SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
Télécharger pour lire hors ligne
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan Modul Pengembagan Media Pembelajaran
mengenai Meningkatkan Belajar dengan Visual. Salam dan
syalawat selalu tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW. yang
telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju ke alam
yang terang benderang.
Tidak lupa pula kami menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian modul ini,
yaitu teman–teman kelompok dan kepada teman-teman yang telah
mendukung kami sepenuhnya.
Kami sadar bahwa banyak terdapat kekurangan dalam modul
ini, baik dari segi penyusunan maupun isinya. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan tanggapannya guna penyusunan modul
yang lebih baik pada masa yang akan datang. Demikian modul ini
kami susun agar dapat diterima dan digunakan sebagai acuan untuk
modul selanjutnya.
Mataram, Desember 2014
Penyusun
P a g e | iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................... iii
MENINGKATKAN BELAJAR DENGAN VISUAL............... 1
A. Visual dalam Ruang Kelas ................................................ 1
1. Pemanfaatan Visual...............................................................1
2. Fungsi Media Visual..............................................................3
B. Visual non-Proyeksi ........................................................... 5
1. Jenis-jenis Visual Non-proyeksi............................................5
2. Keuntungan Visual Non-proyeksi .......................................10
3. Keterbatasan Visual Non-proyeksi......................................11
4. Integrasi Visual Non-proyeksi.............................................12
C. Visual Proyeksi ................................................................. 13
1. Jenis-jenis Visual Proyeksi..................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................. 21
P a g e | 1
MENINGKATKAN BELAJAR DENGAN VISUAL
Visual berhubungan erat dengan mata atau penglihatan.
Menurut beberapa ahli, visual juga merupakan salah satu bagian
dari aktivitas belajar. Dimana
aktivitas belajar itu sendiri terdiri
dari: somatis (belajar dengan
bergerak dan berbuat), auditori
(belajar dengan berbicara dan
mendengar), intelektual (belajar
dengan memecahkan masalah dan
merenung), dan visual (belajar
dengan cara melihat, mengamati,
dan menggambarkan). Keempat
aktivitas belajat tersebut harus
dikuasai supaya proses belajar
dapat berlangsung secara optimal.
A. Visual dalam Ruang Kelas
Macam-macam visual yang dapat digunakan untuk
meningkatkan belajar. Dengan menggunakan visual, kita bisa
menemukan cara-cara membantu siswa memahami gagasan
yang rumit. Visual bisa melibatkan para pembelajar dalam
pencarian pengetahuan.
1. Pemanfaatan Visual
Pemanfaatan visual untuk meningkatkan pembelajaran
di dalam kelas diantaranya sebagai berikut:
Gambar 1.1 Visual
P a g e | 2
a) Guru sekolah dasar memasang sebuah poster di ruang
kelas yang berisi pesan untuk menjaga kebersihan tangan
dengan cara mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah
makan, setelah buang air, setelah bermain, serta setiap
melakukan aktivitas. Tujuan dari cuci tangan ini adalah
agar kita terhindar dari kuman/bakteri jahat yang
menyebarkan penyakit.
b) Penggunaan kamera dokumen di SMP untuk
memproyeksikan koin dan mata uang pada pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial.
c) Penggunaan Powerpoint di kelas seni teater untuk
membandingkan drama modern dan drama tragedi klasik
Yunani yang dibuat oleh siswa.
d) Penggunaan transparan OHP oleh pustakawan di kelas
untuk memperlihatkan tata letak pusat media kepada
siswa baru.
e) Siswa SMK mendokumentasikan kegiatan kunjungan
usaha dengan menggunakan kamera digital, di mana
setelah kunjungan usaha tersebut, siswa ditugaskan
untuk mempresentasikan hasil kunjungan usaha dalam
bentuk diskusi panel.
Dari contoh penerapan visual di dalam kelas oleh guru
ataupun siswa di atas, dapat kita cermati bahwasannya
visual digunakan untuk meningkatkan belajar. Media visual
bermanfaat untuk memudahkan siswa dalam memahami
sesuatu yang rumit menjadi lebih mudah untuk dikaji.
P a g e | 3
2. Fungsi Media Visual
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi
media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
a) Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu
menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai
teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran
siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata
pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak
disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak
memperhatikan. Media gambar khususnya gambar
yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat
menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka
kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan
demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan
mengingat isi pelajaran semakin besar.
b) Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang
bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi
yang menyangkut masalah social atau ras.
P a g e | 4
c) Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-
temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d) Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat
dari hasil penelitian bahwa media visual yang
memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media
pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan
siswa yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks
atau disajikan secara verbal.
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton
(1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media
itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok
pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
a) Memotivasi minat atau tindakan,
b) Menyajikan informasi, dan
c) Memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran
dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan.
P a g e | 5
Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan
merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak
(turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela,
atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini
akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.
B. Visual non-Proyeksi
Visual Non-proyeksi mudah digunakan karena tidak
membutuhkan perlengkapan apapun. Relatif murah;
kenyataannya banyak darinya bisa diperoleh hampir tanpa
biaya. Dapat digunakan di banyak cara di seluruh tingkatan
pengajaran dan di seluruh disiplin pelajaran. Dapat
menggunakannya untuk merangsang ekspesi kreaktif, seperti
menceritakan atau menuliskan kisah dan membuat puisi.
Visual ini terutama sekali membantu dengan tujuan-tujuan
yang mengharuskan mengidentifikasi orang-orang, tempat,
atau benda-benda, serta semua yang melibatkan gagasan rumit
yang bisa digambarkan dengan diagram atau model.
1. Jenis-jenis Visual Non-proyeksi
a) Gambar diam
Gambar diam merupakan representasi foto grafis
dari orang, tempat dan benda-benda. Gambar diam
merupakan dua dimensi. Anda bisa menutupi
kekurangan tiga dimensinya dengan menyediakan
sekelompok gambar yang menampilkan objek atau
pemandangan yang sama dari beberapa posisi atau
sudut.gambar dalam buku cetak bukan sekedar hiasan
tetapi dimaksudkan sebagai alat bantu beajar. Siswa
P a g e | 6
