Makalah ini membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kimia. Ringkasannya adalah:
1) K3 Kimia adalah upaya pencegahan bahaya akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja seperti racun, ledakan, kebakaran.
2) Peraturan K3 Kimia meliputi UU No. 1/1970 dan No. 13/2003 serta Permenaker No. 187/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya.
3
1. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) KIMIA
MAKALAH
Oleh:
Takrimatul Maulidiyah
NIM. A24160010
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
2020
2. DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
1.1 LatarBelakang ………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan ………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………….. 3
2.1 Pengertian K3 Kimia ……………………………………………….. 3
2.2 Peraturan Perundang-Undangan K3 Kimia ……………………… 3
2.3 Studi Kasus Pelanggaran K3 Kimia ………………………………. 4
2.4 Analisis Studi Kasus ……………………………………………….. 5
2.5 Alat Pelindung Diri (APD) K3 Kimia …………………………….. 5
BAB III KESIMPULAN ………………………………………………. 6
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………. 6
3.2 Saran ………………………………………………………………… 6
DAFTAR PUSTAKA
3. KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamduillah kami pajatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah K3 Kimia tepat pada waktunya. Rasa terimakasih kami
ucakan kepada Guru Pembimbing yang bersedia meluangkan waktunya dan
dukungan yang diberikan sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memliki banyak keurangan
dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis mohon maaf dan mengharapkan
saran serta masukan dari pembaca sekalian demi penyusunan makalah yang lebih
baik lagi.
Semoga makalah yag telah disusun ini turut meperkaya wawaan ilmu bagi
para pembaca.
Sidoarjo, 13 Januari 2020
Penulis
4. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bekerja dalam laboratorium tak lepas dari kemungkinan bahaya dari berbagai
jenis bahan kimia. Pemahaman mengenai berbagai aspek bahaya dalam
laboratorium, memungkinkan para pekerja dalam menciptakan keselamatan dan
kesehatan kerja. Laboratorium adalah suatu fasilitas yang memberikan hasil uji
yang bergantung pada batasan-batasan fisik dan ekonomi daya beli, peraturan-
peraturan, kebutuhun industri keluhan diri pribadi dan tuntutan dan pabrikindustri.
Bahan kimia berbahaya dengan mudah dapat kita temui di pabrik kimia bahkan
laboratorium. Kecelakaan yang terjadi karena bahan kimia berbahaya pun sering
terjadi. Diperlukan tindakan pengendalian yang tepat agar bahan kimia berbahaya
tersebut tidak membahayakan kita sebagai pekerja, peralatan dan terutama
lingkungan sekitar. Yaitu perlunya pengetahuan tentang sifat dan karakter bahan
kimia mengingat bahan kimia memiliki potensi untuk menimbulkan bahaya baik
terhadap kesehatan maupun bahaya kecelakaan. Hal ini dikarenakan bahan kimia
memiliki tipe reaktivitas kmia tertentu dan juga dapat memiliki sifat mudah
terbakar. maka di perlukan penanganan bahan kimia dalam laboratorium.
Limbah berupakan benda (Padat, Cair, Gas, B3) yang tidak diperlukan dan
dibuang, limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar dengan konsentrasi
bervariasi. Bila dikembalikan ke alam dalam jumlah besar, limbah ini akan
terakumulasi di alam sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem Alam
Penumpukan limbah di alam menyebabkan ketidak seimbangan ekosistem tidak
dikelolah dengan baik. Pengelolahan limbah ini merupakan upaya merencanakan
5. melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pendaya gunaan limbah, serta
pengendalian dampak yang ditimbulkannya
Upaya pengelolahan limbah tidak mudah dan memerlukan pengetahuan tentang
limbah (Padat, Cair, Gas, B3) unsur-unsur yang terkandung serta penanganan
limbah agar tidak mencemari lingkungan selain itu perlu keterampilan mengelolah
limbah menjadi ekonomis dan mengurang jumlah limbah yang terbuang ke alam.
Makalah ini akan membahas tentang K3 Kimia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari K3 Kimia?
2. Apa saja peraturan perundang-undangan K3 Kimia?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian K3 Kimia;
2. Untuk mengetahui peraturan K3 Kimia;
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian K3 Kimia
K3 kimia adalah kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja dari bahaya
kimia misalnya Bahan kimia yang dapat menimbulkan ledakan, keracunan,
kebakaran, penyakit akibat kerja dan lain sebagainya .Penerapan K3 kimia di dalam
proses produksi dinilai sangat penting karena merupakan salah satu indikator
keberhasilan perusahaan dalam memberikan produk yang berkualitas kepada
konsumen selain sebagai upaya proaktif untuk mencegah terjadinya kerugian akibat
kecelakaan
2.2 Peraturan Perundang-Undangan K3 Kimia
Untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan menanggulangi
akibat dari penggunaan bahan kimia yang tidak terkendali maka diterbitkan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Kep.187/MEN/1999 tentang
pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja.
Dalam peraturan ini disebutkan bahwa perusahaan yang menggunakan,
menyimpan, memakai, memproduksi dan mengangkut bahan kimia berbahaya di
tempat kerja wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (pasal 2).
Pengendalian bahan kimia dilakukan dengan 2 cara menurut peraturan ini,
yaitu dengan menyediakan LDKB (lembar data keselamatan bahan) atau yang lebih
dikenal dengan MSDS (material safety data sheet), dan penunjukkan petugas K3
kimia atau ahli K3 kimia.
lampiran III SK ini dan yang secara umum tertera dalam pasal 14
7. • bahan kimia kriteria beracun : 10 ton.
• bahan kimia kriteria sangat beracun : 5 ton.
• bahan kimia kriteria reaktif : 50 ton.
• bahan kimia kriteria mudah meledak : 10 ton.
• bahan kimia kriteria oksidator : 10 ton.
• bahan kimia kriteria cairan mudah terbakar : 200 ton.
• bahan kimia kriteria cairan sangat mudah terbakar : 100 ton.
• bahan kimia kriteria gas mudah terbakar : 50 ton.
jika melampaui NAK, maka perusahaan digolongkan menjadi perusahaan yang
berpotensi bahaya besar, dan jika sama atau dibawah NAK, maka berarti potensi
bahayanya sedang.
Dasar hukum:
• Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
• Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Kep.187/Men/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia.
• Per.04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (PJK3).Setelah selesai mengikuti training ahli k3 umum dan lulus
ujian, peserta akan mampu melaksanakan pembinaan operasional K3 di
perusahaan dan mampu melaksanakan tugas serta tanggung jawab sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.3 Studi Kasus Pelanggaran K3 Kimia
Studi kasus megenai pelanggaran K3 Kimia adalah sebagai berikut:
1. Pada bulan Maret 2019, sebuah pabrik kimia di China mengalami ledakan
besar yang mengakibatkan lebih dari 64 orang meninggal dunia dan 600
orang mengalami luka-luka. Kebakaran bahkan meluas ke pabrik-pabrik
8. dan rumah warga di sekitarnya. Berdasarkan hasil penyelidikan, ledakan
terjadi akibat perusahaan melanggar aturan keselamatan kerja dengan
mempoduksi lebih dari 30 jenis kimia organik, yang beberapa di antaranya
bahan mudah meledak.
2. Kebakaran pabrik kimia di Indonesia juga terjadi pada bulan Juni lalu,
sekitar 30 orang pegawainya tewas, penyebabnya adalah perusahaan ini
tidak memilki izin dan tidak menggunakan standar operasional
dalam menggunakan bahan-bahan kimia, bahkan para pekerjanya minim
pengetahuan mengenai bahaya bahan kimia dan alat pelindung diri yang
harus digunakan.
2.4. Analisis Studi Kasus
Dua kecelakaan di atas terjadi akibat perusahaan menyalahi aturan yang
sudah ditetapkan oleh pemerintah setempat dan para pekerja yang tidak memiliki
pengetahuan mengenai penanganan bahan kimia. Semua bahan kimia harus
dianggap sebagai potensi bahaya sampai dampak bahan kimia tersebut sepenuhnya
diketahui. Keputusan Menteri No.187/MEN/1999 pasal 3 menyebutkan bahwa
dalam pengendalian bahan kimia berbahaya wajib disediakan lembar data
keselamatan bahan (LDKB) dan dilakukan pelabelan pada wadah bahan kimia.
Pelabelan bahan kimia merupakan salah satu cara penting untuk mencegah
penyalagunaan dan penanganan yang dapat meyebabkan kecelakaan. Sedangkan
lembar data keselamatan bahan adalah lembar petunjuk yang berisi informasi
tentang sifat fisika dan kimia dari bahan berbahaya, jenis bahaya yang dapat
ditimbulkan, cara penanganan dan tindakan khusus yang berhubugan dengan
keadaan darurat. Sifat bahan kimia antara lain beracun, reaktif, mudah meledak,
oksidator, dan mudah terbakar. Penyimpanan dari masing-masing bahan tersebut
harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya reaksi yang tidak diinginkan.
2.5 Alat Pelindung Diri K3 Kimia
Alat pelindung diri (apd) dalam K3 Kimia adalah sebagai berikut:
• Jas lab
9. • Sepatu keselamatan
• Pelindung muka
• Masker gas
• Kaos tangan
• Pelindung telinga
Peralatan laboratium dalam k3 kimia adalah sebagai berikut:
• Pembasuh mata . berfungsi membasuh mata yang terkena cairan kimia.
• Fire blankit . Cairan kimia yang tumpah bisa saja menghasilkan api. Untuk
memadamkannya, Anda bisa menggunakan selimut api.
• Safety shower. untuk membersihkan badan Anda dari larutan kimia
sehingga badan Anda terhindar dari cedera parah.
• Spill neutralizers. digunakan untuk menetralkan cairan kimia tumpah
tersebut. Perlengkapan keselematan laboratorium ini dilengkapi material
asam dan basa. Sebagai contoh, bila cairan yang tumpah itu asam, gunakan
material basa untuk menetralkannya.
• First aid kits . berguna bila terjadi kecelakaan ringan, misalnya tangan
tergores oleh suatu benda tajam. Kotak ini biasanya berisi obat luka,
gunting, perban, dan alkohol.
• Alat pemadam api
• Pintu keluar darurat
BAB III
10. KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah K3 Kimia ini adalah:
1. K3 kimia adalah kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja dari bahaya kimia
misalnya Bahan kimia yang dapat menimbulkan ledakan, keracunan, kebakaran,
penyakit akibat kerja dan lain sebagainya .Penerapan K3 kimia di dalam proses
produksi dinilai sangat penting karena merupakan salah satu indikator keberhasilan
perusahaan dalam memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen selain
sebagai upaya proaktif untuk mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan
2. Dasar hukum K3 Kimia adalah:
• Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
• Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Kep.187/Men/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia.
• Per.04/Men/1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (PJK3).Setelah selesai mengikuti training ahli k3 umum dan lulus
ujian, peserta akan mampu melaksanakan pembinaan operasional K3 di
perusahaan dan mampu melaksanakan tugas serta tanggung jawab sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.2 Saran
Saran dari makalah ini adalah melakukan penelitian mengenai K3 Kima
lebih lanjut sehingga dapat memperbanyak pengalaman khususnya di bidang K3
Kimia.
DAFTAR PUSTAKA