SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
ESAI
    Disusun Oleh :
Vini Kurnia Ramadhani
   XII IPA 1 / 26
Pengertian
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu
  masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang
  pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais.
  Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat
  informal dan formal. Esai informal
  mempergunakan bahasa percakapan, dengan
  bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia
  berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun
  esai yang formal pendekatannya serius.
  Pengarang mempergunakan semua persyaratan
  penulisan.
Tujuan penulisan esai
• meyakinkan pembaca untuk percaya terhadap
  pendapat kita tentang sebuah kejadian. Dengan
  tujuan tersebut, pendapat dalam esai hendaknya
  disertai dengan data-data atau fakta yang
  menunjang agar pembaca yakin terhadap
  pendapat kita. Namun demikian, menulis esai
  tidak harus atau tidak perlu terlalu mendalam
  sampai pada teori-teori, cukup ringan saja, dan
  tidak membatasi penggunaan bahasa yang sangat
  baku. Bahasa dalam esai boleh saja bahasa
  santai, yang penting menarik, segar, dan
  meyakinkan.
Tipe Esai
 Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa
  saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa
  mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan
  sebagainya.
 Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan
  majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu
  menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah
  tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan
  Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk
  surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
 Esai Cukilan Watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis
  membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang
  kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat
  mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan.
  Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-
  bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
 Esai Pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi
  esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya
  sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan
  menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya
  tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
 Esai Reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada
  serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh,
  dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan
  hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat
  manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
 Esai Kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian
  tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater,
  kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional,
  pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni
  kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang
  pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang
  menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
Bagian Esai

1. Pendahuluan yang berisi latar belakang
   informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan
   dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai
   oleh si penulis tersebut.
2. Tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi
   tentang subyek.
3. Bagian akhir yang memberikan kesimpulan
   dengan menyebutkan kembali ide pokok,
   ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan
   beberapa observasi tentang subyek yang dinilai
   oleh si penulis
Ciri-ciri esai
• Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi
  biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan
  ungkapan figuratif.
• Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam
  waktu dua jam.
• Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang
  baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang
  membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
• Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi
  yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang
  hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja
  untuk disampaikan kepada para pembaca.
• Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah
  tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan,
  dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari
  pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di
  dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis.
  Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak
  membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
• Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang
  membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain
  adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai
  adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya,
  pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya
  kepada pembaca.
Langkah-langkah pembuatan esai
• Menentukan tema atau topik
• Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan
  kita bahas
• Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan
  kalimat yang singkat dan jelas
• Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-
  poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah
  beberapa subtema pembahasan agar lebih
  memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari
  gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus
  mengembangkan subtema yang telah kita buat
  sebelumnya.
• Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu
  sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau
  latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
• Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini
  pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari
  gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai
  adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa
  yang seharusnya (memang) bersikap netral.
• Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita
  agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita
  tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk
  kerangka berpikir mereka secara utuh.
Cara mengembangkan kerangka
            karangan esai
• Untuk memudahkan karangan, mulailah dengan
  sebuah definisi;
• Kembangkan karangan dengan deskripsi situasi;
• Masukan pandangan seorang ahli;
• Buatlah kalimat-kalimat tunggal dan kalimat
  majemuk setara atau bertingkat dengan struktur
  yang sederhana;
• Untuk memudahkan menguraikan paragraf
  gunakan paragaraf-paragraf deduktif;
• Esai biasa adalah karangan argumentasi.
Contoh Esai
   Maraknya Kecelakaan Angkutan Umum……………… 1

  Beberapa minggu terakhir ini kita “dibiasakan” dengan
berita kecelakaan angkutan umum. Mengapa saya katakan
“dibiasakan”? Karena memang dalam beberapa pekan
terakhir ini di media cetak maupun elektronik sering sekali
kita jumpai berita tentang kecelakaan angkutan umum yang
celakanya kecelakaan tersebut hampir selalu memakan
korban jiwa. Sangat ironis memang, angkutan umum yang
seharusnya menjanjikan pelayanan jasa transportasi yang
nyaman dan lebih aman malah belakangan menjadi
penyumbang terbesar dalam kasus kecelakaan.
 ……………………………… 2
Sebuah akibat tentu saja ada sebabnya. Jika kita amati sedikit saja bagaimana dunia
pertransportasian kita, terkhusus transportasi umum darat, tentu kita dapat melihat sebuah
kenyataan yang sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak mengkhawatirkan, jika melihat kondisi
alat angkut yang membawa beratus bahkan beribu nyawa setiap harinya kondisinya tidak layak?
Celakanya, kondisi yang tidak layak tersebut masih dibarengi dengan perilaku sopir yang “ugal-
ugalan” dan kondisi jalan yang buruk juga, sehingga peluang kecelakaan pun semakin tinggi.
 ……………………………… 3

         Berbicara tentang kelayakan angkutan umum, tentu perhatian kita akan mengarah pada
pengujian kelayakan kendaraan umum yang di dalam pengujian tersebut akan dinyatakan apakah
kedaraan tersebut layak jalan atau tidak. Pengujian ini seharusnya menjadi wahana bagi para sopir
dan atau pemilik untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada angkutan demi memberi
kenyamanan dan keselamatan pada penumpang. Namun, bagai menutup bangkai, kekurangan
yang jelas-jelas telah diketahui malah diusahakan dengan berbagai cara agar jangan sampai
diketahui petugas penguji. Sungguh sangat miris ketika beberapa hari yang lalu saya melihat
sebuah acara yang menayangkan bagaimana beberapa sopir menyiasati tes pengujian kelayakan
kendaraan dengan menyewa ban dan mengganti onderdil yang sudah tidak layak hanya pada tes
uji kelayakan saja. Dan setelah itu mereka memasang kembali ban dan onderdil yang sudah tidak
layak tersebut. Harapan saya, semoga penggalakkan dan ketegasan pengujian kelayakkan
kendaraan yang saat ini sedang ramai terjadi bukan hanya sekadar “obat penenang sementara”
bagi masyarakat yang mulai “marah” pada angkutan umum dan integritas penanggung jawab
keberadaan angkutan. …………………………. 4
Banyak kecelakaan terjadi tidak hanya disebabkan
oleh kurang layaknya kendaraan. Faktor manusia (human
error) banyak berbicara di sini. Sopir adalah aktor utama
yang paling bertanggung jawab atas keselamatan
kendaraan. Kondisi kesehatan yang buruk, kelelahan, dan
ugal-ugalan dalam berkendara telah banyak menyebabkan
petaka. Lebih kompleks lagi sekarang ini alkohol dan
narkoba sudah “merakyat” sehingga tidak menutup
kemungkinan dan sudah banyak sopir yang ikut
mengkonsumsi. Hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi
pemerintah dan pemilik angkutan umum untuk menindak
tegas sopir-sopir yang “nakal” seperti itu. Tindakan
preventif pun sepertinya harus dilakukan pemerintah
dengan memberikan penyuluhan kepada para sopir agar
lebih bertanggung jawab atas keselamatan penumpang dan
bersih dari miras dan narkoba. ………………………………….. 5
Terlepas dari kedua masalah di atas, tentu kita tidak
  dapat menafikan jika kondisi jalan yang buruk pun
  memberi andil yang cukup signifikan dalam maraknya
  kecelakaan yang belakangan ini sering terjadi. Memang
  tidak bisa kita pungkiri jika cuaca seperti sekarang ini
  telah banyak membuat kondisi aspal jalan menjadi
  rusak. Namun, hal tersebut jangan dijadikan sebagai
  sebuah pembenaran dan pemakluman akn banyaknya
  kondisi jalan yang buruk yang berakibat pada
  terjadinya kecelakaan. Pemerintah yang bertanggung
  jawab dalam hal ini Dinas PU seharusnya siap dan
  cekatan dalam menghadapi kondisi seperti ini. Jangan
  malah kondisi jalan yang buruk dibiarkan berlarut-larut
  sampai menimbulkan korban seperti yang sekarang ini
  terjadi. ………………………………….. 6
Akhirnya dapat kita simpulkan bahwa kondisi kendaraan
umum yang tidak layak jalan, human error dari sopir, dan
kondisi jalan yang buruk adalah sebuah kombinasi
sempurna untuk menjelaskan berbagai kecelakaan yang
akhir-akhir ini terjadi. Dan sudah selayaknya semua pihak
yang bertanggung jawab akan hal tersebut bahu-membahu
bekerja sama dengan penuh kesadaran agar keselamatan
dan kenyamanan di jalan raya baik bagi penumpang
maupun pengguna jalan lainnya dapat tercapai. Tindakkan
preventif baik berupa tes uji kelayakkan angkutan umum
yang jujur maupun penyuluhan kepada sopir untuk tidak
mengkonsumsi miras dan narkoba demi keselamatan harus
segera dilakukan dengan serius. Sanksi tegas terhadap
pihak terkait yang membelot pun sudah selayaknya segera
dilakukan demi keselamatan bersama.
…………………………………… 7
Dari contoh esai tersebut dapat kita lihat
  bagian-bagian dari sebuah esai.
• Judul esai, judul merupakan nama. Jadi usahakan memberi judul
  sebuah tulisan dengan kata-kata yang menggambarkan keseluruhan
  isi tulisan.
• No. 2 menunjukkan paragraf pendahuluan yang berisi latar
  belakang masalah dari penulisan esai.
• No. 3 berisi pandangan atau pendapat penulis terhadap
  permasalahan yang terjadi.
• No. 4, 5, 6 merupakan paragraf yang menjabarkan pendapat atau
  pandangan penulis terhadap kejadian yang diangkat menjadi esai.
  Dibagian ini bisa disertai dengan bukti atau data pendukung untuk
  memperkuat pandangan atau pendapat kita agar pembaca percaya
  dengan pandangan kita tersebut.
• No. 7, merupakan bagian kesimpulan. Pada bagian ini penulis
  menyimpulkan apa yang telah ditulis. Penyimpulan harus sesuai
  dengan apa yang telah ditulis. Jagan membuat simpulan yang
  belum terulas pada paragraf sebelumnya (isi).

Contenu connexe

Tendances

Makalah editorial
Makalah editorialMakalah editorial
Makalah editorializzynet
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalahoqpram
 
Contoh storyline metamorfosis
Contoh storyline metamorfosisContoh storyline metamorfosis
Contoh storyline metamorfosismokh ariful hilal
 
Makalah Upaya Pencegahan Pemanasan Global
Makalah Upaya Pencegahan Pemanasan GlobalMakalah Upaya Pencegahan Pemanasan Global
Makalah Upaya Pencegahan Pemanasan GlobalAgus Wahyuda
 
Cover dan judul bagian 2 uas
Cover dan judul bagian 2 uasCover dan judul bagian 2 uas
Cover dan judul bagian 2 uasBagusichwanto07
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...Nurfaizatul Jannah
 
Sistematika Makalah
Sistematika MakalahSistematika Makalah
Sistematika Makalahalsalcunsoed
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Selyuliartiramli
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAYosi Larasati
 
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIAPPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIAHanifa Zulfitri
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Resensi)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Resensi) Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Resensi)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Resensi) fifinfadriah
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisilebda wisesa
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaSyaiful Ahdan
 

Tendances (20)

Makalah editorial
Makalah editorialMakalah editorial
Makalah editorial
 
Mudah Menulis Esai
Mudah Menulis EsaiMudah Menulis Esai
Mudah Menulis Esai
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
Contoh storyline metamorfosis
Contoh storyline metamorfosisContoh storyline metamorfosis
Contoh storyline metamorfosis
 
Makalah Upaya Pencegahan Pemanasan Global
Makalah Upaya Pencegahan Pemanasan GlobalMakalah Upaya Pencegahan Pemanasan Global
Makalah Upaya Pencegahan Pemanasan Global
 
Cover dan judul bagian 2 uas
Cover dan judul bagian 2 uasCover dan judul bagian 2 uas
Cover dan judul bagian 2 uas
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
 
Makalah Penulisan Karangan
Makalah Penulisan KaranganMakalah Penulisan Karangan
Makalah Penulisan Karangan
 
Sistematika Makalah
Sistematika MakalahSistematika Makalah
Sistematika Makalah
 
Penyuntingan dan reviwer
Penyuntingan dan reviwerPenyuntingan dan reviwer
Penyuntingan dan reviwer
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIAPPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
 
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Resensi)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Resensi) Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Resensi)
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Resensi)
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Esay peran mahasiswa
Esay peran mahasiswaEsay peran mahasiswa
Esay peran mahasiswa
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisi
 
Reproduksi Tulisan; Ringkasan dan Sintesis
Reproduksi Tulisan; Ringkasan dan SintesisReproduksi Tulisan; Ringkasan dan Sintesis
Reproduksi Tulisan; Ringkasan dan Sintesis
 
Diskusi
DiskusiDiskusi
Diskusi
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
 

En vedette

KRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAKRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAFaraz Sonia
 
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMateri Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMutiara Laili Febriana
 
Cara menangani kenaikan kos sara hidup
Cara menangani kenaikan kos sara hidupCara menangani kenaikan kos sara hidup
Cara menangani kenaikan kos sara hidupzaidi Emas Public Gold
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAIMAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAIavandiliakireina
 
Bahasa sunda Tentang Artikel
Bahasa sunda Tentang ArtikelBahasa sunda Tentang Artikel
Bahasa sunda Tentang ArtikelFitriaKK9P
 
Spm pmr esei contoh karangan negara maju
Spm pmr esei contoh karangan negara majuSpm pmr esei contoh karangan negara maju
Spm pmr esei contoh karangan negara majuディー アン
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Riska Yuliatiningsih
 
1. hakikat kritik sastra
1. hakikat kritik sastra1. hakikat kritik sastra
1. hakikat kritik sastraCoral Reef
 
Contoh karangan-berpandu-1
Contoh karangan-berpandu-1Contoh karangan-berpandu-1
Contoh karangan-berpandu-1Loh Yan
 
Contoh karangan spm 2014
Contoh karangan spm 2014Contoh karangan spm 2014
Contoh karangan spm 2014filzahsyafiqah
 
CONTOH URAIAN TUGAS PENGELOLA SMP
CONTOH URAIAN TUGAS PENGELOLA SMPCONTOH URAIAN TUGAS PENGELOLA SMP
CONTOH URAIAN TUGAS PENGELOLA SMPApan Sopandi
 
contoh Soal bentuk uraian
contoh Soal bentuk  uraiancontoh Soal bentuk  uraian
contoh Soal bentuk uraianAprian Hidayat
 

En vedette (20)

KRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAKRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRA
 
Kritik dan esai
Kritik dan esaiKritik dan esai
Kritik dan esai
 
Contoh esai
Contoh esaiContoh esai
Contoh esai
 
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMateri Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
 
Cara menangani kenaikan kos sara hidup
Cara menangani kenaikan kos sara hidupCara menangani kenaikan kos sara hidup
Cara menangani kenaikan kos sara hidup
 
Kritik sastra ppt (2)
Kritik sastra ppt (2)Kritik sastra ppt (2)
Kritik sastra ppt (2)
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAIMAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
MAKALAH BAHASA INDONESIA ESAI
 
Bahasa sunda Tentang Artikel
Bahasa sunda Tentang ArtikelBahasa sunda Tentang Artikel
Bahasa sunda Tentang Artikel
 
Spm pmr esei contoh karangan negara maju
Spm pmr esei contoh karangan negara majuSpm pmr esei contoh karangan negara maju
Spm pmr esei contoh karangan negara maju
 
Esai
EsaiEsai
Esai
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
 
1. hakikat kritik sastra
1. hakikat kritik sastra1. hakikat kritik sastra
1. hakikat kritik sastra
 
Tes Uraian
Tes UraianTes Uraian
Tes Uraian
 
Tugasan moral (sabrina)
Tugasan moral (sabrina)Tugasan moral (sabrina)
Tugasan moral (sabrina)
 