harus didorong untuk membaca gambar seperti halnya
mereka membaca tulisan. Guru harus mengajarkan
kemampuan untuk memahami gambar-gambar dalam
buku cetak dan memotivasi siswa untuk
menggunakannya untuk mencapai tujuan belajar.
Gambar 1.2 Gambar dalam buku cetak
b) Gambar, sketsa dan diagram
Gambar, sketsa dan diagram memanfaatkan
penyusunan grafis dari garis-garis untuk mewakili
orang-orang, tempat, benda, dan konsep. Gambar
secara umum lebuh sempurna dan mewakili
ketimbang sketsa. Dagram biasanya dimaksudkan
untuk memperlihatkan hubungan atau membantu
menjelaskan proses, seperti bagaimana sesuatu
bekerja atau dibangun. Gambar mudah ditemukan
dalam buku cetak dan materi kelas lainnya. guru bisa
menggunakaknnya di seluruh fase pengajaran, dari
pengenalan topik hingga evaluasi. Karena gambar
sepertinya tidak begitu mendetail dan lebih nebgarah
kepada tujuan pengajaran ketimbang material
P a g e | 7
fotografis. Para siswa dari berbagai usia memahami
gambar dengan mudah.
Kita bisa menggunakan program tata letak,
desain, dan ilustrasi yang berbasis komputer. Contoh-
contoh dari program tersebut AppleWorks,
Photoshop, Adobe Illustrator. Sebagian besar
program grafik computer dibekali dengan ratusan atau
bahkan ribuan model ketikan dan gambar clip art dan
bisa merekayasa visual dalam beragam cara.
c) Bagan (charts)
Bagan (charts) atau bagan/diagram merupakan
representasi visual dari hubungan yang abstrak seperti
kronologi, kuantitas, dan hierarki. Sebuah bagan
seharusnya memiliki tujuan pengajaran yang jelas dan
terdefinisikan dengan baik. Sebuah bagan yang
dirancang baik akan menyampaikan pesannya
terutama melalui saluran visual. Bagan selalu muncul
dalam buku cetak berupa tabel dan diagram.
d) Grafik
Grafik menyediakan representasi visual dari data
angka-angka. Mereka menggambarkan hubungan di
antara unit-unit data dan kecenderungan dalam data.
Data bisa ditafsirkan lebih cepat dalam bentuk grafik
ketimabang dalam bentuk tabular. Terdapat empat
jenis grafik: batang, bergambar, lingkaran dan garis.
P a g e | 8
Ganbar 1.3 Jenis Grafik
Sejumlah program peranti lunak komputer,
terutama peranti lunak spreadsheet seperti Microsoft
Excel, sekarang memudahkan dalam pembuatan
bagan dan diagram yang terlihat professional.
e) Poster
Poster menggabungkan kombinasi visual dari
gambar, garis, warna, dan kata. Digunakan untuk
menarik dan mempertahankan perhatian pemirsa
cukup lama untuk mengomunikasikan pesan singkat,
biasanya yang bersifat persuasif. Poster harus menarik
perhatian dan meyampaikan pesannya dengan cepat.
Salah satu kekurangan dari menggunakan poster
adalah bahwa pesan mereka dengan cepat diabaikan
karena sudah biasa. Akibatnya, poster tidak
seharusnya dipajang terlalu lama.
P a g e | 9
Gambar 1.4 Contoh poster
Poster dapat efektif dalam sejumlah situasi
belajar. Poster bisa merangsang minat tentang sebuah
topic baru, menyampaikan sebuah kejadian khusus,
atau mendorong kemampuan social. Poster mungkin
dimanfaatkan untuk tujuan motivasi-mendorong para
siswa untuk membaca lebih banyak.
f) Kartun (coretan garis yang merupakan karikatur dari
orang, hewan, atau kejadian fiksi atau nyata)
Kartun merupakan format visual. Kartun mudah
dan cepat dibaca serta menarik bagi anak-anak dari
berbagai usia. Kartun bisa memuat kebijakan dan
kecerdasan. Apresiasi dan interpretasi, bagaimanapun
juga, bergantung pada pengalaman dan kecerdasan
para pemirsa. Pastikan bahwa kartun yang digunakan
P a g e | 10
untuk tujuan pengajaran berada dalam kisaran
pengalaman dan intelektual para siswa.
Gambar 1.5 Contoh Kartun
2. Keuntungan Visual Non-proyeksi
Keuntungan dari visual non-proyeksi, yaitu sebagai
berikut:
a) Tersedia dengan mudah. Visual non-proyeksi begitu
melimpah. Sering kali kita melewatkannya. Tersedia
dalam buku cetak, majalah, dan sebagian besar
material pengajaran.
b) Tidak mahal. Visual cetakan atau non-proyeksi
tersedia dalam biaya murah. Banyak pula yang gratis.
c) Tidak dibutuhkan perlengkapan. Mereka tidak
membutuhkan proyektor atau computer untuk
digunakan. Satu-satunya persyaratan adalah
pencahayaan.
d) Mudah digunakan. Tidak membutuhkan kemampuan
khusus apapun kecuali kemampuan untuk
P a g e | 11
menafsirkannya. Bahkan anak yang paling belia pun
bisa langsung menggunakannya.
e) Tersedia bagi seluruh tingkat pengajaran dan bagi
seluruh disiplin. Visual non-proyeksi tersedia dan
bisa digunakan bersama dengan pembelajar dari
berbagai usia. Bahkan poko persoalan bisa
menggabungkan visual secara efektif untuk
mendorong belajar.
f) Penyederhanaan gagasan yang rumit. Visual non-
proyeksi membantu menyederhanakan bahkan konten
dan hubungan yang paling rumit sekalipun.
3. Keterbatasan Visual Non-proyeksi
Keterbatasan dari visual non-proyeksi, yaitu sebagai
berikut:
a) Ketahanan. Sebagian besar visual non-proyeksi
dicetak di kertas dan bisa rusak sejalan dengan
penggunaan oleh siswa.
b) Penyimpanan. Bagaimana menyimpan visual non-
proyeksi ketika tidak sedang digunakan bisa menjadi
sebuah masalah.
c) Mungkin terlalu kecil untuk dilihat oleh grup. Banyak
visual non-proyeksi tidak sesuai untuk digunakan
dengan sebuah grup karena ukurannya yang kecil.
Bahan cetakan belajar dirancang untuk digunakan
dalam grup.
d) Dua dimensi. Visual bersifat dua dimensi dan
menampilkan hanya satu pandangan dari benda atau
P a g e | 12
pemandangan. Keterbatasan ini bisa ditutupi dengan
menggunakan pandangan yang beragam.
4. Integrasi Visual Non-proyeksi
Visual non-proyeksi bermanfaat dalam berbagai situasi
pengajaran. Aplikasinya mungkin ada diseluruh area
kurikulum pada seluruh tingkatan kelas. Berikut ini sedikit
contohnya :
a) Seluruh mata pelajaran. Foto digunakan di sebagian
besar buku cetak untuk mengambarkan konten.
b) Ilmu komputer. Grup-grup siswa menyiapkan bagan
yang menampilkan hubungan berbagai komponen
komputer.
c) Penulisan kreatif. Guru menampilkan sebuah bahan
cetakan yang menggambarkan pemandangan di desa
dan meminta para siswa untuk menuliskan cerita
pendek terkait dengan visual tersebut.
d) Tata kalimat bahasa inggris. Guru menggunakan
gambar di papan putih untuk menggambarkan kata
depan seperti di atas (over), di bawah (under), dan di
belakang (behind).
e) Bahasa Asing. Untuk kosakata, para siswa
menggunakan kartu flash kecil dengan sebuah visual
di satu sisi dan kata berbahasa asing di sisi lainnya.
f) Kesehatan. Poster dipajang di seputar SD untuk
mendorong kebiasaan makan yang sehat dan
berolahraga.
P a g e | 13
g) Matematika. Buku cetak aljabar berisi grafik yang
menampilkan hubungan antara nilai x dan y dalam
sebuah persamaan.
h) Pendidikan jasmani. Pengajar menggunakan gambar
diam mengenai latihan pemanasan untuk
mengingatkan para siswa akan posisi tubuh dan
urutannya.
i) Fisika. Sebelum menyelesaikan soal, setiap siswa
diharuskan memvisualkan soal fisika dengan
menggambar sebuah diagram yang menampilkan
hubungan di antara sifat-sifat yang diketahui dengan
nilai-nilai yang belum diketahui.
j) Membaca. Untuk memotivasi pembaca belia, buku
setingkat SD memiliki visual yang berwarna-warni
yang menyertai cerita.
k) Kajian sosial. Para siswa mempelajari kartun editorial
dari berbagai Koran dan membahas penafsiran
individual mereka atas kartun tersebut.
C. Visual Proyeksi
Visual proyeksi sebagai format media gambar diam diperbesar
dan ditampilkan di layar. Proyeksi semacam itu mungkin
diperoleh dengan mengirimkan gambar dari sebuah komputer
