SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Tahun Akademik 2013/2014
Oleh :
Ananda Wulan Gracia/1301100024
Amalya Tiara Pratiwi/1301100025
Tri Ari Puspitasari/1301100036
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
A. Pengertian Maha Luas Tentang Pendidikan
Ilmu Pendidikan mempunyai objek yang menjadi ruang lingkup dan hal-hal yang diteliti.
Ditinjau dari fungsinya, objek Ilmu Pendidikan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: objek formal
atau bidang yang menjadi keseluruhan ruang lingkup garapan riset pendidikan dan objek material
atau aspek-aspek atau hal-hal yang menjadi garapan langsung riset pendidikan.
Dalam pengertian maha luas, pendidikan sama dengan hidup. Pendidikan adalah segala
situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang. Pendidikan adalah
pengalaman belajar. Oleh karena itu, pendidikan dapat pula didefinisikan sebagai keseluruhan
pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya. Dalam pengertian yang maha
luas, pendidikan berlangsung tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung sepanjang
hidup, bahkan sejak awal hidup dalam kandungan hingga mati. Dengan demikian, tidak ada batas
waktu berlangsungnya pendidikan.
Selain itu, dalam pengertian yang maha luas, tempat berlangsungnya
pendidikan tidak terbatas dalam satu jenis lingkungan hidup tertentu dalam
bentuk sekolah, tetapi berlangsung dalam segala bentuk lingkungan hidup
manusia. Pendidikan sebagai pengalaman belajar berlangsung baik dalam
lingkungan budaya dalam masyarakat hasil rekayasa manusia, maupun dalam
lingkungan alam yang terjadi dengan sendirinya tanpa rekayasa manusia.
Orang belajar dari alam dan budaya yang diciptakan dalam masyarakat, dan
dengan demikian tumbuh menjadi individu dan warga dalam lingkungan hidup
manusia.
Di samping tidak ada batas waktu dan tempat, dalam pengertian maha
luas, pendidikan pun tidak terbatas pula dalam bentuk kegiatannya.
Pendidikan sebagai pengalaman belajar mempunyai bentuk, suasana, dan pola
yang beraneka ragam. Pendidikan dapat berupa pengalaman belajar yang
terentang dari bentuk-bentuk yang terjadi dengan sendirinya dalam
hidup, yang kehadirannya tidak disengaja, berlangsung dengan sendirinya, dan
mungkin dialaminya secara misterius, sampai dengan bentuk-bentuk yang
sengaja direkayasa secara terprogram.
Pendidikan mempunyai lingkup yang terentang dari bentuk-bentuk pendidikan
informal yang tidak disengaja/direncanakan sampai dengan bentuk-bentuk pendidikan
formal yang terprogram dengan ketat. Di samping itu, dalam pengertian yang maha
luas, pendidikan mencakup bentuk-bentuk pengalaman belajar individual, sampai
dengan bentuk-bentuk pengalaman belajar kelompok. Bentuk-bentuk pengalamn
tersebut bergerak dalam rentangan suasana yang tersirat, sehingga tidak kasat indera
dan hanya dapat tertangkap oleh mata hati atau rasa, sampai dengan suasana yang
sangat tersurat sehingga dapat diamati hal-hal apa yang harus dilakukan dalam kegiatan
belajar.
Tujuan pendidikan tidak berada di luar pengalaman belajar, tetapi terkandung dan
melekat di dalamnya. Misi atau tujuan pendidikan yang tersirat dalam pengalaman
belajar memberi hikmah tertentu bagi pertumbuhan seseorang. Ditinjau dari
tujuannya, pendidikan dalam arti luas adalah pertumbuhan.
