5. Pendahuluan
Mencegah penyakit merupakan segala bentuk pencegahan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk
menghindari atau mengurangi risiko, masalah, dan
dampak buruk akibat dari suatu penyakit, baik penyakit
menular maupun tidak menular. Setiap penyakit terdapat
penyebab dan factor resikonya. Dengan menghindari
penyebab dan factor resiko maka penyakit dapat dicegah
agar tidak menimbulkan manifestasi di dalam tubuh.
Penyebab umum timbulnya penyakit tidak jauh dari pola
hidup, kebiasaan dan higienitas diri serta sanitasi
lingkungan tempat tinggal.
6. — HR.Muslim.
“Jagalah lima perkara sebelum datang lima
perkara; muda sebelum tua, sehat sebelum
sakit, kaya sebelum miskin, lapang sebelum
sempit, dan hidup sebelum mati.”
7. Dari hadist tersebut kita tahu bahwa
mencegah penyakit merupakan suatu
hal yang penting untuk dilakukan.
Selain itu, menjadi orang sehat tanpa
ada gangguan penyakit memungkinkan
seseorang untuk menjadi lebih
produktif dalam menjalani hidupnya.
LANJUTAN
9. Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Perilaku
ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme dan kemudian organisme tersebut
merespons (Skiner dalam Notoatmodjo, 2007).
Berdasarkan batasan yang dikemukakan Skinner,
maka perilaku kesehatan adalah suatu respons
seseorang terhadap stimulus atau objek yang
berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit dan faktor-
faktor yang mempengaruhi kesehatan seperti
pelayanan kesehatan, makanan, minuman dan
lingkungan (Notoatmojo, 2003).
TEORIMENURUTUMUM
10. Perilakukesehatandapatdikategorikanmenjadi
empatkelompok(Notoadmojo,2010):
1. Perilaku sakit dan penyakit
a. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat.
Hal ini mengandung maksud bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan
relative, maka dari itu orang yang sehat pun perlu diupayakan supaya
mencapai tingkat kesehatan yang seoptimal mungkin, misalnya makan
makanan yang bergizi, olah raga dan sebagainya.
b. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit serta
pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit. Perilaku
pencegahan ini merupakan respon untuk melakukan pencegahan penyakit,
termasuk juga perilaku untuk tidak menularkan penyakit kepada orang
lain.
11. lanjutan
c. Perilaku pencarian pengobatan, yaitu perilaku mencari atau
melakukan pengobatan seperti usaha mengobati sendiri penyakitnya
atau mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan moderen.
d. Perilaku pemulihan pengobatan, yaitu perilaku yang berhubungan
dengan usaha-usaha pemulihan kesehatan setelah sembuh dari suatu
penyakit.
12. lanjutan
2. Perilaku pencarian dan penggunaan system
Atau fasilitas pelayanan kesehatan, atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan.
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit
dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri sampai
mencari pengobatan yang lebih baik.
3. Perilaku terhadap makanan
Yaitu respons seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupannya.
Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap dan praktik seseorang terhadap makanan
serta unsur-unsur yang terkandung didalamnya (zat gizi), pengelolaan makanan, dan
sebagainya sehubungan kebutuhan tubuh kita.
4. Perilaku kesehatan lingkungan
Bagaimana seseorang merespons lingkungan, baik lingkungan fisik maupun social budaya dan
sebagainya. Sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.
13. BerdasarkanpendapatOgden(1996)menentukantiga
bentukperilakukesehatanyangmeliputi:
1. Perilaku sehat (a health behaviour)
Yaitu perilaku yang bertujuan mencegah penyakit (seperti makan,
diet kesehatan).
2. Perilaku sakit (a illness behaviour)
Yaitu perilaku mencari pengobatan (seperti pergi ke dokter).
3. Perilaku peran sakit (a sick role behaviour)
Yaitu tindakan yang bertujuan untuk mendapatkan kesehaatan
(seperti minum obat yang sudah diresepkan, beristirahat).
14. Pencegahanpenyakitdapatdipahamisesuaidengan
aktivitaskesehatanpadatingkatprimer,sekunder,
dantersier Poter &Perry(2009).
1. Pencegahan Primer
Penyedia pencegahan primer memiliki perlindungan khusus terhadap penyakit
untuk mencegah terjadinya suatu penyakit. Contohnya termasuk imunisasi
massal (polio prypiritis diptheria) untuk mencegah penyakit menular akut
yang mengurangi faktor risiko (tidak aktifnya tekanan darah tinggi tekanan
darah tinggi) dan pengendalian asap udara (asap pasif, asbes) air (polutan
kimia) dan kebisingan (pelepasan luringness Mesin) Polusi Untuk mencegah
penyakit kronis.
15. lanjutan
2. Pencegahan Sekunder
Masalah sekunder berkaitan dengan upaya pendidikan edukasi yang terorganisir dan
digunakan untuk mempromosikan kesimpulan kasus carly individu yang menderita
penyakit sehingga intervensi segera dapat dilakukan untuk menghentikan proses
patologis dan membatasi ketidaksuburan. Pendidikan publik untuk mempromosikan
pemeriksaan payudara sendiri dan pemeriksaan diri terhadap testis atau penggunaan
alat rumah tangga untuk pendidikan darah okultisme pada spesimen tinja adalah
contoh pencegahan sekunder. Bila pencegahan primer tidak tersedia, pencegahan
sekunder (diagnosis dini dan suntikan) adalah garis pertahanan pertama yang
menyerang penyakit ini. Dalam situasi lain, tindakan pencegahan primer mungkin
tersedia namun tidak membantu pencegahan sekunder.
16. lanjutan
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier diarahkan untuk meminimalkan operasi residual dari
penyakit dan membantu klien belajar hidup secara produktif dengan
keterbatasan. Program rehabilitasi jantung yang disertai dengan infark
miokard atau obat kardiovaskular merupakan hasil yang sangat baik dari
layanan pencegahan tersier.
17. 1. Perobatan Kenabian (al-Thibb al-Nabawî)
Kitâb al-Tibb dalam Shahîh al-Bukhârî merefeksikan padangan Imâm al-
Bukhârî tentang cakupan kesehatan dan perobatan dalam
Islam. Penjelasan juga ditemukan dalam buku penjelasan al-‘Aynî. Inilah
kemungkinan besar yang menyebabkan mengapa para penulis kitab
penjelasan Shahih al-Bukhârî ini tampaknya memiliki pemahaman yang
cukup luas dan mendalam tentang ilmu-ilmu kesehatan dan
kedokteran, yang relatif lebih luas dibanding ketika pada masa Nabi
Muhammad SAW, abad ke-7, dan tatkala Imam Bukhârî menghimpun dan
meneliti Hadis, abad ke-9.
TEORIMENURUTISLAM
18. 2. Kesehatan Paripurna
Ini menunjukkan bahwa umat Islam seharusnya menyadari sepenuhnya
kesehatan fsik dan jiwa karena, di dalam Islam,nafas dan jasad, jiwa dan
benda, iman dan dunia telah dianugerahi kedudukan dan kepentingan yang
sama. Jika demikian, pembagian Ibn Hajar tentang kesehatan menunjukkan
bahwa seseorang dapat meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat selama ia
secara fsik dan jiwa sehat, dan ini dapat diperoleh dengan ilmu pengetahuan
medis yang melestarikan dan memulihkan kesehatan.
lanjutan
19. 3. Pencegahan Penyakit dan Pelestarian Kesehatan
Imâm al-Bukhârî menyadari sepenuhnya bahwa tugas kedokteran yang hampir
disepakati semua pihak dapat dipilah kepada tiga bidang besar, yaitu promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, dan pemulihan kesehatan. Terkait dengan yang
pertama, Imam Bukhârî terkait dengan promosi kesehatan dan langkah-langkah
pencegahan terhadap penyakit. Langkah pencegahan lain dalam Shahih al-Bukhârî
termasuk karantina wabah epidemik, pencegahan terhadap al-judzam, pencegahan
terhadap penyakit yang mungkin terjadi akibat jatuhnya lalat ke dalam
cairan, pelarangan minuman memabukkan, pengharaman bunuh diri hingga kehatihatian
terhadap api dalam rumah. Dengan kata lain tujuan penting ilmu kedokteran adalah
untuk menyelamatkan hidup manusia dan mengurangi penderitaan makhluk hidup.