atau kamera dokumen ke sebuah proyektor digital atau monitor
televisi atau menggunakan sebuah OHP.
1. Jenis-jenis Visual Proyeksi
a) Piranti lunak presentasi
P a g e | 14
Peranti lunak presentasi menyediakan format
untuk menampilkan visual berbasis komputer dengan
sebuah proyektor digital. Peranti lunak presentasi
yang paling dikenal luas adalah PowerPoint.
Selain itu, saat ini piranti lunak presentasi yang
telah banyak digunakan diantaranya: Macromedia
Flash, OpenOffice Impress, Presentation X3, Star
Office.Org Impress, Kpresenter, Apple Keynote,
Prezi, dan lain-lain.
Keuntungan:
• Mudah dibuat dan digunakan. Siswa serta guru,
bisa membuat presentasi digital dengan sedikit
pelatihan mengenai peranti lunak itu sendiri.
Sebagian besar piranti lunak menyediakan
“Wizards” untuk membantu.
• Catatan yang diproyeksikan untuk anda dan
siswa anda. Selama presentase mata pelajaran,
catatan yang diproyeksikan membantu
mempertahankan pada jalurnya. Catatan tersebut
juga mengisyaratkan siswa terhadap poin-poin
kunci dari presentase.
• Mendukung penyertaan multimedia. Teks, visual,
animasi, audio, dank lip video dapat disertakan.
• Mendukung interaktivitas. Presentasi bisa
menyertakan hiperteks dan tombol navigasi
untuk lebih mendukung proses belajar. Presenter
bisa dengan mudah menuju slide manapun dalam
P a g e | 15
presentasi atau tautan ke salah satu dari berkas
multimedia terpadu atau situs internet.
• Menghasilkan format yang beragam. Selebaran,
halaman catatan, dan garis-garis besar bisa dibuat
dengan satu klik mouse.
Keterbatasan:
• Hanya kata-kata. Banyak siswa merupakan
pembelajaran visual, sehingga tanpa visual dalam
presentasi mereka mungkin tidak belajar.
• Terlalu banyak pada satu slide. Beberapa orang
meletakkan terlalu banyak kata pada satu slide.
Batasi jumlah kata pada satu slide maksimal 36.
• Terlalu banyak “lonceng dan pluit”. Penggunaan
yang terlalu banyak dari transisi, animasi dan
suara tak relevan bisa mengalihkan perhatian.
• Presentasi yang linear. Yang terlalu sering
terjadi sang presenter tidak menyadari bahwa
peranti lunak tersebut memiliki kemampuan
untuk membuat presentasi menjadi nonlinear dan
interaktif menggunakan hyperlink.
Integrasi:
• Seluruh mata pelajaran. Menampilkan garis
besar dari presentasi : menyediakan kata-kata
kunci dan istilah teknis.
P a g e | 16
• Seni. Menggambarkan penggunaan warna untuk
memacu emosi, mempelajari berbagai jenis
pahatan; menampilkan apa yang terjadi ketika
dua warna dipadukan.
• Biologi. Menganimasi peredaran darah;
menggambarkan pertumbuhan HIV-AIDS
diseluruh dunia.
• Bisnis. Memperlihatkan prosedur tahap demi
tahap untuk penggunaan peranti lunak akuntasi,
menampilkan struktur organisasi.
• Ilmu keluarga dan konsumen. Menampilkan tata
letak ruangan dengan berbagai penyusunan
perabotan berbeda; menunjukkan teknik yang
sesuai untuk mengukur bahan-bahan kering.
• Sejarah. Mempelajari pertempuran dan alur
waktu sebuah perang; “kunjungan” ke tempat-
tempat bersejarah setempat.
b) Gambar Digital
Visual bisa dibidik dan disimpan dalam format
digital. Gambar digital bisa dibidik menggunakan
kamera digital atau alat pindai. Penyimpanan digital
meliputi CD, DVD, perangkat simpan bisa dipindah,
dan hard drive computer. Untuk menampilkan gambar
digital ke sebuah kelompok bisa menggunakan
monitor televise yang besar atau proyektor digital.
P a g e | 17
Proyektor digital dirancang untuk menampilkan
gambar digital dan merupakan unit yang berdiri
sendiri dan terpisah.
Keuntungan:
• Tampilan yang instan. Kamera digital
memungkinkan untuk secara instan menampilkan
setiap foto setelah dibidik.
• Akses acak. Gambar digital bisa dengan cepat dan
acak diakses.
• Mudah digunakan. Sebagian besar kamera digital
dan proyektor digital mudah digunakan.
• Kemampuan simpan. CD dan DVD bisa
menyimpan sejumlah besar visual digital.
• Visual berkualitas terbaik. Kualitas visual digital
sering kali lebih baik daripada gambar fotografis
yang dicetak atau pada slide dan tidak memudar
seiring waktu.
• Ketahanan. Perangkat simpan portable sanagt
tahan lama. Gambar digital yang disimpan tetap
awet kualitasnya sejalan dengan waktu.
• Portabel. Cakram digital sangat portable.
• Pilihan gambar. Keuntungan terbesar dari visual
digital adalah bisa memproyeksikan apa saja.
• Interaktivitas.
Keterbatasan:
P a g e | 18
• Mahal. Kamera digital, alat pindai, dan proyektor
berkualitas terbaik sangatlah mahal.
• Ringkih. Kamera digital bisa sedikit lebih ringkih
saat dioperasikan ketimbang kamera tradisional.
• Membutuhkan proyektor atau monitor digital.
Integrasi:
Visual digital proyeksi cocok untuk seluruh
pembelajaran dan mata pelajaran. Visual digital
menyediakan presentasi yang dinamis atau interaktif,
seperti yang berikut ini : seni, biologi,kimia, ilmu
konsumen, ekologi, sastra, matematika.
c) Proyeksi Kamera Dokumen
Kamera dokumen merupakan kamera video yang
dilekatkan pada sebuah penyangga salin, yang
diarahkan ke bawah ke dokumen, gambar rata, grafik,
atau benda-benda kecil.
Keuntungan:
• Tidak dibutuhkan proses produksi.
• Seluruh siswa memiliki pandangan yang setara.
• Memungkinkan penayangan karya siswa secara
kelompok.
• Membutuhkan pencahayaan ruang yang normal.
Keterbatasan:
• Piranti keras yang sangat banyak.
P a g e | 19
• Butuh monitor dan proyektor
• Pencahayaan tambahan
Integrasi:
Aplikasi ada di seluruh area kurikulum pada
seluruh tingkatan kelas. Berikut ini adalah sedikit
contohnya: Seluruh mata pelajaran, seni, biologi,
bisnis, ilmu konsumen dan keluarga.
d) Overhead Projection (OHP)
Sistem OHP masih banyak digunakan di ruang
kelas karena biayanya yang murah dan mudah
digunakan. OHP yang khas merupakan perangkat
yang sederhana.
Keuntungan:
• Kecemerlangan
• Kontak mata
• Mudah digunakan
• Kelimpahan material
• Kemampuan merekayasa
• Ketersediaan seluruh material
• Material buatan sendiri
• Persiapan di muka
Keterbatasan:
• Tidak diprogramkan sebelumnya
• Bukan bersifat pengajaran sendiri
P a g e | 20
• Membutuhkan proses produksi
Integrasi:
Karena gambar besar dan bisa direkayasa atau
menambahkannya sembari memproyeksi, OHP
sungguh serba guna. Alat ini telah digunakan untuk
berkomunikasi secara visual di setiap mata pelajaran
dalam kurikulum.
Berikut ini adalah sedikit gagasannya: Seni, ilmu
konsumen dan keluarga,drama, geografi, seni bahasa.
P a g e | 21
DAFTAR PUSTAKA
Amanahme. 2011. Visual: Meningkatkan Belajar dengan Visual.
http://www.slideshare.net/desyaryanti37/media-visual.
Diakses tanggal 21 November 2014.
Anonim. 2013. Visual: Meningkatkan Belajar dengan Visual.
http://yoriandes.blogspot.com/2013/03/visual-meningkatkan-
belajar-dengan_28.html. Diakses tanggal 11 Desember 2014.
Erviana, Endah dkk. Visual: Meningkatkan Belajar dengan
Visual. http://liyaanggrasari.wordpress.com/artikel/semester-
1/. Diakses tanggal 14 Desember 2014.
Ganap, Goldha Antrina. 2013. Visual.
http://goldhaantrinaganap.blogspot.com/2013/12/chapter-
10.html. Diakses tanggal 11 Desember 2014.
Smaldino, Sharon. Lowter, Deborah. Russel, James D. 2011.
Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Wikipedia. Microsoft PowerPoint.
http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint. Diakses
tanggal 21 November 2014.
P a g e | 22
Dapatkan Ebook gratis lainnya di
https://hanyasetengah.blogspot.com
MyContact:
Email | sukmawandi1994@gmail.com
Facebook | Sukmawandi Rahmat
Twitter | @Andhy_SN
Youtube | S-NOAH dan SR-Project
P a g e | 23

Contenu connexe

Tendances

Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranLilis indah Kurniawati
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloommasterkukuh
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiJessy Damayanti
 
Persentasi model model pemgembangan instruksional
Persentasi model model pemgembangan  instruksionalPersentasi model model pemgembangan  instruksional
Persentasi model model pemgembangan instruksionalSusilo Ilo
 
Model-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulumModel-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulumDasrieny Pratiwi
 
Ppt pembelajaran terpadu tipe sequenced
Ppt pembelajaran terpadu tipe sequencedPpt pembelajaran terpadu tipe sequenced
Ppt pembelajaran terpadu tipe sequencedCha-cha Taulanys
 
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekDesy Aryanti
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaHildaNuraeni
 
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi AudioPemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audiosiska sri asali
 
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"Rofiani Intan
 
Standar Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
Standar Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013Standar Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
Standar Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013Nia Piliang
 
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"Nursa Fatri Nofriati
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
 

Tendances (20)

Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Pembelajaran Terpadu Model Nested
Pembelajaran Terpadu Model NestedPembelajaran Terpadu Model Nested
Pembelajaran Terpadu Model Nested
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Persentasi model model pemgembangan instruksional
Persentasi model model pemgembangan  instruksionalPersentasi model model pemgembangan  instruksional
Persentasi model model pemgembangan instruksional
 
Model-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulumModel-model pengembangan kurikulum
Model-model pengembangan kurikulum
 
Ppt pembelajaran terpadu tipe sequenced
Ppt pembelajaran terpadu tipe sequencedPpt pembelajaran terpadu tipe sequenced
Ppt pembelajaran terpadu tipe sequenced
 
contoh laporan kegiatan PKKMB
contoh laporan kegiatan PKKMBcontoh laporan kegiatan PKKMB
contoh laporan kegiatan PKKMB
 
Rpp kelas 4 ipa
Rpp kelas 4 ipaRpp kelas 4 ipa
Rpp kelas 4 ipa
 
Oliva
OlivaOliva
Oliva
 
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
 
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja SiswaPenilaian Unjuk Kerja Siswa
Penilaian Unjuk Kerja Siswa
 
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi AudioPemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
Pemanfaatan Media Non-Cetak Berupa Transparansi Audio
 
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
Model Pembelajaran Terpadu "MODEL SEQUENCED (URUTAN)"
 
Kurikulum Nasional (KURNAS)
Kurikulum Nasional  (KURNAS)Kurikulum Nasional  (KURNAS)
Kurikulum Nasional (KURNAS)
 
Standar Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
Standar Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013Standar Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
Standar Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013
 
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 

Similaire à VISUAL BELAJAR

Makalah meningkatkan proses belajar dengan visual
Makalah meningkatkan proses belajar dengan visualMakalah meningkatkan proses belajar dengan visual
Makalah meningkatkan proses belajar dengan visualmaulana19770515
 
Media visual
Media visualMedia visual
Media visualifalatifa
 
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUALMODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUALLUTPHIMEINALDI1
 
Makalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksiMakalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksibagibagiilmu
 
Langkah langkah pemilihan media pyanto
Langkah langkah pemilihan  media pyantoLangkah langkah pemilihan  media pyanto
Langkah langkah pemilihan media pyantoYoko Sakurata
 
Media pembelajaran kelompok 1
Media pembelajaran kelompok 1Media pembelajaran kelompok 1
Media pembelajaran kelompok 1diningsihatika
 
Makalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaMakalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaLakidende University
 
Kelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranKelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranNajmimunir
 
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisModul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisNurvinaIntan
 
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Pendidikan dalam Pembelajaran PAI
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Pendidikan dalam Pembelajaran PAI Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Pendidikan dalam Pembelajaran PAI
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Pendidikan dalam Pembelajaran PAI aidadwiinizuka.blogspot.com
 
Keterampilan dalam Pembuatan Media Cetak dan Media Elektronik
Keterampilan dalam Pembuatan Media Cetak dan Media ElektronikKeterampilan dalam Pembuatan Media Cetak dan Media Elektronik
Keterampilan dalam Pembuatan Media Cetak dan Media Elektronikdindinamuiz
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigarajarahaty
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigawinnymonika
 

Similaire à VISUAL BELAJAR (20)

Makalah meningkatkan proses belajar dengan visual
Makalah meningkatkan proses belajar dengan visualMakalah meningkatkan proses belajar dengan visual
Makalah meningkatkan proses belajar dengan visual
 
Media visual
Media visualMedia visual
Media visual
 
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUALMODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
 
Makalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksiMakalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksi
 
Rekabentuk Visual
Rekabentuk VisualRekabentuk Visual
Rekabentuk Visual
 
Rekabentuk visual
Rekabentuk visualRekabentuk visual
Rekabentuk visual
 
Langkah langkah pemilihan media pyanto
Langkah langkah pemilihan  media pyantoLangkah langkah pemilihan  media pyanto
Langkah langkah pemilihan media pyanto
 
Media pembelajaran kelompok 1
Media pembelajaran kelompok 1Media pembelajaran kelompok 1
Media pembelajaran kelompok 1
 
Makalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaMakalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematika
 
Prinsip visual
Prinsip visualPrinsip visual
Prinsip visual
 
Kelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranKelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisModul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
 
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Pendidikan dalam Pembelajaran PAI
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Pendidikan dalam Pembelajaran PAI Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Pendidikan dalam Pembelajaran PAI
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Pendidikan dalam Pembelajaran PAI
 
Keterampilan dalam Pembuatan Media Cetak dan Media Elektronik
Keterampilan dalam Pembuatan Media Cetak dan Media ElektronikKeterampilan dalam Pembuatan Media Cetak dan Media Elektronik
Keterampilan dalam Pembuatan Media Cetak dan Media Elektronik
 
Makalah media grafis
Makalah media grafisMakalah media grafis
Makalah media grafis
 
Tugas ke-1
Tugas ke-1Tugas ke-1
Tugas ke-1
 
Media ppt
Media pptMedia ppt
Media ppt
 
Makalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasaMakalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasa
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 

Dernier

Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxoperatorsttmamasa
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...YulfiaFia
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 

Dernier (20)

Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 

VISUAL BELAJAR

  • 1.
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Modul Pengembagan Media Pembelajaran mengenai Meningkatkan Belajar dengan Visual. Salam dan syalawat selalu tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju ke alam yang terang benderang. Tidak lupa pula kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian modul ini, yaitu teman–teman kelompok dan kepada teman-teman yang telah mendukung kami sepenuhnya. Kami sadar bahwa banyak terdapat kekurangan dalam modul ini, baik dari segi penyusunan maupun isinya. Untuk itu kami mengharapkan saran dan tanggapannya guna penyusunan modul yang lebih baik pada masa yang akan datang. Demikian modul ini kami susun agar dapat diterima dan digunakan sebagai acuan untuk modul selanjutnya. Mataram, Desember 2014 Penyusun
  • 3. P a g e | iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................... iii MENINGKATKAN BELAJAR DENGAN VISUAL............... 1 A. Visual dalam Ruang Kelas ................................................ 1 1. Pemanfaatan Visual...............................................................1 2. Fungsi Media Visual..............................................................3 B. Visual non-Proyeksi ........................................................... 5 1. Jenis-jenis Visual Non-proyeksi............................................5 2. Keuntungan Visual Non-proyeksi .......................................10 3. Keterbatasan Visual Non-proyeksi......................................11 4. Integrasi Visual Non-proyeksi.............................................12 C. Visual Proyeksi ................................................................. 13 1. Jenis-jenis Visual Proyeksi..................................................13 DAFTAR PUSTAKA................................................................. 21
  • 4. P a g e | 1 MENINGKATKAN BELAJAR DENGAN VISUAL Visual berhubungan erat dengan mata atau penglihatan. Menurut beberapa ahli, visual juga merupakan salah satu bagian dari aktivitas belajar. Dimana aktivitas belajar itu sendiri terdiri dari: somatis (belajar dengan bergerak dan berbuat), auditori (belajar dengan berbicara dan mendengar), intelektual (belajar dengan memecahkan masalah dan merenung), dan visual (belajar dengan cara melihat, mengamati, dan menggambarkan). Keempat aktivitas belajat tersebut harus dikuasai supaya proses belajar dapat berlangsung secara optimal. A. Visual dalam Ruang Kelas Macam-macam visual yang dapat digunakan untuk meningkatkan belajar. Dengan menggunakan visual, kita bisa menemukan cara-cara membantu siswa memahami gagasan yang rumit. Visual bisa melibatkan para pembelajar dalam pencarian pengetahuan. 1. Pemanfaatan Visual Pemanfaatan visual untuk meningkatkan pembelajaran di dalam kelas diantaranya sebagai berikut: Gambar 1.1 Visual
  • 5. P a g e | 2 a) Guru sekolah dasar memasang sebuah poster di ruang kelas yang berisi pesan untuk menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah makan, setelah buang air, setelah bermain, serta setiap melakukan aktivitas. Tujuan dari cuci tangan ini adalah agar kita terhindar dari kuman/bakteri jahat yang menyebarkan penyakit. b) Penggunaan kamera dokumen di SMP untuk memproyeksikan koin dan mata uang pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. c) Penggunaan Powerpoint di kelas seni teater untuk membandingkan drama modern dan drama tragedi klasik Yunani yang dibuat oleh siswa. d) Penggunaan transparan OHP oleh pustakawan di kelas untuk memperlihatkan tata letak pusat media kepada siswa baru. e) Siswa SMK mendokumentasikan kegiatan kunjungan usaha dengan menggunakan kamera digital, di mana setelah kunjungan usaha tersebut, siswa ditugaskan untuk mempresentasikan hasil kunjungan usaha dalam bentuk diskusi panel. Dari contoh penerapan visual di dalam kelas oleh guru ataupun siswa di atas, dapat kita cermati bahwasannya visual digunakan untuk meningkatkan belajar. Media visual bermanfaat untuk memudahkan siswa dalam memahami sesuatu yang rumit menjadi lebih mudah untuk dikaji.
  • 6. P a g e | 3 2. Fungsi Media Visual Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: a) Fungsi Atensi Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar. b) Fungsi Afektif Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
  • 7. P a g e | 4 c) Fungsi Kognitif Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan- temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. d) Fungsi Kompensatoris Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu: a) Memotivasi minat atau tindakan, b) Menyajikan informasi, dan c) Memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan.
  • 8. P a g e | 5 Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi. B. Visual non-Proyeksi Visual Non-proyeksi mudah digunakan karena tidak membutuhkan perlengkapan apapun. Relatif murah; kenyataannya banyak darinya bisa diperoleh hampir tanpa biaya. Dapat digunakan di banyak cara di seluruh tingkatan pengajaran dan di seluruh disiplin pelajaran. Dapat menggunakannya untuk merangsang ekspesi kreaktif, seperti menceritakan atau menuliskan kisah dan membuat puisi. Visual ini terutama sekali membantu dengan tujuan-tujuan yang mengharuskan mengidentifikasi orang-orang, tempat, atau benda-benda, serta semua yang melibatkan gagasan rumit yang bisa digambarkan dengan diagram atau model. 1. Jenis-jenis Visual Non-proyeksi a) Gambar diam Gambar diam merupakan representasi foto grafis dari orang, tempat dan benda-benda. Gambar diam merupakan dua dimensi. Anda bisa menutupi kekurangan tiga dimensinya dengan menyediakan sekelompok gambar yang menampilkan objek atau pemandangan yang sama dari beberapa posisi atau sudut.gambar dalam buku cetak bukan sekedar hiasan tetapi dimaksudkan sebagai alat bantu beajar. Siswa
  • 9. P a g e | 6 harus didorong untuk membaca gambar seperti halnya mereka membaca tulisan. Guru harus mengajarkan kemampuan untuk memahami gambar-gambar dalam buku cetak dan memotivasi siswa untuk menggunakannya untuk mencapai tujuan belajar. Gambar 1.2 Gambar dalam buku cetak b) Gambar, sketsa dan diagram Gambar, sketsa dan diagram memanfaatkan penyusunan grafis dari garis-garis untuk mewakili orang-orang, tempat, benda, dan konsep. Gambar secara umum lebuh sempurna dan mewakili ketimbang sketsa. Dagram biasanya dimaksudkan untuk memperlihatkan hubungan atau membantu menjelaskan proses, seperti bagaimana sesuatu bekerja atau dibangun. Gambar mudah ditemukan dalam buku cetak dan materi kelas lainnya. guru bisa menggunakaknnya di seluruh fase pengajaran, dari pengenalan topik hingga evaluasi. Karena gambar sepertinya tidak begitu mendetail dan lebih nebgarah kepada tujuan pengajaran ketimbang material
  • 10. P a g e | 7 fotografis. Para siswa dari berbagai usia memahami gambar dengan mudah. Kita bisa menggunakan program tata letak, desain, dan ilustrasi yang berbasis komputer. Contoh- contoh dari program tersebut AppleWorks, Photoshop, Adobe Illustrator. Sebagian besar program grafik computer dibekali dengan ratusan atau bahkan ribuan model ketikan dan gambar clip art dan bisa merekayasa visual dalam beragam cara. c) Bagan (charts) Bagan (charts) atau bagan/diagram merupakan representasi visual dari hubungan yang abstrak seperti kronologi, kuantitas, dan hierarki. Sebuah bagan seharusnya memiliki tujuan pengajaran yang jelas dan terdefinisikan dengan baik. Sebuah bagan yang dirancang baik akan menyampaikan pesannya terutama melalui saluran visual. Bagan selalu muncul dalam buku cetak berupa tabel dan diagram. d) Grafik Grafik menyediakan representasi visual dari data angka-angka. Mereka menggambarkan hubungan di antara unit-unit data dan kecenderungan dalam data. Data bisa ditafsirkan lebih cepat dalam bentuk grafik ketimabang dalam bentuk tabular. Terdapat empat jenis grafik: batang, bergambar, lingkaran dan garis.
  • 11. P a g e | 8 Ganbar 1.3 Jenis Grafik Sejumlah program peranti lunak komputer, terutama peranti lunak spreadsheet seperti Microsoft Excel, sekarang memudahkan dalam pembuatan bagan dan diagram yang terlihat professional. e) Poster Poster menggabungkan kombinasi visual dari gambar, garis, warna, dan kata. Digunakan untuk menarik dan mempertahankan perhatian pemirsa cukup lama untuk mengomunikasikan pesan singkat, biasanya yang bersifat persuasif. Poster harus menarik perhatian dan meyampaikan pesannya dengan cepat. Salah satu kekurangan dari menggunakan poster adalah bahwa pesan mereka dengan cepat diabaikan karena sudah biasa. Akibatnya, poster tidak seharusnya dipajang terlalu lama.
  • 12. P a g e | 9 Gambar 1.4 Contoh poster Poster dapat efektif dalam sejumlah situasi belajar. Poster bisa merangsang minat tentang sebuah topic baru, menyampaikan sebuah kejadian khusus, atau mendorong kemampuan social. Poster mungkin dimanfaatkan untuk tujuan motivasi-mendorong para siswa untuk membaca lebih banyak. f) Kartun (coretan garis yang merupakan karikatur dari orang, hewan, atau kejadian fiksi atau nyata) Kartun merupakan format visual. Kartun mudah dan cepat dibaca serta menarik bagi anak-anak dari berbagai usia. Kartun bisa memuat kebijakan dan kecerdasan. Apresiasi dan interpretasi, bagaimanapun juga, bergantung pada pengalaman dan kecerdasan para pemirsa. Pastikan bahwa kartun yang digunakan
  • 13. P a g e | 10 untuk tujuan pengajaran berada dalam kisaran pengalaman dan intelektual para siswa. Gambar 1.5 Contoh Kartun 2. Keuntungan Visual Non-proyeksi Keuntungan dari visual non-proyeksi, yaitu sebagai berikut: a) Tersedia dengan mudah. Visual non-proyeksi begitu melimpah. Sering kali kita melewatkannya. Tersedia dalam buku cetak, majalah, dan sebagian besar material pengajaran. b) Tidak mahal. Visual cetakan atau non-proyeksi tersedia dalam biaya murah. Banyak pula yang gratis. c) Tidak dibutuhkan perlengkapan. Mereka tidak membutuhkan proyektor atau computer untuk digunakan. Satu-satunya persyaratan adalah pencahayaan. d) Mudah digunakan. Tidak membutuhkan kemampuan khusus apapun kecuali kemampuan untuk
  • 14. P a g e | 11 menafsirkannya. Bahkan anak yang paling belia pun bisa langsung menggunakannya. e) Tersedia bagi seluruh tingkat pengajaran dan bagi seluruh disiplin. Visual non-proyeksi tersedia dan bisa digunakan bersama dengan pembelajar dari berbagai usia. Bahkan poko persoalan bisa menggabungkan visual secara efektif untuk mendorong belajar. f) Penyederhanaan gagasan yang rumit. Visual non- proyeksi membantu menyederhanakan bahkan konten dan hubungan yang paling rumit sekalipun. 3. Keterbatasan Visual Non-proyeksi Keterbatasan dari visual non-proyeksi, yaitu sebagai berikut: a) Ketahanan. Sebagian besar visual non-proyeksi dicetak di kertas dan bisa rusak sejalan dengan penggunaan oleh siswa. b) Penyimpanan. Bagaimana menyimpan visual non- proyeksi ketika tidak sedang digunakan bisa menjadi sebuah masalah. c) Mungkin terlalu kecil untuk dilihat oleh grup. Banyak visual non-proyeksi tidak sesuai untuk digunakan dengan sebuah grup karena ukurannya yang kecil. Bahan cetakan belajar dirancang untuk digunakan dalam grup. d) Dua dimensi. Visual bersifat dua dimensi dan menampilkan hanya satu pandangan dari benda atau
  • 15. P a g e | 12 pemandangan. Keterbatasan ini bisa ditutupi dengan menggunakan pandangan yang beragam. 4. Integrasi Visual Non-proyeksi Visual non-proyeksi bermanfaat dalam berbagai situasi pengajaran. Aplikasinya mungkin ada diseluruh area kurikulum pada seluruh tingkatan kelas. Berikut ini sedikit contohnya : a) Seluruh mata pelajaran. Foto digunakan di sebagian besar buku cetak untuk mengambarkan konten. b) Ilmu komputer. Grup-grup siswa menyiapkan bagan yang menampilkan hubungan berbagai komponen komputer. c) Penulisan kreatif. Guru menampilkan sebuah bahan cetakan yang menggambarkan pemandangan di desa dan meminta para siswa untuk menuliskan cerita pendek terkait dengan visual tersebut. d) Tata kalimat bahasa inggris. Guru menggunakan gambar di papan putih untuk menggambarkan kata depan seperti di atas (over), di bawah (under), dan di belakang (behind). e) Bahasa Asing. Untuk kosakata, para siswa menggunakan kartu flash kecil dengan sebuah visual di satu sisi dan kata berbahasa asing di sisi lainnya. f) Kesehatan. Poster dipajang di seputar SD untuk mendorong kebiasaan makan yang sehat dan berolahraga.
  • 16. P a g e | 13 g) Matematika. Buku cetak aljabar berisi grafik yang menampilkan hubungan antara nilai x dan y dalam sebuah persamaan. h) Pendidikan jasmani. Pengajar menggunakan gambar diam mengenai latihan pemanasan untuk mengingatkan para siswa akan posisi tubuh dan urutannya. i) Fisika. Sebelum menyelesaikan soal, setiap siswa diharuskan memvisualkan soal fisika dengan menggambar sebuah diagram yang menampilkan hubungan di antara sifat-sifat yang diketahui dengan nilai-nilai yang belum diketahui. j) Membaca. Untuk memotivasi pembaca belia, buku setingkat SD memiliki visual yang berwarna-warni yang menyertai cerita. k) Kajian sosial. Para siswa mempelajari kartun editorial dari berbagai Koran dan membahas penafsiran individual mereka atas kartun tersebut. C. Visual Proyeksi Visual proyeksi sebagai format media gambar diam diperbesar dan ditampilkan di layar. Proyeksi semacam itu mungkin diperoleh dengan mengirimkan gambar dari sebuah komputer atau kamera dokumen ke sebuah proyektor digital atau monitor televisi atau menggunakan sebuah OHP. 1. Jenis-jenis Visual Proyeksi a) Piranti lunak presentasi
