SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
TUGAS 1
Waspadalah!
Serigala Berbulu Domba Tebar Kebencian Lewat Media Sosial
Mata Kuliah: Wawasan Kebangsaan
Due date: 16 September 2017
OLEH:
Kelompok I
1. Hijriyatul Fajriyah [02311740000004]
2. Risky Dwi Amalia [02311740000056]
3. Ferry Dwi Cahya [08211740000014]
4. Rico Feryanto [02411740000007]
5. Siti Farida [02411740000017]
Tugas ini adalah hasil karyanya sendiri,
dan bahwa catatan referensi yang jelas telah dituliskan
bagi setiap penggunaan pikiran atau tulisan orang lain
Diterima oleh Dosen/Asisten/Staftanggal:
Paraf/ttd penerima:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Internet sudah tidak asing bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Saat ini
pengguna Internet di Indonesia mencapai 63 juta orang. Dari banyak angka
tersebut, 95% merupakan pengguna aktif media sosial. Menurut Selamatta
Sembiring, Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan
Komunikasi Publik (IKP), Facebook dan Twitter menjadi media sosial paling
favorit di Indonesia. Hal ini didukung dengan predikat peringkat 4 yang
disandang Indonesia sebagai negara pengguna Facebook terbesar setelah USA,
Brazil, dan India.
Sayangnya, dari predikat tersebut masyarakat Indonesia hanya menjadi
konsumen dari konten-konten yang disajikan dalam media sosial. Berita adalah
salah satu konten yang paling banyak dimuat dalam media sosial. Kebenaran
akan konten berita yang dimuat dari media sosial masih disangsikan. Menurut
CNN, setidaknya ada delapan ratus ribu situs penyebar hoax tumbuh subur di
Indonesia. Tidak adanya batasan yang jelas membuat makin besarnya masyarakat
Indonesia mempercayai mentah-mentah isi konten.
Selain dapat mengakses berita melalui media sosial, masyarakat
Indonesia juga dapat mengomentari konten suatu Media sosial. Seringkali,
adanya hoax menimbulkan provokasi. Banyak dijumpai kata-kata kasar yang
menjurus terhadap etnis, agama, budaya, ataupun instansi tertentu akibat
tanggapan dari sebuah berita. Hal tersebut tentunya sudah menyalahi fungsi
bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia yang pada
awalnya sebagai sarana pemersatu dalam berkomunikasi di media sosial justru
akhirnya berujung membawa perpecahan. Kerugian lain sebagai implikasi hoax
yang tumbuh subur di media sosial antara lain menaikkan angka kriminalitas,
kerugian materi, bahkan kematian.
Semakin kencangnya hoax dalam kehidupan media sosial di Indonesia
mengindikasikan tingginya akan niat untuk memecah belah persatuan rakyat.
Adanya UU ITE seakan masih awam bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Dalam praktiknya, pengguna Media sosial Indonesia banyak yang tidak
memerhatikan aturan yang terkandung di dalam UU ITE. Menurut pasal 28 ayat
(2) UU ITE akan larangan setiap orang menyebarkan informasi yang bertujuan
menimbulkan kebencian dan permusuhan antar individu atau kelompok
berdasarkan latar belakang suku, agama, ras maupun golongan, seharusnya
Media sosial. Dari pernyataan tersebut memunculkan sebuah pertanyaan, dimana
sebetulnya letak penegakan UU ITE terhadap hoax yang merajalela di
masyarakat?
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana fakta penggunaan Bahasa Indonesia sebagai sarana
komunikasi di media sosial ?
1.2.2 Apa dampak dari berita hoax yang tersebar di media sosial?
1.2.3 Seberapa tahukah masyarakat Indonesia tentang UU ITE?
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penulisan artikel ilmiah populer dengan topik Bahasa
Indonesia dan UU ITE adalah:
1.3.1 Data penelitian terkait resposi masyarakat terhadap pengetahuan
dampak berita hoax dan pengetahuan seputar UU ITE diambil dengan metode
suvei acak
1.3.2 Penelitian hanya difokuskan pada pengalaman pengguna media sosial
seperti facebook, line, instagram, twitter, dan telegram terkait UU ITE,
penyikapan terhadap hoax secara personal dan interpersonal, bukan pada
merumuskan hukum dan perundang-undangan baru.
1.4.Tujuan
1.4.11 Mengetahui tentang bahaya hoax di media sosial terhadap eksistensi
persatuan bangsa.
1.4.12 Mengetahui bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia dalam
merespon berita hoax di media sosial
1.4.13 Mengetahui seberapa efektif UU ITE terhadap implikasi hoax di
media sosial
BAB II
ISI
2.1. Media Sosial
Media sosial merupakan salah satu sarana melakukan komunikasi
antarmanusia. Penggunaan media sosial sudah menjadi hal yang wajar bagi
masyarakat. Melalui sosial pula kita bisa mendapat informasi secara cepat,
lengkap, dan bervariasi.
Facebook, Line, Intagram, Youtube, Telegram, Whatsapp seakan sudah
melekat dalam smartphone masyarakat Indonesia. Aplikasi-aplikasi tersebut
memberikan peran yang cukup luas untuk berkomunikasi. Tua-muda, miskin-
kaya, sudah tidak menjadi batasan dalam mengekspresikan diri melalui media
sosial. Media sosial yang merupakan dampak kecanggihan teknologi ini menjadi
gudang sumber mendapatkan informasi (komunikasi), edukasi, sarana hiburan,
dan lainnya. Kecanggihan tersebut telah memberi pengaruh besar terhadap
kehidupan masyarakat.
2.2 Media Sosial Sebagai Sumber Informasi dan Sarana Komunikasi
Bila melihat dari peran media sosial sebagai sumber informasi,
kepemilikan media sosial telah mempermudah pengaksesan informasi bagi
