Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengertian pendidikan secara maha luas, sempit, dan luas terbatas
2. Pendidikan secara maha luas adalah seluruh pengalaman belajar sepanjang hidup tanpa batasan waktu dan tempat
3. Pendidikan secara sempit adalah proses belajar mengajar di sekolah yang terstruktur dan terprogram
4. Pendidikan secara luas terbatas adalah usaha
Mata Kuliah Filsafat Ilmu II Semester 1 II Objek Formal Ilmu Pendidikan
1.
2. Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Tahun Akademik 2013/2014
Oleh :
Ananda Wulan Gracia/1301100024
Amalya Tiara Pratiwi/1301100025
Tri Ari Puspitasari/1301100036
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
3. A. Pengertian Maha Luas Tentang Pendidikan
Ilmu Pendidikan mempunyai objek yang menjadi ruang lingkup dan hal-hal yang diteliti.
Ditinjau dari fungsinya, objek Ilmu Pendidikan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: objek formal
atau bidang yang menjadi keseluruhan ruang lingkup garapan riset pendidikan dan objek material
atau aspek-aspek atau hal-hal yang menjadi garapan langsung riset pendidikan.
Dalam pengertian maha luas, pendidikan sama dengan hidup. Pendidikan adalah segala
situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang. Pendidikan adalah
pengalaman belajar. Oleh karena itu, pendidikan dapat pula didefinisikan sebagai keseluruhan
pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya. Dalam pengertian yang maha
luas, pendidikan berlangsung tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung sepanjang
hidup, bahkan sejak awal hidup dalam kandungan hingga mati. Dengan demikian, tidak ada batas
waktu berlangsungnya pendidikan.
4. Selain itu, dalam pengertian yang maha luas, tempat berlangsungnya
pendidikan tidak terbatas dalam satu jenis lingkungan hidup tertentu dalam
bentuk sekolah, tetapi berlangsung dalam segala bentuk lingkungan hidup
manusia. Pendidikan sebagai pengalaman belajar berlangsung baik dalam
lingkungan budaya dalam masyarakat hasil rekayasa manusia, maupun dalam
lingkungan alam yang terjadi dengan sendirinya tanpa rekayasa manusia.
Orang belajar dari alam dan budaya yang diciptakan dalam masyarakat, dan
dengan demikian tumbuh menjadi individu dan warga dalam lingkungan hidup
manusia.
Di samping tidak ada batas waktu dan tempat, dalam pengertian maha
luas, pendidikan pun tidak terbatas pula dalam bentuk kegiatannya.
Pendidikan sebagai pengalaman belajar mempunyai bentuk, suasana, dan pola
yang beraneka ragam. Pendidikan dapat berupa pengalaman belajar yang
terentang dari bentuk-bentuk yang terjadi dengan sendirinya dalam
hidup, yang kehadirannya tidak disengaja, berlangsung dengan sendirinya, dan
mungkin dialaminya secara misterius, sampai dengan bentuk-bentuk yang
sengaja direkayasa secara terprogram.
5. Pendidikan mempunyai lingkup yang terentang dari bentuk-bentuk pendidikan
informal yang tidak disengaja/direncanakan sampai dengan bentuk-bentuk pendidikan
formal yang terprogram dengan ketat. Di samping itu, dalam pengertian yang maha
luas, pendidikan mencakup bentuk-bentuk pengalaman belajar individual, sampai
dengan bentuk-bentuk pengalaman belajar kelompok. Bentuk-bentuk pengalamn
tersebut bergerak dalam rentangan suasana yang tersirat, sehingga tidak kasat indera
dan hanya dapat tertangkap oleh mata hati atau rasa, sampai dengan suasana yang
sangat tersurat sehingga dapat diamati hal-hal apa yang harus dilakukan dalam kegiatan
belajar.
Tujuan pendidikan tidak berada di luar pengalaman belajar, tetapi terkandung dan
melekat di dalamnya. Misi atau tujuan pendidikan yang tersirat dalam pengalaman
belajar memberi hikmah tertentu bagi pertumbuhan seseorang. Ditinjau dari
tujuannya, pendidikan dalam arti luas adalah pertumbuhan.
Kaum Humanis Romantik cenderung mendefinisikan pendidikan dalam arti maha
luas, dan mengecam praktek pendidikan di sekolah yang diselenggarakan dalam
zamannya. Pada umumnya, mereka mengecam praktek pendidikan di sekolah, karena di
sekolah berlangsung dehumanisasi, yaitu proses pengikisan martabat kemanusiaan.
Sekolah terasing dari kehidupan nyata. Pola hubungan guru dengan murid adalah
otoriter, sehingga kurang berlangsung perkembangan individu secara optimal.
6. Ivan Illich berpendapat bahwa suatu sistem pendidikan
yang baik harus mempunyai tiga tujuan, yaitu :
1. Memberi kesempatan kepada semua orang untuk bebas
dan mudah memperoleh sumber belajar pada setiap saat
2. Memungkinkan semua orang yang ingin memberikan
pengetahuan mereka kepada orang lain dapat dengan
mudah melakukannya, demikian pula bagi yang ingin
mendapatkannya
3. Menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan
dengan pendidikan
7. B.Pengertian Sempit Tentang
Pendidikan
Dalam pengertian sempit, pendidikan adalah sekolah atau
persekolahan. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal sebagai
salah satu hasil rekayasa dari peradaban manusia, di samping
keluarga, dunia kerja, negara, dan lembaga keagamaan. Sekolah
sebagai hasil rekayasa manusia diciptakan untuk menyelenggarakan
pendidikan, dan penciptaannya berkaitan erat dengan penguasaan
bahasa tertulis dalam masyarakat, yang berkembang makin sistematis
dan meningkat.