  • 17. P a g e | 14 Peranti lunak presentasi menyediakan format untuk menampilkan visual berbasis komputer dengan sebuah proyektor digital. Peranti lunak presentasi yang paling dikenal luas adalah PowerPoint. Selain itu, saat ini piranti lunak presentasi yang telah banyak digunakan diantaranya: Macromedia Flash, OpenOffice Impress, Presentation X3, Star Office.Org Impress, Kpresenter, Apple Keynote, Prezi, dan lain-lain. Keuntungan: • Mudah dibuat dan digunakan. Siswa serta guru, bisa membuat presentasi digital dengan sedikit pelatihan mengenai peranti lunak itu sendiri. Sebagian besar piranti lunak menyediakan “Wizards” untuk membantu. • Catatan yang diproyeksikan untuk anda dan siswa anda. Selama presentase mata pelajaran, catatan yang diproyeksikan membantu mempertahankan pada jalurnya. Catatan tersebut juga mengisyaratkan siswa terhadap poin-poin kunci dari presentase. • Mendukung penyertaan multimedia. Teks, visual, animasi, audio, dank lip video dapat disertakan. • Mendukung interaktivitas. Presentasi bisa menyertakan hiperteks dan tombol navigasi untuk lebih mendukung proses belajar. Presenter bisa dengan mudah menuju slide manapun dalam
  • 18. P a g e | 15 presentasi atau tautan ke salah satu dari berkas multimedia terpadu atau situs internet. • Menghasilkan format yang beragam. Selebaran, halaman catatan, dan garis-garis besar bisa dibuat dengan satu klik mouse. Keterbatasan: • Hanya kata-kata. Banyak siswa merupakan pembelajaran visual, sehingga tanpa visual dalam presentasi mereka mungkin tidak belajar. • Terlalu banyak pada satu slide. Beberapa orang meletakkan terlalu banyak kata pada satu slide. Batasi jumlah kata pada satu slide maksimal 36. • Terlalu banyak “lonceng dan pluit”. Penggunaan yang terlalu banyak dari transisi, animasi dan suara tak relevan bisa mengalihkan perhatian. • Presentasi yang linear. Yang terlalu sering terjadi sang presenter tidak menyadari bahwa peranti lunak tersebut memiliki kemampuan untuk membuat presentasi menjadi nonlinear dan interaktif menggunakan hyperlink. Integrasi: • Seluruh mata pelajaran. Menampilkan garis besar dari presentasi : menyediakan kata-kata kunci dan istilah teknis.
  • 19. P a g e | 16 • Seni. Menggambarkan penggunaan warna untuk memacu emosi, mempelajari berbagai jenis pahatan; menampilkan apa yang terjadi ketika dua warna dipadukan. • Biologi. Menganimasi peredaran darah; menggambarkan pertumbuhan HIV-AIDS diseluruh dunia. • Bisnis. Memperlihatkan prosedur tahap demi tahap untuk penggunaan peranti lunak akuntasi, menampilkan struktur organisasi. • Ilmu keluarga dan konsumen. Menampilkan tata letak ruangan dengan berbagai penyusunan perabotan berbeda; menunjukkan teknik yang sesuai untuk mengukur bahan-bahan kering. • Sejarah. Mempelajari pertempuran dan alur waktu sebuah perang; “kunjungan” ke tempat- tempat bersejarah setempat. b) Gambar Digital Visual bisa dibidik dan disimpan dalam format digital. Gambar digital bisa dibidik menggunakan kamera digital atau alat pindai. Penyimpanan digital meliputi CD, DVD, perangkat simpan bisa dipindah, dan hard drive computer. Untuk menampilkan gambar digital ke sebuah kelompok bisa menggunakan monitor televise yang besar atau proyektor digital.
  • 20. P a g e | 17 Proyektor digital dirancang untuk menampilkan gambar digital dan merupakan unit yang berdiri sendiri dan terpisah. Keuntungan: • Tampilan yang instan. Kamera digital memungkinkan untuk secara instan menampilkan setiap foto setelah dibidik. • Akses acak. Gambar digital bisa dengan cepat dan acak diakses. • Mudah digunakan. Sebagian besar kamera digital dan proyektor digital mudah digunakan. • Kemampuan simpan. CD dan DVD bisa menyimpan sejumlah besar visual digital. • Visual berkualitas terbaik. Kualitas visual digital sering kali lebih baik daripada gambar fotografis yang dicetak atau pada slide dan tidak memudar seiring waktu. • Ketahanan. Perangkat simpan portable sanagt tahan lama. Gambar digital yang disimpan tetap awet kualitasnya sejalan dengan waktu. • Portabel. Cakram digital sangat portable. • Pilihan gambar. Keuntungan terbesar dari visual digital adalah bisa memproyeksikan apa saja. • Interaktivitas. Keterbatasan:
  • 21. P a g e | 18 • Mahal. Kamera digital, alat pindai, dan proyektor berkualitas terbaik sangatlah mahal. • Ringkih. Kamera digital bisa sedikit lebih ringkih saat dioperasikan ketimbang kamera tradisional. • Membutuhkan proyektor atau monitor digital. Integrasi: Visual digital proyeksi cocok untuk seluruh pembelajaran dan mata pelajaran. Visual digital menyediakan presentasi yang dinamis atau interaktif, seperti yang berikut ini : seni, biologi,kimia, ilmu konsumen, ekologi, sastra, matematika. c) Proyeksi Kamera Dokumen Kamera dokumen merupakan kamera video yang dilekatkan pada sebuah penyangga salin, yang diarahkan ke bawah ke dokumen, gambar rata, grafik, atau benda-benda kecil. Keuntungan: • Tidak dibutuhkan proses produksi. • Seluruh siswa memiliki pandangan yang setara. • Memungkinkan penayangan karya siswa secara kelompok. • Membutuhkan pencahayaan ruang yang normal. Keterbatasan: • Piranti keras yang sangat banyak.
  • 22. P a g e | 19 • Butuh monitor dan proyektor • Pencahayaan tambahan Integrasi: Aplikasi ada di seluruh area kurikulum pada seluruh tingkatan kelas. Berikut ini adalah sedikit contohnya: Seluruh mata pelajaran, seni, biologi, bisnis, ilmu konsumen dan keluarga. d) Overhead Projection (OHP) Sistem OHP masih banyak digunakan di ruang kelas karena biayanya yang murah dan mudah digunakan. OHP yang khas merupakan perangkat yang sederhana. Keuntungan: • Kecemerlangan • Kontak mata • Mudah digunakan • Kelimpahan material • Kemampuan merekayasa • Ketersediaan seluruh material • Material buatan sendiri • Persiapan di muka Keterbatasan: • Tidak diprogramkan sebelumnya • Bukan bersifat pengajaran sendiri
  • 23. P a g e | 20 • Membutuhkan proses produksi Integrasi: Karena gambar besar dan bisa direkayasa atau menambahkannya sembari memproyeksi, OHP sungguh serba guna. Alat ini telah digunakan untuk berkomunikasi secara visual di setiap mata pelajaran dalam kurikulum. Berikut ini adalah sedikit gagasannya: Seni, ilmu konsumen dan keluarga,drama, geografi, seni bahasa.
  • 24. P a g e | 21 DAFTAR PUSTAKA Amanahme. 2011. Visual: Meningkatkan Belajar dengan Visual. http://www.slideshare.net/desyaryanti37/media-visual. Diakses tanggal 21 November 2014. Anonim. 2013. Visual: Meningkatkan Belajar dengan Visual. http://yoriandes.blogspot.com/2013/03/visual-meningkatkan- belajar-dengan_28.html. Diakses tanggal 11 Desember 2014. Erviana, Endah dkk. Visual: Meningkatkan Belajar dengan Visual. http://liyaanggrasari.wordpress.com/artikel/semester- 1/. Diakses tanggal 14 Desember 2014. Ganap, Goldha Antrina. 2013. Visual. http://goldhaantrinaganap.blogspot.com/2013/12/chapter- 10.html. Diakses tanggal 11 Desember 2014. Smaldino, Sharon. Lowter, Deborah. Russel, James D. 2011. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wikipedia. Microsoft PowerPoint. http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint. Diakses tanggal 21 November 2014.
  • 25. P a g e | 22 Dapatkan Ebook gratis lainnya di https://hanyasetengah.blogspot.com MyContact: Email | sukmawandi1994@gmail.com Facebook | Sukmawandi Rahmat Twitter | @Andhy_SN Youtube | S-NOAH dan SR-Project
  • 26. P a g e | 23