penggunanya. Arus penyebaran informasi dari satu pihak ke pihak lain dapat
terjadi secara cepat sehingga informasi yang didapat dalam selang waktu tertentu
akan meningkat kuantitasnya. Peran media sosial dalam mengedukasi pemiliknya
menjadi salah satu contoh peran yang positif. Dengan kemudahan penyebaran
suatu informasi melalui media sosial, pemilik akun media sosial dapat
menambah wawasan serta mengembangkannya melalui informasi yang tersaji
dalam akun miliknya. Selain itu, interaksi dan komunikasi dapat dijalin melalui
penggunaan media sosial. Interaksi dan komunikasi yang terjadi dapat meliputi
dalam komunitas hiburan, forum diskusi, saling bertukar informasi, transaksi dan
lainnya. Pengguaannya yang mudah, desain fitur yang menarik serta kemudahan
dalam pengoperasiannya membuat media sosial tidak pernah kehabisan
konsumen dalam penyedia sumber informasi dan media komunikasi.
2.3 Dampak Hoax bagi Pengguna Media Sosial
Hoax ialah berita kebohongan yang muncul di suatu pemberitaaan untuk
menghasilkan keuntungan bagi pembuat atau penyebar berita. Penyebaran
kebohongan tersebut salah satunya melalui media sosial. Para pembuat hoax ini
memanfaatkan kecepatan media sosial untuk menyebarluaskan kebohongan dan
fitnah demi motif tertentu. Implikasi adanya penyebaran hoax secara masif akan
merugikan berbagai pihak.
Muatan konten dalam berita hoax di media sosial biasa disajikan dengan
bahasa yang provokatif serta memuat kepalsuan sehingga akan mengarah pada
perbuatan yang kurang menyenangkan. Hasut dan fitnah sebagai aktivitas hoax
akan melukai perasaan masyarakat ataupun golongan tertentu. Penggiringan
opini sebagai implikasi aksi provokatif dalam berita hoax akan memicu aksi
disintegratif bangsa sehingga akan menyulut dengki, benci, hasut,
pemberontakan dan beberapa aksi kriminalitas. Adapun adanya aksi-aksi hoax di
media sosial biasanya didalangi tokoh atau aktivitis partai politik, kelompok
pemberontak, komunitas terlarang, pencari keuntungan, penipu dan yang lainnya.
Hoax di media sosial dapat digolongkan sebagai aksi propaganda negatif karena
ada upaya yang disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi,
memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan mempengaruhi langsung perilaku
agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki oleh pelaku propaganda.
2.4 Keterkaitan Hoax Terhadap Fungsi Bahasa Indonesia
Tidak jarang ditemukan penggunaan bahasa Indonesia dalam konten yang
memuat hoax membuat pengguna media sosial merasa terpancing untuk
mengomentari dengan cara yang sama. Misalnya, berita hoax A memakai bahasa
yang provokatif baik judul maupun isinya. Bertia A akan mendapat komentar
negatif cenderung kasar ataupun yang tak kalah provokatif dari para pengguna
media sosial. Jika kondisi ini terus-menerus berlanjut, tentu akan mengganggu
fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam konteks bermedia
sosial. Persatuan yang semula diharapkan akan terganti dengan perpecahan
antarbangsa Indonesia. Citra bangsa akan memburuk di mata dunia karena
ceriman masyarakat Indonesia dalam sosial media tidak menunjukkan Bangsa
Indonesaia sebagai bangsa berbudi luhur yang menjunjung tinggi moral dan
kesopanan.
2.5 Hasil dan Analisis Data
Pada artikel kali ini, metode pengumpulan data menggunakan metode suvei
dengan responden meliputi pengguna media sosial yang tersebar di Indonesia
dari berbagai macam uisia. Proses dilakukan melalui penyebaran kuisioner pada
300 responden. Pengambilan sampel responden dilakukan menyebar dari
beberapa media sosial antara lain pengguna facebook, twitter, line, instagram,
dan telegram secara acak. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
masyarakat pengguna media sosial mengetahui tentang bahaya hoax yang kerap
kali terkandung dalam konten media sosial.
Berikut adalah hasil data yang diperoleh melalui kuisioner dalam
pengumpulan data penulisan artikel ilmiah popular ini :
2.5.1 Jenis Kelamin dan Usia
Gambar 2.1: Diagram Jenis Kelamin dan Usia Pengguna Media Sosial
Dari 300 responden, pengguna media sosial yang paling banyak berjenis
kelamin perempuan dengan total 53,5%. Adapun untuk usia, responden
terbanyak berada pada usia 16-19 tahun dengan presentase 87,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa pengguna media sosial didominasi oleh usia pelajar sekolah
menengah sampai mahasiswa perguruan tinggi.
2.5.2 Alokasi Waktu dan Jenis Media Sosial
Gambar 2.2 : Diagram Alokasi Waktu dan Media Sosial Terrfavorit
Sebagian besar responden mengalokasikan waktu untuk menggunakan
media sosial lebih dari 6 jam. Jenis media sosial berdasarkan yang paling sering
digunakan antaralain Line, Instagram, Facebook dan Twitter. Rata-rata aktivitas
yang dilakukan antara lain konsumsi berita, komunikasi, update status, dan
mencari hiburan.
2.5.3 Intensitas dan Jenis Berita Hoax di Media Sosial
Gambar 2.3 : Diagram Intensitas dan Jenis Berita Hoax di Media Sosial
Sebanyak 56,3% dari responden sangat sering menemukan berita hoax
dalam konten media sosial. Ada pun berita hoax yang sering dijumpai terkait
masalah sosial. Dari data tersebut menunjukkan bahwa hoax saat ini semakin
mudah menyebar melalui media sosial karena sifatnya yang mudah dan cepat
untuk diakses. Pengalokasian waktu penggunaan media sosial yang cukup besar.
