Kodomo99 : Daftar Situs Judi Slot Online Gacor Maxwin Tertinggi
MEGALIT BELUBUS
1. KEKAYAAN DAN KERAGAMAN
BUDAYA LIMA PULUH KOTA YANG
BERSIFAT BENDA (TANGIBLE)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
2. CAGAR BUDAYA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
MEGALIT BELUBUS
SITUS MENHIR BELUBUS
MERUPAKAN SALAH SATU
TINGGALAN MEGALITIK YANG
DIPERKIRAKAN BERASAL DARI
TAHUN 3000-AN SM. DALAM MASA
PRASEJARAH MENHIR MERUPAKAN
SARANA PEMUJAAN YANG SERING
DIHUBUNGKAN DENGAN AKTIVITAS
BERCOCOK TANAM.
Lokasi berada di daerah JL Raya Belubus Jorong
Belubus Nagari Sungai Talang Kecamatan Guguak
Kabupaten Lima Puluh Kota
5. DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
LOKASI JL. KAMPUNG KOTO TINGGI,
JORONG KOTO TINGGI, NAGARI MAHAT,
KECAMATAN BUKIT BARISAN. 50 KM DARI
PUSAT KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
(SARILAMAK)
MEGALIT BAWAH PARIT
Situs Mahat bawah Parit merupakan
situs yang terluas yang berada pada
sebuah lembah dengan ketinggian 350
meter dari muka air laut, dikelilingi oleh
perbukitan pada keempat sisi arah mata
angin. Pada situs ini terdapat 370 buah
menhir berbagai bentuk dan ukuran.
Menhir-menhir yang ada sebagian masih
berdiri, tetapi ada juga sebagian yang
sudah dalam keadaan rebah.
7. DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
MEGALIT LUMPANG BATU BALUBUS
Lokasi Jalan Raya Balubus – Sugiran (Bukit Apit),
Jorong Balubuh, Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak.
50 km dari pusat kabupaten Lima Puluh Kota (Sarilmak)
LUMPANG BATU PADA MASA
PRASEJARAH SERING
DIHUBUNGKAN JUGA DENGAN
UPACARA YANG BERKAITAN
DENGAN KESUBURAN, YANG
KEMUDIAN LUMPANG BATU
DIFUNGSIKAN OLEH
MASYARAKAT UNTUK
MENUMBUK PADI.
8. MEGALIT LUMPANG…..
Lumpang batu merupakan suatu batu monolit, baik yang
dibentuk maupun tidak. Sebuah lubang kecil berada
ditengah-tengah permukaan atas batu, dengan kedalaman
lubang bervariasi. Tetapi pada dasarnya semakin ke dalam
semakin kecil.
Lumpang batu pertama dijumpai di Belubus/sungai Talang
Timur. Diameter batu terbesar 115 cm dan tinggi dari
permukaan tanah sekarang 35 cm, sedangkan dalam
lubang 30 cm dan diameter permukaan lubang 30 cm.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
9. MEGALIT KURANJI
Lokasi Jalan Nagari Kuranji, Jorong
Kuranji VIII Koto, Nagari Kuranji,
Kecamatan Guguak
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
DI SINI TERDAPAT TIGA BUAH MENHIR
YANG MASIH BERDIRI DAN BEBERAPA
FRAGMEN MENHIR YANG SUDAH
DALAM POSISI REBAH.
SEBUAH MENHIR YANG BERDIRI
BERUKURAN TINGGI 240 CM, LEBAR 32
CM DAN TEBAL 25 CM.
BENTUK FISIK MENHIR INI LANCIP DAN
MELENGKUNG DI UJUNG ATAS.
ADAPUN DUA BUAH LAGI BERUKURAN
PENDEK-PENDEK DI BAWAH 50 CM
TINGGINYA.
10. MEGALIT SUNGAI TALANG
Lokasi Jorong Sungai Talang,
Nagari Sungai Talang,
Kecamatan Guguak
Kabupaten Lima Puluh Kota
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Pada situs ini temuannya berupa batu
lumpang yang cukup besar yang terbuat
dari batu monolit tanpa pengerjaan.
Lubang lumpang dipahat di bagian
permukaan atas. Lumpang batu monolit ini
berukuran diameter 365 cm tinggi 132 cm,
diameter lubang berukuran 29 cm,
kedalaman 30m.
