PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
58740945 kristalografi-dan-mineralogi
1. KRISTALOGRAFI DAN
MINERALOGI
KRISTALOGRAFI: Disiplin ilmu geologi,
yang mempelajari bentuk luar kristal,
sifat-sifat dan penggambarannya.
MINERALOGI: Cabang ilmu geologi
yang mempelajari asal-usul (genesa)
mineral, sifat fisik dan kimia, serta
klasifikasi dan pemanfaatannya.
2. KRISTAL: benda padat homogen,
berbentuk polihedral (banyak bidang)
teratur, dibatasi bidang permukaan yang
licin sebagai expresi struktur di
dalamnya.
MINERAL: benda padat homogen yang
dihasilkan secara alamiah, berupa
senyawa anorganik, mempunyai sifat
fisik dan kimia tertentu, umumnya
berbentuk kristalin.
3. Zat padat berupa kristalin terbentuk dari
pembekuan larutan magma yang jenuh
oleh penurunan temperatur.
Prosesnya disebut kristalisasi.
4. Penurunan temperatur secara cepat:
ukuran kristal halus, bentuk kristal kurang
sempurna atau bahkan belum sempat
membentuk kristal, yang terbentuk amorf
atau gelas.
Penurunan temperatur secara lambat:
ukuran kristal kasar, bentuk kristal lebih
sempurna
5. UNSUR-UNSUR
SIMETRI
PUSAT / INTI SIMETRI ( i ) : Adalah
merupakan titik imaginer pada pusat
kristal. apabila ditarik garis-garis dari
setiap sudut pada luar kristal maka garis-
garis itu akan bertemu pada 1 titik yang
disebut pusat simetri.
6. BIDANG SIMETRI / CERMIN ( m ) :
adalah bidang imaginer yang
memisahkan 2 nidang yang kongruen
pada kristal.
7. Sb.SIMETRI / Sb.LIPAT / Sb.ROTASI (r): Adalah
garis imaginer dimana kristal berotasi pada 1
putaran menghasilkan beberapa kenampakan
bidang yang sama bentuk dan ukurannya.
Besar sudut putar untuk simetri lipat 2=180
Besar sudut putar untuk simetri lipat 3=120
Besar sudut putar untuk simetri lipat 4=90
Besar sudut putar untuk simetri lipat 6=30
8. PROYEKSI
STEREOGRAFI
Adalah suatu metoda untuk
menggambarkan unsur-unsur simetri
suatu kristal pada suatu bidang.
Tujuan: mempermudah pemahaman
tentang bidang kristal dan unsur-unsur
simetri yang dimilikinya. Serta
mempermudah dalam membedakan
antara kristal yang satu dengan yang
lain.
9. CARA MELUKIS
STEREOGRAFI
TARIK SETIAP GARIS YANG TEGAK LURUS
BIDANG PADA KRISTAL SEHINGGA
BERPOTONGAN DENGAN BOLA
(IMAGINER) YANG MELINGKUPI KRISTAL
TERSEBUT.
GARIS-GARIS PERPOTONGAN DENGAN
BOLA TERSEBUT KEMUDIAN
DIPROYEKSIKAN SECARA ORTOGONAL
PADA BIDANG DATAR.