Laporan ini membahas perencanaan manajemen proyek pengembangan interface data capture pada aplikasi DCMS CC. Proyek ini bertujuan mengurangi waktu proses penginputan secara manual. Tim proyek terdiri dari 7 orang yang akan menyelesaikan proyek dalam 6-7 bulan. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada pelanggan dengan mempercepat proses persetujuan kartu kredit.
1. LAPORAN TUGAS 2
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
Oleh
Diana Hudani Kisyono 05111640000079
Vincent Marcello D. T. 05111640000089
Aisyah Muswar 05111640000035
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018
2. BAB 1
PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK
1. Inisiasi proyek (Project Initiation)
Dalam Proyek Pengembangan Interface Data Capture pada Aplikasi DCMS
CC yang akan dilaksanakan oleh PT. Aprisma Indonesia, perusahaan telah menunjuk
Bapak Julyan Ardianto sebagai manajer proyek. Pihak PT. Aprisma Indonesia
bertemu dengan sponsor dari proyek yaitu pihak klien untuk menentukan key
stakeholder dari Proyek pengembangan Interface Data Capture pada Aplikasi
DCMS CC. Kedua belah pihak telah sepakat untuk memutuskan key stakeholder
yang akan terlibat dalam pelaksanaan proyek adalah sebagai berikut:
• Management/ Steering Committe, Bapak Bandi Purwanto.
• Project Manager
• Bapak Julyan Ardianto (PT. Aprisma Indonesia)
• Bapak Eddy Chandra (pihak klien)
• Bapak Ronny Steven (AdIns)
• Quality Assurance, Bapak Eko Purnomo.
• Business Analyst, Bapak Robby Gunnawan.
• Developer 1, Bapak Jimmy Kurniawan.
• Developer 2, Bapak Rusman Wijaya.
• Developer 3, Bapak George.
62
3. 63
4.1.1 Proyek Pengembangan Interface Data Capture pada Aplikasi DCMS CC
4.1.1.1 Latar Belakang
Tujuan bisnis dari Proyek Pengembangan Interface Data Capture pada
Aplikasi DCMS CC adalah untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik pada
customer dan kepuasan pelanggan serta secara efektif mampu mengurangi siklus
proses aplikasi produk, dengan mengimplementasikan sebuah sistem manajemen
kredit terotomatisasi terhadap semua cabang.
4.1.1.2 Objektif Bisnis
Sasaran strategis dari produk ini adalah:
➢ Untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan dan meningkatkan
pendapatan pihak klien .
➢ Produk layanan ini diharapkan mampu menyediakan penyingkatan
waktu (service level).
➢ Aquisition pasar (melakukan promo sehingga mendapat consumer lebih
banyak dengan proses cepat). Mempercepat pemrosesan approval kartu
kredit sehingga bisa menarik customer lebih banyak.
4.1.2 Analisa dan rekomendasi pilihan
Ada beberapa pilihan yang dapat diambil setelah melakukan analisa dan
pertimbangan:
1. Pihak klien tetap menggunakan cara kerja lama berupa menginput secara
manual, rata-rata penginputan 20 menit untuk satu form yang diinput
kedalam sistem DCMS CC yang sedang berjalan tanpa melakukan
4. 64
perubahan dan tidak perlu melaksanakan Proyek Pengembangan Interface
Data Capture pada Aplikasi DCMS CC.
2. Mengikuti usulan dari PT. Aprisma Indonesia untuk melaksanakan Proyek
Pengembangan Interface Data Capture pada Aplikasi DCMS CC.
Berdasarkan pertimbangan yang dilakukan oleh pihak klien dan pentingnya
pelaksanaan proyek ini untuk dapat mengembangkan produk layanannya kepada
pelanggan, maka dianggap keputusan ke dua dianggap sebagai keputusan yang
paling baik.
4.1.3 Struktur Tim Proyek
PT. Aprisma memilih tenaga kerja yang berkompeten dan PT. Aprisma
Indonesia juga telah mempunyai tim proyek yang berpengalaman dalam proyek
yang berhubungan dengan masalah perbankan. PT. Aprisma Indonesia juga terus
meningkatkan kemampuan para staf nya untuk menampilkan yang terbaik,
menyediakan umpan balik, menangani masalah, dan mengkoordinasikan setiap
perubahan dalam proyek.
5. 65
Gambar 4.1 Struktur Tim Proyek
(Sumber: PT.Aprisma Indonesia)
Tugas dan tanggung jawab dari tim proyek:
1. Management/ Steering Committe
Pemegang kekuasaan tertinggi perusahaan yang memiliki wewenang
dalam mengambil keputusan.
2. Project Manager
• Mengidentifikasikan kebutuhan dari user.
• Memaksimalkan pencapaian tujuan proyek.
• Menjaga keseimbangan antara kualitas, ruang lingkup, waktu dan
biaya dari proyek.
• Menyesuaikan spesifikasi, rencana dan harapan dari para stakeholder.
6. 66
• Mengkoordinasi dan bertanggung jawab terhadap tujuan bisnis dari
Proyek Pengembangan Interface Data Capture pada Aplikasi DCMS
CC secara keseluruhan.
• Membentuk dan mengatur tim proyek yang terlibat dalam
pelaksanaan proyek yang akan dilaksanakan dan saling bekerja sama
sekaligus memberikan solusi permasalahan yang mungkin timbul dari
proyek tersebut.
• Mengkoordinasi pelaksanaan proyek agar berjalan sesuai jadwal dan
sesuai dengan permintaan pelanggannya serta menampilkan proyek
dalam penjadwalan menurut Standar dan panduan pengembangan
yang digunakan.
3. Quality Assurance
Orang yang bertanggung jawab untuk mengetes program yang sudah
dibuat secara menyeluruh.
4. Analis
Memberikan solusi terhadap perancangan dan analisa kebutuhan klien,
mendesain dan menemukan spesifikasi yang cocok dengan sistem yang
akan dibuat sesuai state pekerjaan didalam kontrak yang telah dibuat
dengan klien.
5. Developer
• Orang yang bertanggung jawab untuk membuat program sesuai
dengan hasil desain sistem oleh analis.
• Memberi laporan status kemajuan tugas kepada pimpinan proyek.
7. 67
Jumlah staf dari tim proyek secara keseluruhan dari Proyek Pengembangan
Interface Data Capture pada Aplikasi DCMS CC berjumlah 7 orang, yang terdiri
dari:
• Management/ Steering Committe : 1 orang
• Project Manager : 1 orang
• Quality Assurance : 1 orang.
• Analyst : 1 orang
• Developer : 3 orang
4.1.4 Dukungan Critical Sucess Factor (CSF)
Dalam pelaksanaan proyek Pengembangan Interface Data Capture pada Aplikasi
DCMS CC terdapat beberapa kriteria CSF yang mendukung kinerja dan proses
pengerjaan proyek, antara lain:
• Dukungan dari Top Management
Dalam pelaksanaan proyek, Top Management (Steering Commitee) turut
berperan dalam pelaksanaan proyek, seperti menghadiri meeting yang
berkaitan dengan pelaksanaan proyek, serta berpartisipasi secara aktif dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek.
• Perencanaan dan penjadwalan
Pada tahap awal proyek, telah dilakukan perencanaan dan penjadwalan yang
disepakati oleh Top Management dan anggota tim proyek. Selama
merencanakan jadwal, Project Manager berperan dalam mengidentifikasi
kebutuhan klien, menyesuaikan spesifikasi dan rencana, harapan dari klien,
8. 68
serta mengkoordinasi tujuan bisnis serta membentuk dan mengartur tim proyek
yang terlibat, dan memberikan solusi permasalahan yang mungkin timbul.
• Konsultasi dengan pemilik proyek
Memberikan laporan kepada klien setelah melalui tahap-tahap yang dilewati
untuk memperlancar pelaksanaan tahap implementasi agar sesuai dengan
keinginan klien.
• Tim proyek
Membentuk tim proyek yang berkompeten dalam melaksanaan tugas dan
tanggung jawab, agar pelaksanaan proyek sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan sebelumnya.
• Penerimaan dari pihak pemilik proyek
Meminta persetujuan kepada pihak klien dalam menandatangani dokumen
yang diberikan ketika menyelesaikan setiap tahap, terutama System Integration
Testing (SIT) dan User Acceptance Testing (UAT), agar sesuai dengan
keinginan klien.
