2. Pengakuan Iman
◦ Ungkapan yang digunakan untuk menerjemahkan istilah Latin, credo
(Inggris creed, di-Indonesia-kan dengan "kredo"), yang berarti "Aku
percaya"
Pernyataan Iman Kristen secara Umum
◦ Istilah kredo atau pengakuan iman ini digunakan untuk menunjuk pada
pernyataan iman, pokok-pokok ringkas kepercayaan Kristen, yang
diterima umum oleh semua gereja.
Tidak terkait denominasi
◦ Atas dasar itu, kredo (pengakuan iman) tidak digunakan untuk pernyataan
iman yang berkaitan dengan suatu denominasi gereja. Pernyataan iman
suatu denominasi gereja lazimnya disebut konfesi (confession).
Formal dan Universal
◦ Jadi, kredo (pengakuan iman) mengacu pada keseluruhan gereja
(oikumenis), yang berisi pernyataan-pernyataan kepercayaan yang
diterima oleh semua gereja. Sebuah kredo (pengakuan iman) telah
diterima sebagai suatu ringkasan pokok-pokok iman Kristen yang formal
dan universal.
3. Kata Yunani symbolum atau Latin symbola (:
simbol, lambang, tanda pengenal) digunakan
untuk menunjuk pada kredo (pengakuan iman)
yang diterima gereja dan wajib dipegang oleh
semua orang Kristen
Tiga Simbol Oikumenis:
◦ SymbolumApostolicum (Pengakuan Iman Rasuli)
Lahir di Gereja Barat (Eropa Barat kuno dan berbahasa Latin,
◦ Symbolum Niceano-Constantinopolitanum (Pengakuan
Iman Nicea-Konstatinopel)
Lahir di Gereja Timur (Eropa Timur kuno dan berbahasa
Yunani) tahun 381,
◦ Symbolum Athanasianum (Pengakuan Iman Athanasius)
Disebut menurut kata pertama dalam bahasa Latin
Symbolum "Quicunque" (Pengakuan Iman "Barangsiapa").
4. Berlatar belakang Pembaptisan
◦ Pengakuan Iman Rasuli dan Pengakuan Iman Necea-Konstantinopel mempunyai latar
belakang pembaptisan.
Syarat Baptis: menyatakan iman di depan umum
◦ Di gereja mula-mula punya kebiasaan untuk membaptis mereka yang bertobat menjadi
Kristen pada hari raya Paskah, menggunakan masa Sengsara (Prapaskah) sebagai masa
persiapan dan pengajaran bagi pengakuan iman di depan umum dan komitmen para
petobat itu. Persyaratan dasar bagi para petobat baru yang mau dibaptis ialah, bahwa
mereka diharuskan menyatakan imannya di depan umum.
Harus diucapkan- bagian baptis dewasa
◦ Kredo atau pengakuan iman itu nampaknya muncul sebagai pernyataan iman yang seragam
yang harus diucapkan oleh para petobat baru yang mau dibaptis. Baptisan itu sendiri
awalnya dilayankan bagi orang-orang dewasa.
Bentuk Tanya Jawab – Awal mula katekisasi
◦ Orang-orang yang akan dibaptis harus menyatakan lebih dahulu apa yang dipercayai oleh
gereja dalam bentuk tanya-jawab. Tanya-jawab ini di kemudian hari berkembang menjadi
apa yang kini kita sebut katekese atau katekisasi (Yunani, katekhein).
Struktur Trinitas dalam baptisan dan pengakuan iman
◦ Pengakuan-pengakuan iman ini konteks awalnya adalah pengajaran untuk persiapan
baptisan bagi para calon baptis (katekumen). Konteks baptisan itu nampak dari struktur
trinitas pengakuan pengakuan iman itu. Baptisan dilayankan dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus, dan karena itu pengakuan iman disusun sesuai dengan ketiga unsur itu.
5. Rumusan-rumusan pengakuan iman mulai menjadi tetap pada abad
ke-2.
◦ Menurut Bernhard Lohse, dalam bukunya Pengantar Sejarah Dogma Kristen, pengakuan-pengakuan
iman paling tua yang ditetapkan dalam gereja adalah Pengakuan Iman Baptisan Romawi yang tua,
yang umum disebut sebagai Romanum.