Kaum Humanis Romantik cenderung mendefinisikan pendidikan dalam arti maha
luas, dan mengecam praktek pendidikan di sekolah yang diselenggarakan dalam
zamannya. Pada umumnya, mereka mengecam praktek pendidikan di sekolah, karena di
sekolah berlangsung dehumanisasi, yaitu proses pengikisan martabat kemanusiaan.
Sekolah terasing dari kehidupan nyata. Pola hubungan guru dengan murid adalah
otoriter, sehingga kurang berlangsung perkembangan individu secara optimal.
Ivan Illich berpendapat bahwa suatu sistem pendidikan
yang baik harus mempunyai tiga tujuan, yaitu :
1. Memberi kesempatan kepada semua orang untuk bebas
dan mudah memperoleh sumber belajar pada setiap saat
2. Memungkinkan semua orang yang ingin memberikan
pengetahuan mereka kepada orang lain dapat dengan
mudah melakukannya, demikian pula bagi yang ingin
mendapatkannya
3. Menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan
dengan pendidikan
B.Pengertian Sempit Tentang
Pendidikan
Dalam pengertian sempit, pendidikan adalah sekolah atau
persekolahan. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal sebagai
salah satu hasil rekayasa dari peradaban manusia, di samping
keluarga, dunia kerja, negara, dan lembaga keagamaan. Sekolah
sebagai hasil rekayasa manusia diciptakan untuk menyelenggarakan
pendidikan, dan penciptaannya berkaitan erat dengan penguasaan
bahasa tertulis dalam masyarakat, yang berkembang makin sistematis
dan meningkat.
Pendidikan tidaklah berlangsung seumur hidup, tetapi
berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas, (Ivan Illich
menyebutkan “age-specific”), yaitu pada masa anak dan remaja. Masa
pendidikan adalah masa sekolah yang keseluruhannya mencakup masa
belajar di Taman Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi.
Pendidikan tidak berlangsung di mana pun dalam lingkungan
hidup, tetapi di tempat tertentu yang telah ditentukan dan
direkayasa untuk berlangsungnya pendidikan. Pendidikan adalah
sekolah, yang biasanya berbentuk kelas tempat belajar sebagai
hasil rekayasa manusia, dan pendidikan merupakan rekayasa
pengembangan kemampuan sebagai persiapan menjalani tugas-
tugas hidup dalam masyarakat.
Bentuk pendidikan adalah terstruktur. Hal ini mengandung
arti bahwa pendidikan merupakan lemabaga formal yang
diciptakan khusus untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan
tertentu yang harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan, yang secara teknis dikendalikan oleh guru.
Peranan guru dalam penyelenggaraan bentuk-bentuk kegiatan
pendidikan adalah sentral.
Bentuk-bentuk kegiatan pendidikan berorientasi pada isi pendidikan yang
terprogram dalam bentuk sebuah kurikulum. Bahan-bahan ajaran dan kegiatan
belajar mengajar sudah ditetapkan sebelum berlangsungnya proses
pendidikan. Bentuk-bentuk kegiatan pendidikan sudah terjadwal habis
sepanjang masa belajar yang berlangsung di suatu sekolah. Kegiatan
pendidikan tidak dapat sembarang dilakukan kapan saja dan di mana
saja, tetapi pasti dalam waktu, tempat, dan mata pelajarannya.
Tujuan pendidikan tidak melekat bersatu dalam setiap proses
pendidikan, tetapi dirumuskan sebelum proses pendidikan
berlangsung, dengan demikian di luar proses pendidikan. Pendidikan ditinjau
dari tujuannya, merupakan penyiapan seseorang unutk dapat memainkan
