SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Keperawatan Anak
KEKURANGAN CAIRAN
       RAHMA SETYA P.
       S1 Keperawatan
  STIKES Hang Tuah Surabaya
PENDAHULUAN
     kekuarangan cairan adalah Keadaan dimana
seorang individu yang tidak menjalani masa
puasa atau berisiko mengalami dehidrasi
vaskular, interstisial, atau intravaskular.
     Sebagian besar anak yang meninggal akibat
tubuh mereka dehidrasi (kekurangan cairan).
     Dehidrasi terjadi jika tubuh kehilangan lebih
banyak cairan daripada yang diperoleh. Keadaan
ini dapat timbul pada penyakit mencret yang
berat, terutama jika disertai muntah seperti
penyakit muntaber atau cholera.
CAIRAN TUBUH NORMAL
       Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling
  banyak jumlahnya. Pada orangdewasa kurang lebih 60 %
  dari berat badan adalah air (air dan elektrolit).
 Cairan       cairan intra seluler (CIS) -40% dbb-
               cairan ekstra seluler (CES) -20% dbb-
                   => cairan intersisil (CIT) -15% dbb-
                   => cairan intravaskuler (CIV) -5% dbb-
 Elektrolit Utama
• Dari CES : Natrium (N = 135 - 147 mEq/liter), Klorida (N = 100 -
  106 mEq/liter)
• Dari CIS : Kalium (N = 3,5 - 5,5 mEq/liter), Phospat (N = 3 - 4,5
  mg/liter)
CAIRAN TUBUH NORMAL PADA ANAK
   Cairan tubuh dinyatakan dalam persen dari
berat badan, persentase ini bervariasi sesuai
dengan umur:
   • Pada bayi, cairan tubuh total sekitar 80%
     dari berat badan.
   • Pada anak umur 3 tahun, cairan tubuh
     total sekitar 65% dari berat badan.
   • Pada anak umur 15 tahun, cairan tubuh
     total sekitar 60% dari berat badan.
KEBUTUHAN MASUKAN CAIRAN
•   Bayi baru lahir : 80 sampai 100 mL/kg/24 jam.
•   Bayi : 120 sampai 130 mL/kg/24 jam.
•   Umur 2 tahun : 115 sampai 125 mL/kg/24 jam.
•   Umur 6 tahun : 90 sampai 100 mL/kg/24 jam.
•   Umur 15 tahun : 70 sampai 85 mL/kg/24 jam.
•   Umur 18 tahun : 40 sampai 50 mL/kg/24 jam.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
     Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit
•   Usia
•   Jenis kelamin
•   Sel-sel lemak
•   Stres
•   Sakit
•   Temperatur lingkungan
•   Diet
PENGHITUNGAN CAIRAN TUBUH
    Menurut dr. Sudung O. Pardede, SpA (K), Untuk
menghitung kebutuhan air bagi anak, lazimnya
digunakan 3 metode perhitungan, yaitu berdasarkan
rumus Darrow :
    • Bagi berat badan < 10 kg membutuhkan 100
      ml/kg BB;
    • Bagi berat badan 10-20 kg membutuhkan 1000
      ml + 50 untuk setiap kenaikan BB diatas 10 kg;
    • Bagi yang berat badannya > 20
      kg, membutuhkan 1500 ml + 200 ml untuk
      setiap kenaikan BB diatas 20 kg.
DEHIDRASI
    Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam
keseimbangan air yang disertai output yang
melebihi intake sehingga jumlah air pada
tubuh berkurang.
    Meskipun yang hilang adalah cairan tubuh,
tetapi dehidrasi juga disertai gangguan
elektrolit.
ETIOLOGI
    Dehidrasi paling umum terjadi akibat dari
ketidaknormalan hilangnya cairan, seperti
muntah yang berlebihan atau diare.
    Kemungkinan penyebab lain meliputi
ketidak cukupan pemasukan cairan,
ketoasidosis diabetikum, luka bakar yang
parah, demam tinggi yang lama, dan
hiperventilasi.
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan Gejala              Dehidrasi Ringan         Dehidrasi Sedang                      Dehidrasi Berat

Kehilangan berat badan        3-5 %                    6-9 %                           10 % atau lebih