Kelas xii materi bindo
Kelas xii materi  bindoKelas xii materi  bindo
Kelas xii materi bindo
 
Contoh karangan-berpandu-1
Contoh karangan-berpandu-1Contoh karangan-berpandu-1
Contoh karangan-berpandu-1
 
Format & contoh esei pbs bm
Format & contoh esei  pbs bmFormat & contoh esei  pbs bm
Format & contoh esei pbs bm
 
Contoh karangan spm 2014
Contoh karangan spm 2014Contoh karangan spm 2014
Contoh karangan spm 2014
 
CONTOH URAIAN TUGAS PENGELOLA SMP
CONTOH URAIAN TUGAS PENGELOLA SMPCONTOH URAIAN TUGAS PENGELOLA SMP
CONTOH URAIAN TUGAS PENGELOLA SMP
 
contoh Soal bentuk uraian
contoh Soal bentuk  uraiancontoh Soal bentuk  uraian
contoh Soal bentuk uraian
 

Similaire à Maraknya Kecelakaan Angkutan Umum dan Faktor Penyebabnya

Similaire à Maraknya Kecelakaan Angkutan Umum dan Faktor Penyebabnya (20)

ateri bahasa indonesia kelas XII mengenai Kritik dan Esai
ateri bahasa indonesia kelas XII mengenai Kritik dan Esaiateri bahasa indonesia kelas XII mengenai Kritik dan Esai
ateri bahasa indonesia kelas XII mengenai Kritik dan Esai
 
Berita advance, dll
Berita advance, dllBerita advance, dll
Berita advance, dll
 
Makalah cerpen
Makalah cerpenMakalah cerpen
Makalah cerpen
 
Dilaaaaa tik
Dilaaaaa tikDilaaaaa tik
Dilaaaaa tik
 
IKHTISAR
IKHTISARIKHTISAR
IKHTISAR
 
Makalah cerpen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah cerpen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah cerpen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah cerpen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah cerpen
Makalah cerpenMakalah cerpen
Makalah cerpen
 
PPT TEKS ULASAN.pptx
PPT TEKS ULASAN.pptxPPT TEKS ULASAN.pptx
PPT TEKS ULASAN.pptx
 
MATERI TEKS ULASAN KELAS 7 BHS INDONESIA
MATERI TEKS ULASAN KELAS 7 BHS INDONESIAMATERI TEKS ULASAN KELAS 7 BHS INDONESIA
MATERI TEKS ULASAN KELAS 7 BHS INDONESIA
 
Makalah cerpen
Makalah cerpenMakalah cerpen
Makalah cerpen
 
Makalah cerpen
Makalah cerpenMakalah cerpen
Makalah cerpen
 
Menulis Essai
Menulis EssaiMenulis Essai
Menulis Essai
 
Karangan Kelompok 1D.pptx
Karangan Kelompok 1D.pptxKarangan Kelompok 1D.pptx
Karangan Kelompok 1D.pptx
 
Menulis essay
Menulis essayMenulis essay
Menulis essay
 
Menulis opini
Menulis opiniMenulis opini
Menulis opini
 
materi_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptxmateri_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptx
 
Cerita pendek
Cerita pendekCerita pendek
Cerita pendek
 
ESAI BIND.pptx
ESAI BIND.pptxESAI BIND.pptx
ESAI BIND.pptx
 
Cerita pendek
Cerita pendekCerita pendek
Cerita pendek
 
Materi Essay Erni.pptx
Materi Essay Erni.pptxMateri Essay Erni.pptx
Materi Essay Erni.pptx
 