lanjutan
20. 4. Penyembuhan Penyakit
Imam Bukhârî juga menghimpun Hadis-hadis terkait dengan metode
penyembuhan penyakit yang dipraktikkan pada masa Muhammad Saw. Ditemukan
bahwa metode penanganan penyakit pada waktu itu dapat dikatakan cukup maju
mencermati tingkat perkembangan pengetahuan pada waktu itu. Dalam berbagai
kasus kejadian, banyak para Sahabat Nabi merawat pasien yang menderita
penyakit tertentu pada waktu itu dan sebagian sukses menyembuhkannya tanpa
menguasai pengetahuan dan teknologi medis pada hari ini tetapi karena mereka
semata-mata mengamalkan arahan Nabi Muhammad Saw.
lanjutan
21. Dus, penyakit yang disebabkan oleh salah satu di antaranya harus
ditangani dengan berbekam ,yaitu mengeluarkan darah kotor dari
tubuh, atau dengan meminum madu, atau ramuan herbal
lain. Penyakit non-material, menurut Ibn Hajar, dirawat sesuai
dengan yang diungkapkan oleh Hadis, ”Demam adalah akibat
panasnya, oleh karenanya sembuhkanlah demam dengan air”.
lanjutan
23. Untuk mengatasi suatu wabah salah satunya adalah dengan menerapkan karantina atau
isolasi terhadap penderita.
A Mukharom dan Arvik 2020
Diriwayatkan dalam hadits berikut ini: "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah,
maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada,
maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari).
Rasulullah memperingatkan umatnya untuk jangan mendekati wilayah yang sedang
terkena wabah. Sebaliknya, jika sedang berada di tempat yang terkena wabah, mereka
dilarang untuk keluar. Kebijakan karantina dan isolasi khusus yang jauh dari pemukiman
penduduk apabila terjadi wabah penyakit menular. Ketika diisolasi, penderita diperiksa
secara detail. Lalu dilakukan langkah-langkah pengobatan dengan pantauan ketat.
24. Cara untuk mencegah sebuah penyakit salah satunya adalah cuci tangan sebelum makan
dengan air mengalir dan sabun atau antiseptik.
Tangan adalah organ tubuh yang paling sering terkontaminasi bakteri melalui sentuhan
atau pegangan, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, akan menurunkan kejadian
diare sampai 47% dan insfeksi saluran pernafasan atas (ISPA).
Sebsar 30 %, bahkan, penyakit penyakit inspeksi lain yang lebih berbahaya, seperti:
hepatitis A, Toxoplasmosis dan sebagainya, dapat dicegah penularannya dengan mencuci
tangan benar sebelum makan.
B Khairul Anam 2016
25. Dijelaskan dalam hadits dari Aisyah radhiallahu’anha, beliau
berkata:
“Rasullullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau
berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau
mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau
minum.” (HR. Abu Daud no.222, An Nasa’i no.257, dishahihkan Al
Albani dalam Shahih An Nasa’i)
Lanjutan
26. Cara mencegah sebuah penyakit adalah dengan meditasi. Seseorang
lebih mudah terkena penyakit karena sistem imunnya rendah. Dalam
rangka meningkatkan sistem imun maka dapat dilakukan cara yaitu
meditasi atau relaksasi agar pikiran selalu positif sehingga
mengakibatkan organ tubuh menjadi rileks Melakukan meditasi dalam
Islam adalah dengan berdzikir maupun dengan menjalankan shalat.
C Sonia 2020
27. Sayyid Qutbh dalam (Tafsir Fi Zhilalil Qur’an jilid 1:171) Dengan
melakukan shalat maka akan memunculkan kesabaran yang akan
tetap ada dan tidak akan terputus. Selain mempertebal keimanan
dan kesabaran, shalat juga menjadikan seorang muslim lebih ridha,
tenang, teguh, dan yakin (Suparman, 2015).
lanjutan
28. D Novri dan Esri 2021
Salah satu cara mencegah penyakit adalah dengan rutin olahraga. Menurut
(Joko, 2011), lahraga yang cukup dapat membantu mengurangi ketegangan anda.
Berolahraga membantu anda lebih sehat, meningkatkan energi dan stamina anda,
membuat pikiran lebih fresh, dan membuat tidur lebih pulas.Melakukan kegiatan
aktivitas fisik seperti berolahraga sangatlah besar manfaatnya bagi tubuh dan
pikiran. Melakukan olahraga secara rutin dapat mengurangi tekanan darah tinggi,
membantu mengelola berat badan serta mengurangi resiko penyakit jantung,
stroke dan diabetes.
29. lanjutan
Rasulullah SAW sendiri adalah pribadi yang gemar berolahraga. Beliau
sering mengadakan adu lari cepat dan adu ketangkasan berkuda dengan para
sahabat sebagaimana dapat kita baca dalam hadits-hadits.
Dalam pandangan ulama fikih, olahraga (Bahasa Arab: al- Riyadhat) termasuk
bidang ijtihadiyat. Secara umum hukum melakukannya adalah mubah, bahkan
bisa bernilai ibadah, jika diniati ibadah atau agar mampu melakukannya
melakukan ibadah dengan sempurna dan pelaksanaannya tidak bertentangan
dengan norma Islami.
30. You can enter a subtitle here if
you need it
01
kesimpulan
04
31. A Kesimpulan
Hidup ini memang tidak akan terlepas pada musibah atau ujian. Tak sedetik pun manusia
sepi dari ujian Allah. Begitu pentingnya pencegahan, al-qur’an menggandengkan
kebersihan dengan taubat. Sebagai mahkota terindah bagi kehidupan manusia,
kesehatan harus dijaga, ditingkatkandan dilestarikan melalui upaya dan usaha
pencegahan (preventif). “Not to break is better than to mend” Mencegah lebih baik
daripada mengobati.
Tidak hanya sekedar sehat, fisik manusia adalah adalah makhluk ciptaan Allah SWT
yang paling mulia daripada makhluk-makhluk lainnya dengan diberi karunia fisik , akal
dan syahwat, kesempurnaan tersebut menjadikan makhluk yang mempunyai kekuatan
fikiran dan kemampuan mengatur emosi baik dalam kehidupa pribadinya maupun dalam
kehidupan sosialnya.
32. Daftar Pustaka
Anam, K. (2016). Pendidikan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Presfektif Islam. Jurnal
Sagacious, 3(1).
Asri, N., & Lely Octaviana, E. S. (2021). AktivitasOlahraga Di MasaPandemi COVID-19 Terhadap
Tingkat Stres Mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Islam Kalimantan Muhammad
Arsyad Al Banjari Banjarmasin. Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu
Keolahragaan). Halaman Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan), 4(1), 53-65.
Mukharom, M., &Aravik, H. (2020). KebijakanNabi Muhammad Saw Menangani Wabah Penyakit
Menular dan Implementasinya dalam Konteks Penanggulangan Coronavirus Covid-
19. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 7(3), 239-246.
Sonia, S. S. S. (2020). Pengaruh Meditasi Dalam Pendidikan Islam Untuk Memperkuat Sistem
Imun Sebagai Tindakan Melawan Covid-19. Al Ulya: Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 210-225.
33. Supriatna, E. (2020). Wabah Corona Virus Disease Covid 19 Dalam Pandangan
Islam. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(6), 555-564.
KESEHATAN DAN PEROBATAN DALAM TRADISI ISLAM: KAJIAN KITAB SHAHIH
AL-BUKHÂRÎ Nurhayati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sumatera Utara
Ahkam: Vol. XVI, No. 2, Juli 2016
Jurnal Perilaku Pencegaha. Penyakit , Repository Unimus oleh M Hidayatullah · 2017 —
Perilaku pencegahan penyakit
Daftar Pustaka