Kesan dan kondisi umum, Haus, sadar, gelisah           Haus, glisah, atau letrgis Mengantuk; ekstremitas lemas,
bayi dan anak kecil                                    tetapi    iriabel   bila     di dingin, sianotik, lembab, bila
                                                       pegang atau mengantuk           koma
Nadi radial                   Kecepatan   dan   tekanan Cepat dan lemah                Cepat, sangat lemah, kadang
                              normal                                                   tidak teraba
Respirasi                     Normal                   Dalam, mungkin cepat            Dalam dan cepat
Tekanan darah sistolik        Normal                   Normal       tau       rendah, Rendah mungkin tidak terukur
                                                       hipotensi ortostatik
Ekstremitas kulit             Cubitan segera kembali   Cubitan kembali perlahan Cubitan tidak segera kembali
Mata                          Normal                   Cekung                          Sangat cekung
Air mata                      Ada                      Tidak ada atau berkureang Tidak ada
Membrane mukosa               Lembab                   Kering                          Sangat kering
Keluaran kencing              Normal                   Jumlah     berkurang       atau Anuria/oliguria berat
                                                       pekat
Pengisian kembali kapiler Normal                       2 detik                         3 detik
Perkiraan     deficit   cairan 30-50                   60-90                           100 atau lebih
(mL/Kg)
KLASIFIKASI
• Dehidrasi   Isotonik
              Hipertonik
              Hipotonik.
DEHIDRASI ISOTONIK
• Pada dehidrasi isotonik, defisit air dan elektrolit terjadi
  kira-kira pada proporsi seimbang.
• Ini adalah tipe yang paling umum, terhitung 70% kasus
  dehidrasi berhubungan dengan diare pada bayi.
• Kehilangan cairan yang utama melibatkan komponen
  ekstraseluler dan volume sirkulasi darah, membuat
  bayi peka terhadap terjadinya syok hipovolemik.
• Serum sodium (Na+) menurun atau dalam batas
  normal, chloride (Cl-) menurun, dan pottasium (K+)
  normal atau meningkat.
• Kekurangan cairan dapat diperbaiki dalam periode
  waktu 24 jam.
DEHIDRASI HIPERTONIK
• Pada dehdrasi hipertonik, hilangnya air melebihi
  hilangnya elektrolit.
• Pada dehidrasi tipe ini sekitar 20% kasus terjadi
  disebabkan oleh diare yang parah.
• Hal itu menyebabkan pergeseran cairan dari
  intraseluler kompartemen ke ekstra seluler
  kompartemen, dan dapat menimbulkan
  terjadinya gangguan neurologi seperti seizures.
• Na+ menurun, K+ bervariasi, Cl- meningkat.
DEHIDRASI HIPOTONIK
• Pada dehidrasi hipotonik, kekurangan elektrolit melebihi
  kekurangan air.
• Hal itu dapat disebabkan oleh keringat yang berlebih atau
  diare yang parah, sekitar 10% kasus terjadi pada bayi yang
  mengalami diare yang parah.
• Sebagai respon atas dehidrasi hipotonik, pergeseran cairan
  dari kompartemen ekstraseluler ke intraseluler adalah usaha
  untuk menstabilkan keseimbangan osmotik, yang selanjutnya
  akan meningkatkan hilangnya cairan ekstraseluler dan
  biasanya dapat menyebabkan terjadinya syok hipovolemik.
• Na+ menurun, Cl- menurun, K+ bervariasi.
• Volume cairan dan Na+ harus di ganti dalam jangka waktu 24-
  36 jam.
PENANGANAN
REHIDRASI
CARA PEMBERIAN CAIRAN
      Keadaan ini tergantung pada kondisi anak dan tipe
  cairan serta serta ketidakseimbangan elektrolit.
• Peroral. Cara ini digunakan dimana bayi atau anak
  mampu untuk memasukkan cairan peroral, tidak
  muntah dan mengalami diare yang ringan.
• Parenteral. Cairan intravena merupakan pilihan jika
  muntah merupakan sutu gamabaran dan jika cairan
  serta elektrolit hilang dengan cepat krena diare.
• Subkutan. Cara ini berguna, tetapi hanya dapat
  diberikan dalam jumlah yang kecil dalam waktu yang
  relatif pendek.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

