1. MONITORING DAN EVALUASI
PELAKSANAAN DETEKSI DINI
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Disampaikan pada
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular
Panguran, 13 September 2022
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
2. 273 JT PENDUDUK INDONESIA
15,3 Juta
(52,4%)
USIA LANJUT
29,3 (10,82%)
13,9 Juta
(47,6%)
93,3 Juta
(49,4%)
USIA PRODUKTIF
189 (69,3 %)
95,6 Juta
(50,6%)
52,5 Juta
(40,5%)
78,5 Juta
(59,5%)
Pekerja
131,06 (48%)
LANSIA SMART
Tulang punggung
keluarga
Aset Negara
Penggerak Ekonomi
Bangsa
Pencetak Generasi
Penerus Bangsa
PENDAHULUAN
3. Sumber: BPS 2021
AHH mempengaruhi peningkatan populasi
lansia
Saat ini, ~10.8% penduduk atau 29.3 juta orang merupakan lansia usia ≥ 60
3
Diperkirakan,
proporsi lansia
mencapai 1/5
penduduk tahun
2045
Provinsi %lansia tertinggi
1.DIY (15.52%)
2.Jawa Timur (14.53%)
3.Jawa Tengah (14.18%)
4.Sulawesi Utara (12.84%)
5.Bali (12.71%)
6.Sulawesi Selatan (11.24%)
7.Lampung (10.22%)
8.Jawa Barat (10.18%)
5. GAMBARAN PTM
DI INDONESIA
GAMBARAN PERUBAHAN POLA PENYEBAB KEMATIAN
TERTINGGI DI INDONESIA
Sumber : IHME, 2019
TREN PENYAKIT TIDAK MENULAR
MENINGKAT TAHUN 2013 HINGGA 2018
0.5
7
2 1.5
25.8
1.5
10.9
3.8
2
34.1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Penyakit
Jantung**
Stroke* Ginjal Kronis* Diabetes** Hipertensi**
2013 2018
6. GAMBARAN FAKTOR RISIKO PTM DI
INDONESIA
14.8
26.6 28.8 26.1
93.5
21.8
31 29.3
33.5
95.5
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Obesitas
pada dewasa
Obesitas
sentral
Merokok Aktivitas fisik
kurang
Kurang
makan sayur
dan buah
2013 2018
TREND FAKTOR RISIKO PTM
MENINGKAT DARI TAHUN 2013 HINGGA 2018
4,8 %
KONSUMSI
GULA
5 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi
Gula lebih dari 50 g/hari
Tertinggi di DI Yogyakarta (16,9 %)
52,7 %
KONSUMSI
GARAM
53 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi
Garam lebih dari 2000 mg/hari
Tertinggi di DKI Jakarta (65,4 %)
26,5 %
KONSUMSI
LEMAK
27 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi
Lemak lebih dari 67 g/hari
Tertinggi di DKI Jakarta (48,2 %)
GAMBARAN KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK DI
INDONESIA
7. GAMBARAN PTM
DI INDONESIA
GAMBARAN BEBAN BIAYA KESEHATAN
AKIBAT PTM
Jenis Penyakit 2016 2017 2018 2019 2020
Kardiovaskular 6.491.761 9.429.312 9.388.702 10.275.991 8.296.354
Kanker 2.285.746 3.105.254 2.987.507 3.543.100 3.133.505
Stroke 1.171.127 2.251.576 2.271.338 2.549.057 2.136.374
Gagal Ginjal 1.947.386 2.257.575 2.115.674 2.321.341 1.922.208
Thlassemia 406.673 496.105 430.902 509.199 524.181
Leukemia 152.146 317.670 289.675 361.056 355.103
Sirrhosis Hepatis 196.805 316.313 294.278 310.924 243.561
Hemofilia 125.926 268.550 306.918 405.670 443.271
• Dari 3 penderita PTM tersebut hanya 1 orang yang berobat
teratur.
• Hanya 3 dari 10 penderita PTM yang terdeteksi, selebihnya
tidak mengetahui bahwa dirinya sakit karena PTM tidak ada
gejala dan tanda sampai terjadi komplikasi ;
3/10
1/3
11. Target 3.4:
Pada tahun 2030, penurunan
sepertiga kematian dini karena
penyakit tidak menular (PTM)
Tahun
2030
FOKUS PADA 4 PTM UTAMA PENYEBAB 60% KEMATIAN:
KARDIOVASKULER, DM, KANKER, PPOK DAN PENGENDALIAN
4 FAKTOR RISIKO BERSAMA YANG DAPAT MENCEGAH PTM
SAMPAI 80%: DIET TIDAK SEHAT, KURANG AKTIVITAS FISIK,
MEROKOK, MENGKONSUMSI ALKOHOL
TARGET SDGs
Peningkatan
Diabetes/
Obesitas
0%
Penurunan
Kurang
aktivitas Fisik
10%
Penurunan
Konsumsi
Alkohol
10%
25% Penurunan Kematian
Akibat PTM (Penyakit Jantung,
Kanker, Diabetes atau
penyakit paru kronik) hingga
tahun 2025
Cakupan
Pengobatan
Esensial dan
Teknologi
untuk
pengobatan
PTM 80%
Penurunan
Konsumsi
Tembakau
30%
Penurunan
Asupan
Garam
30%
Penurunan
Tekanan
Darah Tinggi
25%
Cakupan Terapi
Farmakologis &
Konseling
untuk mencegah
serangan jantung
dan stroke
50%
9 TARGET GLOBAL
PENGENDALIAN PTM TAHUN 2025
11
13. SPM BIDANG KESEHATAN
Permenkes Nomor 4 tahun 2019
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar.
TARGET: 100%
13
Impact/
Outcome
(SS & ISS)
Outcome
(IKP)
OUTPUT (IKK)
Target Capaian
2022 2023 2024
Persentase
puskesmas yang
melaksanakan
pelayanan
Kesehatan
reproduksi bagi
calon pengantin
70 80 90
Persentase
lansia yang
mendapatkan
pelayanan
Kesehatan
70 80 90
Persentase
puskesmas yang
meningkatkan
aktivitas fisik
50 70 90
INDIKATOR KESEHATAN KEGIATAN USIA PRODUKTIF
DAN LANJUT USIA
a.Persentase
kabupaten/ kota
yang melaksanakan
intervensi
kesehatan keluarga
b.Persentase
Kabupaten/ Kota
yang menerapkan
kebijakan Germas
INDIKATOR Target Capaian
2022 2023 2024
Jumlah kabupaten/ kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
320 470 514
Jumlah kabupaten/ kota yang
melaksanakan kesehatan kerja
360 385 411
Persentase kabupaten/ kota
yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut
usia
55 60 65
Jumlah kabupaten/ kota yang
melaksanakan kesehatan
Olahraga
360 385 411
RPJMN 2020 - 2024 Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas
Peningkatan upaya penguatan preventif dan
promotif.
RENSTRA KEMENKES 2022 - 2024
14. SPM
Kab/kota
Pelayanan
Kesehatan Ibu
Hamil.
Pelayanan
Kesehatan pada
Bayi Baru Lahir
Pelayanan
Kesehatan pada
Usia Pendidikan
Dasar
Pelayanan
Kesehatan pada
Usia Lanjut
Pelayanan
Kesehatan Ibu
Bersalin
Pelayanan
Kesehatan Balita
Pelayanan Kesehatan
pada Usia Produktif
Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Hipertensi
Pelayanan
Kesehatan
Penderita
Diabetes Melitus
Pelayanan
Kesehatan Orang
Dengan Gangguan
Jiwa Berat
15. KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM
DETEKSI DINI
PENANGANAN KASUS
Masyarakat Peduli/
Increasing Awareness
Identifikasi sejak awal
adanya faktor risiko
IMT/Lingkar Perut
TD,
GDS
Penemuan Dini
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Pengobatan di fasyankes sesuai
standar
RUJUKAN POSBINDU
PANDU PTM
PRB
Penerapan SPM
Pengobatan Dini
MONITORING DAN
PENGELOLAAN
FAKTOR RISIKO
PTM
PROMOSI KESEHATAN
Informasi, Edukasi
Penyuluhan ILM, Video, Medsos dll
Perilaku Hidup Sehat (GERMAS)
Perilaku CERDIK
GENTAS
Agen Perubahan (AoC)
17. 12
No IKK Target
2022
Capaian
Kemenkes RI
% Capaian
Prov. SU
Capaian Samosir Ket
SIPTM ASIK
1 Persentase penduduk sesuai kelompok usia
yang dilakukan skrining PTM prioritas
45 5,9 13,11 3,99 12,75% 2,47%
2 Jumlah kabupaten/kota yang melakukan
pelayanan terpadu (Pandu) PTM di ≥80%
puskesmas
308 169 54,87 0 0
3 Persentase penyandang hipertensi yang
tekanan darahnya terkendali di puskesmas/
FKTP
43 NA NA NA NA NA
4 Persentase penyandang diabetes melitus yang
gula darahnya terkendali di puskesmas/FKTP
36 NA NA NA NA NA
5 Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
424 335 79,01 20 Belum
6 Jumlah kabupaten/kota yang melakukan
pelayanan Upaya Berhenti Merokok (UBM)
175 108 61,71 12 33,33%
CAPAIAN IKK P2PTM (PERMENKES 13 THN 2022)
JANUARI S.D 09 SEPTEMBER 2022
4 > 100% target
3 81 - 100% target
2 51 - 80% target
2 ≤ 50% target
*dibandingkan dengan target capaian B06
2 NA belum ada data
• 0Biru
• 0Hijau
• 3Kuning (50%
)
• 1Merah (16,6%
)
• 2Belumada data (33,3%
)
18. SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2019 – 2023
NO INDIKATOR PROGRAM
TARGET
2019 2020 2021
Capaian
Provinsi
Samosir 2022
Capaian
s.d
Agust
2022
2023
1
Jumlah kabupaten/kota dengan paling kurang
40% Puskesmas yang menyelenggarakan
layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM)
5 12 19 20 K/K
3 PKM
(25%)
24
4 PKM
(33,33
%)
29
2
Jumlah Kab/kota yang memiliki paling kurang
80% Puskesmas melakukan Pelayanan terpadu
(Pandu) PTM sesuai standar
5 10 18 21 K/K 0 20 0 25
3
Persentase Penderita hipertensi mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standard
100% 100% 100% 45,99% 16,57% 100% 2,14% 100%
4
Jumlah Kab/kota yang memiliki cakupan
deteksi dini faktor risiko PTM paling kurang
80%
5 12 20
2 K/K
(Humbang,
Sibolga)
20,45% 10
12,75
%
15
19. SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2019 – 2023
N
O
INDIKATOR PROGRAM
TARGET
2019 2020 2021
Capaian
Provinsi
Samosir 2022
Capaian
s.d Agust
2022
2023
5
Persentase Penderita Diabetes Mellitus
yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standard
100% 100% 100% 51,67% 53,36% 100% 6,13% 100%
6
Jumlah kabupaten/kota yang memiliki
paling kurang 80% Puskesmas melakukan
deteksi dini penyakit kanker
14 19 24 14 K/K
3 PKM
(25%)
23
4 PKM
(33,33%)
29
7
Jumlah kabupaten/kota yang memiliki
paling kurang 40% puskesmas
melaksanakan deteksi dini gangguan
indera
16 20 25 26 K/K
3 PKM
(25%)
Jumlah kabupaten/kota melaksanakan
deteksi dini gangguan indera ≥ 40% populasi
5 21% 10
29. 1. Ketersediaan BHP:
• Strip Gula Darah
• Lancet
• Alkohol swab
2. Petugas/Kader
3. Sasaran @Desa
4. Pelaksanaan: berapa bulan
tersisa?
PERKEMBANGAN
DETEKSI DINI
SEPTEMBER –
DESEMBER 2022
30. Pelaksanaan skrining PTM bisa dilakukan di
Posyandu dan juga UKBM lainnya seperti
Posbindu PTM dan Posyandu lansia
Integrasi antar UKBM merupakan salah satu
strategi pendekatan untuk mendorong
tercapainya program kesehatan secara lebih
efektif dan efisien
Kolaborasi yang solid perlu dilakukan di
lapangan terutama dalam hal kemampuan kader
dan pendampingan tenaga kesehatan agar
kegiatan bisa berjalan dengan baik.
Percepatan pelaksanaan skrining dan sesuai
sasaran untuk menjaring penderita PTM dan
pencapaian target dengan maksimal.
PENUTUP
Notes de l'éditeur
Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar ke 5 di dunia, dimana saat ini berdasarkan data BPS 2021, proyeksi penduduk Indonesia tahun 2020-2023 berjumlah 273 juta jiwa dan sekitar 189 juta (69,3%) dari jumlah penduduk merupakan usia produktif.terbagi menjadi 93,3 juta jiwa perempuan dan 95,6 juta jiwa laki-laki. Sasaran pembangunan kesehatan sebesar ini merupakan tanggung jawab yang besar, tentunya memerlukan dukungan dari seluruh aspek.
Usia produktif adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun. Dimana di dalamnya terdapat mayoritas pekerja, anak sekolah/mahasiswa dan masyarakat umum lainnya. Usia produktif, khususnya kelompok masyarakat pekerja merupakan objek/sasaran program sekaligus subyek/pelaksana K3.
Usia pekerja menjadi tulang punggung keluarga, aset negara, penggerak ekonomi bangsa, dan pencetak generasi penerus bangsa. Peran strategis usia produktif dapat berkontribusi terhadap pencapaian dan memiliki daya ungkit yang tinggi terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi, stunting, penyakit menular, penyakit tidak menular serta permasalahan kesehatan masyarakat lainnya.
Pekerja adalah penggerak di semua lini pembangunan, seperti infrastruktur, investasi dan pertumbuhan ekonomi, pembangunan kawasan, dan reformasi birokrasi yang menopang pencapaian SDGs (17 tujuan transformasi dunia).
Dari 10 penyebab kematian utama untuk segala umur berdasarkan sample registrasi sistem (SRS), delapan diantaranya adalah penyakit tidak menular yaitu stroke di nomor pertama, penyakit jantung koroner di nomor kedua, dan diabetes melitus dengan komplikasi di urutan ketiga. Sementara urutan selanjutnya adalah hipertensi dengan komplikasi (urutan 5), penyakit paru obstruksi kronis (urutan 6) dan kecelakaan lalu lintas (urutan 8)
Dari 10 penyebab kematian utama untuk segala umur berdasarkan sample registrasi sistem (SRS), delapan diantaranya adalah penyakit tidak menular yaitu stroke di nomor pertama, penyakit jantung koroner di nomor kedua, dan diabetes melitus dengan komplikasi di urutan ketiga. Sementara urutan selanjutnya adalah hipertensi dengan komplikasi (urutan 5), penyakit paru obstruksi kronis (urutan 6) dan kecelakaan lalu lintas (urutan 8)
RAN
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah:
Perumusan Produk Hukum dan Organisasi, dengan indikator kinerja kegiatannya atau IKK-nya adalah:
Jumlah peraturan perundang-undangan dan produk hukum lain bidang kesehatan yang disusun sebanyak 125.
Jumlah produk penataan organisasi dan tatalaksana serta fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian Kesehatan sebanyak 18.
Jumlah permasalahan dan kasus hukum yang tertangani serta fasilitasi pengawasan dan penyidikan bidang kesehatan sebanyak 169.
Nilai Reformasi Birokrasi di lingkup Sekretariat Jenderal adalah 84.
Untuk target tahunan IKK-nya seperti tercantum dalam tabel.