• Komunikasi
Melakukan meeting secara berkala antar pihak Aprisma, klien dan AdIns untuk
mencegah duplikasi kegiatan maupun salah pengertian, dan untuk
mengantisipasi terjadinya resiko yang mungkin terjadi dalam proyek.
4.1.5 Hardware dan Software
Hardware dan software yang digunakan untuk komputer klien yang telah
tersedia dalam Proyek Pengembangan Interface Data Capture pada Aplikasi
DCMS CC terdiri dari:
9. 69
• Processor Intel Pentium IV 3.0 GHz
• Installed Memory 512 MB (DDRAM)
• Monitor display 15”
• Operating System Microsoft Windows XP
• Hard Drive Capacity 80 GB
Server yang digunakan dalam Proyek Pengembangan Interface Data Capture
pada Aplikasi DCMS CC adalah Sun Fire 12K w/16-1050MHz/64GB.
Spesifikasi dari server terdiri dari:
• Remanufactured Sun Fire 12K, 16x1050MHz US-III CPU's 64GB
Memory.
• Includes: Fireplane Redundant Fans/ Power Supplies/ System Controllers
9x Expanders 4x CPU/ Memory Boards(CPUBD-482-1050)
• 6xhsPCI+Assemblies (4576A)
• 2xPCI Dual FastEthernet (2222A)
• 2xStorEdge S1arrays (NS-DSKS1-336GAC)
• internal 72" expansion rack.
Software yang digunakan dalam Proyek Pengembangan Interface Data Capture
pada Aplikasi DCMS CC adalah:
• Microsoft Project Professional 2003
• Toad
• Intelli JIDEA 4.0
• Oracle
10. 70
Teknologi yang digunakan adalah:
• Java 2 Enterprise Edition (J2EE), Java Servlet, Java Server Pages (JSP),
Entreprise Java Bean.
• Jakarta Struts
• Java Script
4.1.6 Estimasi Waktu
Pihak klien ingin agar proyek dapat diselesaikan dalam kurun waktu
enam bulan jika kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan. Namun bila terjadi perubahan jadwal, maka diharapkan dapat
diselesaikan dalam kurun waktu 7 (tujuh) bulan.
4.1.7 Project Charter
Proyek Pengembangan Interface Data Capture pada Aplikasi DCMS CC
Project Owner : Klien
Start Date : 12 Oktober 2006
Finished Date : 09 April 2007
Document Version : 1.0
Steering Committe : Bapak Bandi Puwanto
Project Manager : Bapak Julyan Ardianto
Quality Assurance : Bapak Eko Purnomo
Team (PT. Aprisma Indonesia):
• Quality Assurance : 1 orang
11. 71
• Business Analyst : 1 orang
• Developer : 3 orang
4.1.8 Project Objective
Proyek Pengembangan Interface Data Capture pada Aplikasi DCMS CC akan
diluncurkan tanggal 30 Januari 2007, pada saat penutupan proyek fase pertama.
Permintaan klien atas masalah yang terjadi sampai saat ini adalah banyaknya
form yang harus di-entri kedalam komputer dalam jumlah yang sangat banyak
dan tenaga yang cukup terbatas, maka sistem yang baru diharapkan dapat
mengurangi lamanya waktu dalam proses pengentrian secara manual sehingga
hal tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dalam waktu yang
cepat.
4.1.9 Project Scope
Kebutuhan yang diperlukan dalam Proyek Pengembangan Interface Data Capture
pada Aplikasi DCMS CC adalah :
Pada fase 1
• Pengiriman data dari Data Capture kepada DCMS CC
Image dari form yang telah diisi oleh customer ditampung kedalam
database Data Capture. Kemudian aplikasi tersebut akan dikirimkan kepada
database DCMS CC. Didalam DCMS CC itu sendiri terdapat database
blacklist internal untuk mengecek data orang-orang yang bermasalah dalam
bank klien.
Pada fase 2
12. 72
• Dibutuhkan adanya database (documentum).
Database tersebut diperlukan sebagai tempat penyimpanan image dari
form yang telah di-scan. Image tersebut akan disimpan, baik yang disetujui
maupun ditolak dalam pembuatan kartu kredit.
• Dibutuhkan pengecekkan data customer
Database terebut akan berfungsi sebagai pengecekkan data pribadi orang
yang akan membuat kartu kredit. Database tersebut akan terdiri atas database
pengecekkan internal dan database pengecekkan dari AKKI (Asosiasi Kartu
Kredit Indonesia).
Adapun modul-modul yang dibutuhkan antara lain:
• Modul Customer, sub modulnya terdiri dari:
o Personal Particulars, merupakan keterangan yang lengkap tentang klien/
pelanggan kartu kredit.
o Residence, merupakan keterangan tempat tinggal tentang klien/
pelanggan kartu kredit.
o Employment, merupakan keterangan tentang pekerjaan customer/nasabah
kartu kredit.
o Other Information, merupakan keterangan tentang informasi tambahan
yang layak diketahui oleh klien.
• Application, sub modulnya terdiri dari:
o Application Info, merupakan keterangan tentang aplikasi kartu kredit.
• Facility, sub modulnya terdiri dari:
13. 73
o Basic Card, merupakan modul untuk menyimpan informasi dan kredit
limit dari kartu kredit utama.
o Supplement Card, merupakan modul untuk menyimpan informasi dan
kredit limit dari kartu kredit tambahan.
4.1.10 Project Risk Management
Untuk mengukur resiko yang akan terjadi pada pelaksanaan proyek
pengembangan interface data capture pada aplikasi DCMS CC maka tanggal 14
Oktober 2006 dibagikan kuisioner kepada tim proyek berdasarkan pengalaman
proyek sebelumnya.
Range yang digunakan adalah:
➢ 1 = sangat sering
➢ 2 = sering
➢ 3 = sedang
➢ 4 = jarang
➢ 5 = sangat jarang
Tabel 4.1 Kuisioner Berdasarkan Proyek Sebelumnya
Kuisioner berdasarkan pengalaman proyek sebelumnya
Pertanyaan:
Hasil
Kuisioner
1 Apakah ruang lingkup proyek terdahulu jelas? 3,3,2,3,3,2
2 Apakah dalam proyek terdahulu membutuhkan biaya <$50000? 2,3,2,3,1,2
3 Apakah dalam proyek terdahulu kebutuhan klien sering berubah? 3,3,3,2,3,2
Apakah proyek terdahulu mengalami keterlambatan dari jadwal yang
4 direncanakan? 3,2,3,2,2,3
5 Apakah ada dukungan dari Top Management dalam proyek terdahulu? 2,3,4,4,3,3
6 Apakah dalam mengerjakan proyek terdahulu diperlukan > 15000 LOC? 5,5,5,5,4,5
7 Apakah proyek terdahulu mengalami pergantian personil tim proyek? 2,2,2,1,2,2
8 Apakah jadwal yang direncanakan sesuai dengan harapan? 4,4,3,5,4,4
9 Apakah dokumentasi yang dihasilkan dari proyek terdahulu > 500 lembar? 1,1,2,1,1,2
10 Apakah dalam proyek terdahulu user sering terlibat? 4,5,4,5,5,5
14. 74
Dari analisis kebutuhan yang telah dibuat berdasarkan kuisioner yang telah
dibagikan, maka diperkirakan ada beberapa resiko yang mungkin terjadi dalam
pembuatan dan Proyek Pengembangan Interface Data Capture pada Aplikasi
DCMS CC berdasarkan proyek terdahulu, diantaranya yaitu:
1. Mundurnya waktu penyelesaian proyek
Proyek Pengembangan Interface Data Capture pada Aplikasi DCMS CC
melibatkan PT. Aprisma Indonesia sebagai penanggung jawab sistem dan
pihak klien untuk perubahan requirement sehingga waktu pengerjaan
proyek yang dibutuhkan dapat semakin panjang.
2. Membengkaknya biaya proyek
Hal ini disebabkan oleh waktu penyelesaian proyek yang mungkin saja
diperkirakan semakin panjang (mundur) dari jadwal yang telah ditentukan
sehingga akan mempengaruhi biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk
penyelesaian Proyek Pengembangan Interface Data Capture pada Aplikasi
DCMS CC (membuat biaya proyek bertambah dari anggaran yang telah
ditentukan).
3. Perolehan data informasi yang dibutuhkan tidak lengkap atau salah sehingga
dapat menjadi kendala yang menghambat proyek.
Kuisioner berdasarkan pengalaman proyek sebelumnya
11
12
13
Pertanyaan:
Apakah banyak mengalami kesalahan fatal yang menyebabkan > 100 error?
Apakah ada pembagian tugas yang jelas dalam proyek terdahulu?
Apakah tim yang terlibat > 5 orang sehingga memerlukan usaha > 7 orang setiap
bulannya?
Apakah mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam proyek
terdahulu?
Apakah staff menerima pelatihan yang memadai?
Hasil
Kuisioner
1,2,1,2,3,2
4,4,3,3,4,4
2,2,1,2,1,2
14
15
5,4,4,4,4,5
4,4,3,4,4,5
15. 75
Kuisioner yang dibagikan kepada tim yang terlibat dalam pelaksanaan proyek
berdasarkan proyek pengembangan interface data capture pada aplikasi DCMS CC
yang berguna untuk mengukur probabilitas dan pengaruh terhadap proyek
berdasarkan analisa setiap pertanyaan adalah:
Range yang digunakan untuk mengukur resiko proyek adalah:
➢ 1 = 81 % - 100%
➢ 2 = 61 % - 80%
➢ 3 = 41 % - 60 %
➢ 4 = 21 % - 40 %
➢ 5 = 0 - 20 %
Tabel 4.2 Hasil kuisioner
No
Resiko
Hasil
Kuesioner Probability Pengaruh
Kriteria resiko pengukuran produk
1 Berapa kemungkinan ukuran produk dalam LOC
> 10000 LOC? 5,4,5,5 3% 2
2 Berapa kemungkinan jumlah function yang bisa
digunakan kembali? 2,2,3,3 70,75 % 2
3 Berapa kemungkinan Jumlah Bagian yang
terlibat dalam pembuatan produk > 3 bagian? 2,2,2,3 65% 3
4 Berapa kemungkinan Size Database dalam 1
Tahun > 1 GB? 1,2,2,1 77,5 % 2
Kriteria resiko pengaruh bisnis
1 Seberapa besar manfaat yang didapatkan oleh
perusahaan dari penerapan sistem ini? 1,2,1,1 85% 2
2 Seberapa besar pengaruh penurunan pendapatan
yang ditimbulkan jika proyek diselesaikan tidak
tepat waktu? 2,3,3,3 53,75 % 3
3 Berapa banyak user yang menggunakan sistem
ini > 50 user? 2,3,2,2 65% 3
4 Berapa persentase karyawan perusahaan yang
bisa menggunakan komputer? 1,2,2,2 75% 2
16. 76
No
Resiko
Hasil
Kuesioner Probability Pengaruh
Kriteria resiko karakteristik pelanggan
1 Seberapa besar kemungkinan keluhan pelanggan
terhadap software yang dibuat? 3,4,3,3 43,75 % 3
2 Berapa besar kemungkinan informasi yang baik
bagi pelanggan? 3,3,2,2 60% 3
3 Berapa kemungkinan pelanggan tidak
mengawasi pembuatan software? 4,3,5,4 31,25 % 3
4 Berapa kemungkinan pelanggan tidak bersedia
berpartisipasi dalam pembuatan proyek? 5,4,5,5 12,5 % 2
Kriteria resiko definisi proses
1 Berapa kemungkinan manajemen senior anda
mendukung suatu pertanyaan yang menekankan
pentingnya suatu proses standar untuk
pengembangan proses? 2,1,3,2 73,75 % 2
2 Berapa kemungkinan proses perangkat lunak
digunakan dari proyek lain? 2,2,2,3 63,75 % 3
3 Berapa kemungkinan kajian teknis formal
terhadap spesifikasi persyaratan, desain, dan
kode dilakukan secara reguler? 1,2,2,1 82,5 % 1
4 Berapa kemungkinan kajian teknis formal
terhadap prosedur pengujian dan test case
dilakukan secara reguler? 3,3,3,3 48% 3
Kriteria resiko teknologi yang akan dibangun
1 Berapa kemungkinan banyaknya teknologi yang
akan dibangun adalah hal yang baru untuk
organisasi dalam waktu 1 tahun > 2 teknologi
yang berbeda? 2,3,3,2 62,5 % 3
2 Berapa kemungkinan mengganti Operating
System Network System? 5,5,5,4 10,5 % 4
3 Berapa kemungkinan perubahan perangkat keras
yang dibangun ke interface dengan suatu sistem
database yang ada dalam area aplikasi? 2,3,3,2 55% 3
4 Berapa kemungkinan interface yang diperlukan
bagi pemakai khusus? 4,4,4,4 31,75 % 3
Kriteria resiko lingkungan pengembangan
1 Apakah kebutuhan atau requirement sesuai
dengan produk yang dihasilkan? 1,1,1,1 90,5 % 2
2 Apakah proses pengujian dapat diperoleh dan
sesuai dengan produk yang akan dibangun? 1,1,1,2 86,5 % 3
3 Apakah anggota tim proyek mendapatkan
pelatihan sesuai dengan job desk ? 1,1,2,1 83,75 % 3
4 Apakah ada seseorang atau beberapa orang yang
memahami proses bisnis atau teknologi? 2,2,2,2 71,75 % 2
Kriteria resiko ukuran dan pengalaman staff
1 Berapa kemungkinan orang – orang terbaik dapat
dimasukkan kedalam proyek? 1,1,1,1 90,5 % 2
17. 77
No
Resiko
Hasil
Kuesioner Probability Pengaruh
2 Berapa kemungkinan orang – orang memiliki
gabungan keterampilan yang benar? 2,2,2,2 71,75 % 2
3 Berapa kemungkinan user terlibat dalam setiap
aktivitas proyek? 4,5,5,4 20% 3
4 Berapa kemungkinan staf menerima pelatihan
yang memadai? 1,1,1,1 88,75 % 1
Tabel 4.3 Kesimpulan hasil kuisioner
No Resiko Probabilitas
1 Resiko Pengukuran produk 54%
2 Resiko Pengaruh bisnis 69,68 %
3 Resiko Pelanggan 36,88%
4 Resiko Definisi proses 67%
5 Resiko Teknologi yang akan dibangun 39,9 %
6 Resiko Lingkungan pengembangan 83,13%
7 Resiko Ukuran dan pengalaman staff 67,75 %
Keterangan nilai pengaruh:
1- Katastropik : resiko kegagalan yang sangat kritis, dan menyebabkan proyek
gagal.
2- Kritis : resiko kegagalan yang menyebabkan menurunkan kinerja proyek
dan menyebabkan proyek diragukan untuk berhasil.
3- Marjinal : resiko kegagalan yang mengakibatkan penundaan waktu proyek.
4- Dapat diabaikan : resiko kegagalan yang tidak memberikan dampak berarti.
4.1.11 Penanganan Resiko
Dari hasil kuisioner dapat disimpulkan bahwa
➢ Resiko pelanggan dengan probabilitas 36,88% dari interval 21% hingga 40
%, karena pelanggan sering mengajukan keluhan, tidak memberikan infomasi
18. 78
serta jarang berpartisipasi dalam pembuatan proyek. Hal ini menghadirkan
rintangan bagi jalannya proyek. Oleh karena itu, untuk menghindari resiko
yang mungkin akan terjadi, maka baik dari PT. Aprisma, AdIns dan klien
melakukan meeting secara berkala untuk melaporkan perkembangan setiap
kegiatan, serta melaporkan User Acceptance Testing (UAT) dari hasil testing.
➢ Teknologi yang akan dibangun dengan probabilitas 39,9% dari interval 21%
hingga 40%,karena sering bergantinya teknologi tanpa melihat keuntungan
yang akan dicapai sehingga teknologi terbaru tidak dapat dimaksimalkan
penggunaannya. Maka dilakukan pembahasan pada technical meeting pada
tanggal 16 Oktober 2006, mendiskusikan teknologi apa yang ingin digunakan
sebelum mengambil keputusan secara matang dan melihat apakah teknologi
tersebut sudah memadai dan sudah memenuhi kebutuhan.
➢ Pengukuran produk dengan probabilitas 54% dari interval 41% hingga 60 %,
karena tidak dapat mengukur suatu produk yang ingin dihasilkan melalui
metode sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak dapat mengukur biaya,
waktu, serta sumber daya yang dibutuhkan. Maka, pada tahap awal PT.
Aprisma telah memperhitungkan biaya, waktu, serta sumber daya melalui
metode Line Of Code (LOC) dan Constructive Cost Model (COCOMO) dari
proyek terdahulu sehingga dapat mengetahui biaya, waktu, serta sumber daya
dari awal.