peranan secara tepat dalam melaksanakan tugas-tuga hidupnya, baik dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pekerja maupun tugas hidup sebagai manusia.
Jadi pendidikan dalam arti sempit tidak dalam bentuk proses pendidikan
dengan sendirinya yang mengarah kepada pertumbuhan yang makin
sempurna, tetapi proses pendidikan diarahkan secara terprogram untuk
mencapai penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu demi
pelaksanaan tugas-tugas profesional dan hidup dalam masyarakat di kelak
kemudian hari.
Kaum Behavioris cenderung mendefinisikan pendidikan
dalam arti sempit. Sekurang-kurangnya mereka
mempunyai pandangan yang optimis terhadap peranan
sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan, dan pesimis
atau meragukan peranan pendidikan dalam bentuk-bentuk
pengalaman belajar dalam hidup yang tidak dilembagakan.
Sekolah sebagai lembaga berlangsungnya proses rekayasa
perubahan tingkah laku harus didasarkan pada kurikulum
yang dirancang secara ilmiah dan bentuk-bentuk
kegiatannya harus diorganisasikan dengan penuh perhatian
dan dilaksanakan dengan penuh disiplin.
Selanjutnya ada tiga prinsip utama yang mendasari
sekolah dalam menyelenggarakan proses rekayasa
pengubahan tingkah laku. Ketiga prinsip tersebut, yaitu :
1. Pembentukan pola tingkah laku seseorang sangan kuat
dipengaruhi oleh lingkungan
2. Pendidikan di sekolah merupakan rekayasa perubahan pola
tingkah laku yang terprogram secara cermat
3. Masa depan sekolah sebagai lembaga perekayasa pola
tingkah laku yang terprogram adalah cerah karena
mempunyai peranan yang besar dalam mencapai kemajuan
C. Pengertian Luas Terbatas Tentang Pendidikan
Dalam pengertian luas terbatas pendidikan adalah usaha sadar yang
dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan
di luar sekolah untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan
peranan secara tepat dalam berbagai lingkungan hidup.
Tujuan pendidikan merupakan perpaduan antara perkembangan
pribadi secara optimal dan tujuan sosial dapat memainkan peranan sosial
secara tepat. Tujuan pendidikan mencakup tujuan-tujuan setiap bentuk
kegiatan pendidikan seperti, bimbingan, pengajaran, latihan dan satuan-
satuan pendidikan baik di sekolah maupun luar sekolah.
Pendidikan berlangsung dalam sebagian lingkungan hidup. Pendidikan
tidak berlangsung dalam lingkungan hidup yang terselenggarakan dengan
sendirinya. Pendidikan berlangsung di sekolah dan satuan pendidikan di
luar sekolah.
Kegiatan pendidikan dapat berbentuk pendidikan formal, non-
formal dan informal. Kegiatan pendidikan dapat berbentuk
bimbingan, pengajaran dan/atau latihan. Kegiatan pendidikan selalu
merupakan usaha sadar yang tercakup di dalamnya pengelolaan
pendidikan secara nasional dan pengelolaan dalam satuan-satuan
pendidikan di sekolah dan luar sekolah. Kegiatan pendidikan
berorientasi pada komunikasi pendidik dan peserta didik.
Dalam pengertian luas terbatas, pendidikan berlangsung
seumur hidup, yang kegiatan-kegiatannya tidak berlangsung
sembarang, tetapi terbatas pada adanya usaha sadar. Pendukung
dalam pengertian luas terbatas adalah Kaun Realisme Kritis.
Mereka mengupayakan perpaduan yang harmonis antara
pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah.
Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