More Related Content

What's hot (20)

12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Lupus eritematosus sistemik d&t gunadi
Lupus eritematosus sistemik d&t gunadiLupus eritematosus sistemik d&t gunadi
Lupus eritematosus sistemik d&t gunadi
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
Interpretasi agd
Interpretasi agdInterpretasi agd
Interpretasi agd
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
 
ketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikumketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikum
 
Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management
 
Monitoring hemodinamik invasif
Monitoring hemodinamik invasifMonitoring hemodinamik invasif
Monitoring hemodinamik invasif
 
Restraint
RestraintRestraint
Restraint
 
Standar pelayanan icu
Standar pelayanan icuStandar pelayanan icu
Standar pelayanan icu
 
Proses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwaProses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwa
 
Dasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekgDasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekg
 
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
 
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.pptPRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
teori proses menua
teori proses menuateori proses menua
teori proses menua
 

Similar to Kekurangan cairan

Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxHalimahPramudiyanti
 
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.pptFISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.pptprodid3bima
 
Metabolisme air dan mineral
Metabolisme  air  dan  mineralMetabolisme  air  dan  mineral
Metabolisme air dan mineralReza As
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxSukriSultra
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxLaksanakanTerbaru
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxAyuMustika17
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareYudha09
 
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi beratSimpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi beratArgo Dio
 
DIARE AKUT FIX.pptx
DIARE AKUT FIX.pptxDIARE AKUT FIX.pptx
DIARE AKUT FIX.pptxssusera97960
 
PPT DIARE TOMMY.pptx
PPT DIARE TOMMY.pptxPPT DIARE TOMMY.pptx
PPT DIARE TOMMY.pptxAgnesClaudia2
 
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanterapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanGlennbolang
 
Terapi Cairan Dan Syok Hipovolemik 2.pptx
Terapi Cairan Dan Syok Hipovolemik 2.pptxTerapi Cairan Dan Syok Hipovolemik 2.pptx
Terapi Cairan Dan Syok Hipovolemik 2.pptxtiffsbronte
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanyohanes meor
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
Gangguan keseimbangan elektrolit
Gangguan keseimbangan elektrolitGangguan keseimbangan elektrolit
Gangguan keseimbangan elektrolitRoccijack
 

Similar to Kekurangan cairan (20)

Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
 
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.pptFISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
FISIOLOGI CAIRAN TUBUH.ppt
 
Metabolisme air dan mineral
Metabolisme  air  dan  mineralMetabolisme  air  dan  mineral
Metabolisme air dan mineral
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
Kebutuhan Electrolit
Kebutuhan ElectrolitKebutuhan Electrolit
Kebutuhan Electrolit
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
 
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi beratSimpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
Simpo pkb kegawatan pada diare dengan dehidrasi berat
 
DIARE AKUT FIX.pptx
DIARE AKUT FIX.pptxDIARE AKUT FIX.pptx
DIARE AKUT FIX.pptx
 
Diare Pada Anak
Diare Pada AnakDiare Pada Anak
Diare Pada Anak
 
DEHIDRASI.ppt
DEHIDRASI.pptDEHIDRASI.ppt
DEHIDRASI.ppt
 
PPT DIARE TOMMY.pptx
PPT DIARE TOMMY.pptxPPT DIARE TOMMY.pptx
PPT DIARE TOMMY.pptx
 
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanterapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
 
Terapi Cairan Dan Syok Hipovolemik 2.pptx
Terapi Cairan Dan Syok Hipovolemik 2.pptxTerapi Cairan Dan Syok Hipovolemik 2.pptx
Terapi Cairan Dan Syok Hipovolemik 2.pptx
 
DIARE
DIAREDIARE
DIARE
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Ayen tgs minyak
Ayen   tgs minyakAyen   tgs minyak
Ayen tgs minyak
 
Gangguan keseimbangan elektrolit
Gangguan keseimbangan elektrolitGangguan keseimbangan elektrolit
Gangguan keseimbangan elektrolit
 

More from Rahma Setya

Stresor Psikologik Lansia
Stresor Psikologik LansiaStresor Psikologik Lansia
Stresor Psikologik LansiaRahma Setya
 