otomatis menjadikan responden akan lebih sering menjumpai porsi bacaan berita
hoax serta kemungkinan terpancing provokatif hoax menjadi makin besar.
2.5.4 Faktor Maraknya Hoax dan Kemampuan Memilah Informasi
Gambar 2.4 : Diagram Faktor Maraknya Hoax dan Kemampuan Memilah Informasi
. Berdasarkan diagram di atas, faktor penyebab maraknya hoax adalah
karena kurangnya filter dari media sosial, selain itu banyaknya sesama pengguna
media sosial yang suka membagikan konten turut menyumbang 31,1% dari total
keseluruhan faktor penyebab marakna hoax. Persentase responden dalam
kemampuan memilah informasi berdasarkan fakta juga masih tergolong rendah.
Lebih dari 50% responden mengaku jika berita tersebut hoax atau fakta masih
50:50 perbedaannya. Kesungkaran dalam membedakan hoax dan fakta ini
biasanya dikarenakan banyaknya bahasa yang provokatif serta data-data palsu
untuk meyakinkan pengguna media sosial untuk mempercayai hoax.
2.5.5 Keakuratan Informasi dan Media Sosial Sebagai Sumber
Informasi
Gambar 2.5 : Diagram Keakuratan Informasi dan Media Sosial Sebagai Sumber
Informasi
. Lebih dari 50% responden beranggapan bahwa media sosial belum
dapat membantu penyebaran informasi akurat di Indonesia. Adapun 47,3%
mengaku jika sumber informasinya digali melalui media sosial.
2.5.6 Bahasa Indonesia di Media Sosial
Gambar 2.6: Diagram Keterkaitan Bahasa Indonesia dengan Kuantitas Hoax
Persentase fungsi bahasa Indonesia jika dikaitkan dengan banyaknya
hoax di Media sosial, sangatlah rendah. Sebagian besar orang beranggapan
bahwa keterkaitan tersebut hanya dalam kurun persen 26-50%, Hal ini
menunjukkan kurang pahamnya pengetahuan akan pentingnya bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan.
Sebagian besar komentar yang dimuat di media sosial terpublikasi
menggunakan bahasa dan pemilihan kata yang tidak mencerminkan kepribadian
bangsa Indonesia yang luhur. Sebanyak 48,5% menyetujui jika penggunaan
bahasa Indonesia di media sosial belum baik. Kata-kata berupa sindiran,
pernyataan kebencian, provokasi dan fitnah mendominasi kolom komentar berita
hoax sebagai akibat pengguna media sosial yang terprovokasi.
2.5.7 Tanggapan dan Dampak Hoax di Media Sosial
Gambar 2.7 : Diagram Tanggapan dan Dampak Hoax di Media Sosial
Sebanyak 36,8% responden sepakat jika mengingatkan akan fakta jika
menjumpai hoax merupakan langkah awal menanggapi suatu Hoax.
Adapun sebanyak 70,1% responden berpendapat jika adanya hoax akan
mengakibatkan kebencian. Dampak dari berita provokatif yang tersebar di media
sosial antara lain memicu kebencian, membuka peluang penipuan, dan
menaikkan angka kriminalitas.
Beberapa responden untuk menanggapi berita hoax yang semakin menyebar di
Media sosial bervariatif, diantaranya :
2.5.7.1 Lapor ke platform Media sosial
Dengan melaporkan ke platform media sosial maka akan lebih
cepat pula berita hoax tersebut dihapus dari laman Media sosial
tersebut. Karena laporan akan lebih cepat diproses jika penyedia
layanan Media sosial yang mengatasi masalah tersebut. Penyedia
platform media sosial tersebut akan menghapus berita hoax yang anda
laporkan.
2.5.7.2 Tidak Menghujat Dahulu Suatu Postingan
Sebagai orang terpelajar dan merupakan bagian dari bangsa
Indoensia yang berbudi luhur, kita harus mengutamakan logika
daripada emosi. Kembali lagi di poin sebelumnya, periksa dulu
kebenarannya baru berkomentar dengan bahasa yang santun
2.5.8 Pengetahuan UU ITE Pengguna Media Sosial
Gambar 2.8 : Diagram Pengetahuan UU ITE Pengguna Media Sosial
Lebih dari 70% responden tidak mengetahui apa itu UU ITE. Kurangnya
pengetahuan akan UU ITE akan menjadikan seseorang dalam melakukan
aktivitas media sosial secara suka-suka tanpa mengindahkan batasan terhadap
orang lainnya.
.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maraknya penyebaran hoax sebagai informasi menyesatkan dan
provokatif menjadikan penurunan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dalam berkomunikasi di media sosial sehingga pengetahuan
pengguna media sosial di Indonesia akan UU ITE harus ditingkatkan.
Daftar Pustaka
1. Kemenag RI Kantor Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, Mencermati Dampak Hoax
Yang Merusak, diakses tanggal 14 September 2017 ,
https://kalteng.kemenag.go.id/opini/detail/592/mencermati-dampak-hoax-yang-merusak
2. BBC Indonesia, Kasus Saracen : Pesan Kebencian dan Hoax Di Media Sosial memang
‘terorganisir’, diakses tanggal 13 September 2017
http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-41022914
3. Antaranews.com, Apa Itu Hoax?, diakses tanggal 3 September 2017
http://www.antaranews.com/berita/605171/apa-itu-hoax
4. Kompasian.coma, Dampak Negatif dan Jejaring Sosial: Penyebaran Berita Hoax dan
Provokatif, diakses tanggal 13 September 2017
http://www.kompasiana.com/wenynoviasuryani01/dampak-negatif-dan-jejaring-sosial-
penyebaran-berita-hoax-dan-provokatif_593101bbca23bddf4ce89452
5. Republika.co.id, Begini Dampak Berita Hoax, diakses tanggal 13 September 2017
http://trendtek.republika.co.id/berita/trendtek/internet/17/04/11/oo7uxj359-begini-dampak-
berita-hoax
6. Kompas.com, Media Sosial, Penyebaran Hoax, dan Budaya Berbagi, diakses tanggal 14
September 2017
http://nasional.kompas.com/read/2017/02/14/09055481/media.sosial.penyebaran.hoax.dan.
budaya.berbagi.