More Related Content

What's hot

Makna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatifMakna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatif
iqbalvarmelen
 
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikanSri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
srie harnince
 
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
FENY DYAH
 
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniBab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
yani12345
 

What's hot (18)

Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Kb 2 modul 1
Kb 2 modul 1Kb 2 modul 1
Kb 2 modul 1
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
landasan pendidikan
landasan pendidikanlandasan pendidikan
landasan pendidikan
 
Teori dan konsep pendidikan
Teori dan konsep pendidikanTeori dan konsep pendidikan
Teori dan konsep pendidikan
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikan
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasan
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasan
 
Makna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatifMakna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatif
 
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikanSri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
Sri harningce bab 8,9,10 pengantar pendidikan
 
Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2
 
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
Makalah ilmu pendidikan klmpok 3
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
Slide Share Sosiologi Pendidikan Kelompok 2: Perkembangan Konsep Pendidikan d...
 
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniBab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
 

Similar to Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Hendun Budiyani
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
setyawatiDK
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
presetya
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Apnia Siterman Antung
 

Similar to Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan (20)

Bahan ajar ddp pertemuan i
Bahan ajar ddp pertemuan iBahan ajar ddp pertemuan i
Bahan ajar ddp pertemuan i
 
Bahan ajar ddp pertemuan i
Bahan ajar ddp pertemuan iBahan ajar ddp pertemuan i
Bahan ajar ddp pertemuan i
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfnyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
jawaban tugas hots.pbk.pdf
jawaban tugas hots.pbk.pdfjawaban tugas hots.pbk.pdf
jawaban tugas hots.pbk.pdf
 
01. abk
01. abk01. abk
01. abk
 
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
 
Landasan pendidikan kelompok 1 Kelas 1d PBI UNSIKA 2019
Landasan pendidikan kelompok 1 Kelas 1d PBI UNSIKA 2019Landasan pendidikan kelompok 1 Kelas 1d PBI UNSIKA 2019
Landasan pendidikan kelompok 1 Kelas 1d PBI UNSIKA 2019
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
 
FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN.pptx
FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN.pptxFUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN.pptx
FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN.pptx
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 

Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan

  • 1.
  • 2. Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Tahun Akademik 2013/2014 Oleh : Ananda Wulan Gracia/1301100024 Amalya Tiara Pratiwi/1301100025 Tri Ari Puspitasari/1301100036 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
  • 3. A. Pengertian Maha Luas Tentang Pendidikan Ilmu Pendidikan mempunyai objek yang menjadi ruang lingkup dan hal-hal yang diteliti. Ditinjau dari fungsinya, objek Ilmu Pendidikan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: objek formal atau bidang yang menjadi keseluruhan ruang lingkup garapan riset pendidikan dan objek material atau aspek-aspek atau hal-hal yang menjadi garapan langsung riset pendidikan. Dalam pengertian maha luas, pendidikan sama dengan hidup. Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang. Pendidikan adalah pengalaman belajar. Oleh karena itu, pendidikan dapat pula didefinisikan sebagai keseluruhan pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya. Dalam pengertian yang maha luas, pendidikan berlangsung tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung sepanjang hidup, bahkan sejak awal hidup dalam kandungan hingga mati. Dengan demikian, tidak ada batas waktu berlangsungnya pendidikan.
  • 4. Selain itu, dalam pengertian yang maha luas, tempat berlangsungnya pendidikan tidak terbatas dalam satu jenis lingkungan hidup tertentu dalam bentuk sekolah, tetapi berlangsung dalam segala bentuk lingkungan hidup manusia. Pendidikan sebagai pengalaman belajar berlangsung baik dalam lingkungan budaya dalam masyarakat hasil rekayasa manusia, maupun dalam lingkungan alam yang terjadi dengan sendirinya tanpa rekayasa manusia. Orang belajar dari alam dan budaya yang diciptakan dalam masyarakat, dan dengan demikian tumbuh menjadi individu dan warga dalam lingkungan hidup manusia. Di samping tidak ada batas waktu dan tempat, dalam pengertian maha luas, pendidikan pun tidak terbatas pula dalam bentuk kegiatannya. Pendidikan sebagai pengalaman belajar mempunyai bentuk, suasana, dan pola yang beraneka ragam. Pendidikan dapat berupa pengalaman belajar yang terentang dari bentuk-bentuk yang terjadi dengan sendirinya dalam hidup, yang kehadirannya tidak disengaja, berlangsung dengan sendirinya, dan mungkin dialaminya secara misterius, sampai dengan bentuk-bentuk yang sengaja direkayasa secara terprogram.
  • 5. Pendidikan mempunyai lingkup yang terentang dari bentuk-bentuk pendidikan informal yang tidak disengaja/direncanakan sampai dengan bentuk-bentuk pendidikan formal yang terprogram dengan ketat. Di samping itu, dalam pengertian yang maha luas, pendidikan mencakup bentuk-bentuk pengalaman belajar individual, sampai dengan bentuk-bentuk pengalaman belajar kelompok. Bentuk-bentuk pengalamn tersebut bergerak dalam rentangan suasana yang tersirat, sehingga tidak kasat indera dan hanya dapat tertangkap oleh mata hati atau rasa, sampai dengan suasana yang sangat tersurat sehingga dapat diamati hal-hal apa yang harus dilakukan dalam kegiatan belajar. Tujuan pendidikan tidak berada di luar pengalaman belajar, tetapi terkandung dan melekat di dalamnya. Misi atau tujuan pendidikan yang tersirat dalam pengalaman belajar memberi hikmah tertentu bagi pertumbuhan seseorang. Ditinjau dari tujuannya, pendidikan dalam arti luas adalah pertumbuhan. Kaum Humanis Romantik cenderung mendefinisikan pendidikan dalam arti maha luas, dan mengecam praktek pendidikan di sekolah yang diselenggarakan dalam zamannya. Pada umumnya, mereka mengecam praktek pendidikan di sekolah, karena di sekolah berlangsung dehumanisasi, yaitu proses pengikisan martabat kemanusiaan. Sekolah terasing dari kehidupan nyata. Pola hubungan guru dengan murid adalah otoriter, sehingga kurang berlangsung perkembangan individu secara optimal.
  • 6. Ivan Illich berpendapat bahwa suatu sistem pendidikan yang baik harus mempunyai tiga tujuan, yaitu : 1. Memberi kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah memperoleh sumber belajar pada setiap saat 2. Memungkinkan semua orang yang ingin memberikan pengetahuan mereka kepada orang lain dapat dengan mudah melakukannya, demikian pula bagi yang ingin mendapatkannya 3. Menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan
  • 7. B.Pengertian Sempit Tentang Pendidikan Dalam pengertian sempit, pendidikan adalah sekolah atau persekolahan. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal sebagai salah satu hasil rekayasa dari peradaban manusia, di samping keluarga, dunia kerja, negara, dan lembaga keagamaan. Sekolah sebagai hasil rekayasa manusia diciptakan untuk menyelenggarakan pendidikan, dan penciptaannya berkaitan erat dengan penguasaan bahasa tertulis dalam masyarakat, yang berkembang makin sistematis dan meningkat. Pendidikan tidaklah berlangsung seumur hidup, tetapi berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas, (Ivan Illich menyebutkan “age-specific”), yaitu pada masa anak dan remaja. Masa pendidikan adalah masa sekolah yang keseluruhannya mencakup masa belajar di Taman Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi.