◦ Bentuk mula-mula dari pengakuan iman ini adalah sebagai berikut:
"Aku percaya di dalam Allah Bapa, (yang) Mahakuasa; Dan di dalam YesusKristus, satu-satunya
Anak-Nya, diperanakkan,Tuhan kita, Dan di dalam Roh Kudus, gereja yang kudus, kebangkitan
daging."
Rumusan yang sangat sederhana itu aslinya terdiri dari penegasan-
penegasan yang bersisi tiga. Mungkin menjelang akhir abad ke-2,
definisi-definisi yang lebih tepat ditambahkan pada unsur-unsur
yang kedua dan ketiga, sehingga terbaca sebagai berikut :
◦ -"Aku percaya di dalam Allah Bapa, (yang) Mahakuasa;
◦ -Dan di dalam Yesus Kristus, satu-satunya Anak-Nya yang diperanakkan, Tuhan kita, yang oleh
Roh Kudus, dari perawan Maria, yang disalibkan di bawah Pontius Pilatus dan dikuburkan;pada hari
yang ketiga bangkit dari yang mati, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Bapa; dari mana ia akan
datang untuk menghakimi yang hidup dan yang mati;
◦ -Dan di dalam Roh Kudus, gereja yang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan daging“
6. Pengakuan-pengakuan iman seperti inilah yang beredar di
kebanyakan jemaat-jemaaat Kristen di Barat.
◦ Mula-mula dalam bentuk tanya-jawab (responsoris), dan
◦ Kemudian pada abad ke-3 dalam bentuk pernyataan-pernyataan.
◦ Bentuk yang menjadi baku dalam Gereja Barat adalah apa yang kini kita kenal dalam
Pengakuan Iman Rasuli.
◦ Pengakuan iman ini disusun mulai abad ke-4 hingga abad ke-10.
◦ Bentuknya seperti yang kita kenal sekarang muncul dalam suatu tulisan di Perancis
Selatan kira-kira tahun 750.
◦ Di Gereja Timur ada pelbagai pengakuan iman yang muncul, namun yang dikenal dan
diterima umum adalah apa yang kita kenal dengan Pengakuan Iman Nicea-
Konstantinopel.
Menurut para ahli, pengakuan iman ini sebenarnya berasal dari jemaat Yerusalem, yang
kemudian ditambahkan dengan beberapa unsur yang menegaskan keilahian Kristus dan Roh
Kudus., dan ditetapkan dalam Konsili Kontantinopel(kini Istambul di Turki) thun 381.
Pengakuan iman ini harus dibedakan dengan pengakuan iman Gereja Timur lainnya, yaitu
Pengakuan Iman Nicea, yang sebenarnya berasal dari kota Kaesarea dan ditetapkan dalam
Konsili Nicea (kini Iznik, juga di Turki) tahun 325
7. Bentuk pengakuan iman yang paling dikenal di Gereja Barat.
Pengakuan iman ini terdiri dari tiga bagian utama, yang
berhubungan dengan Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Ada juga bahan-bahan yang berhubungan dengan gereja,
penghakiman dan kebangkitan
Pengakuan iman ini disebut "rasuli" karena isinya mengungkapkan
pokok-pokok pengajaran para rasul sebagaimana yang diajarkan
para rasul seperti tercermin dalam Alkitab (PB).
Di kalangan gereja di Indonesia, Pengakuan Iman Rasuli juga dikenal
dengan sebutan "Dua Belas Pasal Pengakuan Iman." Disebut
demikian karena memang pengakuan iman ini terdiri dari dua belas
pasal atau artikel, namun sebenarnya tidak diketahui alasan
persisnya. Sebutan Pengakuan Iman Rasuli pertama diperkenalkan
oleh Rufinus (seorang penulis kuno yang mati sekitar tahun 410)
dalam sebuah bukunya. Ada cerita yang mengatakan bahwa
pengakuan iman itu terdiri dari dua belas artikel, karena tiap rasul
mengucapkan satu artikel. Akan tetapi, hal ini sulit untuk
dibuktikan.
8. Pengakuan iman yang bentuknya lebih panjang,
yang memasukkan bahan-bahan tambahan
berhubungan dengan pribadi Kristus dan karya Roh
Kudus.
Dalam menjawab kontroversi tentang keilahian
Kristus, Pengakuan Iman Necea-Kontantinopel
memasukkan penegasan-penegasan kuat tentang
kesatuan-Nya dengan Allah, termasuk ungkapan-
ungkapan "Allah dari Allah" dan "sehakikat dengan
Bapa."
9. Bagian I berbunyi : Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa,
Khalik langit dan bumi.
Bagian ini hendak menyatakan bahwa Allah adalah Allah yang
mahakuasa, Pencipta langit, bumi dan segala isinya, serta yang
memelihara dan memerintahnya.
............................................................................................................
Bagian II berbunyi : Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal,
Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara
Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut; pada
hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga,
duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa, dan akan datang
dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Bagian ini hendak mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah
yang melalui kehidupan, kematian dan kebangkitan-Nya - berkarya
menyelamatkan semua manusia dan juga kita; Dialah Tuhan kehidupan.
10. Bagian III berbunyi : Aku percaya kepada Roh
Kudus; gereja yang kudus dan am;
persekutuan orang kudus; pengampunan
dosa; kebangkinan daging; dan hidup yang
kekal.
Bagian ini hendak mengatakan bahwa Roh Kudus-lah
yang membuat karya penyelamatan Kristus efektif
dalam hidup orang percaya, yang telah diampuni dan
diberikan hidup kekal.
......................................................................................
......................
11. 1. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, Khalik langit
dan bumi.
2. Dan kepada Yesus Kristus,AnakNya yang tunggal, Tuhan kita,
3. yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anakdara Maria,
4. yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut,
5. pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
6. naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang
mahakuasa,
7. dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup
dan yang mati.
8. Aku percaya kepada Roh Kudus;
9. gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus;
10. pengampunan dosa;
11. kebangkitan daging;
12. dan hidup yang kekal
12. Aku percaya kepada satu Allah, Bapa yang mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, segala yang kelihatan dan yang
tidak kelihatan.
Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah yang Tunggal, yang lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala
zaman,
Allah dari Allah Terang dari Terang, Allah yang sejati dari Allah yang sejati, diperanakkan, bukan dibuat,
sehakekat dengan sang Bapa,
yang dengan perantaraan-Nya, segala sesuatu dibuat; yang telah turun dari sorga untuk kita manusia dan untuk
keselamatan kita,
dan menjadi daging oleh Roh Kudus dari anak dara Maria, dan menjadi manusia;
yang disalibkan bagi kita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, menderita dan dikuburkan;
yang bangkit pada hari ketiga, sesuai dengan isi Kitab-kitab, dan naik ke sorga;
yang duduk di sebelah kanan Sang Bapa dan akan datang kembali dengan kemuliaan
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati;
yang Kerajaan-Nya takkan berakhir.
Aku percaya kepada Roh Kudus,
yang menjadi Tuhan dan yang menghidupkan
yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak
disembah dan dimuliakan
yang telah berfirman dengan perantaraan para nabi.
Aku percaya satu Greja yang kudus
dan am dan rasuli.
Aku mengaku satu bapisan untuk pengampunan dosa.
Aku menantikan kebangkitan orang mati
dan kehidupan di zamanyang akan datang.
13. 1. Barangsiapa hendak diselamatkan, maka ia harus memiliki iman yang am; 2. Yaitu iman yang jikakalau tidak dijaga kemurniaannya,
pastilah orang tersebut binasa.
3. Dan iman yang am itu adalah ini: bahwa kita menyembah Allah yang Esa di dalam Ketigaan, dan Ketigaan di dalam Keesaan; 4. Tanpa
percampuran pribadi maupun pemisahan substansi. 5. Karena hanya ada satu pribadi Bapa, satu Anak, dan satu Roh Kudus. 6. Tetapi
Keilahian Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah esa, demikian pula kemuliaan dan keagungannya. 7. Sebagaimana Bapa, demikian pula
Anak, dan demikian pula Roh Kudus. 8. Bapa tidak dicipta, Anak tidak dicipta, dan Roh Kudus tidak dicipta. 9. Bapa tak dapat dipahami,
Anak tak dapat dipahami, dan Roh Kudus tak dapat dipahami. 10. Bapa kekal, Anak kekal, dan Roh Kudus kekal. 11. Akan tetapi bukan
tiga yang kekal, melainkan yang kekal itu esa. 12. Demikian pula bukan tiga yang tak diciptakan atau tak dapat dipahami, melainkan esa
yang tak diciptakan dan esa pula yang tak dapat dipahami. 13. Karena itu, demikian pula Bapa Mahakuasa, Anak Mahakuasa, dan Roh
Kudus Mahakuasa. 14. Akan tetapi bukan tiga yang Mahakuasa, melainkan esa. 15. Juga Bapa adalah Allah, Anak adalah Allah, dan Roh
Kudus adalah Allah; 16. Namun bukan tiga Allah, melainkan Allah yang Esa. Bapa adalah Tuhan, Anak adalah Tuhan, dan Roh Kudus
adalah Tuhan; 18. Namun bukan tiga Tuhan, melainkan Tuhan yang esa. 19. Karena itu sebagaimana kita diwajibkan untuk mengakui
ketiga Pribadi pada diri-Nya sendiri sebagai Allah dan Tuhan; 20. Demikian pula kita dilarang untuk mengatakan bahwa ada tiga Allah
atau tiga Tuhan. 21. Allah Bapa tidak dibuat, tidak diciptakan, dan tidak dilahirkan. 22. Allah Anak adalah dari Allah Bapa saja; tidak
dibuat, tidak diciptakan, tetapi dilahirkan. 23. Allah Roh Kudus adalah dari Bapa dan Anak; tidak dibuat, tidak diciptakan, tidak
dilahirkan, melainkan "keluar dari." 24. Maka hanya ada satu Bapa, bukan tiga Bapa; satu Anak, bukan tiga Anak; satu Roh Kudus, bukan
tiga Roh Kudus. 25. Dan di dalam Ketigaan tersebut, tidak ada yang lebih dulu atau sebelum . 26. Melainkan ketiga Pribadi itu sama
kekal dan sama esensinya. 27. Sebab itu di dalam segala sesuatu, seperti yang telah dikatakan sebelumnya, Keesaan dalam ketigaan dan
Ketigaan dalam Keesaan harus disembah. 28. Karena itu setiap orang yang mau diselamatkan harus mempercayai Tritunggal.
29. Lebih lanjut, penting bagi keselamatan adalah iman kepada inkarnasi Tuhan kita Yesus Kristus. 30. Iman yang benar berarti kita
percaya dan mengakui bahwa Tuhan kita Yesus Kristus, Anak Allah, adalah Allah dan manusia; 31. Dalam Keallahan-Nya sehakekat
dengan Bapa, dilahirkan dalam kekekalan; dan dalam kemanusiaan-Nya sama dengan semua orang di dunia; 32. Allah sepenuhnya dan
manusia sepenuhnya, baik jiwa maupun tubuh. 33. Sejajar dengan Bapa dalam Keilahian-Nya, dan lebih rendah daripada Bapa di dalam
kemanusiaan-Nya; 34. Yang walaupun Ia adalah Allah dan manusia, namun Ia bukan dua, melainkan satu Kristus; 35. Satu, bukan karena
berubah dari Allah menjadi bersifat daging, melainkan karena mengenakan rupa manusia pada Keilahian-Nya; 36. Satu secara bersama-
sama, bukan oleh percampuran substansi, melainkan kesatuan dalam pribadi. 37. Karena sebagaimana satu tubuh dan jiwa adalah satu
orang, demikian pula Allah dan manusia adalah satu Kristus; 38. Yang telah menderita untuk keselamatan kita, turun ke dalam kerajaan
maut, bangkit pula pada hari ketiga dari kematian; 39. Ia naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa; 40. Dari
sana Ia akan datang untuk menghakimi yang hidup dan yang mati. 41. Yang mana pada saat kedatangan-Nya yang kedua, semua orang
akan hidup dengan tubuh yang baru; 42. Dan semua orang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. 43. Dan mereka yang telah
melakukan kehendak-Nya akan memperoleh hidup yang kekal, sedangkan mereka yang melakukan kejahatan akan masuk ke dalam api
yang kekal. 44. Inilah iman yang am; tanpa orang memiliki iman ini dengan setia, ia tidak akan dapat diselamatkan.