1. Kematian Asiyah Binti Muzahim
(Tundung Memolo, M.Sc.)
Hidayah milik Allah semata, meski beliau diberikan cobaan memiliki suami yang paling ingkar,
namun keimanannya kepada Allah Ta'ala tidak menjadikannya surut. Bahkan ia menerima ujian
siksaan dari suaminya.
Beliau adalah istri dari Fir’aun yaitu Asiyah Binti Muzahim.
Setelah Fir'aun mengetahui bahwa istrinya beriman kepada risalah yang dibawa oleh Musa
'alaihissalam, maka Fir'aun memerintahkan kepada algojonya untuk menyiksanya.
Tangan dan kaki Asiyah dipaku dan terus menerus mendapatkan siksaan. Meski demikian, siksaan
yang bertubi - tubi tidak menyurutkan keimanannya.
Asiyah terus menerus berdoa, beliau meminta dibangunkan sebuah rumah di sisi Allah di surga.
Sebuah rumah yang teristimewa karena berada di sisiNya.
Allah kisahkan :
ِةهنَجْال يِف ااتْيَب ََكدْنِع يِل ِْنبا ِب َر ْتَلاَق ْذِإ َن ْوَع ْرِف َتَأ َرْام واُنَمآ َِينذهلِل اًلَثَم ُ هَّللا َب َرَض َوَن ْوَع ْرِف ْنِم يِن َِجن َو
َينِمِلاهالظ ِم ْوَقْال َنِم يِن َِجن َو ِهِلَمَع َو
Artinya :
"Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia
berkata: 'Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan
selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.'"
(Q.S At - Tahrim ayat 11)
Setelah tersingkap hijab hingga terlihat rumahnya di surga, maka sudah tidak ada lagi siksaan dari
Fir'aun. Lantas Allah Ta'ala cabut jiwa wanita sholehah ini menuju keridhoanNya.
Rasulullah Shalallaahu 'alaihi wasallam bersabda;
ْمِع ُتْنِب ُمَي ْرَم َو ، َن ْوَع ْرِف ُةَأَرْام ُةَيِسآ هالِإ ِاءَسِالن َنِم ْلُمْكَي ْمَل َو ، ٌيرِثَك ِلاَج ِالر َنِم َلَمَكَةَشِئاَع َلْضَف هنِإ َو ، َان َر
ِدي ِرهثال ِلْضَفَك ِاءَسِالن ىَلَعِامَعهالط ِرِئاَس ىَلَع
“ Laki-laki yang sempurna banyak, sedangkan wanita yang sempurna hanyalah Asiyah istri
Fira’un dan Maryam bintu Imran, dan sesungguhnya kelebihnan Aisyah daripada wanita lain
adalah seperti kelebihan makanan tsarid (roti yang direndam dalam kuah) di atas makanan yang
lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)