  • 8. Pendidikan tidak berlangsung di mana pun dalam lingkungan hidup, tetapi di tempat tertentu yang telah ditentukan dan direkayasa untuk berlangsungnya pendidikan. Pendidikan adalah sekolah, yang biasanya berbentuk kelas tempat belajar sebagai hasil rekayasa manusia, dan pendidikan merupakan rekayasa pengembangan kemampuan sebagai persiapan menjalani tugas- tugas hidup dalam masyarakat. Bentuk pendidikan adalah terstruktur. Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan merupakan lemabaga formal yang diciptakan khusus untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan tertentu yang harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan, yang secara teknis dikendalikan oleh guru. Peranan guru dalam penyelenggaraan bentuk-bentuk kegiatan pendidikan adalah sentral.
  • 9. Bentuk-bentuk kegiatan pendidikan berorientasi pada isi pendidikan yang terprogram dalam bentuk sebuah kurikulum. Bahan-bahan ajaran dan kegiatan belajar mengajar sudah ditetapkan sebelum berlangsungnya proses pendidikan. Bentuk-bentuk kegiatan pendidikan sudah terjadwal habis sepanjang masa belajar yang berlangsung di suatu sekolah. Kegiatan pendidikan tidak dapat sembarang dilakukan kapan saja dan di mana saja, tetapi pasti dalam waktu, tempat, dan mata pelajarannya. Tujuan pendidikan tidak melekat bersatu dalam setiap proses pendidikan, tetapi dirumuskan sebelum proses pendidikan berlangsung, dengan demikian di luar proses pendidikan. Pendidikan ditinjau dari tujuannya, merupakan penyiapan seseorang unutk dapat memainkan peranan secara tepat dalam melaksanakan tugas-tuga hidupnya, baik dalam melaksanakan tugasnya sebagai pekerja maupun tugas hidup sebagai manusia. Jadi pendidikan dalam arti sempit tidak dalam bentuk proses pendidikan dengan sendirinya yang mengarah kepada pertumbuhan yang makin sempurna, tetapi proses pendidikan diarahkan secara terprogram untuk mencapai penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu demi pelaksanaan tugas-tugas profesional dan hidup dalam masyarakat di kelak kemudian hari.
  • 10. Kaum Behavioris cenderung mendefinisikan pendidikan dalam arti sempit. Sekurang-kurangnya mereka mempunyai pandangan yang optimis terhadap peranan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan, dan pesimis atau meragukan peranan pendidikan dalam bentuk-bentuk pengalaman belajar dalam hidup yang tidak dilembagakan. Sekolah sebagai lembaga berlangsungnya proses rekayasa perubahan tingkah laku harus didasarkan pada kurikulum yang dirancang secara ilmiah dan bentuk-bentuk kegiatannya harus diorganisasikan dengan penuh perhatian dan dilaksanakan dengan penuh disiplin.
  • 11. Selanjutnya ada tiga prinsip utama yang mendasari sekolah dalam menyelenggarakan proses rekayasa pengubahan tingkah laku. Ketiga prinsip tersebut, yaitu : 1. Pembentukan pola tingkah laku seseorang sangan kuat dipengaruhi oleh lingkungan 2. Pendidikan di sekolah merupakan rekayasa perubahan pola tingkah laku yang terprogram secara cermat 3. Masa depan sekolah sebagai lembaga perekayasa pola tingkah laku yang terprogram adalah cerah karena mempunyai peranan yang besar dalam mencapai kemajuan
  • 12. C. Pengertian Luas Terbatas Tentang Pendidikan Dalam pengertian luas terbatas pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan secara tepat dalam berbagai lingkungan hidup. Tujuan pendidikan merupakan perpaduan antara perkembangan pribadi secara optimal dan tujuan sosial dapat memainkan peranan sosial secara tepat. Tujuan pendidikan mencakup tujuan-tujuan setiap bentuk kegiatan pendidikan seperti, bimbingan, pengajaran, latihan dan satuan- satuan pendidikan baik di sekolah maupun luar sekolah. Pendidikan berlangsung dalam sebagian lingkungan hidup. Pendidikan tidak berlangsung dalam lingkungan hidup yang terselenggarakan dengan sendirinya. Pendidikan berlangsung di sekolah dan satuan pendidikan di luar sekolah.
  • 13. Kegiatan pendidikan dapat berbentuk pendidikan formal, non- formal dan informal. Kegiatan pendidikan dapat berbentuk bimbingan, pengajaran dan/atau latihan. Kegiatan pendidikan selalu merupakan usaha sadar yang tercakup di dalamnya pengelolaan pendidikan secara nasional dan pengelolaan dalam satuan-satuan pendidikan di sekolah dan luar sekolah. Kegiatan pendidikan berorientasi pada komunikasi pendidik dan peserta didik. Dalam pengertian luas terbatas, pendidikan berlangsung seumur hidup, yang kegiatan-kegiatannya tidak berlangsung sembarang, tetapi terbatas pada adanya usaha sadar. Pendukung dalam pengertian luas terbatas adalah Kaun Realisme Kritis. Mereka mengupayakan perpaduan yang harmonis antara pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah.