1. Nabi Ibrahim 'alaihissalam memiliki berbagai keistimewaan seperti menjadi khalilullah, pertama kali dipakaikan baju di hari kiamat, selalu menunaikan perintah Allah, dan mengikuti agama Nabi Nuh.
2. Beliau memiliki sifat-sifat mulia seperti halim, awwah, munib, imam, qonitan, dan hanifan serta tidak pernah berbuat syirik.
3. Nabi Ibrahim 'alaihiss
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Keistimewaan Nabi Ibrahim
1. 1
KEISTIMEWAAN NABI IBRAHIM ‘ALAIHISSALAM
(Oleh Tundung Memolo)
Nabi Ibrahim ‘alaihissalam merupakan nabi yang mulia. Beliau dikenal dengan abul
ambiya’ yang artinya bapaknya para Nabi. Semua Nabi dan Rasul setelah beliau berasal dari
keturunannya baik dari kalangan bani israil maupun ismailiyah. Beliau merupakan sosok nabi
yang disukai oleh agama samawi.
Lalu apakah keistimewaan Nabi Ibrahim a’laihissalam ? Keistimewaan beliau adalah :
1. Khalilullah (kekasih Allah Ta’ala)
Hanya ada 2 nabi yang merupakan kekasih Allah Ta;ala yaitu Nabi Ibrahim
‘alaihissalam dan Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wasallam. Kata khalil berasal dari kata
khullah yang berarti puncak kecintaan dan di atasnya tingkatan mahabbah.
Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
َأ ِ هَّللا ىَلِإ ُأَْربَأ يِنِإ َوَع َ هَّللا هنِإ َو ،ٌليِلَخ ْمُكْنِم يِل َونُكَي ْنَق هلَج َو هزَل َو ، ايًلِلَخ َيمِهاَْربِإ َذَخهتا اَمَك ايًلِلَخ يِنَذَخهتا ِدُتْنُك ْو
ايًلِلَخ ٍرْكَب اَبَأ ُتْذَخهت ََل ايًلِلَخ يِتهمُأ ْنِم ااذ ِخهتُم
Saya berlepas diri kepada Allah Azza wa Jalla dari menjadikan salah seorang diantara
kalian sebagai khalîl (kesayangan atau kekasih), karena sesungguhnya Allah Azza wa
Jalla telah menjadikanku sebagai khalîl-Nya sebagaimana Dia telah menjadikan Nabi
Ibrahim sebagai khalîl (kesayangan). Seandainya aku boleh menjadikan salah seorang
dari umatku sebagai khalîl, maka tentu aku telah menjadikan Abu Bakr Radhiyallahu
anhu sebagai khalîlku. [HR. Muslim No.532 dari hadits Jundub bin Abdillah
Radhiyallahu anhu]1
Lalu mengapa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam sampai mendapatkan keistimewaan menjadi
khalilullah? Diantaranya beliau ini telah diuji dengan perkara – perkara yang ia cintai.
Bentuk ujiannya berupa : harus berpisah dengan Ismail ‘alaihissalam; perintah
menyembelih Ismail ‘alahissalam; bermusuhan dengan ayahnya; dan harus
meninggalkan negerinya. Ujian – ujian kecintaan tadi beliau lakukan karena
mengedepankan kecintaan kepada Allah Ta’ala.
2. Kita bersholawat kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam beserta keluarganya.
Sholawat Ibrahimiyah tersebut merupakan sholawat terbaik.
1
https://www.almanhaj.or.id/9775-mengenal-pribadi-nabi-ibrahim-alaihissalam-dalam-al-quran-dan-
hadits.html
2. 2
3. Beliau pertama kali yang dipakaikan baju pada hari kiamat.
Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
هأو هنِإ َوُميِهاَْربِإ ِةَماَيِقال َم ْوَي ىَسْكُي ِقِئًَلخال َل
“Dan sesungguhnya orang pertama yang diberi pakaian pada hari kiamat adalah Nabi
Ibrahim.”
[H.R Bukhari No.6188]2
4. Semua perintah Allah Ta’ala senantiasa beliau kerjakan semuanya.
Allah Ta’ala berfirman :
ىهف َو ِيذهلا َيمِهاَْربِإ َو
“Dan Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji. ”(An-Najm: 37)
Maksudnya bahwa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam telah melaksanakan seluruh apa yang
Allah Subhanahu wa Ta’ala ujikan dan perintahkan kepadanya dari syariat, pokok-
pokok agama, serta cabang-cabangnya.3
Disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir terkait ayat di atas :
Qatadah mengatakan, Nabi Ibrahim adalah orang yang selalu menunaikan ketaatannya
kepada Allah dan menyampaikan risalah-Nya kepada makhluk-Nya. Pendapat inilah
yang dipilih oleh Ibnu Jarir dan pengertiannya mencakup semua yang telah disebutkan
di atas. Pengertian ini diperkuat pula dengan firman Allah Swt. yang mengatakan:
{ ُلِعاَج يِنِإ َالَق هنُههمَتَأَف ٍتاَمِلَكِب ُهُّب َر َيمِها َْربِإ ىَلَتْبا ِذِإ َوااماَمِإ ِاسهنلِل َك }
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan
larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan
menjadikanmu imam bagi seluruh manusia. ”(Al-Baqarah: 124)
Maka Ibrahim mengerjakan semua perintah itu dan meninggalkan semua larangan serta
menyampaikan risalah dengan lengkap dan sempurna.4
5. Disebutkan bahwasannya pengikut Nabi Nuh ‘alaihiisalam adalah Nabi Ibrahim
‘alaihisalam.
2
http://hadithportal.com/index.php?show=hadith&h_id=6188&uid=0&sharh=31&book=33&bab_id=3450
3
https://www.pengusahamuslim.com/562-menepati-janji.html
4
http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-najm-ayat-31-34.html
3. 3
Allah Ta’la berfirman :
َيمِه ََْٰربِ ََل ۦِهِتَعيِش نِم هنِإ َو
“Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh).” (Q.S As-
saffat ayat 83)
Dilanjutkan dengan ayat yang selanjutnya
ٍيمِلَس ٍبْلَقِب ۥُههب َر َءٓاَج ْذِإ
“(lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.” (Q.S As-Saffat
ayat 84)
Disebutkan dalam tafsir ibnu katsir terkait 2 ayat di atas, bahwasannya Nabi Ibrahim
‘alaihissalam berada di dalam agama Nabi Nuh ‘alaihissalam. Yaitu ke dalam ajaran
tauhid, dengan keadaan hati beliau bersih dari kemusyrikan serta bersih dari segala
penyakit hati lainnya.5
6. Nabi Ibrahim ‘alahissalam memiliki sifat halim (mampu untuk membalas, namun tidak
membalas), awwah (sering bermunajat dan berdoa), munib (kembali kepada Allah).
Allah Ta’ala berfirman :
ٌِيبنُم ٌها هوَأ ٌميِلَحَل َيمِهاَْربِإ هنِإ
“Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan
suka kembali kepada Allah.” (QS. Huud: 75).
Dalam Tafsir Al Muyassar dijelaskan bahwasannya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam itu
sangat penyantun, tidak suka penyegeraan siksa (kepada suatu kaum). Dia pun begitu
amat rendah hati kepada Allah dan selalu berdoa kepada-Nya. Dia senantiasa bertaubat
dan menyerahkan segala urusan kepada Allah.6
7. Sifat selanjutnya adalah beliau ini merupakan imam (karena mengumpulkan banyak
sifat baik), qonitan (taat dan rajin beribadah), hanifan (condong ke tauhid dan menjauh
dari kesyirikan), dan tidak pernah berbuat kesyirikan.
5
http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-ash-shaffat-ayat-83-87.html
6
https://risalahmuslim.id/quran/hud/11-75/
4. 4
Nabi Ibrahim ‘alahissalam senantiasa bersyukur (meski dalam hal sekecil apapun).
Beliau telah mendapatkan hidayah tauhid sejak kecil. Allah Ta’ala telah memberikan
hidayah nubuwwah (kenabian). Allah Ta’ala mengkaruniakan kecerdasan sejak kecil
kepada beliau. Karena kelak ia akan berdakwah kepada kaum penyembah benda –
benda bumi (semisal berhala dan patung) dan penyembah benda – benda langit (semisal
bulan, bintang, dan matahari). Artinya untuk mendakwahi pelaku kesyirikan terhadap
2 model di atas diperlukan kecerdasan untuk beradu argumen serta ketegaran. Nabi
Ibrahim ‘alaihissalam tidak pernah berbuat syirik sekalipun (sekecil apapun).
Allah Ta’ala berfirman :
َح ِ ه ِّلِل ااتِناَق اةهمُأ َانَك َيمِهاَْربِإ هنِإِرْشُمْال َنِم ُكَي ْمَل َو اافيِنَِينك
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh
kepada Allâh dan hanif. dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang
mempersekutukan (Allah).” (Q.S An-Nahl ayat 120).
Dalam tafsir Ibnu Katsir, sebagaimana dikatakan Mujahid, dijelaskan bahwa Nabi
Ibrahim ‘alahissalam merupakan orang yang beriman sendirian sedangkan di masanya
saat itu semuanya kafir. Qatadah mengatakan bahwa Nabi Ibrahim adalah seorang
imam yang memberi petunjuk, sedangkan al-qanit artinya orang yang taat kepada
Allah.7
Demikianlah di antara keistimewaan beliau. Tentu saja masih banyak keistimewaan
yang lainnya. Semoga bermanfaat dan kita mampu mengambil keteladanan dari beliau.
Wallaahu a’lamu bishowab
Baarakallaahu fiikum.
(Purworejo, 29 Mei 2020 mengambil faedah dari ceramah Ust. Dr.Firanda Andirja
Hafidzahullah link https://www.youtube.com/watch?v=UJY8xZpuXiA)
7
http://www.ibnukatsironline.com/2015/06/tafsir-surat-nahl-ayat-120-123.html