Pengertian Kekerasan
Tindakan agresi dan
pelanggaran (penyiksaan,
pemukulan, pemerkosaan, dan
lain-lain) yang dimaksudkan
untuk menyebabkan
penderitaan dan menyakiti
orang lain atau bahkan
binatang.
Tergolong ke dalam dua
bentuk, yaitu :
• kekerasan sembarang
kekerasan dalam skala kecil
atau yang tidak terencanakan.
• kekerasan yang
terkoordinir
dilakukan oleh kelompok-
kelompok baik yang diberi hak
maupun tidak. seperti yang
terjadi dalam perang (yakni
kekerasan antar-masyarakat)
dan terorisme.
Faktor Penyebab Tindak Kekerasan :
1. Ketidakmampuan mengendalikan amarah
2. Lingkungan
3. Konflik interpersonal
4. Kejiwaan seseorang
5. Penyalahgunaan narkoba
Jenis - Jenis Kekerasan
1. Berdasarkan bentuknya
a. Kekerasan fisik, yaitu kekerasan nyata yang
dapat di lihat, di rasakan oleh tubuh. Contoh :
penganiayaan, pemukulan, pembunuhan, dan
sebagainya.
b. Kekerasan psikologis, yaitu kekerasan yang
memiliki sasaran pada rohani atau jiwa. Contoh :
kebohongan, indoktrinasi, ancaman dan tekanan.
c. Kekerasan struktural, yaitu kekerasan yang di
lakukan oleh individu atau kelompok dengan
menggunakan sistem, hukum, ekonomi, atau tata
kebiasaan yang ada di masyarakat. Dapat
menimbulkan ketimpangan-ketimpangan pada
sumber daya, pendidikan, pendapatan,
kepandaian keadilan, serta wewenang untuk
mengambil keputusan.
2. Berdasarkan pelakunya
a. Kekerasan individual adalah kekerasan yang di
lakukan oleh individu kepada suatu atau lebih
individu. Contoh : pencurian, pemukulan,
penganiayaan dan sebagainya.
b. Kekerasan kolektif adalah kekerasan yang
dilakukan oleh banyak individu atau masa.Contoh
: tawuran pelajar tawuran antar mahasiswa
bentrokan antar desa
Cara Menghindari Tindak Kekerasan
• Meningkatkan rasa persaudaraan,
persatuan, kesatuan, dan
kerukunan untuk mencegah
tindak kekerasan.
• Dapat berpikir jernih untuk
menyelesaikan suatu
permasalahan
• Menerapkan perilaku sabar
dalam kehidupan
• Menerapkan prilaku adil,
toleransi, tidak mudah marah
• Meningkatkan iman kepada Allah
SWT.
• Menyelesaikan masalah dengan
cara musyawarah
• Firman Allah swt. Dalam surat asy
syura ayat 38 berikut ini :
• ََِينذَّال َو
واُباَجَتْسا
َ
ْمِهِِّب َرِل
واُماَقَأ َو
َ
َةالَّصال
َ
ْمُهُرْمَأ َو
ى َورُش
َ
ْمُهَنْيَب
َ
َّمِم َو
ا
َ
ْمُهَانْق َز َر
َ
ُقِفْنُي
ََون
artinya:
Dan (bagi) orang-orang yang
menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan salat,
sedang urusan mereka (diputuskan)
dengan musyawarah antara mereka;
dan mereka menafkahkan sebagian
dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka.
Dasar dalam Al – Qur’an dan Al -
Hadist
• “dan janganlah kamu
membuat kerusakan di
muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaiki-nya dan
berdoalah kepada-nya
dengan rasa takut (tidak
akan di terima) dan harapan
(akan di kabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-
orang yang berbuat
baik.” (Q.S. Al A’raf : 56)
• “Dan tidaklah Kami utus
kamu (wahai Muhammad)
kecuali untuk
(menyebarkan) kasih sayang
terhadap seluruh alam”.
(Q.S. al-Anbiyâ’ [21]: 107).
• “…Aku tidak meminta
kepadamu sesuatu upahpun
atas seruanku kecuali kasih
sayang dalam
kekeluargaan…."
Mensyukuri .( QS. Asy
Syuura : 23 )
• “Wahai hamba-hamba-
Ku, Aku haramkan
kezaliman terhadap diri-
Ku,—dan Aku jadikan
kezaliman itu juga haram
di antara kamu,—maka
janganlah kamu saling
mendzalimi satu sama
lain.” (Hadis Qudsi, Sahih
Muslim, kitab al-Birr wa
ash-Shilah wa al-Adab,
no. Hadits: 4674).
• “Jadilah hamba-hamba
Allah yang bersaudara
satu dengan yang lain,
karena seorang muslim
itu saudara bagi muslim
yang lain, tidak
diperkenankan
menzalimi, menipu, atau
melecehkannya.” (Sahih
Muslim, no. hadits: 2564).
سنن الترمذي ١٩١٠: َانَثَّدَح َ
ُدَّمَحُم َُْنب َ
ارَّشَب َانَثَّدَح َ
ُدْبَع َِنَمْحَّالر َُْنب َ
ِِّيدْهَم َانَثَّدَح َُانَيْفُس َْنَع يِبَح
َ
ِب َِْنب يِبَأ َ
تِباَث َِونُمْيَمْنَع َِْنب يِبَأ َ
يبِبَش َْنَع يِبَأ َِّرَذ ََلاَق
ََلاَق يِل َُلوُس َر َ
ِ َّ
َللا ىَّلَص َ
ُ َّ
َللا َ
ِهْيَلَع َ
َمَّلَس َو َ
ِقَّتا َ
ِ َّ
َللا اَمُثْيَح ََتْنُك َْعِبْتَأ َو َ
َةَئِِّيَّسال َ
َةَنَسَحْال اَهُحْمَت َ
ِقِلَاخ َو ََّالن
ََ
اس َ
قُلُخِب َ
نَسَح
ََلاَق يِف َو ابَبْال َْنَع يِبَأ َ
َة َْري َرُه ََلاَق وُبَأ ىَسيِع اَذَه َ
ِيثدَح َ
نَسَح َ
يح ِحَص َانَثَّدَح َ
ُدوُمْحَم َُْنب ََن َ
ْاليَغ
َانَثَّدَح وُبَأ َ
َدَمْحَأ َ
ْميَعُنوُبَأ َو َْنَع ََانَيْفُس َْنَع َ
يبِبَح اَذَهِب َ
ِدَانْسِ ْ
اْل َ
ُه َوَْحن ََلاَق َ
ودُمْحَم َانَثَّدَح َ
يعِك َو َْنَع َُس
ََانَيْف َْنَع َ
ِبيِبَح َِْنب يِبَأ َ
تِباَث َْنَع َِْنبِنوُمْيَم يِبَأ َ
يبِبَش َْنَع َ
ِذاَعُم َِْنب َ
لَبَج َْنَع َ
ِِّيِبَّنال ىَّلَص َ
ُ َّ
َللا َ
ِهْيَلَع
َ
َمَّلَس َو َ
ُه َوَْحن ََلاَق َ
ودُمْحَم َ
ُحي ِحَّصال َو َُِيثدَح يِبَأ َِّرَذ
• Sunan Tirmidzi 1910: dari Abu Dzar ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku:
"Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan
ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat
menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang
baik." Hadits semakna juga diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Abu
Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih
سنن الترمذي ١٩٢٥: َانَثَّدَح َُْنبا يِبَأ ََرَمُع َانَثَّدَح َُانَيْفُس َانَثَّدَح وُرْمَع َُْنب َ
َارنِيد
َْنَع َِْنبا يِبَأ َ
َةَكْيَلُم َْنَع ىَلْعَي َِْنب َْنَعكَلْمَم َ
ِِّمُأ َِاءَد ْرَّدال َْنَع يِبَأ َِاءَد ْرَّدال
ََّنَأ َ
َّيِبَّنال ىَّلَص َ
ُ َّ
َللا َ
ِهْيَلَع َ
َمَّلَس َو ََلاَق اَم َ
ءَْيش َ
ُلَقْثَأ يِف َِان َيزِم َِنِمْؤُمْال َ
َم ْوَي َ
ِةَماَيِقْال
َْنِم َ
قُلُخ َ
نَسَح ََّنِإ َو َ
َ َّ
َللا ََ
ش ِاحَفْالُضِغْبُيَل َ
َءِيذَبْال
ََلاَق وُبَأ ىَسيِع يِف َو ابَبْال َْنَع َ
َةَشِئاَع يِبَأ َو َ
َة َْري َرُه َ
َسنَأ َو َ
َةَماَسُأ َو َِْنب َ
يك ِ
َرش َ
َه َو
اَذ َ
ِيثدَح َ
نَسَح َ
يح ِحَص
• Sunan Tirmidzi 1925: ` dari Abu Darda` bahwasanya
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak
sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang
mukmin kelak pada hari kiamat daripada akhlak yang
baik. Sesungguhnya Allah amatlah murka terhadap
seorang yang keji lagi jahat.".
َانَثَّدَح
َ
ُدَّمَحُم
َُْنب
َ
ِدْبَع
َ
ِ َّ
َللا
َِْنب
َ
ْريَمُن
َ
َّدَح
َانَث
يِبَأ
َانَثَّدَح
َ
ُءَّاي ِ
رَك َز
َْنَع
َ
َّشال
َ
ِِّيِبْع
َْنَع
َِانَمْعُّنال
َِْنب
َ
يرِشَب
ََلاَق
ََلاَق
َ
ُلوُسَر
َ
ِ َّ
َللا
ىَّلَص
َ
ُ َّ
َللا
َ
ِهْيَلَع
َ
َمَّلَس َو
َ
َثَم
َ
ُل
ََينِنِمْؤُمْال
يِف
َ
ْمِهِِّدا َوَت
َ
ُحا َرَت َو
َ
ْمِهِم
َ
ْمِهِفُطاَعَت َو
َ
ُلَثَم
َ
ِدَسَجْال
اَذِإ
ىَكَتْشا
َ
ُهْنِم
َْضُع
َ
و
ىَعاَدَت
َ
ُهَل
َُرِئاَس
َ
ِدَسَجْال
َ
َّسالِب
َِ
رَه
ىَّمُحْال َو
َانَثَّدَح
َُقَحْسِإ
َ
ُّيِلَظْنَحْال
َان َرَبْخَأ
َ
ير ِ
رَج
َْنَع
َ
فِِّ
رَطُم
َْنَع
َ
ِِّيِبْعَّشال
َْنَع
َ
ْعُّنال
َِانَم
َِْنب
َ
يرِشَب
َْنَع
َ
ِِّيِبَّنال
ىَّلَص
َ
ُ َّ
َللا
َ
ِهْيَلَع
َ
َمَّلَس َو
َ
ِهِوَْحنِب
• Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling
kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah
seperti sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya
merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain
ikut merasakan sulit tidur dan demam ( HR. Muslim ).
Hikmah Menghindari Perilaku
Kekerasan
• Membuat hati lebih nyaman dan tenteram.
• Tidak mempunyai musuh.
• Tidak meresahkan masyarakat.
• Terhindar dari perbuatan keji dan tercela.
• Disayang Allah.
• Memiliki banyak teman.
• Mudah bergaul.
• Lebih mudah mendapat bantuan saat butuh
pertolongan.
• Disenangi masyarakat sekitar.