Dokumen tersebut membahas tentang strategi bisnis unit pada PT Unilever Indonesia. Terdapat analisis matriks BCG atas 4 unit bisnis PT Unilever yaitu personal care, home care, food and beverages, dan beauty care. Dibahas pula analisis internal dan eksternal perusahaan serta implementasi strategi.
Business Level Strategy - Michael A. Hitt, R. Duane Ireland and Robert E. Hos...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, business unit strategy, universitas mercubuana, 2018
1. STRATEGIC MANAGEMENT
BUSINESS UNIT STRATEGY
THEOFILUS PIRRI
55117010006
Mahasiswa Magister Management
Universitas Mercu Buana
Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA
Dosen Magister Management
Universitas Mercu Buana
2. ‘15
2 Strategic Management
Business Unit Strategy
BUSINESS UNIT STRATEGY
Strategi dalam ruang lingkup unit bisnis terkonsentrasi kepada bagaimana
suskes memenangkan pasar. Namun demikian strategi unit bisnis tetap selaras
dengan strategi pada level perusahaan. Analisa yang kompetitif termasuk
mengumpulkan data-data intelijen kompetitif adalah titik awal membuat Business
Unit Strategy. Anda dapat mencari tahu kompetensi inti, sehingga Anda dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan dari berbaga cara.
Strategi dalam unit bisnis akan sangat tampak pergerakannya karena terkait
langsung dengan pekerjaan masing-masing orang. Ketika orang-orang memahami
bagaimana mereka dapat membantu unit bisnis mereka “menang,” Anda memiliki
dasar menentukan tenaga kerja produktif dan termotivasi. Dengan demikian, penting
bagi Anda untuk mendefinisikan secara jelas misi, visi dan nilai-nilai dari unit bisnis.
Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk akan bersaing di
berbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian, strategi bisnisnya dapat
ditekankan pada Strategic Business Units (SBU), Strategic Business Groups,
Strategic Business Segments, Natural Business Unit atau Product Market
Units (PMU). Pada prinsipnya SBU memiliki karakteristik sebagai berikut (Hall, 1978:
Abell dan Hammond, 1979);
• Memiliki misi dan strategi
• Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi
• Menghasilkan produk atau jasa secara pesifik
• Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas.
Unit Bisnis Strategis (strategic business unit/SBU) adalah unit perusahaan yang
memiliki misi dan tujuan yang tersendiri, dan yang dapat direncanakan dan
dievaluasi secara independen dari bagian lain perusahaan. Sebuah SBU mungkin
berupa divisi, lini produk atau merek individual.
4 unit bisnis yang diambil yaitu:
3. ‘15
3 Strategic Management
Business Unit Strategy
1. Personal care seperti sabun lifebuoy, pasta gigi pepsodent dll.
2. Home care seperti rinso, domestos nomos dll.
3. Food and beverages seperti produk es krim walls.
4. Beauty care seperti ponds.
Analisis BCG atas 4 unit bisnis PT. Unilever:
THE BCG MATRIX
Penjelasan Analisis Matrik BCG:
Dog
Divisi kuadran ini dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah
dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh.
Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan
eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan
retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi
strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat
kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang
mampu bertahan dan menguntungkan.
4. ‘15
4 Strategic Management
Business Unit Strategy
Question Mark
Divisi dalam kuadran ini memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah,
tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan
kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda
tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini
dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau
pengembangan produk) atau menjualnya.
Star
Bisnis di kuadran ini (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang
terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa
pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya
menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi
dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan
memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak
uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke
depan, ke belakang, dan horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar,
pengembangan produk, dan joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk
dipertimbangkan divisi ini.
Cah Cow
Divisi yang berposisi di kuadran ini memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi
tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah
karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah
untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat
ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk
mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk atau
diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang
kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment atau divestasi
lebih sesuai untuk diterapkan.
Analisis Strategi dan Implementasi:
5. ‘15
5 Strategic Management
Business Unit Strategy
INTERNAL PERUSAHAAN
A. Kekuatan (Strengths)
a. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan
model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga
memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk
tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam
iklan tersebut.
b. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen
dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang
telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT
Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan
terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
c. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
d. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan
termotivasi di segenap jajaran.
e. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face
care, savoury, dan ice cream.
f. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan
distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat
penjualan.
g. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi
produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
h. PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on
quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik
tanpa mengabaikan kualitas produk.
B. Kelemahan (Weaknesses)
a. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan
yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan
antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri.
Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang
berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan
6. ‘15
6 Strategic Management
Business Unit Strategy
departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk
yang biasanya sangat berorientasi komersial.
b. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
c. Jumlah karyawan yang tambun.
d. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan
unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
e. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
f. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
g. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
h. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
EKSTERNAL PERUSAHAAN
A. Kesempatan (Opportunities)
a. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang
menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
b. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
c. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan
konsumen.
d. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi
kosmetik yang baik.
e. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki
(49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
f. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer
goods.
g. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
h. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer
goods 83 %.
B. Ancaman (Threats)
a. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak
kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang
7. ‘15
7 Strategic Management
Business Unit Strategy
disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas
lainnya.
b. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
c. Melemahnya daya beli konsumen.
d. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
e. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan
tingginya biaya pemasaran produk.
f. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
g. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
h. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-
nasional menjadi produk-produk luar negeri
i.Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan
hutan yang membahayakan komunitas orang utan.
j.Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
k. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
DAFTAR PUSTAKA
8. ‘15
8 Strategic Management
Business Unit Strategy
Anonim. 2015 http://ikhtisar.com/apakah-strategi-itu-tiga-level-strategi-
sebagai-dasar-definisi-bagi-anda/
Anonim. 2010. http://manajemenstrategibisnis.blogspot.co.id/2010/10/strategi-
bisnis.html
Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. 2009. Management Control
System, 11thed. Jakarta : Salemba Empat.
David, Fred R. Strategic Management Manajemen Strategis Konsep buku 1
edisi 12. 2011. Salemba Empat: Jakarta.
Hamel, Gary. “Bringing Silicon Valley Inside.” Harvard Business Review,
Januari-Februari 2001.
Hitt, Michael A, and Ireland, R. Duanne, Hoskisson, 2001, Manajemen
Strategis, Konsep Daya Saing dan Globalisasi, Buku1, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Slyvatski, Adrian. Digital BusinessModels. Boston: Harvard Business School
Press, 2001.