11. Lokasi Jl. Raya Koto Gadang-Mahat,
Jorong Koto Godang, Nagari Maek,
Kecamatan Bukit Barisan. Situs ini
berada di Koto Gadang, sekitar 6 km
ke arah selatan dari situs Mahat dan
berada di pinggir jalan antara Mahat-
Anding.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
MEGALIT BALAI BATU (KOTO GADANG)
Balai Batu difungsikan sebagai tempat musyawarah
atau sidang karajaan nan barampek yaitu Dt. Bandaro
(Maek), Dt. Siri (Mungka), Dt. Majo Indo (Koto
Laweh), dan Dt. Rajo Dibalai (Muara Takus). Situs ini
dahulunya oleh masyarakat dipakai sebagai tempat
untuk melakukan ritual untuk menolak bala dengan
menyebelih sapi hitam. Terakhir ritual tersebut
dilakukan di situs ini sekitar tahun 1978-1979.
12. SITUS GUA PRASEJARAH BALIK BUKIT
Lokasi di Nagari Andaleh Bawah,
Kecamatan Luak
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Tiga buah gua berada pada dasar lereng bukit
sisi timur yang langsung berhadapan
dengan lahan datar yang sekarang menjadi
tanah persawahan. Tiga buah gua tersebut
bukan sebagai gua yang dalam tetapi
hanya berupa ceruk atau rock shelter saja
yang berderet dari selatan ke utara.
Gua pertama yang berada di ujung selatan
memiliki lebar 15,50 meter dengan tinggi
langit-langit gua 3 meter dan kedalam 6
meter.
Gua kedua yang berada di tengah berukuran
lebar 8,5 meter, tinggi langit-langit gua
3,60 meter dan kedalaman gua 6 meter.
13. SITUS GUA…..
Gua ketiga yang berada di
ujung utara memiliki lebar
16,20 meter,tinggi langit-
langit gua 3,70 meter, dan
kedalaman gua 7 meter.
Pada gua tersebut terdapat 2
buah lubang lesung dan
lubang-lubang kecil yang
dikombinasikan dengan
garis-garis gores. Lubang-
lubang tersebut dipahatkan
pada dasar lantai gua di
sudut tenggara.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
14. CAGAR BUDAYA
Talempong batu merupakan batu-
batu talempong yang berjumlah
6 buah mempunyai bunyi yang
berbeda-beda. Menurut
penduduk sejak dahulu memang
sudah berada di tempat
tersebut.
Menurut sumber lain batu-batu
tersebut berasal dari daerah lain
yaitu Rimbo Solok Nagari Talang
Anau.
Lokasi : Jl. Nagari Talang Anau
Kec.Gunuang Omeh
Kab. Lima Puluh Kota
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
15. RUMAH DAN TUGU PDRI PADANG JAPANG
Lokasi, Jl. Nagari Kototinggi, Jorong
Padang Japang, Nagari VII
KotoTalago, Kecamatan Guguk.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Selama Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, di Kabupaten 50 Koto
tepatnya di Jorong Padang Japang terlah terjadi perundingan dengan
Pemerintah Hindia Belanda Waktu itu.
Rumah tempat perundingan tersebut
dikuatkan keberadaannya dengan Tugu
Peringatan Peristiwa Perundingan
antara Pemerintah RI dengan Belanda.
SEJARAH
16. TUGU PDRI KOTO KOCIAK
Tugu Amanat Presiden dan Wapres PDRI 1949 Koto
Kaciak Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera
Barat
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Bunyi Amanat Presiden dan Wapres RI di
Tugu PDRI Koto Kaciak Kabupaten Lima
Puluh Kota Sumatera Barat
SEJARAH
17. RUMAH DAN TUGU PDRI KOTO TINGGI
Lokasi, jl. Nagari Koto Tinggi Kampung Melayu
Nagari Koto Tinggi Kec. Gunuang Omeh
Kabupaten Lima Puluh Kota
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Tugu ini didirikan olrh masyarakat Koto Tinggi dan Pemerintah Darurat
Republik Indonesia yang Berada di Koto Tinggi pada waktu itu sebagai
peringatan peristiwa/ sejarah perjuangan dan pembentukan NKRI di wilayah
Sumatera Tengah pada masa pasca kemerdekaan RI.
Di bagian bawah pada sisi muka dan belakang
terpancung sehingga membuat bidang datar
berukuran lebar 70 cm dan tinggi 50 cm. Pada sisi
depan terdapat tulisan yang berbunyi
"LANDJUTKAN PERJUANGAN 17-8-1949”.
Sedangkan pada sisi belakang tertulis
"KEDUDUKAN PEMERINTAH SUMATERA BARAT
DAN PEMERINTAH DARURAT RI SELAMA AKSI
MILITER BELANDA KEDUA 19-12-1948”.
SEJARAH
18. RUMAH DAN TUGU PDRI ……
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Bangunan ini merupakan
bekas Kantor PDRI yang
dahulu berpusat di
Kototinggi.
Kecamatan Gunuang Omeh
Kabupaten Lima Puluh Kota
Lokasi, jl. Nagari Koto Tinggi Kampung Melayu
Nagari Koto Tinggi Kec. Gunuang Omeh
Kabupaten Lima Puluh Kota
19. TUGU PDRI HALABAN
Lokasi, di tepi jalan PDRI Nagari Tanjung Gadang,
tepatnya di halaman SD 02 Tanjung Gadang,
Kecamatan Lareh Sago Halaban.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Pembangunan Tugu PDRI Halaban
bertujuan untuk memberi tanda
peringatan bahwa PDRI pernah
berdiam atau bermarkas di Halaban.
Tugu PDRI Halaban dibangun oleh
AURI pada tahun 1949.
Tugu PDRI Halaban sudah
mengalami perpindahan lokasi
sekitar 30 meter. Posisi tugu
sekarang merupakan lokasi awal
pembangunan tugu tersebut.
SEJARAH
20. TUGU PDRI HALABAN……
Lokasi, di tepi jalan PDRI Nagari Tanjung Gadang,
tepatnya di halaman SD 02 Tanjung Gadang,
Kecamatan Lareh Sago Halaban.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Saat ini Tugu yang asli sudah dilapisi dengan kayu. Sekarang tugu PDRI
Halaban berada dalam tugu duplikasi yang terbuat dari tembok dan diberi
keramik dengan tinggi 8 meter. Tugu duplikasi ini dibuat tahun 2009.
Tugu PDRI Halaban yang berada dalam
tugu duplikasi sudah mengalami
perpindahan sebanyak 2 kali. Pertama
kali atau tahun 1980 tugu ini berada di
halaman SD 02 Tanjung Gadang.
Kemudian tahun 2009 dipindah ke
tempat sekarang yang berada di pinggir
jalan PDRI. Tempat sekarang
merupakan lokasi awal penempatan
tugu PDRI Halaban.
21. Lokasi Jalan Raya Suliki-Koto Tinggi, Jorong Kampung
Patai, Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh.
Tepatnya daerah tersebut bernama Lurah Sonsang,
sebelah kiri jalan menuju Koto Tinggi Kecamatan Gunuang
Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
RUMAH TAN MALAKA
Ibrahim atau yang lebih dikenal
dengan sebutan TAN MALAKA lahir
di sebuah rumah yang sekarang
sudah tidak ada lagi. Rumah itu
berada di sebuah lurah yang
dikenal dengan Lurah Sonsang di
Nagari Pandam Gadang,
Kecamatan Gunuang Omeh,
Kabupaten Lima Puluh Kota,
Sumatera Barat pada 2 Juni 1897
dari pasangan Rasad Caniago dan
Sinah Simabur.
22. Rumah Tan Malaka memiliki koleksi
peninggalan dari keluarga Tan
Malaka seperti, tempat tidur dari
besi yang mengunakan kelambu (1
buah), lemari kayu (1 buah), meja
dan kursi yang terbuat dari kayu dan
rotan (1 set) yang berada pada
ruang paling ujung atau timur.
lemari besi (koper) sebanyak 2
buah, pembatas ruangan (1 buah-
yang bertuliskan Indonesia), lampu
gantung (1 buah), baju (2 buah),
talempong (9 buah).
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Selain itu juga terdapat koper yang
digunakan oleh Tan Malaka ketika
menuntut Ilmu di Belanda.
Koleksi dari Rumah Tan Malaka ini juga
memiliki koleksi lain seperti Foto-foto
Tan Malaka dari berbagai momentum
dengan jumlah sebanyak 34 koleksi foto.
23. Rumah Tan Malaka juga memiliki
koleksi buku yang berkaitan
dengan Tan Malaka seperti
“Mencari dan menemukan
Kembali Tan Malaka; Gerakan Kiri
dan Dari Penjara ke Penjara dan
lainnya.
Semua koleksi buku tersebut
merupakan sumbangan atau
pemberian para peneliti dan
sejarawan yang menulis tentang
dirinya serta foto bersama
Presiden RI pertama, foto ketika
membuka buku Gerilya, Politik
dan Ekonomi di Yogyakarta.
Koleksi buku dalam lemari kaca
sebanyak 1 buah lemari.
