2. BIJI
Biji berkembang dari pembuahan berganda
Biji masak terdiri dari tiga bagian: embrio dan
endosperm (keduanya hasil pembuahan ganda), serta
kulit biji yang dibentuk oleh dinding bakal biji, termasuk
kedua integumennya.
Pada tahap akhir perkembangannya biji akan mengalami
dehidrasi (kandungan air 5-15%)
3. Lapisan-lapisan pada Biji
Pada Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae) terdiri
dari dua lapisan kulit perkembangan integumen:
Lapisan kulit luar (testa), berfungsi sebagai
pelindung paling luar dari biji. Sehingga pada
beberapa menjadi keras seperti kayu atau batu
serta berwarna khas.
Lapisan kulit dalam (tegmen), lapisan yang tipis
disebut juga kulit ari.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. Bagian-bagian Kulit Biji
1. Sayap (ala), berfungsi untuk pemencaran oleh
angin, seperti pada kelor (Moringa oleifera Lamk)
2. rambut (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit
yang berupa rambut-rambut halus. Bulu ini
berfungsi seperti sayap. Seperti kapas
(Gossypium).
3. Salut Biji (arrilus), berasal dari tangkai biji
(hilum) yang menyelubungi biji, berkembang
menjadi daging buah pada duren (Durio
Zibenthinus), rambutan (Nephelium lappaceum).
Berkembang menjadi selaput pada biji bunga
teratai (Nymphaea), pala (Myristica fragrans).
12. Bagian-bagian Biji
4. Pusar Biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji yang
merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar,
kelihatan jelas pada biji tumbuhan polong, seperti pada
kacang panjang (Vigna sinesis Endl.)
5. Liang Biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan
masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada
peristiwa pembuahan. Seperti kapas (Gossypium).
6. Berkas Pengangkut pembuluh angkut (chalaza), yaitu
tempat pertemuan integumen dengan nuselus, masih
kelihatan pada biji anggur (Vitilis vinifera L).
7. Tulang Biji (Raphae), yaitu terusan tali pusar pada bij,
kelihatan pada biji jarak (Ricinus communis).
13. Inti Biji
(Nucleus Seminis)
Inti biji adalah semua bagian yang terdapat
di dalam kulitnya. Terdiri dari:
Lembaga (embryo), yang merupakan
calon individu baru.
Putih Lembaga (albumen), jaringan berisi
cadangan makanan untuk masa
permulaan kehidupan tumbuhan baru
(kecambah), sebelum dapat membuat
makanan sendiri.
14. Lembaga
(Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru.
Memiliki bagian-bagian:
1. Akar Lembaga atau calon akar
(radicula)
2. Daun Lembaga (cotyledon)
3. Batang Lembaga (caulis)
15. Daun Lembaga
(cotyledon)
Merupakan daun pertama suatu tumbuhan.
Mempunyai fungsi berbeda-beda:
Sebagai tempat penimbunan makanan,
bentuknya tebal.
Sebagai alat untuk asimilasi. Berwarna
hijau, dan terus menempel selama belum
ada daun baru.
Sebagai alat penghisap makanan untuk
lembaga dari putih lembaga.
16. Daun Lembaga
Jumlah daun lembaga merupakan salah satu ciri
penggolongan tumbuhan biji:
TUmbuhan dengan satu daun lembaga disebut
monokotil. Berfungsi sebagai penghisap
makanan dari putih lembaga, dan dinamakan
skutelum.
Tumbuhan memiliki dua daun lembaga disebut
dikotil.
Daun lembaga lebih dari dua terdapat pada
tumbuhan biji terbuka, seperti pada pohon jarum
memiliki 8 daun lembaga.
17. Putih Lembaga
(albumen)
Terbentuk dari perkembangan inti
endosperm sekunder (3n).
Terdiri dari suatu jaringan yang menjadi
tempat cadangan makanan bagi lembaga.
Pada polong (Leguminosae), cadangan
makanan terdapat pada daun lembaga.
18. Putih Lembaga
(albumen)
Melihat dari asal jaringan tempat penimbunan zat
makanan, albumen dapat dibedakan menjadi:
Putih Lembaga Dalam (endospermium),
terbentuk dari inti kantung lembaga sekunder
yang dibuahi sperma generatif 2. terdapat pada
biji tertutup (Angiospermae).
Putih Lembaga Luar (Perispermium), terbentuk
dari bagian biji di luar kantung lembaga (nuselus
atau selaput bakal biji).
19. Kecambah
(Plantula)
Perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi:
Perkecambahan di atas tanah (epigeal), jika
keping biji terangkat ke permukaan tanah
karena perpanjangan hipokotil. Kulit biji akan
tanggal, keping biji menjadi kehijauan sehingga
mampu berfotosintesis namun akan jatuh.
Contoh: kacang hijau (Phaseolus radiatus).
Perkecambahan di bawah tanah (hypogeal), jika
keping biji tetap di bawah permukaan tanah.
Karena hipokotil tidak tumbuh pesat, sehingga
kotiledon tidak terangkat. Akan tetapi epikotil
yang tumbuh pesat. Contoh pada kacang erci
(Pisum sativum), dan jagung (Zea mays).
20.
21.
22.
23.
24.
25. sebutkan 2 lapisan kulit biji!
Sebutkan bagian-bagian
kulit biji!
Sebutkan perbedaan
kotiledon pada monokotil
dan dikotil!