Post Power Syndrom
Post Power SyndromPost Power Syndrom
Post Power SyndromRahma Setya
 
Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)Rahma Setya
 
Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Kesehatan MasyarakatPendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Kesehatan MasyarakatRahma Setya
 

More from Rahma Setya (6)

Stresor Psikologik Lansia
Stresor Psikologik LansiaStresor Psikologik Lansia
Stresor Psikologik Lansia
 
Post Power Syndrom
Post Power SyndromPost Power Syndrom
Post Power Syndrom
 
Ageing proses
Ageing prosesAgeing proses
Ageing proses
 
Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)Gouth Athritis (Asam Urat)
Gouth Athritis (Asam Urat)
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Kesehatan MasyarakatPendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Kesehatan Masyarakat
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

Kekurangan cairan

  • 1. Keperawatan Anak KEKURANGAN CAIRAN RAHMA SETYA P. S1 Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya
  • 2. PENDAHULUAN kekuarangan cairan adalah Keadaan dimana seorang individu yang tidak menjalani masa puasa atau berisiko mengalami dehidrasi vaskular, interstisial, atau intravaskular. Sebagian besar anak yang meninggal akibat tubuh mereka dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diperoleh. Keadaan ini dapat timbul pada penyakit mencret yang berat, terutama jika disertai muntah seperti penyakit muntaber atau cholera.
  • 3. CAIRAN TUBUH NORMAL Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak jumlahnya. Pada orangdewasa kurang lebih 60 % dari berat badan adalah air (air dan elektrolit).  Cairan cairan intra seluler (CIS) -40% dbb- cairan ekstra seluler (CES) -20% dbb- => cairan intersisil (CIT) -15% dbb- => cairan intravaskuler (CIV) -5% dbb-  Elektrolit Utama • Dari CES : Natrium (N = 135 - 147 mEq/liter), Klorida (N = 100 - 106 mEq/liter) • Dari CIS : Kalium (N = 3,5 - 5,5 mEq/liter), Phospat (N = 3 - 4,5 mg/liter)
  • 4. CAIRAN TUBUH NORMAL PADA ANAK Cairan tubuh dinyatakan dalam persen dari berat badan, persentase ini bervariasi sesuai dengan umur: • Pada bayi, cairan tubuh total sekitar 80% dari berat badan. • Pada anak umur 3 tahun, cairan tubuh total sekitar 65% dari berat badan. • Pada anak umur 15 tahun, cairan tubuh total sekitar 60% dari berat badan.
  • 5. KEBUTUHAN MASUKAN CAIRAN • Bayi baru lahir : 80 sampai 100 mL/kg/24 jam. • Bayi : 120 sampai 130 mL/kg/24 jam. • Umur 2 tahun : 115 sampai 125 mL/kg/24 jam. • Umur 6 tahun : 90 sampai 100 mL/kg/24 jam. • Umur 15 tahun : 70 sampai 85 mL/kg/24 jam. • Umur 18 tahun : 40 sampai 50 mL/kg/24 jam.
  • 6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit • Usia • Jenis kelamin • Sel-sel lemak • Stres • Sakit • Temperatur lingkungan • Diet
  • 7. PENGHITUNGAN CAIRAN TUBUH Menurut dr. Sudung O. Pardede, SpA (K), Untuk menghitung kebutuhan air bagi anak, lazimnya digunakan 3 metode perhitungan, yaitu berdasarkan rumus Darrow : • Bagi berat badan < 10 kg membutuhkan 100 ml/kg BB; • Bagi berat badan 10-20 kg membutuhkan 1000 ml + 50 untuk setiap kenaikan BB diatas 10 kg; • Bagi yang berat badannya > 20 kg, membutuhkan 1500 ml + 200 ml untuk setiap kenaikan BB diatas 20 kg.
  • 8. DEHIDRASI Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disertai output yang melebihi intake sehingga jumlah air pada tubuh berkurang. Meskipun yang hilang adalah cairan tubuh, tetapi dehidrasi juga disertai gangguan elektrolit.