Juga terdapat ranji atau silsilah
dari Datuk Tan Malaka serta
piringan hitam.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Lokasi Rumah Tan
Malaka tampak dari atas
24. KEKAYAAN DAN KERAGAMAN
BUDAYA LIMA PULUH KOTA YANG
BERSIFAT TAK BENDA
(INTANGIBLE)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
25. TRADISI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Histori :
Potang balimau merupakan tradisi menyambut bulan Ramadhan di Nagari Pangkalan,
yang dirayakan setiap tahun menjelang bulan Ramadhan. Tradisi ini dimereiahkan
dengan acara selaju sampan yang digelar di Sungai Batang Mahat .
Sampan/ perahu yang ditampilkan terlebih dahulu dihias dengan motif utama merujuk
pada tradisi tua dua abad nan silam.
Lokasi : Nagari Pangkalan
Kec. Pangkalan Koto Baru
Kab. Lima Puluh Kota
26. TRADISI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Histori :
Tradisi Potang Balimau berawal dari
kehidupan masyarakat Pangkalan yang
suka berdagang melalui jalur sungai yang
arusnya terhubung hingga ke Malaka.
Dalam sejarahnya perantau membawakan
dua buah mimbar masjid melewati sungai
Siak, Riau dari Kalimantan, satu mimbar
dihadiahkan untuk Masjid Raya Pangkalan
di tepian sungai Masjid Raya Pangkalan
yang sedang dibangun bertepatan dengan
masuknya bulan Ramadhan.
Lokasi : Nagari Pangkalan Kec. Pangkalan Koto Baru
Kab. Lima Puluh Kota
27. TRADISI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Histori :
Bakajang diambil dari kata Kajang yang merupakan asal nama salah satu desa di Kec.
Pangkalan Koto Baru yaitu Batu Kajang.
Bakajang dilaksanakan dalam rangka mempererat silahturahmi pemuka adat atau
penghulu suku.
Dalam acara bakajang ini menampilkan sampan hias yang menyerupai kapal laut dari
setiap jorong . Acara Bakajang biasanya diadakan pada bulan Syawal tepatnya
seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri.
Lokasi : Gunuang Malintang
Kec. Pangkalan Koto Baru Kab. Lima
Puluh Kota
28. TRADISI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Lokasi : Gunuang Malintang
Kec. Pangkalan Koto Baru Kab. Lima Puluh
Kota
29. Sejarah dan persyaratan Pacu Itiak
Tradisi Pacu Itiak mulai ada sejak tahun 1028. Saat itu para petani
menghalau itik yang memakan tanaman padinya. Itik-itik yang
dihalau akan terbang ke dataran sawah yang lebih rendah di
bawahnya. Itik-itik terbang ini menjadi hiburan tersendiri bagi
para petani, lalu diadakan lomba itik terbang.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
TRADISI
SATU HAL LAGI YANG MENARIK DARI
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA ADALAH
TRADISI PACU ITIAK, DIMANA ITIAK
(ITIK) TIDAK HANYA DISAJIKAN UNTUK
HIDANGAN KULINER, NAMUN JUGA
DAPAT DILATIH UNTUK BALAPAN
DILINTASAN.
30. TRADISI
Saat Pacu Itiak, itik
dipegang oleh pemilik
itik dan itik kemudian
dilemparkan ke udara
sehingga itik akan
terbang ke udara dan
terbang menuju garis
finish.
Seminggu sebelum itik
dilombakan, itik-itik ini
dikurung dan hanya
diberi makan padi dan
telur. Itik-itik ini setiap
petang selalu diajari
terbang.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
31. TRADISI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Itik-itik yang ikut perlombaan
merupakan itik yang sudah terlatih
dan mampu terbang hingga sejauh
2 kilometer. Terdapat tiga tingkatan
jarak yang dilombakan, yaitu jarak
800 meter, 1600 meter dan 2000
meter. Pemenang ditentukan
berdasarkan itik yang terbang lurus
dan tercepat mencapai garis finish.
Itik yang dilombakan berusia antara
empat hingga enam bulan. Itik ini
memiliki kesamaan warna pada
paruh dan kaki, leher yang pendek,
sayap lurus yang mengarah ke atas,
jumlah gigi yang ganjil dan ujung
kaki yang bersisik kecil. Harga
seekor itik pacuan antara seratus
ribu hingga satu juta rupiah.
Perlombaan ini digelar di sebelas gelanggang yang
berbeda di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima
Puluh Kota. Gelanggang tersebut antara lain Aua
Kuning, Tigo Balai, Padang Cubadak, Tunggul
Kubang, Padang Alai dan Body Aia Tabik.
32. TRADISI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Ba arak manjapuik anta marapulai adalah
sebuah tradisi adat yang telah
dilaksanakan secara turun temurun di
nagari Lubuak Alai Kecamatan Kapur IX
dalam mengadakan pesta perkawinan
yang masih tetap dilestarikan oleh
masyakat sampai saat ini.