Dernier

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 

Dernier (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 

Maraknya Kecelakaan Angkutan Umum dan Faktor Penyebabnya

  • 1. ESAI Disusun Oleh : Vini Kurnia Ramadhani XII IPA 1 / 26
  • 2. Pengertian Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.
  • 3. Tujuan penulisan esai • meyakinkan pembaca untuk percaya terhadap pendapat kita tentang sebuah kejadian. Dengan tujuan tersebut, pendapat dalam esai hendaknya disertai dengan data-data atau fakta yang menunjang agar pembaca yakin terhadap pendapat kita. Namun demikian, menulis esai tidak harus atau tidak perlu terlalu mendalam sampai pada teori-teori, cukup ringan saja, dan tidak membatasi penggunaan bahasa yang sangat baku. Bahasa dalam esai boleh saja bahasa santai, yang penting menarik, segar, dan meyakinkan.
  • 4. Tipe Esai  Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.  Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.  Esai Cukilan Watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian- bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
  • 5.  Esai Pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.  Esai Reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.  Esai Kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
  • 6. Bagian Esai 1. Pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut. 2. Tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek. 3. Bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis
  • 7. Ciri-ciri esai • Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif. • Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam. • Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain. • Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
  • 8. • Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang. • Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
  • 9. Langkah-langkah pembuatan esai • Menentukan tema atau topik • Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas • Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas • Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin- poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
  • 10. • Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut. • Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral. • Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
  • 11. Cara mengembangkan kerangka karangan esai • Untuk memudahkan karangan, mulailah dengan sebuah definisi; • Kembangkan karangan dengan deskripsi situasi; • Masukan pandangan seorang ahli; • Buatlah kalimat-kalimat tunggal dan kalimat majemuk setara atau bertingkat dengan struktur yang sederhana; • Untuk memudahkan menguraikan paragraf gunakan paragaraf-paragraf deduktif; • Esai biasa adalah karangan argumentasi.
  • 12. Contoh Esai Maraknya Kecelakaan Angkutan Umum……………… 1 Beberapa minggu terakhir ini kita “dibiasakan” dengan berita kecelakaan angkutan umum. Mengapa saya katakan “dibiasakan”? Karena memang dalam beberapa pekan terakhir ini di media cetak maupun elektronik sering sekali kita jumpai berita tentang kecelakaan angkutan umum yang celakanya kecelakaan tersebut hampir selalu memakan korban jiwa. Sangat ironis memang, angkutan umum yang seharusnya menjanjikan pelayanan jasa transportasi yang nyaman dan lebih aman malah belakangan menjadi penyumbang terbesar dalam kasus kecelakaan. ……………………………… 2
  • 13. Sebuah akibat tentu saja ada sebabnya. Jika kita amati sedikit saja bagaimana dunia pertransportasian kita, terkhusus transportasi umum darat, tentu kita dapat melihat sebuah kenyataan yang sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak mengkhawatirkan, jika melihat kondisi alat angkut yang membawa beratus bahkan beribu nyawa setiap harinya kondisinya tidak layak? Celakanya, kondisi yang tidak layak tersebut masih dibarengi dengan perilaku sopir yang “ugal- ugalan” dan kondisi jalan yang buruk juga, sehingga peluang kecelakaan pun semakin tinggi. ……………………………… 3 Berbicara tentang kelayakan angkutan umum, tentu perhatian kita akan mengarah pada pengujian kelayakan kendaraan umum yang di dalam pengujian tersebut akan dinyatakan apakah kedaraan tersebut layak jalan atau tidak. Pengujian ini seharusnya menjadi wahana bagi para sopir dan atau pemilik untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada angkutan demi memberi kenyamanan dan keselamatan pada penumpang. Namun, bagai menutup bangkai, kekurangan yang jelas-jelas telah diketahui malah diusahakan dengan berbagai cara agar jangan sampai diketahui petugas penguji. Sungguh sangat miris ketika beberapa hari yang lalu saya melihat sebuah acara yang menayangkan bagaimana beberapa sopir menyiasati tes pengujian kelayakan kendaraan dengan menyewa ban dan mengganti onderdil yang sudah tidak layak hanya pada tes uji kelayakan saja. Dan setelah itu mereka memasang kembali ban dan onderdil yang sudah tidak layak tersebut. Harapan saya, semoga penggalakkan dan ketegasan pengujian kelayakkan kendaraan yang saat ini sedang ramai terjadi bukan hanya sekadar “obat penenang sementara” bagi masyarakat yang mulai “marah” pada angkutan umum dan integritas penanggung jawab keberadaan angkutan. …………………………. 4
  • 14. Banyak kecelakaan terjadi tidak hanya disebabkan oleh kurang layaknya kendaraan. Faktor manusia (human error) banyak berbicara di sini. Sopir adalah aktor utama yang paling bertanggung jawab atas keselamatan kendaraan. Kondisi kesehatan yang buruk, kelelahan, dan ugal-ugalan dalam berkendara telah banyak menyebabkan petaka. Lebih kompleks lagi sekarang ini alkohol dan narkoba sudah “merakyat” sehingga tidak menutup kemungkinan dan sudah banyak sopir yang ikut mengkonsumsi. Hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi pemerintah dan pemilik angkutan umum untuk menindak tegas sopir-sopir yang “nakal” seperti itu. Tindakan preventif pun sepertinya harus dilakukan pemerintah dengan memberikan penyuluhan kepada para sopir agar lebih bertanggung jawab atas keselamatan penumpang dan bersih dari miras dan narkoba. ………………………………….. 5
  • 15. Terlepas dari kedua masalah di atas, tentu kita tidak dapat menafikan jika kondisi jalan yang buruk pun memberi andil yang cukup signifikan dalam maraknya kecelakaan yang belakangan ini sering terjadi. Memang tidak bisa kita pungkiri jika cuaca seperti sekarang ini telah banyak membuat kondisi aspal jalan menjadi rusak. Namun, hal tersebut jangan dijadikan sebagai sebuah pembenaran dan pemakluman akn banyaknya kondisi jalan yang buruk yang berakibat pada terjadinya kecelakaan. Pemerintah yang bertanggung jawab dalam hal ini Dinas PU seharusnya siap dan cekatan dalam menghadapi kondisi seperti ini. Jangan malah kondisi jalan yang buruk dibiarkan berlarut-larut sampai menimbulkan korban seperti yang sekarang ini terjadi. ………………………………….. 6
  • 16. Akhirnya dapat kita simpulkan bahwa kondisi kendaraan umum yang tidak layak jalan, human error dari sopir, dan kondisi jalan yang buruk adalah sebuah kombinasi sempurna untuk menjelaskan berbagai kecelakaan yang akhir-akhir ini terjadi. Dan sudah selayaknya semua pihak yang bertanggung jawab akan hal tersebut bahu-membahu bekerja sama dengan penuh kesadaran agar keselamatan dan kenyamanan di jalan raya baik bagi penumpang maupun pengguna jalan lainnya dapat tercapai. Tindakkan preventif baik berupa tes uji kelayakkan angkutan umum yang jujur maupun penyuluhan kepada sopir untuk tidak mengkonsumsi miras dan narkoba demi keselamatan harus segera dilakukan dengan serius. Sanksi tegas terhadap pihak terkait yang membelot pun sudah selayaknya segera dilakukan demi keselamatan bersama. …………………………………… 7
  • 17. Dari contoh esai tersebut dapat kita lihat bagian-bagian dari sebuah esai. • Judul esai, judul merupakan nama. Jadi usahakan memberi judul sebuah tulisan dengan kata-kata yang menggambarkan keseluruhan isi tulisan. • No. 2 menunjukkan paragraf pendahuluan yang berisi latar belakang masalah dari penulisan esai. • No. 3 berisi pandangan atau pendapat penulis terhadap permasalahan yang terjadi. • No. 4, 5, 6 merupakan paragraf yang menjabarkan pendapat atau pandangan penulis terhadap kejadian yang diangkat menjadi esai. Dibagian ini bisa disertai dengan bukti atau data pendukung untuk memperkuat pandangan atau pendapat kita agar pembaca percaya dengan pandangan kita tersebut. • No. 7, merupakan bagian kesimpulan. Pada bagian ini penulis menyimpulkan apa yang telah ditulis. Penyimpulan harus sesuai dengan apa yang telah ditulis. Jagan membuat simpulan yang belum terulas pada paragraf sebelumnya (isi).