Pendidikan tidaklah berlangsung seumur hidup, tetapi
berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas, (Ivan Illich
menyebutkan “age-specific”), yaitu pada masa anak dan remaja. Masa
pendidikan adalah masa sekolah yang keseluruhannya mencakup masa
belajar di Taman Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi.
8. Pendidikan tidak berlangsung di mana pun dalam lingkungan
hidup, tetapi di tempat tertentu yang telah ditentukan dan
direkayasa untuk berlangsungnya pendidikan. Pendidikan adalah
sekolah, yang biasanya berbentuk kelas tempat belajar sebagai
hasil rekayasa manusia, dan pendidikan merupakan rekayasa
pengembangan kemampuan sebagai persiapan menjalani tugas-
tugas hidup dalam masyarakat.
Bentuk pendidikan adalah terstruktur. Hal ini mengandung
arti bahwa pendidikan merupakan lemabaga formal yang
diciptakan khusus untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan
tertentu yang harus mengacu pada ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan, yang secara teknis dikendalikan oleh guru.
Peranan guru dalam penyelenggaraan bentuk-bentuk kegiatan
pendidikan adalah sentral.
9. Bentuk-bentuk kegiatan pendidikan berorientasi pada isi pendidikan yang
terprogram dalam bentuk sebuah kurikulum. Bahan-bahan ajaran dan kegiatan
belajar mengajar sudah ditetapkan sebelum berlangsungnya proses
pendidikan. Bentuk-bentuk kegiatan pendidikan sudah terjadwal habis
sepanjang masa belajar yang berlangsung di suatu sekolah. Kegiatan
pendidikan tidak dapat sembarang dilakukan kapan saja dan di mana
saja, tetapi pasti dalam waktu, tempat, dan mata pelajarannya.
Tujuan pendidikan tidak melekat bersatu dalam setiap proses
pendidikan, tetapi dirumuskan sebelum proses pendidikan
berlangsung, dengan demikian di luar proses pendidikan. Pendidikan ditinjau
dari tujuannya, merupakan penyiapan seseorang unutk dapat memainkan
peranan secara tepat dalam melaksanakan tugas-tuga hidupnya, baik dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pekerja maupun tugas hidup sebagai manusia.
Jadi pendidikan dalam arti sempit tidak dalam bentuk proses pendidikan
dengan sendirinya yang mengarah kepada pertumbuhan yang makin
sempurna, tetapi proses pendidikan diarahkan secara terprogram untuk
mencapai penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu demi
pelaksanaan tugas-tugas profesional dan hidup dalam masyarakat di kelak
kemudian hari.
10. Kaum Behavioris cenderung mendefinisikan pendidikan
dalam arti sempit. Sekurang-kurangnya mereka
mempunyai pandangan yang optimis terhadap peranan
sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan, dan pesimis
atau meragukan peranan pendidikan dalam bentuk-bentuk
pengalaman belajar dalam hidup yang tidak dilembagakan.
Sekolah sebagai lembaga berlangsungnya proses rekayasa
perubahan tingkah laku harus didasarkan pada kurikulum
yang dirancang secara ilmiah dan bentuk-bentuk
kegiatannya harus diorganisasikan dengan penuh perhatian
dan dilaksanakan dengan penuh disiplin.
11. Selanjutnya ada tiga prinsip utama yang mendasari
sekolah dalam menyelenggarakan proses rekayasa
pengubahan tingkah laku. Ketiga prinsip tersebut, yaitu :
1. Pembentukan pola tingkah laku seseorang sangan kuat
dipengaruhi oleh lingkungan
2. Pendidikan di sekolah merupakan rekayasa perubahan pola
tingkah laku yang terprogram secara cermat
3. Masa depan sekolah sebagai lembaga perekayasa pola
tingkah laku yang terprogram adalah cerah karena
mempunyai peranan yang besar dalam mencapai kemajuan
12. C. Pengertian Luas Terbatas Tentang Pendidikan
Dalam pengertian luas terbatas pendidikan adalah usaha sadar yang
dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan
di luar sekolah untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan
peranan secara tepat dalam berbagai lingkungan hidup.
Tujuan pendidikan merupakan perpaduan antara perkembangan
pribadi secara optimal dan tujuan sosial dapat memainkan peranan sosial
secara tepat. Tujuan pendidikan mencakup tujuan-tujuan setiap bentuk
kegiatan pendidikan seperti, bimbingan, pengajaran, latihan dan satuan-
satuan pendidikan baik di sekolah maupun luar sekolah.
Pendidikan berlangsung dalam sebagian lingkungan hidup. Pendidikan
tidak berlangsung dalam lingkungan hidup yang terselenggarakan dengan
sendirinya. Pendidikan berlangsung di sekolah dan satuan pendidikan di
luar sekolah.
13. Kegiatan pendidikan dapat berbentuk pendidikan formal, non-
formal dan informal. Kegiatan pendidikan dapat berbentuk
bimbingan, pengajaran dan/atau latihan. Kegiatan pendidikan selalu
merupakan usaha sadar yang tercakup di dalamnya pengelolaan
pendidikan secara nasional dan pengelolaan dalam satuan-satuan
pendidikan di sekolah dan luar sekolah. Kegiatan pendidikan
berorientasi pada komunikasi pendidik dan peserta didik.
Dalam pengertian luas terbatas, pendidikan berlangsung
seumur hidup, yang kegiatan-kegiatannya tidak berlangsung
sembarang, tetapi terbatas pada adanya usaha sadar. Pendukung
dalam pengertian luas terbatas adalah Kaun Realisme Kritis.
Mereka mengupayakan perpaduan yang harmonis antara
pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah.