SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
LIMA PILAR BELAJAR
GUNA MEWUJUDKAN
TUJUAN PENDIDIKAN
NASIONAL
Created By

Muhamad Yoga
PELAKSANAAN
PENDIDIKAN
INDONESIA
• UUD 1945
• UU SISDIKNAS
2003
UUD 1945
 Pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa (Psl 31 ayat 3)
 Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat
manusia (Psl 31 ayat 5)
UU SISDIKNAS 2003
PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki :
 Kekuatan spiritual keagamaan,
 pengendalian diri,
 Kepribadian,
 akhlak mulia,
 ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 : 1)
UU SISDIKNAS Psl 3

Mengembangkan kemampuan
Membentuk watak
Membentuk peradaban
bangsa yang Bermartabat
Dalam
rangka

Mencerdaskan
Kehidupan bangsa
UU SISDIKNAS Psl 3

Mengembangkan potensi peserta
didik

agar menjadi manusia

•

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
 berakhlak mulia
 berilmu
 kreatif
 Sehat
 Cakap
 mandiri
 menjadi warga negara yang demokratis
Prof.Dr.Diana
 bertanggung jawab Nomida Musnir

•
UU SISDIKNAS

Strategi Pembangunan
Pendidikan Nasional
1. Pelaksanaan pendidikan agama serta

akhlak mulia;
2. Pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum berbasis kompetensi;
3. Proses pembelajaran yang mendidik
dan dialogis;
4. …………………………

(Penjelasan UU SISDIKNAS)
UU SISDIKNAS

=

TEORI NEUROLOGI

Multiple Intelegence
Belahan Otak Kanan & Kiri
Sistem Pembelajaran Alamiah Otak
4 PILAR PENDIDIKAN
(UNESCO)

.

1. Learning to know
2. Learning to do
3. Learning to live together
4. Learning to be
Learning to Know
Konsep learning to know menyiratkan makna bahwa
pendidik harus mampu berperan sebagai informator,
organisator, motivator, diretor, inisiator, transmitter,
fasilitator, mediator, danevaluator bagi siswanya,
sehingga peserta didik perlu dimotivasi agar timbul
kebutuhan terhadap informasi, keterampilan hidup,
dan sikap tertentu yang ingin dikuasainya. Yusak
(2003) mengatakan bahwa secara kreatif menguasai
instrumen ilmu dan pemahaman yang terus
berkembang, umum atau spesifik, sebagai sarana
dan tujuan , dan memungkinkan terjadinya belajar
sepanjang hayat.
Learnig to Do
Konsep learning to do menyiratkan bahwa
siswa dilatih untuk sadar dan mampu
melakukan suatu perbuatan atau tindakan
produktif dalam ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Terkait dengan hal tersebut
maka proses belajar-mengajar perlu didesain
secara aplikatif agar keterlibatan peserta
didik, baik fisik, mental dan emosionalnya
dapat terakomodasi sehingga mencapai
tujuan yang diharapkan.
Learning to Live Together
Konsep learning to live together merupakan tanggapan
nyata terhadap arus individualisme serta
sektarianisme yang semakin menggejala dewasa ini.
Fenomena ini bertalian erat dengan sikap egoisme
yang mengarah pada chauvinisme pada peserta
didik sehingga melunturkan rasa kebersamaan dan
harga-menghargai. Memahami, menghormati dan
bekerja
dengan
orang
lain,
mengakui
ketergantungan, hak dan tanggungjawab timbal
balik yang melibatkan partisipasi aktif warga, tujuan
bersama menuju kerekatan sosial, perdamaian dan
semangat kerjasama demi kebaikan bersama.
Learning To be
Konsep learning to be, perlu dihayati oleh praktisi pendidikan
untuk melatih siswa agar mampu memiliki rasa percaya diri
(self confidence) yang tinggi. Kepercayaan merupakan modal
utama bagi siswa untuk hidup dalam masyarakat.
Pengembangan dan pemenuhan manusia seutuhnya yang terus
“berevolusi”, mulai dengan pemahaman diri sendiri, kemudian
memahami dan berhubungan dengan orang lain. Menguak
kekayaan
tak
ternilai
dalam
diri.
Untuk itu semua, pendidikan di Indonesia harus diarahkan
pada peningkatan kualitas kemampuan intelektual dan
profesional serta sikap, kepribadian dan moral. Dengan
kemampuan dan sikap manusia Indonesia yang demikian maka
pada gilirannya akan menjadikan masyarakat Indonesia
masyarakat yang bermartabat di mata masyarakat dunia
UU SISDIKNAS

4 PILAR PENDIDIKAN
(UNESCO)

4 PILAR PENDIDIKAN (UNESCO) kurang
mengakomodasi UU SISDIKNAS, khususnya dalam :
1. Mengembangkan potensi peserta didik .yang
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
kepribadian & akhlak mulia (Psl 1 : 1)
2. Mewujudkan manusia beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa & berakhlak mulia
(Psl. 3)

3. Strategi Pembangunan Pendidikan Nasional,
khususnya tentang pelaksanaan pendidikan
agama serta akhlak mulia (Penjelasan UU SISDIKNAS)
Perlu penambahan satu
PILAR PENDIDIKAN
LIMA PILAR BELAJAR
(INDONESIA)

1. Learning to believe and to convince the

almighty God

(Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa)

2. Learning to know
(Belajar untuk memahami dan menghayati)

3. Learning to do
(Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif)

4. Learning to live together
(Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain)

5. Learning to be
(Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri)
LIMA PILAR
BELAJAR INDONESIA
DIIMPLEMENTASIKAN DALAM
PROSES PEMBELAJARAN DI SETIAP
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

1. Kompetensi Dasar & Standar kompetensi
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
LIMA PILAR
PENDIDIKAN DI
INDONESIA

a). Pilar Per­tama Keterse­di­aan adalah terkait keterse­di­aan
layanan pen­didikan yang memadai sesuai den­gan stan­dar, baik
dalam kuriku­lum, sesum­ber, metode, strategi, dll.
b). Pilar Kedua adalah Keter­jangkauan . Pilar ini meni­tik­ber­atkan
kepada prin­sip pemenuhan hak untuk mem­per­oleh pen­didikan
bagi semua warga negara tanpa terke­cuali. Untuk men­dukung
keter­jangkauan ini perlu didukung den­gan peman­faatan berba­
gai media dan teknologi.
c). Pilar Ketiga adalah Mutu . Pen­ingkatan mutu pen­didikan
kini harus men­jadikan per­ha­t­ian utama, bukan saja dari out­
put dan out­come tetapi menyangkut input dan proses pen­
didikan.
 d). Pilar Keem­pat Pen­jam­i­nan Mutu Pen­didikan . Jam­i­nan

mutu pen­didikan harus lebih banyak dilakukan den­gan
berba­gai studi dan eval­u­asi ten­tang faktor­faktor
mem­pen­garuhi pen­ingkatan mutu pen­didikan.
 e). Pilar Kelima adalah kese­taraan. Pen­didikan harus men­
jangkau semua level masyarakat den­gan tidak ada pem­
be­daan. Indone­sia adalah negara besar den­gan berba­
gai ker­aga­man, pen­didikan harus mempu melayani
semua war­ganya den­gan setara dan tidak membeda­
bedakan adanya ker­aga­man terse­but
Pilar Belajar

More Related Content

What's hot

Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013
Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013
Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013iwanzierdo
 
makalah ke-PGRI-an
makalah ke-PGRI-anmakalah ke-PGRI-an
makalah ke-PGRI-anCici Cweety
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematikaNasifah LasMana
 
Makalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaMakalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaAaz M Hafidz Azis
 
LK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docxLK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docxSaftuniSaf
 
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranPeta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranIlham Setiawan
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptRahmah Salsabila
 
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarMakalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarUkhty Nicken
 
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikMakalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
 
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Andi Rahim
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF khairunnisa mulyana
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamRetno Nindia
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
problematika relevansi pendidikan
problematika relevansi pendidikanproblematika relevansi pendidikan
problematika relevansi pendidikanRatih31
 

What's hot (20)

Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013
Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013
Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013
 
makalah ke-PGRI-an
makalah ke-PGRI-anmakalah ke-PGRI-an
makalah ke-PGRI-an
 
Makalah logika matematika
Makalah logika matematikaMakalah logika matematika
Makalah logika matematika
 
Makalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaMakalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remaja
 
3. bahan ajar rpp
3. bahan ajar rpp3. bahan ajar rpp
3. bahan ajar rpp
 
LK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docxLK- RESUME KB 1.docx
LK- RESUME KB 1.docx
 
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaranPeta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
Peta konsep buku kurikulum dan pembelajaran
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
 
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarMakalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
 
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikMakalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
 
Makalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah AkhlakMakalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah Akhlak
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
problematika relevansi pendidikan
problematika relevansi pendidikanproblematika relevansi pendidikan
problematika relevansi pendidikan
 
KOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURUKOMPETENSI GURU
KOMPETENSI GURU
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 

Viewers also liked

5 pilar pendidikan
5 pilar pendidikan5 pilar pendidikan
5 pilar pendidikanMoon Djin
 
Rasulullah sebagai uswatun hasanah (autosaved) (autosaved)
Rasulullah sebagai uswatun hasanah (autosaved) (autosaved)Rasulullah sebagai uswatun hasanah (autosaved) (autosaved)
Rasulullah sebagai uswatun hasanah (autosaved) (autosaved)salehfateha
 
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4   pilar-pilar pendidikanBahan ajar 4   pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikanDaniel Saroengoe
 
Contoh kotak makan
Contoh kotak makanContoh kotak makan
Contoh kotak makannajmudin57
 
Anak Curang Saat Bermain
Anak Curang Saat BermainAnak Curang Saat Bermain
Anak Curang Saat Bermain24hourparenting
 
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...Jumadi Subur
 
Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak? Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak? 24hourparenting
 
Bahaya meneriaki anak dan cara menjadi ibu yang lebih tenang
Bahaya meneriaki anak dan cara menjadi ibu yang lebih tenangBahaya meneriaki anak dan cara menjadi ibu yang lebih tenang
Bahaya meneriaki anak dan cara menjadi ibu yang lebih tenangNovi Santi
 
Implementasi Pendidikan Berbasis Unesco
Implementasi Pendidikan Berbasis UnescoImplementasi Pendidikan Berbasis Unesco
Implementasi Pendidikan Berbasis Unescorandiramlan
 
20 Cara Mengatasi Anak Berbohong
20 Cara Mengatasi Anak Berbohong20 Cara Mengatasi Anak Berbohong
20 Cara Mengatasi Anak Berbohong24hourparenting
 
Menggali puing puing sastra madura yang tersisa
Menggali  puing puing sastra madura  yang tersisaMenggali  puing puing sastra madura  yang tersisa
Menggali puing puing sastra madura yang tersisaSyaf Anton
 
Membangun Kebiasaan Belajar
Membangun Kebiasaan BelajarMembangun Kebiasaan Belajar
Membangun Kebiasaan Belajar24hourparenting
 
Bagaimana rasulullah mendidik anak
Bagaimana rasulullah mendidik anakBagaimana rasulullah mendidik anak
Bagaimana rasulullah mendidik anakRizal Fuadi Muhammad
 
Cara nabi muhammad saw membentuk jiwa anak
Cara nabi muhammad saw membentuk jiwa anakCara nabi muhammad saw membentuk jiwa anak
Cara nabi muhammad saw membentuk jiwa anakRizal Fuadi Muhammad
 
Pernikahan dan walimatul ursy
Pernikahan dan walimatul ursyPernikahan dan walimatul ursy
Pernikahan dan walimatul ursyEloknadlifah
 
10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak
10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak
10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak24hourparenting
 
30 Cara Mengatasi Anak Berbohong
30 Cara Mengatasi Anak Berbohong30 Cara Mengatasi Anak Berbohong
30 Cara Mengatasi Anak Berbohong24hourparenting
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013imamhidayat21
 

Viewers also liked (20)

Empat pilar pendidikan
Empat pilar pendidikanEmpat pilar pendidikan
Empat pilar pendidikan
 
5 pilar pendidikan
5 pilar pendidikan5 pilar pendidikan
5 pilar pendidikan
 
Rasulullah sebagai uswatun hasanah (autosaved) (autosaved)
Rasulullah sebagai uswatun hasanah (autosaved) (autosaved)Rasulullah sebagai uswatun hasanah (autosaved) (autosaved)
Rasulullah sebagai uswatun hasanah (autosaved) (autosaved)
 
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4   pilar-pilar pendidikanBahan ajar 4   pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
 
Contoh kotak makan
Contoh kotak makanContoh kotak makan
Contoh kotak makan
 
Kenapa Anak Berbohong?
Kenapa Anak Berbohong?Kenapa Anak Berbohong?
Kenapa Anak Berbohong?
 
Anak Curang Saat Bermain
Anak Curang Saat BermainAnak Curang Saat Bermain
Anak Curang Saat Bermain
 
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...
 
Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak? Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
 
Bahaya meneriaki anak dan cara menjadi ibu yang lebih tenang
Bahaya meneriaki anak dan cara menjadi ibu yang lebih tenangBahaya meneriaki anak dan cara menjadi ibu yang lebih tenang
Bahaya meneriaki anak dan cara menjadi ibu yang lebih tenang
 
Implementasi Pendidikan Berbasis Unesco
Implementasi Pendidikan Berbasis UnescoImplementasi Pendidikan Berbasis Unesco
Implementasi Pendidikan Berbasis Unesco
 
20 Cara Mengatasi Anak Berbohong
20 Cara Mengatasi Anak Berbohong20 Cara Mengatasi Anak Berbohong
20 Cara Mengatasi Anak Berbohong
 
Menggali puing puing sastra madura yang tersisa
Menggali  puing puing sastra madura  yang tersisaMenggali  puing puing sastra madura  yang tersisa
Menggali puing puing sastra madura yang tersisa
 
Membangun Kebiasaan Belajar
Membangun Kebiasaan BelajarMembangun Kebiasaan Belajar
Membangun Kebiasaan Belajar
 
Bagaimana rasulullah mendidik anak
Bagaimana rasulullah mendidik anakBagaimana rasulullah mendidik anak
Bagaimana rasulullah mendidik anak
 
Cara nabi muhammad saw membentuk jiwa anak
Cara nabi muhammad saw membentuk jiwa anakCara nabi muhammad saw membentuk jiwa anak
Cara nabi muhammad saw membentuk jiwa anak
 
Pernikahan dan walimatul ursy
Pernikahan dan walimatul ursyPernikahan dan walimatul ursy
Pernikahan dan walimatul ursy
 
10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak
10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak
10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak
 
30 Cara Mengatasi Anak Berbohong
30 Cara Mengatasi Anak Berbohong30 Cara Mengatasi Anak Berbohong
30 Cara Mengatasi Anak Berbohong
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
 

Similar to Pilar Belajar

Similar to Pilar Belajar (20)

Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
 
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdfD1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
 
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasionalMakalah undang undang sistem pendidikan nasional
Makalah undang undang sistem pendidikan nasional
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Rangkuman materi admin progsus
Rangkuman materi  admin progsusRangkuman materi  admin progsus
Rangkuman materi admin progsus
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
 
Pengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepPengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsep
 
Pengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsepPengantar pendidikan alsep
Pengantar pendidikan alsep
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Portofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar PendidikanPortofolio Pengantar Pendidikan
Portofolio Pengantar Pendidikan
 
Hsp moral ting 1
Hsp moral ting 1Hsp moral ting 1
Hsp moral ting 1
 
Metopen Sonia
Metopen SoniaMetopen Sonia
Metopen Sonia
 
Bakti dan ujang.p
Bakti dan ujang.pBakti dan ujang.p
Bakti dan ujang.p
 
P.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaniP.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhani
 
Hsp moral y6
Hsp moral y6Hsp moral y6
Hsp moral y6
 
HAKIKAT PENDIDIKAN
HAKIKAT PENDIDIKANHAKIKAT PENDIDIKAN
HAKIKAT PENDIDIKAN
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Bab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasBab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asas
 
Hsp moral y1
Hsp moral y1Hsp moral y1
Hsp moral y1
 

More from Muhamad Yogi

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik ModerenMuhamad Yogi
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanMuhamad Yogi
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALMuhamad Yogi
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Muhamad Yogi
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMuhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 

More from Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 
Hukum Keluarga
Hukum KeluargaHukum Keluarga
Hukum Keluarga
 

Pilar Belajar

  • 1. LIMA PILAR BELAJAR GUNA MEWUJUDKAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL Created By Muhamad Yoga
  • 3. UUD 1945  Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Psl 31 ayat 3)  Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia (Psl 31 ayat 5)
  • 4. UU SISDIKNAS 2003 PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki :  Kekuatan spiritual keagamaan,  pengendalian diri,  Kepribadian,  akhlak mulia,  ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 : 1)
  • 5. UU SISDIKNAS Psl 3 Mengembangkan kemampuan Membentuk watak Membentuk peradaban bangsa yang Bermartabat Dalam rangka Mencerdaskan Kehidupan bangsa
  • 6. UU SISDIKNAS Psl 3 Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia • beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa  berakhlak mulia  berilmu  kreatif  Sehat  Cakap  mandiri  menjadi warga negara yang demokratis Prof.Dr.Diana  bertanggung jawab Nomida Musnir •
  • 7. UU SISDIKNAS Strategi Pembangunan Pendidikan Nasional 1. Pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia; 2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi; 3. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis; 4. ………………………… (Penjelasan UU SISDIKNAS)
  • 8. UU SISDIKNAS = TEORI NEUROLOGI Multiple Intelegence Belahan Otak Kanan & Kiri Sistem Pembelajaran Alamiah Otak
  • 9. 4 PILAR PENDIDIKAN (UNESCO) . 1. Learning to know 2. Learning to do 3. Learning to live together 4. Learning to be
  • 10. Learning to Know Konsep learning to know menyiratkan makna bahwa pendidik harus mampu berperan sebagai informator, organisator, motivator, diretor, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator, danevaluator bagi siswanya, sehingga peserta didik perlu dimotivasi agar timbul kebutuhan terhadap informasi, keterampilan hidup, dan sikap tertentu yang ingin dikuasainya. Yusak (2003) mengatakan bahwa secara kreatif menguasai instrumen ilmu dan pemahaman yang terus berkembang, umum atau spesifik, sebagai sarana dan tujuan , dan memungkinkan terjadinya belajar sepanjang hayat.
  • 11. Learnig to Do Konsep learning to do menyiratkan bahwa siswa dilatih untuk sadar dan mampu melakukan suatu perbuatan atau tindakan produktif dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Terkait dengan hal tersebut maka proses belajar-mengajar perlu didesain secara aplikatif agar keterlibatan peserta didik, baik fisik, mental dan emosionalnya dapat terakomodasi sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.
  • 12. Learning to Live Together Konsep learning to live together merupakan tanggapan nyata terhadap arus individualisme serta sektarianisme yang semakin menggejala dewasa ini. Fenomena ini bertalian erat dengan sikap egoisme yang mengarah pada chauvinisme pada peserta didik sehingga melunturkan rasa kebersamaan dan harga-menghargai. Memahami, menghormati dan bekerja dengan orang lain, mengakui ketergantungan, hak dan tanggungjawab timbal balik yang melibatkan partisipasi aktif warga, tujuan bersama menuju kerekatan sosial, perdamaian dan semangat kerjasama demi kebaikan bersama.
  • 13. Learning To be Konsep learning to be, perlu dihayati oleh praktisi pendidikan untuk melatih siswa agar mampu memiliki rasa percaya diri (self confidence) yang tinggi. Kepercayaan merupakan modal utama bagi siswa untuk hidup dalam masyarakat. Pengembangan dan pemenuhan manusia seutuhnya yang terus “berevolusi”, mulai dengan pemahaman diri sendiri, kemudian memahami dan berhubungan dengan orang lain. Menguak kekayaan tak ternilai dalam diri. Untuk itu semua, pendidikan di Indonesia harus diarahkan pada peningkatan kualitas kemampuan intelektual dan profesional serta sikap, kepribadian dan moral. Dengan kemampuan dan sikap manusia Indonesia yang demikian maka pada gilirannya akan menjadikan masyarakat Indonesia masyarakat yang bermartabat di mata masyarakat dunia
  • 14. UU SISDIKNAS 4 PILAR PENDIDIKAN (UNESCO) 4 PILAR PENDIDIKAN (UNESCO) kurang mengakomodasi UU SISDIKNAS, khususnya dalam : 1. Mengembangkan potensi peserta didik .yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian & akhlak mulia (Psl 1 : 1) 2. Mewujudkan manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa & berakhlak mulia (Psl. 3) 3. Strategi Pembangunan Pendidikan Nasional, khususnya tentang pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia (Penjelasan UU SISDIKNAS) Perlu penambahan satu PILAR PENDIDIKAN
  • 15. LIMA PILAR BELAJAR (INDONESIA) 1. Learning to believe and to convince the almighty God (Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) 2. Learning to know (Belajar untuk memahami dan menghayati) 3. Learning to do (Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif) 4. Learning to live together (Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain) 5. Learning to be (Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri)
  • 16. LIMA PILAR BELAJAR INDONESIA DIIMPLEMENTASIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SETIAP TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 1. Kompetensi Dasar & Standar kompetensi 2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
  • 17. LIMA PILAR PENDIDIKAN DI INDONESIA a). Pilar Per­tama Keterse­di­aan adalah terkait keterse­di­aan layanan pen­didikan yang memadai sesuai den­gan stan­dar, baik dalam kuriku­lum, sesum­ber, metode, strategi, dll. b). Pilar Kedua adalah Keter­jangkauan . Pilar ini meni­tik­ber­atkan kepada prin­sip pemenuhan hak untuk mem­per­oleh pen­didikan bagi semua warga negara tanpa terke­cuali. Untuk men­dukung keter­jangkauan ini perlu didukung den­gan peman­faatan berba­ gai media dan teknologi. c). Pilar Ketiga adalah Mutu . Pen­ingkatan mutu pen­didikan kini harus men­jadikan per­ha­t­ian utama, bukan saja dari out­ put dan out­come tetapi menyangkut input dan proses pen­ didikan.
  • 18.  d). Pilar Keem­pat Pen­jam­i­nan Mutu Pen­didikan . Jam­i­nan mutu pen­didikan harus lebih banyak dilakukan den­gan berba­gai studi dan eval­u­asi ten­tang faktor­faktor mem­pen­garuhi pen­ingkatan mutu pen­didikan.  e). Pilar Kelima adalah kese­taraan. Pen­didikan harus men­ jangkau semua level masyarakat den­gan tidak ada pem­ be­daan. Indone­sia adalah negara besar den­gan berba­ gai ker­aga­man, pen­didikan harus mempu melayani semua war­ganya den­gan setara dan tidak membeda­ bedakan adanya ker­aga­man terse­but