi AD₁ , shg keseimbangan baru menjadi di E₁ , dgn tingkat harga stabil tetap di P₀ , namun pendapatan nasional meningkat menjdi Y₁ • Pertambahan pendapatan nasional akan mengurangi pengangguran • Dr analisis ini , dpt ditarik kesimpulan , kebijakan segi penawaran cukup efektif mengatasi pengangguran , krn dpt mengeser AS (agregat permintaan) dan menggeser AD (agregat penawaran) , pd tingkat harga yg stabil .
  • 27. Gb. 10.11 Pengangguran dan Segi Penawaran TingkatHarga Pendapatan Nasional Riil P0 Y0 Y1 Yf E0 E1 AS0 AS1 AD0 AD1 0