Peran kehutanan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Artikel global warming
1. artikel global warming
Minggu, 11 Maret
http://benokriwil.blogspot.com/
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Pengertian
Pengertian dari pemanasan global itu sendiri adalah meningkatnya temperatur
rata-rata bumi sebagai akibat dari akumulasi panas di atmosfer yang disebabkan oleh
Efek Rumah Kaca. Panas dari bumi yang seharusnya dipantulkan lagi ke angkasa,
tertahan oleh gas-gas rumah kaca yang terkandung dalam atmosfer. Gas tersebut antara
lain adalah karbon dioksida dan metana. Faktor utama penyebab makin meningkatnya
gas-gas tersebut adalah perkembangan teknologi yang tidak ramah lingkungan.
Kebutuhan manusia terus bertambah. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut dengan
cepat dan efesien, dibutuhkan industri-industri besar. Memang hasilnya bagi manusia
sangat menguntungkan, tapi limbah hasil keluaran pabrik itu yang sangat tidak berpihak
pada alam. Air, Udara, dan tanah akan tercemar jika tidak ditangani dengan sistem
penanggulangan yang berwawasan lingkungan. Meningkatnya jumlah kendaraan
berbahan bakar fosil juga akan ikut mempercepat pemanasan global. Asap hasil emisi
kendaraan bermotor yang tidak sempurna mengandung karbon dioksida dan karbon
monoksida. Dua jenis material tersebut tidak sanggup diserap seluruhnya oleh tumbuhan
yang jumlahnya semakin berkurang. Dampak yang diakibatkan oleh pemanasan global
hampir semuanya negatif. Mungkin ada beberapa dampak positif dari fenomena ini, tapi
yang akan kita bahas hanyalah dampak negatifnya.Secara tidak langsung, pemanasan
global ini berpengaruh pada cuaca yang tidak menentu. Suhu rata-rata permukaan bumi
meningkat secara bertahap. Dari naiknya suhu rata-rata tersebut, tingginya permukaan air
laut juga berpengaruh. Pemanasan yang berpusat di belahan utara bumi,menyebabkan es
2. di kutub utara mencair. Dengan cairnya es tersebut, debit air laut akan bertambah dan
menyebabkan pulau-pulau rendah akan tenggelam dan hilang. Hasil pertanian pun tidak
luput dari pengaruh pemanasan global. Hujan atau kemarau yang terlalu panjang,
menyebabkan sering terjadi banjir atau kekeringan parah. Pertumbuhan tanaman akan
terganggu yang pada akhirnya juga akan mengurangi hasil panenan.
Dalam laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2007, dapat dilihat
dampak pemanasan global yang akan terjadi per 1 derajat Celcius kenaikan rata-rata suhu
dunia dalam rentang kenaikan 1-5 derajat Celcius. Berdasarkan data ini, antara 1970
hingga 2004, diIndonesia telah terjadi kenaikan suhu rata-rata tahunan antara 0,2-1
derajat Celcius yang dapat mengakibatkan penurunan produksi pangan sehingga bisa
meningkatkan risiko bencana kelaparan, peningkatan kerusakan pesisir akibat banjir dan
badai, peningkatan kasus gizi buruk dan diare, serta perubahan pola distribusi hewan dan
serangga sebagai vektor penyakit. Dari segi kesehatan, para ilmuan memprediksi bahwa
lebih banyak orang yang terkena penyakitatau meninggal karena stress udara panas.
Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan
nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka
dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45
persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk
pembawa parasit malaria. Persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika
temperatur meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti
malaria, demam berdarah dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga
memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang
lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.
BAB II
PERMASALAHAN
2. Latar Belakang Masalah
terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan
peradaban manusia Semenjak manusia pada jaman purbakala sampai dengan jaman
sekarang, manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang
3. dilewatinya yang telah kita kenal dengan berbagai jaman seperti jaman meolitikum,
neolitikum. Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang. Selama
perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan bergantung pada pertanian dan
agrikultur. Dengan orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan
melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk
menjaga kelangsungan hidup manusia pula. Dan pada saatnya, perkembangan manusia
telah mengalami jaman revolusi industri yang menggantungkan kehidupan manusia pada
bidang perindustrian. Dengan orientasi hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami
kemunduran perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan,
terutama dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang
terjadi ini menghasilkan dampak baik positif maupun negatif. Salah satu dampak revolusi
industri yang telah adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu
sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan
pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan
perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti telah
mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal
manusia serta manusia dan kehidupannya. Para ahli lingkungan telah menemukan
indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat
usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat ini. Dampak negatif ini
adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming.