More Related Content

What's hot

Presentasi asas pendidikan
Presentasi asas pendidikanPresentasi asas pendidikan
Presentasi asas pendidikanFlorizqul Shodiq
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...idasilfia
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuayu Naoman
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMohammad Nawawi
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Lela Warni
 
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...Ariz Frends
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisDiana Amelia Bagti
 
PPT ILMU ALAMIAH DASAR
PPT ILMU ALAMIAH DASARPPT ILMU ALAMIAH DASAR
PPT ILMU ALAMIAH DASARTitin Rohayati
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAMuhamad Yogi
 
Definisi karya ilmiah
Definisi karya ilmiahDefinisi karya ilmiah
Definisi karya ilmiahNo Free
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaAi Roudatul
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Etika dan Hukum Administrasi Publik
Etika dan Hukum Administrasi PublikEtika dan Hukum Administrasi Publik
Etika dan Hukum Administrasi PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 
Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialAchmady1
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiRizky Erliyandi
 
Makalah ilmu alamiah dasar
Makalah ilmu alamiah dasarMakalah ilmu alamiah dasar
Makalah ilmu alamiah dasarNad D'miauw
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Universitas Muhammadiyah Tangerang
 

What's hot (20)

Presentasi asas pendidikan
Presentasi asas pendidikanPresentasi asas pendidikan
Presentasi asas pendidikan
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Makalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publikMakalah kebijakan publik
Makalah kebijakan publik
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
 
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
PERBANDINGAN DEMOKRASI PANCASILA ERA ORDE BARU DAN REFORMASI MELIHAT DARI SYA...
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
 
PPT ILMU ALAMIAH DASAR
PPT ILMU ALAMIAH DASARPPT ILMU ALAMIAH DASAR
PPT ILMU ALAMIAH DASAR
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 
Definisi karya ilmiah
Definisi karya ilmiahDefinisi karya ilmiah
Definisi karya ilmiah
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di Indonesia
 
Etika dan Hukum Administrasi Publik
Etika dan Hukum Administrasi PublikEtika dan Hukum Administrasi Publik
Etika dan Hukum Administrasi Publik
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosial
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
Makalah ilmu alamiah dasar
Makalah ilmu alamiah dasarMakalah ilmu alamiah dasar
Makalah ilmu alamiah dasar
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 

Similar to Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)

Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal HoaksLiterasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal HoaksMunawwarah Nasir
 
Bijak Mengunakan Media Sosial dan Bentuk Pelanggaran UU ITE.pptx
Bijak Mengunakan Media Sosial dan Bentuk Pelanggaran UU ITE.pptxBijak Mengunakan Media Sosial dan Bentuk Pelanggaran UU ITE.pptx
Bijak Mengunakan Media Sosial dan Bentuk Pelanggaran UU ITE.pptxDaniNiko
 
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptxPPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptxAhmadDarunNasikhinAm
 
Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer
 Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer  Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer
Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer RegitaWyartiningtyaz
 
Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer y...
Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer y...Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer y...
Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer y...RegitaWyartiningtyaz
 
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptxPPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptxSriWahyuni1310
 
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptxPPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptxSriWahyuni1310
 
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaDunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaLSP3I
 
Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)
Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)
Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)Lusianai Waode
 
Media Literacy Di Indonesia
Media Literacy Di Indonesia Media Literacy Di Indonesia
Media Literacy Di Indonesia keluargacemara
 
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remajaPengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remajaAndi Undu
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media SosialSee Iena
 
Sosialisasi Pidana UU ITE.pptx
Sosialisasi Pidana UU ITE.pptxSosialisasi Pidana UU ITE.pptx
Sosialisasi Pidana UU ITE.pptxIndraWati89
 
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptxCh4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptxMilaAnjani2
 
Pengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasi
Pengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasiPengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasi
Pengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasiramdani77
 
Cabaran media sosial dalam masyarakat dalam memastikan kestabilan dalam masya...
Cabaran media sosial dalam masyarakat dalam memastikan kestabilan dalam masya...Cabaran media sosial dalam masyarakat dalam memastikan kestabilan dalam masya...
Cabaran media sosial dalam masyarakat dalam memastikan kestabilan dalam masya...Freedy Kalang
 

Similar to Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah) (20)

Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal HoaksLiterasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
 
Bijak Mengunakan Media Sosial dan Bentuk Pelanggaran UU ITE.pptx
Bijak Mengunakan Media Sosial dan Bentuk Pelanggaran UU ITE.pptxBijak Mengunakan Media Sosial dan Bentuk Pelanggaran UU ITE.pptx
Bijak Mengunakan Media Sosial dan Bentuk Pelanggaran UU ITE.pptx
 
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptxPPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
 
Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer
 Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer  Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer
Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer
 
Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer y...
Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer y...Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer y...
Dampak rendahnya literasi penggunaan media sosial pada generasi baby boomer y...
 
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptxPPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
 
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptxPPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
PPT_Cerdas_Bermedia_Sosial_Untuk_Murid_S.pptx
 
Tm 1 transformasi dunia cyber
Tm 1 transformasi dunia cyberTm 1 transformasi dunia cyber
Tm 1 transformasi dunia cyber
 
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaDunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat Propaganda
 
Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)
Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)
Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)
 
Media Literacy Di Indonesia
Media Literacy Di Indonesia Media Literacy Di Indonesia
Media Literacy Di Indonesia
 
Literasi Media
Literasi MediaLiterasi Media
Literasi Media
 
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remajaPengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
 
Sosialisasi Pidana UU ITE.pptx
Sosialisasi Pidana UU ITE.pptxSosialisasi Pidana UU ITE.pptx
Sosialisasi Pidana UU ITE.pptx
 
PPT bijak bermedsos.pptx
PPT bijak bermedsos.pptxPPT bijak bermedsos.pptx
PPT bijak bermedsos.pptx
 
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptxCh4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
 
Pengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasi
Pengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasiPengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasi
Pengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasi
 
Pancasila kelompok 5
Pancasila kelompok 5Pancasila kelompok 5
Pancasila kelompok 5
 
Cabaran media sosial dalam masyarakat dalam memastikan kestabilan dalam masya...
Cabaran media sosial dalam masyarakat dalam memastikan kestabilan dalam masya...Cabaran media sosial dalam masyarakat dalam memastikan kestabilan dalam masya...
Cabaran media sosial dalam masyarakat dalam memastikan kestabilan dalam masya...
 

More from Siti Farida

Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSiti Farida
 
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"Siti Farida
 
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless MousePengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless MouseSiti Farida
 
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSiti Farida
 
Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR Siti Farida
 
demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects Siti Farida
 
Six Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputsSix Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputsSiti Farida
 
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017  dfss supply chain by idovSiti farida 02411740000017  dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idovSiti Farida
 
VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER Siti Farida
 
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...Siti Farida
 
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)Siti Farida
 
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...Siti Farida
 
Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report Siti Farida
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)Siti Farida
 
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMURPERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMURSiti Farida
 
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...Siti Farida
 
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"Siti Farida
 
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...Siti Farida
 
Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)Siti Farida
 
Contoh Ide Bisnis dan Bussines Model Canvas (BMC)
Contoh Ide Bisnis dan Bussines Model Canvas (BMC)Contoh Ide Bisnis dan Bussines Model Canvas (BMC)
Contoh Ide Bisnis dan Bussines Model Canvas (BMC)Siti Farida
 

More from Siti Farida (20)

Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
 
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
Perancangan dan Pengembangan Produk : "Tas Rhinox"
 
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless MousePengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
Pengembangan Produk Dengan Menggunakan QFD: Studi Kasus Wireless Mouse
 
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final ProjectSimulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
Simulasi Sistem Antrian Kasir Supermarket - Final Project
 
Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR Review Jurnal RnR
Review Jurnal RnR
 
demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects demand management impact on lean six sigma projects
demand management impact on lean six sigma projects
 
Six Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputsSix Sigma DMADV -step-tools-outputs
Six Sigma DMADV -step-tools-outputs
 
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017  dfss supply chain by idovSiti farida 02411740000017  dfss supply chain by idov
Siti farida 02411740000017 dfss supply chain by idov
 
VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER VOICE OF CUSTOMER
VOICE OF CUSTOMER
 
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
Argumentative paper : Implementation Sustainable Managemeny in Wonorejo Mangr...
 
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
Implementation sustainable management in wonorejo mangrove forest (2)
 
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
Pengolahan dan Destilasi Minyak Bumi Serta Pengolahan Minyak Pelumas Bekas ya...
 
Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report Investment Casting A3 Report
Investment Casting A3 Report
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (PPT)
 
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMURPERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
PERKEMBANGAN SEKTOR KONTRUKSI TERHADAP PEREKONOMIAN DI JAWA TIMUR
 
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
Analisis Kuantitas dan Harga Keseimbangan Gorengan di Surabaya dengan Menggun...
 
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
Cerpen "Aku Bangga Menjadi Anak Surabaya"
 
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
Studi korelasi tingkat keteladanan orang tua terhadap santun berbahasa remaja...
 
Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)Contoh Business Model Canvas (BMC)
Contoh Business Model Canvas (BMC)
 
Contoh Ide Bisnis dan Bussines Model Canvas (BMC)
Contoh Ide Bisnis dan Bussines Model Canvas (BMC)Contoh Ide Bisnis dan Bussines Model Canvas (BMC)
Contoh Ide Bisnis dan Bussines Model Canvas (BMC)
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)

  • 1. TUGAS 1 Waspadalah! Serigala Berbulu Domba Tebar Kebencian Lewat Media Sosial Mata Kuliah: Wawasan Kebangsaan Due date: 16 September 2017 OLEH: Kelompok I 1. Hijriyatul Fajriyah [02311740000004] 2. Risky Dwi Amalia [02311740000056] 3. Ferry Dwi Cahya [08211740000014] 4. Rico Feryanto [02411740000007] 5. Siti Farida [02411740000017] Tugas ini adalah hasil karyanya sendiri, dan bahwa catatan referensi yang jelas telah dituliskan bagi setiap penggunaan pikiran atau tulisan orang lain Diterima oleh Dosen/Asisten/Staftanggal: Paraf/ttd penerima:
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Internet sudah tidak asing bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Saat ini pengguna Internet di Indonesia mencapai 63 juta orang. Dari banyak angka tersebut, 95% merupakan pengguna aktif media sosial. Menurut Selamatta Sembiring, Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Facebook dan Twitter menjadi media sosial paling favorit di Indonesia. Hal ini didukung dengan predikat peringkat 4 yang disandang Indonesia sebagai negara pengguna Facebook terbesar setelah USA, Brazil, dan India. Sayangnya, dari predikat tersebut masyarakat Indonesia hanya menjadi konsumen dari konten-konten yang disajikan dalam media sosial. Berita adalah salah satu konten yang paling banyak dimuat dalam media sosial. Kebenaran akan konten berita yang dimuat dari media sosial masih disangsikan. Menurut CNN, setidaknya ada delapan ratus ribu situs penyebar hoax tumbuh subur di Indonesia. Tidak adanya batasan yang jelas membuat makin besarnya masyarakat Indonesia mempercayai mentah-mentah isi konten. Selain dapat mengakses berita melalui media sosial, masyarakat Indonesia juga dapat mengomentari konten suatu Media sosial. Seringkali, adanya hoax menimbulkan provokasi. Banyak dijumpai kata-kata kasar yang menjurus terhadap etnis, agama, budaya, ataupun instansi tertentu akibat tanggapan dari sebuah berita. Hal tersebut tentunya sudah menyalahi fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia yang pada awalnya sebagai sarana pemersatu dalam berkomunikasi di media sosial justru akhirnya berujung membawa perpecahan. Kerugian lain sebagai implikasi hoax yang tumbuh subur di media sosial antara lain menaikkan angka kriminalitas, kerugian materi, bahkan kematian. Semakin kencangnya hoax dalam kehidupan media sosial di Indonesia mengindikasikan tingginya akan niat untuk memecah belah persatuan rakyat. Adanya UU ITE seakan masih awam bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
  • 3. Dalam praktiknya, pengguna Media sosial Indonesia banyak yang tidak memerhatikan aturan yang terkandung di dalam UU ITE. Menurut pasal 28 ayat (2) UU ITE akan larangan setiap orang menyebarkan informasi yang bertujuan menimbulkan kebencian dan permusuhan antar individu atau kelompok berdasarkan latar belakang suku, agama, ras maupun golongan, seharusnya Media sosial. Dari pernyataan tersebut memunculkan sebuah pertanyaan, dimana sebetulnya letak penegakan UU ITE terhadap hoax yang merajalela di masyarakat? 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana fakta penggunaan Bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi di media sosial ? 1.2.2 Apa dampak dari berita hoax yang tersebar di media sosial? 1.2.3 Seberapa tahukah masyarakat Indonesia tentang UU ITE? 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah pada penulisan artikel ilmiah populer dengan topik Bahasa Indonesia dan UU ITE adalah: 1.3.1 Data penelitian terkait resposi masyarakat terhadap pengetahuan dampak berita hoax dan pengetahuan seputar UU ITE diambil dengan metode suvei acak 1.3.2 Penelitian hanya difokuskan pada pengalaman pengguna media sosial seperti facebook, line, instagram, twitter, dan telegram terkait UU ITE, penyikapan terhadap hoax secara personal dan interpersonal, bukan pada merumuskan hukum dan perundang-undangan baru. 1.4.Tujuan 1.4.11 Mengetahui tentang bahaya hoax di media sosial terhadap eksistensi persatuan bangsa. 1.4.12 Mengetahui bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia dalam merespon berita hoax di media sosial 1.4.13 Mengetahui seberapa efektif UU ITE terhadap implikasi hoax di media sosial
  • 4. BAB II ISI 2.1. Media Sosial Media sosial merupakan salah satu sarana melakukan komunikasi antarmanusia. Penggunaan media sosial sudah menjadi hal yang wajar bagi masyarakat. Melalui sosial pula kita bisa mendapat informasi secara cepat, lengkap, dan bervariasi. Facebook, Line, Intagram, Youtube, Telegram, Whatsapp seakan sudah melekat dalam smartphone masyarakat Indonesia. Aplikasi-aplikasi tersebut memberikan peran yang cukup luas untuk berkomunikasi. Tua-muda, miskin- kaya, sudah tidak menjadi batasan dalam mengekspresikan diri melalui media sosial. Media sosial yang merupakan dampak kecanggihan teknologi ini menjadi gudang sumber mendapatkan informasi (komunikasi), edukasi, sarana hiburan, dan lainnya. Kecanggihan tersebut telah memberi pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. 