Kritik dalam arti Kantian adalah kegiatan menguji keabsahan klaim pengetahuan dengan meneliti syarat kemungkinan pengetahuan sendiri tanpa prasangka. Kant mempertanyakan cara berpikir dogmatis filsuf sebelumnya dan menyelidiki batas kemampuan rasio untuk mengetahui sesuatu secara ontologis.
3. Teori Kritis
Menurut Teori Kritis, Immanuel Kant adalah
seorang pemikir kritis karena ia
mempertanyakan the conditions of possibility
dari pengetahuan kita sendiri. 36 Para filsuf
sebelum Kant menyibukkan diri dalam diskusi
yang tidak kunjung selesai mengenai isi
pengetahuan. Misalnya, mereka berpretensi
untuk mengetahui apa itu Allah, kebebasan
dan kekekalan jiwa, lalu berusaha
merumuskannya secara ontologis.
Kant tidak ingin mempersoalkan semua itu,
melainkan mengarahkan diri pada rasio kita
yang menjadi alat untuk menyelidiki perkara
metafisis tersebut. Kant menyelidiki
kemampuan dan batas rasio dengan tujuan
untuk sendiri menunjukkan sampai sejauh
mana klaim rasio kita itu dapat dianggap
benar.
4. Teori Kritis
Jalan yang ditempuh oleh Kant ini disebutnya
sendiri kritisisme dalam perlawanannya
dengan jalan yang ditempuh para filsuf
sebelumnya yang disebutnya dogmatisme.
Kant menulis, “Kritik saya... Ditujukan pada
dogmatisme saja, yaitu pengandaian bahwa
mungkinlah membuat suatu kemajuan
dengan pengetahuan murni (filosofis) yang
terdiri atas konsep dan yang diarahkan oleh
prinsip, seperti yang telah lama dijalankan
oleh rasio, tanpa terlebih dahulu menyelidiki
dengan cara apa dan dengan hak apa rasio
sampai memiliki konsep dan prinsip itu.
5. Teori Kritis
Karena itu, dogmatisme adalah jalan yang dipakai oleh rasio murni
tanpa kritik lebih dahulu atas kemampuannya sendiri.” Dengan
mempertanyakan syarat kemungkinan pengetahuan, Kant menguji
sahih tidaknya bentuk pengetahuan, seperti fisika dan metafisika.
Di sini Kant dengan epistemologinya mau menunjukkan bahwarasio
dapat menjadi kritis terhadap kemampuannya sendiri dan dapat
menjadi “pengadilan tinggi” terhadap hasil refleksinya sendiri, yaitu
ilmu pengetahuan dan metafisika.
Kritik dalam pengertian Kantian lalu berarti kegiatan menguji sahih
tidaknya klaim pengetahuan dengan tanpa prasangka, dan kegiatan ini
dilakukan oleh rasio belaka.