  • 9. ETIOLOGI Dehidrasi paling umum terjadi akibat dari ketidaknormalan hilangnya cairan, seperti muntah yang berlebihan atau diare. Kemungkinan penyebab lain meliputi ketidak cukupan pemasukan cairan, ketoasidosis diabetikum, luka bakar yang parah, demam tinggi yang lama, dan hiperventilasi.
  • 11. Tanda dan Gejala Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang Dehidrasi Berat Kehilangan berat badan 3-5 % 6-9 % 10 % atau lebih Kesan dan kondisi umum, Haus, sadar, gelisah Haus, glisah, atau letrgis Mengantuk; ekstremitas lemas, bayi dan anak kecil tetapi iriabel bila di dingin, sianotik, lembab, bila pegang atau mengantuk koma Nadi radial Kecepatan dan tekanan Cepat dan lemah Cepat, sangat lemah, kadang normal tidak teraba Respirasi Normal Dalam, mungkin cepat Dalam dan cepat Tekanan darah sistolik Normal Normal tau rendah, Rendah mungkin tidak terukur hipotensi ortostatik Ekstremitas kulit Cubitan segera kembali Cubitan kembali perlahan Cubitan tidak segera kembali Mata Normal Cekung Sangat cekung Air mata Ada Tidak ada atau berkureang Tidak ada Membrane mukosa Lembab Kering Sangat kering Keluaran kencing Normal Jumlah berkurang atau Anuria/oliguria berat pekat Pengisian kembali kapiler Normal 2 detik 3 detik Perkiraan deficit cairan 30-50 60-90 100 atau lebih (mL/Kg)
  • 12. KLASIFIKASI • Dehidrasi Isotonik Hipertonik Hipotonik.
  • 13. DEHIDRASI ISOTONIK • Pada dehidrasi isotonik, defisit air dan elektrolit terjadi kira-kira pada proporsi seimbang. • Ini adalah tipe yang paling umum, terhitung 70% kasus dehidrasi berhubungan dengan diare pada bayi. • Kehilangan cairan yang utama melibatkan komponen ekstraseluler dan volume sirkulasi darah, membuat bayi peka terhadap terjadinya syok hipovolemik. • Serum sodium (Na+) menurun atau dalam batas normal, chloride (Cl-) menurun, dan pottasium (K+) normal atau meningkat. • Kekurangan cairan dapat diperbaiki dalam periode waktu 24 jam.
  • 14. DEHIDRASI HIPERTONIK • Pada dehdrasi hipertonik, hilangnya air melebihi hilangnya elektrolit. • Pada dehidrasi tipe ini sekitar 20% kasus terjadi disebabkan oleh diare yang parah. • Hal itu menyebabkan pergeseran cairan dari intraseluler kompartemen ke ekstra seluler kompartemen, dan dapat menimbulkan terjadinya gangguan neurologi seperti seizures. • Na+ menurun, K+ bervariasi, Cl- meningkat.
  • 15. DEHIDRASI HIPOTONIK • Pada dehidrasi hipotonik, kekurangan elektrolit melebihi kekurangan air. • Hal itu dapat disebabkan oleh keringat yang berlebih atau diare yang parah, sekitar 10% kasus terjadi pada bayi yang mengalami diare yang parah. • Sebagai respon atas dehidrasi hipotonik, pergeseran cairan dari kompartemen ekstraseluler ke intraseluler adalah usaha untuk menstabilkan keseimbangan osmotik, yang selanjutnya akan meningkatkan hilangnya cairan ekstraseluler dan biasanya dapat menyebabkan terjadinya syok hipovolemik. • Na+ menurun, Cl- menurun, K+ bervariasi. • Volume cairan dan Na+ harus di ganti dalam jangka waktu 24- 36 jam.
  • 17. CARA PEMBERIAN CAIRAN Keadaan ini tergantung pada kondisi anak dan tipe cairan serta serta ketidakseimbangan elektrolit. • Peroral. Cara ini digunakan dimana bayi atau anak mampu untuk memasukkan cairan peroral, tidak muntah dan mengalami diare yang ringan. • Parenteral. Cairan intravena merupakan pilihan jika muntah merupakan sutu gamabaran dan jika cairan serta elektrolit hilang dengan cepat krena diare. • Subkutan. Cara ini berguna, tetapi hanya dapat diberikan dalam jumlah yang kecil dalam waktu yang relatif pendek.