2.2 Media Sosial Sebagai Sumber Informasi dan Sarana Komunikasi Bila melihat dari peran media sosial sebagai sumber informasi, kepemilikan media sosial telah mempermudah pengaksesan informasi bagi penggunanya. Arus penyebaran informasi dari satu pihak ke pihak lain dapat terjadi secara cepat sehingga informasi yang didapat dalam selang waktu tertentu akan meningkat kuantitasnya. Peran media sosial dalam mengedukasi pemiliknya menjadi salah satu contoh peran yang positif. Dengan kemudahan penyebaran suatu informasi melalui media sosial, pemilik akun media sosial dapat menambah wawasan serta mengembangkannya melalui informasi yang tersaji dalam akun miliknya. Selain itu, interaksi dan komunikasi dapat dijalin melalui penggunaan media sosial. Interaksi dan komunikasi yang terjadi dapat meliputi dalam komunitas hiburan, forum diskusi, saling bertukar informasi, transaksi dan lainnya. Pengguaannya yang mudah, desain fitur yang menarik serta kemudahan dalam pengoperasiannya membuat media sosial tidak pernah kehabisan konsumen dalam penyedia sumber informasi dan media komunikasi.
  • 5. 2.3 Dampak Hoax bagi Pengguna Media Sosial Hoax ialah berita kebohongan yang muncul di suatu pemberitaaan untuk menghasilkan keuntungan bagi pembuat atau penyebar berita. Penyebaran kebohongan tersebut salah satunya melalui media sosial. Para pembuat hoax ini memanfaatkan kecepatan media sosial untuk menyebarluaskan kebohongan dan fitnah demi motif tertentu. Implikasi adanya penyebaran hoax secara masif akan merugikan berbagai pihak. Muatan konten dalam berita hoax di media sosial biasa disajikan dengan bahasa yang provokatif serta memuat kepalsuan sehingga akan mengarah pada perbuatan yang kurang menyenangkan. Hasut dan fitnah sebagai aktivitas hoax akan melukai perasaan masyarakat ataupun golongan tertentu. Penggiringan opini sebagai implikasi aksi provokatif dalam berita hoax akan memicu aksi disintegratif bangsa sehingga akan menyulut dengki, benci, hasut, pemberontakan dan beberapa aksi kriminalitas. Adapun adanya aksi-aksi hoax di media sosial biasanya didalangi tokoh atau aktivitis partai politik, kelompok pemberontak, komunitas terlarang, pencari keuntungan, penipu dan yang lainnya. Hoax di media sosial dapat digolongkan sebagai aksi propaganda negatif karena ada upaya yang disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan mempengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki oleh pelaku propaganda. 2.4 Keterkaitan Hoax Terhadap Fungsi Bahasa Indonesia Tidak jarang ditemukan penggunaan bahasa Indonesia dalam konten yang memuat hoax membuat pengguna media sosial merasa terpancing untuk mengomentari dengan cara yang sama. Misalnya, berita hoax A memakai bahasa yang provokatif baik judul maupun isinya. Bertia A akan mendapat komentar negatif cenderung kasar ataupun yang tak kalah provokatif dari para pengguna media sosial. Jika kondisi ini terus-menerus berlanjut, tentu akan mengganggu fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam konteks bermedia sosial. Persatuan yang semula diharapkan akan terganti dengan perpecahan antarbangsa Indonesia. Citra bangsa akan memburuk di mata dunia karena ceriman masyarakat Indonesia dalam sosial media tidak menunjukkan Bangsa
  • 6. Indonesaia sebagai bangsa berbudi luhur yang menjunjung tinggi moral dan kesopanan. 2.5 Hasil dan Analisis Data Pada artikel kali ini, metode pengumpulan data menggunakan metode suvei dengan responden meliputi pengguna media sosial yang tersebar di Indonesia dari berbagai macam uisia. Proses dilakukan melalui penyebaran kuisioner pada 300 responden. Pengambilan sampel responden dilakukan menyebar dari beberapa media sosial antara lain pengguna facebook, twitter, line, instagram, dan telegram secara acak. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh masyarakat pengguna media sosial mengetahui tentang bahaya hoax yang kerap kali terkandung dalam konten media sosial. Berikut adalah hasil data yang diperoleh melalui kuisioner dalam pengumpulan data penulisan artikel ilmiah popular ini : 2.5.1 Jenis Kelamin dan Usia Gambar 2.1: Diagram Jenis Kelamin dan Usia Pengguna Media Sosial Dari 300 responden, pengguna media sosial yang paling banyak berjenis kelamin perempuan dengan total 53,5%. Adapun untuk usia, responden terbanyak berada pada usia 16-19 tahun dengan presentase 87,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna media sosial didominasi oleh usia pelajar sekolah menengah sampai mahasiswa perguruan tinggi.
  • 7. 2.5.2 Alokasi Waktu dan Jenis Media Sosial Gambar 2.2 : Diagram Alokasi Waktu dan Media Sosial Terrfavorit Sebagian besar responden mengalokasikan waktu untuk menggunakan media sosial lebih dari 6 jam. Jenis media sosial berdasarkan yang paling sering digunakan antaralain Line, Instagram, Facebook dan Twitter. Rata-rata aktivitas yang dilakukan antara lain konsumsi berita, komunikasi, update status, dan mencari hiburan. 2.5.3 Intensitas dan Jenis Berita Hoax di Media Sosial Gambar 2.3 : Diagram Intensitas dan Jenis Berita Hoax di Media Sosial Sebanyak 56,3% dari responden sangat sering menemukan berita hoax dalam konten media sosial. Ada pun berita hoax yang sering dijumpai terkait masalah sosial. Dari data tersebut menunjukkan bahwa hoax saat ini semakin mudah menyebar melalui media sosial karena sifatnya yang mudah dan cepat untuk diakses. Pengalokasian waktu penggunaan media sosial yang cukup besar. otomatis menjadikan responden akan lebih sering menjumpai porsi bacaan berita hoax serta kemungkinan terpancing provokatif hoax menjadi makin besar.