Namun, masalah Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih diperdebatkan
kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global Warming adalah alasan
yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian.
BAB III
SOLUSI DAN PENCEGAHAN
3.1 Jadilah vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air.
Hewan ternak sepertisapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat
mereka mencerna makananmereka. Food and Agriculture Organization PBB
4. menyebutkan produksi daging menyumbang 18 % pemanasan global, lebih besar
daripada sumbangan seluruh transportasi didunia 13,5%. Lebih lanjut, dalam laporan
FAO, “Livestock’s Long Shadow”, 2006 dipaparkan bahwa peternakan menyumbang
16% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72
kali lebih kuat dari CO2). Selain itu, United Nations Environment Programme, dalam
buku panduan “Kick The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk
setiap orang per tahunnya menyumbang 6700 kg CO2, sementara diet van per orangnya
hanya menyumbang 190 kg CO2. Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB,
yang merupakan Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change PBB, Dr. Rajendra
Pachauri, menganjurkan orang untuk mengurangi makan daging.
3.2 Tanam Pohon
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya.
Dalam seluruhmasa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United
Nations EnvironmentProgramme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan
menyumbang 20% emisi gas rumahkaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon
yang ada dalam atmosfer. Bila merekaditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka
serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir seribu kali
sebelum menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan hutan juga berkaitan dengan
peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan seukuran lapangan sepak bola setiap
menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi seorang
vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon per tahunnya.
3.3 Bepergian yang Ramah Lingkungan
Cobalah untuk berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau
pergibersama-sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang
menggunakanbahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang dibakar dalam
mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5%
gas rumah kaca.
3.4 Kurangi Belanja
5. Industri menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal
daripenggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan bakar
fosilsebagai contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen, gelas, keramik, dan
kertas. Olehkarena itu, jangan cepat membuang barang, lalu membeli yang baru. Setiap
proses produksibarang menyumbang CO2.
3.5 Beli Makanan Organik
Tanah organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian
konvensional.The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat
mengurangi 26% CO2yang disumbang oleh pertanian.
3.6 Gunakan Lampu Hemat Energi
Bila Anda mengganti 1 lampu di rumah Anda dengan lampu hemat energi, anda
dapat menghemat 400 kg CO2 dan lampu hemat energi 10 kali lebih tahan lama daripada
lampu pijar biasa.
3.7 Gunakan Kipas Angin
AC yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya.
Karena itu, mungkin Anda bisa mencoba menggunakan kipas angin.
3.8 Jemur Pakaian Anda di bawah Sinar Matahari
Bila Anda menggunakan alat pengering, Anda mengeluarkan 3 kg CO2.
Menjemur pakaian secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda lebih awet dan energi
yang dipakai tidak menyebabkan polusi udara.
3.9 Daur Ulang Sampah Organik
Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah kaca
melalui metana yang dilepaskan saat proses pembusukan sampah. Dengan membuat
pupuk kompos darisampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan).
3.10 Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan
untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru – menghemat 9 kg CO2 per kilogram
6. aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1
kg kertas yang didaur ulang, Anda menghemat 900 kg CO2.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dampak negatif dari pemanasan global memang sangat banyak. Baik itu secara
langsung atau tidak langsung pada manusia. Secara tidak langsung yaitu dengan merusak
lingkungan yang akan mengganggu pemenuhan kebutuhan manusia. Secara langsung
yaitu dengan suhu yang terasa semakin panas yang mengganggu kesehatan manusia.
Pemanasan global memang tidak bias dicegah, Tapi hal tersebut masih bisa diperlamban.
Mulai dengan pengembangan teknologi yang berwawasan lingkungan dan menjalankan
prinsip daur ulang, menggunakan kembali barang yang masih bisa dipakai, dan
mengurangi penggunaan SDA yang tidak perlu.
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama
umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan
dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global
diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini.
Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.
Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan.
Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pemanasan global
hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
3.2 Langkah Lanjut
Memperbanyak jalur sepeda dan pejalan kaki. mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi .
Memberi label jumlah CO2 yang dihasilkan pada produk makanan.
menghisap CO2 dan menyimpannya di dalam tanah.
meningkatkan penggunaan energi nuklir, gas bumi, energi angin.
Diposkan oleh ario di 20.24