2. SISTEM PERIODIK
MENDELEEV/PENDEK
A. Hukum Oktaf Newlands
• Dikemukakan oleh John Newlands (Inggris).
• Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikan
massa atom relatifnya (Ar).
• Unsur ke-8 memiliki sifat kimia mirip dengan unsur
pertama; unsur ke-9 memiliki sifat yang mirip
dengan unsur ke-2 dst.
• Sifat-sifat unsur yang ditemukan berkala atau
periodik setelah 8 unsur disebut Hukum Oktaf.
3. LANJUTAN
Hukum Oktaf
H Li Be B C N o
F Na Mg Al Si P S
Cl K Ca Cr Ti Mn Fe
Berdasarkan Daftar Oktaf Newlands di atas;
unsur H, F dan Cl mempunyai kemiripan sifat.
4. LANJUTAN
B. Sistem Periodik Mendeleev
• Dua ahli kimia, Lothar Meyer (Jerman) dan
Dmitri Ivanovich Mendeleev (Rusia)
berdasarkan pada prinsip dari Newlands,
melakukan penggolongan unsur.
• Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat
kimia unsur sedangkan Mendeleev lebih
mengutamakan kenaikan massa atom.
5. Lanjutan
• Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah
fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya :
jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa
atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang
secara periodik.
• Unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat serupa
ditempatkan pada satu lajur tegak, disebut
Golongan.
• Sedangkan lajur horizontal, untuk unsur-unsur
berdasarkan pada kenaikan massa atom relatifnya
dan disebut Periode.
6.
7. Keunggulan Sistem Periodik Mendeleev
• Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa
tempat kosong untuk unsur- unsur yang belum
ditemukan. Sifat unsur-unsur tersebut dapat
diramalkan berdasarkan kemiripan sifat unsur-
unsur dalam golongan yang sama.
• Sistem Periodik Mendeleev meramalkan sifat-sifat
unsur yang belum diketahui. Pada perkembangan
selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan
ternyata cocok dengan prediksi Mendeleev.
• Sistem Periodik Mendeleev menyediakan satu
kolom yang kosong pada group VIII. Kolom ini yang
pada perkembangannya berisi unsur-unsur gas
mulia
8. Kelemahan Sistem Periodik Mendeleev
• Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai
kesamaan sifat dimasukkan dalam satu golongan,
misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li,
Na, K, Rb dan Cs.
• Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai
dengan kenaikan massa atom. Sebagai contoh,
unsur Iodin (I-127) mempunyai massa atom yang
lebih keci dibandingkan unsur Telurium (Te-128).
Namun dari sifatnya, Mendeleev terpaksa harus
mendahulukan unsur Telurium dulu baru unsur
Iodin.
9. Sistem Periodik Modern (Sistem
Periodik Panjang)
• Dikemukakan oleh Henry G Moseley, yang
berpendapat bahwa sifat-sifat unsur merupakan
fungsi periodik dari nomor atomnya.
• Artinya : sifat dasar suatu unsur ditentukan oleh
nomor atomnya bukan oleh massa atom relatifnya
(Ar).
10. A. PERIODE DAN GOLONGAN DALAM
SPU MODERN
1. Periode
Adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik.
SPU Modern terdiri atas 7 periode. Tiap-tiap
periode menyatakan jumlah/banyaknya kulit
atom unsur-unsur yang menempati periode-
periode tersebut.
Jadi: Nomor Periode = Jumlah Kulit Atom
11. Jumlah unsur pada setiap periode :
Periode Jumlah Unsur Nomor Atom ( Z )
1 2 1–2
2 8 3 – 10
3 8 11 – 18
4 18 19 – 36
5 18 37 – 54
6 32 55 – 86
7 32 87 – 118
12. Lanjutan
• Periode 1, 2 dan 3 disebut periode pendek karena
berisi relatif sedikit unsur
• Periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang
• Periode 7 disebut periode belum lengkap karena belum
sampai ke golongan VIII A.
• Untuk mengetahui nomor periode suatu unsur
berdasarkan nomor atomnya, Anda hanya perlu
mengetahui nomor atom unsur yang memulai setiap
periode
Unsur-unsur yang memiliki 1 kulit (kulit K saja) terletak
pada periode 1 (baris 1), unsur-unsur yang memiliki 2
kulit (kulit K dan L) terletak pada periode ke-2 dst.
13. Lanjutan
2. Golongan
• Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang
disebut golongan
• Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi
sama ditempatkan pada golongan yang sama.
• Untuk unsur-unsur golongan A sesuai dengan
letaknya dalam sistem periodik :
Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi
14. Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain yaitu :
Golongan Nama Unsur-unsur Golongan
Khusus
IA 1 Alkali Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr
IIA 2 Alkali Tanah Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra
IIIA 13 Boron B, Al, Ga, In, dan Tl
IVA 14 Karbon C, Si, Ge, Sn, dan Pb
VA 15 Nitrogen N, P, As, Sb, dan Bi
VIA 16 Oksigen O, S, Se, Te, dan Po
VIIA 17 Halogen F, Cl, Br, I, dan At
VIIIA 18 Gas Mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn
15. Lanjutan
3. Golongan Lantanida dan Aktinida
• Deret lantanida sebenarnya terdapat pada periode
ke-6 dan golongan IIIB, antara nomor 56 sampai 71
• Deret Aktinida sebenarnya terdapat pada periode
ke-7 dan golongan IIIB, antara nomor 89 sampai 103
16. Sifat Periodik Unsur
• Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara
beraturan sesuai dengan kenaikan nomor Atom,
yaitu dari kiri kekanan dalam satu periode atau dari
kiri kekanan dalam satu golongan.
1. Jari-jari Atom
17. Lanjutan
• Semakin besar nomor atom unsur-unsur segolongan,
semakin banyak pula jumlah kulit elektronnya,
sehingga semakin besar pula jari-jari atomnya.
Jadi : dalam satu golongan (dari atas ke bawah),
jari-jari atomnya semakin besar.
• Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor
atomnya bertambah yang berarti semakin
bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit
elektronnya tetap sehingga menyebabkan semakin
kecilnya jari-jari atom.
Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-
jari atomnya semakin kecil.
18. Lanjutan
2. Afinitas Elektron
Afinitas elektron ialah energi yang
dibebaskan atau yang diserap apabila suatu
atom menerima elektron.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari
semakin kecil dan gaya tarik inti terhadap elektron
semakin besar, maka afinitas elektron semakin
besar.
Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari
atom makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap
elektron makin kecil, maka afinitas elektron
semakin kecil.
19. Lanjutan
3. Energi Ionisasi
Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
dari suatu atom di namakan energi ionisasi
Unsur-unsur yang segolongan : energi ionisasi
makin ke bawah makin kecil karena gaya tarik inti
makin lemah
Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada
umumnya makin ke kanan makin besar, karena
makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
20. Lanjutan
4. Keelektronegatifan
Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom
untuk menarik elektron dari atom lain
Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan
adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan
jari-jari atom.
Unsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifan
makin ke bawah makin kecil, karena gaya taik-
menarik inti makin lemah
Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan
makin kekanan makin besar
21. Kesimpulan
• Dalam satu golongan dari atas ke bawah
1.Afinitas elektron semakin kecil
2.Jari-jari atom semakin besar
3.Energi ionisasi semakin kecil
4.Elektronegativitas semakin kecil
• Dalam satu perioda dari kiri ke kanan
1.Jari-jari atom semakin kecil
2. Afinitas elektron semakin besar
3. Energi ionisasi semakin besar
4. Elektronegativitas semakin besar