  • 8. 2.5.4 Faktor Maraknya Hoax dan Kemampuan Memilah Informasi Gambar 2.4 : Diagram Faktor Maraknya Hoax dan Kemampuan Memilah Informasi . Berdasarkan diagram di atas, faktor penyebab maraknya hoax adalah karena kurangnya filter dari media sosial, selain itu banyaknya sesama pengguna media sosial yang suka membagikan konten turut menyumbang 31,1% dari total keseluruhan faktor penyebab marakna hoax. Persentase responden dalam kemampuan memilah informasi berdasarkan fakta juga masih tergolong rendah. Lebih dari 50% responden mengaku jika berita tersebut hoax atau fakta masih 50:50 perbedaannya. Kesungkaran dalam membedakan hoax dan fakta ini biasanya dikarenakan banyaknya bahasa yang provokatif serta data-data palsu untuk meyakinkan pengguna media sosial untuk mempercayai hoax. 2.5.5 Keakuratan Informasi dan Media Sosial Sebagai Sumber Informasi Gambar 2.5 : Diagram Keakuratan Informasi dan Media Sosial Sebagai Sumber Informasi . Lebih dari 50% responden beranggapan bahwa media sosial belum dapat membantu penyebaran informasi akurat di Indonesia. Adapun 47,3% mengaku jika sumber informasinya digali melalui media sosial.
  • 9. 2.5.6 Bahasa Indonesia di Media Sosial Gambar 2.6: Diagram Keterkaitan Bahasa Indonesia dengan Kuantitas Hoax Persentase fungsi bahasa Indonesia jika dikaitkan dengan banyaknya hoax di Media sosial, sangatlah rendah. Sebagian besar orang beranggapan bahwa keterkaitan tersebut hanya dalam kurun persen 26-50%, Hal ini menunjukkan kurang pahamnya pengetahuan akan pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Sebagian besar komentar yang dimuat di media sosial terpublikasi menggunakan bahasa dan pemilihan kata yang tidak mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang luhur. Sebanyak 48,5% menyetujui jika penggunaan bahasa Indonesia di media sosial belum baik. Kata-kata berupa sindiran, pernyataan kebencian, provokasi dan fitnah mendominasi kolom komentar berita hoax sebagai akibat pengguna media sosial yang terprovokasi. 2.5.7 Tanggapan dan Dampak Hoax di Media Sosial Gambar 2.7 : Diagram Tanggapan dan Dampak Hoax di Media Sosial Sebanyak 36,8% responden sepakat jika mengingatkan akan fakta jika menjumpai hoax merupakan langkah awal menanggapi suatu Hoax.
  • 10. Adapun sebanyak 70,1% responden berpendapat jika adanya hoax akan mengakibatkan kebencian. Dampak dari berita provokatif yang tersebar di media sosial antara lain memicu kebencian, membuka peluang penipuan, dan menaikkan angka kriminalitas. Beberapa responden untuk menanggapi berita hoax yang semakin menyebar di Media sosial bervariatif, diantaranya : 2.5.7.1 Lapor ke platform Media sosial Dengan melaporkan ke platform media sosial maka akan lebih cepat pula berita hoax tersebut dihapus dari laman Media sosial tersebut. Karena laporan akan lebih cepat diproses jika penyedia layanan Media sosial yang mengatasi masalah tersebut. Penyedia platform media sosial tersebut akan menghapus berita hoax yang anda laporkan. 2.5.7.2 Tidak Menghujat Dahulu Suatu Postingan Sebagai orang terpelajar dan merupakan bagian dari bangsa Indoensia yang berbudi luhur, kita harus mengutamakan logika daripada emosi. Kembali lagi di poin sebelumnya, periksa dulu kebenarannya baru berkomentar dengan bahasa yang santun 2.5.8 Pengetahuan UU ITE Pengguna Media Sosial Gambar 2.8 : Diagram Pengetahuan UU ITE Pengguna Media Sosial Lebih dari 70% responden tidak mengetahui apa itu UU ITE. Kurangnya pengetahuan akan UU ITE akan menjadikan seseorang dalam melakukan aktivitas media sosial secara suka-suka tanpa mengindahkan batasan terhadap orang lainnya. .
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Maraknya penyebaran hoax sebagai informasi menyesatkan dan provokatif menjadikan penurunan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dalam berkomunikasi di media sosial sehingga pengetahuan pengguna media sosial di Indonesia akan UU ITE harus ditingkatkan.
  • 12. Daftar Pustaka 1. Kemenag RI Kantor Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, Mencermati Dampak Hoax Yang Merusak, diakses tanggal 14 September 2017 , https://kalteng.kemenag.go.id/opini/detail/592/mencermati-dampak-hoax-yang-merusak 2. BBC Indonesia, Kasus Saracen : Pesan Kebencian dan Hoax Di Media Sosial memang ‘terorganisir’, diakses tanggal 13 September 2017 http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-41022914 3. Antaranews.com, Apa Itu Hoax?, diakses tanggal 3 September 2017 http://www.antaranews.com/berita/605171/apa-itu-hoax 4. Kompasian.coma, Dampak Negatif dan Jejaring Sosial: Penyebaran Berita Hoax dan Provokatif, diakses tanggal 13 September 2017 http://www.kompasiana.com/wenynoviasuryani01/dampak-negatif-dan-jejaring-sosial- penyebaran-berita-hoax-dan-provokatif_593101bbca23bddf4ce89452 5. Republika.co.id, Begini Dampak Berita Hoax, diakses tanggal 13 September 2017 http://trendtek.republika.co.id/berita/trendtek/internet/17/04/11/oo7uxj359-begini-dampak- berita-hoax 6. Kompas.com, Media Sosial, Penyebaran Hoax, dan Budaya Berbagi, diakses tanggal 14 September 2017 http://nasional.kompas.com/read/2017/02/14/09055481/media.sosial.penyebaran.hoax.dan. budaya.berbagi.