Dokumen tersebut membahas metode dan teknik pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika. Beberapa metode yang dijelaskan adalah metode ceramah, tanya jawab, drill dan latihan, penemuan, inkuiri, dan diskusi. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa teknik pemecahan masalah seperti terka uji perbaiki, memandang dari sudut pandang yang berbeda, dan membuat gambar.
3. 1. Pengertian Metode Pembelajaran dan Teknik
Pembelajaran
a. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan sebuah cara yang
digunakan guru untuk melaksanakan rencana yaitu
mencapai tujuan pembelajaran yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata atau praktis.
b. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara
spesifik yang dilakukan seseorang dalam menerapkan
suatu metode pembelajaran. Satu metode pembelajaran
dapat menggunakan beberapa teknik pembelajaran.
4. 2. Metode-Metode Pemecahan Masalah Matematika
Metode adalah suatu cara yang teratur atau yang telah dipikirkan secara
mendalam untuk digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Metode
mengajar adalah suatu cara yang direncanakan dan digunakan pendidik
apakah ia guru atau dosen dalam proses pembelajran agar tujuan
tercapai. Hakikat metode mengajar matematika adalah cara yang teratur
yang telah dipikirkan secara mendalam untuk digunakan.
Beberapa contoh metode mengajar yang akan dibahas ini dipakai dalam
pembelajaran matematika. Setiap metode mengajar akan dijelaskan
tentang pengertian, karakteristik, keunggulan, dan kelemahanya dan
ketetpatan menggunakan metode itu.
5. a. Metode ceramah
Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru atau dosen
didepan kelas. Alat interaksinya adalah berbicara. Dalam ceramahnya pengajar
megajukan pertanyaaan-pertanyaan akan tetapi dalam kegiatan yang dominan
metode ini adalah peserta didik mendengarkan dengan teliti dan mencatat
pokok-pokok penting yang dikemukakan pengajar bukan menjawab
pertanyaannya.
b. Metode tanya jawab
Melibatkan suatu kelas dalam tanya jawab adalah langkah pertama dalam
pengajaran satu arah. Ini adalah awal pengenalan bahwa pelajaran berlangsung
ketika murid-murid secar verbal maupun intelektual terlibat dalam situasi
pengajaran.
metode tanya jawab adalah metode pembelajaran dimana guru senantiasa
bertanya tentang hal-hal yang bersifat factual. Metode ini juga menekankan
pada keterampilan siswa dalam bertanya sekaligus dalam mendengar.
6. c. Metode drill dan latihan
Metode drill disebut juga metode latihan keterampilan yaitu metode mengajar, dimana siswa
diajak ketempat keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaiman cara
menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manffatnya, dan sebaginaya. Drill merupakan suatu
cara mengajarkan dengan banyak memberikan latihan.
d. Metode penemuan/discovery method
Penemuan ini adalah suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan melalui proses
menemukan. Peserta didik menemukan sendiri pola-pola dan struktur matematika melalui
sederetan pengalaman belajar yang lampau. Metode discovery merupakan komponen dan
praktik pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif,
berorientasi pada proses, menggarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif
7. e. Metode inkuiri
Metode inkuiri adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa
yang telah didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek
belajar yang aktif. Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru
tetap memegang peranan penting dalam mendesain pengalaman belajar. Guru berkewajiban
menggiring peserta didik dalam melakukan kegiatan.
f. Metode ekspositori
Metode ekspositori pada mulanya dikenal sebagai metode pembelajaran yang berpusat diguru,
siswa tidak banyak aktif dalam interaksi antara guru dengan murid. Kemudian ekspositori
berkembang menjadi suatu cara pembelajaran dimana dominasi guru berkurang, siswa menjadi
aktif, sehingga pusat pembelajaran ada pada siswa. Metode ekspositori adalah metode terpadu
terdiri dari metode informasi, metode demonstrasi, metode Tanya jawab, metode latihan dan pada
kahir pelajaran diberikan tugas.
8. g. Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara dalam pembelajaran matematika dimana
diawali tugas menyelesaikan satu judul dalam satu pokok bahasan matematika
tiap kelompok dengan soal yang berbeda, kemudian mereka mempresentasikan
hasilnya, ada penyaji dan pemandu serta peserta diskusi atau audien.
h. Metode STAD-JIGSAW-GI-TGT
Metode STAD adalah menekankan aktivitas dan interaktif para siswa, saling
memotivasi dan membantudalam memahami suatu materi pelajaran.
9. i. Metode TGT (Tournamen Game Team)
TGT menggunakan turnamen akademik dan kuis-kuis serta system skor
kemajuan individu. Para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan
anggota yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka
j. Metode bermain
Bermain dengan matematika merupakan praktik yang luas dalam kelas
matematika. Tujuannya untuk kepuasan siswa, tetapi tujuan kognitifnya samar-
samar, kadang kala dianggap sebagai upah dan pengisi waktu kosong
10. k. Metode laboratorium
Metode laboratorium adalah metode untuk membimbing
siswa menemukan fakta matematika. Fungsi metode ini
adalah menolong menanggalkan sifat-sifat abstrak
matematika, membuat subjek menarik karena
penggabungan permainan dan aktivitas.
11. 3. Teknik-Teknik Pemecahan Masalah Matematika
a. Terka, Uji, dan Perbaiki.
Teknik yang akan diperkenalkan disini, dahulu dikenal sebagai coba dan salah
(trial-and-error). Tetapi nama tersebut memberikan kesan bahwa dengan
mencoba yang akan diperoleh hanyalah suatu kesalahan. Nama yang lebih tepat
adalah mencoba dan mengulangi hasil yang masih perlu diperbaiki. Teknik ini
memperlihatkan cara berpikir yang biasa muncul di dalam soal-soal matematika
yang lebih tinggi.
Cara Pandang Berbeda.
Seringkali untuk soal dapat diselesaikan dengan memandang dengan dua cara
pandang yang berbeda.
12. b. Menyelesaikan soal yang lebih sederhana.
Banyak soal yang diberikan dapat lebih mudah dilihat pada soal-soal serupa
tetapi dengan bentuk yang lebih sederhana.
c. Kasus Ekstrem.
Seringkali suatu soal mempunyai banyak kemunkinan cara menyelesaikannya.
Tetapi seringkali soal tersebut dapat diselesaikan hanya dengan mengambil
kasus ekstrem (situasi di mana keadaannya paling besar atau paling kecil).
d. Membuat Gambar.
Soal-soal yang diberikan disini selalu dapat diselesaikan dengan
menggunakan persamaan, sistem persamaan, sistem persamaan atau cara
lain. Tetapi dengan menggunakan gambar, soal dapat diselesaikan dengan
muda
13. A. Kriteria Pemecahan Masalah
Tidak semua soal matematika dapat dikategorikan sebagai soal pemecahan masalah,
walaupun soal tersebut berupa soal cerita yang penyelesaiannya memerlukan
perhitungan matematika. Jika suatu soal diberikan pada siswa dan siswa langsung
tahu cara pemecahannya, maka soal tersebut tidak termasuk soal yang bertipe
pemecahan masalah.
14. B. Jenis-jenis masalah dalam matematika beserta contohnya
Masalah dalam matematika dapat dibagi atas beberapa macam. Para ahli
membagi masalah tersebut dalam berbagai jenis berdasarkan sudut
pandang masing-masing.
Menurut Polya (1957) (dalam Dindyal, 2005: 70), masalah dibagi atas dua
macam, yaitu masalah rutin dan masalah tidak rutin. Hal ini sejalan dengan
pendapat Sternberg dan Ben-Zeev (1996: 32) bahwa masalah matematika
terbagi atas masalah rutin dan masalah tidak rutin.
Masalah rutin adalah suatu masalah yang semata-mata hanya merupakan
latihan yang dapat dipecahkan dengan menggunakan beberapa perintah
atau algoritma.
Masalah tidak rutin lebih menantang dan diperlukan kemampuan kreativitas
dari pemecah masalah. Menurut Sternberg dan Ben-Zeev (1996: 32),
masalah yang tidak rutin muncul ketika pemecah masalah mempunyai suatu
masalah tetapi tidak segera mengetahui bagaimana memecahkannya.
15. Jenis masalah dalam pembelajaran SD ada 4 yaitu:
a. Masalah Translasi
Masalah translasi adalah masalah yang berhubungan aktivitas sehari-hari siswa.
Contoh: Ade membeli permen Sugus 12 buah.Bagaimana cara Ade membagikan
kepada 24 orang temannya agar semua kebagian dengan adil?
b. Masalah Aplikasi
Masalah aplikasi adalah masalah yang menerapkan suatu konsep,rumus
matematika dalam sebuah soal-soal matematika. Contoh : suatu kolam berbentuk
persegi panjang yang berukuran panjang 20 meter dan lebar 10 meter. Berapa
luas kolam tersebut?
c. Masalah Proses/Pola
Masalah proses/pola adalah masalah yang memiliki pola, keteraturan dalam
penyelesainnya. Contoh: 2 4 6 8 ... Berapa angka berikutnya?
d,. Masalah Teka-teki
Masalah teka-teki adalah masalah yang sifat menerka atau dapat berupa
permainan namun tetap mengacu pada konsep dalam matematika. . Contoh: Aku
adalah anggota bilangan Asli, aku adalah bilangan perkasa,jika kelipatannku
dijumlahkan angka-angkanya hasilnya adalah aku, siapakah aku?
16. C. Jenis-jenis Pemecahan Masalah Beserta Contohnya
Berikut ini beberapa adalah jenis pemecahan masalah yang diterapkan
dalam pembelajaran siswa sekolah dasar :
a. Bekerja Mundur
Cara ini digunakan ketika pemecah masalah mendapati suatu masalah yang
memiliki titik akhir (end-point) namun mendapati terlalu banyak/rumit cara untuk
menyelesaikan masalah ketika melalui titik awal permasalahan.
b. Mencari Pola
Salah satu kecantikan matematika adalah kelogisan dan keteraturan yang menjadi
sifat alaminya. Kelogisan tersebut dapat terlihat secara ‘fisik’ sebagai pola maupun
serangkaian pola.
17. c. Menyelesaikan dengan analogi yang lebih sederhana
Sekarang kita telah mengetahui bahwa terdapat banyak cara dalam
memecahkan masalah matematika. Namun, yang menjadi fokus dalam setiap
permasalahan adalah bagaimana menemukan dan menentukan metode yang
terbaik, dan paling efesien.
d. Meninjau Kasus Ekstrim
Beberapa soal dapat dipecahkan dengan mudah dengan meninjau kasus
ekstrim dalam soal tersebut. Dengan meninjau kasus ekstrim kita mungkin
merubah variabel tetapi hanya variabel yang tidak mempengaruhi soal awal.
18. e. Membuat Gambar (Visualisasi Masalah)
Membuat gambar/visualisasi dalam geometri bukanlah suatu hal yang baru.
Namun bagaimana jika dibuat untuk jenis soal lain? Gambar/visualisasi akan
berfungsi sebagai fasilitator untuk menyelesaikan masalah dibanding sebagai
unsur-unsur dari permasalahan.
f. Terkaan Cerdas dan Pengujian
Dalam strategi ini kita akan membuat terkaan kemudian mengetesnya ke
dalam soal. Meskipun demikian, metode ini cukup berbeda dengan trial-and-
error karena terjadi pembatasan nilai variabel yang pada akhirnya terfokus
kepada jawaban yang dicari. Dalam metode ini, jawaban akan terlihat lebih
teratur.
19. g. Menghitung Semua Kemungkinan
Strategi ini seringkali disebut dengan “mengeliminasi/menghilangkan
kemungkinan” yakni strategi di mana pemecah masalah menghilangkan
kemungkinan jawaban sampai menyisakan jawaban yang benar.