Acara ini biasanya dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan dari niniak mamak
ka ampek suku di Kerapatan Adat Nagari
Lubuak Alai.
Acara ini biasanya dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan dari niniak mamak ka
ampek suku di Kerapatan Adat Nagari Lubuak
Alai.
33. TRADISI
Talempong duduak adalah salah
satu genre musik talempong
Minangkabau yang dimainkan
dalam posisi duduk bersila atau
bersimpuh. Sebagian
masyarakat Minangkabau
sering menyebutnya
dengan talempong rea.
Sebutan talempong rea didasari
bentuk tempat meletakkan alat
musik talempong itu, berupa
sebuah kotak persegi panjang
yang disebut rea (rehal: bhs.
Melayu).
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
34. TRADISI
Talempong pacik, adalah
sejenis alat musik berupa
gong kecil tunggal dengan
benjolan di tengahnya.
Talempong pacik biasanya
dimainkan oleh laki-laki,
tetapi ada juga dimainkan
oleh perempuan. Suatu
upacara dan kegiatan
tertentu tanpa kehadiran
talempong pacik dianggap
belum lengkap. Dalam
upacara perkawinan,
penjemputan mempelai
yang tidak diarak dengan
talempok pacik akan
menimbulkan tanda tanya
bagi masyarakat.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
35. TRADISI
Talempong Batuang
merupakan salah satu
jenis alat musik perkusi
melodis, yang alatnya
terbuat dari bambu dan
sembilu sebagai senar.
Alat musik ini dimainkan
dengan cara memukul
senar dengan alat
pemukul yang terbuat
dari bahan Pimping, yang
mempunyai ruas-ruas
yang panjangnya kira-
kira 20-30cm.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Talempong Batuang dan masyarakat VII Koto Talago
Kecamatan Guguak Limapuluh Kota.
36. TRADISI
Sampelong adalah alat musik tiup tradisi
minangkabau yang acok basobok di
payakumbuah dan 50 koto. Memiliki
empat lobang, namun hanya tiga lobang
bagian atas yang pokok dan satu lobang
lagi berfungsi sebagai improvisasi atau
parancak bunyi.
Sempelong Buluh Lubang lima atau
empat Nan berlagu dayudayuan Lubang
berisi monto ‘petunang Lubang nyawa
budak kecil Yang mati membawa suara
Satu lubang satu nyawa Buluhnya
hanyut tengah sungai Buluh perindu-
rindu hati Kalau ditiup malam-malam
Kalau diberi manto petunang Yang tidur
tersentak.sentak Yang jaga gila sasau
Kan merompak-rompak dinding Kan
terjun tak bertangga.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
So… >> berhati – hatilah wahai wanita.. “ cinta ditolak
sampelong bertindak “ Tapi jangan senang dulu wahai kaum
pria. Karna ini selain haram juga tidak mudah melakukannya.
untuk meaminkannya harus dalam sebuah tim: seorang
tukang sampelong, tukang dendang, tukang gasiang (gasing),
dan seorang yang memerankan sesuai dengan efek yang
diinginkan.
37. TRADISI
Sijobang merupakan sebuah
kesenian yang terdapat suatu
kisah atau cerita yang disusun
secara berurutan. Alat musik
pengiring Sijobang berupa
rabab, kecapi, korek api, biola.
Nyanyian ini memiliki alur cerita
diantaranya menceritakan kisah
tentang Anggun Nan Tongga,
Putri Gondoriah dan sebagainya.
Sebutan Basijobang berasal dari
gelar Anggun Nan Tungga, yaitu
Magek Jabang. Dari sana lalu
turun menjadi Basijobang.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Pedendang basijobang terkenal di Sumatera
Barat adalah:
Tuen Islamidar dari Nagri Talang Maur, Kecamatan
Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota
Datuk Kodo dari Nagari Sungai Talang, Kecamatan
Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota
Untuk ceritanya dapat diakses di
https://www.youtube.com/watch?v=gvPLGvadKrQ
38. TRADISI
Masih banyak tradisi di Kabupaten
Lima Puluh Kota selain yang
telah dipaparkan di atas,
diantaranya :
Saluang Hoyak
Randai
Kesenian musik Kotak Korek Api
yang diiringi cerita/ kisah
Pacu Jawi
Silek Tuo
Dan lain-lain meskipun ada
kesamaan dengan daerah lain
namun juga memiliki ciri khas
tersendiri.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 2017
Mohon maaf bila tidak terpaparkan semuanya, karena
terbatasan waktu .
Terima kasih atas perhatian semua pihak…